Waktu berlalu dengan cepat. Tak terasa hari ini adalah hari dimana Firman beserta ibu dan kakaknya akan ke kampung halamannya. Sesuai dengan pamitnya pada Andin.Andin yang selesai menunaikan ibadah sholat subuh mendengar grasak grusuk di ruang tamu. Semalam, Firman memang sengaja tak tidur di kamar. Ia memilih untuk tidur di sofa ruang tamu. Katanya agar pagi ini tak kesiangan. Alasan yang tak masuk logika bagi Andin."Kamu berangkat ndin, jaga rumah baik-baik" pesan ibu mertua pada Andin."Tenang bu, rumah ini milikku, sudah pasti aku akan menjaga nya dengan sebaik mungkin""Heh enak aja rumahmu, rumah ini tuu... ""Udah mbakk, sekarang kita berangkat, takut terjebak macet" cegah firman pada Retno yang siap mengomel panjang lebar pada Andin."Aku berangkat Ndin" pamit firman.Andin segera menyalami tangan suaminya takzim. Layaknya pasangan suami istri yang romantis."Iya mas. ""Assalamu'alaikum""Walaikum salam"Sepertinya rombongan suaminya. Andin segera mengubungi seseorang di se
Perasaan Andin setelah bertemu dengan pak Ridwan sedikit tenang. Selanjutnya ia akan menemui orangtuanya untuk membahas tentang rumah yang sekarang ia tempati. Sebenarnya ia cukup sayang jika rumah ini dijual. Namun, jika tidak dijual Firman bahkan ibu mertuanya akan terus merong-rong meminta bagian.Untuk sekarang ia akan menikmati waktu berharganya dengan sedikit bersantai karena tidak ada anggota keluarga yang lain. Ia hanya akan memasak untuk dirinya, Fara dan pengasuh Fara."Apa aku telpon papa ya membahas rumah ini?" monolognya."Eh tapi nggak deh. Nanti malah papa curiga. Tapii apa udah saatnya papa sama mama tau ya masalah aku. Terus gimana sama kak Dewa. Dia paling tidak bisa lihat aku kesakitan. Tuhaan tolong aku" monolog Andin yang saat ini merasa kepalanya buntu.**Di belahan bumi lain, dua insan manusia baru saja meneguk indahnya madu pernikahan.Walaupun hari masih sore. Tak menyurutkan kedua insan manusia itu untuk terus menggempur nikmatnya dunia."Mas, nanti aku mau
"Assalamu'alaikum" ucap Andin begitu memasuki rumah. Ia sampai di rumah selepas adzan maghrib. Sebelumnya ia sudah sholat terlebih dahulu di masjid."Walaikumsalam ibuuuk, kok baru pulangg" jawab Fara sambil menyalami takzin tangan ibunya."Maaf ya nak tadi ibu ada urusan sebentar di luar, mbak? Fara udah makan kan? " tanya Andin pada pengasuh Fara yang muncul dari dapur."Belum bu, tadi Fara katanya mau nunggu ibu, tapi Wati udah masak kok bu buat kita makan""Oh ya? Wahh makasih ya Wati tau aja kamu kalau aku capek hehe. Ibu mandi dulu ya sayang" pamitnya pada putrinya.Selesai makan, Andin langsung menghampiri putrinya yang sedang belajar bersama pengasuhnya di kamar. Ia harus membicarakan masalah ini sekarang."Sayang, ibu mau bicara. Mulai besok kita akan pindah ya, untuk sementara kita akan tinggal di apartemen""Eh kok pindah bu? Kenapa? ""Iya bu, terus saya gimana? " tanya Wati yang penasaran dengan nasibnya."Kamu ya ikut Wat. Gimana, kamu mau emangnya disini ngelayanin peng
Tepat pukul 6 lebih 15 menit, taxi yang Andin tumpangi bersama Mbak Wati Dan Fara telah sampai di depan sekolah Fara. Suasana sekolah yang masih sepi tak menyurutkan semangat Fara untuk tetap masuk ke dalam kelas."Fara masuk dulu buuu Assalamu'alaikum" pamit Fara sembari mencium takzim tangan Ibunya."Walaikumsalam sayang"ucap Andin sambil melihat punggung putrinya yang semakin menjauh masuk ke dalam kelasnya."Oh iya mbak. habis ini saya antar mbak ke apartemen dulu setelahnya saya berangkat kerja""Baik bu"Sesampainya di apartemen yang dimaksud Andin, ia serta Mbak Wati segera masuk. Tak lupa ia juga membawa koper yang sebelumnya mereka bawa dari rumah lama."Yaudah mbak. Saya berangkat kerja dulu ya. Kalau mbak capek punya saya biar saya tata sendiri"ucapnya pada Mbak Wati." Halah buk, kaya sama siapa aja. Udah nanti saya bereskan semua. tenang aja Buu""Yaudah deh, saya percayakan semua pada Mbak Wati yang paling cantik ini" ucap Andin sambil mencubit pelan pipi Pengasuh putrin
Sudah terhitung seminggu Firman berada di kampung Shela. Hari ini, saatnya ia beserta keluarganya kembali ke rumah Andin. Mereka fikir mungkin saat ini Andin telah menyiapkan berbagai menu masakan yang lezat."Ga sabar aku mas lihat ekspresi istri gendutmu itu. hihiii pasti syok banget"ucap Shela sambil bergelayut manja di lengan Firman yang tengah fokus menyetir." Jangan kamu ganggu Firman Shel. Nanti salah-salah nabrak pohon lagi kita" itu adalah peringatan dari Mas Sugeng yang terlihat jengah melihat kelakuan Shela."Biarin lah mas. Namanya pengantin baru. Pasti maunya nempel"ucap Mbak Retno menimpali.Sedari tadi Bu Winda hanya diam menyimak perdebatan menantu dan anaknya. Ia sedikit pusing jika harus ikut berdebat.Beberapa jam kemudian, mobil yang dikemudian Firman telah sampai di depan gerbang rumah Andin. Namun, yang menjadi fokus Firman adalah adanya mobil lain di dalam garasi yang terbuka. Firman begitu asing melihat mobil tersebut. Pasalnya, Andin setahunya tak memiliki mo
Perdebatan itu masih berlanjut. "Fir, kalau rumah itu dijual, kata bapak peot tadi, yang punya Pak Budi, mertua kamu dong. Jadi, sebenarnya mertuamu itu orang berada? " tanya Mbak Retno pada Firman. "Terus istrimu kemana Fir? Apa pulang ke rumah orangtuanya? " sambung Mas Sugeng. Degh. Itu yang sempat hilang dari fikiran Firman. Kemana anak serta istrinya. Batinnya. Sebelum ia mengambil handphone dan akan menghubungi Andin, handphone nya telah lebih dulu berdering. Terdapat panggilan dari 'My Lovely' yang tak lain adalah Shela. "Mas, kamu kemana sih, kenapa juga aku kamu turunkan di kos-kos an aku lagi, aku tuh maunya ikut ke rumah kamu mas!" cerca Shela dari balik telepon. "Sabar shel, disini sedang ada masalah. Nanti aku hubungi lagi" "Loh mas gabisa gitu dong. aku.. " Tut Sambungan telepon Firman putuskan sepihak. Setelahnya ia mencoba menelpon sng istri. Berharap ia akan mendapatkan titik terang dari apa yang terjadi hari ini. Namun sampai dering ke tiga, ti
Lumayan lama Firman dan keluarganya menunggu kedatangan Mulan. Baru sekitar 1 jam akhirnya Mulan tiba dengan mobil Honda Jazznya keluaran terbaru berwarna merah."Kenapa? Ibu kenapa?" tanya Mulan begitu turun dari mobil dan melihat ibunya tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan."Nanti mas cerita, sekarang bawa kami ke tempat tinggal kamu" potong Firman."Nggak bisa mas. Emm,, nanti om Burhan marah" jawab Mulan dengan kepala tertunduk."Om Burhan siapa? " tanya Firman yang mulai curiga dengan pekerjaan sang adik."Dia orang yang udah kasih Mulan tempat tinggal yang nyaman, duit yang banyak"Seketika Firman dan Retno saling pandang. Pasalnya mereka faham pekerjaan apa yang sedang digeluti oleh adiknya tersebut."Jangan bilang kamuu... ""Udah mbak. sekarang kalian semua masuk mobil. kasihan ibu sama Chika kepanasan. Kita cari cafe buat tempat neduh" usul Mulan yang mendapatkan anggukan kepala dari semua orang disana.Sesampainya di cafe, Mulan segera memesan minuman dan makanan r
Tap tap tapsuara langkah kaki yang semakin dekat itu seakan-akan menguliti Laura secara hidup-hidup. Ia fikir ia akan mendapatkan balasan yang sama berumah guyuran minuman. Namun, Sret. Bukan guyuran yang ia dapat, melainkan sebuah jas mahal yang bertengger di atas pundak Andin.Yang sukses membuat mata Laura, Jessica, Sisca dan beberapa karyawan membelalakkan mata."P pak Alex" ucap Laura dengan terbata-bata.Alex yang merasa namanya dipanggil tak sedikitpun menggubrisnya. Ia malah fokus membantu Andin untuk berdiri dari tempat duduknya.Andin yang mendapat perlakuan seperti itu bukannya senang, jujur ia malu saat mendapat guyuran es tadi, namun, saat ini ia lebih malu karena sang boss besar malah sudi untuk turun tangan membantunya.Andin hanya bisa pasrah saat Alex membawanya menjauh dari kerumunan. Sebelum Alex menjauh ia sempat berhenti dan berbalik menghadap Laura dan gengnya."Setelah ini ambil surat peringatan mu di bagian HRD""Tapi pakk. saya tidakk""Tidak ada penolakan. m
"Loh bukannya itu Mas Sugeng ya? Sama siapa dia? Kayanya bukan Mbak Retno deh" monolog Mulan saat melihat seseorang yang mirip dengan kakak iparnya."Heh ayo masuk! " ajak laki-laki yang saat ini mem-booking Mulan. Ya, Mulan sekarang bukan lagi seorang wanita simpanan Om-om berduit. Karena tempo hari dirinya terkena apes lantaran di labrak oleh istri sah dari Sugar Daddy nya.Dan semua fasilitas yang Sugar Daddynya berikan telah diambil kembali oleh sang istri sah. Beruntung sang istri berbaik hati karena tak menjebloskan dirinya ke penjara. Karena satu dan banyak hal yang harus istrinya pertimbangkan.Apalagi menyangkut nama baiknya di dunia hiburan. Ya, istri dari Sugar Daddynya Mulan adalah seorang Artis papan atas di perfilm an Indonesia. Dari pekerjaan itulah membuat Sang suami kerap kesepian karena ditinggal shooting oleh istrinya. Kesempatan itu ia buat untuk bisa mencari kesenangan dari luar.Sebagai akibatnya, sang suami sekarang telah dimiskinkan oleh si istri dan dikembalik
Setelah melewati hari-hari yang menguras emosi, Hari libur Andin telah selesai. Andin memang sengaja mengambil cuti selama 3 hari. Terhitung dari hari selasa dimana sidang perceraiannya berlangsung.Dan hari ini, hari jum'at pagi, Andin telah bersiap dengan pakaian kerjanya. Selama seminggu ini, Andin juga tinggal di kediaman orangtuanya yang berada di Jakarta. Beserta kakak dan kakak iparnya."Selamat pagi sayang" sambut mama Margareth pada Andin yang baru turun dari kamarnya dengan menggandeng tangan putrinya."Pagi maa, " sapa balik Andin lalu mencium pipi kanan dan kiri Mamanya."Ateeee" sapa seorang pria kecil di sebelah kakaknya, Dewa."Hai sayangg, apa kabar? Aduhh gantengnya ponakan onty hari ini" ucap Andin yang langsung menggendong anak berusia 3 tahun tersebut."Makan makan makan" celoteh anak tersebut."Ohh Dico mau makan. Yaudah yuk makan. Tapi Dico sama mama ya, Soalnya tante nyuapin Dek Fara" ucap Andin pada Dico, anak Dewa dengan indah."Haha, Kayanya kamu bakal ketemp
Segera setelah Firman dibawa petugas. Bu Winda yang sudah sepenuhnya sadar, segera berlari menghampiri Andin yang hendak masuk ke dalam mobil."Arghhhhh" teriak Andin menggema karena Bu Winda menjambak jilbab Andin hingga kepala Andin terjerembab ke belakang."Dasar perempuan b*dohhh. Perempuan tak tahu diri. Mamp*s kamu" umpat Bu Winda sambil terus menarik jilbab Andin."Lepaskan anak saya s*alannn! " itu adalah suara Mama Margareth. Jelas ia tak Terima anak perempuannya dihajar sedemikian oleh mantan ibu mertuanya. Tak hanya Mama Margareth, Dewa serta Papa Budi juga ikut mengejar Andin.Namun hanya Dewa yang berhasil menyusul Andin. Sedangkan mama, papa serta istri dan anaknya segera menghentikan langkahnya.Andin yang pada dasarnya memiliki tubuh tinggi, tak membuat ia merasa kesusahan melepaskan diri dari sang mantan ibu mertua. Buktinya, sekarang ia sudah berhasil membalikkan keadaan. Tangan Bu Winda ia cengkram keras dengan sedikit memelintir."Awhh awhhh dasar anak kurang aj*r
Karena terjadi keributan di ruang sidang menyebabkan sidang sementara di tunda sekitar 1 jam.Hal itu semakin dimanfaatkan oleh Firman untuk mendekati Andin lagi dan lagi.Sebelum aksinya itu dihentikan oleh Shela. Firman yang melihat Andin berjalan menuju toilet segera mengikuti dari belakang.Selesai dari urusannya, Andin segera keluar dari bilik. Namun tanpa diduga, seseorang menariknya ke samping toilet oudan membekap mulutnya dengan tangan kekarnya.Andin yang dapat merasakan siapa pelakunya segera menghadiahi sebuah tendangan pada pusaka si pelaku."Arghhhhh, s*alan kamu Andin! Bisa patah ini arghhhh" teriak laki-laki tersebut yang tak lain adalah Firman."Rasain kamu mas. Geli aku kamu sentuh seperti itu. Ingat, sebentar lagi kita akan pisah. Aku nggak mau kamu sentuh sedikitpun! ""Haha, Andin Andin, ngomong aja kalau kamu kangen kan sama aku? Apalagi sama permainan ku. Aku jadi bernana*fsu lagi lihat penampilan kamu kaya gini, dengan tubuh kamu yang lumayan kurus jadi bikin k
Menunggu namanya di panggil. Andin duduk dengan anggunnya di sebelah sang mama. Sejak tadi, Firman tak henti-hentinya memandang penuh kagum ke arah Andin.Dengan langkah pasti. Meski Shela selalu menghalangi langkahnya, Firman perlahan mendekat ke arah Andin."Andin" panggilnya.Andin yang merasa namanya dipanggil, segera menoleh. Ia cukup terkejut mendapati calon mantan suaminya bediri tak jauh dari tempatnya duduk. Sejenak ekor matanya menangkap kehadiran Shela yang tak ikhlas jika Firman mendekatinya."Ada apa? " tanya Andin"Boleh kita berbicara sebentar? "pintar Firman dengan mata memelas.Jujur Andin masih sedikit menyimpan perasaan pada Firman. Bagaimanapun, Firman telah menemaninya selama beberapa tahun. Persis seperti umur Fara.Namun jika untuk kembali dengan Firman, Andin menolak tegas. Ia tak mau kembali masuk ke lubang yang sama."Baiklah. Nama kita mungkin sebentar lagi dipanggil. Jadi segera saja kalau mau bicara" ucap Andin memutuskan.Dewa yang mendengar Andin menyetu
Hari ini, tepat di hari Selasa. Adalah hari dimana sidang pertama perceraian antara Andin dan Firman.Firman dengan wajah tertunduk lesu mulai menyiapkan kemeja yang akan ia pakai. Berharap Andin akan berubah fikiran dan mau memaafkannya."Udah deh mas nggak usah sok susah kaya gitu. Kamu yang membuat semua jadi kaya gini. Ayo tunjukkan ke Andin kalau kamu siap pisah sama dia! " bentak Shela yang geram melihat Firman hanya bermalas-malasan."Aku akuu masih berharap Andin mau memaafkan aku" ucap Firman lirih."Mass! jangan maruk ya kamu! Hah kenapa aku jadi kaya gini sih. Suami yang aku harapkan bisa mewujudkan impian aku biar kaya ternyata cuma kacung. Mana b*go, ga tau siapa pemilik perusahaan yang dia kerjakan! " omel Shela yang berhasil memancing kemarahan Firman.Bagaimana tidak, di saat ia sedang terpuruk karena masalah yang menimpanya bertubi-tubi, sang istri muda justru menyebutnya b*go dan maruk. benar-benar istri tak berguna. Fikirnya."K*rang ajarrr! " teriak Firman sambil b
Firman yang terduduk lemas di lantai hanya bisa tertawa miris begitu tahu siapa ayah mertua yang sebenarnya."Hahaha, kenapa selama ini ayah bohong? Pantas Andin mengajukan perceraian denganku. Dan sidangnya dilakukan besok. Pasti ayah yang udah membuat Andin membenciku""Kamu fikir dari mana Andin tahu kalau kamu sudah menikah? Yakin waktu acara pernikahanmu tidak ada tamu yang mencurigakan? " tanya Pak Budi penuh selidik."maksud ayah? ada orang yang mengikuti kemana aku waktu itu? " tanya Firman yang masih tak faham dengan yang terjadi.Ckk"Istrimu, Andin, sudah tahu perselingkuhan mu jauh-jauh hari. Bahkan saat Andin pulang ke rumahku, ia sudah tahu kalau kamu selingkuh. Dari mana Andin mendapatkan foto pernikahan mu, ya itu adalah orang suruhan putriku" jelas Pak Budi panjang lebar."Lalu? kenapa juga ayah membohongi ku. Kenapa ayah berlagak jika ayah hanya seorang petani. Bahkan dulu waktu ayah datang ke pernikahan ku dengan Andin ayah hanya mengendarai motor butut s*alan itu!
Tanpa sepengetahuan Firman, jabatan yang ia agung-agungkan sebentar lagi akan sirna dari kehidupannya.Bagaimana tidak, dengan kekuasaan yang dimiliki papa Andin, hari ini ia akan menunjukkan kuasanya. Ia akan menunjukkan pada Firman siapa dalang di balik dirinya bisa diangkat menjadi manager keuangan. Padahal ia hanya lulusan SMA.Pagi ini, Firman bangun telat karena semalam setelah bertengkar dengan Shela lalu lanjut dengan aktivitas layaknya pasangan suami istri."Shela!! Bangunnn! " ucap Firman sambil mengguncang baju Shela sedikit keras."Emhhhh apa sih mas. Pagi-pagi udah ribut" jawabnya dengan malas."Pagi?! Lihat jam Shel! "Karena teriakan Firman yang menggelegar, Shela segera terbangun dari tidurnya. Seketika matanya terbelalak karena melihat jam dinding telah menunjukkan pukul 7 lewat 15 menit. Padahal hari ini ia juga harus bekerja."Astaga mas. Udah sianggg" teriaknya sambil berlalu ke kamar mandi. Meninggalkan Firman yang termenung melihat tingkah istri mudanya itu."Dan
"Siapa? Andin? " tanya Firman heran."Iyalah siapa lagii?!! " jawab Retno ketus"Kenapa sama Andin mbak? Emang mbak ketemu dimana? " tanya Shela yang sebenarnya iaa sangat kepo dengan istri tua suaminya itu."Ckk kamu ini! Asal kamu tahu fir, dia udah bikin mbak malu banget tadi di mall. Chika kan cuma main-main sama Fara, eh malah kita digiring buat lihat rekaman aslinya. Kesel bangettt! ""Rekaman? Rekaman CCTV? Emang Chika ngapain mbak? " tanya Firman kembali.Setelahnya Retno mulai bercerita bagaimana kejadian sebenarnya di mall tadi. Mulai dari kerushan yang Chika ciptakan hingga bagaimana ia dan Andin saling jambak ."Kayanya disini yang jahat Chika deh mbak. Apa coba tujuan Chika tiba-tiba muncul di bawah Fara? Fara sebagai anak kecil juga tenaganya nggak cukup kuat untuk menghentikan aksinya meluncur"ucap Firman memberi masukan." Nggak ada ya! dalam kamusku nggak ada namanya yang salah Chika. Kamu kenapa jadi bela Fara sih. Pokoknya yang salah tetep Fara titik! "tukas Retno y