Air mata terus saja mendesak keluar dari tempatnya. Jujur, ia masih sangat merasa sakit atas perbuatan suaminya. 9 tahun bukan waktu yang singkat.Ia rela keluar dari keluarganya demi bisa bersama sang pujaan, namun semua angan-angan itu seketika hilang.Perasaan yang awalnya menggebu ingin hidup hingga tua bersama suaminya perlahan hilang. Menguap seiring hembusan nafas berat Andin malam itu.Ponsel dalam genggaman Andin perlahan mengendur, lalu terjatuh.Ia akan tangis menyayat hati dari bibir Andin tidak dapat ter elakkan. Bahunya berguncang seirama dengan air mata yang terus saja menetes.Beruntung saat ini ia berada di balkon kamarnya. Sendirian, karena mama, papa serta Fara sedang keluar mencari angin malam.Sudah cukup, ini kali terakhir Andin akan menangis si br*ngsek Firman.Besok, ia akan kembali menjadi Andin yang ceria seperti dulu. Biarlah malam ini ia sendirian menanggung sakit hati yang kian menggerogoti.**Pagi hari, selepas sholat subuh, Andin telah bersiap dengan pa
""Ibuuuu"Andin tersadar dari lamunannya karena mendengar teriakan putrinya dari luar.Sebelumnya ia sedang menonton rekaman CCTV di HP nya. Yang tersambung dengan rumahnya. Ia melihat bagaimana kakak iparnya itu tiba-tiba datang ke rumahnya, ia juga mendengar semua permasalahan yang menimpa kakak iparnya.Ia sungguh tak habis fikir. Bagaimana dengan mudahnya kakak iparnya itu membawa serta anak dan suaminya, bahkan anaknya sekarang sedang menempati kamar milik fara. Benar-benar sudah kelewat batas."Ibu kenapa melamun? " tanya Fara pada ibunya."Iya sayang, kenapa kamu melamun? " tanya bu Margareth."Tidakpapa ma"**Terhitung sudah 5hari Andin berada di rumah mama nya. Sebenarnya ia merasa sangat malu untuk mengunjungi orangtuanya. Terlebih jika mengingat keputusan nya yang menentang orangtua. Namun,jika bukan kesini ia pun juga kebingungan kemana ia akan mendinginkan emosinya saat ini.Hari ini, saatnya ia dan putrinya kembali ke kediamannya.Jujur ia sedikit ragu, namun dengen ber
Ah mana mungkin Andin masih menyesal. Buktinya sekarang ia sungguh-sungguh menikmati hari-harinya di rumah walaupun banyak serangga yang mengganggu.Ia bersyukur diberi kesabaran sebesar gunung Krakatau. Hihi. Ia bermonolog dalam hati. Contohnya sekarang. Lagi dan lagi. Ia harus memasak dengan porsi yang lebih banyak. Karena di rumah itu ada kakak iparnya beserta suami dan anaknya. Mengenai Mulan, ia tidak tahu. Katanya sekarang ia tinggal di apartemen. Entah dapat uang darimana adik iparnya itu. Ia tidak peduli."Sayang, besok aku mau ke luar kota tiga hari" ucap Firman yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Andin yang sedang mengaduk sup untuk sarapan."Sama siapa? Kok tumben kamu. Biasanya juga bukan kamu. Kamu kan manager keuangan. Bukan yang meng-handle lapangan""Ehmmm. Pak Munir yang biasanya ikut tinjau lapangan tiba-tiba istrinya sakit. Jadi mau tak mau aku yang ditunjuk sama pak bos""Baiklah mas. Hati-hati nanti disana"Setelah semua siap. Andin bergegas menuju kamar putr
Malam itu, suasana di meja makan rumah Firman sedikit berbeda dari biasanya. Ruang makan yang biasanya penuh candaan Fasa berubah hening.Firman yang menyadari perubahan itu segera bertanya pada putrinya."Nak, kenapa kamu diam? Biasanya sering cerita bagaimana di sekolah""Iri pastiii, aku bisa dapet hadiah dari guru radi siang, dia tidak dapat, kalau aku bisa dapat tadi" bukan, bukan Fara yang menjawab. Melainkan Chika."Wahh hebatt, Chika dapat hadiah apaa? "Tanya firman pada keponakannya." Chika dapat hadiah karena tidak pernah terlambat, tadi Fara terlambat jadinya dihukum hihi"jawab Chika terkikik geli."Kamu dihukum Fara? " tanya Firman dengan mata melotot."Maaf yah" cicit Fara."Kamu ini malu-maluin ayah saja, tiap tahun kamu tidak pernah terlambat. Itu pasti karena ibu kamu yang kurang perhatian sama kamu sampai kamu bisa terlambat ke sekolah" bentak Firman."Mass!! Kamu apa-apaan sih. Kamu tau sendiri kan tiap pagi aku yang nganter Fara. Tidak pernah terlambat kan. Kenapa
"G*la kaliann. Lepasinn kamiii!! " teriak Firman membabi buta."Halahhh kalian ini pas ditangkap basah aja teriak-teriak. Giliran lagi enak-enakan kalian diemm huuu" selorok warga yang ikut serta ke balai desa."Sudah-sudah. Jangan main hakim sendiri. Sekarang pak? ""Firman""Baik Pak Firman,karena sudah beberapa kali warga melihat anda dan juga ibu Shela beduaan di dlam kamar. Kita tahu bahwa dua orang dewasa berbeda kelamin tinggal dalam satu ruangan pasti terjadi sesuatu. Jadi demi menjaga lingkungan tetap kondusif. Kalian akan kami nikahkan malam ini juga"Salah satu bawahan Andin yang ikut mereka ke balai desa cukup terkejut mendengar penuturan pak RT. Pasalnya Firman disini statusnya sudah memiliki istri dan belum bercerai.Sedari tadi ia sibuk berkirim pesan dengan Andin. Namun Andin tak pula membalas pesan dari bawahannya. Ia tahu pasti saksi sosial yang akan diberikan warga sini tentu dengan menikahkan kedua manusia yang telah kumpul kebo. Karena mereka percaya jika ada sala
Pagi ini, kebetulan hari minggu. Andin berencana akan mulai berbelanja beberapa potong pakaian kerja. Karena semalam, ia mendapat telepon dari kantor jika ia diterima bekerja dan menjadi sekretaris boss.Cukup janggal memang. Karena ia tidak perlu melewati proses interview terlebih dahulu. Namun ia tak ambil pusing dengan kebijakan kantor tersebut. Mungkin saja pemiliknya melihat kemampuannya walau hanya dari CV saja.Hari ini ia akan mengajak Fara untuk menemaninya. Karena jujur ia sekarang tak memiliki teman atau bahkan sahabat. Karena setelah menikah, Firman sangat membatasi lingkup pertemanannya."Kemana tuhh? Gaya-gayaan udah dandan. Gak cantik padahal" sindir Retno dari depan TV."Fara ngajak ke taman mbak""Ke taman tapi gaya udah mau ke mall. Masa sih ke taman"Sungguh Andin merasa ingin mencakar mulut kakak iparnya ini tapi sebisa mungkin ia tahan."Terserah aku dong mbak. Yang ke taman aku yang repot mbak""Eh nglawan kamu ya""Udah mbak aku berangkat assalamu'alaikum""He
"Kamu kenapa sih lex malah belain perempuan itu! Kamu kenal sama dia? " dengus Tiara saat mereka sudah kembali ke dalam mobil."Ya terus kenapa kalau aku kenal? ""Kamu kenal sama perempuan gendut itu? Seorang Alex kenal sama dia?""Ya kenapaa?! Kamu juga bukan siapa-siapa aku! " bentak Alex. Setelahnya ia mengambil ponsel dan membuka aplikasi taxi online untuk memesankan perempuan cerewet di sebelahnya ini.Tak menunggu waktu lama, 5 menit kemudian taxi pesanan Alex telah sampai."Lex kamu mau kemana?! " tanya Tiara saat melihat Alex keluar dari dalam mobil.Setelahnya ia memutari mobil dan membuka pintu samping Tiara. Lalu memegang lengan Tiara dan menyuruhnya keluar."Apa-apaan sih lex, kenapa narik-narik aku cobaa!" teriak Tiara saat Alex dengan kasarnya menarik lengannya menuju sebuah taxi online.BrakkAlex telah berhasil memasukkan Tiara ke dalam taxi online. Lalu ia berbicara paca oak sopir."Pak, bawa perempuan ini ke alamat yang aku tulis di aplikasi ya" pesannya."Baik Pak"
Sepanjang perjalanan, Andin hanya diam tak mengeluarkan sepatah kaya pun. Andin menerima tawaran Alex untuk mengantarnya karena ia benar-benar sudah badmood jika harus repot-repot memesan taxi online."Rumah kamu yang mana?" Tanya Alex memecah keheningan."Oh maaf aku ngelamun ya. Belok kanan itu terus ada rumah cat cream" jelasnya pada Alex.Setelah mereka sampai di depan rmah Andin. Alex mulai berinisiatif untuk mengambil Fara dari gendongan Andin. Karena sedari tadi Fara telah tertidur semenjak keluar dari mall.Saat Alex sibuk menggendong Fara, Andin tak lupa mengambil barang belanjaannya di bagasi mobil.Ceklek"Sini Fara nya, makasih ya tumpangannya" ucap Andin tulus dengan senyum yang tetap manis menurut Alex."Apa ga aku bawa Fara ke dalam aja? ""Gausah lex, tinggal dikit. Maaf aku gak nyuruh kamu mampir""Iya gapapa""Siapa ndin? Ehh ganteng bangett" ucap Retno yang tiba-tiba sudah ada di depan pintu. Ia dengan tak tahu malunya mengulurkan tangannya pada Alex."Aku Retno, ka
Dalam ruangan, tak ada terdengar suara selain dari hembusan nafas panik serta jarum jam yang terus berdetak."Laura, jessica, sisca. Apa yang harus saya berikan pada kalian? ""P pakk. Kami berdua tidak salah, kami hanya ikut apa yang Laura bilang. Ka Kami tidak terlibat" ucap Jessica melindungi dirinya."Be betul pak. Kami tidak bersalah. Ka kami hanya ikut- ikut aja" sambung Sisca dengan terbata."Heh kalian, j*lang sialan! Disini bukan cuma gue yang membully Andin. Kalian juga terlibat B*ngs*tt" teriak Laura membabi buta."Nggak nggak. Kami nggak salah. Lo sendiri Lau yang sengaja ngebully Andin. Padahal kemarin udah diperingatin sama boss kalau jangan ada pembullyan" teriak Sisca geram."KUR*NG AJ*RRR" Laura yang murka tak tinggal diam. Saat lengah, dirinya berlari ke arah Sisca dan Jessica yang terdiam masih mencerna apa yang terjadi."Arghhhh dasar j*lang sialannn!! " umpat Sisca yang berhasil terkena cakaran dari kuku tajam Laura. Jessica yang merasa dirinya masih bebas, Segera
"Ibu mau kemana masak banyak? " tanya Retno yang masih menyuapi anaknya yang mau sekolah."Jenguk adikmu. Udah beberapa hari ini perasaan ibu nggak enak""Aku ikut nggak bu? Bosen di rumah. Mas Sugeng nggak pernah pulang. ""Oh iya, suamimu itu kemana? Udah 3 hari ini nggak pulang. Apa alasannya? ""Katanya di sekitar sekolahnya ada yang butuh supir bu, jadi mas Sugeng merangkap jadi supir. Lumayan duitnya katanya"Bu Winda mencibir. "Terus uangnya mana? Kok kamu nggak dikasih""Yaa, masih belum gajian bu. Udah deh, aku ikut ibu aja. Tapi tunggu aku nganter Chika sekolah""Hmm"**"Kamu yakin masih tetep kerja jadi sekretaris sayang? " tanya Mana Margareth pada Andin yang baru saja turun dari tangga.Perubahan pada diri Andin sangat kentara, fisiknya yang dulu sering di hina gendut, perlahan mulai kembali ke setelan awal. Dimana dirinya dulu masih gadis."Duh cantiknya anak gadis mama""Apa sih ma, udah punya buntut satu juga" jawab Andin merasa tak PD"Haha tapi beneran Ndin, Kak in
"Loh bukannya itu Mas Sugeng ya? Sama siapa dia? Kayanya bukan Mbak Retno deh" monolog Mulan saat melihat seseorang yang mirip dengan kakak iparnya."Heh ayo masuk! " ajak laki-laki yang saat ini mem-booking Mulan. Ya, Mulan sekarang bukan lagi seorang wanita simpanan Om-om berduit. Karena tempo hari dirinya terkena apes lantaran di labrak oleh istri sah dari Sugar Daddy nya.Dan semua fasilitas yang Sugar Daddynya berikan telah diambil kembali oleh sang istri sah. Beruntung sang istri berbaik hati karena tak menjebloskan dirinya ke penjara. Karena satu dan banyak hal yang harus istrinya pertimbangkan.Apalagi menyangkut nama baiknya di dunia hiburan. Ya, istri dari Sugar Daddynya Mulan adalah seorang Artis papan atas di perfilm an Indonesia. Dari pekerjaan itulah membuat Sang suami kerap kesepian karena ditinggal shooting oleh istrinya. Kesempatan itu ia buat untuk bisa mencari kesenangan dari luar.Sebagai akibatnya, sang suami sekarang telah dimiskinkan oleh si istri dan dikembalik
Setelah melewati hari-hari yang menguras emosi, Hari libur Andin telah selesai. Andin memang sengaja mengambil cuti selama 3 hari. Terhitung dari hari selasa dimana sidang perceraiannya berlangsung.Dan hari ini, hari jum'at pagi, Andin telah bersiap dengan pakaian kerjanya. Selama seminggu ini, Andin juga tinggal di kediaman orangtuanya yang berada di Jakarta. Beserta kakak dan kakak iparnya."Selamat pagi sayang" sambut mama Margareth pada Andin yang baru turun dari kamarnya dengan menggandeng tangan putrinya."Pagi maa, " sapa balik Andin lalu mencium pipi kanan dan kiri Mamanya."Ateeee" sapa seorang pria kecil di sebelah kakaknya, Dewa."Hai sayangg, apa kabar? Aduhh gantengnya ponakan onty hari ini" ucap Andin yang langsung menggendong anak berusia 3 tahun tersebut."Makan makan makan" celoteh anak tersebut."Ohh Dico mau makan. Yaudah yuk makan. Tapi Dico sama mama ya, Soalnya tante nyuapin Dek Fara" ucap Andin pada Dico, anak Dewa dengan indah."Haha, Kayanya kamu bakal ketemp
Segera setelah Firman dibawa petugas. Bu Winda yang sudah sepenuhnya sadar, segera berlari menghampiri Andin yang hendak masuk ke dalam mobil."Arghhhhh" teriak Andin menggema karena Bu Winda menjambak jilbab Andin hingga kepala Andin terjerembab ke belakang."Dasar perempuan b*dohhh. Perempuan tak tahu diri. Mamp*s kamu" umpat Bu Winda sambil terus menarik jilbab Andin."Lepaskan anak saya s*alannn! " itu adalah suara Mama Margareth. Jelas ia tak Terima anak perempuannya dihajar sedemikian oleh mantan ibu mertuanya. Tak hanya Mama Margareth, Dewa serta Papa Budi juga ikut mengejar Andin.Namun hanya Dewa yang berhasil menyusul Andin. Sedangkan mama, papa serta istri dan anaknya segera menghentikan langkahnya.Andin yang pada dasarnya memiliki tubuh tinggi, tak membuat ia merasa kesusahan melepaskan diri dari sang mantan ibu mertua. Buktinya, sekarang ia sudah berhasil membalikkan keadaan. Tangan Bu Winda ia cengkram keras dengan sedikit memelintir."Awhh awhhh dasar anak kurang aj*r
Karena terjadi keributan di ruang sidang menyebabkan sidang sementara di tunda sekitar 1 jam.Hal itu semakin dimanfaatkan oleh Firman untuk mendekati Andin lagi dan lagi.Sebelum aksinya itu dihentikan oleh Shela. Firman yang melihat Andin berjalan menuju toilet segera mengikuti dari belakang.Selesai dari urusannya, Andin segera keluar dari bilik. Namun tanpa diduga, seseorang menariknya ke samping toilet oudan membekap mulutnya dengan tangan kekarnya.Andin yang dapat merasakan siapa pelakunya segera menghadiahi sebuah tendangan pada pusaka si pelaku."Arghhhhh, s*alan kamu Andin! Bisa patah ini arghhhh" teriak laki-laki tersebut yang tak lain adalah Firman."Rasain kamu mas. Geli aku kamu sentuh seperti itu. Ingat, sebentar lagi kita akan pisah. Aku nggak mau kamu sentuh sedikitpun! ""Haha, Andin Andin, ngomong aja kalau kamu kangen kan sama aku? Apalagi sama permainan ku. Aku jadi bernana*fsu lagi lihat penampilan kamu kaya gini, dengan tubuh kamu yang lumayan kurus jadi bikin k
Menunggu namanya di panggil. Andin duduk dengan anggunnya di sebelah sang mama. Sejak tadi, Firman tak henti-hentinya memandang penuh kagum ke arah Andin.Dengan langkah pasti. Meski Shela selalu menghalangi langkahnya, Firman perlahan mendekat ke arah Andin."Andin" panggilnya.Andin yang merasa namanya dipanggil, segera menoleh. Ia cukup terkejut mendapati calon mantan suaminya bediri tak jauh dari tempatnya duduk. Sejenak ekor matanya menangkap kehadiran Shela yang tak ikhlas jika Firman mendekatinya."Ada apa? " tanya Andin"Boleh kita berbicara sebentar? "pintar Firman dengan mata memelas.Jujur Andin masih sedikit menyimpan perasaan pada Firman. Bagaimanapun, Firman telah menemaninya selama beberapa tahun. Persis seperti umur Fara.Namun jika untuk kembali dengan Firman, Andin menolak tegas. Ia tak mau kembali masuk ke lubang yang sama."Baiklah. Nama kita mungkin sebentar lagi dipanggil. Jadi segera saja kalau mau bicara" ucap Andin memutuskan.Dewa yang mendengar Andin menyetu
Hari ini, tepat di hari Selasa. Adalah hari dimana sidang pertama perceraian antara Andin dan Firman.Firman dengan wajah tertunduk lesu mulai menyiapkan kemeja yang akan ia pakai. Berharap Andin akan berubah fikiran dan mau memaafkannya."Udah deh mas nggak usah sok susah kaya gitu. Kamu yang membuat semua jadi kaya gini. Ayo tunjukkan ke Andin kalau kamu siap pisah sama dia! " bentak Shela yang geram melihat Firman hanya bermalas-malasan."Aku akuu masih berharap Andin mau memaafkan aku" ucap Firman lirih."Mass! jangan maruk ya kamu! Hah kenapa aku jadi kaya gini sih. Suami yang aku harapkan bisa mewujudkan impian aku biar kaya ternyata cuma kacung. Mana b*go, ga tau siapa pemilik perusahaan yang dia kerjakan! " omel Shela yang berhasil memancing kemarahan Firman.Bagaimana tidak, di saat ia sedang terpuruk karena masalah yang menimpanya bertubi-tubi, sang istri muda justru menyebutnya b*go dan maruk. benar-benar istri tak berguna. Fikirnya."K*rang ajarrr! " teriak Firman sambil b
Firman yang terduduk lemas di lantai hanya bisa tertawa miris begitu tahu siapa ayah mertua yang sebenarnya."Hahaha, kenapa selama ini ayah bohong? Pantas Andin mengajukan perceraian denganku. Dan sidangnya dilakukan besok. Pasti ayah yang udah membuat Andin membenciku""Kamu fikir dari mana Andin tahu kalau kamu sudah menikah? Yakin waktu acara pernikahanmu tidak ada tamu yang mencurigakan? " tanya Pak Budi penuh selidik."maksud ayah? ada orang yang mengikuti kemana aku waktu itu? " tanya Firman yang masih tak faham dengan yang terjadi.Ckk"Istrimu, Andin, sudah tahu perselingkuhan mu jauh-jauh hari. Bahkan saat Andin pulang ke rumahku, ia sudah tahu kalau kamu selingkuh. Dari mana Andin mendapatkan foto pernikahan mu, ya itu adalah orang suruhan putriku" jelas Pak Budi panjang lebar."Lalu? kenapa juga ayah membohongi ku. Kenapa ayah berlagak jika ayah hanya seorang petani. Bahkan dulu waktu ayah datang ke pernikahan ku dengan Andin ayah hanya mengendarai motor butut s*alan itu!