Share

Bab 3 Pertemuan?

Author: Bijijeruk22
last update Last Updated: 2025-04-08 14:51:27

Minggu pagi,Andin memilih untuk bersantai di dalam rumah. Tentunya dengan semua pekerjaan rumah yang sudah selesai.

"Enak banget mba kamu ongkang2 kaki kaya gitu. Bagi duit dong" sambil mengadahkan tangan Mulan meminta uang pada Andin.

"Gada Lan, kamu kan tahu mba cuma dikasih uang 400ribu sama masmu. Itupun masih kurang buat kebutuhan rumah"

"Kurang apanya mbak. Tadi pagi saja sarapan cuma sama nasi goreng tidak ada campurannya. Udah pokonya aku minta duit!"tegas Mulan pada Andin.

"Ada apa sih teriak2. Masih pagi loh" saut bu Winda dari dalam kamar.

"Pagi menjelang siang buuu"bisik Mulan pada ibunya

"Ohya? Jam berapa ini? Kamu udah masak Ndin?"tanya bu Winda pada menantunya

"Sudah Buu, tapi ya seadanya. Karena uang dari mas Firman mau habis"

"Mau habis? Memang boros kamu ini. Harusnya kamu lebih bisa mengatur keuangan lah. Jangan boros boros jadi istri! " marah bu Winda pada Andin.

"Buu, uang 400ribu sebulan ya.. "

"Sudahh! Sini mana uangnya biar ibu saja yang mengatur semua pengeluaran termasuk uang belanja! Kamu tinggal memasak!" Ucap bu Winda sambil masuk ke ruang makan.

"Tapi buuu,, memangnya ibu mau menginap berapa hari?

"Suka suka saya mau nginap berapa hari. Mana uangnya!!" Tegas bu Winda

Akhirnya dengan berat hari Andin memberikan uang 300ribu untuk bu Winda.

"Kok cuma 300ribu? Mana yang seratus?"

"Buat belanja Buu. Sudah sekarang ibu atur saja bagaimana baiknya. Uang segitu apa yang mau direbutkan!"

Brakk. Andin membanting pintu kamar putrinya

"Huh dasar menantu kurang ajarin" omel bu Winda.

Sebenarnya bisa saja Andin mendebat ibu mertuanya, tetapi ia lebih memilih berlalu menuju kamar putrinya. Mungkin saja putrinya itu sudah bangun.

Uang 400ribu sebulan. Pasti kurang untuk kehidupan di kota zaman sekarang. Tanpa sepengetahuan Firman, Andin sering menulis novel yang bayarannya lumayan. Jadi ia sering menggunakan bayarannya tersebut untuk menutupi semua kekurangan biaya hidup.

Termasuk tagihan listrik dan lain-lain.

"Eh putri ibu sudah bangun. Mau mandi dulu atau sarapan dulu. Baiknya mandi dulu yaa"

Fara hanya menjawab dengan senyuman dan langsung meminta gendong pada ibunya.

"Buu, habis sarapan Jalan-jalan ke taman yuk? "

"Eh Fara mau ke taman? Bolehh" Selesai memandikan Fara, Andin segera mengajak putrinya untuk sarapan.

Namun, saat sampai di meja makan. Ia sungguh terkejut lantaran semua lauk yang ia masak sudah habis. Tanpa ia tahu pun suaminya sudah bangun saat ia memandikan Fara. Lalu ia ikut memakan sarapan yang Andin buat hingga menghabiskannya.

Tak memikirkan anaknya. Bapak laknat memang

"Mas, kok lauknya habis, anakmu belum sarapan loh" tanya Andin pada suaminya yang sedang merokok di depan TV.

"Eh maaf mas gatau. Yaudah kamu goreng telur saja buat Fara"sahut Firman tanpa menoleh pada istrinya.

Geram sekali Andin mendengar penuturan suaminya. Lauk segitu banyak mereka habiskan. Tanpa menyisihkan sedikit untuk anak dan cucu bu Winda. Astagfirullah.

"Buu, makan di luar aja yukk, Fara gapapa"ucap Fara tiba-tiba mengejutkan Andin.

"Eh iya sayang, ayo kita cari sarapan di luar saja"

Bu Winda yang mendengar menantu dan cucunya hendak makan di luar seketika merasa jengkel. "Jangan manja Fara, makan apa yang ada di rumah! Jangan boros-boros kamu! "

"Buuuu" adu Fara pada ibunya dengan menahan air mata.

"Buuu, Fara ini hanya mau makan di luar sekali. Bahkan selama ini sampai umurnya 8tahun ia sangaat jarang untuk makan di luar. Apa salahnya sekarang Andin menuruti kemauan Fara, lagipun makanan yg Andin masak sudah habis dimakan kalian!" Jelas Andin panjang lebar sembari melirik suaminya yang hanya diam saja melihat anaknya menangis karena ibunya.

"Sudah bu biarkan mereka makan di luar sekali kali" ucap Firman yang mengejutkan ibu serta adiknya.

"Firrr... "

"Sudah Buu" potong Firman pada ibunya mengedipkan mata pada ibunya

Andin dan Fara pun akhirnya bergegas keluar dari dalam rumah, tapi sebelum itu Andin mengambil jilbab instan yang tergantung di dalam kamar.

"Kamu ini apa-apaan Firman, istrimu itu jika dibiarkan pasti semakin boros! Harusnya kamu tahan" tahukah bu Winda.

..

..

"Enak bu pecel lelenyaa" celoteh Fara pada ibunya .

"Fara suka ya? Yasudah habiskan. Setelah ini mau kemana?" Tanya Andin pada putrinya

"Ke taman boleh bu? "

"Bolehh"

Selesai makan, Andin dan Fara berjalan menuju taman yang letaknya tidak jauh dari warung nasi pecel tempat mereka makan.

"Wahhh banyak anak2 seumuran Fara ya buuu"teriak Fara kegirangan

"Iya kak. Yasudah kamu main sana, ibu tunggu di sini"

Andin kemudian duduk di salah satu bangku taman sambil mengawasi putrinya bermain dengan anak2 lain.

Tak lupa ia mengecek HP nya karena dari pagi ia tidak membuka gawai pintarnya itu.

Kemudian fokusnya teralihkan saat ia melihat satu postingan di media sosial.

Disana ia melihat ada foto siluet seorang laki-laki bersama perempuan di sebuah cafe dengan memamerkan kemesraan mereka. Namun, Andin hanya terfokus pada pria di foto itu

"Kenapa mirip mas Firman, siapa perempuan ini?" Batin Andin

Tak mau berspekulasi yang buruk. Andin buru-buru mengecek daftar followers si perempuan.

Dan benar

Disana ada nama sang suami sedang memfollow akun si perempuan

"Ada apa ini mas? Kenapa perasaan ku tidak enak"lirih Andin.

Lamunannya buyar saat putrinya tiba-tiba mendekat dan meminta air untuknya minum.

" Ah ini sayang airnya. Maaf ibu melamun"

"Eh, kamu Andin ya? "

Tiba-tiba dari sampin kiri Andin muncul seorang wanita berparas cantik dengan rambut sebahu dan tubuh langsingnya.

"Eh iya, dengan siapa ya? " tanya Andin pada perempuan itu.

"Aku Diandra. Temen sma kamu dulu"

"Oh maaf Di aku lupa. Yaudah duduk yuk" tawar Andin pada Diandra untuk duduk di sebelahnya.

"Bagaimana kabarmu Ndin? Tamat SMA bukannya kamu meneruskan kuliah di LN ya? "

"Eh kamu tahu kabar itu? "

"Hehe tau dong. Kan aku orangnya sangat up-to-date hehe"

"Ahah iya dulu aku sempat kuliah di LN"jawab Andin sedikit ragu.

Andin memang selepas SMA dikuliahkan di Luar Negeri oleh orangtuanya. Ia lulus kuliah dengan IPK 4,00 dan hanya memakan waktu 3,5 tahun. Tergolong cerdas Andin ini, hingga orangtuanya berniat menjadikan Andin seorang manager keuangan kala itu di salah satu perusahaan orangtuanya.

Namun takdir berkata lain, saat Andin berniat refresing setelah lulus kuliah ia malah dipertemukan dengan Firman di pulau dewata yang saat itu Firman sendiri sedang ikut bosnya berlibur. Firman dulunya hanya seorang supir. Ia dan Firman bertemu di sebuah warung pinggir pantai.

Mulanya mereka hanya saling sapa lalu bertukar nomor dan akhirnya menjalin hubungan. Memang dasarnya si Firman  ini mata k*ranjang. Ia sangat terpesona dengan kecantikan Andin kala itu. Firman sendiri tergolong lumayan tampan, dengan kulit eksotisnya, rambut lurus lebat dan hidung bangir membuat Andin juga menyukai Firman.

Ia setuju menikah dengan Firman saat Firman mengutarakan niatnya meminang Andin. Namun, orangtua Andin kurang suka pada Firman. Karena Firman ini cenderung sedikit sombong.

Orangtua Andin sangat menentang pernikahannya dengan Firman, sehingga saat itu lantaran kecewa. Orangtua Andin tidak memberi modal sedikitpun pada Andin untuk menikah. Akhirnya Andin menikah dengan Firman hanya sekedar ijab kabul di masjid dekat rumah Firman.

Namun orangtua Andin tetap menghadiri pernikahan putrinya. Mereka hanya memakai pakaian sederhana dan menaiki sepeda motor. Tanpa mengundang kerabat Andin yang lain.

"Ngomong-ngomong kamu sekarang kerja dimana? Eh maaf menyinggung. Kok kamu sekarang sedikit.. " Diandra tak melanjutkan ucapannya. Ia hanya menggembungkan pipi pertanda bobot tubuh yang bertambah.

"Haha ini karena aku terlalu bahagia jadi bengkak deh. Aku udah ga kerja. Udah punya anak juga"

"Oh yaa mana anakmu? " tanya Diandra penasaran terhadap anak Andin.

"Itu lagi main di sana" tunjuk Andin pada Fara yang sedang bermain di perosotan. Diandra hanya menganggukkan kepala.

"Diandraaaaaaaa" tiba-tiba dari arah belakang mereka terdengar suara nyaring perempuan sedang memanggil Diandra.

Diandra dan Andin serempak menoleh pada asal suara.

Deghh

"Perempuan ini kan yang ada di foto bersama dengan laki-laki yang mirip mas firman" sejenak Andin membeku melihat perempuan yang tadi memanggil Diandra.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 4 Mulai Curiga

    "Tunggu, bukannya dia istri mas Firman ya" batin Shela yang tak lain adalah perempuan yang ada di dalam foto yang dilihat Andin."Oh Haii, Andin" ucap Andin sembari mengulurkan tangan."Haiii, aku Shela" sambut Shela"Oh yaudah Ndin, maaf ya, kami duluan, masih ada acara" pamit Diandra pada Andin."Iya Di gapapa"Seperginya Diandra dan Shela, Andin mengajak putrinya untuk segera pulang. Karena hari sudah mulai siang._Di rumah_"Hallo sayang, kamu kemana seharian ini? Kenapa telepon ku tidak kamu angkat" cecar Firman pada seseorang di sebrang telepon."Ih sayang,, lagi keluar akuu. Oh iya nas, tadi aku ketemu istrimu lo di taman" jawab seseorang di telepon"Istri?? ""Gausah ngelak mas, aku tahu kamu udah punya istri. Berisi juga ya istrimu. Kok kamu mau sih mas. Kamu kan ganteng, iya sih dia cantik kalo kurus. Kalo kurus yaaa"Firman hanya diam mendengarkan lawan bicaranya."Mass masssssss!!!! ""Ah iya Shela sayang maaf. Hehe iya, dia itu beruntung sekali bisa kunikahi, dulu mas cu

    Last Updated : 2025-04-08
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 5 Mengikuti

    TinggBunyi pesan masuk pada HP Andin.Andin memerhatikan sebuah foto yang dikirim oleh orang kepercayaan Visca."Perempuan ini kan" ia memperhatikan dengan seksama perempuan yang sedang bergelayut manja pada lengan suaminya."Sudah sejauh mana hubunganmu mas" gumamnya pada diri sendiriDrttt.. Drttt... Drttt. Tak lama Visca menghubungi Andin kembali."Bagaimana bu, apakah ibu ingin saya menyuruh orang kepercayaan saya untuk mendekat? ""Tidak, sebelumnya terimakasih telah membantuku, bayaranmu akan ku transfer""Baik bu terimakasih" panggilan berakhir.Andin tidak bisa berdiam diri saja mulai sekarang. Ia harus bisa mengumpulkan lebih banyak bukti tentang hubungan suaminya dengan perempuan tersebut.Malam harinya. Sekitar jam 9malam. Firman baru saja pulang ke rumahnya. Saat memasuki rumah, ia melihat istrinya sedang duduk di meja makan dengan berbagai menu masakan."Baru pulang mas? Kemana mulan? Kok sendirian? "Firman seketika gugup untuk sekedar menjawab pertanyaan istrinya."Mul

    Last Updated : 2025-04-08
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 6 Mertua Julid

    Apa kurangku selama ini mas, semua kebutuhan mu selalu aku penuhi. Setiap hari aku diam saat kamu perlakukan semaumu. Dulu saja kamu sangat memanjakanku setiap hari. Apa karena bentuk tubuhku? Atau apa? Atau hanya karena sudah bosan? Atau? Ini menang jati dirimu? Yang gemar bermain api di belakang ku.Sesampainya di rumah, Andin segera menuju dapur. Karena sang mertua pasti sudah mengomel karena seharian ia tidak memasak. Hanya memasak untuk sarapan tadi pagi.Dan benar saja. Belum sampai dalam rumah saja sudah terdengar teriakan ibu mertua."Baguuusssss, jadi istri saja sudah berani keluar keluar rumah sampai dia,,, ""Assalamu'alaikum bu"potong Andin"Hmmmm, Walaikumsalam""Ini bu, sudah kubelikan makanan di luar buat ibu nanti makan siang" ucap Andin sambil menyodorkan makanan pada . Bu Winda segera menyambar makanan yang dibawa Andin."Punya uang juga kamu"Hiruk pikuk pagi menjelang siang di kota metropolitan ini sangan terasa untuk semua orang. Mereka yang bekerja di bawah sinar

    Last Updated : 2025-04-10
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 7 Orang di masa lalu

    Dini hari, tepatnya pukul 2, pintu ruang utama terbuka dari luar menampilkan Firman yang berjalan mengendap-endap.Beruntung ia memiliki kunci cadangan, jadi ia bisa leluasa masuk ke dalam rumah tanpa harus membangunkan penghuninya.Firman pulang menggunakan taksi karena mobilnya ia tinggal di rumah Shela.Saat membuka pintu kamar, ia melihat istrinya terbaring di ranjang sebelah kiri."Huftttt untung udah tidur" gumam Firman. Ia bergegas melepas kemejanya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dari sisa-sisa perc*ntaannya dengan Shela.Tanpa Firman ketahui, sedari tadi Andin sama sekali belum tertidur. Ia melihat semua yang dilakukan suaminya. Mulai dari turun dari taksi, hingga sekarang berada di kamar mandi. Namun ia memilih berpura-pura tidak mengetahui semuanya.Tess. Air mata s*alan ini tiba-tiba menetes tanpa bisa dicegah oleh Andin. Dengan gerakan kasar Andin mengusap matanya karena Firman sudah selesai dengan kegiatan mandinya.--Pagi harinya, Lagi-lagi Andi

    Last Updated : 2025-04-10
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 8 Bukti

    Lagi dan lagi, Firman menjadikan alasan lembur pada istrinya hanya untuk menemani Shela berbelanja hingga memadu kasih kembali di kos2 an Shela.Seperti sore ini, firman yang biasa pulang pukul 5 sore mendadak pamit lembur pada Andin."Iya sayang, maaf ya mas hari ini lembur lagi, tapi besok InsyaAllah engga"ucap Firman dari sebrang telepon." iya mas, pulangnya jangan kemalaman yaa"Shela hanya mencebikkan bibir mendengar Firman sedang bertukar kabar dengan istrinya."Katanya udah ga cintaaa, masih sayang2an" cibirnya"Yaa gimana, kalo tiba-tiba bisa curiga dong, lagian dia ga bisa apa-apa selain minta uang sama aku, kalo udah waktunya aku akan cerai in dia. Aku buat seakan-akan semua kesalahan ada padanya""Serius mas? Aku bakal jadi satu-satunya?"tanya Shela dengan mata berbinar-binar."Dua rius tiga rius malah. Kamu gausah khawatir yaaa, aku pasti akan segera menikahi kamu. Tapi sebelum itu. Sekarang si joni minta dilepasin tuh" tunjukkan pada si adik kecil di bawah sana."Ah kamu

    Last Updated : 2025-04-16
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 9 Kemarahan Alex

    Dengan langkah tegap, ia berjalan menghampiri si perempuan yang baru saja selesai memesan minuman."Hai" sapanya"Eh H Haii. Siapa ya? " tanya Andin balik"Aku teman SMA mu" katanyaAndin mengernyitkan alis cukup dalam. Tidak, ia sama sekali tidak mengenali siapa pria yang berdiri di depan nya saat ini. Apa tadi katanya? Teman SMA? Sejak kapan ia memiliki teman SMA setampan ini. Astagfirullah Andin sadar. Dirimu masih perempuan bersuamiii.Andin menggelengkan kepala perlahan. Alex yang melihatnya hanya terkekeh."Aku Alex. Boleh duduk? ""Alex? Alex siapa? ""Masih tidak kenal? Aku Alex Kalandra Priawan" jawabnya sambil tersenyum semanis mungkin.Seketika Andin membulatkan mata. Ia tidak salah lihat kan? Alex? Alex si cupu dulu? Kenapa jadi sedrastis ini."Demi apa?" Tanyanya exited"Hehe kamu masih saja seperti dulu. Ehmm sebelumnya apa aku boleh duduk? " tahyanya kembali setelah sebelumnya tak ada respon."Oh tentu. Silahkan duduk"Setelah duduk, ia juga memesan minuman pada pelayan

    Last Updated : 2025-04-16
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 10 Andin Pulang

    Lagi dan lagi, Firman pulang tengah malam. Bahkan sekarang lebih malam dari biasanya. Entah apa yang dilakukannya di luar bersama g*ndiknya itu.Andin sendiri begitu malas hanya untuk mengecek HP firman.Setelah malam itu, Andin berusaha untuk bisa membajak HP firman. Ia hanya akan melihat berapa saja uang yang sudah suaminya keluarkan untuk wanita itu. Tentang chat nya? Andin sama sekali tidak ingin tahu."Eh eh sayang kamu belum tidur? " Firman sungguh terkejut saat mengetahui istrinya ternyata belum tertidur.Tidak, Andin tidak menjawab, ia hanya tersenyum menanggapi pertanyaan suaminya. Sungguh ia sebenarnya sudah sangat muak dengan apa yang dilakukan suaminya."Aku mau ngomong mas, dua hari lagi aku mau pulang ke rumah ibu bapak. Katanya Fara kangen sama opa dan oma nya"Firman menghentikan langkahnya menuju kamar mandi "Kenapa tiba-tiba sayang? Maksudku, mas tidak bisa ikut. Kamu nginep berapa hari? ""Entahlah, senyamannya Fara nanti. Kamu gapapa kalo ga ikut" ujar Andin dan s

    Last Updated : 2025-04-16
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 11 Pertemuan?

    Beginilah kondisi rumah baru sehari saja Andin berkunjung ke rumah orangtuanya. Bungkus makanan dimana-mana, cucian piring menggunung sampai berbau busuk, cucian baju banyak yang kotor.Bangun tidur, Firman kesusahan mencari bajunya yang bersih. Karena sebagian baju masih berada di keranjang kotor."G*la baru sehari udah kerepotan begini" gumamnya pada diri sendiri.Mau tak mau Firman harus menyetrika bajunya sendiri sebelum berangkat bekerja. Sesampainya di ruang tamu, ia tak mendapati ibu dan adiknya. Entah adiknya itu dimana berada. Sudah beberapa hari ini tidak pulang. Ibunya bahkan tidak khawatir sama sekali.Firman pun berangkat kerja dengan perasaan dongkol yang berlebih, tidak sarapan, hampir telat karena harus menyetrika baju terlebih dahulu. Entahlah, saat ia melihat istrinya di rumah seakan-akan ia tidak minat lagi pada istrinya. Namun baru ditinggal sehari saja ia sudah keteteran.Apalagi hari ini ia harus menjemput kekasihnya dahulu, Shela."Kok baru dateng sih masss, lih

    Last Updated : 2025-04-16

Latest chapter

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 29 Andin dibully

    Lumayan lama Firman dan keluarganya menunggu kedatangan Mulan. Baru sekitar 1 jam akhirnya Mulan tiba dengan mobil Honda Jazznya keluaran terbaru berwarna merah."Kenapa? Ibu kenapa?" tanya Mulan begitu turun dari mobil dan melihat ibunya tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan."Nanti mas cerita, sekarang bawa kami ke tempat tinggal kamu" potong Firman."Nggak bisa mas. Emm,, nanti om Burhan marah" jawab Mulan dengan kepala tertunduk."Om Burhan siapa? " tanya Firman yang mulai curiga dengan pekerjaan sang adik."Dia orang yang udah kasih Mulan tempat tinggal yang nyaman, duit yang banyak"Seketika Firman dan Retno saling pandang. Pasalnya mereka faham pekerjaan apa yang sedang digeluti oleh adiknya tersebut."Jangan bilang kamuu... ""Udah mbak. sekarang kalian semua masuk mobil. kasihan ibu sama Chika kepanasan. Kita cari cafe buat tempat neduh" usul Mulan yang mendapatkan anggukan kepala dari semua orang disana.Sesampainya di cafe, Mulan segera memesan minuman dan makanan r

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   28 Raib

    Perdebatan itu masih berlanjut."Fir, kalau rumah itu dijual, kata bapak peot tadi, yang punya Pak Budi, mertua kamu dong. Jadi, sebenarnya mertuamu itu orang berada? " tanya Mbak Retno pada Firman."Terus istrimu kemana Fir? Apa pulang ke rumah orangtuanya? " sambung Mas Sugeng.Degh.Itu yang sempat hilang dari fikiran Firman. Kemana anak serta istrinya. Batinnya.Sebelum ia mengambil handphone dan akan menghubungi Andin, handphone nya telah lebih dulu berdering. Terdapat panggilan dari 'My Lovely' yang tak lain adalah Shela."Mas, kamu kemana sih, kenapa juga aku kamu turunkan di kos-kos an aku lagi, aku tuh maunya ikut ke rumah kamu mas!" cerca Shela dari balik telepon."Sabar shel, disini sedang ada masalah. Nanti aku hubungi lagi""Loh mas gabisa gitu dong. aku.. "TutSambungan telepon Firman putuskan sepihak.Setelahnya ia mencoba menelpon sng istri. Berharap ia akan mendapatkan titik terang dari apa yang terjadi hari ini.Namun sampai dering ke tiga, tidak ada tanda-tanda tel

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   27 Hilang

    Sudah terhitung seminggu Firman berada di kampung Shela. Hari ini, saatnya ia beserta keluarganya kembali ke rumah Andin. Mereka fikir mungkin saat ini Andin telah menyiapkan berbagai menu masakan yang lezat."Ga sabar aku mas lihat ekspresi istri gendutmu itu. hihiii pasti syok banget"ucap Shela sambil bergelayut manja di lengan Firman yang tengah fokus menyetir." Jangan kamu ganggu Firman Shel. Nanti salah-salah nabrak pohon lagi kita" itu adalah peringatan dari Mas Sugeng yang terlihat jengah melihat kelakuan Shela."Biarin lah mas. Namanya pengantin baru. Pasti maunya nempel"ucap Mbak Retno menimpali.Sedari tadi Bu Winda hanya diam menyimak perdebatan menantu dan anaknya. Ia sedikit pusing jika harus ikut berdebat.Beberapa jam kemudian, mobil yang dikemudian Firman telah sampai di depan gerbang rumah Andin. Namun, yang menjadi fokus Firman adalah adanya mobil lain di dalam garasi yang terbuka. Firman begitu asing melihat mobil tersebut. Pasalnya, Andin setahunya tak memiliki mo

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 26 Keputusan Andin

    Tepat pukul 6 lebih 15 menit, taxi yang Andin tumpangi bersama Mbak Wati Dan Fara telah sampai di depan sekolah Fara. Suasana sekolah yang masih sepi tak menyurutkan semangat Fara untuk tetap masuk ke dalam kelas."Fara masuk dulu buuu Assalamu'alaikum" pamit Fara sembari mencium takzim tangan Ibunya."Walaikumsalam sayang"ucap Andin sambil melihat punggung putrinya yang semakin menjauh masuk ke dalam kelasnya."Oh iya mbak. habis ini saya antar mbak ke apartemen dulu setelahnya saya berangkat kerja""Baik bu"Sesampainya di apartemen yang dimaksud Andin, ia serta Mbak Wati segera masuk. Tak lupa ia juga membawa koper yang sebelumnya mereka bawa dari rumah lama."Yaudah mbak. Saya berangkat kerja dulu ya. Kalau mbak capek punya saya biar saya tata sendiri"ucapnya pada Mbak Wati." Halah buk, kaya sama siapa aja. Udah nanti saya bereskan semua. tenang aja Buu""Yaudah deh, saya percayakan semua pada Mbak Wati yang paling cantik ini" ucap Andin sambil mencubit pelan pipi Pengasuh putrin

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 25 Pertengkaran Ibu dan Ibu Mertua

    "Assalamu'alaikum" ucap Andin begitu memasuki rumah. Ia sampai di rumah selepas adzan maghrib. Sebelumnya ia sudah sholat terlebih dahulu di masjid."Walaikumsalam ibuuuk, kok baru pulangg" jawab Fara sambil menyalami takzin tangan ibunya."Maaf ya nak tadi ibu ada urusan sebentar di luar, mbak? Fara udah makan kan? " tanya Andin pada pengasuh Fara yang muncul dari dapur."Belum bu, tadi Fara katanya mau nunggu ibu, tapi Wati udah masak kok bu buat kita makan""Oh ya? Wahh makasih ya Wati tau aja kamu kalau aku capek hehe. Ibu mandi dulu ya sayang" pamitnya pada putrinya.Selesai makan, Andin langsung menghampiri putrinya yang sedang belajar bersama pengasuhnya di kamar. Ia harus membicarakan masalah ini sekarang."Sayang, ibu mau bicara. Mulai besok kita akan pindah ya, untuk sementara kita akan tinggal di apartemen""Eh kok pindah bu? Kenapa? ""Iya bu, terus saya gimana? " tanya Wati yang penasaran dengan nasibnya."Kamu ya ikut Wat. Gimana, kamu mau emangnya disini ngelayanin peng

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 24

    Perasaan Andin setelah bertemu dengan pak Ridwan sedikit tenang. Selanjutnya ia akan menemui orangtuanya untuk membahas tentang rumah yang sekarang ia tempati. Sebenarnya ia cukup sayang jika rumah ini dijual. Namun, jika tidak dijual Firman bahkan ibu mertuanya akan terus merong-rong meminta bagian.Untuk sekarang ia akan menikmati waktu berharganya dengan sedikit bersantai karena tidak ada anggota keluarga yang lain. Ia hanya akan memasak untuk dirinya, Fara dan pengasuh Fara."Apa aku telpon papa ya membahas rumah ini?" monolognya."Eh tapi nggak deh. Nanti malah papa curiga. Tapii apa udah saatnya papa sama mama tau ya masalah aku. Terus gimana sama kak Dewa. Dia paling tidak bisa lihat aku kesakitan. Tuhaan tolong aku" monolog Andin yang saat ini merasa kepalanya buntu.**Di belahan bumi lain, dua insan manusia baru saja meneguk indahnya madu pernikahan.Walaupun hari masih sore. Tak menyurutkan kedua insan manusia itu untuk terus menggempur nikmatnya dunia."Mas, nanti aku mau

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 23 Bertemu Pengacara

    Waktu berlalu dengan cepat. Tak terasa hari ini adalah hari dimana Firman beserta ibu dan kakaknya akan ke kampung halamannya. Sesuai dengan pamitnya pada Andin.Andin yang selesai menunaikan ibadah sholat subuh mendengar grasak grusuk di ruang tamu. Semalam, Firman memang sengaja tak tidur di kamar. Ia memilih untuk tidur di sofa ruang tamu. Katanya agar pagi ini tak kesiangan. Alasan yang tak masuk logika bagi Andin."Kamu berangkat ndin, jaga rumah baik-baik" pesan ibu mertua pada Andin."Tenang bu, rumah ini milikku, sudah pasti aku akan menjaga nya dengan sebaik mungkin""Heh enak aja rumahmu, rumah ini tuu... ""Udah mbakk, sekarang kita berangkat, takut terjebak macet" cegah firman pada Retno yang siap mengomel panjang lebar pada Andin."Aku berangkat Ndin" pamit firman.Andin segera menyalami tangan suaminya takzim. Layaknya pasangan suami istri yang romantis."Iya mas. ""Assalamu'alaikum""Walaikum salam"Sepertinya rombongan suaminya. Andin segera mengubungi seseorang di se

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 22

    "Banyak yang nggak betah kerja jadi sekretaris aku karena aku suka semena-mena? ""Semena-mena? " tanya di sela-sela kesibukannya bekerja. Menurutnya kata-kata Alex cukup ambigu."Bukan semena-mena yang tadi aku lakukan. Maaft adi khilaf. Kedepannya aku akan lebih berhati-hati. Maksudku semena-mena itu ya, aku menyuruh mereka untuk giat bekerja, gak boleh ngeluh, gak boleh ada kesalahan satupun""Hehe kalau itu sih aku setuju pak. Katanya semua atasan gak mau deh ada kesalahan secuil pun""Haha kamu paham juga"Hening. Setelah pembicaraan itu keheningan menyelimuti mereka. Alex bingung harus memulai percakapan apa lagi. Ia akan sungkan jika menanyakan tentang suaminya tempo hari yang ia temui di mall.Karena di antara mereka hanya ada diam. Tanoa mereka sadari waktu telah menunjukkan jam makan siang. Alex yang notabene selalu memesan makanan dari luar mulai menawari Andin."Mau nitip? Aku pesen makanan di luar" tanyanya."Enggak pak makasih. Saya bisa makan di kantin. Permisi"Sepenin

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 21 Andin Mulai Bekerja

    "Wahh ini siapa? Cantik sekali? " puji bu Winda pada Shela yang baru masuk. Shela seketika melihat Andin yang berdiri di belakangnya dengan tatapan mengejek, seakan berkata "lihatlah, aku kan yang dipuji cantik oleh ibu mertua"Andin yang melihat itu hanya menggelengkan kepala dan berucap pada suaminya."Kamu berharap aku akan marah, nangis atau nampar kamu kan mas? Enggak mas, semua itu udah berlalu. Aku tahu dari dulu. Dari sikap kamu yang mulai berubah sama aku, dari kamu yang gak pernah nyentuh aku. Sekarang aku udah ga mau mikir. Oh iya, besok aku akan kembali bekerja. Besok akan ada pengasuh yang akan mengasuh Fara. Ibu kamu pasti nggak mau kan ngasih Fara, apalagi mbakku, kalian, silahkan lanjutkan makan malamnya. Tapi tolong jaga sikap mas, disini masih ada anakmu. Jangan sampai nanti dia beranggapan kamu akan menambah ibu untuk Fara"Setelahnya ia berlalu ke dalam kamar. Ia yakin suaminya itu masih cukup waras untuk tidak mengumbar kemesraan di depan anaknya."Mas aku duduk d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status