"Tunggu, bukannya dia istri mas Firman ya" batin Shela yang tak lain adalah perempuan yang ada di dalam foto yang dilihat Andin.
"Oh Haii, Andin" ucap Andin sembari mengulurkan tangan. "Haiii, aku Shela" sambut Shela "Oh yaudah Ndin, maaf ya, kami duluan, masih ada acara" pamit Diandra pada Andin. "Iya Di gapapa" Seperginya Diandra dan Shela, Andin mengajak putrinya untuk segera pulang. Karena hari sudah mulai siang. _Di rumah_ "Hallo sayang, kamu kemana seharian ini? Kenapa telepon ku tidak kamu angkat" cecar Firman pada seseorang di sebrang telepon. "Ih sayang,, lagi keluar akuu. Oh iya nas, tadi aku ketemu istrimu lo di taman" jawab seseorang di telepon "Istri?? " "Gausah ngelak mas, aku tahu kamu udah punya istri. Berisi juga ya istrimu. Kok kamu mau sih mas. Kamu kan ganteng, iya sih dia cantik kalo kurus. Kalo kurus yaaa" Firman hanya diam mendengarkan lawan bicaranya. "Mass masssssss!!!! " "Ah iya Shela sayang maaf. Hehe iya, dia itu beruntung sekali bisa kunikahi, dulu mas cuma kasihan sama dia, karena orangtuanya sakit2 an terus minta mas buat nikahin anak perawannya"jelas Firman yang penuh dengan kebohongan. Sejak kapan orangtua Andin sakit2an. " gitu ya mas. Oh iya besok senin yaa. Kamu ke kantor kan? Aku ikut yaa" rengek Shela pada Firman. "Kamu mau bareng mas sayang? Iya boleh. Besok pagi mas jemput yaa. Kita kan searah" Tanpa Firman tau sejak tadi ada 2 pasang mata yang sedang melihat Firman sedang telponan dengan lawan bicaranya. Mereka juga kompak mendengarkan Firman berbicara Setelah Firman mematikan telepon dan berbalik ke arah pintu. "Astagaaaa, ibuu, Mulan!!! Kalian ngapainn???" "Kamu yang ngapain, telponan sama orang kok sayang-sayangan. Siapaa? " tanya bu Winda pada Firman. "Eh ituuu, bukan siapa-siapa kok" "Halah mas, kamu kira kita ini anak kecil gatau siapa yang kamu telpon, itu tadi selingkuhan mu kan? Ngaku mass" desak Mulan pada masnya. "Gapapa mass kalo mau selingkuh, toh mbak Andin juga sekarang jelek. Gapernah ngasih duit pula. Bisanya ngabisin duit mas" "Ya gimana mau ngasih duit. Mas ngasih sebulan cuma 400ribu" Terus tadi siapa? Bener kan mas selingkuh? " "Iya, dia Shela. Sudah 6bulan masmu ini menjalin hubungan dengannya" Bu Winda yang sedari tadi diam akhirnya ikut berbicara, "Dia kaya apa tidak? " "Seorang sekretaris di sebuah perusahaan" jawab Firman dengan bangganya. "Waaahhh banyak duit dong. Udah mas. Cerai in ajaa mba Andin " dasar mulut Mulan si kompor meleduk. "Ya gabisa tiba-tiba dong lan. Lagian mas juga masih ada rasa sama mbamu, udah mas mau mandii" jawab Firman yang langsung pergi menuju kamar mandi. Siang harinya, Andin dan Fara baru pulang sekitar jam 1 siang. "Bagus yaaa, suami lagi libur bukannya dilayani malah asik keluyuran sampe siang" cerca bu Winda saat Andin baru saja masuk ke dalam rumah. "Sayang, Fara masuk dulu ke dalam kamar yaaa" "Iya buu" Fara yang dasarnya anak penurut hanya mengiyakan perintah ibunya "Maaf Bu, lain kali tidak lagi. Tadi Fara keasyikan main di taman karena banyak temen. Toh Fara juga jarang pergi keluar"jelas Andin pada ibu mertuanya. "Adaaa aja jawaban kamu inii" "Yaudah bu Andin masuk ke kamar dulu" "Heh mau kemana kamu, masak siang dulu, kami semua belum makan"perintah bu Winda sembari mencekal tangan Andin. Sebentar, Andin celingukan mencari keberadaan suaminya. Karena semenjak ia pulang ia tak menemukan suaminya. Biasanya jika ia mendengar suara istrinya ia buru-buru keluar dari dalam kamar. "Suamimu keluar sama Mulan, mau nganterin Mulan cari apa ya ibu lupa tadi. Udah sana kamu masak" "Iya Buu..." Andin hanya mengangguk dan segera masuk ke dalam kamar untuk mengganti bajunya menjadi daster rumahan. Tapi sebelum itu ia akan ke kamar putrinya. Menyuruh putrinya untuk tidur siang. Karena tadi sebelum pulang ia dan Fara sudah makan siang di restoran cepat saji. Jadi Fara tinggal istirahat saja di rumah. Setelah 1jam berkutat di dapur, aroma masakan mengudara seisi rumah. Bu Winda yang sedang menonton TV bergegas menuju dapur untuk melihat menu apa yang dimasak menantunya. "Kamu masak soto ya? Hmm kelihatannya enak" ucap bu Winda yang langsung duduk di kursinya. "Mas Firman kok belum pulang ya bu? Sudah jam 2 lebih" "Udahh nanti juga pulang sendiri" tukas bu Winda. _Di sebuah Pusat Perbelanjaan_ Setelah dari taman tadi, Shela sengaja beralasan pada Diandra saat Diandra mengajaknya segera pulang. Ia beralasan akan menemui seseorang terlebih dahulu. Diandra yang kadung capek karena jogging tadi pagi bersama Shela mengiyakan omongan Shela. Ia pulang sendiri menggunakan taxi. Sedangkan Shela buru-buru masuk ke dalam mobilnya. Tadi pagi memang Shela yang mengajak Diandra untuk jogging di taman. Jadi ia yang menjemput Diandra ke rumahnya menggunakan mobil. "Daaaa Di.. " Shela melambaikan tangan pada Diandra yang hendak masuk ke dalam taxi. Diandra hanya mengacungkan jempolnya pada Shela. "Ganti baju dimana yaa?" Shela menggumam lirih saat ia sudah masuk ke dalam mobilnya. Shela memutuskan untuk singgah terlebih dahulu di sebuah mall, ia akan mengganti baju joggingnya dengan baju casual. Tanpa mandi karena tadi pagi sebelum berangkat jogging ia sudah mandi terlebih dahulu. Ia hanya menyemprotkan parfum lebih banyak pada tubuhnya. Lalu ia segera mengeluarkan HP dari tas kecilnya dan segera menelfon Firman. Disinilah mereka bertiga sekarang. Shela, Mulan dan Firman. Ya mereka bertiga saat ini sedang makan siang di sebuah stand makanan di mall tempat Shela berganti baju. Firman mengajak Mulan sekaligus karena ia tahu nanti saat Andin pulang pasti menanyakan keberadaan dirinya pada ibunya. Saat mengajak Mulan ia jadi punya alasan kenapa ia keluar. "Jadi, tante ini selingkuhan nya mas Firman? "Tanya Mulan pada Shela yang membuat Shela seketika merubah ekspresi wajahnya menjadi sedikit marah. " tante? Selingkuhan? Heh umurku masih muda yaa, ketimbang mbakmu itu juga masih stylish dandananku. Dan apa tadi selingkuhan? Heh dengar. Aku ini adalah perempuan yang saat ini dicintai oleh masmu inii"tegas Shela pada Mulan. "Soalnya kamu dandan udah kaya tante2 kak. terus apa dong kalo bukan selingkuhan,kan mas Firman masih punya istri. Sorry kak hehe" ucap Mulan sambil mengangkat 2jarinya. "Mas adikmu iniiiii" rengek Shela menggelayut manja pada lengan firman. "Udah shel jangan dimasukin hati. Mulan emang kaya gitu" Firman hanya bisa mengelus lembut tangan Shela yang berada di lengannya. Mulan hanya bisa mencebikkan bibirnya. _Di Rumah_ "Kok aku curiga ya mas Firman pergi kemana" batin Andin saat ia sedang istirahat di kamar. "Apa aku coba lacak hpnya aja ya, aku minta tolong ke Viska aja lah" Viska sendiri adalah salah satu orang kepercayaan Andin untuk saat ini. Karena ia sangat jenius dan bisa meng-hack sebuah handphone. "Baik Buu bisa. Sekarangpun bisa" jawab Viska di ujung telepon. "Makasih ya Vis" balas Andin. 30menit kemudian, Andin mendapatkan pesan dari viska, ia mengakatan jika suaminya sedang berada di sebuah mall. Tepatnya di sebuah stand makanan. "Apa perlu saya suruh orang saya untuk mengikuti suami ibu?" Tanya viska pada Andin. "Ahh boleh juga bisa, kutunggu kabarmu"TinggBunyi pesan masuk pada HP Andin.Andin memerhatikan sebuah foto yang dikirim oleh orang kepercayaan Visca."Perempuan ini kan" ia memperhatikan dengan seksama perempuan yang sedang bergelayut manja pada lengan suaminya."Sudah sejauh mana hubunganmu mas" gumamnya pada diri sendiriDrttt.. Drttt... Drttt. Tak lama Visca menghubungi Andin kembali."Bagaimana bu, apakah ibu ingin saya menyuruh orang kepercayaan saya untuk mendekat? ""Tidak, sebelumnya terimakasih telah membantuku, bayaranmu akan ku transfer""Baik bu terimakasih" panggilan berakhir.Andin tidak bisa berdiam diri saja mulai sekarang. Ia harus bisa mengumpulkan lebih banyak bukti tentang hubungan suaminya dengan perempuan tersebut.Malam harinya. Sekitar jam 9malam. Firman baru saja pulang ke rumahnya. Saat memasuki rumah, ia melihat istrinya sedang duduk di meja makan dengan berbagai menu masakan."Baru pulang mas? Kemana mulan? Kok sendirian? "Firman seketika gugup untuk sekedar menjawab pertanyaan istrinya."Mul
Apa kurangku selama ini mas, semua kebutuhan mu selalu aku penuhi. Setiap hari aku diam saat kamu perlakukan semaumu. Dulu saja kamu sangat memanjakanku setiap hari. Apa karena bentuk tubuhku? Atau apa? Atau hanya karena sudah bosan? Atau? Ini menang jati dirimu? Yang gemar bermain api di belakang ku.Sesampainya di rumah, Andin segera menuju dapur. Karena sang mertua pasti sudah mengomel karena seharian ia tidak memasak. Hanya memasak untuk sarapan tadi pagi.Dan benar saja. Belum sampai dalam rumah saja sudah terdengar teriakan ibu mertua."Baguuusssss, jadi istri saja sudah berani keluar keluar rumah sampai dia,,, ""Assalamu'alaikum bu"potong Andin"Hmmmm, Walaikumsalam""Ini bu, sudah kubelikan makanan di luar buat ibu nanti makan siang" ucap Andin sambil menyodorkan makanan pada . Bu Winda segera menyambar makanan yang dibawa Andin."Punya uang juga kamu"Hiruk pikuk pagi menjelang siang di kota metropolitan ini sangan terasa untuk semua orang. Mereka yang bekerja di bawah sinar
Dini hari, tepatnya pukul 2, pintu ruang utama terbuka dari luar menampilkan Firman yang berjalan mengendap-endap.Beruntung ia memiliki kunci cadangan, jadi ia bisa leluasa masuk ke dalam rumah tanpa harus membangunkan penghuninya.Firman pulang menggunakan taksi karena mobilnya ia tinggal di rumah Shela.Saat membuka pintu kamar, ia melihat istrinya terbaring di ranjang sebelah kiri."Huftttt untung udah tidur" gumam Firman. Ia bergegas melepas kemejanya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dari sisa-sisa perc*ntaannya dengan Shela.Tanpa Firman ketahui, sedari tadi Andin sama sekali belum tertidur. Ia melihat semua yang dilakukan suaminya. Mulai dari turun dari taksi, hingga sekarang berada di kamar mandi. Namun ia memilih berpura-pura tidak mengetahui semuanya.Tess. Air mata s*alan ini tiba-tiba menetes tanpa bisa dicegah oleh Andin. Dengan gerakan kasar Andin mengusap matanya karena Firman sudah selesai dengan kegiatan mandinya.--Pagi harinya, Lagi-lagi Andi
Lagi dan lagi, Firman menjadikan alasan lembur pada istrinya hanya untuk menemani Shela berbelanja hingga memadu kasih kembali di kos2 an Shela.Seperti sore ini, firman yang biasa pulang pukul 5 sore mendadak pamit lembur pada Andin."Iya sayang, maaf ya mas hari ini lembur lagi, tapi besok InsyaAllah engga"ucap Firman dari sebrang telepon." iya mas, pulangnya jangan kemalaman yaa"Shela hanya mencebikkan bibir mendengar Firman sedang bertukar kabar dengan istrinya."Katanya udah ga cintaaa, masih sayang2an" cibirnya"Yaa gimana, kalo tiba-tiba bisa curiga dong, lagian dia ga bisa apa-apa selain minta uang sama aku, kalo udah waktunya aku akan cerai in dia. Aku buat seakan-akan semua kesalahan ada padanya""Serius mas? Aku bakal jadi satu-satunya?"tanya Shela dengan mata berbinar-binar."Dua rius tiga rius malah. Kamu gausah khawatir yaaa, aku pasti akan segera menikahi kamu. Tapi sebelum itu. Sekarang si joni minta dilepasin tuh" tunjukkan pada si adik kecil di bawah sana."Ah kamu
Dengan langkah tegap, ia berjalan menghampiri si perempuan yang baru saja selesai memesan minuman."Hai" sapanya"Eh H Haii. Siapa ya? " tanya Andin balik"Aku teman SMA mu" katanyaAndin mengernyitkan alis cukup dalam. Tidak, ia sama sekali tidak mengenali siapa pria yang berdiri di depan nya saat ini. Apa tadi katanya? Teman SMA? Sejak kapan ia memiliki teman SMA setampan ini. Astagfirullah Andin sadar. Dirimu masih perempuan bersuamiii.Andin menggelengkan kepala perlahan. Alex yang melihatnya hanya terkekeh."Aku Alex. Boleh duduk? ""Alex? Alex siapa? ""Masih tidak kenal? Aku Alex Kalandra Priawan" jawabnya sambil tersenyum semanis mungkin.Seketika Andin membulatkan mata. Ia tidak salah lihat kan? Alex? Alex si cupu dulu? Kenapa jadi sedrastis ini."Demi apa?" Tanyanya exited"Hehe kamu masih saja seperti dulu. Ehmm sebelumnya apa aku boleh duduk? " tahyanya kembali setelah sebelumnya tak ada respon."Oh tentu. Silahkan duduk"Setelah duduk, ia juga memesan minuman pada pelayan
Lagi dan lagi, Firman pulang tengah malam. Bahkan sekarang lebih malam dari biasanya. Entah apa yang dilakukannya di luar bersama g*ndiknya itu.Andin sendiri begitu malas hanya untuk mengecek HP firman.Setelah malam itu, Andin berusaha untuk bisa membajak HP firman. Ia hanya akan melihat berapa saja uang yang sudah suaminya keluarkan untuk wanita itu. Tentang chat nya? Andin sama sekali tidak ingin tahu."Eh eh sayang kamu belum tidur? " Firman sungguh terkejut saat mengetahui istrinya ternyata belum tertidur.Tidak, Andin tidak menjawab, ia hanya tersenyum menanggapi pertanyaan suaminya. Sungguh ia sebenarnya sudah sangat muak dengan apa yang dilakukan suaminya."Aku mau ngomong mas, dua hari lagi aku mau pulang ke rumah ibu bapak. Katanya Fara kangen sama opa dan oma nya"Firman menghentikan langkahnya menuju kamar mandi "Kenapa tiba-tiba sayang? Maksudku, mas tidak bisa ikut. Kamu nginep berapa hari? ""Entahlah, senyamannya Fara nanti. Kamu gapapa kalo ga ikut" ujar Andin dan s
Beginilah kondisi rumah baru sehari saja Andin berkunjung ke rumah orangtuanya. Bungkus makanan dimana-mana, cucian piring menggunung sampai berbau busuk, cucian baju banyak yang kotor.Bangun tidur, Firman kesusahan mencari bajunya yang bersih. Karena sebagian baju masih berada di keranjang kotor."G*la baru sehari udah kerepotan begini" gumamnya pada diri sendiri.Mau tak mau Firman harus menyetrika bajunya sendiri sebelum berangkat bekerja. Sesampainya di ruang tamu, ia tak mendapati ibu dan adiknya. Entah adiknya itu dimana berada. Sudah beberapa hari ini tidak pulang. Ibunya bahkan tidak khawatir sama sekali.Firman pun berangkat kerja dengan perasaan dongkol yang berlebih, tidak sarapan, hampir telat karena harus menyetrika baju terlebih dahulu. Entahlah, saat ia melihat istrinya di rumah seakan-akan ia tidak minat lagi pada istrinya. Namun baru ditinggal sehari saja ia sudah keteteran.Apalagi hari ini ia harus menjemput kekasihnya dahulu, Shela."Kok baru dateng sih masss, lih
"Andin" panggilnya pada perempuan yang ia lihat di toko kue tadi.Andin saat ini memakai tunik sage yang dipadupadankan dengan rok tile warna putih dan hijab pasmina wana senada dengan roknyam sungguh manis penampilan Andin. Walaupun ia masih memiliki bobot tubuh yang berlebih.Andin yang mendengar namanya dipanggil segera melihat ke belakang. Ia sungguh terkejut karena ternyata yang memanggilnya adalah Alex. Untuk apa pria itu disini. Batinnya."Alex? Kenapa tiba-tiba disini?" Tanyanya saat Alex sudah benar-benar berada di depannya.Sebentar, Alex terlihat terpukau dengan penampilan Andin. Sungguh ia sangat merindukan perempuan ini. Andai dia bukan seorang istri dari laki-laki lain ia akan memeluk atau bahkan membawa pulang perempuan ini."Andin, ah maaf. Aku ada pekerjaan di daerah sini. Tadi tak sengaja aku lihat kamu mau masuk jadi aku nyuruh taxi buat berhenti. Kamu mau beli kue? Anakmu kemana? " Alex bertanya dengan nafas ter engah-engah. Karena memang Alex tadi sempat berlari d
Lumayan lama Firman dan keluarganya menunggu kedatangan Mulan. Baru sekitar 1 jam akhirnya Mulan tiba dengan mobil Honda Jazznya keluaran terbaru berwarna merah."Kenapa? Ibu kenapa?" tanya Mulan begitu turun dari mobil dan melihat ibunya tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan."Nanti mas cerita, sekarang bawa kami ke tempat tinggal kamu" potong Firman."Nggak bisa mas. Emm,, nanti om Burhan marah" jawab Mulan dengan kepala tertunduk."Om Burhan siapa? " tanya Firman yang mulai curiga dengan pekerjaan sang adik."Dia orang yang udah kasih Mulan tempat tinggal yang nyaman, duit yang banyak"Seketika Firman dan Retno saling pandang. Pasalnya mereka faham pekerjaan apa yang sedang digeluti oleh adiknya tersebut."Jangan bilang kamuu... ""Udah mbak. sekarang kalian semua masuk mobil. kasihan ibu sama Chika kepanasan. Kita cari cafe buat tempat neduh" usul Mulan yang mendapatkan anggukan kepala dari semua orang disana.Sesampainya di cafe, Mulan segera memesan minuman dan makanan r
Perdebatan itu masih berlanjut."Fir, kalau rumah itu dijual, kata bapak peot tadi, yang punya Pak Budi, mertua kamu dong. Jadi, sebenarnya mertuamu itu orang berada? " tanya Mbak Retno pada Firman."Terus istrimu kemana Fir? Apa pulang ke rumah orangtuanya? " sambung Mas Sugeng.Degh.Itu yang sempat hilang dari fikiran Firman. Kemana anak serta istrinya. Batinnya.Sebelum ia mengambil handphone dan akan menghubungi Andin, handphone nya telah lebih dulu berdering. Terdapat panggilan dari 'My Lovely' yang tak lain adalah Shela."Mas, kamu kemana sih, kenapa juga aku kamu turunkan di kos-kos an aku lagi, aku tuh maunya ikut ke rumah kamu mas!" cerca Shela dari balik telepon."Sabar shel, disini sedang ada masalah. Nanti aku hubungi lagi""Loh mas gabisa gitu dong. aku.. "TutSambungan telepon Firman putuskan sepihak.Setelahnya ia mencoba menelpon sng istri. Berharap ia akan mendapatkan titik terang dari apa yang terjadi hari ini.Namun sampai dering ke tiga, tidak ada tanda-tanda tel
Sudah terhitung seminggu Firman berada di kampung Shela. Hari ini, saatnya ia beserta keluarganya kembali ke rumah Andin. Mereka fikir mungkin saat ini Andin telah menyiapkan berbagai menu masakan yang lezat."Ga sabar aku mas lihat ekspresi istri gendutmu itu. hihiii pasti syok banget"ucap Shela sambil bergelayut manja di lengan Firman yang tengah fokus menyetir." Jangan kamu ganggu Firman Shel. Nanti salah-salah nabrak pohon lagi kita" itu adalah peringatan dari Mas Sugeng yang terlihat jengah melihat kelakuan Shela."Biarin lah mas. Namanya pengantin baru. Pasti maunya nempel"ucap Mbak Retno menimpali.Sedari tadi Bu Winda hanya diam menyimak perdebatan menantu dan anaknya. Ia sedikit pusing jika harus ikut berdebat.Beberapa jam kemudian, mobil yang dikemudian Firman telah sampai di depan gerbang rumah Andin. Namun, yang menjadi fokus Firman adalah adanya mobil lain di dalam garasi yang terbuka. Firman begitu asing melihat mobil tersebut. Pasalnya, Andin setahunya tak memiliki mo
Tepat pukul 6 lebih 15 menit, taxi yang Andin tumpangi bersama Mbak Wati Dan Fara telah sampai di depan sekolah Fara. Suasana sekolah yang masih sepi tak menyurutkan semangat Fara untuk tetap masuk ke dalam kelas."Fara masuk dulu buuu Assalamu'alaikum" pamit Fara sembari mencium takzim tangan Ibunya."Walaikumsalam sayang"ucap Andin sambil melihat punggung putrinya yang semakin menjauh masuk ke dalam kelasnya."Oh iya mbak. habis ini saya antar mbak ke apartemen dulu setelahnya saya berangkat kerja""Baik bu"Sesampainya di apartemen yang dimaksud Andin, ia serta Mbak Wati segera masuk. Tak lupa ia juga membawa koper yang sebelumnya mereka bawa dari rumah lama."Yaudah mbak. Saya berangkat kerja dulu ya. Kalau mbak capek punya saya biar saya tata sendiri"ucapnya pada Mbak Wati." Halah buk, kaya sama siapa aja. Udah nanti saya bereskan semua. tenang aja Buu""Yaudah deh, saya percayakan semua pada Mbak Wati yang paling cantik ini" ucap Andin sambil mencubit pelan pipi Pengasuh putrin
"Assalamu'alaikum" ucap Andin begitu memasuki rumah. Ia sampai di rumah selepas adzan maghrib. Sebelumnya ia sudah sholat terlebih dahulu di masjid."Walaikumsalam ibuuuk, kok baru pulangg" jawab Fara sambil menyalami takzin tangan ibunya."Maaf ya nak tadi ibu ada urusan sebentar di luar, mbak? Fara udah makan kan? " tanya Andin pada pengasuh Fara yang muncul dari dapur."Belum bu, tadi Fara katanya mau nunggu ibu, tapi Wati udah masak kok bu buat kita makan""Oh ya? Wahh makasih ya Wati tau aja kamu kalau aku capek hehe. Ibu mandi dulu ya sayang" pamitnya pada putrinya.Selesai makan, Andin langsung menghampiri putrinya yang sedang belajar bersama pengasuhnya di kamar. Ia harus membicarakan masalah ini sekarang."Sayang, ibu mau bicara. Mulai besok kita akan pindah ya, untuk sementara kita akan tinggal di apartemen""Eh kok pindah bu? Kenapa? ""Iya bu, terus saya gimana? " tanya Wati yang penasaran dengan nasibnya."Kamu ya ikut Wat. Gimana, kamu mau emangnya disini ngelayanin peng
Perasaan Andin setelah bertemu dengan pak Ridwan sedikit tenang. Selanjutnya ia akan menemui orangtuanya untuk membahas tentang rumah yang sekarang ia tempati. Sebenarnya ia cukup sayang jika rumah ini dijual. Namun, jika tidak dijual Firman bahkan ibu mertuanya akan terus merong-rong meminta bagian.Untuk sekarang ia akan menikmati waktu berharganya dengan sedikit bersantai karena tidak ada anggota keluarga yang lain. Ia hanya akan memasak untuk dirinya, Fara dan pengasuh Fara."Apa aku telpon papa ya membahas rumah ini?" monolognya."Eh tapi nggak deh. Nanti malah papa curiga. Tapii apa udah saatnya papa sama mama tau ya masalah aku. Terus gimana sama kak Dewa. Dia paling tidak bisa lihat aku kesakitan. Tuhaan tolong aku" monolog Andin yang saat ini merasa kepalanya buntu.**Di belahan bumi lain, dua insan manusia baru saja meneguk indahnya madu pernikahan.Walaupun hari masih sore. Tak menyurutkan kedua insan manusia itu untuk terus menggempur nikmatnya dunia."Mas, nanti aku mau
Waktu berlalu dengan cepat. Tak terasa hari ini adalah hari dimana Firman beserta ibu dan kakaknya akan ke kampung halamannya. Sesuai dengan pamitnya pada Andin.Andin yang selesai menunaikan ibadah sholat subuh mendengar grasak grusuk di ruang tamu. Semalam, Firman memang sengaja tak tidur di kamar. Ia memilih untuk tidur di sofa ruang tamu. Katanya agar pagi ini tak kesiangan. Alasan yang tak masuk logika bagi Andin."Kamu berangkat ndin, jaga rumah baik-baik" pesan ibu mertua pada Andin."Tenang bu, rumah ini milikku, sudah pasti aku akan menjaga nya dengan sebaik mungkin""Heh enak aja rumahmu, rumah ini tuu... ""Udah mbakk, sekarang kita berangkat, takut terjebak macet" cegah firman pada Retno yang siap mengomel panjang lebar pada Andin."Aku berangkat Ndin" pamit firman.Andin segera menyalami tangan suaminya takzim. Layaknya pasangan suami istri yang romantis."Iya mas. ""Assalamu'alaikum""Walaikum salam"Sepertinya rombongan suaminya. Andin segera mengubungi seseorang di se
"Banyak yang nggak betah kerja jadi sekretaris aku karena aku suka semena-mena? ""Semena-mena? " tanya di sela-sela kesibukannya bekerja. Menurutnya kata-kata Alex cukup ambigu."Bukan semena-mena yang tadi aku lakukan. Maaft adi khilaf. Kedepannya aku akan lebih berhati-hati. Maksudku semena-mena itu ya, aku menyuruh mereka untuk giat bekerja, gak boleh ngeluh, gak boleh ada kesalahan satupun""Hehe kalau itu sih aku setuju pak. Katanya semua atasan gak mau deh ada kesalahan secuil pun""Haha kamu paham juga"Hening. Setelah pembicaraan itu keheningan menyelimuti mereka. Alex bingung harus memulai percakapan apa lagi. Ia akan sungkan jika menanyakan tentang suaminya tempo hari yang ia temui di mall.Karena di antara mereka hanya ada diam. Tanoa mereka sadari waktu telah menunjukkan jam makan siang. Alex yang notabene selalu memesan makanan dari luar mulai menawari Andin."Mau nitip? Aku pesen makanan di luar" tanyanya."Enggak pak makasih. Saya bisa makan di kantin. Permisi"Sepenin
"Wahh ini siapa? Cantik sekali? " puji bu Winda pada Shela yang baru masuk. Shela seketika melihat Andin yang berdiri di belakangnya dengan tatapan mengejek, seakan berkata "lihatlah, aku kan yang dipuji cantik oleh ibu mertua"Andin yang melihat itu hanya menggelengkan kepala dan berucap pada suaminya."Kamu berharap aku akan marah, nangis atau nampar kamu kan mas? Enggak mas, semua itu udah berlalu. Aku tahu dari dulu. Dari sikap kamu yang mulai berubah sama aku, dari kamu yang gak pernah nyentuh aku. Sekarang aku udah ga mau mikir. Oh iya, besok aku akan kembali bekerja. Besok akan ada pengasuh yang akan mengasuh Fara. Ibu kamu pasti nggak mau kan ngasih Fara, apalagi mbakku, kalian, silahkan lanjutkan makan malamnya. Tapi tolong jaga sikap mas, disini masih ada anakmu. Jangan sampai nanti dia beranggapan kamu akan menambah ibu untuk Fara"Setelahnya ia berlalu ke dalam kamar. Ia yakin suaminya itu masih cukup waras untuk tidak mengumbar kemesraan di depan anaknya."Mas aku duduk d