Share

Kubalas Penghianatanmu Mass
Kubalas Penghianatanmu Mass
Author: Bijijeruk22

Bab 1 Nafkah 400ribu

Author: Bijijeruk22
last update Last Updated: 2025-04-08 14:42:04

"Jadi kan mas nanti malam? Malam minggu lo mas" Tanya Andin dengan sumringah pada Firman yang baru saja bangun tidur dan langsung mengambil kopi yang sudah disiapkan oleh Andin di meja makan. Padahal jam sudah menujukkan pukul 10 pagi. Firman sendiri bekerja di perusahaan X sebagai Asisten Manager.

"Kemana memang? Ah iya mengajakmu keluar ya? Sepertinya aku tidak bisa"jawab Firman sembari menyeruput kopinya. Hari ini adalah hari sabtu, dimana perusahaan tempat Firman bekerja sedang libur.

"Kenapa mas? Bukannya kemarin kamu bilang bisa ya? Kasihan Fara mas, dia ingin sekali keluar denganmu" kekeh Andin yang ingin menyenangkan anaknya. Fara sendiri adalah anak Andin dan Firman yang sekarang duduk di bangku kelas 2 SD.

"Sudahlah, aku capek. Kamu keluar sendiri saja sama Fara" sentak Firman.

"Aku mas? Keluar sendiri? Kalau gitu aku minta uang sama kamu!" Jawab Andin yang memang hari ini uangnya sudah habis untuk membeli lauk mereka makan.

"Uang? Uang katamu? Seminggu yang lalu kan aku udah kasih kamu uang. Jangan boros2 lahh kamu" jawab Firman yang dia sendiri tidak tau bagaimana rumitnya kebutuhan rumah tangga.

Mendidih sudah darah Andin mendengar jawaban suaminya "Boros mas? Mass! Nafkah 400ribu itu dapat apa zaman sekarang! Buat bayar listrik saja 200ribu sebulan, belum uang air, uang kebersihan, uang makan, uang sekolah Fara dan jajannya! Apa-apaan kamu bilang aku boros" balas Andin yang tak mau kalah dari Firman

"Apa-apa an kamu sekarang jadi memusingkan nafkah yang aku kasih! Selama ini kamu ga protes. Kenapa sekarang kamu jadi kaya gini! " jawab Firman tak mau kalah

"Udahlah mas! Mau jemput Fara aku! Capek ngomong sama kamu!" Jawab Andin sambil berlalu menuju parkiran rumahnya mengambil motor untuk menjemput Fara sekolah. Karena sekarang sudah hampir ham 11 siang.

Namun, sebelum ia sampai di pintu keluar samar2 ia mendengar suaminya mengangkat telepon yang ia kira pasti dari ibu mertuanya.

"Hallo Bu, ada apa?"

"..."

"Pinjam uang berapa Bu?"

"..."

"2juta ya? Memang uang yang kemarin udah habis ya?Yaudah habis ini Firman ke rumah Ibu ya sambil mengantar uang"

Degh

"Apa? Ku ajak keluar buat menyenangkan anaknya saja dia tidak mau mengeluarkan uang. Sekarang mau meminjamkan ibunya uang?" Batin Andin yang sampai sekarang ia masih berdiri di ambang pintu mendengarkan suaminya berbicara dengan mertuanya di telpon

"Apa? Katamu mau menjemput Fara? Kenapa masih disini?"kata Firman yang tiba-tiba sudah ada di belakang Andin

"Kamu mau meminjamkan uang ke ibumu mas? Sedangkan tadi aku mau minta uang buat menyenangkan anak kita saja kamu keberatan. Apa ini?"jawab Andin yang dia tidak Terima.

Firman yang hendak keluar dari rumah seketika berbalik menatap istrinya dengan mata berkilat marah. " Apa ini apa maksudmu? Dia ibukku! Jelas aku harus patuh dengannya!" Sentak Firman pada Andin

"Tapi aku istrimu mas, dimana-mana nafkah istri itu lebih utama setelah kamu menikah! "

Andin dengan berani menjawab Firman

"Kamuu!!! " jawab Firman dengan jari telunjuk diarahkan tepat di mata Andin "Ah sudahlah, aku mau ke rumah ibu duluu"

Brakk

Firman masuk ke dalam mobilnya dengan menutup pintu sangat kasar.

Andin hanya memandang kepergian suaminya dengan dada bergemuruh. Ingin menangis tapi ia ingat bahwa harus menjemput anaknya di sekolah. Ah,si cantik Fara pasti sudah menunggu.

_Di kediaman Ibu Firman_

"Assalamu'alaikum" ucap Firman tatkala ia sudah sampai di rumah ibunya

"Walaikumsalam nak, sinii" jawab bu Winda ibu Firman.

"Ibu masak apa? Tidak sempat sarapan aku" keluh Firman sambil masuk ke dalam rumah dan langsung duduk di meja makan.

"Tidak sempat sarapan? Memang istrimu itu kemana? Biasanya pagi-pagi udah masak, males yaa"

"Bertengkar bu, entahlah biasanya si Andin tidak memusingkan berapa nafkah yang aku kasih. Tadi pagi tiba-tiba mempermasalahkannya. Dan lagi. Si Fara minta nanti malam mau mengajak aku keluar,

Hahhh" keluh Firman pada ibunya.

"Menang dasar ya istrimu itu boros, tidak bisa mengatur keuangan. Coba kalau ibu ikut tinggal di rumahnya, ku atur itu istri tidak tau dirimu itu" omel Bu Winda pada anaknya.

"Udahlah bu, mau makan dulu aku, ini kenapa cuma ada oseng kangkung sama tempe sih"

Keluh Firman pada ibunya.

"Firman, di rumah ini ada kakakmu, kakak iparmu dan adikmu, mereka semua sarapan. Udahlah makan aja yang ada!" Sentak bu Winda pada Firman dan langsung masuk ke dalam kamarnya.

Mbcekkkk

Anak Bu Winda sendiri ada 3. Kakak perempuan pertama Firman bernama Retno, ia sudah menikah dengan seorang Guru Honorer di SD yang lumayan dekat dengan rumah bu Winda, yang bernama Sugeng. Mereka dikaruniai anak perempuan berusia 9 tahun bernama Chika, ia sekarang kelas 3 SD. Lalu, Firman sebagai anak kedua yang sudah menikah dengan Andin dengan dikaruniai Fara. Lalu si bungsu Mulan, yang sekarang sedang kuliah semester 4.

"Ahhh kenyang akuuu.. " ucap Firman karena ia sudah kenyang sehabis sarapan.

"Ah kamu ini, jorok sekali, ihhh" kesal bu Winda yang tiba-tiba sudah keluar dari kamar.

"Mana uangnya" tagih Bu  Winda.

"Ah ibu, baru juga selesai makan aku, nihh, lagian buat apa sih Bu pinjam uang sampai 2juta. Belum gajian aku bulan ini. Masih seminggu lagi"ucap Firman sambil menyodorkan uang 2juta pada ibunya.

"Buat arisan Fir, tenang nanti kalau ibu dapet uangnya langsung ibu kembalikan. Uang arisan sampai 15juta lohh"jawab bu Winda.

" Arisan apa bu sampai segitu?" Tanya Firman.

"Udahlah gausah banyak tanyaa" kesal bu Winda karena menurutnya Firman terlalu banyak tanya.

_Di Sekolah_

"Ibuuuuuu" teriak Fara setelah melihat ibunya di depan gerbang sekolah.

"Maaf sayang, ibu telat ya? Aduh kasihan sampai merah begini mukanyaa" jawab Andin yang langsung membelai pipi putrinya.

"Engga telat kok Buu, eh tapi telat dikit, temen2 kelas 2 udah pada pulang hihi" jawab Fara dengan nada lucunya.

"Haha tidak telat tapi teman temanmu sudah pada pulang. Yasudah ibu minta maaf yaa, sekarang kita pulang yaa" belai Andin pada kepala putrinya.

Lalu mereka naik menuju motor Andin dan segera pulang ke rumah.

_Sampai Rumah_

"Buu nanti malam jadi kan keluar sama Ayahh?"tanya Fara pada ibunya setelah turun dari motor dan melepas helm.

Andin hanya bisa tersenyum dan menjawab "Maaf ya sayang, mungkin lain kali saja ya, Ayah sedang banyak pekerjaan. Jadi belum bisa menemani Fara jalan2"

"Yaaahhh, ayah kok ingkar janji Buu"

"Maaf ya sayang" jawab Andin dengan menahan air mata yang hampir tumpah.

"Sudah, sekarang ganti baju terus makan yaa, terus bobok siangg"

"Iya buuu"patuh Fara sambil berlari menuju kamarnya.

Andin hanya menghela nafas sambil melihat anaknya masuk ke dalam kamar.

Andin adalah anak kedua dari pasangan Pak Budi Bramantyo dan Ibu Margareth William. Ayah Andin sendiri adalah pemilik perusahaan tempat Firman bekerja. Namun selama Firman bekerja ia sama sekali tidak mengetahui siapa pemilik sebenarnya perusahaan tempat ia bekerja. Karena pak Budi sendiri memilih untuk merahasiakannya. Beliau mempunyai feeling pada Firman bahwa menantunya itu laki2 yang kurang baik bagi putrinya. Namun, sang putri yang sudah sangat mencintai Firman tidak mengindahkan peringatan dari Ayahnya bahwa Firman adalah laki2 tidak benar.

Di perusahaan sendiri, pak Budi mempunyai orang kepercayaan yang setia dengan beliau. Jadi,pak Budi hanya mengawasi dari rumah.

Ibu Andin sendiri adalah perempuan berkebangsaan Jerman dan Jepang. Itulah sebabnya beliau memiliki nama dan postur tubuh serba wajah yang ke barat baratan. Orangtua ibu margareth sendiri dulunya juga seseorang yang memiliki restoran dengan cabang dimana mana, salah satu cabangnya juga berada di Indonesia.

Hal inilah yang menyebabkan ibu Margareth dengan tidak sengaja bertemu dengan Pak Budi di restoran orangtua ibu Margareth. Lalu mereka menjalin hubungan hingga ke jenjang pernikahan. Orangtua ibu margareth pun sekarang sudah sangat renta, dan mereka sudah menetap di Jepang bersama adik dari Ibu Margareth. Jadi, restoran yang di Indonesia dan beberapa negara lain diturunkan menjadi milik ibu Margareth, karena adik ibu Margareth tidak terlalu suka usaha di bidang kuliner. Ia bernama Attar William. Beliau lebih memilih menjadi produser di negara Jepang.

Hal inilah yang menyebabkan fisik Andin sangat berbeda dengan fisik orang Asia pada umumnya. Dengan tinggi 176, tubuh indah, kulit putih, mata biru serta rambut coklat mampu memikat seorang Firman Alamsyah.

Namun, fisik Andin sekarang sedikit berubah karena nafkah yang diberikan suaminya tidak berapa. Bekas jerawat yang lumayan banyak dan bobot tubuh yang naik hingga 10kg.

"Buuuuu kok ngelamun sihh, aku mau makann" pintar Fara yang mengejutkan ibunya yang sedang melamun.

"Ah maaf sayang ibu melamun. Maaf yaa. Mau makan ya? Eh yaampun putri ibu sudah ganti bajuu. Cantiknyaa, yuk makan" ajak Andin pada putrinya.

"Apa keputusan ku menikah dengan mas Firman adalah sebuah kesalahan ya? "

Andin melamun sembari memotong ayam untuk putrinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 2 Kedatangan Perusuh

    "Andiiinnn ndinnnn... " teriak Firman dari luar rumah "Apasih mas datang datang langsung teriak, salam mas salam. Kalau masuk itu ucap salam"protes Andin pada Firman. " Kamu kenapa kucel gini? Belum mandi kamu? Udah jam 5 sore begini belum mandi" jawab Firman setelah ia melihat istrinya dengan dandanan kumel. Rambut dicepol asal, daster sobek di bagian ketiak. Keringat dimana mana. Sumpah itu sangat membuat Firman mual. Lihat,belum lagi bekas jerawat dimana-mana .Mana istri cantiknya dulu yang sangat ia banggakan di depan teman temannya. Sekarang fisiknya sudah tak jauh dari seorang pembantu. "Iya, aku belum mandi mas, baru selesai beres beres rumah" jawab Andin dengan malas. "Hah sudahlah, aku mau ke kamar" jawab Firman yang langsung nyelonong masuk ke kamar. "Kalau mau aku cantik kasih aku nafkah yang lebih mas. Lagian kamu seharian ini kemana sih, katanya cuma ke rumah ibu, tapi kok sampai hampir maghrib" omel Andin. "Memang kenapa kalau aku lama di rumah ibu. Udah mending ka

    Last Updated : 2025-04-08
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 3 Pertemuan?

    Minggu pagi,Andin memilih untuk bersantai di dalam rumah. Tentunya dengan semua pekerjaan rumah yang sudah selesai."Enak banget mba kamu ongkang2 kaki kaya gitu. Bagi duit dong" sambil mengadahkan tangan Mulan meminta uang pada Andin."Gada Lan, kamu kan tahu mba cuma dikasih uang 400ribu sama masmu. Itupun masih kurang buat kebutuhan rumah""Kurang apanya mbak. Tadi pagi saja sarapan cuma sama nasi goreng tidak ada campurannya. Udah pokonya aku minta duit!"tegas Mulan pada Andin."Ada apa sih teriak2. Masih pagi loh" saut bu Winda dari dalam kamar."Pagi menjelang siang buuu"bisik Mulan pada ibunya"Ohya? Jam berapa ini? Kamu udah masak Ndin?"tanya bu Winda pada menantunya"Sudah Buu, tapi ya seadanya. Karena uang dari mas Firman mau habis""Mau habis? Memang boros kamu ini. Harusnya kamu lebih bisa mengatur keuangan lah. Jangan boros boros jadi istri! " marah bu Winda pada Andin."Buu, uang 400ribu sebulan ya.. ""Sudahh! Sini mana uangnya biar ibu saja yang mengatur semua pengelua

    Last Updated : 2025-04-08
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 4 Mulai Curiga

    "Tunggu, bukannya dia istri mas Firman ya" batin Shela yang tak lain adalah perempuan yang ada di dalam foto yang dilihat Andin."Oh Haii, Andin" ucap Andin sembari mengulurkan tangan."Haiii, aku Shela" sambut Shela"Oh yaudah Ndin, maaf ya, kami duluan, masih ada acara" pamit Diandra pada Andin."Iya Di gapapa"Seperginya Diandra dan Shela, Andin mengajak putrinya untuk segera pulang. Karena hari sudah mulai siang._Di rumah_"Hallo sayang, kamu kemana seharian ini? Kenapa telepon ku tidak kamu angkat" cecar Firman pada seseorang di sebrang telepon."Ih sayang,, lagi keluar akuu. Oh iya nas, tadi aku ketemu istrimu lo di taman" jawab seseorang di telepon"Istri?? ""Gausah ngelak mas, aku tahu kamu udah punya istri. Berisi juga ya istrimu. Kok kamu mau sih mas. Kamu kan ganteng, iya sih dia cantik kalo kurus. Kalo kurus yaaa"Firman hanya diam mendengarkan lawan bicaranya."Mass masssssss!!!! ""Ah iya Shela sayang maaf. Hehe iya, dia itu beruntung sekali bisa kunikahi, dulu mas cu

    Last Updated : 2025-04-08
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 5 Mengikuti

    TinggBunyi pesan masuk pada HP Andin.Andin memerhatikan sebuah foto yang dikirim oleh orang kepercayaan Visca."Perempuan ini kan" ia memperhatikan dengan seksama perempuan yang sedang bergelayut manja pada lengan suaminya."Sudah sejauh mana hubunganmu mas" gumamnya pada diri sendiriDrttt.. Drttt... Drttt. Tak lama Visca menghubungi Andin kembali."Bagaimana bu, apakah ibu ingin saya menyuruh orang kepercayaan saya untuk mendekat? ""Tidak, sebelumnya terimakasih telah membantuku, bayaranmu akan ku transfer""Baik bu terimakasih" panggilan berakhir.Andin tidak bisa berdiam diri saja mulai sekarang. Ia harus bisa mengumpulkan lebih banyak bukti tentang hubungan suaminya dengan perempuan tersebut.Malam harinya. Sekitar jam 9malam. Firman baru saja pulang ke rumahnya. Saat memasuki rumah, ia melihat istrinya sedang duduk di meja makan dengan berbagai menu masakan."Baru pulang mas? Kemana mulan? Kok sendirian? "Firman seketika gugup untuk sekedar menjawab pertanyaan istrinya."Mul

    Last Updated : 2025-04-08
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 6 Mertua Julid

    Apa kurangku selama ini mas, semua kebutuhan mu selalu aku penuhi. Setiap hari aku diam saat kamu perlakukan semaumu. Dulu saja kamu sangat memanjakanku setiap hari. Apa karena bentuk tubuhku? Atau apa? Atau hanya karena sudah bosan? Atau? Ini menang jati dirimu? Yang gemar bermain api di belakang ku.Sesampainya di rumah, Andin segera menuju dapur. Karena sang mertua pasti sudah mengomel karena seharian ia tidak memasak. Hanya memasak untuk sarapan tadi pagi.Dan benar saja. Belum sampai dalam rumah saja sudah terdengar teriakan ibu mertua."Baguuusssss, jadi istri saja sudah berani keluar keluar rumah sampai dia,,, ""Assalamu'alaikum bu"potong Andin"Hmmmm, Walaikumsalam""Ini bu, sudah kubelikan makanan di luar buat ibu nanti makan siang" ucap Andin sambil menyodorkan makanan pada . Bu Winda segera menyambar makanan yang dibawa Andin."Punya uang juga kamu"Hiruk pikuk pagi menjelang siang di kota metropolitan ini sangan terasa untuk semua orang. Mereka yang bekerja di bawah sinar

    Last Updated : 2025-04-10
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 7 Orang di masa lalu

    Dini hari, tepatnya pukul 2, pintu ruang utama terbuka dari luar menampilkan Firman yang berjalan mengendap-endap.Beruntung ia memiliki kunci cadangan, jadi ia bisa leluasa masuk ke dalam rumah tanpa harus membangunkan penghuninya.Firman pulang menggunakan taksi karena mobilnya ia tinggal di rumah Shela.Saat membuka pintu kamar, ia melihat istrinya terbaring di ranjang sebelah kiri."Huftttt untung udah tidur" gumam Firman. Ia bergegas melepas kemejanya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dari sisa-sisa perc*ntaannya dengan Shela.Tanpa Firman ketahui, sedari tadi Andin sama sekali belum tertidur. Ia melihat semua yang dilakukan suaminya. Mulai dari turun dari taksi, hingga sekarang berada di kamar mandi. Namun ia memilih berpura-pura tidak mengetahui semuanya.Tess. Air mata s*alan ini tiba-tiba menetes tanpa bisa dicegah oleh Andin. Dengan gerakan kasar Andin mengusap matanya karena Firman sudah selesai dengan kegiatan mandinya.--Pagi harinya, Lagi-lagi Andi

    Last Updated : 2025-04-10
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 8 Bukti

    Lagi dan lagi, Firman menjadikan alasan lembur pada istrinya hanya untuk menemani Shela berbelanja hingga memadu kasih kembali di kos2 an Shela.Seperti sore ini, firman yang biasa pulang pukul 5 sore mendadak pamit lembur pada Andin."Iya sayang, maaf ya mas hari ini lembur lagi, tapi besok InsyaAllah engga"ucap Firman dari sebrang telepon." iya mas, pulangnya jangan kemalaman yaa"Shela hanya mencebikkan bibir mendengar Firman sedang bertukar kabar dengan istrinya."Katanya udah ga cintaaa, masih sayang2an" cibirnya"Yaa gimana, kalo tiba-tiba bisa curiga dong, lagian dia ga bisa apa-apa selain minta uang sama aku, kalo udah waktunya aku akan cerai in dia. Aku buat seakan-akan semua kesalahan ada padanya""Serius mas? Aku bakal jadi satu-satunya?"tanya Shela dengan mata berbinar-binar."Dua rius tiga rius malah. Kamu gausah khawatir yaaa, aku pasti akan segera menikahi kamu. Tapi sebelum itu. Sekarang si joni minta dilepasin tuh" tunjukkan pada si adik kecil di bawah sana."Ah kamu

    Last Updated : 2025-04-16
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 9 Kemarahan Alex

    Dengan langkah tegap, ia berjalan menghampiri si perempuan yang baru saja selesai memesan minuman."Hai" sapanya"Eh H Haii. Siapa ya? " tanya Andin balik"Aku teman SMA mu" katanyaAndin mengernyitkan alis cukup dalam. Tidak, ia sama sekali tidak mengenali siapa pria yang berdiri di depan nya saat ini. Apa tadi katanya? Teman SMA? Sejak kapan ia memiliki teman SMA setampan ini. Astagfirullah Andin sadar. Dirimu masih perempuan bersuamiii.Andin menggelengkan kepala perlahan. Alex yang melihatnya hanya terkekeh."Aku Alex. Boleh duduk? ""Alex? Alex siapa? ""Masih tidak kenal? Aku Alex Kalandra Priawan" jawabnya sambil tersenyum semanis mungkin.Seketika Andin membulatkan mata. Ia tidak salah lihat kan? Alex? Alex si cupu dulu? Kenapa jadi sedrastis ini."Demi apa?" Tanyanya exited"Hehe kamu masih saja seperti dulu. Ehmm sebelumnya apa aku boleh duduk? " tahyanya kembali setelah sebelumnya tak ada respon."Oh tentu. Silahkan duduk"Setelah duduk, ia juga memesan minuman pada pelayan

    Last Updated : 2025-04-16

Latest chapter

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 29 Andin dibully

    Lumayan lama Firman dan keluarganya menunggu kedatangan Mulan. Baru sekitar 1 jam akhirnya Mulan tiba dengan mobil Honda Jazznya keluaran terbaru berwarna merah."Kenapa? Ibu kenapa?" tanya Mulan begitu turun dari mobil dan melihat ibunya tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan."Nanti mas cerita, sekarang bawa kami ke tempat tinggal kamu" potong Firman."Nggak bisa mas. Emm,, nanti om Burhan marah" jawab Mulan dengan kepala tertunduk."Om Burhan siapa? " tanya Firman yang mulai curiga dengan pekerjaan sang adik."Dia orang yang udah kasih Mulan tempat tinggal yang nyaman, duit yang banyak"Seketika Firman dan Retno saling pandang. Pasalnya mereka faham pekerjaan apa yang sedang digeluti oleh adiknya tersebut."Jangan bilang kamuu... ""Udah mbak. sekarang kalian semua masuk mobil. kasihan ibu sama Chika kepanasan. Kita cari cafe buat tempat neduh" usul Mulan yang mendapatkan anggukan kepala dari semua orang disana.Sesampainya di cafe, Mulan segera memesan minuman dan makanan r

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   28 Raib

    Perdebatan itu masih berlanjut."Fir, kalau rumah itu dijual, kata bapak peot tadi, yang punya Pak Budi, mertua kamu dong. Jadi, sebenarnya mertuamu itu orang berada? " tanya Mbak Retno pada Firman."Terus istrimu kemana Fir? Apa pulang ke rumah orangtuanya? " sambung Mas Sugeng.Degh.Itu yang sempat hilang dari fikiran Firman. Kemana anak serta istrinya. Batinnya.Sebelum ia mengambil handphone dan akan menghubungi Andin, handphone nya telah lebih dulu berdering. Terdapat panggilan dari 'My Lovely' yang tak lain adalah Shela."Mas, kamu kemana sih, kenapa juga aku kamu turunkan di kos-kos an aku lagi, aku tuh maunya ikut ke rumah kamu mas!" cerca Shela dari balik telepon."Sabar shel, disini sedang ada masalah. Nanti aku hubungi lagi""Loh mas gabisa gitu dong. aku.. "TutSambungan telepon Firman putuskan sepihak.Setelahnya ia mencoba menelpon sng istri. Berharap ia akan mendapatkan titik terang dari apa yang terjadi hari ini.Namun sampai dering ke tiga, tidak ada tanda-tanda tel

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   27 Hilang

    Sudah terhitung seminggu Firman berada di kampung Shela. Hari ini, saatnya ia beserta keluarganya kembali ke rumah Andin. Mereka fikir mungkin saat ini Andin telah menyiapkan berbagai menu masakan yang lezat."Ga sabar aku mas lihat ekspresi istri gendutmu itu. hihiii pasti syok banget"ucap Shela sambil bergelayut manja di lengan Firman yang tengah fokus menyetir." Jangan kamu ganggu Firman Shel. Nanti salah-salah nabrak pohon lagi kita" itu adalah peringatan dari Mas Sugeng yang terlihat jengah melihat kelakuan Shela."Biarin lah mas. Namanya pengantin baru. Pasti maunya nempel"ucap Mbak Retno menimpali.Sedari tadi Bu Winda hanya diam menyimak perdebatan menantu dan anaknya. Ia sedikit pusing jika harus ikut berdebat.Beberapa jam kemudian, mobil yang dikemudian Firman telah sampai di depan gerbang rumah Andin. Namun, yang menjadi fokus Firman adalah adanya mobil lain di dalam garasi yang terbuka. Firman begitu asing melihat mobil tersebut. Pasalnya, Andin setahunya tak memiliki mo

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 26 Keputusan Andin

    Tepat pukul 6 lebih 15 menit, taxi yang Andin tumpangi bersama Mbak Wati Dan Fara telah sampai di depan sekolah Fara. Suasana sekolah yang masih sepi tak menyurutkan semangat Fara untuk tetap masuk ke dalam kelas."Fara masuk dulu buuu Assalamu'alaikum" pamit Fara sembari mencium takzim tangan Ibunya."Walaikumsalam sayang"ucap Andin sambil melihat punggung putrinya yang semakin menjauh masuk ke dalam kelasnya."Oh iya mbak. habis ini saya antar mbak ke apartemen dulu setelahnya saya berangkat kerja""Baik bu"Sesampainya di apartemen yang dimaksud Andin, ia serta Mbak Wati segera masuk. Tak lupa ia juga membawa koper yang sebelumnya mereka bawa dari rumah lama."Yaudah mbak. Saya berangkat kerja dulu ya. Kalau mbak capek punya saya biar saya tata sendiri"ucapnya pada Mbak Wati." Halah buk, kaya sama siapa aja. Udah nanti saya bereskan semua. tenang aja Buu""Yaudah deh, saya percayakan semua pada Mbak Wati yang paling cantik ini" ucap Andin sambil mencubit pelan pipi Pengasuh putrin

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 25 Pertengkaran Ibu dan Ibu Mertua

    "Assalamu'alaikum" ucap Andin begitu memasuki rumah. Ia sampai di rumah selepas adzan maghrib. Sebelumnya ia sudah sholat terlebih dahulu di masjid."Walaikumsalam ibuuuk, kok baru pulangg" jawab Fara sambil menyalami takzin tangan ibunya."Maaf ya nak tadi ibu ada urusan sebentar di luar, mbak? Fara udah makan kan? " tanya Andin pada pengasuh Fara yang muncul dari dapur."Belum bu, tadi Fara katanya mau nunggu ibu, tapi Wati udah masak kok bu buat kita makan""Oh ya? Wahh makasih ya Wati tau aja kamu kalau aku capek hehe. Ibu mandi dulu ya sayang" pamitnya pada putrinya.Selesai makan, Andin langsung menghampiri putrinya yang sedang belajar bersama pengasuhnya di kamar. Ia harus membicarakan masalah ini sekarang."Sayang, ibu mau bicara. Mulai besok kita akan pindah ya, untuk sementara kita akan tinggal di apartemen""Eh kok pindah bu? Kenapa? ""Iya bu, terus saya gimana? " tanya Wati yang penasaran dengan nasibnya."Kamu ya ikut Wat. Gimana, kamu mau emangnya disini ngelayanin peng

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 24

    Perasaan Andin setelah bertemu dengan pak Ridwan sedikit tenang. Selanjutnya ia akan menemui orangtuanya untuk membahas tentang rumah yang sekarang ia tempati. Sebenarnya ia cukup sayang jika rumah ini dijual. Namun, jika tidak dijual Firman bahkan ibu mertuanya akan terus merong-rong meminta bagian.Untuk sekarang ia akan menikmati waktu berharganya dengan sedikit bersantai karena tidak ada anggota keluarga yang lain. Ia hanya akan memasak untuk dirinya, Fara dan pengasuh Fara."Apa aku telpon papa ya membahas rumah ini?" monolognya."Eh tapi nggak deh. Nanti malah papa curiga. Tapii apa udah saatnya papa sama mama tau ya masalah aku. Terus gimana sama kak Dewa. Dia paling tidak bisa lihat aku kesakitan. Tuhaan tolong aku" monolog Andin yang saat ini merasa kepalanya buntu.**Di belahan bumi lain, dua insan manusia baru saja meneguk indahnya madu pernikahan.Walaupun hari masih sore. Tak menyurutkan kedua insan manusia itu untuk terus menggempur nikmatnya dunia."Mas, nanti aku mau

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 23 Bertemu Pengacara

    Waktu berlalu dengan cepat. Tak terasa hari ini adalah hari dimana Firman beserta ibu dan kakaknya akan ke kampung halamannya. Sesuai dengan pamitnya pada Andin.Andin yang selesai menunaikan ibadah sholat subuh mendengar grasak grusuk di ruang tamu. Semalam, Firman memang sengaja tak tidur di kamar. Ia memilih untuk tidur di sofa ruang tamu. Katanya agar pagi ini tak kesiangan. Alasan yang tak masuk logika bagi Andin."Kamu berangkat ndin, jaga rumah baik-baik" pesan ibu mertua pada Andin."Tenang bu, rumah ini milikku, sudah pasti aku akan menjaga nya dengan sebaik mungkin""Heh enak aja rumahmu, rumah ini tuu... ""Udah mbakk, sekarang kita berangkat, takut terjebak macet" cegah firman pada Retno yang siap mengomel panjang lebar pada Andin."Aku berangkat Ndin" pamit firman.Andin segera menyalami tangan suaminya takzim. Layaknya pasangan suami istri yang romantis."Iya mas. ""Assalamu'alaikum""Walaikum salam"Sepertinya rombongan suaminya. Andin segera mengubungi seseorang di se

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 22

    "Banyak yang nggak betah kerja jadi sekretaris aku karena aku suka semena-mena? ""Semena-mena? " tanya di sela-sela kesibukannya bekerja. Menurutnya kata-kata Alex cukup ambigu."Bukan semena-mena yang tadi aku lakukan. Maaft adi khilaf. Kedepannya aku akan lebih berhati-hati. Maksudku semena-mena itu ya, aku menyuruh mereka untuk giat bekerja, gak boleh ngeluh, gak boleh ada kesalahan satupun""Hehe kalau itu sih aku setuju pak. Katanya semua atasan gak mau deh ada kesalahan secuil pun""Haha kamu paham juga"Hening. Setelah pembicaraan itu keheningan menyelimuti mereka. Alex bingung harus memulai percakapan apa lagi. Ia akan sungkan jika menanyakan tentang suaminya tempo hari yang ia temui di mall.Karena di antara mereka hanya ada diam. Tanoa mereka sadari waktu telah menunjukkan jam makan siang. Alex yang notabene selalu memesan makanan dari luar mulai menawari Andin."Mau nitip? Aku pesen makanan di luar" tanyanya."Enggak pak makasih. Saya bisa makan di kantin. Permisi"Sepenin

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 21 Andin Mulai Bekerja

    "Wahh ini siapa? Cantik sekali? " puji bu Winda pada Shela yang baru masuk. Shela seketika melihat Andin yang berdiri di belakangnya dengan tatapan mengejek, seakan berkata "lihatlah, aku kan yang dipuji cantik oleh ibu mertua"Andin yang melihat itu hanya menggelengkan kepala dan berucap pada suaminya."Kamu berharap aku akan marah, nangis atau nampar kamu kan mas? Enggak mas, semua itu udah berlalu. Aku tahu dari dulu. Dari sikap kamu yang mulai berubah sama aku, dari kamu yang gak pernah nyentuh aku. Sekarang aku udah ga mau mikir. Oh iya, besok aku akan kembali bekerja. Besok akan ada pengasuh yang akan mengasuh Fara. Ibu kamu pasti nggak mau kan ngasih Fara, apalagi mbakku, kalian, silahkan lanjutkan makan malamnya. Tapi tolong jaga sikap mas, disini masih ada anakmu. Jangan sampai nanti dia beranggapan kamu akan menambah ibu untuk Fara"Setelahnya ia berlalu ke dalam kamar. Ia yakin suaminya itu masih cukup waras untuk tidak mengumbar kemesraan di depan anaknya."Mas aku duduk d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status