Dikhianati suami dan sahabatnya, Senja Mariska memilih balas dendam daripada meratapi nasib. Ia bertemu dengan Reinaldo Wicaksana, duda tampan yang empat tahun lebih muda. Senja yang sedang terluka, tak mampu menampik pesona duda keren itu. Maka, rencana itu berubah dari sekadar pembalasan menjadi permainan berbahaya yang lebih kejam. Namun, di balik senyum memesona Reinaldo, ada rahasia kelam yang Senja tidak mengetahui. Sesuatu yang mengaitkan masa lalunya dengan pengkhianatan Denta. Ketika cinta dan dendam bersatu, siapa yang akan bertahan hingga akhir? Kisah romansa yang dibumbuhi intrik dan aksi. Disclaimer: Novel ini adalah karya fiksi. Nama, karakter, tempat dan kejadian dalam novel adalah hasil imajinasi penulis atau digunakan secara fiktif. Setiap kejadian nyata, tempat atau individu, baik hidup maupun tidak adalah kebetulan semata.
View MoreLampu-lampu kristal bergemerlapan di aula utama Maheswari Manor, tempat acara gala fashion diadakan. Para tamu yang hadir adalah tokoh-tokoh berpengaruh di dunia bisnis dan industri mode. Denta berada di sini sebagai salah satu pebisnis sukses yang diundang sejatinya karena kekuatan finansialnya. Ia diharapkan akan menyumbang dalam jumlah besar malam ini karena membutuhkan untuk pemulihan nama baik perusahaannya. Medika Inovasi Nusantara, perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan. Sering kali diterpa rumor buruk tentang penyelenggaraan usahanya. Itu sebabnya Denta perlu menciptakan citra bagus untuk perusahaannya.Dari kejauhan, mata Denta menangkap sosok Senja. Seketika, napasnya tercekat. Ini pertama kalinya ia melihat istrinya setelah malam dia tertangkap basah, berminggu-minggu lalu. Bukan hanya kehadiran Senja yang mengejutkan, tapi bagaimana dia tampak jauh lebih berani dan bebas dibandingkan saat masih bersamanya. Gaun biru tua i
Pagi hari sebagai wanita single ... well, calon wanita single. Senja masih dalam proses menggugat cerai. Begitu saja, Senja sudah merasakan kebebasan yang melegakan. Walau bangun sendirian dia atas tempat tidur selama dua puluh tahun terakhir bangun di sisi seorang pria, tidak membuat Senja merasa kesepian. Ia dapat memulai harinya dengan santai dan hanya fokus pada dirinya sendiri. Mandi berendam selama dia mau, tidak perlu pusing memikirkan menu sarapan untuk orang lain. Pun repot menyiapkannya. Ia hanya perlu menyiapkan untuk dirinya sendiri. Senja tersenyum saat menikmati sandwich dan omelet buatannya sendiri dengan ditemani secangkir kopi yang masih mengepul. Di tangan kirinya, sebuah tablet tampak menunjukkan berita terkini yang disediakan oleh portal online. Mendadak, keningnya berkerut. Sebuah notifikasi pesan masuk. Dari Astrimei, sekretarisnya yang baru, pengganti jalang Nana Citra. Senja melirik jam di sudut tablet. “Jam berapa ini? Belum mulai jam kerja dan dia suda
Senja duduk di balik meja kerjanya, jari-jarinya mengetuk ringan permukaan meja. Ia sedang memeriksa berbagai design yang sedang in saat ini. Pikirannya sambil mengembara, dipenuhi dengan berbagai hal. Bukan tentang Denta, tentu saja tidak. Melainkan tentang koleksi terbaru mereka yang akan dipamerkan di Paris Fashion Week. Idenya agar Arion memakai pakaian adat yang dimodifikasi menjadi busana modern sungguh membuatnya tak sabar untuk melihat hasil kerja anak muda berbakat itu Namun, pikirannya kembali terusik saat ia mengingat Reinaldo. Segera ia merasa galau. Senja sungguh menyesal telah melakukan hal di luar batas, meski itu akibat dari pengaruh alkohol. “Terus gimana sekarang,” gumamnya pelan seraya memijit keningnya sendiri. “Madam.” Senja menoleh, melihat Rebecca masuk dengan ekspresi serius. “Ada yang ingin saya bicarakan.” “Hmm?” Rebecca meletakkan sebuah map di atas meja, “Surat PHK untuk Nana Citra sudah diterbitkan. Kita tidak berkewajiban membayar pesangon kare
Senja tersenyum samar. Sungguh kebetulan Denta melihatnya bersama Arion Sylvano, salah satu designer muda yang baru bergabung dengan Mariska Couture. Tentu saja Denta belum mengenalnya. Itu cukup memuaskan Mariska ketika melihat wajah gelap Denta saat ia berjalan bersama dengan Arion, anak buahnya yang baru itu memang akan mengajaknya makan siang bersama untuk membahas design terbaru mereka yang akan dibawa ke Paris Fashion Week. Pukulan yang tak sengaja dilayangkan Senja dengan memanfaatkan Arion terlihat cukup keras. Mana ia peduli jikalau nantinya Denta bakalan tahu juga dari Nana Citra perihal siapa sejatinya Arion Sylvano. Yang penting, ia sempat menyakiti hati Denta! Ia melihat bagaimana wajah Denta tadi mendadak mengeras. Rahangnya mengatup rapat dan matanya tajam menyorot mereka berdua. ‘Haha, dia terlihat sangat tidak suka,’ pikir Senja. Ia sangat menikmati itu. Biar Denta tahu rasanya. Bagaimana rasanya melihat oarng yang dulu kau miliki, berjalan menjauh sambil tertawa
Denta yang berada di kantornya, memijat pelipis saat mendengar aduan Citra melalui sambungan telepon. “Ya, nanti aku akan bicara pada Senja.” Sejujurnya, Denta tidak mengira Senja berani mengambil tindakan se-frontal ini. Ia mengira Senja akan menghindar sejenak kemudian kembali padanya dengan membawa segala syarat. Mungkin, salah satunya mengijinkan ia menikahi Citra secara siri hanya sampai dengan kelahiran anaknya. Lalu menyuruhnya berpisah. Tetapi, Senja malah melakukan hal lain di luar dugaan Denta. Ia benar-benar harus membereskan masalah yang telah telanjur timbul ke permukaan. Denta bersiap untuk makan siang di luar. Ia berencana menemui Senja. “Aku ikut!” pekik Citra saat Denta mengatakan rencananya. “Tck, nanti malah bikin runyam suasana,” tegur Denta. “Pokoknya aku mau ikut!” “Nurut kenapa?!” Denta nyaris menggebrak meja pada kebebalan Citra. Untung ia berhasil menguasai diri, mengingat kalau wanita ini sedang mengandung anaknya. “Kalau kamu ikut, Senja tidak bisa be
Senja tak mampu menolak tawaran yang dipaksakan Reinaldo padanya. Akhirnya, ia diantar pria itu kembali ke area parkir Opulence Bar untuk mengambil mobilnya. Sepanjang perjalanan menuju ke sana, Senja lebih banyak berdiam diri. Ia mengalihkan perhatian dengan memeriksa ponselnya. Senja mengabaikan semua notifikasi pesan maupun panggilan dari Denta. Denta Prayudha, menjadi suami selama 10 tahun. Pria yang ia pikir adalah tempat berlindung paling aman. Bukan hanya itu, mereka telah menjalin hubungan semenjak dirinya berusia 23 tahun. Ia tidak mengira, satu-satunya pria dalam hidupnya sanggup mengkhianatinya, tak lain dan tak bukan dengan sahabatnya sendiri. Sejak kapan? Perempuan laknat itu bahkan telah mengandung hasil kebejatan mereka berdua. Ia merasa dibodohi begitu saja. Matanya telah buta oleh cinta, ataukah otaknya terlalu dipenuhi bisnis hingga melupakan keadaan rumah tangganya yang telah berbalik arah? Lalu Citra ... sahabat sekaligus tangan kanannya, yang selama ini ia
Reinaldo membawa Senja ke sebuah hotel berbintang lima dan mengajaknya masuk ke dalam griya tawang yang biasa ia sewa. Begitu mereka di dalam ruangan, Senja yang lupa diri dan terbawa emosi, mengalungkan kedua tangannya ke leher Reinaldo lalu memburu bibir pria itu. Reinaldo menangkap pinggang ramping Senja lalu memeluknya. Ia perlu melakukan itu karena Senja tidak bisa berdiri dengan tegak. “Whoopsie, kenapa lantainya jadi jelly,” kata Senja geli. Ia masih memeluk leher Reinaldo. Sepenuhnya bergayut pada pria itu. Reinaldo yang memiliki tinggi 188cm, dengan mudah membawa Senja yang menempel padanya dengan ujung kaki menyeret lantai. “Jangan bilang Madam belum pernah mabuk?” tanyanya dengan ketenangan yang patut diacungi jempol. Senja terkikik, “Ini mabok? Semua jadi goyang-goyang.” “Aku juga?” tanya Reinaldo. Senja menatapnya dengan mata sayu. Satu lengan mengait leher pria itu sementara tangan yang lain mengelus rahangnya. “Kamu tetep kliatan tampan, Pak Rei.” Alis Reinal
"Aku pulang, Mas," ujar Senja yang melangkah masuk sambil meletakkan kunci mobil secara sembarangan ke tatakan kayu bulat. Ia terpaksa begitu karena tangannya sibuk dengan Red Velvet Nougat serta mengempit botol sampanye. Namun, tidak ada jawaban. Senja mengerutkan kening. Biasanya Denta langsung menyambutnya, entah dari ruang tengah atau dapur. Tapi kali ini, rumah terasa terlalu sepi. Ia melangkah perlahan. Apa karena ia pulang lebih cepat padahal sudah ijin datang terlambat karena rapat dengan kolega? Mungkin Denta tidak menyambutnya karena itu. Senja menggeleng sambil tersenyum geli, ia melangkah masuk meninggalkan area foyer rumahnya. "Kenapa aroma lavender di sini aneh sekali?" Senja menuju ke ruang tengah. Ia mencium aroma yang tak biasa. Denta tak pernah menyukai lavender, apalagi membakar lilin seperti itu. Ia meletakkan tart dan sampanye di meja ruang tengah. Matanya menangkap sesuatu di sofa, jas milik Denta. Namun yang lebih menarik perhatian Senja adalah gaun sati
"Aku pulang, Mas," ujar Senja yang melangkah masuk sambil meletakkan kunci mobil secara sembarangan ke tatakan kayu bulat. Ia terpaksa begitu karena tangannya sibuk dengan Red Velvet Nougat serta mengempit botol sampanye. Namun, tidak ada jawaban. Senja mengerutkan kening. Biasanya Denta langsung menyambutnya, entah dari ruang tengah atau dapur. Tapi kali ini, rumah terasa terlalu sepi. Ia melangkah perlahan. Apa karena ia pulang lebih cepat padahal sudah ijin datang terlambat karena rapat dengan kolega? Mungkin Denta tidak menyambutnya karena itu. Senja menggeleng sambil tersenyum geli, ia melangkah masuk meninggalkan area foyer rumahnya. "Kenapa aroma lavender di sini aneh sekali?" Senja menuju ke ruang tengah. Ia mencium aroma yang tak biasa. Denta tak pernah menyukai lavender, apalagi membakar lilin seperti itu. Ia meletakkan tart dan sampanye di meja ruang tengah. Matanya menangkap sesuatu di sofa, jas milik Denta. Namun yang lebih menarik perhatian Senja adalah gaun sati...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments