Share

Bab 3

Author: Lara Aksara
last update Last Updated: 2025-02-13 11:46:03

Senja tak mampu menolak tawaran yang dipaksakan Reinaldo padanya. Akhirnya, ia diantar pria itu kembali ke area parkir Opulence Bar untuk mengambil mobilnya. 

Sepanjang perjalanan menuju ke sana, Senja lebih banyak berdiam diri. Ia mengalihkan perhatian dengan memeriksa ponselnya. Senja mengabaikan semua notifikasi pesan maupun panggilan dari Denta.

Denta Prayudha, menjadi suami selama 10 tahun. Pria yang ia pikir adalah tempat berlindung paling aman. Bukan hanya itu, mereka telah menjalin hubungan semenjak dirinya berusia 23 tahun. 

Ia tidak mengira, satu-satunya pria dalam hidupnya sanggup mengkhianatinya, tak lain dan tak bukan dengan sahabatnya sendiri. Sejak kapan? Perempuan laknat itu bahkan telah mengandung hasil kebejatan mereka berdua.

Ia merasa dibodohi begitu saja. Matanya telah buta oleh cinta, ataukah otaknya terlalu dipenuhi bisnis hingga melupakan keadaan rumah tangganya yang telah berbalik arah? 

Lalu Citra ... sahabat sekaligus tangan kanannya, yang selama ini ia anggap seperti keluarga. Bagaimana wanita itu tega menjadi racun dalam rumah tangga, lalu berharap menjadi madu?

“Makan siang nanti, aku akan ke kantormu,” kata Reinaldo dengan suaranya yang mengalun bak penyiar radio. Senja menoleh ke arahnya.

Tidak, ia tidak boleh begini.

“Pak Rei—,”

Kalimat Senja berhenti di udara karena pria itu meliriknya keberatan.

“Maksudku, Rei... kita tidak bisa—maksudku belum bisa. Aku perlu waktu untuk menyelesaikan masalahku terlebih dahulu. Aku tidak ingin membuat segala sesuatunya semakin rumit,” jelasnya agak terbata pada pria di sampingnya.

Senja harus menolak dengan cara paling sopan dan paling baik yang bisa ia pikirkan. Reinaldo tampak menarik napas.

“Baiklah, jika itu maumu.”

Senja cukup lega karena Reinaldo tidak mendesakknya. Sesampainya di Opulence Bar, ia bergegas turun setelah mengucapkan terima kasih. Tanpa disadari Senja, Reinaldo menatapnya tanpa melepas pandangan sedikitpun hingga wanita itu lenyap bersama mobilnya.

Senja berkendara menuju ke apartemen pribadi yang selama ini ia gunakan sebagai tempat istirahat darurat saat lembur di kantor. Di tempat itu, ia biasa menyendiri, menjernihkan pikirannya, dan merencanakan langkah selanjutnya.

Setibanya di sana, ia segera masuk ke kamar mandi, berniat sekali lagi membersihkan dirinya. Ia sungguh merasa menyesal karena melakukan kebodohan semalam. Bukan saja mabuk yang berakibat dirinya bermalam dengan Reinaldo. Tetapi juga menerima kebaikan pria itu pagi ini.

“Harusnya aku menolak lebih kuat dan kembali ke bar pake taksol,” gumamnya penuh sesal.  

Saat berada di depan kaca kamar mandi, Senja menemukan bayangan pada cermin, wanita berumur 40 tahun yang hancur lebur karena pengkhianatan suami. 

Sekuat apapun ia berusaha bertahan, sakit itu ada dan nyata. Tergurat jelas pada wajah cantiknya yang belum dihiasi keriput.

“Tidak. Aku tidak boleh seperti ini. Senja Mariska, kamu wanita kuat yang berhasil mandiri tanpa ditemani Ayah dan Ibu. Bangkit! Jangan lemah!” katanya pada kaca, memotivasi diri sendiri.

Ia tidak mau menyerah pada cobaan hidup yang mencoba menyeretnya ke jurang kesedihan. Senja bergegas mandi. Merendam dirinya dalam aromaterapi demi melonggarkan syaraf-syaraf yang tegang dari semalam.

Usai mandi, Senja menemukan dirinya lebih segar. Namun, jejak kesedihan bercampur hangover masih tergambar pada matanya. Maka, ia memilih riasan smooky eyes yang mempesona, hari ini. Ia memilih mengenakan blouse dengan aksen bowtie, celana jeans slimfit yang menegaskan kaki jenjang dan langsing miliknya. Lalu, Senja menambahkan blazer oversized yang sempurna untuk penampilannya

Selama perjalanan, Senja memang masih tegar. Namun, semakin mendekati bangunan Mariska Couture, sakit kembali merayapi hatinya. Senja harus berjuang sekuat tenaga agar tetap sanggup menampilkan wajah bahagia.

Ia memarkirkan mobil di depan gedung, spot khusus untuk dirinya selaku direktur utama sekaligus designer di Rumah Mode Mariska Couture. Senja melangkahkan kaki dengan wajah datar tanpa senyum. 

“Selamat pagi, Madam Mariska,” sapa receptionist yang berjaga di lobi depan. Senja melontarkan senyum manis sembari melangkah menyeberangi lobi. Saat memasuki lorong menuju ke kantor pribadinya, senyum seketika lenyap dari wajah Senja.

Di ujung lorong, Citra berdiri dalam gaun ungu bercorak bunga yang membuatnya tampak jelita. Kedua tangan wanita itu tertaut di depan badan dan wajahnya tampak penuh penyesalan ke arahnya.

Senja memantapkan hati dan mulai melangkah tanpa emosi berlebihan, “Mengapa kamu datang, bukankah sudah kubilang kalau kamu dipecat dari Mariska Couture.” Senja berkata datar pada Citra saat melewatinya.

“Mbak, denger penjelasanku dulu.”

Senja berhenti melangkah. Ia memutar tumit untuk menghadap ke arah Citra. Tingginya yang di atas rata-rata, membuatnya sedikit merasa menang ketika menunduk menatap Citra yang jauh lebih pendek darinya.

Meski di dalam hati Senja merasa remuk karena merasa kalah dari Citra. Kalah usia maupun kalah kodrat. Pikiran berdentam-dentam di dalam ruang kepala, terus menyadarkan dirinya bahwa Citra kini mengandung anak Denta!

“Apalagi yang harus dijelaskan, Cit? Aksimu memberitahuku lebih keras dari kata-kata. Tidak ada lagi yang perlu aku dengarkan. Karena kamu memutuskan untuk tetap datang, ya sudah. Aku memberimu waktu untuk berkemas dan segera pergi setelah surat PHK diterbitkan oleh Rebecca.”

Senja melanjutkan langkahnya menuju ke kantor pribadi yang terletak di tengah bangunan ini. Ia membatalkan niatnya untuk mendatangi ruang kepegawaian, memilih untuk menghubungi Rebecca, Manager HRD-nya melalui interkom saja.

“Bec, terbitkan surat pemutusan hubungan kerja dengan Nana Citra.”

“Ha? Hari ini, Madam?” tanya Rebecca kebingungan.

“Ya, hari ini,” jawab Senja tegas.

“Madam, termination without notice begini harus memiliki dasar yang kuat. Apalagi Madam Citra sudah lama bekerja—,”

“Dengan alasan perilaku tidak etis yang telah dilakukan Nana Citra di rumahku kemarin. Ia terpergok selingkuh dengan Denta Prayudha. Bukan hanya berlaku amoral dengan pria lain, tetapi selingkuh dengan salah satu pemegang saham di sini yang membuat posisinya rentan serta berpengaruh pada setiap kebijakan yang harus ia laksanakan selama bekerja di Mariska Couture!”

Rebecca terdiam. Bukan kaget pada kalimat tegas Senja tetapi shock atas kebejatan orang yang ia kenal sebagai sahabat bos selain sekretaris pribadinya.

“Madam, saya akan terbitkan suratnya hari ini namun tetap menjaga kerahasiaan demi nama baik Mariska Couture,” ucap Rebecca pelan sekaligus untuk menenangkan Senja.

“Terima kasih, Becca.”

Citra mendengarkan semua pembicaraan Senja dengan Rebecca dari pintu. Wajahnya pias tetapi juga berselimut emosi. Ia merasa tidak sepenuhnya bersalah. Ia merasa berani karena memiliki dukungan Denta di belakangnya. Bukankah pria itu berkata akan melakukan apapun untuk menyelamatkannya?

“Mbak, kamu gak bisa memecatku begitu saja. Mas Denta gak akan tinggal diam.” ia meluruk masuk ke dalam ruangan Senja.

“Apapun yang Denta lakukan sekarang tidak akan merubah keputusanku, Cit. Silakan berkemas dan tinggalkan kantor setelah mengantongi surat PHK dari Rebecca. Tolong tutup pintunya ketika kamu keluar.”

Dan Senja mengabaikan Nana Citra begitu saja. Wanita yang sedang mengandung benih selingkuhannya itu terlalu malu untuk berdiri melawan Senja. Entah bagaimana, wanita itu tampak baik-baik saja setelah dihantam kenyataan mengejutkan semalam.

Kalau boleh jujur, Citra melihat Senja hari ini malah lebih cantik dari biasanya. Aura pemimpin memancar kuat serta ia tidak tampak goyah meski rumah tangganya carut marut.

Citra mendengus kesal lalu keluar dari ruangan Senja tanpa menutup pintunya. Ia membereskan barang-barang pribadi di meja kerjanya. Tidak ada pilihan lain, jika ia bersikeras ketika surat PHK sudah dibuat, ia akan mempermalukan diri sendiri jika harus diseret keluar oleh pihak keamanan. Maka Citra mengikuti kata-kata Senja. Jika ingin membalas, ia bisa melakukan nanti.   

Citra keluar dari gedung Mariska Couture hanya ditemani oleh Rebecca. Manager HRD itu melakukan atas dasar profesionalisme semata. Mata-mata karyawan lain, menatap heran pada kepergian mendadak Nana Citra tanpa perpisahan yang layak, tanpa berpamitan.

Ini membuat Citra semakin marah pada Senja yang dia pikir merendahkannya sedemikian rupa. Maka, saat ia tiba di dalam mobil pribadi dengan barang-barang yang tak terlalu banyak, dan Rebecca telah meninggalkannya, Citra menghubungi Denta melalui telepon.

“Mas! Istrimu beneran memecatku! Dia pake alasan perilaku tidak etis dan membeberkan perselingkuhan kita! Aku malu, Mas! Kamu lakukan sesuatu, kek!”

Related chapters

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 4

    Denta yang berada di kantornya, memijat pelipis saat mendengar aduan Citra melalui sambungan telepon. “Ya, nanti aku akan bicara pada Senja.” Sejujurnya, Denta tidak mengira Senja berani mengambil tindakan se-frontal ini. Ia mengira Senja akan menghindar sejenak kemudian kembali padanya dengan membawa segala syarat. Mungkin, salah satunya mengijinkan ia menikahi Citra secara siri hanya sampai dengan kelahiran anaknya. Lalu menyuruhnya berpisah. Tetapi, Senja malah melakukan hal lain di luar dugaan Denta. Ia benar-benar harus membereskan masalah yang telah telanjur timbul ke permukaan. Denta bersiap untuk makan siang di luar. Ia berencana menemui Senja. “Aku ikut!” pekik Citra saat Denta mengatakan rencananya. “Tck, nanti malah bikin runyam suasana,” tegur Denta. “Pokoknya aku mau ikut!” “Nurut kenapa?!” Denta nyaris menggebrak meja pada kebebalan Citra. Untung ia berhasil menguasai diri, mengingat kalau wanita ini sedang mengandung anaknya. “Kalau kamu ikut, Senja tidak bisa be

    Last Updated : 2025-02-13
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 5

    Senja tersenyum samar. Sungguh kebetulan Denta melihatnya bersama Arion Sylvano, salah satu designer muda yang baru bergabung dengan Mariska Couture. Tentu saja Denta belum mengenalnya. Itu cukup memuaskan Mariska ketika melihat wajah gelap Denta saat ia berjalan bersama dengan Arion, anak buahnya yang baru itu memang akan mengajaknya makan siang bersama untuk membahas design terbaru mereka yang akan dibawa ke Paris Fashion Week. Pukulan yang tak sengaja dilayangkan Senja dengan memanfaatkan Arion terlihat cukup keras. Mana ia peduli jikalau nantinya Denta bakalan tahu juga dari Nana Citra perihal siapa sejatinya Arion Sylvano. Yang penting, ia sempat menyakiti hati Denta! Ia melihat bagaimana wajah Denta tadi mendadak mengeras. Rahangnya mengatup rapat dan matanya tajam menyorot mereka berdua. ‘Haha, dia terlihat sangat tidak suka,’ pikir Senja. Ia sangat menikmati itu. Biar Denta tahu rasanya. Bagaimana rasanya melihat oarng yang dulu kau miliki, berjalan menjauh sambil tertawa

    Last Updated : 2025-02-13
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 6

    Senja duduk di balik meja kerjanya, jari-jarinya mengetuk ringan permukaan meja. Ia sedang memeriksa berbagai design yang sedang in saat ini. Pikirannya sambil mengembara, dipenuhi dengan berbagai hal. Bukan tentang Denta, tentu saja tidak. Melainkan tentang koleksi terbaru mereka yang akan dipamerkan di Paris Fashion Week. Idenya agar Arion memakai pakaian adat yang dimodifikasi menjadi busana modern sungguh membuatnya tak sabar untuk melihat hasil kerja anak muda berbakat itu Namun, pikirannya kembali terusik saat ia mengingat Reinaldo. Segera ia merasa galau. Senja sungguh menyesal telah melakukan hal di luar batas, meski itu akibat dari pengaruh alkohol. “Terus gimana sekarang,” gumamnya pelan seraya memijit keningnya sendiri. “Madam.” Senja menoleh, melihat Rebecca masuk dengan ekspresi serius. “Ada yang ingin saya bicarakan.” “Hmm?” Rebecca meletakkan sebuah map di atas meja, “Surat PHK untuk Nana Citra sudah diterbitkan. Kita tidak berkewajiban membayar pesangon kare

    Last Updated : 2025-02-18
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 7

    Pagi hari sebagai wanita single ... well, calon wanita single. Senja masih dalam proses menggugat cerai. Begitu saja, Senja sudah merasakan kebebasan yang melegakan. Walau bangun sendirian dia atas tempat tidur selama dua puluh tahun terakhir bangun di sisi seorang pria, tidak membuat Senja merasa kesepian. Ia dapat memulai harinya dengan santai dan hanya fokus pada dirinya sendiri. Mandi berendam selama dia mau, tidak perlu pusing memikirkan menu sarapan untuk orang lain. Pun repot menyiapkannya. Ia hanya perlu menyiapkan untuk dirinya sendiri. Senja tersenyum saat menikmati sandwich dan omelet buatannya sendiri dengan ditemani secangkir kopi yang masih mengepul. Di tangan kirinya, sebuah tablet tampak menunjukkan berita terkini yang disediakan oleh portal online. Mendadak, keningnya berkerut. Sebuah notifikasi pesan masuk. Dari Astrimei, sekretarisnya yang baru, pengganti jalang Nana Citra. Senja melirik jam di sudut tablet. “Jam berapa ini? Belum mulai jam kerja dan dia suda

    Last Updated : 2025-02-19
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 8

    Lampu-lampu kristal bergemerlapan di aula utama Maheswari Manor, tempat acara gala fashion diadakan. Para tamu yang hadir adalah tokoh-tokoh berpengaruh di dunia bisnis dan industri mode. Denta berada di sini sebagai salah satu pebisnis sukses yang diundang sejatinya karena kekuatan finansialnya. Ia diharapkan akan menyumbang dalam jumlah besar malam ini karena membutuhkan untuk pemulihan nama baik perusahaannya. Medika Inovasi Nusantara, perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan. Sering kali diterpa rumor buruk tentang penyelenggaraan usahanya. Itu sebabnya Denta perlu menciptakan citra bagus untuk perusahaannya.Dari kejauhan, mata Denta menangkap sosok Senja. Seketika, napasnya tercekat. Ini pertama kalinya ia melihat istrinya setelah malam dia tertangkap basah, berminggu-minggu lalu. Bukan hanya kehadiran Senja yang mengejutkan, tapi bagaimana dia tampak jauh lebih berani dan bebas dibandingkan saat masih bersamanya. Gaun biru tua i

    Last Updated : 2025-02-20
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 9

    Satu bulan sudah Senja tinggal di apartemen pribadinya. Hari-harinya disibukkan dengan pekerjaan saja. Jika sedang berada di Mariska Couture, Senja menjadi pribadi yang berbeda saat ia sendirian di apartemennya. Senja mampu menutupi luka hati jika berada di kantor. Segunung pekerjaan, puluhan design istimewa yang membutuhkan konsentrasi tinggi, mampu membuatnya melupakan kemelut rumah tangga. Tetapi ketika sendirian di apartemen, Senja kembali menjadi wanita yang terpuruk karena pengkhiatan keji sang suami. Ini sedikit menyiksa, membuat Senja kehilangan berat badan karenanya. Hari ini, ia ada janji temu dengan Pramita Prameswari, salah satu pengacara senior Pandecta Law yang terkenal mampu mengurus kasus perceraian seperti yang dialami oleh Senja. Gugatan cerai Senja memang telah didaftarkan dan menjadi tanggung jawab Mita. “Bu Senja, Ibu Mita dari Pandecta Law sudah datang,” kata Astrimei. “Suruh masuk, Mei.” Wanita muda nan ayu itu mengangguk sambil tersenyum, membuka pintu ru

    Last Updated : 2025-02-21
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 1

    "Aku pulang, Mas," ujar Senja yang melangkah masuk sambil meletakkan kunci mobil secara sembarangan ke tatakan kayu bulat. Ia terpaksa begitu karena tangannya sibuk dengan Red Velvet Nougat serta mengempit botol sampanye. Namun, tidak ada jawaban. Senja mengerutkan kening. Biasanya Denta langsung menyambutnya, entah dari ruang tengah atau dapur. Tapi kali ini, rumah terasa terlalu sepi. Ia melangkah perlahan. Apa karena ia pulang lebih cepat padahal sudah ijin datang terlambat karena rapat dengan kolega? Mungkin Denta tidak menyambutnya karena itu. Senja menggeleng sambil tersenyum geli, ia melangkah masuk meninggalkan area foyer rumahnya. "Kenapa aroma lavender di sini aneh sekali?" Senja menuju ke ruang tengah. Ia mencium aroma yang tak biasa. Denta tak pernah menyukai lavender, apalagi membakar lilin seperti itu. Ia meletakkan tart dan sampanye di meja ruang tengah. Matanya menangkap sesuatu di sofa, jas milik Denta. Namun yang lebih menarik perhatian Senja adalah gaun sati

    Last Updated : 2025-02-13
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 2

    Reinaldo membawa Senja ke sebuah hotel berbintang lima dan mengajaknya masuk ke dalam griya tawang yang biasa ia sewa. Begitu mereka di dalam ruangan, Senja yang lupa diri dan terbawa emosi, mengalungkan kedua tangannya ke leher Reinaldo lalu memburu bibir pria itu. Reinaldo menangkap pinggang ramping Senja lalu memeluknya. Ia perlu melakukan itu karena Senja tidak bisa berdiri dengan tegak. “Whoopsie, kenapa lantainya jadi jelly,” kata Senja geli. Ia masih memeluk leher Reinaldo. Sepenuhnya bergayut pada pria itu. Reinaldo yang memiliki tinggi 188cm, dengan mudah membawa Senja yang menempel padanya dengan ujung kaki menyeret lantai. “Jangan bilang Madam belum pernah mabuk?” tanyanya dengan ketenangan yang patut diacungi jempol. Senja terkikik, “Ini mabok? Semua jadi goyang-goyang.” “Aku juga?” tanya Reinaldo. Senja menatapnya dengan mata sayu. Satu lengan mengait leher pria itu sementara tangan yang lain mengelus rahangnya. “Kamu tetep kliatan tampan, Pak Rei.” Alis Reinal

    Last Updated : 2025-02-13

Latest chapter

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 9

    Satu bulan sudah Senja tinggal di apartemen pribadinya. Hari-harinya disibukkan dengan pekerjaan saja. Jika sedang berada di Mariska Couture, Senja menjadi pribadi yang berbeda saat ia sendirian di apartemennya. Senja mampu menutupi luka hati jika berada di kantor. Segunung pekerjaan, puluhan design istimewa yang membutuhkan konsentrasi tinggi, mampu membuatnya melupakan kemelut rumah tangga. Tetapi ketika sendirian di apartemen, Senja kembali menjadi wanita yang terpuruk karena pengkhiatan keji sang suami. Ini sedikit menyiksa, membuat Senja kehilangan berat badan karenanya. Hari ini, ia ada janji temu dengan Pramita Prameswari, salah satu pengacara senior Pandecta Law yang terkenal mampu mengurus kasus perceraian seperti yang dialami oleh Senja. Gugatan cerai Senja memang telah didaftarkan dan menjadi tanggung jawab Mita. “Bu Senja, Ibu Mita dari Pandecta Law sudah datang,” kata Astrimei. “Suruh masuk, Mei.” Wanita muda nan ayu itu mengangguk sambil tersenyum, membuka pintu ru

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 8

    Lampu-lampu kristal bergemerlapan di aula utama Maheswari Manor, tempat acara gala fashion diadakan. Para tamu yang hadir adalah tokoh-tokoh berpengaruh di dunia bisnis dan industri mode. Denta berada di sini sebagai salah satu pebisnis sukses yang diundang sejatinya karena kekuatan finansialnya. Ia diharapkan akan menyumbang dalam jumlah besar malam ini karena membutuhkan untuk pemulihan nama baik perusahaannya. Medika Inovasi Nusantara, perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan. Sering kali diterpa rumor buruk tentang penyelenggaraan usahanya. Itu sebabnya Denta perlu menciptakan citra bagus untuk perusahaannya.Dari kejauhan, mata Denta menangkap sosok Senja. Seketika, napasnya tercekat. Ini pertama kalinya ia melihat istrinya setelah malam dia tertangkap basah, berminggu-minggu lalu. Bukan hanya kehadiran Senja yang mengejutkan, tapi bagaimana dia tampak jauh lebih berani dan bebas dibandingkan saat masih bersamanya. Gaun biru tua i

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 7

    Pagi hari sebagai wanita single ... well, calon wanita single. Senja masih dalam proses menggugat cerai. Begitu saja, Senja sudah merasakan kebebasan yang melegakan. Walau bangun sendirian dia atas tempat tidur selama dua puluh tahun terakhir bangun di sisi seorang pria, tidak membuat Senja merasa kesepian. Ia dapat memulai harinya dengan santai dan hanya fokus pada dirinya sendiri. Mandi berendam selama dia mau, tidak perlu pusing memikirkan menu sarapan untuk orang lain. Pun repot menyiapkannya. Ia hanya perlu menyiapkan untuk dirinya sendiri. Senja tersenyum saat menikmati sandwich dan omelet buatannya sendiri dengan ditemani secangkir kopi yang masih mengepul. Di tangan kirinya, sebuah tablet tampak menunjukkan berita terkini yang disediakan oleh portal online. Mendadak, keningnya berkerut. Sebuah notifikasi pesan masuk. Dari Astrimei, sekretarisnya yang baru, pengganti jalang Nana Citra. Senja melirik jam di sudut tablet. “Jam berapa ini? Belum mulai jam kerja dan dia suda

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 6

    Senja duduk di balik meja kerjanya, jari-jarinya mengetuk ringan permukaan meja. Ia sedang memeriksa berbagai design yang sedang in saat ini. Pikirannya sambil mengembara, dipenuhi dengan berbagai hal. Bukan tentang Denta, tentu saja tidak. Melainkan tentang koleksi terbaru mereka yang akan dipamerkan di Paris Fashion Week. Idenya agar Arion memakai pakaian adat yang dimodifikasi menjadi busana modern sungguh membuatnya tak sabar untuk melihat hasil kerja anak muda berbakat itu Namun, pikirannya kembali terusik saat ia mengingat Reinaldo. Segera ia merasa galau. Senja sungguh menyesal telah melakukan hal di luar batas, meski itu akibat dari pengaruh alkohol. “Terus gimana sekarang,” gumamnya pelan seraya memijit keningnya sendiri. “Madam.” Senja menoleh, melihat Rebecca masuk dengan ekspresi serius. “Ada yang ingin saya bicarakan.” “Hmm?” Rebecca meletakkan sebuah map di atas meja, “Surat PHK untuk Nana Citra sudah diterbitkan. Kita tidak berkewajiban membayar pesangon kare

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 5

    Senja tersenyum samar. Sungguh kebetulan Denta melihatnya bersama Arion Sylvano, salah satu designer muda yang baru bergabung dengan Mariska Couture. Tentu saja Denta belum mengenalnya. Itu cukup memuaskan Mariska ketika melihat wajah gelap Denta saat ia berjalan bersama dengan Arion, anak buahnya yang baru itu memang akan mengajaknya makan siang bersama untuk membahas design terbaru mereka yang akan dibawa ke Paris Fashion Week. Pukulan yang tak sengaja dilayangkan Senja dengan memanfaatkan Arion terlihat cukup keras. Mana ia peduli jikalau nantinya Denta bakalan tahu juga dari Nana Citra perihal siapa sejatinya Arion Sylvano. Yang penting, ia sempat menyakiti hati Denta! Ia melihat bagaimana wajah Denta tadi mendadak mengeras. Rahangnya mengatup rapat dan matanya tajam menyorot mereka berdua. ‘Haha, dia terlihat sangat tidak suka,’ pikir Senja. Ia sangat menikmati itu. Biar Denta tahu rasanya. Bagaimana rasanya melihat oarng yang dulu kau miliki, berjalan menjauh sambil tertawa

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 4

    Denta yang berada di kantornya, memijat pelipis saat mendengar aduan Citra melalui sambungan telepon. “Ya, nanti aku akan bicara pada Senja.” Sejujurnya, Denta tidak mengira Senja berani mengambil tindakan se-frontal ini. Ia mengira Senja akan menghindar sejenak kemudian kembali padanya dengan membawa segala syarat. Mungkin, salah satunya mengijinkan ia menikahi Citra secara siri hanya sampai dengan kelahiran anaknya. Lalu menyuruhnya berpisah. Tetapi, Senja malah melakukan hal lain di luar dugaan Denta. Ia benar-benar harus membereskan masalah yang telah telanjur timbul ke permukaan. Denta bersiap untuk makan siang di luar. Ia berencana menemui Senja. “Aku ikut!” pekik Citra saat Denta mengatakan rencananya. “Tck, nanti malah bikin runyam suasana,” tegur Denta. “Pokoknya aku mau ikut!” “Nurut kenapa?!” Denta nyaris menggebrak meja pada kebebalan Citra. Untung ia berhasil menguasai diri, mengingat kalau wanita ini sedang mengandung anaknya. “Kalau kamu ikut, Senja tidak bisa be

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 3

    Senja tak mampu menolak tawaran yang dipaksakan Reinaldo padanya. Akhirnya, ia diantar pria itu kembali ke area parkir Opulence Bar untuk mengambil mobilnya. Sepanjang perjalanan menuju ke sana, Senja lebih banyak berdiam diri. Ia mengalihkan perhatian dengan memeriksa ponselnya. Senja mengabaikan semua notifikasi pesan maupun panggilan dari Denta. Denta Prayudha, menjadi suami selama 10 tahun. Pria yang ia pikir adalah tempat berlindung paling aman. Bukan hanya itu, mereka telah menjalin hubungan semenjak dirinya berusia 23 tahun. Ia tidak mengira, satu-satunya pria dalam hidupnya sanggup mengkhianatinya, tak lain dan tak bukan dengan sahabatnya sendiri. Sejak kapan? Perempuan laknat itu bahkan telah mengandung hasil kebejatan mereka berdua. Ia merasa dibodohi begitu saja. Matanya telah buta oleh cinta, ataukah otaknya terlalu dipenuhi bisnis hingga melupakan keadaan rumah tangganya yang telah berbalik arah? Lalu Citra ... sahabat sekaligus tangan kanannya, yang selama ini ia

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 2

    Reinaldo membawa Senja ke sebuah hotel berbintang lima dan mengajaknya masuk ke dalam griya tawang yang biasa ia sewa. Begitu mereka di dalam ruangan, Senja yang lupa diri dan terbawa emosi, mengalungkan kedua tangannya ke leher Reinaldo lalu memburu bibir pria itu. Reinaldo menangkap pinggang ramping Senja lalu memeluknya. Ia perlu melakukan itu karena Senja tidak bisa berdiri dengan tegak. “Whoopsie, kenapa lantainya jadi jelly,” kata Senja geli. Ia masih memeluk leher Reinaldo. Sepenuhnya bergayut pada pria itu. Reinaldo yang memiliki tinggi 188cm, dengan mudah membawa Senja yang menempel padanya dengan ujung kaki menyeret lantai. “Jangan bilang Madam belum pernah mabuk?” tanyanya dengan ketenangan yang patut diacungi jempol. Senja terkikik, “Ini mabok? Semua jadi goyang-goyang.” “Aku juga?” tanya Reinaldo. Senja menatapnya dengan mata sayu. Satu lengan mengait leher pria itu sementara tangan yang lain mengelus rahangnya. “Kamu tetep kliatan tampan, Pak Rei.” Alis Reinal

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 1

    "Aku pulang, Mas," ujar Senja yang melangkah masuk sambil meletakkan kunci mobil secara sembarangan ke tatakan kayu bulat. Ia terpaksa begitu karena tangannya sibuk dengan Red Velvet Nougat serta mengempit botol sampanye. Namun, tidak ada jawaban. Senja mengerutkan kening. Biasanya Denta langsung menyambutnya, entah dari ruang tengah atau dapur. Tapi kali ini, rumah terasa terlalu sepi. Ia melangkah perlahan. Apa karena ia pulang lebih cepat padahal sudah ijin datang terlambat karena rapat dengan kolega? Mungkin Denta tidak menyambutnya karena itu. Senja menggeleng sambil tersenyum geli, ia melangkah masuk meninggalkan area foyer rumahnya. "Kenapa aroma lavender di sini aneh sekali?" Senja menuju ke ruang tengah. Ia mencium aroma yang tak biasa. Denta tak pernah menyukai lavender, apalagi membakar lilin seperti itu. Ia meletakkan tart dan sampanye di meja ruang tengah. Matanya menangkap sesuatu di sofa, jas milik Denta. Namun yang lebih menarik perhatian Senja adalah gaun sati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status