Share

Bab 2

Author: Lara Aksara
last update Last Updated: 2025-02-13 11:44:19

Reinaldo membawa Senja ke sebuah hotel berbintang lima dan mengajaknya masuk ke dalam griya tawang yang biasa ia sewa.

Begitu mereka di dalam ruangan, Senja yang lupa diri dan terbawa emosi, mengalungkan kedua tangannya ke leher Reinaldo lalu memburu bibir pria itu.

Reinaldo menangkap pinggang ramping Senja lalu memeluknya. Ia perlu melakukan itu karena Senja tidak bisa berdiri dengan tegak.

“Whoopsie, kenapa lantainya jadi jelly,” kata Senja geli. Ia masih memeluk leher Reinaldo. Sepenuhnya bergayut pada pria itu. 

Reinaldo yang memiliki tinggi 188cm, dengan mudah membawa Senja yang menempel padanya dengan ujung kaki menyeret lantai.

“Jangan bilang Madam belum pernah mabuk?” tanyanya dengan ketenangan yang patut diacungi jempol.

Senja terkikik, “Ini mabok? Semua jadi goyang-goyang.”

“Aku juga?” tanya Reinaldo.

Senja menatapnya dengan mata sayu. Satu lengan mengait leher pria itu sementara tangan yang lain mengelus rahangnya.

“Kamu tetep kliatan tampan, Pak Rei.”

Alis Reinaldo bertaut. “Kamu sudah menciumku, masih memanggilku seperti itu?”

“Kamu juga memanggilku madam,” gerutu Senja dalam rajukan yang imut. Senyum miring terbit di bibir Reinaldo.

“Senja, kuharap kau tak menyesali malam ini.”

Pria itu mengunci bibir Senja dalam ciuman yang panas dan dalam. Membuka belah bibir yang ranum itu lalu memaksa melesakkan lidahnya. Mengundang Senja untuk menarikan tarian basah di dalam sana.

Selama berciuman, ia membawa Senja masuk ke kamar tidur utama. Lalu merebahkan wanita itu dengan lembut di atas tempat tidur. Senja mendesah pelan, akhirnya melepaskan rangkulannya di leher Reinaldo. Kini meluruskan kedua tangannya ke atas dan mengirimkan tatapan menggoda.

“Aku cantik, bukan?” tanyanya kepada Reinaldo. 

Bukannya terdengar menggoda, bagi Reinaldo malah terdengar menyedihkan. Wanita ini sedang meraih kembali harga dirinya dan berusaha menunjukkan bahwa ia masih mempesona. 

Reinaldo membuka kancing kemejanya, masih menatap intens ke arah Senja yang mengirimkan tatapan mata sayu.

“Cantik. Kamu cantik sekali, Senja Mariska.”

Reinaldo melemparkan kemejanya begitu saja dan ia merunduk, menempatkan dirinya di atas Senja.

Kedua tangan wanita itu terbentang dan melekat di dada kekar Reinaldo.

“Wow.” Mata Senja membelalak melihat tubuh muda dan perkasa pria itu.

“Ya, nikmatilah, Madam.” Dan Reinaldo mendaratkan ciuman ke leher jenjang Senja, sementara tangannya meraba punggung wanita itu untuk menarik resleting dan membebaskannya dari gaun yang sama saat memimpin rapat dengannya siang tadi.

**

Senja terbangun di pagi hari dengan keadaan tidak baik-baik saja. Kepalanya berdenyut hebat bagaikan telah dihantam oleh palu godam. Badannya meneriakkan setiap kesakitan yang dipendam dalam hati. Ia bergerak susah payah, berusaha untuk duduk. 

“Uuuh.” Ia mengerang pelan sambil menekan keningnya. 

Tubuhnya terasa remuk, seolah semua emosi yang ia tekan selama ini mengalir keluar begitu saja semalam. Saat matanya terbuka, ia langsung disambut oleh refleksi di kaca rias depan tempat tidur.

Matanya membelalak.

Selimut putih yang teronggok di seputar pinggangnya tak mampu menutupi keadaan bahwa dia tidak mengenakan sehelai benang pun.

Dengan cepat Senja menarik untuk menutupi dada lalu ia menoleh ke samping. Ke tempat di mana sebuah punggung kekar dipamerkan semena-mena.

Pria itu tertelungkup dengan napas teratur, menandakan bahwa ia masih terlelap.

Senja menelan ludah. Otaknya bekerja cepat, mencoba menyusun ingatan yang terasa buram. Bagaimana ia bisa berada di sini? Dan dengan siapa?

“Mas Denta? Enggak mungkin,” desisnya tak percaya. 

Ia mengedarkan pandangan ke sekitar. Mengenali kamar mewah ini adalah griya tawang sebuah hotel berbintang ternama. 

Tak mau terus kebingungan, Senja berniat mencari pakaiannya lalu pergi. Sayangnya, hanya ada satu selimut di atas tempat tidur, dan benda itu ia pakai bersama dengan pria misterius ini.

Pilihannya, ia tarik selimut dan bawa ke kamar mandi. Tentunya meninggalkan pria itu tanpa pelindung. Atau, ia yangkeluar dari selimut dan lari ke kamar mandi.

Bagaimana kalau pria ini bangun?

Senja memaki dirinya tanpa suara. Dan kesempatan yang manapun tak bisa terwujud. Pria di sampingnya bergerak, berpindah posisi dari tengkurap menjadi telentang.

Yang kemudian menjadi canggung bagi Senja ketika pria itu membuka mata lalu menatapnya dengan matanya yang sipit, tetapi tajam. Senja langsung terpaku.

Matanya bertemu dengan sepasang mata gelap yang kini menatapnya dengan intens.

“Kamu sudah bangun?” tanyanya dengan suara berat yang menyisakan serak khas bangun tidur. Jantung Senja serasa berhenti berdetak.

“Pak Rei?!” pekik Senja tak percaya pada penglihatannya.

Reinaldi mengangkat satu alis, lalu meregangkan tubuhnya dengan santai. Seolah tak ada yang aneh dengan situasi ini.

Gerakan pria itu membuat Senja mencengkeram selimutnya dan beringsut menjauh. 

“Senja,” panggilnya dengan suara rendah yang menggema. “Semalam kita sudah sepakat untuk saling memanggil nama.”

“Sial!” Senja mendesis pelan, membuang muka ke samping, menolak menatap Reinaldo.

‘Aku gak bakalan mabuk-mabukan lagi!’ geramnya dalam hati.

“Kamu mau mandi dulu? Aku akan mengantarmu setelahnya,” kata Reinaldo santai saja menguap di depan Senja.

“Naik apa kita kemari?” tanya Senja. Ia mabuk berat, tak mungkin menyetir sendiri.

“Mobilku. Mobilmu masih ada di parkiran VIP Opulence Bar,” jawab Reinaldo.

“Shit!” Senja kembali memaki.

“Mau mandi dulu atau sama-sama?”

“Ha?” Senja tak mempercayai pendengarannya.

Reinaldo menaikkan satu alis dan senyum tengil muncul di wajahnya, “Mau mandi sendiri atau sama-sama, Sayang?”

Senja membatu dengan panggilan sayang yang terasa begitu mendadak. Dadanya naik turun cepat, sementara pikirannya berputar dengan liar.

Tidak, tidak, tidak. Ini pasti kesalahan besar.

“Pak Rei. Sepertinya semua ini salah paham,” ujarnya pelan.

Senja berusaha mengambil kendali. Bagaimanapun Reinaldo Wicaksana adalah koleganya yang berharga.

“Kurasa tidak. Semalam jelas kamu bilang bahwa kamu akan segera bercerai dan kita sepakat menjalin hubungan,” ujar Reinaldo manis.

Senja kehilangan kontrol rahangnya, sekarang menganga menatap ke arah Reinaldo.

“Ki-kita apa?” Senja perlu memperjelas. Menjalin hubungan yang dikatakan Reinaldo, ini tentang bisnis, bukan?

Menjalin hubungan yang dikatakan Reinaldo, bukan hubungan di atas tempat tidur tanpa status bukan?

Senja kalut sendiri. Ia bahkan tidak mengenal Reinaldo sedalam itu. Bagaimana kalau pria ini memiliki istri.

Seketika Senja merasakan pahit di belakang lidahnya, apa bedanya dirinya dengan Citra kalau begitu?

“Tolong jelaskan padaku?” pintanya tanpa bisa menyembunyikan suaranya yang bergetar.

Renaido maju dan meraih wajah Senja. Ditangkupnya wajah cantik itu meski pemiliknya berupaya mundur.

“Sejak semalam, kau menjadi kekasihku, Sayang.”

**

“Jadi, aku tetap masuk kerja, Mas?” 

Citra berdiri berdiri di depan meja makan sambil meremas kedua tangannya di depan dada. Matanya menatap penuh keraguan kepada pria yang sedang menikmati sarapan tanpa sedikitpun rasa bersalah.

Akhirnya ia menginap atas permintaan Denta. Dan sekarang ia baru merasa kalut luar biasa karena harus bertemu lagi dengan Senja setibanya di kantor nanti.

“Ya, tetaplah bekerja,” kata Denta sambil lalu. Ia menikmati sarapan yang disediakan Citra sambil memainkan ponsel.

“Bagaimana kalau Mbak Senja marah dan menamparku?” Citra memburu Denta dan duduk di sampingnya.

Denta mendengus, akhirnya mengalihkan pandangan kepada Citra, mata elangnya menatap tajam. Penuh superioritas.

“Senja wanita elegan. Tidak akan dia melakukan hal serendah itu. Kau tahu bagaimana dia, bukan?!”

Citra ingin menyangkal. Ingin mengatakan bahwa Senja bukan wanita yang bisa dipermainkan begitu saja. Tetapi saat melihat sorot mata Denta yang penuh kepastian, bibirnya membeku.

Senja mungkin wanita elegan, tetapi ... wanita yang disakiti juga bisa berubah.

**

Selama Reinaldo mandi, Senja membuka tabletnya. Ia tidak boleh terpuruk terlalu lama. Pilihannya hanya menelan kepahitan, menerima Denta bersama wanita lain atau pergi.

Senja memilih pergi. Mengapa bertahan jika dirinya tak lagi dihargai. Suami dan sahabat sendiri menusuk dari belakang, tidak layak untuk dipertahankan, apapun alasannya.

Ia mulai mengetik dengan cepat, mencatat semua aset yang selama ini ia bangun bersama Denta. Ia perlu mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Karena segera mengakhiri pernikahan mereka, dan ia tidak akan membiarkan dirinya dirugikan.

Usai mendata aset-aset penting, Senja beralih menuju ke laman surat elektronik, mulai mengetikkan surat yang ia tujukan kepada firma hukum yang selama ini melayaninya dalam setiap hubungan bisnis Mariska Couture.

[Dear Ratna, sediakan satu pengacara terbaikmu untuk mengurus perceraianku dengan Denta Prayudha. Segala harta gono gini harus dibagi seadil mungkin. Berikut data aset pribadiku yang tidak termasuk dalam daftar harta gono gini. Aku tidak mau repot menghadiri sidang. Lakukan semua tindakan yang perlu agar aku bercerai secepatnya dari pria itu. Salam, Senja]

Related chapters

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 3

    Senja tak mampu menolak tawaran yang dipaksakan Reinaldo padanya. Akhirnya, ia diantar pria itu kembali ke area parkir Opulence Bar untuk mengambil mobilnya. Sepanjang perjalanan menuju ke sana, Senja lebih banyak berdiam diri. Ia mengalihkan perhatian dengan memeriksa ponselnya. Senja mengabaikan semua notifikasi pesan maupun panggilan dari Denta. Denta Prayudha, menjadi suami selama 10 tahun. Pria yang ia pikir adalah tempat berlindung paling aman. Bukan hanya itu, mereka telah menjalin hubungan semenjak dirinya berusia 23 tahun. Ia tidak mengira, satu-satunya pria dalam hidupnya sanggup mengkhianatinya, tak lain dan tak bukan dengan sahabatnya sendiri. Sejak kapan? Perempuan laknat itu bahkan telah mengandung hasil kebejatan mereka berdua. Ia merasa dibodohi begitu saja. Matanya telah buta oleh cinta, ataukah otaknya terlalu dipenuhi bisnis hingga melupakan keadaan rumah tangganya yang telah berbalik arah? Lalu Citra ... sahabat sekaligus tangan kanannya, yang selama ini ia

    Last Updated : 2025-02-13
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 4

    Denta yang berada di kantornya, memijat pelipis saat mendengar aduan Citra melalui sambungan telepon. “Ya, nanti aku akan bicara pada Senja.” Sejujurnya, Denta tidak mengira Senja berani mengambil tindakan se-frontal ini. Ia mengira Senja akan menghindar sejenak kemudian kembali padanya dengan membawa segala syarat. Mungkin, salah satunya mengijinkan ia menikahi Citra secara siri hanya sampai dengan kelahiran anaknya. Lalu menyuruhnya berpisah. Tetapi, Senja malah melakukan hal lain di luar dugaan Denta. Ia benar-benar harus membereskan masalah yang telah telanjur timbul ke permukaan. Denta bersiap untuk makan siang di luar. Ia berencana menemui Senja. “Aku ikut!” pekik Citra saat Denta mengatakan rencananya. “Tck, nanti malah bikin runyam suasana,” tegur Denta. “Pokoknya aku mau ikut!” “Nurut kenapa?!” Denta nyaris menggebrak meja pada kebebalan Citra. Untung ia berhasil menguasai diri, mengingat kalau wanita ini sedang mengandung anaknya. “Kalau kamu ikut, Senja tidak bisa be

    Last Updated : 2025-02-13
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 5

    Senja tersenyum samar. Sungguh kebetulan Denta melihatnya bersama Arion Sylvano, salah satu designer muda yang baru bergabung dengan Mariska Couture. Tentu saja Denta belum mengenalnya. Itu cukup memuaskan Mariska ketika melihat wajah gelap Denta saat ia berjalan bersama dengan Arion, anak buahnya yang baru itu memang akan mengajaknya makan siang bersama untuk membahas design terbaru mereka yang akan dibawa ke Paris Fashion Week. Pukulan yang tak sengaja dilayangkan Senja dengan memanfaatkan Arion terlihat cukup keras. Mana ia peduli jikalau nantinya Denta bakalan tahu juga dari Nana Citra perihal siapa sejatinya Arion Sylvano. Yang penting, ia sempat menyakiti hati Denta! Ia melihat bagaimana wajah Denta tadi mendadak mengeras. Rahangnya mengatup rapat dan matanya tajam menyorot mereka berdua. ‘Haha, dia terlihat sangat tidak suka,’ pikir Senja. Ia sangat menikmati itu. Biar Denta tahu rasanya. Bagaimana rasanya melihat oarng yang dulu kau miliki, berjalan menjauh sambil tertawa

    Last Updated : 2025-02-13
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 6

    Senja duduk di balik meja kerjanya, jari-jarinya mengetuk ringan permukaan meja. Ia sedang memeriksa berbagai design yang sedang in saat ini. Pikirannya sambil mengembara, dipenuhi dengan berbagai hal. Bukan tentang Denta, tentu saja tidak. Melainkan tentang koleksi terbaru mereka yang akan dipamerkan di Paris Fashion Week. Idenya agar Arion memakai pakaian adat yang dimodifikasi menjadi busana modern sungguh membuatnya tak sabar untuk melihat hasil kerja anak muda berbakat itu Namun, pikirannya kembali terusik saat ia mengingat Reinaldo. Segera ia merasa galau. Senja sungguh menyesal telah melakukan hal di luar batas, meski itu akibat dari pengaruh alkohol. “Terus gimana sekarang,” gumamnya pelan seraya memijit keningnya sendiri. “Madam.” Senja menoleh, melihat Rebecca masuk dengan ekspresi serius. “Ada yang ingin saya bicarakan.” “Hmm?” Rebecca meletakkan sebuah map di atas meja, “Surat PHK untuk Nana Citra sudah diterbitkan. Kita tidak berkewajiban membayar pesangon kare

    Last Updated : 2025-02-18
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 7

    Pagi hari sebagai wanita single ... well, calon wanita single. Senja masih dalam proses menggugat cerai. Begitu saja, Senja sudah merasakan kebebasan yang melegakan. Walau bangun sendirian dia atas tempat tidur selama dua puluh tahun terakhir bangun di sisi seorang pria, tidak membuat Senja merasa kesepian. Ia dapat memulai harinya dengan santai dan hanya fokus pada dirinya sendiri. Mandi berendam selama dia mau, tidak perlu pusing memikirkan menu sarapan untuk orang lain. Pun repot menyiapkannya. Ia hanya perlu menyiapkan untuk dirinya sendiri. Senja tersenyum saat menikmati sandwich dan omelet buatannya sendiri dengan ditemani secangkir kopi yang masih mengepul. Di tangan kirinya, sebuah tablet tampak menunjukkan berita terkini yang disediakan oleh portal online. Mendadak, keningnya berkerut. Sebuah notifikasi pesan masuk. Dari Astrimei, sekretarisnya yang baru, pengganti jalang Nana Citra. Senja melirik jam di sudut tablet. “Jam berapa ini? Belum mulai jam kerja dan dia suda

    Last Updated : 2025-02-19
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 8

    Lampu-lampu kristal bergemerlapan di aula utama Maheswari Manor, tempat acara gala fashion diadakan. Para tamu yang hadir adalah tokoh-tokoh berpengaruh di dunia bisnis dan industri mode. Denta berada di sini sebagai salah satu pebisnis sukses yang diundang sejatinya karena kekuatan finansialnya. Ia diharapkan akan menyumbang dalam jumlah besar malam ini karena membutuhkan untuk pemulihan nama baik perusahaannya. Medika Inovasi Nusantara, perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan. Sering kali diterpa rumor buruk tentang penyelenggaraan usahanya. Itu sebabnya Denta perlu menciptakan citra bagus untuk perusahaannya.Dari kejauhan, mata Denta menangkap sosok Senja. Seketika, napasnya tercekat. Ini pertama kalinya ia melihat istrinya setelah malam dia tertangkap basah, berminggu-minggu lalu. Bukan hanya kehadiran Senja yang mengejutkan, tapi bagaimana dia tampak jauh lebih berani dan bebas dibandingkan saat masih bersamanya. Gaun biru tua i

    Last Updated : 2025-02-20
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 9

    Satu bulan sudah Senja tinggal di apartemen pribadinya. Hari-harinya disibukkan dengan pekerjaan saja. Jika sedang berada di Mariska Couture, Senja menjadi pribadi yang berbeda saat ia sendirian di apartemennya. Senja mampu menutupi luka hati jika berada di kantor. Segunung pekerjaan, puluhan design istimewa yang membutuhkan konsentrasi tinggi, mampu membuatnya melupakan kemelut rumah tangga. Tetapi ketika sendirian di apartemen, Senja kembali menjadi wanita yang terpuruk karena pengkhiatan keji sang suami. Ini sedikit menyiksa, membuat Senja kehilangan berat badan karenanya. Hari ini, ia ada janji temu dengan Pramita Prameswari, salah satu pengacara senior Pandecta Law yang terkenal mampu mengurus kasus perceraian seperti yang dialami oleh Senja. Gugatan cerai Senja memang telah didaftarkan dan menjadi tanggung jawab Mita. “Bu Senja, Ibu Mita dari Pandecta Law sudah datang,” kata Astrimei. “Suruh masuk, Mei.” Wanita muda nan ayu itu mengangguk sambil tersenyum, membuka pintu ru

    Last Updated : 2025-02-21
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 1

    "Aku pulang, Mas," ujar Senja yang melangkah masuk sambil meletakkan kunci mobil secara sembarangan ke tatakan kayu bulat. Ia terpaksa begitu karena tangannya sibuk dengan Red Velvet Nougat serta mengempit botol sampanye. Namun, tidak ada jawaban. Senja mengerutkan kening. Biasanya Denta langsung menyambutnya, entah dari ruang tengah atau dapur. Tapi kali ini, rumah terasa terlalu sepi. Ia melangkah perlahan. Apa karena ia pulang lebih cepat padahal sudah ijin datang terlambat karena rapat dengan kolega? Mungkin Denta tidak menyambutnya karena itu. Senja menggeleng sambil tersenyum geli, ia melangkah masuk meninggalkan area foyer rumahnya. "Kenapa aroma lavender di sini aneh sekali?" Senja menuju ke ruang tengah. Ia mencium aroma yang tak biasa. Denta tak pernah menyukai lavender, apalagi membakar lilin seperti itu. Ia meletakkan tart dan sampanye di meja ruang tengah. Matanya menangkap sesuatu di sofa, jas milik Denta. Namun yang lebih menarik perhatian Senja adalah gaun sati

    Last Updated : 2025-02-13

Latest chapter

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 9

    Satu bulan sudah Senja tinggal di apartemen pribadinya. Hari-harinya disibukkan dengan pekerjaan saja. Jika sedang berada di Mariska Couture, Senja menjadi pribadi yang berbeda saat ia sendirian di apartemennya. Senja mampu menutupi luka hati jika berada di kantor. Segunung pekerjaan, puluhan design istimewa yang membutuhkan konsentrasi tinggi, mampu membuatnya melupakan kemelut rumah tangga. Tetapi ketika sendirian di apartemen, Senja kembali menjadi wanita yang terpuruk karena pengkhiatan keji sang suami. Ini sedikit menyiksa, membuat Senja kehilangan berat badan karenanya. Hari ini, ia ada janji temu dengan Pramita Prameswari, salah satu pengacara senior Pandecta Law yang terkenal mampu mengurus kasus perceraian seperti yang dialami oleh Senja. Gugatan cerai Senja memang telah didaftarkan dan menjadi tanggung jawab Mita. “Bu Senja, Ibu Mita dari Pandecta Law sudah datang,” kata Astrimei. “Suruh masuk, Mei.” Wanita muda nan ayu itu mengangguk sambil tersenyum, membuka pintu ru

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 8

    Lampu-lampu kristal bergemerlapan di aula utama Maheswari Manor, tempat acara gala fashion diadakan. Para tamu yang hadir adalah tokoh-tokoh berpengaruh di dunia bisnis dan industri mode. Denta berada di sini sebagai salah satu pebisnis sukses yang diundang sejatinya karena kekuatan finansialnya. Ia diharapkan akan menyumbang dalam jumlah besar malam ini karena membutuhkan untuk pemulihan nama baik perusahaannya. Medika Inovasi Nusantara, perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan. Sering kali diterpa rumor buruk tentang penyelenggaraan usahanya. Itu sebabnya Denta perlu menciptakan citra bagus untuk perusahaannya.Dari kejauhan, mata Denta menangkap sosok Senja. Seketika, napasnya tercekat. Ini pertama kalinya ia melihat istrinya setelah malam dia tertangkap basah, berminggu-minggu lalu. Bukan hanya kehadiran Senja yang mengejutkan, tapi bagaimana dia tampak jauh lebih berani dan bebas dibandingkan saat masih bersamanya. Gaun biru tua i

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 7

    Pagi hari sebagai wanita single ... well, calon wanita single. Senja masih dalam proses menggugat cerai. Begitu saja, Senja sudah merasakan kebebasan yang melegakan. Walau bangun sendirian dia atas tempat tidur selama dua puluh tahun terakhir bangun di sisi seorang pria, tidak membuat Senja merasa kesepian. Ia dapat memulai harinya dengan santai dan hanya fokus pada dirinya sendiri. Mandi berendam selama dia mau, tidak perlu pusing memikirkan menu sarapan untuk orang lain. Pun repot menyiapkannya. Ia hanya perlu menyiapkan untuk dirinya sendiri. Senja tersenyum saat menikmati sandwich dan omelet buatannya sendiri dengan ditemani secangkir kopi yang masih mengepul. Di tangan kirinya, sebuah tablet tampak menunjukkan berita terkini yang disediakan oleh portal online. Mendadak, keningnya berkerut. Sebuah notifikasi pesan masuk. Dari Astrimei, sekretarisnya yang baru, pengganti jalang Nana Citra. Senja melirik jam di sudut tablet. “Jam berapa ini? Belum mulai jam kerja dan dia suda

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 6

    Senja duduk di balik meja kerjanya, jari-jarinya mengetuk ringan permukaan meja. Ia sedang memeriksa berbagai design yang sedang in saat ini. Pikirannya sambil mengembara, dipenuhi dengan berbagai hal. Bukan tentang Denta, tentu saja tidak. Melainkan tentang koleksi terbaru mereka yang akan dipamerkan di Paris Fashion Week. Idenya agar Arion memakai pakaian adat yang dimodifikasi menjadi busana modern sungguh membuatnya tak sabar untuk melihat hasil kerja anak muda berbakat itu Namun, pikirannya kembali terusik saat ia mengingat Reinaldo. Segera ia merasa galau. Senja sungguh menyesal telah melakukan hal di luar batas, meski itu akibat dari pengaruh alkohol. “Terus gimana sekarang,” gumamnya pelan seraya memijit keningnya sendiri. “Madam.” Senja menoleh, melihat Rebecca masuk dengan ekspresi serius. “Ada yang ingin saya bicarakan.” “Hmm?” Rebecca meletakkan sebuah map di atas meja, “Surat PHK untuk Nana Citra sudah diterbitkan. Kita tidak berkewajiban membayar pesangon kare

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 5

    Senja tersenyum samar. Sungguh kebetulan Denta melihatnya bersama Arion Sylvano, salah satu designer muda yang baru bergabung dengan Mariska Couture. Tentu saja Denta belum mengenalnya. Itu cukup memuaskan Mariska ketika melihat wajah gelap Denta saat ia berjalan bersama dengan Arion, anak buahnya yang baru itu memang akan mengajaknya makan siang bersama untuk membahas design terbaru mereka yang akan dibawa ke Paris Fashion Week. Pukulan yang tak sengaja dilayangkan Senja dengan memanfaatkan Arion terlihat cukup keras. Mana ia peduli jikalau nantinya Denta bakalan tahu juga dari Nana Citra perihal siapa sejatinya Arion Sylvano. Yang penting, ia sempat menyakiti hati Denta! Ia melihat bagaimana wajah Denta tadi mendadak mengeras. Rahangnya mengatup rapat dan matanya tajam menyorot mereka berdua. ‘Haha, dia terlihat sangat tidak suka,’ pikir Senja. Ia sangat menikmati itu. Biar Denta tahu rasanya. Bagaimana rasanya melihat oarng yang dulu kau miliki, berjalan menjauh sambil tertawa

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 4

    Denta yang berada di kantornya, memijat pelipis saat mendengar aduan Citra melalui sambungan telepon. “Ya, nanti aku akan bicara pada Senja.” Sejujurnya, Denta tidak mengira Senja berani mengambil tindakan se-frontal ini. Ia mengira Senja akan menghindar sejenak kemudian kembali padanya dengan membawa segala syarat. Mungkin, salah satunya mengijinkan ia menikahi Citra secara siri hanya sampai dengan kelahiran anaknya. Lalu menyuruhnya berpisah. Tetapi, Senja malah melakukan hal lain di luar dugaan Denta. Ia benar-benar harus membereskan masalah yang telah telanjur timbul ke permukaan. Denta bersiap untuk makan siang di luar. Ia berencana menemui Senja. “Aku ikut!” pekik Citra saat Denta mengatakan rencananya. “Tck, nanti malah bikin runyam suasana,” tegur Denta. “Pokoknya aku mau ikut!” “Nurut kenapa?!” Denta nyaris menggebrak meja pada kebebalan Citra. Untung ia berhasil menguasai diri, mengingat kalau wanita ini sedang mengandung anaknya. “Kalau kamu ikut, Senja tidak bisa be

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 3

    Senja tak mampu menolak tawaran yang dipaksakan Reinaldo padanya. Akhirnya, ia diantar pria itu kembali ke area parkir Opulence Bar untuk mengambil mobilnya. Sepanjang perjalanan menuju ke sana, Senja lebih banyak berdiam diri. Ia mengalihkan perhatian dengan memeriksa ponselnya. Senja mengabaikan semua notifikasi pesan maupun panggilan dari Denta. Denta Prayudha, menjadi suami selama 10 tahun. Pria yang ia pikir adalah tempat berlindung paling aman. Bukan hanya itu, mereka telah menjalin hubungan semenjak dirinya berusia 23 tahun. Ia tidak mengira, satu-satunya pria dalam hidupnya sanggup mengkhianatinya, tak lain dan tak bukan dengan sahabatnya sendiri. Sejak kapan? Perempuan laknat itu bahkan telah mengandung hasil kebejatan mereka berdua. Ia merasa dibodohi begitu saja. Matanya telah buta oleh cinta, ataukah otaknya terlalu dipenuhi bisnis hingga melupakan keadaan rumah tangganya yang telah berbalik arah? Lalu Citra ... sahabat sekaligus tangan kanannya, yang selama ini ia

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 2

    Reinaldo membawa Senja ke sebuah hotel berbintang lima dan mengajaknya masuk ke dalam griya tawang yang biasa ia sewa. Begitu mereka di dalam ruangan, Senja yang lupa diri dan terbawa emosi, mengalungkan kedua tangannya ke leher Reinaldo lalu memburu bibir pria itu. Reinaldo menangkap pinggang ramping Senja lalu memeluknya. Ia perlu melakukan itu karena Senja tidak bisa berdiri dengan tegak. “Whoopsie, kenapa lantainya jadi jelly,” kata Senja geli. Ia masih memeluk leher Reinaldo. Sepenuhnya bergayut pada pria itu. Reinaldo yang memiliki tinggi 188cm, dengan mudah membawa Senja yang menempel padanya dengan ujung kaki menyeret lantai. “Jangan bilang Madam belum pernah mabuk?” tanyanya dengan ketenangan yang patut diacungi jempol. Senja terkikik, “Ini mabok? Semua jadi goyang-goyang.” “Aku juga?” tanya Reinaldo. Senja menatapnya dengan mata sayu. Satu lengan mengait leher pria itu sementara tangan yang lain mengelus rahangnya. “Kamu tetep kliatan tampan, Pak Rei.” Alis Reinal

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 1

    "Aku pulang, Mas," ujar Senja yang melangkah masuk sambil meletakkan kunci mobil secara sembarangan ke tatakan kayu bulat. Ia terpaksa begitu karena tangannya sibuk dengan Red Velvet Nougat serta mengempit botol sampanye. Namun, tidak ada jawaban. Senja mengerutkan kening. Biasanya Denta langsung menyambutnya, entah dari ruang tengah atau dapur. Tapi kali ini, rumah terasa terlalu sepi. Ia melangkah perlahan. Apa karena ia pulang lebih cepat padahal sudah ijin datang terlambat karena rapat dengan kolega? Mungkin Denta tidak menyambutnya karena itu. Senja menggeleng sambil tersenyum geli, ia melangkah masuk meninggalkan area foyer rumahnya. "Kenapa aroma lavender di sini aneh sekali?" Senja menuju ke ruang tengah. Ia mencium aroma yang tak biasa. Denta tak pernah menyukai lavender, apalagi membakar lilin seperti itu. Ia meletakkan tart dan sampanye di meja ruang tengah. Matanya menangkap sesuatu di sofa, jas milik Denta. Namun yang lebih menarik perhatian Senja adalah gaun sati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status