Share

Bab 4

Penulis: Lara Aksara
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-13 11:47:09

Menjelang jam makan siang, Denta turun dari mobil lalu melangkah penuh percaya diri menuju ke pintu masuk Mariska Couture. Namun, dua meter sebelum ia mencapainya, pintu itu terbuka dan Senja keluar dari gedung dengan langkah ringan, bibirnya melengkung dalam senyum yang begitu menawan.

Gengsinya seketika ambyar melihat Senja seperti tidak terpengaruh dengan masalah rumah tangga mereka. Wanita itu tampak baik-baik saja dan semakin mempesona. Tawa lembut, sesuatu yang dulu menjadi miliknya, kini terdengar seperti tamparan keras di wajah. 

Sebenarnya, Senja sungguh mencintainya atau tidak?

Namun, tidak ada jejak luka yang ia harapkan untuk terlihat di wajah Senja, juga ada tanda bahwa Senja masih membutuhkan atau mencintainya.

Yang lebih menyakitkan lagi, pemuda yang berjalan di samping Senja itu tampak muda, energik, dan terlalu nyaman berada di dekat Senja.

Apa mereka hanya rekan kerja? Atau lebih dari itu? Pikiran Denta mulai dipenuhi kecemburuan, meski ia sadar tidak berhak merasa begitu. Tidak setelah perselingkuhannya terbongkar.

Langkah Denta tertahan. Bagaimana ia bisa mendekati Senja dalam situasi ini?

Namun, Denta memaksakan dirinya melangkah maju.

"Senja," panggil Denta, mencoba menahan amarah yang membakar hati.

Senja berhenti dan menoleh, tawanya terhenti. Tatapannya sedingin es. Pemuda di sampingnya melirik Denta sejenak sebelum dengan sopan mengangguk ke arah Senja dan berkata, "Saya menunggu di mobil, Madam."

Senja mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari lelaki yang dulu pernah dia puja. Begitu pemuda itu pergi, Denta akhirnya melangkah lebih dekat, walaupun semakin berat rasanya. Aura Senja yang penuh wibawa benar-benar membuatnya merasa terpojok.

"Ada apa?" tanya Senja dengan nada datar, tanpa emosi.

Denta merasa rendah jika harus membahas Citra, maka ia memilih membelokkan topik hanya kepada dirinya dan Senja, "Aku ingin bicara. Tentang kita."

"Kita?" Senja mendengus kecil, lalu menatap Denta dengan tatapan menusuk. "Bukankah 'kita' sudah berakhir saat kamu memutuskan mengkhianatiku dengan sahabatku sendiri?"

Denta berdecak tidak sabar, "Aku tahu aku salah. Tapi apa tidak ada sedikit ruang untuk kita memperbaiki semua ini? Aku tidak ingin kehilangan kamu, Senja."

"Diperbaiki?" Senja tertawa kecil, tetapi tidak ada kehangatan di sana. "Mas, kamu tidak bisa memperbaiki sesuatu yang sudah hancur total. Kamu tidur dengan Citra, sahabatku. Kamu menghamilinya. Lalu sekarang, kamu berdiri di sini, berharap aku akan memaafkanmu seperti tidak terjadi apa-apa?"

"Citra mengandung anakku, sesuatu yang kita berdua tahu tidak bisa kamu berikan. Aku tidak minta kamu menerima dia, tapi pikirkan masa depan anak ini, aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja. Kamu tahu aku sangat mencintaimu," kata Denta seolah ingin meyakinkan Senja.

"Cinta?" Nada suara Senja meninggi, penuh kemarahan yang terkontrol. "Kalau kamu mencintaiku, kamu tidak akan pernah mengkhianatiku seperti itu. Kamu bukan hanya menghancurkan hatiku, tapi juga menghancurkan kepercayaanku, menghancurkan persahabatanku. Dan lebih dari itu, kamu menghancurkan dirimu sendiri di mataku."

Denta mencoba mendekati Senja, tetapi wanita itu mengangkat tangannya, menghentikannya. "Anak itu urusanmu dengan Citra. Aku tidak akan turut campur. Aku akan menceraikanmu. Ini bukan keputusan emosional. Ini keputusan seorang wanita yang tahu harga dirinya lebih tinggi daripada harus bertahan dengan pria sepertimu."

"Senja, kamu tidak bisa melakukan ini. Kita terhubung lebih dalam dari sekedar suami istri. Aku adalah satu-satunya keluargamu." Ucapan Denta terdengar lebih ke arah ancaman. Dan Senja tidak gentar.

Ia menggeleng pelan. "Tidak. Aku sudah selesai denganmu."

Tanpa berkata lebih banyak, Senja melangkah pergi, meninggalkan Denta yang berdiri terpaku di tempat. Tatapan Senja yang dingin dan penuh percaya diri itu seperti menampar harga dirinya. Denta berbalik, meninggalkan Mariska Couture dengan amarah membara. Jika ini caranya, dia akan memastikan Senja tidak bisa melangkah lebih jauh darinya.

Agak jauh di seberang jalan, sebuah mobil gran coupe seri terbaru berwarna hitam, terparkir di tepi jalan. Pengemudinya adalah Reinaldo Wicaksana.

Ia menyaksikan semua drama yang terjadi di depan Mariska Couture. Dari Denta yang berusaha menarik Senja untuk mendekat padanya hingga Citra yang mengintai dari mobil berkaca terang miliknya.

Senyum miring muncul di wajah Reinaldo. Tadinya, ia kemari untuk mengajak Senja makan siang, mengabaikan penolakan wanita itu tadi pagi. Namun, melihat kehadiran Denta dan Citra, serta reaksi Senja, membuatnya memikirkan sesuatu.

Ia menjalankan mobilnya menjauhi tempat itu sambil menekan nomor pada ponsel yang terkoneksi dengan dasbor mobil. Tiga nada dering terdengar dan diangkat sebelum bunyi keempat muncul.

Tidak ada suara sapaan, hanya helaan napas yang terdengar berat.

“Selidiki lebih jauh tentang Nana Citra dan Denta Prayudha, termasuk rencana mereka yang berhubungan dengan Senja,” kata Reinaldo pada seseorang melalui sambungan telepon.

**

Malam itu, Reinaldo Wicaksana baru saja tiba di rumahnya. Ketika baru saja duduk, ia melihat ada beberapa pesan dari asistennya, tapi satu pesan dari nomor tak bernama menarik perhatiannya.

[Senja akhirnya pindah dari rumah Denta. Sekarang tinggal di penthouse pribadinya. Aku pikir kau mau tahu]

Reinaldo tersenyum tipis. Akhirnya. Kabar dari Jay, hacker yang sering membantunya, datang juga. Ia membuka link yang disertakan pada pesan itu dan menemukan alamat apartemen pribadi Senja.

Tanpa ragu, Reinaldo langsung menuju apartemen Emerald Heights.

Beberapa saat kemudian, Reinaldo sudah berdiri di depan pintu penthouse 8B. Dengan santai, ia menekan bel pintu.

“Kamu?” Senja menaikkan alis.

Wanita itu sejak tadi masih sibuk dengan segelas anggur dan pikiran yang berkelana tentang Paris Fashion Week yang akan diikuti oleh Mariska Couture. Namun, suara bel pintu seketika membuyarkan pikirannya.

Ketika baru saja membuka pintu, Senja justru mendapati Reinaldo Wicaksana berdiri di sana dengan senyum andalannya.

Reinaldo menyandarkan satu tangan di kusen pintu. “Boleh aku masuk? Atau aku harus berdiri di sini sampai kamu merasa kasihan?”

Senja mendecak kecil lalu melangkah ke samping. 

Senja berjalan kembali ke balkon, membiarkan Reinaldo mengikutinya. Pria itu mengambil tempat duduk di seberangnya, menyandarkan tubuh dengan santai.

“Kudengar kamu akhirnya pindah,” ucap Reinaldo, matanya meneliti ekspresi Senja. Wanita itu mengerjapkan mata indahnya.

“Sebenarnya, sebanyak apa aku menceracau selama mabuk, Pak Rei?” tanyanya kemudian.

Reinaldo tersenyum samar. Ia bergerak maju dan menuangkan anggur untuk dirinya sendiri. “Boleh kubilang, melampaui segalanya?”

Senja menggeleng perlahan, “Ini salah.”

“Ooh tidak, Madam. Jangan pikir aku sebagai kesalahan. Aku adalah hal terbenar dalam hidupmu saat ini!” tukas Reinaldo tidak terima.

Senja tidak menanggapinya, hanya menganggap itu sebuah bualan.

Kalau Reinaldo mulai meminum anggurnya, Senja malah meletakkan gelasnya. Ia tak mau berbuat kesalahan untuk kali kedua.

“Kenapa pindah?” Reinaldo malah menanyakan hal lain.

Wanita itu hanya mengangkat bahu. “Rumah itu sudah tak layak ditinggali.”

“Terlalu banyak kenangan buruk?” tebak Reinaldo.

Senja mengalihkan pandangan ke langit. “Bukan hanya kenangan. Tapi juga harga diri.”

Reinaldo tersenyum tipis, menyembunyikan kepuasannya. Ia tahu bahwa Senja bukan tipe wanita yang mudah dimanipulasi secara terang-terangan. Ia harus masuk dengan halus, memainkan perannya sebagai teman yang mendukung.

“Bagus,” ucap Reinaldo pelan. “Aku senang melihatmu mengambil kendali atas hidupmu lagi.”

Senja menoleh padanya, menatapnya dalam-dalam, seakan mencari sesuatu di balik ucapannya. “Kenapa kau peduli, Pak Rei?”

Reinaldo tersenyum miring. 

“Menurutmu, mengapa United Talent Agency bisa masuk dalam proyekmu?” Reinaldo justru melempar pertanyaan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Milky Way
Karya terbaik di GN
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 5

    Senja mengerutkan dahinya, matanya sedikit menyipit, tidak paham dengan arah pembicaraan itu. “Bukankah jelas karena kamu, sang Managing Director, turun tangan untuk mengurus hal remeh ini?”Reinaldo mengangguk pelan, masih dengan senyuman yang sama. “Lalu, menurutmu, kenapa Managing Director ini dengan sukarela turun tangan?”Senja terdiam.Faktanya, meskipun Mariska Couture memang perusahaan yang besar, tetapi memang belum pernah bermain di runway besar. Meskipun desain pakaian mereka memukau, tetapi rasanya jika dalam langkah normal, tetap akan sulit mendapat persetujuan kerjasama dari perusahaan sekelas United Talent Agency untuk menyediakan model bagi mereka.“Kamu tak pernah menjadi hal remeh di depanku, Senja,” kata Reinaldo kalem.Senja semakin mengerutkan kening.“Kapan kamu akan percaya bahwa kita sudah sepakat berpacaran, Nja?” Reinaldo bicara seolah paham dengan reaksi kebingungan Senja.“Bukankah waktu itu aku telah mengatakan keberatan dan kamu menyetujuinya? Jadi, aku a

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 6

    Senja berdiri di depan cermin besar di butik pribadinya. Pencahayaan lembut dari lampu sorot menyoroti gaun satin biru tua yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Gaun itu adalah karyanya sendiri. Elegan, berani, dan tak lagi terikat pada selera seseorang selain dirinya.Namun, bukan bayangan gaun itu yang membuatnya terdiam. Matanya menatap refleksinya dengan tajam. Ia tampak sedikit kurus karena masalah yang menghantam belakangan ini.Senja meneliti wajahnya. Belum ada kerut di sana, tetapi kantung matanya terlihat jelas. Hasil memikirkan trategi menjelang PFW juga proses gugatan cerai yang mulai masuk sidang.Suara ketukan di pintu membuyarkan lamunannya."Masuk," ucapnya.“Madam, sudah siap?” Astrimei muncul di pintu.Sekretaris yang cantik itu sudah mengenakan gaun terusan selutut berwarna hitam yang agak mengembang di bawah pinggang.“Mei, lihat kantung mataku. Aku tidak suka, membuatku terlihat tua,” gerutu Senja.Astrimei dengan sigap masuk. Ia berjalan sambil mencari sesuatu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-18
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 7

    Pelayan lewat membawa baki berisi gelas-gelas sampanye. Reinaldo mengambil dua gelas lalu memberikan pada Senja satu. Ia mengangkat gelas sampanye, membuat Senja otomatis melakukan hal yang sama.Kedua gelas berdenting. mereka menyesap sampanye masih sambil memaku mata masing-masing.“Well, aku tipe orang di balik layar. Kurang suka dengan sorotan-sorotan seperti ini. Hanya karena Ibu Alindra adalah orang berpengaruh. Sejatinya, aku lebih suka menyumbang tanpa harus hadir di sini.” Senja memilih untuk tetap bersikap formal.“Hm. Tidak suka spotlight ternyata.” Reinaldo berkata sambil menatap ke pusat pesta, titik yang sama di mana Senja melayangkan pandangan.“Sayangnya, semua perhatian menyorot kepadamu beberapa hari ini, bukan?” kata Reinaldo dengan tatapan penuh simpati. Senja balas menatap datar ke arahnya. Menilai pria yang berbicara santai di depannya.“Rupanya kamu juga mengamati berita yang beredar di luaran,” ujar Senja seraya kembali melemparkan pandangan ke arah lain.“Buka

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 8

    Satu bulan sudah Senja tinggal di apartemen pribadinya. Hari-harinya disibukkan dengan pekerjaan saja. Jika sedang berada di Mariska Couture, Senja menjadi pribadi yang berbeda saat ia sendirian di apartemennya.Senja mampu menutupi luka hati jika berada di kantor. Segunung pekerjaan, puluhan design istimewa yang membutuhkan konsentrasi tinggi, mampu membuatnya melupakan kemelut rumah tangga.Tetapi ketika sendirian di apartemen, Senja kembali menjadi wanita yang terpuruk karena pengkhianatan keji sang suami. Ini sedikit menyiksa, membuat Senja kehilangan berat badan karenanya.Hari ini, ia ada janji temu dengan Pramita Prameswari, salah satu pengacara senior Pandecta Law yang terkenal mampu mengurus kasus perceraian seperti yang dialami oleh Senja. Gugatan cerai Senja memang telah didaftarkan dan menjadi tanggung jawab Mita.“Bu Senja, Ibu Mita dari Pandecta Law sudah datang,” kata Astrimei.“Suruh masuk, Mei.”Wanita muda nan ayu itu mengangguk sambil tersenyum, membuka pintu ruanga

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 9

    Di sisi lain kota.Denta duduk dengan tubuh bersandar di kursi kulit mahal yang menghiasi ruang rapat di kantor hukum langganannya. Di seberangnya, seorang pria berusia sekitar 50-an dengan jas hitam rapi sedang memeriksa dokumen tebal di tangannya.Mata pria itu, pengacara senior bernama Hardi Santoso, tajam dan penuh pengalaman. Seperti halnya Mita Prameswari, Hardi Santoso juga dikenal tak pernah kalah dalam sidang perceraian, terutama ketika menyangkut pembagian harta gono-gini.“Jadi, Mas Denta,” kata Hardi, sambil membuka halaman berikutnya dari dokumen yang ia pegang. “Senja Mariska mengklaim bahwa 51% saham Mariska Couture itu miliknya sepenuhnya, dan bukan bagian dari harta bersama. Apa yang Anda tahu tentang itu?”Denta menghela napas berat, merasa sedikit tersudut. “Memang benar dia mendirikan perusahaan itu sebelum kami menikah. Tapi saya ikut berkontribusi dalam perkembangannya. Itu tidak bisa diabaikan.”Hardi mengangguk kecil, matanya tetap tertuju pada dokumen. “Kontri

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 10

    Mantan sekretaris yang pernah mengkhianati Senja, kini menjadi ratu di rumah yang dulu menjadi sarang cinta Senja dan Denta. Perutnya mulai membuncit, menampilkan lekukan indah di bawah gaun lembut yang ia kenakan.“Jadi, tinggal proses saja kan, Mas? Bukti sudah diterima majelis hakim?” tanya Citra kepada pria yang telah menikahinya secara siri.Denta tersenyum licik, “Ya. Senja yang goblok itu mengantarkan buktinya sendiri. Jejak digital memang kejam. Di salah satu berita online beberapa tahun lalu, ia mengucapkan terima kasih atas kontribusiku sehingga bisa membuka cabang Mariska Couture di Surabaya. Bukan cuma berita tertulis. Videonya pun ada.”Citra tertawa bahagia, “Mariska Couture bakal jadi Citra Musk buat hadiah persalinanku,” ujarnya kenes.**Senja memilih sebuah kafe berbasis alam yang melenakan pikiran kusutnya. Dengan gazebo-gazebo setengah tertutup yang satu sisinya menghadap ke taman beserta kolam yang bergemericik, Senja menyandarkan punggung menanti pesanan.Sidang

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 11

    “Maaf, Nja,” bisik Reinaldo.“Tak apa.” Senja mengibaskan tangannya.“Kau ingin aku mengirimkan file-file ini ke ponselmu?” tanya Reinaldo lagi.“Ya, kirimkan saja.” Senja berusaha menutupi sesak dengan menarik makanannya lalu mulai makan perlahan.Di sampingnya, Reinaldo sibuk mengirimkan file-file yang ia miliki ke ponsel Senja.“Kamu tidak makan lagi?” tawar Senja, merasa sungkan karena makan sendiri. Walau sejatinya ia tidak berselera lagi, tetapi makanan itu sudah telanjur terhidang di depannya.“Makanlah, aku akan menemanimu,” jawab Reinaldo masih sambil menatap layar ponselnya.“Terima kasih,” bisik Senja lembut.“Jangan berterima kasih dulu. Aku belum memberikan semuanya padamu,” gumam Reinaldo terdengar sedikit meggeram.“Maksudmu?” tanya Senja lagi.Reinaldo menatapnya, “Kalau foto dan video ini tidak bisa diterima sebagai bukti. Kamu perlu sesuatu yang lebih keras untuk menghantamnya, Nja.”“Dan kau akan menyarankan aku untuk melakukan apa?” tanya Senja.“Bukan kamu. Tapi a

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 12

    Apa yang terjadi selanjutnya, membuat Senja lebih sering mengulas senyum di wajahnya. Mita membawa bukti-bukti itu ke ahli auditor forensik dan berhasil memenangkan sidang harta gono gini. Mariska Couture akan tetap menjadi milik Senja Mariska. Bukti-bukti penyelewengan dana oleh Denta Prayudha, membuat Senja bahkan dapat mengajukan gugatan perdata. Jadi, setelah gugatan cerainya dikabulkan. Senja akan maju menggugat Denta pada sidang perdata dengan dibantu oleh Abimanyu, salah seorang Senior Associate dari Pandecta Law, firma hukum yang sama dengan Mita Prameswari. Keputusan cerai akan segera didapatkan oleh Senja dan sebentar lagi statusnya berubah menjadi janda cerai. Ditambah ia mampu membalas perbuatan Denta dengan meminta ganti rugi pada sidang perdata. Membuat dendam Senja separuh terbalaskan. Tambahan kebahagiaan untuk Senja, Mariska Couture lolos tahap eliminasi. Dengan demikian, bisa dipastikan tahun depan Mariska Couture akan terdaftar sebagai salah satu rumah mode asa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25

Bab terbaru

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 38

    “Mari, kita saksikan busana-busana dari designer kenamaan Indonesia, yang membawa warna baru dalam mode dunia selaras dengan nuansa musim panas yang ceria!” Suara itu menggema di atas runway yang kosong, musik menghentak, sejurus kemudian satu persatu model kelas dunia berlenggak lenggok di atasnya. Berbaris rapi dengan fashion memukau menempel di tubuh mereka. Lampu sorot menari-nari di atas panggung megah Teatro alla Scala, menerangi gemerlap koleksi haute couture yang memukau. Di balik panggung, kesibukan luar biasa dipimpin oleh Senja Mariska sendiri. Ia melakukan supervisi untuk setiap pakaian yang dikenakan oleh model sebelum mereka dilepas berjalan di atas runway. “Madam Mariska!” Beberapa kali teriakan itu akan berkumandang, berasal dari designer-designer muda di bawah pimpinan Madamoiselle Giselle yang khusus mengundang Senja Mariska untuk berkolaborasi dengannya. “Bagaimana dengan ini?” Salah seorang designer muda mendorong model wanita dengan tinggi menjulang ke dep

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 37

    "Selamat datang di Milan, Senja." Kalimat itu diucapkan dengan hangat oleh seorang pria berwajah ramah, menyambut kedatangan Senja di bandara kota mode tersebut. Pria itu adalah Marco, perwakilan dari rumah mode milik Madamoiselle Giselle yang mengundang Senja untuk memamerkan koleksi haute couture-nya di Milan Fashion Week. "Terima kasih, Marco," jawab Senja dengan senyum tipis, matanya mengamati sekeliling bandara yang ramai. Ia baru saja menempuh perjalanan panjang dari Jakarta, dan rasa lelah mulai menyergap. "Perjalanan yang panjang, ya?" tanya Marco, seolah bisa membaca pikiran Senja. Dengan gaya maskulin, ia meminta koper Senja dan membantu membawakannya. "Mari, mobil sudah menunggu. Kami akan mengantarmu ke hotel, kamu bisa beristirahat sebentar sebelum jadwal padat dimulai." Senja mengangguk, mengikuti Marco keluar dari bandara. Udara Milan yang dingin menyapa kulitnya, berbeda jauh dengan hangatnya Jakarta. Mobil mewah berwarna hitam mengkilap sudah terparkir di depan

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 36

    Ketika Denta menghadapi kemelut rumah tangga keduanya. Senja sedang moncer dan mendaki karier ke level lebih tinggi. Ia sibuk menyiapkan design haute couture pesanan Madam Giselle. Ini tidak mudah. Haute couture melibatkan pembuatan pakaian yang sangat rumit dan detail, dengan menggunakan teknik jahitan tangan yang presisi dan bahan-bahan berkualitas tinggi. Bahannya pun khusus untuk pelanggan khusus. Secara sederhana, haute couture adalah puncak dari dunia mode, yang menggabungkan keahlian, kreativitas, dan eksklusivitas untuk menciptakan pakaian yang benar-benar luar biasa. Senja sedang meninjau sketsa desain bersama tim designer muda ketika Astrimei masuk ke ruang kerja dengan tablet di tangannya. "Madam, Madamoiselle Giselle baru saja mengirimkan beberapa perubahan untuk gaun haute couture-nya." Sekretaris Senja itu berjalan masuk sambil menatap tablet, hampir menabrak Arion Sylvano, designer muda paling tampan di Mariska Couture. “Ups, maaf.” “Tak apa, Nona,”sahut Arion

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 35

    “Kau akan menikahinya?” Suara Yaman, pelan dan gemetar. Tak lagi menggebu-gebu seperti tadi. Matanya yang sedikit keruh, menatap tak percaya ke arah Reinaldo. Pria itu mengangguk mengiyakan pertanyaan Yaman. Kening Yaman menjadi berkerut, “Seberapa kaya kau?” tudingnya. “Paman,” keluh Senja tak kuasa, hanya bisa meletakkan dahi ke telapak tangannya. Tak mampu menatap ke arah Reinaldo. Pria yang lebih muda dari Senja itu tersenyum miring, terlihat sangat percaya diri. “Sangat kaya, Paman,” jawabnya kemudian. Yaman memincingkan mata tanda tak percaya. Reinaldo tertawa pelan. “Saya memiliki agensi sendiri, bekerja sama dengan kawan dari Amerika Serikat kamu membuka agensi model di lima kota besar dunia. New York, Barcelona, Seoul, Lyon dan Jakarta.” Yaman menganga, Senja memutar mata. Ia tahu Reinaldo berkata yang sesungguhnya, hanya saja tak merasa nyaman dengan tatapan serakah Yaman. “Keponakan Paman takkan kekurangan saat bersama saya.” Yaman mendecih, “Aku tak peduli dengann

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 34

    Akhir pekan berikutnya, Senja yang tak lagi diganggu Citra, pada akhirnya mewujudkan keinginan Reinaldo untuk membawanya ke Graha Ceria Werdha, sebuah panti jompo profesional yang merawat paman satu-satunya yang telah renta. “Rei,” panggil Senja saat mereka dalam perjalan di dalam mobil. “Hm?” Reinaldo, menyetir dengan satu tangan sementara tangan yang lain memainkan jemari Senja, menjawab tanpa menoleh. “Aku hanya ingin kamu tahu lebih dulu. Bahwasanya Paman Yaman dan aku, tidak memiliki hubungan yang baik,” tutur Senja, suaranya sedikit tersekat. “Pamanmu tidak tulus merawatmu saat kamu masih kecil hingga remaja?” Itu bukan pertanyaan. Itu pernyataan dari Reinaldo. “Dari mana kamu tahu?” tanya Senja terkejut. Reinaldo memutar matanya dengan lucu. “Madam Senja, sepertinya kamu belum merasa dirimu sekarang ini sudah menjadi designer terkemuka ya?” godanya kemudian. Senja mendecak sebal lalu berupaya melepaskan tangannya dari genggaman Reinaldo. “Hey!” pria itu bersuara keberata

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 33

    Citra keluar dari kafe dengan langkah tergesa, jari-jarinya mencengkeram erat ponselnya. Wajahnya masih diliputi kebingungan, tetapi di balik itu, ada bara kecil yang mulai menyala, sebuah kecurigaan yang menolak padam. Dari dalam mobilnya, Senja mengamati hasil manipulasi Reinaldo. Ia memperhatikan bagaimana Citra memasuki taksi dengan ekspresi muram. "Dia terpengaruh," gumamnya samar. Reinaldo masuk ke dalam mobil beberapa menit kemudian. Wajahnya terlihat puas. Tak sedikitpun terlihat keraguan atau rasa bersalah, malah ada kelegaan di matanya. "Semua sesuai rencanamu," kata Senja pelan. Reinaldo tidak langsung menjawab. Ia meraih dagu Senja, mengangkatnya sedikit, lalu menatapnya dalam. "Ya, Sayang. Kau bebas dari dua parasit." Senja mengembuskan napas lega. "Aku tidak tahu apakah harus lega atau bersalah, Rei. Aku merasa seperti orang jahat." Reinaldo menghela napas, lalu membelai rambut Senja dengan lembut. "Sayang, dengarkan aku." Ia menggenggam tangan Senja dengan kuat,

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 32

    Keesokan paginya, Senja duduk di sofa ruang tengah rumah Reinaldo. Ia memang dibawa pulang ke rumah pria itu. Sekarang, ia sedang menikmati teh pagi harinya sambil masih berusaha mencerna percakapan semalam. San pria pemilik rumah, berdiri tak jauh darinya. Berada di depan jendela besar dengan secangkir kopi di tangan, tubuh tegapnya hanya terbungkus kemeja tipis. Di saat begini, ponsel Senja kembali mendentingkan notifikasi, membuatnya menarik napas kesal. Minggu pagi, sepagi ini, mustahil rasanya itu dari pesan kolega manapun. Mungkin itu Citra lagi. Hal ini membuatnya merasa perlu mengungkit ulang percakapan semalam. "Rei, kurasa Citra kembali menghubungi. Reinaldo menoleh ke arahnya dari yang semula menikmati pemandangan taman di pagi hari. Tersenyum miring ke arah Senja, “Sudah kuduga.” ”Jadi… kau akan melalukannya hari ini? Kau ingin membuat Citra membenci Denta?" tanya Senja ragu. Reinaldo masih menatap penuh cinta padanya, bibirnya melengkung tipis. "Tidak perlu membuat

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 31

    “Apa yang akan kau lakukan?” tanya Senja penasaran. “Sesuatu yang akan kamu ketahui tanpa aku sembunyikan, oke?” jawab Reinaldo sambil mengedipkan satu mata dengan jenaka. Mobil kembali melaju tenang di jalan protokol ibukota. Lampu-lampu mulai menyala, memantulkan cahaya di jendela. Senja yang sudah mempercayai Reinaldo, kembali bersandar di jok penumpang, matanya masih terpaku pada layar ponsel yang menampilkan serangkaian pesan Citra. Setelah dibaca-baca kembali, cara Citra menyusun kata-kata seolah mereka adalah sahabat yang perlu menyelesaikan konflik kecil. [Mbak ... aku cuma ingin bicara. Aku gak ada niat jahat. Kenapa nomorku diblock. Kamu terlalu keras sama aku.] Senja jadi mendengus, bibirnya mengerucut kesal. "Aku gak habis pikir. Kenapa dia masih ngotot? Kayak gak mau tahu kalau aku sudah gak mau ada urusan sama dia." Reinaldo, yang menyetir dengan satu tangan di kemudi dan tangan lainnya santai di lututnya, melirik sekilas. Senyum kecil terbit di bibirnya, penuh a

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 30

    “Aku benar-benar tak memiliki lowongan pekerjaan untukmu, Cit.” Senja menatap Citra yang masih menangis sesenggukan di sofa. Astrimei tetap berada di sisi wanita itu, menepuk bahunya seolah bersimpati, tetapi tatapan tajamnya ke arah Senja memberi sinyal bahwa mereka sepaham. Citra tidak layak diberi belas kasihan berlebihan. “Jadi, setelah semua yang kau lakukan, sekarang kau berharap aku menyelamatkan hidupmu?” suara Senja datar, tidak terpengaruh air mata dan drama. Citra mengangkat wajahnya yang berlinang air mata, suaranya tercekat. “Bukan begitu, Mbak. Aku hanya—aku tak tahu lagi harus meminta tolong ke siapa ....” Senja menyesap kopinya pelan, membiarkan aroma kafein itu menenangkan pikirannya sebelum kembali meletakkan cangkir, menatap dingi ke arah Citra. “Kau masih punya keluarga. Masih punya ibu yang mau merawat anakmu. Bukankah kamu seharusnya berjuang bersama Mas Denta? Bukannya dulu kau rela menghancurkan rumah tanggaku demi dia? Masa sekarang kalian berpisah begitu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status