Share

Bab 4

Author: Lara Aksara
last update Last Updated: 2025-02-13 11:47:09

Menjelang jam makan siang, Denta turun dari mobil lalu melangkah penuh percaya diri menuju ke pintu masuk Mariska Couture. Namun, dua meter sebelum ia mencapainya, pintu itu terbuka dan Senja keluar dari gedung dengan langkah ringan, bibirnya melengkung dalam senyum yang begitu menawan.

Gengsinya seketika ambyar melihat Senja seperti tidak terpengaruh dengan masalah rumah tangga mereka. Wanita itu tampak baik-baik saja dan semakin mempesona. Tawa lembut, sesuatu yang dulu menjadi miliknya, kini terdengar seperti tamparan keras di wajah. 

Sebenarnya, Senja sungguh mencintainya atau tidak?

Namun, tidak ada jejak luka yang ia harapkan untuk terlihat di wajah Senja, juga ada tanda bahwa Senja masih membutuhkan atau mencintainya.

Yang lebih menyakitkan lagi, pemuda yang berjalan di samping Senja itu tampak muda, energik, dan terlalu nyaman berada di dekat Senja.

Apa mereka hanya rekan kerja? Atau lebih dari itu? Pikiran Denta mulai dipenuhi kecemburuan, meski ia sadar tidak berhak merasa begitu. Tidak setelah perselingkuhannya terbongkar.

Langkah Denta tertahan. Bagaimana ia bisa mendekati Senja dalam situasi ini?

Namun, Denta memaksakan dirinya melangkah maju.

"Senja," panggil Denta, mencoba menahan amarah yang membakar hati.

Senja berhenti dan menoleh, tawanya terhenti. Tatapannya sedingin es. Pemuda di sampingnya melirik Denta sejenak sebelum dengan sopan mengangguk ke arah Senja dan berkata, "Saya menunggu di mobil, Madam."

Senja mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari lelaki yang dulu pernah dia puja. Begitu pemuda itu pergi, Denta akhirnya melangkah lebih dekat, walaupun semakin berat rasanya. Aura Senja yang penuh wibawa benar-benar membuatnya merasa terpojok.

"Ada apa?" tanya Senja dengan nada datar, tanpa emosi.

Denta merasa rendah jika harus membahas Citra, maka ia memilih membelokkan topik hanya kepada dirinya dan Senja, "Aku ingin bicara. Tentang kita."

"Kita?" Senja mendengus kecil, lalu menatap Denta dengan tatapan menusuk. "Bukankah 'kita' sudah berakhir saat kamu memutuskan mengkhianatiku dengan sahabatku sendiri?"

Denta berdecak tidak sabar, "Aku tahu aku salah. Tapi apa tidak ada sedikit ruang untuk kita memperbaiki semua ini? Aku tidak ingin kehilangan kamu, Senja."

"Diperbaiki?" Senja tertawa kecil, tetapi tidak ada kehangatan di sana. "Mas, kamu tidak bisa memperbaiki sesuatu yang sudah hancur total. Kamu tidur dengan Citra, sahabatku. Kamu menghamilinya. Lalu sekarang, kamu berdiri di sini, berharap aku akan memaafkanmu seperti tidak terjadi apa-apa?"

"Citra mengandung anakku, sesuatu yang kita berdua tahu tidak bisa kamu berikan. Aku tidak minta kamu menerima dia, tapi pikirkan masa depan anak ini, aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja. Kamu tahu aku sangat mencintaimu," kata Denta seolah ingin meyakinkan Senja.

"Cinta?" Nada suara Senja meninggi, penuh kemarahan yang terkontrol. "Kalau kamu mencintaiku, kamu tidak akan pernah mengkhianatiku seperti itu. Kamu bukan hanya menghancurkan hatiku, tapi juga menghancurkan kepercayaanku, menghancurkan persahabatanku. Dan lebih dari itu, kamu menghancurkan dirimu sendiri di mataku."

Denta mencoba mendekati Senja, tetapi wanita itu mengangkat tangannya, menghentikannya. "Anak itu urusanmu dengan Citra. Aku tidak akan turut campur. Aku akan menceraikanmu. Ini bukan keputusan emosional. Ini keputusan seorang wanita yang tahu harga dirinya lebih tinggi daripada harus bertahan dengan pria sepertimu."

"Senja, kamu tidak bisa melakukan ini. Kita terhubung lebih dalam dari sekedar suami istri. Aku adalah satu-satunya keluargamu." Ucapan Denta terdengar lebih ke arah ancaman. Dan Senja tidak gentar.

Ia menggeleng pelan. "Tidak. Aku sudah selesai denganmu."

Tanpa berkata lebih banyak, Senja melangkah pergi, meninggalkan Denta yang berdiri terpaku di tempat. Tatapan Senja yang dingin dan penuh percaya diri itu seperti menampar harga dirinya. Denta berbalik, meninggalkan Mariska Couture dengan amarah membara. Jika ini caranya, dia akan memastikan Senja tidak bisa melangkah lebih jauh darinya.

Agak jauh di seberang jalan, sebuah mobil gran coupe seri terbaru berwarna hitam, terparkir di tepi jalan. Pengemudinya adalah Reinaldo Wicaksana.

Ia menyaksikan semua drama yang terjadi di depan Mariska Couture. Dari Denta yang berusaha menarik Senja untuk mendekat padanya hingga Citra yang mengintai dari mobil berkaca terang miliknya.

Senyum miring muncul di wajah Reinaldo. Tadinya, ia kemari untuk mengajak Senja makan siang, mengabaikan penolakan wanita itu tadi pagi. Namun, melihat kehadiran Denta dan Citra, serta reaksi Senja, membuatnya memikirkan sesuatu.

Ia menjalankan mobilnya menjauhi tempat itu sambil menekan nomor pada ponsel yang terkoneksi dengan dasbor mobil. Tiga nada dering terdengar dan diangkat sebelum bunyi keempat muncul.

Tidak ada suara sapaan, hanya helaan napas yang terdengar berat.

“Selidiki lebih jauh tentang Nana Citra dan Denta Prayudha, termasuk rencana mereka yang berhubungan dengan Senja,” kata Reinaldo pada seseorang melalui sambungan telepon.

**

Malam itu, Reinaldo Wicaksana baru saja tiba di rumahnya. Ketika baru saja duduk, ia melihat ada beberapa pesan dari asistennya, tapi satu pesan dari nomor tak bernama menarik perhatiannya.

[Senja akhirnya pindah dari rumah Denta. Sekarang tinggal di penthouse pribadinya. Aku pikir kau mau tahu]

Reinaldo tersenyum tipis. Akhirnya. Kabar dari Jay, hacker yang sering membantunya, datang juga. Ia membuka link yang disertakan pada pesan itu dan menemukan alamat apartemen pribadi Senja.

Tanpa ragu, Reinaldo langsung menuju apartemen Emerald Heights.

Beberapa saat kemudian, Reinaldo sudah berdiri di depan pintu penthouse 8B. Dengan santai, ia menekan bel pintu.

“Kamu?” Senja menaikkan alis.

Wanita itu sejak tadi masih sibuk dengan segelas anggur dan pikiran yang berkelana tentang Paris Fashion Week yang akan diikuti oleh Mariska Couture. Namun, suara bel pintu seketika membuyarkan pikirannya.

Ketika baru saja membuka pintu, Senja justru mendapati Reinaldo Wicaksana berdiri di sana dengan senyum andalannya.

Reinaldo menyandarkan satu tangan di kusen pintu. “Boleh aku masuk? Atau aku harus berdiri di sini sampai kamu merasa kasihan?”

Senja mendecak kecil lalu melangkah ke samping. 

Senja berjalan kembali ke balkon, membiarkan Reinaldo mengikutinya. Pria itu mengambil tempat duduk di seberangnya, menyandarkan tubuh dengan santai.

“Kudengar kamu akhirnya pindah,” ucap Reinaldo, matanya meneliti ekspresi Senja. Wanita itu mengerjapkan mata indahnya.

“Sebenarnya, sebanyak apa aku menceracau selama mabuk, Pak Rei?” tanyanya kemudian.

Reinaldo tersenyum samar. Ia bergerak maju dan menuangkan anggur untuk dirinya sendiri. “Boleh kubilang, melampaui segalanya?”

Senja menggeleng perlahan, “Ini salah.”

“Ooh tidak, Madam. Jangan pikir aku sebagai kesalahan. Aku adalah hal terbenar dalam hidupmu saat ini!” tukas Reinaldo tidak terima.

Senja tidak menanggapinya, hanya menganggap itu sebuah bualan.

Kalau Reinaldo mulai meminum anggurnya, Senja malah meletakkan gelasnya. Ia tak mau berbuat kesalahan untuk kali kedua.

“Kenapa pindah?” Reinaldo malah menanyakan hal lain.

Wanita itu hanya mengangkat bahu. “Rumah itu sudah tak layak ditinggali.”

“Terlalu banyak kenangan buruk?” tebak Reinaldo.

Senja mengalihkan pandangan ke langit. “Bukan hanya kenangan. Tapi juga harga diri.”

Reinaldo tersenyum tipis, menyembunyikan kepuasannya. Ia tahu bahwa Senja bukan tipe wanita yang mudah dimanipulasi secara terang-terangan. Ia harus masuk dengan halus, memainkan perannya sebagai teman yang mendukung.

“Bagus,” ucap Reinaldo pelan. “Aku senang melihatmu mengambil kendali atas hidupmu lagi.”

Senja menoleh padanya, menatapnya dalam-dalam, seakan mencari sesuatu di balik ucapannya. “Kenapa kau peduli, Pak Rei?”

Reinaldo tersenyum miring. 

“Menurutmu, mengapa United Talent Agency bisa masuk dalam proyekmu?” Reinaldo justru melempar pertanyaan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 5

    Senja mengerutkan dahinya, matanya sedikit menyipit, tidak paham dengan arah pembicaraan itu. “Bukankah jelas karena kamu, sang Managing Director, turun tangan untuk mengurus hal remeh ini?”Reinaldo mengangguk pelan, masih dengan senyuman yang sama. “Lalu, menurutmu, kenapa Managing Director ini dengan sukarela turun tangan?”Senja terdiam.Faktanya, meskipun Mariska Couture memang perusahaan yang besar, tetapi memang belum pernah bermain di runway besar. Meskipun desain pakaian mereka memukau, tetapi rasanya jika dalam langkah normal, tetap akan sulit mendapat persetujuan kerjasama dari perusahaan sekelas United Talent Agency untuk menyediakan model bagi mereka.“Kamu tak pernah menjadi hal remeh di depanku, Senja,” kata Reinaldo kalem.Senja semakin mengerutkan kening.“Kapan kamu akan percaya bahwa kita sudah sepakat berpacaran, Nja?” Reinaldo bicara seolah paham dengan reaksi kebingungan Senja.“Bukankah waktu itu aku telah mengatakan keberatan dan kamu menyetujuinya? Jadi, aku a

    Last Updated : 2025-02-13
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 6

    Senja berdiri di depan cermin besar di butik pribadinya. Pencahayaan lembut dari lampu sorot menyoroti gaun satin biru tua yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Gaun itu adalah karyanya sendiri. Elegan, berani, dan tak lagi terikat pada selera seseorang selain dirinya.Namun, bukan bayangan gaun itu yang membuatnya terdiam. Matanya menatap refleksinya dengan tajam. Ia tampak sedikit kurus karena masalah yang menghantam belakangan ini.Senja meneliti wajahnya. Belum ada kerut di sana, tetapi kantung matanya terlihat jelas. Hasil memikirkan trategi menjelang PFW juga proses gugatan cerai yang mulai masuk sidang.Suara ketukan di pintu membuyarkan lamunannya."Masuk," ucapnya.“Madam, sudah siap?” Astrimei muncul di pintu.Sekretaris yang cantik itu sudah mengenakan gaun terusan selutut berwarna hitam yang agak mengembang di bawah pinggang.“Mei, lihat kantung mataku. Aku tidak suka, membuatku terlihat tua,” gerutu Senja.Astrimei dengan sigap masuk. Ia berjalan sambil mencari sesuatu

    Last Updated : 2025-02-18
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 7

    Pelayan lewat membawa baki berisi gelas-gelas sampanye. Reinaldo mengambil dua gelas lalu memberikan pada Senja satu. Ia mengangkat gelas sampanye, membuat Senja otomatis melakukan hal yang sama.Kedua gelas berdenting. mereka menyesap sampanye masih sambil memaku mata masing-masing.“Well, aku tipe orang di balik layar. Kurang suka dengan sorotan-sorotan seperti ini. Hanya karena Ibu Alindra adalah orang berpengaruh. Sejatinya, aku lebih suka menyumbang tanpa harus hadir di sini.” Senja memilih untuk tetap bersikap formal.“Hm. Tidak suka spotlight ternyata.” Reinaldo berkata sambil menatap ke pusat pesta, titik yang sama di mana Senja melayangkan pandangan.“Sayangnya, semua perhatian menyorot kepadamu beberapa hari ini, bukan?” kata Reinaldo dengan tatapan penuh simpati. Senja balas menatap datar ke arahnya. Menilai pria yang berbicara santai di depannya.“Rupanya kamu juga mengamati berita yang beredar di luaran,” ujar Senja seraya kembali melemparkan pandangan ke arah lain.“Buka

    Last Updated : 2025-02-19
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 8

    Satu bulan sudah Senja tinggal di apartemen pribadinya. Hari-harinya disibukkan dengan pekerjaan saja. Jika sedang berada di Mariska Couture, Senja menjadi pribadi yang berbeda saat ia sendirian di apartemennya.Senja mampu menutupi luka hati jika berada di kantor. Segunung pekerjaan, puluhan design istimewa yang membutuhkan konsentrasi tinggi, mampu membuatnya melupakan kemelut rumah tangga.Tetapi ketika sendirian di apartemen, Senja kembali menjadi wanita yang terpuruk karena pengkhianatan keji sang suami. Ini sedikit menyiksa, membuat Senja kehilangan berat badan karenanya.Hari ini, ia ada janji temu dengan Pramita Prameswari, salah satu pengacara senior Pandecta Law yang terkenal mampu mengurus kasus perceraian seperti yang dialami oleh Senja. Gugatan cerai Senja memang telah didaftarkan dan menjadi tanggung jawab Mita.“Bu Senja, Ibu Mita dari Pandecta Law sudah datang,” kata Astrimei.“Suruh masuk, Mei.”Wanita muda nan ayu itu mengangguk sambil tersenyum, membuka pintu ruanga

    Last Updated : 2025-02-20
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 9

    Di sisi lain kota.Denta duduk dengan tubuh bersandar di kursi kulit mahal yang menghiasi ruang rapat di kantor hukum langganannya. Di seberangnya, seorang pria berusia sekitar 50-an dengan jas hitam rapi sedang memeriksa dokumen tebal di tangannya.Mata pria itu, pengacara senior bernama Hardi Santoso, tajam dan penuh pengalaman. Seperti halnya Mita Prameswari, Hardi Santoso juga dikenal tak pernah kalah dalam sidang perceraian, terutama ketika menyangkut pembagian harta gono-gini.“Jadi, Mas Denta,” kata Hardi, sambil membuka halaman berikutnya dari dokumen yang ia pegang. “Senja Mariska mengklaim bahwa 51% saham Mariska Couture itu miliknya sepenuhnya, dan bukan bagian dari harta bersama. Apa yang Anda tahu tentang itu?”Denta menghela napas berat, merasa sedikit tersudut. “Memang benar dia mendirikan perusahaan itu sebelum kami menikah. Tapi saya ikut berkontribusi dalam perkembangannya. Itu tidak bisa diabaikan.”Hardi mengangguk kecil, matanya tetap tertuju pada dokumen. “Kontri

    Last Updated : 2025-02-21
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 10

    Mantan sekretaris yang pernah mengkhianati Senja, kini menjadi ratu di rumah yang dulu menjadi sarang cinta Senja dan Denta. Perutnya mulai membuncit, menampilkan lekukan indah di bawah gaun lembut yang ia kenakan.“Jadi, tinggal proses saja kan, Mas? Bukti sudah diterima majelis hakim?” tanya Citra kepada pria yang telah menikahinya secara siri.Denta tersenyum licik, “Ya. Senja yang goblok itu mengantarkan buktinya sendiri. Jejak digital memang kejam. Di salah satu berita online beberapa tahun lalu, ia mengucapkan terima kasih atas kontribusiku sehingga bisa membuka cabang Mariska Couture di Surabaya. Bukan cuma berita tertulis. Videonya pun ada.”Citra tertawa bahagia, “Mariska Couture bakal jadi Citra Musk buat hadiah persalinanku,” ujarnya kenes.**Senja memilih sebuah kafe berbasis alam yang melenakan pikiran kusutnya. Dengan gazebo-gazebo setengah tertutup yang satu sisinya menghadap ke taman beserta kolam yang bergemericik, Senja menyandarkan punggung menanti pesanan.Sidang

    Last Updated : 2025-02-22
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 11

    “Maaf, Nja,” bisik Reinaldo.“Tak apa.” Senja mengibaskan tangannya.“Kau ingin aku mengirimkan file-file ini ke ponselmu?” tanya Reinaldo lagi.“Ya, kirimkan saja.” Senja berusaha menutupi sesak dengan menarik makanannya lalu mulai makan perlahan.Di sampingnya, Reinaldo sibuk mengirimkan file-file yang ia miliki ke ponsel Senja.“Kamu tidak makan lagi?” tawar Senja, merasa sungkan karena makan sendiri. Walau sejatinya ia tidak berselera lagi, tetapi makanan itu sudah telanjur terhidang di depannya.“Makanlah, aku akan menemanimu,” jawab Reinaldo masih sambil menatap layar ponselnya.“Terima kasih,” bisik Senja lembut.“Jangan berterima kasih dulu. Aku belum memberikan semuanya padamu,” gumam Reinaldo terdengar sedikit meggeram.“Maksudmu?” tanya Senja lagi.Reinaldo menatapnya, “Kalau foto dan video ini tidak bisa diterima sebagai bukti. Kamu perlu sesuatu yang lebih keras untuk menghantamnya, Nja.”“Dan kau akan menyarankan aku untuk melakukan apa?” tanya Senja.“Bukan kamu. Tapi a

    Last Updated : 2025-02-23
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 12

    Apa yang terjadi selanjutnya, membuat Senja lebih sering mengulas senyum di wajahnya. Mita membawa bukti-bukti itu ke ahli auditor forensik dan berhasil memenangkan sidang harta gono gini. Mariska Couture akan tetap menjadi milik Senja Mariska. Bukti-bukti penyelewengan dana oleh Denta Prayudha, membuat Senja bahkan dapat mengajukan gugatan perdata. Jadi, setelah gugatan cerainya dikabulkan. Senja akan maju menggugat Denta pada sidang perdata dengan dibantu oleh Abimanyu, salah seorang Senior Associate dari Pandecta Law, firma hukum yang sama dengan Mita Prameswari. Keputusan cerai akan segera didapatkan oleh Senja dan sebentar lagi statusnya berubah menjadi janda cerai. Ditambah ia mampu membalas perbuatan Denta dengan meminta ganti rugi pada sidang perdata. Membuat dendam Senja separuh terbalaskan. Tambahan kebahagiaan untuk Senja, Mariska Couture lolos tahap eliminasi. Dengan demikian, bisa dipastikan tahun depan Mariska Couture akan terdaftar sebagai salah satu rumah mode asa

    Last Updated : 2025-02-25

Latest chapter

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 43

    "Kamu terlihat cantik," komentar Reinaldo, mendekat dari belakang dan melingkarkan tangannya di pinggang Senja. Mereka berdua sedang berada di sebuah butik khusus menyediakan pakaian pengantin dari brand ternama. Meskipun Senja seorang designer, tetapi ia mengikuti kemauan Reinaldo untuk membeli gaun pengantinnya, alih-alih men-design sendiri. Selain tak memiliki banyak waktu melakukan itu, Reinaldo juga tak ingin membebani calon istrinya. Senja berdiri di depan cermin besar, mengenakan gaun pengantin berpotongan sederhana yang dipilihnya sendiri. Ia menyukai desainnya yang minimalis, tetapi tetap elegan. "Sayang gaunnya...," lanjutnya pelan, jemarinya membelai lembut bahu telanjang Senja, "aku pikir sesuatu yang lebih megah akan lebih cocok untukmu." Senja mengerutkan dahi. Menatap ke arah bayangan Reinaldo pada cermin. "Aku justru suka yang simpel. Aku ingin nyaman saat mengenakannya. Lagipula ini pernikahan kedua kita, Rei. Rasanya tak perlu terlalu tampil luar biasa." Reina

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 42

    “Semua dokumen pernikahan kita sudah selesai pengurusannya. Wedding Organizer sudah mengirimkan proposal dan menunggu persetujuan kita, aku akan membagi salinannya padamu melalui email.” Senja dan Reinaldo sedang di dalam pesawat yang melintasi samudera. Meninggalkan Barcelona untuk kembali ke Jakarta. “Proposal?” tanya Senja keheranan. Sejak menyetujui lamaran Reinaldo, Senja memang kurang terlibat dengan pengurusan pernikahannya karena disibukkan dengan proyek Milan Fashion week. Kini dia keheranan dengan pemberitahuan Rei. Wedding Organizer malah memasukkan proposal? Bukan mereka yang mendatangi WO dan berdiskusi tentang keinginan mereka? “Oh, Sayang. Kamu public figure. Begitu mereka mendengar kabar rencana pernikahan kita, banyak Wedding Organizer yang tertarik untuk mengurus resepsi yang akan kita gelar, dan banyak memberi diskon!” bisik Reinaldo ke telinga sang kekasih yang duduk di sebelahnya. Senja mendengus geli. Ia masih belum merasa dirinya sebagai figur ternama saat

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 41

    Plaak!! Tamparan itu mendarat di pipi mulus Nana Citra. Wanita itu terdorong ke belakang dan jatuh di atas tempat tidurnya. “Berani-beraninya dirimu!” dengkus Denta yang telah memerah mukanya. Citra hanya bisa menangis tanpa suara sambil memegangi pipinya yang terasa nyeri menyengat. Untung ia mendatangi rumah Denta tanpa membawa Dewi, puteri mereka. Bagaimana kalau ia sedang menggendong Dewi ketika Denta kalap begini? “Aku hanya meminta hakku, Mas,” ujarnya dengan suara bergetar. “Hak apa, bangsat!” raung Denta marah. “Aku sudah melahirkan anakmu. Aku mau dinikahi secara resmi. Itu saja.” “Omong kosong! Kamu gak bisa ngasih aku anak lakik! Menikah secara resmi? Merepotkan! Toh aku menafkahimu, kan?!” “Apa masih disebut menafkahi kalau kamu hanya memberi ketika diminta, Mas? Sebagian besar kebutuhan Dewi, aku yang memenuhinya. Aku harus bekerja. Dewi jarang melihatku dan lebih sering bersama Ibu.” Citra tak tahan lagi, mulai bersuara keras dan melawan Denta. “Berani kamu!” D

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 40

    "Akhirnya, selesai juga," gumam Senja, meregangkan tubuhnya yang terasa kaku setelah berjam-jam berkutat dengan laporan pertanggungjawaban dana Milan Fashion Week. Kekurangan bekerja keluar negeri tanpa membawa asisten, ya begini. Senja harus bekerja sendiri. Ia sungguh merindukan Astrimei. Untungnya, ada Reinaldo sang tunangan yang menemaninya di sini. Pria itu tersenyum lembut sambil mengusap punggungnya. "Kamu luar biasa, Senja. Semua koleksimu memukau,proyekmu sukses. Begitu juga yang ini," puji Reinaldo, membuat senyum tak pupus dari wajah Senja. Sebenarnya, berkat Reinald jugalah ia mulus menjalankan proyek Milan Fashion Week dan kembali menjadi panggungnya untuk bersinar. "Terima kasih, Rei. Tapi sekarang, aku butuh istirahat," kata Senja, menyandarkan kepalanya di bahu Reinaldo. Mereka sedang duduk di sebuah kafe tepi kanal di distrik Navigli, menikmati sore yang cerah. "Tentu saja, Sayang. Kita punya waktu dua hari di Milan sebelum kembali ke Jakarta," kata Reinaldo, meng

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 39

    “Selamat, Sayang. Acaranya sukses dan kamu tampak hebat di atas panggung tadi.” Senja yang baru turun dari panggung, kedua tangan memeluk buket besar, kerepotan menerima ucapan selamat dari Reinaldo yang terasa berlebihan. Pria itu memeluk dan menciumnya seolah ingin mempertontonkan pada dunia, bahwa dirinya hanya milik Reinaldo seorang. Meski agak risih, Senja tak mampu menolak. Ia yersenyum bahagia, kesuksesannya malam ini melampaui segala pencapaiannya sepanjang berkarir bersama Mariska Couture. “Terima kasih.” Senja berkata sambil kebingungan saat Reinaldo mengambil buket-buket bunganya dengan satu tangan sementara tangan lain meraih pinggangnya yang ramping dan merangkulnya. Senja sampa berdiri miring-miring karena ia dan Reinaldo berhimpitan nyaris tenggelam dalam buket bunga. “Mengapa aku mendapat sambutan begitu gempita?” tanyanya di tengah keriuhan tepuk tangan dari tim yang ada di belakang panggung. Senja bertanya sambil melempar senyum sana-sini. Reinaldo tetap lekat m

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 38

    “Mari, kita saksikan busana-busana dari designer kenamaan Indonesia, yang membawa warna baru dalam mode dunia selaras dengan nuansa musim panas yang ceria!” Suara itu menggema di atas runway yang kosong, musik menghentak, sejurus kemudian satu persatu model kelas dunia berlenggak lenggok di atasnya. Berbaris rapi dengan fashion memukau menempel di tubuh mereka. Lampu sorot menari-nari di atas panggung megah Teatro alla Scala, menerangi gemerlap koleksi haute couture yang memukau. Di balik panggung, kesibukan luar biasa dipimpin oleh Senja Mariska sendiri. Ia melakukan supervisi untuk setiap pakaian yang dikenakan oleh model sebelum mereka dilepas berjalan di atas runway. “Madam Mariska!” Beberapa kali teriakan itu akan berkumandang, berasal dari designer-designer muda di bawah pimpinan Madamoiselle Giselle yang khusus mengundang Senja Mariska untuk berkolaborasi dengannya. “Bagaimana dengan ini?” Salah seorang designer muda mendorong model wanita dengan tinggi menjulang ke dep

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 37

    "Selamat datang di Milan, Senja." Kalimat itu diucapkan dengan hangat oleh seorang pria berwajah ramah, menyambut kedatangan Senja di bandara kota mode tersebut. Pria itu adalah Marco, perwakilan dari rumah mode milik Madamoiselle Giselle yang mengundang Senja untuk memamerkan koleksi haute couture-nya di Milan Fashion Week. "Terima kasih, Marco," jawab Senja dengan senyum tipis, matanya mengamati sekeliling bandara yang ramai. Ia baru saja menempuh perjalanan panjang dari Jakarta, dan rasa lelah mulai menyergap. "Perjalanan yang panjang, ya?" tanya Marco, seolah bisa membaca pikiran Senja. Dengan gaya maskulin, ia meminta koper Senja dan membantu membawakannya. "Mari, mobil sudah menunggu. Kami akan mengantarmu ke hotel, kamu bisa beristirahat sebentar sebelum jadwal padat dimulai." Senja mengangguk, mengikuti Marco keluar dari bandara. Udara Milan yang dingin menyapa kulitnya, berbeda jauh dengan hangatnya Jakarta. Mobil mewah berwarna hitam mengkilap sudah terparkir di depan

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 36

    Ketika Denta menghadapi kemelut rumah tangga keduanya. Senja sedang moncer dan mendaki karier ke level lebih tinggi. Ia sibuk menyiapkan design haute couture pesanan Madam Giselle. Ini tidak mudah. Haute couture melibatkan pembuatan pakaian yang sangat rumit dan detail, dengan menggunakan teknik jahitan tangan yang presisi dan bahan-bahan berkualitas tinggi. Bahannya pun khusus untuk pelanggan khusus. Secara sederhana, haute couture adalah puncak dari dunia mode, yang menggabungkan keahlian, kreativitas, dan eksklusivitas untuk menciptakan pakaian yang benar-benar luar biasa. Senja sedang meninjau sketsa desain bersama tim designer muda ketika Astrimei masuk ke ruang kerja dengan tablet di tangannya. "Madam, Madamoiselle Giselle baru saja mengirimkan beberapa perubahan untuk gaun haute couture-nya." Sekretaris Senja itu berjalan masuk sambil menatap tablet, hampir menabrak Arion Sylvano, designer muda paling tampan di Mariska Couture. “Ups, maaf.” “Tak apa, Nona,”sahut Arion

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 35

    “Kau akan menikahinya?” Suara Yaman, pelan dan gemetar. Tak lagi menggebu-gebu seperti tadi. Matanya yang sedikit keruh, menatap tak percaya ke arah Reinaldo. Pria itu mengangguk mengiyakan pertanyaan Yaman. Kening Yaman menjadi berkerut, “Seberapa kaya kau?” tudingnya. “Paman,” keluh Senja tak kuasa, hanya bisa meletakkan dahi ke telapak tangannya. Tak mampu menatap ke arah Reinaldo. Pria yang lebih muda dari Senja itu tersenyum miring, terlihat sangat percaya diri. “Sangat kaya, Paman,” jawabnya kemudian. Yaman memincingkan mata tanda tak percaya. Reinaldo tertawa pelan. “Saya memiliki agensi sendiri, bekerja sama dengan kawan dari Amerika Serikat kamu membuka agensi model di lima kota besar dunia. New York, Barcelona, Seoul, Lyon dan Jakarta.” Yaman menganga, Senja memutar mata. Ia tahu Reinaldo berkata yang sesungguhnya, hanya saja tak merasa nyaman dengan tatapan serakah Yaman. “Keponakan Paman takkan kekurangan saat bersama saya.” Yaman mendecih, “Aku tak peduli dengann

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status