Share

Bab 4

Author: Lara Aksara
last update Last Updated: 2025-02-13 11:47:09

Denta yang berada di kantornya, memijat pelipis saat mendengar aduan Citra melalui sambungan telepon.

“Ya, nanti aku akan bicara pada Senja.”

Sejujurnya, Denta tidak mengira Senja berani mengambil tindakan se-frontal ini. Ia mengira Senja akan menghindar sejenak kemudian kembali padanya dengan membawa segala syarat. Mungkin, salah satunya mengijinkan ia menikahi Citra secara siri hanya sampai dengan kelahiran anaknya. Lalu menyuruhnya berpisah. Tetapi, Senja malah melakukan hal lain di luar dugaan Denta.

Ia benar-benar harus membereskan masalah yang telah telanjur timbul ke permukaan. Denta bersiap untuk makan siang di luar. Ia berencana menemui Senja.

“Aku ikut!” pekik Citra saat Denta mengatakan rencananya.

“Tck, nanti malah bikin runyam suasana,” tegur Denta.

“Pokoknya aku mau ikut!”

“Nurut kenapa?!” Denta nyaris menggebrak meja pada kebebalan Citra. Untung ia berhasil menguasai diri, mengingat kalau wanita ini sedang mengandung anaknya. “Kalau kamu ikut, Senja tidak bisa berpikir logis. Akibatnya, aku akan sulit merubah pendiriannya. Sampai di sini kamu paham?”

Citra mengisak, merasa mendapat penolakan dua kali, “Nanti kalo gak ada aku, kamu memilih Mbak Senja dan ninggalin aku, Mas.”

Denta menghela napas kesal, “Mana mungkin. Kamu mengandung anakku. Sesuatu yang gak bisa dikasih sama Senja!”

Berbekal kalimat itu, Citra mengalah dan menuruti kata Denta. Walau rasa tidak puas menggayuti hati. Sebagai wanita lain yang merusak halaman orang, Citra merasa posisinya tidak pernah aman. Ia harus menuruti kata Denta jika tidak mau dibilang bandel. Atau lebih buruk lagi, dibanding-bandingkan dengan Senja.

Tetap saja, kata hatinya melawan perintah Denta. Alih-alih pulang, Citra memilih tetap bertahan di dekat kantor Mariska Couture. Ia memang menjalankan mobil keluar dari area parkir, tetapi hanya memindahkan sedikit lebih jauh tetapi tetap bisa mengawasi bangunan itu.

Menjelang makan siang, Citra melihat mobil pribadi Denta memasuki halaman Mariska Couture. Ia segera menajamkan matanya, mengabaikan perutnya yang berteriak lapar.

Sementara Denta, tak menyadari jika Citra mengawasinya dari area parkir seberang jalan. Ia berlaku biasa saja saat turun dari mobil lalu melangkah penuh percaya diri menuju ke pintu masuk Mariska Couture.

Namun, dua meter sebelum ia mencapainya, pintu itu terbuka dan Senja keluar dari gedung dengan langkah ringan, bibirnya melengkung dalam senyum yang begitu menawan. Wanita itu tampak tidak terpengaruh, bahkan nyaris bersinar dalam balutan pakaian yang modis. Tawa lembut, sesuatu yang dulu menjadi miliknya, kini terdengar seperti tamparan keras di wajah.

“Percayalah, umur itu hanya angka, Madam. Pernah dengar tidak, forty is the new twenty.” Seorang pemuda tampan berjalan di belakang Senja. Ternyata pintu tadi terbuka dan ditahan oleh pemuda tersebut, itu sebabnya Senja bisa melenggang santai sambil tertawa.

“Dan maksudnya apa itu?” tanya Senja, tak menyadari jika ada Denta di sana.

“Maksudnya, meski Madam berusia 40 tahun, tetapi penampilannya tak kalah mempesona dengan wanita usia dua puluhan,” jawab pria itu diplomatis.

Senja kembali tertawa, tetap dengan gestur anggunnya. “Baiklah, aku anggap itu sebagai pujian ya.”

Kedua orang tersebut berlalu menjauhi Denta yang menatap Senja dengan pandangan tajam. Gengsinya seketika ambyar melihat Senja seperti tidak terpengaruh dengan masalah rumah tangga mereka. Wanita itu tampak baik-baik saja dan semakin mempesona. Sebenarnya, Senja sungguh mencintainya atau tidak?

Yang lebih menyakitkan lagi, pemuda yang berjalan di sampingnya. Laki-laki itu tampak muda, energik, dan terlalu nyaman berada di dekat Senja. Apa mereka hanya rekan kerja? Atau lebih dari itu? Pikiran Denta mulai dipenuhi kecemburuan, meski ia sadar tidak berhak merasa begitu. Tidak setelah perselingkuhannya terbongkar.

Langkahnya tertahan. Bagaimana ia bisa mendekati Senja dalam situasi ini? Wanita itu terlihat berhasil melewati badai besar. Kini berdiri lebih kuat dari sebelumnya. Tidak ada jejak luka yang ia harapkan untuk dilihat, tidak ada tanda bahwa Senja masih membutuhkan atau mencintainya.  

Denta memaksakan dirinya melangkah maju. "Senja," panggilnya, mencoba menahan amarah yang membakar hati.

Senja berhenti dan menoleh, tawanya terhenti. Tatapannya sedingin es. Pemuda di sampingnya melirik Denta sejenak sebelum dengan sopan mengangguk ke arah Senja dan berkata, "Saya menunggu di mobil, Madam."

Senja mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari lelaki yang dulu pernah dia puja. Begitu pemuda itu pergi, Denta akhirnya melangkah lebih dekat. Walaupun semakin berat rasanya. Aura Senja yang penuh wibawa benar-benar membuatnya merasa terpojok. 

"Ada apa?" tanya Senja dengan nada datar, tanpa emosi.

Denta merasa rendah jika harus membahas Citra, maka ia memilih membelokkan topik hanya kepada dirinya dan Senja, "Aku ingin bicara. Tentang kita."

"Kita?" Senja mendengus kecil, lalu menatap Denta dengan tatapan menusuk. "Bukankah 'kita' sudah berakhir saat kamu memutuskan mengkhianatiku dengan sahabatku sendiri?"

Denta berdecak tidak sabar, " Aku tahu aku salah. Tapi apa tidak ada sedikit ruang untuk kita memperbaiki semua ini? Aku tidak ingin kehilangan kamu, Senja."

"Diperbaiki?" Senja tertawa kecil, tetapi tidak ada kehangatan di sana. "Mas, kamu tidak bisa memperbaiki sesuatu yang sudah hancur total. Kamu tidur dengan Citra, sahabatku. Kamu menghamilinya. Lalu sekarang, kamu berdiri di sini, berharap aku akan memaafkanmu seperti tidak terjadi apa-apa?"

"Citra mengandung anakku, sesuatu yang kita berdua tahu tidak bisa kamu berikan. Aku tidak minta kamu menerima dia, tapi pikirkan masa depan anak ini. Aku tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja. Kamu tahu aku sangat mencintaimu. "

"Cinta?" Nada suara Senja meninggi, penuh kemarahan yang terkontrol. "Kalau kamu mencintaiku, kamu tidak akan pernah mengkhianatiku seperti itu. Apa kamu tahu apa yang kamu hancurkan? Kamu bukan hanya menghancurkan hatiku. Kamu menghancurkan kepercayaanku. Kamu menghancurkan persahabatanku. Dan lebih dari itu, kamu menghancurkan dirimu sendiri di mataku." 

Denta mencoba mendekati Senja, tetapi wanita itu mengangkat tangannya, menghentikannya. "Jangan. Aku sudah memutuskan, Mas. Anak itu, urusanmu dengan Citra. Aku tidak akan turut campur. Aku akan menceraikanmu. Ini bukan keputusan emosional. Ini keputusan seorang wanita yang tahu harga dirinya lebih tinggi daripada harus bertahan dengan pria sepertimu." 

"Senja, kamu tidak bisa melakukan ini. Kita terhubung lebih dalam dari sekedar suami istri. Aku adalah satu-satunya keluargamu." Ucapan Denta terdengar lebih ke arah ancaman. Dan Senja tidak gentar. 

Ia menggeleng pelan. "Tidak. Aku sudah selesai denganmu."

Tanpa berkata lebih banyak, Senja melangkah pergi, meninggalkan Denta yang berdiri terpaku di tempat. Tatapan Senja yang dingin dan penuh percaya diri itu seperti menampar harga dirinya. Denta berbalik, meninggalkan Mariska Couture dengan amarah membara. Jika ini caranya, dia akan memastikan Senja tidak bisa melangkah lebih jauh darinya.

Agak jauh di seberang jalan, sebuah mobil gran coupe seri terbaru berwarna hitam, terparkir di tepi jalan. Pengemudinya adalah Reinaldo Wicaksana. 

Ia menyaksikan semua drama yang terjadi di depan Mariska Couture. Dari Denta yang berusaha menarik Senaj untuk mendekat padanya hingga Citra yang mengintai dari mobil berkaca terang miliknya.

Senyum miring muncul di wajah Reinaldo. Tadinya ia kemari untuk mengajak Senja makan siang, mengabaikan penolakan wanita itu. Namun, melihat kehadiran Denta dan Citra. Serta reaksi Senja, membuatnya memikirkan sesuatu.

Ia menjalankan mobilnya menjauhi tempat itu sambil menekan nomor pada ponsel yang terkoneksi dengan dasbor mobil. Tiga nada dering terdengar dan diangkat sebelum bunyi keempat muncul.

Tidak ada suara sapaan, hanya helaan napas yang terdengar berat.

“Jay, selidiki lebih jauh tentang Nana Citra dan Denta Prayudha, termasuk rencana mereka. Karena Senja akan mengajukan gugatan cerai. Analisaku, kedua orang ini akan segera menikah. Aku mau tahu semua rencana mereka.”

Tidak ada jawaban dari pria yang dipanggil Jay oleh Reinaldo. Malah sambungan telepon langsung terputus. Rei mengabaikan kondisi itu dan terus mengemudi kembali ke kantornya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Milky Way
Karya terbaik di GN
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 5

    Senja tersenyum samar. Sungguh kebetulan Denta melihatnya bersama Arion Sylvano, salah satu designer muda yang baru bergabung dengan Mariska Couture. Tentu saja Denta belum mengenalnya. Itu cukup memuaskan Mariska ketika melihat wajah gelap Denta saat ia berjalan bersama dengan Arion, anak buahnya yang baru itu memang akan mengajaknya makan siang bersama untuk membahas design terbaru mereka yang akan dibawa ke Paris Fashion Week. Pukulan yang tak sengaja dilayangkan Senja dengan memanfaatkan Arion terlihat cukup keras. Mana ia peduli jikalau nantinya Denta bakalan tahu juga dari Nana Citra perihal siapa sejatinya Arion Sylvano. Yang penting, ia sempat menyakiti hati Denta! Ia melihat bagaimana wajah Denta tadi mendadak mengeras. Rahangnya mengatup rapat dan matanya tajam menyorot mereka berdua. ‘Haha, dia terlihat sangat tidak suka,’ pikir Senja. Ia sangat menikmati itu. Biar Denta tahu rasanya. Bagaimana rasanya melihat oarng yang dulu kau miliki, berjalan menjauh sambil tertawa

    Last Updated : 2025-02-13
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 6

    Senja duduk di balik meja kerjanya, jari-jarinya mengetuk ringan permukaan meja. Ia sedang memeriksa berbagai design yang sedang in saat ini. Pikirannya sambil mengembara, dipenuhi dengan berbagai hal. Bukan tentang Denta, tentu saja tidak. Melainkan tentang koleksi terbaru mereka yang akan dipamerkan di Paris Fashion Week. Idenya agar Arion memakai pakaian adat yang dimodifikasi menjadi busana modern sungguh membuatnya tak sabar untuk melihat hasil kerja anak muda berbakat itu Namun, pikirannya kembali terusik saat ia mengingat Reinaldo. Segera ia merasa galau. Senja sungguh menyesal telah melakukan hal di luar batas, meski itu akibat dari pengaruh alkohol. “Terus gimana sekarang,” gumamnya pelan seraya memijit keningnya sendiri. “Madam.” Senja menoleh, melihat Rebecca masuk dengan ekspresi serius. “Ada yang ingin saya bicarakan.” “Hmm?” Rebecca meletakkan sebuah map di atas meja, “Surat PHK untuk Nana Citra sudah diterbitkan. Kita tidak berkewajiban membayar pesangon kare

    Last Updated : 2025-02-18
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 7

    Pagi hari sebagai wanita single ... well, calon wanita single. Senja masih dalam proses menggugat cerai. Begitu saja, Senja sudah merasakan kebebasan yang melegakan. Walau bangun sendirian dia atas tempat tidur selama dua puluh tahun terakhir bangun di sisi seorang pria, tidak membuat Senja merasa kesepian. Ia dapat memulai harinya dengan santai dan hanya fokus pada dirinya sendiri. Mandi berendam selama dia mau, tidak perlu pusing memikirkan menu sarapan untuk orang lain. Pun repot menyiapkannya. Ia hanya perlu menyiapkan untuk dirinya sendiri. Senja tersenyum saat menikmati sandwich dan omelet buatannya sendiri dengan ditemani secangkir kopi yang masih mengepul. Di tangan kirinya, sebuah tablet tampak menunjukkan berita terkini yang disediakan oleh portal online. Mendadak, keningnya berkerut. Sebuah notifikasi pesan masuk. Dari Astrimei, sekretarisnya yang baru, pengganti jalang Nana Citra. Senja melirik jam di sudut tablet. “Jam berapa ini? Belum mulai jam kerja dan dia suda

    Last Updated : 2025-02-19
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 8

    Lampu-lampu kristal bergemerlapan di aula utama Maheswari Manor, tempat acara gala fashion diadakan. Para tamu yang hadir adalah tokoh-tokoh berpengaruh di dunia bisnis dan industri mode. Denta berada di sini sebagai salah satu pebisnis sukses yang diundang sejatinya karena kekuatan finansialnya. Ia diharapkan akan menyumbang dalam jumlah besar malam ini karena membutuhkan untuk pemulihan nama baik perusahaannya. Medika Inovasi Nusantara, perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan. Sering kali diterpa rumor buruk tentang penyelenggaraan usahanya. Itu sebabnya Denta perlu menciptakan citra bagus untuk perusahaannya.Dari kejauhan, mata Denta menangkap sosok Senja. Seketika, napasnya tercekat. Ini pertama kalinya ia melihat istrinya setelah malam dia tertangkap basah, berminggu-minggu lalu. Bukan hanya kehadiran Senja yang mengejutkan, tapi bagaimana dia tampak jauh lebih berani dan bebas dibandingkan saat masih bersamanya. Gaun biru tua i

    Last Updated : 2025-02-20
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 9

    Satu bulan sudah Senja tinggal di apartemen pribadinya. Hari-harinya disibukkan dengan pekerjaan saja. Jika sedang berada di Mariska Couture, Senja menjadi pribadi yang berbeda saat ia sendirian di apartemennya. Senja mampu menutupi luka hati jika berada di kantor. Segunung pekerjaan, puluhan design istimewa yang membutuhkan konsentrasi tinggi, mampu membuatnya melupakan kemelut rumah tangga. Tetapi ketika sendirian di apartemen, Senja kembali menjadi wanita yang terpuruk karena pengkhiatan keji sang suami. Ini sedikit menyiksa, membuat Senja kehilangan berat badan karenanya. Hari ini, ia ada janji temu dengan Pramita Prameswari, salah satu pengacara senior Pandecta Law yang terkenal mampu mengurus kasus perceraian seperti yang dialami oleh Senja. Gugatan cerai Senja memang telah didaftarkan dan menjadi tanggung jawab Mita. “Bu Senja, Ibu Mita dari Pandecta Law sudah datang,” kata Astrimei. “Suruh masuk, Mei.” Wanita muda nan ayu itu mengangguk sambil tersenyum, membuka pintu ru

    Last Updated : 2025-02-21
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 1

    "Aku pulang, Mas," ujar Senja yang melangkah masuk sambil meletakkan kunci mobil secara sembarangan ke tatakan kayu bulat. Ia terpaksa begitu karena tangannya sibuk dengan Red Velvet Nougat serta mengempit botol sampanye. Namun, tidak ada jawaban. Senja mengerutkan kening. Biasanya Denta langsung menyambutnya, entah dari ruang tengah atau dapur. Tapi kali ini, rumah terasa terlalu sepi. Ia melangkah perlahan. Apa karena ia pulang lebih cepat padahal sudah ijin datang terlambat karena rapat dengan kolega? Mungkin Denta tidak menyambutnya karena itu. Senja menggeleng sambil tersenyum geli, ia melangkah masuk meninggalkan area foyer rumahnya. "Kenapa aroma lavender di sini aneh sekali?" Senja menuju ke ruang tengah. Ia mencium aroma yang tak biasa. Denta tak pernah menyukai lavender, apalagi membakar lilin seperti itu. Ia meletakkan tart dan sampanye di meja ruang tengah. Matanya menangkap sesuatu di sofa, jas milik Denta. Namun yang lebih menarik perhatian Senja adalah gaun sati

    Last Updated : 2025-02-13
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 2

    Reinaldo membawa Senja ke sebuah hotel berbintang lima dan mengajaknya masuk ke dalam griya tawang yang biasa ia sewa. Begitu mereka di dalam ruangan, Senja yang lupa diri dan terbawa emosi, mengalungkan kedua tangannya ke leher Reinaldo lalu memburu bibir pria itu. Reinaldo menangkap pinggang ramping Senja lalu memeluknya. Ia perlu melakukan itu karena Senja tidak bisa berdiri dengan tegak. “Whoopsie, kenapa lantainya jadi jelly,” kata Senja geli. Ia masih memeluk leher Reinaldo. Sepenuhnya bergayut pada pria itu. Reinaldo yang memiliki tinggi 188cm, dengan mudah membawa Senja yang menempel padanya dengan ujung kaki menyeret lantai. “Jangan bilang Madam belum pernah mabuk?” tanyanya dengan ketenangan yang patut diacungi jempol. Senja terkikik, “Ini mabok? Semua jadi goyang-goyang.” “Aku juga?” tanya Reinaldo. Senja menatapnya dengan mata sayu. Satu lengan mengait leher pria itu sementara tangan yang lain mengelus rahangnya. “Kamu tetep kliatan tampan, Pak Rei.” Alis Reinal

    Last Updated : 2025-02-13
  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 3

    Senja tak mampu menolak tawaran yang dipaksakan Reinaldo padanya. Akhirnya, ia diantar pria itu kembali ke area parkir Opulence Bar untuk mengambil mobilnya. Sepanjang perjalanan menuju ke sana, Senja lebih banyak berdiam diri. Ia mengalihkan perhatian dengan memeriksa ponselnya. Senja mengabaikan semua notifikasi pesan maupun panggilan dari Denta. Denta Prayudha, menjadi suami selama 10 tahun. Pria yang ia pikir adalah tempat berlindung paling aman. Bukan hanya itu, mereka telah menjalin hubungan semenjak dirinya berusia 23 tahun. Ia tidak mengira, satu-satunya pria dalam hidupnya sanggup mengkhianatinya, tak lain dan tak bukan dengan sahabatnya sendiri. Sejak kapan? Perempuan laknat itu bahkan telah mengandung hasil kebejatan mereka berdua. Ia merasa dibodohi begitu saja. Matanya telah buta oleh cinta, ataukah otaknya terlalu dipenuhi bisnis hingga melupakan keadaan rumah tangganya yang telah berbalik arah? Lalu Citra ... sahabat sekaligus tangan kanannya, yang selama ini ia

    Last Updated : 2025-02-13

Latest chapter

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 9

    Satu bulan sudah Senja tinggal di apartemen pribadinya. Hari-harinya disibukkan dengan pekerjaan saja. Jika sedang berada di Mariska Couture, Senja menjadi pribadi yang berbeda saat ia sendirian di apartemennya. Senja mampu menutupi luka hati jika berada di kantor. Segunung pekerjaan, puluhan design istimewa yang membutuhkan konsentrasi tinggi, mampu membuatnya melupakan kemelut rumah tangga. Tetapi ketika sendirian di apartemen, Senja kembali menjadi wanita yang terpuruk karena pengkhiatan keji sang suami. Ini sedikit menyiksa, membuat Senja kehilangan berat badan karenanya. Hari ini, ia ada janji temu dengan Pramita Prameswari, salah satu pengacara senior Pandecta Law yang terkenal mampu mengurus kasus perceraian seperti yang dialami oleh Senja. Gugatan cerai Senja memang telah didaftarkan dan menjadi tanggung jawab Mita. “Bu Senja, Ibu Mita dari Pandecta Law sudah datang,” kata Astrimei. “Suruh masuk, Mei.” Wanita muda nan ayu itu mengangguk sambil tersenyum, membuka pintu ru

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 8

    Lampu-lampu kristal bergemerlapan di aula utama Maheswari Manor, tempat acara gala fashion diadakan. Para tamu yang hadir adalah tokoh-tokoh berpengaruh di dunia bisnis dan industri mode. Denta berada di sini sebagai salah satu pebisnis sukses yang diundang sejatinya karena kekuatan finansialnya. Ia diharapkan akan menyumbang dalam jumlah besar malam ini karena membutuhkan untuk pemulihan nama baik perusahaannya. Medika Inovasi Nusantara, perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan. Sering kali diterpa rumor buruk tentang penyelenggaraan usahanya. Itu sebabnya Denta perlu menciptakan citra bagus untuk perusahaannya.Dari kejauhan, mata Denta menangkap sosok Senja. Seketika, napasnya tercekat. Ini pertama kalinya ia melihat istrinya setelah malam dia tertangkap basah, berminggu-minggu lalu. Bukan hanya kehadiran Senja yang mengejutkan, tapi bagaimana dia tampak jauh lebih berani dan bebas dibandingkan saat masih bersamanya. Gaun biru tua i

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 7

    Pagi hari sebagai wanita single ... well, calon wanita single. Senja masih dalam proses menggugat cerai. Begitu saja, Senja sudah merasakan kebebasan yang melegakan. Walau bangun sendirian dia atas tempat tidur selama dua puluh tahun terakhir bangun di sisi seorang pria, tidak membuat Senja merasa kesepian. Ia dapat memulai harinya dengan santai dan hanya fokus pada dirinya sendiri. Mandi berendam selama dia mau, tidak perlu pusing memikirkan menu sarapan untuk orang lain. Pun repot menyiapkannya. Ia hanya perlu menyiapkan untuk dirinya sendiri. Senja tersenyum saat menikmati sandwich dan omelet buatannya sendiri dengan ditemani secangkir kopi yang masih mengepul. Di tangan kirinya, sebuah tablet tampak menunjukkan berita terkini yang disediakan oleh portal online. Mendadak, keningnya berkerut. Sebuah notifikasi pesan masuk. Dari Astrimei, sekretarisnya yang baru, pengganti jalang Nana Citra. Senja melirik jam di sudut tablet. “Jam berapa ini? Belum mulai jam kerja dan dia suda

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 6

    Senja duduk di balik meja kerjanya, jari-jarinya mengetuk ringan permukaan meja. Ia sedang memeriksa berbagai design yang sedang in saat ini. Pikirannya sambil mengembara, dipenuhi dengan berbagai hal. Bukan tentang Denta, tentu saja tidak. Melainkan tentang koleksi terbaru mereka yang akan dipamerkan di Paris Fashion Week. Idenya agar Arion memakai pakaian adat yang dimodifikasi menjadi busana modern sungguh membuatnya tak sabar untuk melihat hasil kerja anak muda berbakat itu Namun, pikirannya kembali terusik saat ia mengingat Reinaldo. Segera ia merasa galau. Senja sungguh menyesal telah melakukan hal di luar batas, meski itu akibat dari pengaruh alkohol. “Terus gimana sekarang,” gumamnya pelan seraya memijit keningnya sendiri. “Madam.” Senja menoleh, melihat Rebecca masuk dengan ekspresi serius. “Ada yang ingin saya bicarakan.” “Hmm?” Rebecca meletakkan sebuah map di atas meja, “Surat PHK untuk Nana Citra sudah diterbitkan. Kita tidak berkewajiban membayar pesangon kare

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 5

    Senja tersenyum samar. Sungguh kebetulan Denta melihatnya bersama Arion Sylvano, salah satu designer muda yang baru bergabung dengan Mariska Couture. Tentu saja Denta belum mengenalnya. Itu cukup memuaskan Mariska ketika melihat wajah gelap Denta saat ia berjalan bersama dengan Arion, anak buahnya yang baru itu memang akan mengajaknya makan siang bersama untuk membahas design terbaru mereka yang akan dibawa ke Paris Fashion Week. Pukulan yang tak sengaja dilayangkan Senja dengan memanfaatkan Arion terlihat cukup keras. Mana ia peduli jikalau nantinya Denta bakalan tahu juga dari Nana Citra perihal siapa sejatinya Arion Sylvano. Yang penting, ia sempat menyakiti hati Denta! Ia melihat bagaimana wajah Denta tadi mendadak mengeras. Rahangnya mengatup rapat dan matanya tajam menyorot mereka berdua. ‘Haha, dia terlihat sangat tidak suka,’ pikir Senja. Ia sangat menikmati itu. Biar Denta tahu rasanya. Bagaimana rasanya melihat oarng yang dulu kau miliki, berjalan menjauh sambil tertawa

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 4

    Denta yang berada di kantornya, memijat pelipis saat mendengar aduan Citra melalui sambungan telepon. “Ya, nanti aku akan bicara pada Senja.” Sejujurnya, Denta tidak mengira Senja berani mengambil tindakan se-frontal ini. Ia mengira Senja akan menghindar sejenak kemudian kembali padanya dengan membawa segala syarat. Mungkin, salah satunya mengijinkan ia menikahi Citra secara siri hanya sampai dengan kelahiran anaknya. Lalu menyuruhnya berpisah. Tetapi, Senja malah melakukan hal lain di luar dugaan Denta. Ia benar-benar harus membereskan masalah yang telah telanjur timbul ke permukaan. Denta bersiap untuk makan siang di luar. Ia berencana menemui Senja. “Aku ikut!” pekik Citra saat Denta mengatakan rencananya. “Tck, nanti malah bikin runyam suasana,” tegur Denta. “Pokoknya aku mau ikut!” “Nurut kenapa?!” Denta nyaris menggebrak meja pada kebebalan Citra. Untung ia berhasil menguasai diri, mengingat kalau wanita ini sedang mengandung anaknya. “Kalau kamu ikut, Senja tidak bisa be

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 3

    Senja tak mampu menolak tawaran yang dipaksakan Reinaldo padanya. Akhirnya, ia diantar pria itu kembali ke area parkir Opulence Bar untuk mengambil mobilnya. Sepanjang perjalanan menuju ke sana, Senja lebih banyak berdiam diri. Ia mengalihkan perhatian dengan memeriksa ponselnya. Senja mengabaikan semua notifikasi pesan maupun panggilan dari Denta. Denta Prayudha, menjadi suami selama 10 tahun. Pria yang ia pikir adalah tempat berlindung paling aman. Bukan hanya itu, mereka telah menjalin hubungan semenjak dirinya berusia 23 tahun. Ia tidak mengira, satu-satunya pria dalam hidupnya sanggup mengkhianatinya, tak lain dan tak bukan dengan sahabatnya sendiri. Sejak kapan? Perempuan laknat itu bahkan telah mengandung hasil kebejatan mereka berdua. Ia merasa dibodohi begitu saja. Matanya telah buta oleh cinta, ataukah otaknya terlalu dipenuhi bisnis hingga melupakan keadaan rumah tangganya yang telah berbalik arah? Lalu Citra ... sahabat sekaligus tangan kanannya, yang selama ini ia

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 2

    Reinaldo membawa Senja ke sebuah hotel berbintang lima dan mengajaknya masuk ke dalam griya tawang yang biasa ia sewa. Begitu mereka di dalam ruangan, Senja yang lupa diri dan terbawa emosi, mengalungkan kedua tangannya ke leher Reinaldo lalu memburu bibir pria itu. Reinaldo menangkap pinggang ramping Senja lalu memeluknya. Ia perlu melakukan itu karena Senja tidak bisa berdiri dengan tegak. “Whoopsie, kenapa lantainya jadi jelly,” kata Senja geli. Ia masih memeluk leher Reinaldo. Sepenuhnya bergayut pada pria itu. Reinaldo yang memiliki tinggi 188cm, dengan mudah membawa Senja yang menempel padanya dengan ujung kaki menyeret lantai. “Jangan bilang Madam belum pernah mabuk?” tanyanya dengan ketenangan yang patut diacungi jempol. Senja terkikik, “Ini mabok? Semua jadi goyang-goyang.” “Aku juga?” tanya Reinaldo. Senja menatapnya dengan mata sayu. Satu lengan mengait leher pria itu sementara tangan yang lain mengelus rahangnya. “Kamu tetep kliatan tampan, Pak Rei.” Alis Reinal

  • KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA   Bab 1

    "Aku pulang, Mas," ujar Senja yang melangkah masuk sambil meletakkan kunci mobil secara sembarangan ke tatakan kayu bulat. Ia terpaksa begitu karena tangannya sibuk dengan Red Velvet Nougat serta mengempit botol sampanye. Namun, tidak ada jawaban. Senja mengerutkan kening. Biasanya Denta langsung menyambutnya, entah dari ruang tengah atau dapur. Tapi kali ini, rumah terasa terlalu sepi. Ia melangkah perlahan. Apa karena ia pulang lebih cepat padahal sudah ijin datang terlambat karena rapat dengan kolega? Mungkin Denta tidak menyambutnya karena itu. Senja menggeleng sambil tersenyum geli, ia melangkah masuk meninggalkan area foyer rumahnya. "Kenapa aroma lavender di sini aneh sekali?" Senja menuju ke ruang tengah. Ia mencium aroma yang tak biasa. Denta tak pernah menyukai lavender, apalagi membakar lilin seperti itu. Ia meletakkan tart dan sampanye di meja ruang tengah. Matanya menangkap sesuatu di sofa, jas milik Denta. Namun yang lebih menarik perhatian Senja adalah gaun sati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status