Love in Kyoto

Love in Kyoto

Oleh:  Vanny Chrisma W  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
15 Peringkat
16Bab
1.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Anindya Vannisa Putri, adalah seorang mahasiswi yang mendapatkan kesempatan untuk kuliah di Universitas Kyoto, Jepang. Ia mengambil kuliah di Universitas di Surabaya jurusan Bahasa Jepang. Senangnya hati Nindy, panggilan gadis remaja itu yang berbinar-binar saat membaca pengumuman bahwa ia lolos menjadi mahasiswi pertukaran ke Jepang. Nindy yang sejak kecil bermimpi pergi ke Jepang, karena ibunya adalah seorang novelis yang sering menceritakan tentang negeri matahari itu. Berkat doa dari sang ibu, ada jalan menuju kesana. Dari ia mengambil kuliah jurusan sastra Jepang, kemudian mendaftarkan diri secara acak dimana para peserta wajib mengikuti ujian. Berhasillah Nindy lolos masuk tiga besar. Singkat cerita, Nindy bersama dengan seorang teman lainnya pergi ke Kyoto-Jepang. Di sana ia tinggal di dalam sebuah dorm atau apartemen kecil khusus untuk mahasiswa pertukaran. Mempelajari berbagai macam budaya Jepang dan keunikan-keunikan lainnya, membuat Nindy selalu tak lupa membawa kamera dan dipost melalui jejaring sosial facebooknya. Agar ibu Nindy juga bisa memantau aktivitas anaknya tersebut. Hingga pada suatu hari, ketika bulan demi bulan berlalu. Ia berkenalan dengan seorang laki-laki yang kuliah di Universitas Seika. Tetapi berbeda jurusan, ia mengambil jurusan ilustrator komik. Namanya Takuya. Seorang pemuda berumur 23 tahun dan bekerja di toko boneka. Dari perkenalan itu, berbincang-bincang mengenai dunia komik yang ternyata adalah kesukaan Nindy juga. Di sana mereka bertemu, di sana pula mereka harus berpisah. Ketika waktu memisahkan jarak mereka, dan keharusan Nindy yang wajib pulang ke Indonesia oleh sebab hanya mendapatkan jatah 1 tahun. Pada saat terakhir mereka bertemu, Nindy berkata bahwa ia mencintai Takuya. Begitupun ternyata Takuya juga mencintai Nindy dan memberikan kecupan terakhir di pipi Nindy. Sebelum Nindy kembali ke Indonesia, Takuya mengajak gadis itu berkeliling Kyoto dan mengabadikan momen-momen mereka. Takuya berjanji pada Nindy setelah kuliahnya rampung, ia akan menyusul Nindy ke Indonesia, dan tinggal di kota Bali. Menjadi guru ilustrator komik disana.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Erdes04
Uwahh, mau juga dong jadi Nindy. Suka sama ceritanya😍 semangat kak!
2021-05-21 07:49:28
1
user avatar
Melda Fitri
Duhh, berasa jadi nindi deh🥰,lanjut Thor 💪🥰👍
2021-05-20 21:20:02
0
user avatar
Liliss354
Wahh keren kak ceritanya, ada bau-bau Jepang nya🤭 Semangat up kak, sukses selalu 🥰
2021-05-20 21:17:57
0
user avatar
Arummsukma
Kerennnnn. Semangat thor. Di tunggu kelanjutannya 🔥😊
2021-05-20 21:16:08
0
user avatar
_MamsFa
Pernah patah hati? Pernaaaaaah thor 😭
2021-05-20 21:16:01
0
user avatar
Clara Sinta
love in Kyoto, aku suka Kyoto. Kangen nonton film dorama Jepang
2021-05-18 13:01:37
0
user avatar
Didin Jana
Aq jadi pengen jalan2 ke Jepang
2021-05-16 21:48:16
0
user avatar
Lumina Minue
Lanjutkan kaka kalo perlu ke gunung fuji
2021-05-16 21:31:20
0
user avatar
Fredelina Putri
Semangat kakak Salam dari Bos Playboy Itu Suamiku I'am Your Destiny 🙋‍♀️🙋‍♀️
2021-05-12 20:05:30
1
user avatar
Fredelina Putri
Kak, kasih terjemahan dong bahasa Japanese nya, aku suka yg berbau jepang-jepangan 🤭🤭🤭
2021-05-12 15:26:12
1
user avatar
Putri Oktaviani
Ide cerita yg menarik ditambah diksi yg ringan. Mantap thorrr lanjutkan🥰🥰🥰
2021-05-12 12:23:23
0
user avatar
Gabriella Tan
Keren 😍😍 semangat nulisnya thor 😍❤
2021-05-12 11:15:30
0
user avatar
MissDey
Uhuyy nuansa" jepang.. like it 🌻😍 semangat!!!
2021-05-12 09:18:16
0
user avatar
Asihdias
Kyoto ya? Huwaa jd ingat hutan bambu Sagano 🥺🥺 Nindy klo di Kyoto sempetin ke hutan bambu Sagano ya, wakilin aku 🤭🤭
2021-05-10 08:58:55
0
user avatar
Psychopath Tender
Serasa masuk ke suasana Jepang 🌺 Alurnya bagus, bahasa ceritanya enak dipahami, apalagi aku suka banget dengan tema ceritanya. Aku pun bermimpi ke Jepang juga 😍 Ayo gapai cita-cita bersama An 🤗
2021-05-10 08:26:38
1
16 Bab

PROLOG

Gadis itu menangis meraung-raung tepat berada di depan sebuah rumah kontrakan dekat kampus yang kini dilalap habis oleh si merah yang membara. Ia jatuh terduduk saat menyaksikan kobaran api yang seakan-akan hendak memakannya juga. Dua orang petugas pemadam kebakaran menahan laju gadis itu yang sepertinya akan nekad masuk ke dalam rumah. Ia terus-menerus berteriak histeris. “Kakak Takuya, Kak Takuya!!! Kakak!!!” teriaknya keras sampai suaranya berubah menjadi serak. “Tolong jangan masuk, Nona. Ini bahaya, kau bisa ikut terbakar!” tukas seorang pemadam kebakaran yang menahan tubuhnya.“Di dalam ada orang Jepang! Ada Takuya di sana, dia harus keluar!” seru gadis itu memaksa.“Ya, biarkan kami yang melakukannya. Kau harus tetap disini, mengerti!”“Tolong dia, Pak. Dia tidak boleh mati, tidak boleh!” tangisnya bertambah histeris saat pintu depan rumah itu akhirnya terbuka. Dan tampa
Baca selengkapnya

BAB 1 Dia Bertanya Padaku, Tentang Cinta

 “Mama, bolehkah aku bertanya tentang cinta?”(Anindya Vannisa Putri, 19 tahun)_____- Bandara Internasional, Juanda, Surabaya.Seorang wanita tengah berdiri menanti di depan ruang tunggu penjemput sejak dua jam lalu. Sengaja ia datang lebih awal lantaran sesuatu. Sesuatu yang mengusik hati dan pikirannya selama ia ditinggal pergi oleh puteri semata wayangnya ke Kyoto, Jepang. Sembari menanti kedatangan puterinya, ia kembali membaca isi pesan singkat yang masuk ke dalam ponselnya.From: NindyMama, apakah pernah merasa patah hati?Ceritakan padaku tentang itu, apakah sama dengan yang kurasa.Mama, aku sedihKalimat penegas yang terakhir itulah yang membuat wanita itu penasaran akan apa yang telah terjadi pada puterinya. Ia terus-menerus bergumam, &ldq
Baca selengkapnya

BAB 2 Mama, Nindy Ingin Pergi ke Jepang!

Gadis kecil itu memperhatikan tiap gerakan jemari tangan ibunya yang tengah sibuk menulis kata-kata ke dalam layar word di komputernya. Tak … tik … tak … tik. Ia berpikir ibunya tak memperhatikan dirinya yang sedang terpana melihat keseriusan sang ibu yang serasa berada di dunia lain. Gadis kecil itu berdiri diam di samping ibunya, lalu ia mulai berceloteh;“Mama sedang apa, sih?” tanya si gadis kecil penasaran dan ingin tahu.“Mengetik, Nindy.” Jawab wanita itu tak menoleh ke arahnya. Ia menjawab sambil tetap menekan tuts-tuts keyboard itu dengan lincahnya. Sebab ibunya tak menoleh, gadis kecil itu berusaha untuk mengganggu lagi.“Mengetik apa, sih?” kali ini ia mendekatkan wajahnya di samping lengan ibunya “Novel, Nindy.” Sahutnya lagi-lagi tak menoleh.“Novel apa, sih?” ia menatap mata ibunya lekat-lekat, sepasang bola mata yang melukisan rasa keingin
Baca selengkapnya

BAB 3 Kabar Berita Pengubah Nasib

“Kau harus lulus TOEFL dulu jika ingin mendaftarkan diri di program scholarship[1] ini, Anindya.” Ujar seorang pegawai administrasi yang biasa mengurusi soal pendaftaran mahasiswa pertukaran ke luar negeri.Gadis itu mengernyitkan alisnya tinggi, “Yap, hem, sesuatu sekali. Apakah standartnya memang harus 550? Tidak boleh kurang dari itu? Ayolah…, bahasa Inggrisku kurang bagus dalam hal listening.” Tawarnya.“TOEFL adalah syarat mutlak, tidak ada tawaran. Memangnya pasar bisa ditawar? Kalau tidak sanggup, ya sudah! Yang layak saja, ini bukan beasiswa main-main.” Sahut pegawai administrasi yang mulai sewot pada gadis itu.Mendengar jawaban yang kurang enak didengar olehnya, ia pun bangkit dari kursi dan meninggalkan ruangan administrasi. Namun sebelum itu ia kembali berbalik badan lalu berkata,“Lihat saja nanti, kau akan melihat aku bisa lulus seleksi di program beasiswa in
Baca selengkapnya

BAB 4 Rumpun itu Tak Bergoyang

Nindy berdiri di depan ruang ujian TOEFL sambil menggigiti kuku jemarinya. Ia memiliki perasaan cemas berlebihan jika hendak melakukan sesuatu yang membutuhkan energi dan menguras pikirannya. Di samping gadis itu, sosok pemuda yang sejak awal setia menemani Nindy di kampus mencoba untuk menenangkannya. “Calm down, aku yakin kau pasti bisa melewatinya.” Ujarnya dengan menawarkan sebotol soft drink padanya. “Calm down? Tenang? Oh, God! I can’t do that!” sergah Nindy bertambah semakin gugup. Pemuda itu bernama Rafael, dia lebih dulu lolos ujian TOEFL dan mendapatkan nilai 550. “Aku sudah dua kali gagal dan ini yang terakhir, kalau sampai gagal lagi, hilang sudah kesempatanku pergi ke Jepang.” tunduknya lesu. Rafael mengeluarkan sesuatu dari balik saku kemejanya, sebuah gantungan kunci bola basket yang mana bolanya empuk dan cocok dipakai oleh seseorang yang sedang dilanda kecemas
Baca selengkapnya

BAB 5 Datangnya Sebuah Mimpi Firasat

Gadis itu terbangun dari tidurnya dan beranjak melangkah ke depan jendela kamarnya. Ia buka tirai biru itu perlahan, selepas mendengar suara-suara piano menggetarkan perasaannya. Dentingan suara piano yang menyayat hatinya itu membuat ia terhenyak dan fokus mendengarnya. Suara-suara dari balik jendela kamar rumahnya. Entah di mana yang jelas sepertinya di tengah malam itu siapa yang berani membangunkan tidur orang-orang dengan dentingan suara piano? Pikirnya heran. Ia seakan pernah mendengar lirik lagu berserta suara musiknya, entah kapan ia tak bisa mengingat. ‘xin tiao luan le jie zou meng ye bu zi youai shi ge jue dui cheng nuo bu shuo cheng dao yi qian nian yi hou fang ren wu nai yan mei chen aiwo zai fei xu zhi zhong shou zhao ni zou lai wowo de lei guang cheng zai bu le wosuo you yi qie ni yao de ai(suo you yi qie ni xu yao de ai)
Baca selengkapnya

BAB 6 Selamat, Kau Lolos Seleksi ke Jepang!

 Semua mahasiswa berbondong-bondong menuju papan mading di ruang hall B di mana informasi tentang penerimaan mahasiswa pertukaran ke Jepang di universitas Kyoto, Jepang. Terlihat sangat ramai dan bergerombol, hampir-hampir tak menyisakan ruang bagi Nindy dan Rafael sebagai peserta untuk sekedar mengintip barang sejenak. Beberapa mahasiswa ada yang menepuk pundak Rafael dan mengucapkan selamat, padahal Rafael berada dalam barisan paling belakang. “Selamat ya, Rafael! Kau lolos seleksi!” celetuk seseorang di depan Rafael yang tak lain adalah temannya sendiri. Mendengar kalimat yang terdengar mengejutkan Rafael, pemuda itupun melongo. “Hah? Apa? Maksudnya…? Aku? Lolos seleksi?” telunjuknya diarahkan ke hidung sedang ia menampakkan wajah culunnya. “Sukses ke Jepang!” tekannya sekali lagi, temannya itu memanggil temannya yang lain dan meminta mereka memberi selamat pada Rafael. Pemandangan seperti itu
Baca selengkapnya

BAB 7 Daun yang Tak Gugur

Universitas Kyoto, Jepang.Tak terasa dua bulan telah berlalu memijakkan kaki di tanah Jepang. Bayangan tentang tidak mudahnya hidup di negara Jepang ternyata ada benarnya juga. Jangan membawa fisik tanpa bekal jika ingin sekolah di negeri matahari itu. Sebab bisa-bisa tidak makan! Pekik hati Nindy menjerit ketika melihat stok mie instan di dalam kardusnya tinggal beberapa bungkus saja.“Mama, mie-ku habiss! Huhuhu, kiriman uang juga belum datang. Padahal ini baru dua bulan, terus gimana yah? Bisa-bisa aku mati kelaparan di apartemen ini.  Kalau tahu bakal hidup susah di sini, mending aku nggak berangkat!” keluhnya kesal sambil melempar dua bungkus mie instan yang ada di tangannya. Percaya sudah bahwa ternyata ia tidak memudahkan ibunya malah menyusahkan ibunya yang tiap bulan harus mengirim uang sebesar 80.000 yen. Sekitar delapan jutaan dan itu hanya untuk biaya hidup saja, tidak lebih dari itu. Gadis itu menyalakan kompor dan ternya
Baca selengkapnya

BAB 8 Sesosok Lelaki Bernama Takuya

Lelaki itu, Murakami Takuya. Ia melepaskan kostum boneka anjing putih yang melekat di tubuhnya. Sebuah kostum yang dijadikan maskot produk boneka yang dijualnya dan sekedar untuk menarik perhatian para pengunjung yang tertarik untuk masuk ke dalam toko. Diletakkannya boneka tersebut di atas meja sebelum dimasukkan ke dalam lemari kaca. Ia kembali mengenakan pakaian kerjanya dan menemui si empunya toko mainan. Seorang lelaki tua bernama Ogawa Sachio, si tua berusia 61 tahun itu sedang membersihkan boneka-boneka yang terbuat dari lilin.“Takuya, apa kau sudah selesai menyebarkan brosur?” tanya lelaki tua itu yang kini mengambil kemucingnya dan membersihkan kaca etalase.“Sudah, Pak.” Jawabnya singkat. Takuya mengeluarkan semua boneka yang masih ada di dalam karung untuk dimasukkan ke dalam etalase.“Aku tadi melihatmu di depan, untung saja kau menyelamatkan gadis itu.”“Ya, untung saja. Kalau tidak dia sudah terluka
Baca selengkapnya

BAB 9 Sebatas Garis Senyum

Di toko boneka IrasshaimaseGadis itu membungkukkan punggungnya lima belas derajat pada si pemilik toko boneka, juga pada seorang pegawai laki-laki di sampingnya. Ia memberikan salam hormat pertamanya sebagai seorang pegawai baru. Dengan mengenakan pakaian seragam unik dan lucu menurutnya, ia tampak seperti boneka.“Terima kasih, mohon bimbingannya.” Nindy menundukkan pandangan saat ia berhadapan dengan Murakami Takuya. Seorang lelaki yang dulu pernah menyelamatkannya, namun ia tidak ingat.“Sama-sama, jika ada yang ingin ditanyakan. Jangan sungkan-sungkan tuk bertanya. OK! Oh ya, namaku Murakami Takuya.” Takuya mengerlingkan matanya, sedang Nindy tak melihatnya.“Hai.” Jawabnya singkat. Dengan tangan membawa sebuah kemucing bulu. “tugas pertama saya apa?” tanyanya pada Takuya.Lelaki itu menggiring Nindy pada beberapa etalase kaca, “Ini, tiap hari kau harus me
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status