DOSEN GANTENG ITU SUAMIKU

DOSEN GANTENG ITU SUAMIKU

By:  Nova Irene Saputra  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
47Chapters
953views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Bunga tidak pernah menyangka kalau Ezza—suami pilihan orang tuanya, tiba-tiba menjadi dosen di kampusnya. Apa tujuan Ezza sebenarnya? Kenapa dia tidak memberitahukan Bunga?

View More
DOSEN GANTENG ITU SUAMIKU Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
47 Chapters

Terkejut

🏵️🏵️🏵️"Selamat pagi semuanya." Dosen itu menyapa dengan ramah. Kenapa dia yang berdiri di sana? Apa aku sedang berhalusinasi? Tidak! Aku tidak mungkin salah. "Selamat pagi, Pak." Balasan dari mahasiswa dan mahasiswi, tetapi tidak denganku. Aku masih tetap diam.Aku memandang lelaki yang kini di depan kelas, dia dosen yang mengajar mata kuliah Akuntansi. Jantung rasanya seperti ingin berhenti berdetak karena benar-benar kaget luar biasa. Rasanya ini seperti mimpi, melihat dirinya berdiri di sana. Kenapa harus dia? Apakah tidak ada dosen lain? Aku gugup dan bingung harus bagaimana dengan situasi yang tak biasa ini."Perkenalkan, nama saya Ezza Saputra. Saya akan mengajar mata kuliah Akuntansi di kelas ini." Dosen itu memperkenalkan diri.Aku mimpi apa, sih, semalam? Kenapa harus melihatnya di sini? Kenapa dia tidak memberitahukan kalau dirinya mengajar di kampus ini? Apa tujuannya menutupi semua ini? Sepertinya dia ingin memberikan kejutan yang tidak pernah kuharapkan sama sekali.
Read more

Cemburu

🏵️🏵️🏵️"Hari ini jadwal kamu ngajar di kelasku, yah, Mas?" tanyaku sambil menyantap sarapan bersama Mas Ezza di meja makan."Iya, dong. Suka, yah?" Mulai, deh, bapernya."Aku cuma mau ngingatin aja, jangan genit-genit!""Takut, yah, kalau ada cewek lain yang deketin aku?" Tingkah Mas Ezza selalu membuatku kesal. Dia sambil mengedipkan mata kanannya."Hm! Dikit-dikit baper.""Jujur aja kenapa, sih? Nggak ada yang marah, kok.""Intinya, aku nggak suka aja.""Tuh, kan ... kelihatan banget, deh, cemburunya.""Susah ngomong sama kamu, Mas. Dikit-dikit bilangnya cemburu. Sepertinya kamu berharap banget, yah, digodain mahasiswi-mahasiswi di kampus. Terserah kamu aja, deh. Bomat.""Ada yang ngambek, nih.""Udah belum sarapannya? Cepetan, ntar telat!" Aku beranjak dari tempat duduk lalu segera menyambar tas yang sudah aku siapkan di meja ruang keluarga."Iya, iya. Baik, Tuan Putri." Mas Ezza segera menghampiriku, kemudian kami bergegas memasuki mobil.🏵️🏵️🏵️"Hari ini, kita akan membahas
Read more

Lucu

🏵️🏵️🏵️Sekarang aku mulai menikmati keadaan di kampus. Bahagia rasanya karena telah menemukan seorang teman yang sangat baik dan pengertian, namanya Reva. Dia duduk di sebelah kananku. Keramahan dan kelembutannya yang membuatku ingin menjadikannya sebagai sahabat.Aku masih ingat awal perkenalan kami saat itu. "Hai," sapanya dengan senyuman ramah."Hai juga," balasku sambil mengembangkan senyuman juga."Aku Reva." Dia mengulurkan tangannya."Aku Bunga," balasku lalu menerima jabatan tangannya.Semenjak perkenalan itu, kami selalu bersama ke kantin dan duduk di kala menunggu waktu mata kuliah dimulai.Hari ini sebelum kelas dimulai, aku dan Reva ke kantin bersama. Kami ingin menyantap nasi goreng buatan ibu kantin. Aku harus sarapan di sana karena tadi pagi tidak sempat makan di rumah.Saat menikmati sarapan, tiba-tiba dua orang mahasiswa menghampiri tempat duduk kami. Sepertinya aku mengenali salah satu dari mereka. Benar, ternyata setelah mereka makin dekat, aku baru ingat kalau d
Read more

Uring-uringan

🏵️🏵️🏵️Aku masih tetap melihat sesekali ke arah Mas Ezza dan Dika. Tampak jelas kalau wajah Mas Ezza langsung mengalami perubahan saat mendengar Dika menyebut namaku, tetapi mungkin dia tidak menyadari perubahan itu.Aku ingin sekali menghampiri dua laki-laki itu lalu meminta Dika agar tidak mencari-cariku lagi. Aku tidak ingin terjadi kesalahpahaman di antara mereka berdua. Hati ini kesal dengan sikap Dika. Kenapa dia harus datang ke sini menemuiku?"Ada perlu apa ketemu Bunga?" Aku mendengar kembali percakapan Mas Ezza dan Dika."Ingin ngobrol aja, Pak. Ingin melihat wajah cantiknya. Bapak pasti ngerti, dong, karena Bapak juga pernah muda." Aku benci mendengar alasan yang Dika berikan."Nama kamu siapa?" Mas Ezza kembali bertanya kepada Dika."Dika, Pak.""Sejak kapan kamu kenal Bunga?""Kok, Bapak nanya jauh amat, yah?" Aku melihat jelas keheranan di wajah Dika setelah mendengar pertanyaan Mas Ezza."Nggak apa-apa, Bunga juga mahasiswi saya. Jadi, wajar kalau saya bertanya," uca
Read more

Ungkapan Cinta

🏵️🏵️🏵️Tanpa kusadari, tiba-tiba mobil Mas Ezza menghampiri kami yang masih berdiri di depan pintu gerbang. Aku bingung harus berbuat apa karena aku tidak ingin Mas Ezza salah paham karena melihat kami berbicara.Aku juga tidak ingin kalau sampai dia uring-uringan lagi seperti kemarin. Aku harus tetap bersikap tenang untuk menghadapi situasi sekarang.Tiiittt! Tiiittt! Tiiit!Mas Ezza membunyikan klakson mobilnya dengan sangat keras dan berulang-ulang hingga membuatku sangat terkejut. Aku memilih menutup telinga dengan kedua telapak tangan. Dia pun menghentikan mobilnya di depan kami lalu aku menurunkan tangan dari telinga."Ngapain masih di luar?" tanya Mas Ezza dari jendela mobilnya."Ada Pak Ezza. Selamat pagi, Pak." Dika memberikan salam kepada Mas Ezza."Pagi juga. Kamu, Dika, yah? Kemarin kamu juga yang nyariin Bunga?""Iya, Pak. Bapak masih ingat aja dengan wajah tampan saya.""Ingat banget malah. Kenapa tidak langsung masuk ke kampus?" tanya Mas Ezza kepada Dika."Sebentar,
Read more

Percaya Diri

POV EZZA🏵️🏵️🏵️Namaku Ezza Saputra, anak tunggal Papa Satia Perdana dan Mama Susi Maharani. Aku memiliki istri yang sangat cantik dan menggemaskan, Bunga Cantika. Usia kami terpaut enam tahun. Aku mulai tertarik kepadanya saat dia baru duduk di bangku SMP kelas sembilan. Saat itu, kami belum saling mengenal, aku mengaguminya dari jarak jauh atau pengagum rahasia.Papaku dan papanya sudah berteman sejak lama hingga keduanya membangun usaha di bidang yang sama juga. Ketika awal merintis, mereka sangat yakin kalau perusahaan yang mereka bangun pasti akan sukses dan berkembang. Apa yang mereka harapkan akhirnya menjadi kenyataan, usaha itu sangat berkembang pesat dan meningkatkan keuangan keluargaku dan keluarga Bunga.Aku masih sangat ingat saat pertama kali melihat Bunga, kala itu dia mendatangi kantor papanya bersama mamanya. Secara kebetulan, aku dan Papa juga harus berkunjung ke sana karena ada sesuatu hal serius yang harus dibicarakan."Apa kabar, Sat?" Papanya Bunga menyalami pa
Read more

Tunangan

POV EZZA🏵️🏵️🏵️"Sebelumnya Ezza minta maaf, Om. Maaf kalau Ezza lancang. Tujuan menemui Om ke sini untuk menyampaikan apa yang Ezza rasakan saat ini," jelasku saat berada dalam ruangan Om Akbar."Santai aja, Nak Ezza. Katakan saja apa yang ingin kamu sampaikan.""Sebenarnya, Ezza menyukai anak Om." Aku dengan tubuh gemetar, akhirnya berhasil mengeluarkan kalimat itu.Akan tetapi, aku merasa heran karena melihat senyuman Om Akbar, seperti mengandung makna. Beliau tidak kaget dengan pengakuanku, justru senyuman yang beliau berikan kepadaku."Maaf, Om ... ada yang salah dengan ucapan Ezza?" tanyaku penasaran."Nggak, Nak Ezza. Papa dan Mama kamu tahu tentang hal ini?" Pertanyaan Om Akbar membuatku bingung."Tahu, Om. Mereka juga sangat mendukung," ucapku jujur."Mereka pasti ngerjain kamu, nih.""Maksudnya, Om?" Aku makin bingung."Om dan Tante Bella, juga orang tuamu sudah merencanakan perjodohan kamu dan Bunga sejak awal, tapi Bunga belum mengetahui rencana ini sama sekali. Om meras
Read more

Pernikahan

POV EZZA 🏵️🏵️🏵️Setelah acara pertunangan selesai, aku berusaha mendekati Bunga dengan mengajaknya mencari udara segar di taman rumahnya."Selamat ulang tahun, yah, Dek. Semoga tercapai yang kamu inginkan dan cita-citakan." Aku menyalami Bunga."Makasih, Mas," balas Bunga dengan senyuman terpaksa. Wajahnya menunjukkan itu."Aku tahu kamu pasti merasa kesal karena pertunangan ini." Aku kembali memulai obrolan."Awalnya aku sangat marah, Mas. Namun, setelah mendengar penjelasan Papa, aku akan berusaha ikhlas, aku tidak ingin menyakiti orang tuaku. Usaha Papa jauh lebih berarti dari perasaanku. aku ingin menjadi anak yang berbakti," ucap Bunga."Iya, Dek. Aku juga nggak ingin mengecewakan orang tua, akhirnya aku menyetujui pertunangan ini. Kita jalani aja, yah, Dek ... dan berusaha untuk ikhlas."Maafin aku Bunga, aku terpaksa harus berbohong. Kamu tidak tahu kalau aku sudah lama mencintaimu."Iya, Mas, " jawab Bunga sambil melemparkan senyuman kepadaku.Bahagia rasanya, akhirnya aku
Read more

Dosen Baru

POV EZZA .🏵️🏵️🏵️Bulan madu yang kami jalani sungguh sangat nikmat karena aku melihat senyum kebahagiaan terpancar dari bibir Bunga. Tidak ada kata indah bagiku selain menyaksikan wajah cerianya.Akan tetapi, bulan madu yang kami rasakan sangat jauh berbeda dengan pasangan suami istri pada umumnya. Namun, aku tetap menikmatinya. Bagiku yang terpenting adalah melihat kembali senyum kebahagiaan di bibir Bunga.Korea merupakan negara idaman Bunga karena sejak lama, dia ingin menginjakkan kaki di negara itu. Mertuaku paling mengerti dan memahami isi hati putrinya. Saat Bunga sedang bingung dengan status barunya, mertuaku memberikan sesuatu yang bisa membuat hati anak tunggal mereka berubah drastis.Bunga yang awalnya sering murung, manyun, tiba-tiba menjadi manis. Aku berjanji akan selalu memberikan yang terbaik untuknya, seperti yang telah dilakukan oleh orang tuanya.Setelah kembali ke Indonesia, aku mulai aktif membantu Papa di perusahaannya karena anak tunggalnya ini telah sukses m
Read more

Curiga

POV EZZA 🏵️🏵️🏵️Setelah beberapa bulan mengajar di kampus Bunga, aku sangat khawatir karena seorang mahasiswa bernama Dika mencoba mendekatinya. Awal aku mengenal Dika ketika baru selesai mengajar dan akan meninggalkan kelas Bunga kala itu. Aku berpapasan dengannya."Pagi, Pak." Dia menyapaku."Pagi juga. Kamu bukan mahasiswa semester satu, 'kan?" tanyaku yakin karena sebelumnya tidak pernah melihatnya."Bukan, Pak. Saya semester lima.""Ada perlu apa ke sini?" tanyaku penasaran."Mau ketemu mahasiswi di kelas ini." Perasaanku tidak enak."Namanya siapa?" Rasa penasaranku makin menggebu."Bunga, Pak," jawabnya dengan santai.Rasanya, aku tidak ingin memercayai apa yang keluar dari mulutnya."Nama kamu siapa?" tanyaku kembali."Dika, Pak.""Ada perlu apa ketemu Bunga?" Aku makin ingin tahu."Ingin melihat wajah cantiknya."Hatiku serasa hancur mendengar pengakuan Dika. Ingin rasanya mengungkapkan status Bunga yang sebenarnya dan mengingatkan kalau dia telah melakukan kesalahan karen
Read more
DMCA.com Protection Status