Aruna Bramanti Gunadhya, gadis cantik anak konglomerat di Indonesia berusia dua puluh tiga tahun ini baru saja naik jabatan di perusahaan milik papinya dengan jerih payah sendiri. Dan setelah Aruna menduduki jabatan barunya, dia bertemu dengan seorang klien-CEO tampan sebuah perusahaan multinasional di Indonesia yang berbasis di Singapura. Sebagai seorang single yang tidak terikat hubungan dengan pria manapun, Aruna sangat available untuk menjalin hubungan dengan sang klien tapi kenyataan kalau pria bernama Leonhard Mikael merupakan pria beristri membuat Aruna mati-matian membunuh cinta itu. Sialnya, mereka harus melakukan pertemuan dan komunikasi yang intens karena terikat kerjasama bisnis. Apakah Aruna akan tetap mempertahankan cinta terlarangnya? Atau menyerah begitu saja meski dia tahu kalau Leonhard juga mencintainya.
View MoreLeonhard bukan remaja yang menuntut komunikasi intens tapi setiap pertemuan selalu berkualitas seperti yang terjadi di ruangan sempit janitor saat charity party beberapa malam lalu karena sampai hari ini tidak ada pesan maupun telepon dari pria itu.Aruna yang sedang duduk di kursi kebesarannya di ruangan dengan namanya sendiri di bagian pintu-mengembuskan nafas berat lantas menutup wajah menggunakan kedua telapak tangan tatkala bayangan tentang momen bercinta kilat penuh ketegangan di ruang janitor tempo hari melintas terus di benaknya seperti kaset rusak.Tok …Tok …Ceklek …“Permisi Bu, mau minta tanda tangan.” Tezaar menyembulkan kepalanya dari celah pintu yang terbuka.“Masuk,” gumam Aruna dengan ekspresi sendu.Aruna membaca berkas yang Tezaar berikan sebelum menandatanganinya.“Kamu bisa cari tahu keberadaan Leon di mana?” Aruna bertanya saat mengembalikan berkas kepada Tezaar.Sesaat Tezaar menatap bosnya yang sedang mengalami jatuh cinta penuh intrik dan konflik.“
Aruna tidak berhenti menangis dalam perjalanan pulang menggunakan taksi.Apa yang dia lakukan tadi bersama Leonhard dan hinaan Enzo sangat berbanding lurus.Dia memang wanita murahan, perebut suami orang, mencoreng nama baik keluarga dan Aruna tidak terima dengan penghinaan tersebut meski dia memang melakukannya.Ponselnya berdering, awalnya Aruna tidak mau mencari tahu siapa yang melakukan panggilan namun sang driver meliriknya melalui kaca spion tengah mungkin dering panggilan tersebut mengganggu konsentrasi mengemudi.Terpaksa Aruna merogoh clutch mencari ponsel lalu menemukan nama Arumi tertera di layarnya.“Hallo, Arumi?” Aruna menjawab dengan suara parau. “Kamu kenapa?” Arumi bertanya cemas.“Enggak … ada apa?”“Aku lagi di Jakarta … abis ikut seminar, ini lagi di apartemen mas Reynand tapi mas Reynandnya enggak ada lagi bussines trip ke Jogja … ‘kan bete aku sendirian—““Ke apartemen aku sekarang, aku kasih alamatnya,” sambar Arun
”Kamu dari mana?” Nova bertanya dengan nada tinggi saat langkah Leonhard sampai di meja itu.Beberapa orang yang duduk di sana sampai menoleh dan menyaksikan kekurangajaran Nova sebagai istri kepada Leonhard.Nova terhenyak, sadar telah menjadi pusat perhatian.“Tadi aku menemui pak Kevin,” jawab Leonhard santai kemudian menenggak air di dalam gelas miliknya hingga tandas berusaha tenang agar tidak membuat Nova semakin curiga. Nova tidak berkomentar namun raut masam di wajahnya dan tatapan skeptis masih menunjukkan kalau wanita itu tidak mempercayai alasan Leonhard.Tidak jauh berbeda dengan Leonhard, Aruna juga mendapat cecaran Enzo saat akhirnya pria itu menemukan Aruna keluar dari toilet wanita usai membersihkan cairan cinta Leonhard yang tertinggal di bagian intinya.“Dari mana saja kamu? Di mana Leonhard? Apa yang kalian lakukan? Apa kamu tidak bisa menghargai aku, Aruna? Aku tidak menyangka gadis Gunadh—“Plak! Aruna menampar Enzo sebe
Setelah dirasa Aruna kehabisan nafas akhirnya Leonhard mengurai pagutan, menempelkan keningnya dengan kening Aruna dengan nafas memburu lantara jantungnya berdetak kencang sekali disebabkan oleh bergejolaknya berbagai macam emosi di dalam dada.“Aku cemburu, Aruna ….” Leonhard mengakui tanpa segan.“Kamu pikir aku enggak? Kamu memamerkan wanita itu sebagai istri kamu sedangkan aku, untuk menciumku saja kamu harus menyeretku ke luar venue … ini yang aku maksud, Leon … aku enggak menginginkan ini.” Aruna tidak membentak, sorot matanya malah tampak memelas.Leonhard melapisi satu pipi Aruna menggunakan telapak tangannya yang besar kemudian mengusap lembut ibu jarinya di sana.“Aku minta maaf … aku minta kamu sabar, aku akan cari jalan keluarnya … kasih aku waktu sampai aku bisa menjadi CEO Asia Sinergy di Korea.” Leonhard terus meminta waktu tanpa tahu sampai kapan Aruna harus menunggu.Aruna menggelengkan kepalanya. “Aku enggak mau jadi simpanan, Leon.” Air ma
Selanjutnya MC mempersilahkan untuk para tamu undangan menikmati hidangan yang disediakan, biasanya momen ini digunakan untuk mengobrol dengan sesama tamu undangan lain.“Ada satu pengusaha lagi yang ingin aku temui,” kata Leonhard bermaksud ijin meninggalkan Nova seraya bangkit dari kursi.“Aku ikut, sekalian aku mau cari minum.” Nova bangkit dari kursi.Leonhard tidak menolak karena hanya akan menimbulkan perdebatan jadi dia membawa Nova bertemu calon kliennya.Namun nahas, Leonhard salah jalan sehingga bertemu Aruna yang sedang bersama Enzo.Mau tidak mau mereka harus berpapasan, dari jauh Leonhard dan Aruna sudah mengunci tatap sementara Enzo tampak terkejut berulang kali dia menoleh ke samping melihat reaksi Aruna yang terlihat dingin menatap Leonhard dan Nova yang tidak tahu apa-apa menjadi yang paling santai, matanya jelalatan membaca nama makanan di stand yang menggiurkan untuk disantap.Entah siapa yang mulai, langkah mereka berhenti saat jarak
“Dia suami orang ….” Aruna bergumam setelah tawa Enzo mereda.Enzo menoleh lagi kali ini lebih lama karena dia tidak percaya dengan indra pendengarannya namun melihat raut wajah Aruna dan sorot matanya yang sendu membuat pria itu akhirnya percaya.“Kenapa kamu bisa mencintai suami orang? Kamu bukan gadis seperti itu, Aruna ….” Enzo mengatakannya dengan nada rendah penuh kehati-hatian.“Awalnya aku tidak tahu kalau dia sudah menikah tapi kemudian aku tahu dia terpaksa menikah karena bisnis jadi tidak mencintai istrinya ….” Aruna menggantung kalimatnya karena mendengar Enzo tertawa.“Kamu dibohongi, Aruna … tidak ada yang seperti itu, bayangkan saja … mereka menikah, tinggal bersama, bercinta setiap malam ya tentu mereka akan mudah untuk saling mencintai,” timpal Enzo dengan nada meledek.“Mereka tidak tinggal bersama … Leon di Jakarta dan Nova di Surabaya.” Tanpa segan Aruna menyebut nama karena yakin Enzo tidak akan mengkhianatinya.Enzo tidak bodoh, sekali saja dia buka mulut m
Aruna menatap kosong ke arah luar dinding kaca di samping kananya.Entah sudah berapa lama dia duduk termenung bukannya menyelesaikan pekerjaan.Hembusan nafas terdengar kencang Aruna keluarkan.Mengusap wajah kemudian menggeram pelan.“Kenapa sih kemarin aku keras banget sama Leon? Dia ‘kan lagi banyak masalah ….” Aruna bergumam.“Pake acara ngusir dia, nyuruh dia ninggalin aku, minta dia lepasin aku … apa coba? Jadi dianya enggak chat aku lagi,” gerutu Aruna sambil meraih ponselnya lalu membuka ruang pesan dengan Leonhard di aplikasi pesan instan.Tidak ada satu pun pesan dikirim Leonhard sejak kemarin terakhir bertemu Aruna padahal katanya pria itu mencintai Aruna dan tidak akan meninggalkannya.Cinta Aruna yang terlalu dalam kepada Leonhard membuatnya seperti ini dan di saat yang sama dia juga harus mempertahankan harga dirinya.Sungguh pelik hidup Aruna saat menginjak dewasa padahal dulu masalah tersulit baginya hanya PR Matematika.Nada panggil disertai getaran di ponse
“Begitu saja? Kamu merelakanku begitu saja?” Pertanyaan Leonhard itu di luar dugaan Aruna.“Lalu aku harus bagaimana? Jadi simpanan kamu? Sampai kapan? Aku bukan perempuan hina seperti itu, Leon!” Aruna kembali naik pitam.“Tapi aku enggak mencintai Nova dan kamu bukan simpanan aku, tahta kamu lebih tinggi dari Nova … kamu adalah wanita yang aku cintai.”Demi apa Aruna tersanjung, tapi tidak bisa memperlihatkan kalau hatinya luluh sebab dia bukan wanita biasa.Dia Aruna Bramanthi Gunadhya, dalam kasus ini dia butuh kejelasan, dia butuh pengakuan dan dia buka wanita perebut suami orang.“Cinta aja enggak cukup, Leon … dan enggak ada masa depan untuk kita.” “Kasih aku waktu … aku akan cari jalan keluar dari masalah kita.” “Sampai kapan? Satu bulan, satu tahun, satu windu? Atau satu abad? Sampai kapan? Hum? Harus sampai kapan aku menunggu? Harus sampai kapan kita bersembunyi untuk bertemu? Sampai kapan, Leon?” Aruna menaikkan intonasi suaranya diakhir kalimat.“Please … jangan
Kontrak bernilai fantastis telah terjalin hari ini membuat nama Aruna kembali disebut sebagai salah satu yang berkontribusi dalam kerjasama menguntungkan tersebut.Aruna mendapat selamat dari pak Beny yang mendatanginya langsung ke ruangan.“Selamat ya Bu Aruna.” “Terimakasih, Pak … tapi ‘kan semua ini karena bimbingan Bapak juga.” Aruna merendah.Pak Benny yang duduk di sofa tepat di depan Aruna terkekeh.“Kamu sudah pantas menggantikan saya,” kata beliau memuji.“Jauh banget Pak, aku masih harus jadi Procurement Manager dulu baru duduk di posisi Bapak.” Aruna mengingatkan kalau menjadi seorang pemimpin di divisi ini harus menempuh jalan panjang dati jabatannya yang sekarang.“Tapi ini perusahaan keluarga kamu, atas perintah pak Arkana—kamu bisa kapan aja naik jabatan, kakak-kakak kamu juga sudah memegang posisi CEO di usia muda.”Aruna tertawa kering. “Itu mereka, Pak … mereka laki-laki yang sejak muda memang sudah dipersiapkan untuk memegang posisi tertinggi di perusahaan
“Congratulation!” seru keempat kakak laki-laki Aruna sambil menyalakan conveti ke arah Aruna membuat tubuh mungil itu dihujani kertas warna-warna berukuran kecil.Langkah Aruna yang baru saja sampai di meja sebuah restoran mewah yang terdapat di sebuah hotel berbintang lima langsung berhenti lalu diam mematung dengan ekspresi kesal menatap satu persatu kakak laki-lakinya yang jahil sementara kedua kakak ipar membantu Aruna membersihkan kertas conveti yang melekat di wajah, rambut dan pakaiannya.Sementara papi dan mami yang mengikuti Aruna dari belakang malah tergelak menertawakannya.“Udah Kak … makasih.” Aruna menghela pelan tangan Naraya-istri dari kakak pertamanya.“Sudah Kak, biarin.” Aruna kemudian menghela pelan tangan Anasera-istri dari kakak keduanya.Wajah si bungsu mengerut dengan bibir mengerucut karena kesal.“Cieee … gitu aja marah, kita ‘kan mau merayakan.” Ghazanvar-sang kakak pertama menarik tangan Aruna yang masih berdiri di samping meja makan besar yang telah ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments