“Leon … kenapa kamu menghindar?” Aruna bertanya setelah langkahnya sampai di belakang Leonhard.Leonhard memutar badan usai menarik nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan guna menenangkan perasaannya yang berkecamuk hebat.“Aku gagal Aruna … aku enggak bisa mempertahankan perusahaan Singapura, aku enggak bisa mencapai target yang kakek berikan, istri aku berselingkuh dengan mantan kekasihnya, kekasih aku yang mengetahui perselingkuhan itu pun memilih diam dan terakhir kamu dengar sendiri tadi kalau papa mertuaku menyerahkan urusan perusahaan kepada Ethan di mana dia sebenarnya bisa menolongku dengan meminta aku untuk tetap menduduki posisi CEO … enggak ada yang tersisa dari aku, Aruna … aku manusia gagal, aku enggak pantas untuk kamu ….” Leonhard menjeda untuk meraup udara dalam agar emosinya tidak membludak dan menyakiti perasaan Aruna.Aruna tersentak, matanya membeliak karena ternyata Leonhard telah mengetahui perselingkuhan Nova bahkan pria itu tahu kalau Aruna juga mengetahu
Fokus Aruna teralihkan oleh urusan hatinya dengan Leonhard.Di apartemen dia melamun, dia kantor juga tidak jauh berbeda.Aruna bingung bagaimana harus menanggapi ucapan terakhir Leonhard sebelum pria itu masuk ke dalam lift.“Jadi kita putus gitu aja? Terus apa aku harus minta maaf karena menyembunyikan perselingkuhan Nova dari dia? Aku harus gimana? Jadi bagaimana?” Aruna bicara sendiri.“Oke, aku mengerti kalau dia insecure karena bukan lagi siapa-siapa di Asia Sinergy tapi masa dia ninggalin aku gitu aja? Dia udah merawanin aku lho! Aku kaya kak Luna hidup sederhana juga enggak masalah ….” Aruna masih bicara sendiri.Jadi teringat kehidupan sang kakak sepupu yang menikahi pria sederhana meninggalkan segala kemewahan tapi hidup bahagia bersama pria yang dia cintai.Detik berikutnya Aruna menghela nafas panjang tatkala pikiran tentang Leonhard tidak akan membuatnya menderita terlintas dalam benaknya, itu kenapa memilih mundur seperti yang dilakukannya
Leonhard mendapatkan tatapan aneh dan sinis dari karyawan Asia Sinergy Singapura saat baru saja keluar dari lift di lantai sebuah divisi.Tidak seperti di Indonesia yang alasan kepindahannya dirahasiakan, di Singapura berita tentang Leonhard turun jabatan sudah tersiar semenjak kakek datang ke sini untuk memarahi dan menurunkannya beberapa waktu lalu.Mungkin di Indonesia, Leonhard memiliki papa mertua yang harus dijaga nama baik dan harga dirinya.Leonhard duduk di sebuah meja kecil di ruang terbuka menghadap kubikel-kubikel.Beberapa di antara bawahannya ada yang menganggukan kepala samar sebagai tanda hormat untuk menyapa tapi kebanyakan para karyawan yang masih muda hanya meliriknya sekilas.Leonhard menyalakan komputer kemudian membuka berkas yang ada di atas meja.Dia mulai menekuni pekerjaannya tanpa merasa rendah diri.Tepat saat jam makan siang, seorang office boy datang menghampiri meja Leonhard.“Tuan … Anda dipanggil ke ruangan nona Ava.” “Oke … saya ke sana sebe
Aruna masih berharap kalau hubungannya dengan Leonhard akan membaik, itu kenapa rela membohongi papi untuk membela Leonhard.Dia akan menunggu sampai keadaan Leonhard stabil atau minimal sampai pria itu bisa lebih tenang dan menerima keadaannya sekarang.Aruna beranggapan kalau emosi yang Leonhard tujukan terakhir kali adalah bentuk pelampiasan kekesalan atas takdir yang membawanya terpuruk.Dia terlalu gengsi untuk menghubungi Leonhard dan terus menunggu kabar dari pria itu.Meski ada alasan untuk menghubungi Leonhard dengan cara meminta maaf karena tidak memberitahu tentang perselingkuhan Nova tapi Aruna takut Leonhard tidak membalas dan malah memblokir nomornya membuat dia semakin terluka.Entah kenapa Aruna tidak bisa membenci Leonhrad, selalu tersimpan rasa iba, kasian dan sayang untuk pria itu yang berakhir memaafkan apapun yang dilakukan Leonhard kepadanya.Aruna benci menjadi lemah, tidak seperti yang selalu dia tunjukan di luar apalagi saat melakukan pekerjaannya yang b
Ternyata pak Handoko memikirkan ucapan Nova di rumah sakit tempo hari, mengingat Nova juga adalah putri satu-satunya maka beliau mengalihkan seluruh saham di Asia Sinergy menjadi atas nama Nova.Prosesnya memang panjang, membutuhkan waktu lama tapi Nova memberanikan diri langsung berangkat ke Korea menemui tuan David Lee yang mana adalah ayah mertuanya.“Ini rumahnya?” Dewa bertanya dari dalam mobil, kepalanya celingukan menatap ke luar jendela dengan takjub.Dia berpikir kalau keluarganya kaya raya tapi ternyata diatas langit masih ada langit, keluarga Leonhard jauh lebih kaya darinya.“Ini rumah papinya Leon, rumah utama ada di dalam lebih besar lagi … kamu balik ke hotel aja, kayanya aku menginap di sini malam ini.” Dewa menyerongkan posisi duduknya demi bisa menghadap wajah Nova.Tangannya meraih kedua tangan Nova yang kemudian dia genggam.“Kamu … kenapa bersedia melakukan ini? Leonhard memiliki fisik sempurna, dia juga lebih kaya dari aku … kenapa kamu masih mau sama aku
“Tumben kamu datang ke sini, apa untuk membantu suamimu?” Mi-Rae-bibinya Leonhard bertanya dengan senyum sinis.“Kamu mencintai Leon ya?” Kakek bertanya sebelum Nova menimpali Mi-Rae.“Tentu saja Kek, saya istrinya.” Nova menjawab tampak seperti penuh keyakinan.Lalu hening karena asisten rumah tangga silih berganti menyajikan makan malam.Mereka mulai menyantap makan malam tanpa suara sampai akhirnya kakek bicara kembali.“Kakek dengar papa kamu sedang membalik nama saham perusahaan atas nama kamu, apakah benar?” Nova mendongak dari piring yang sedang ditekuninya.“Iya Kek, setelah balik nama selesai … saya memiliki hak suara untuk meminta Leon yang menjadi CEO di Asia Sinergy Jakarta.” Entah dari mana datangnya keberanian yang dimiliki Nova saat ini.“Tidak bisa, dia sudah dinyatakan tidak kompeten mengelola perusahaan.” Mi-Rae berujar santai.Kalau Ethan ada, mungkin pria itu juga akan melakukan penolakan namun sekarang Ethan sedang di Singapura setelah kemarin beberapa h
“Pagi Pi … Mi ….” Leonhard menyapa saat memasuki ruang makan sembari menggenggam tangan Nova.“Kamu … kapan datang?” Papi bertanya seraya melirik tangan Leonhard dan Nova yang saling menggenggam.“Tadi malam Pi, tapi kami akan pulang sekarang ….” Leonhard menarik kursi untuk Nova duduk.“Kenapa sebentar sekali? Mami masih kangen sama kalian.” Mami menatap sedih.“Nova harus ngurusin butiknya … akhir minggu depan, Leon datang lagi ya Mi.” “Apa Nova sudah memberitahumu tentang hasil pembicaraan saat makan malam?” Papi bertanya dengan ekspresi lebih hangat.Leonhard menganggukan kepala dengan raut wajah tidak bersemangat.“Jadi harus seperti ini dulu agar kalian bisa memberi Papi cucu?” David Lee tertawa renyah.Tampak kontras dengan ekspresi Nova dan Leonhard yang kesal.“Begitu Nova dinyatakan mengandung, kamu bisa langsung mendudukan posisi CEO kembali,” sambung papi David lagi usai tawanya mereda.Leonhard dan Nova saling menatap k
“Hati-hati di jalan ya sayang ….” Mami melepas kepergian Aruna ke Singapura.“Sorry ya, jadi kamu yang harus datang ke pesta tuan Liong.” Papi berujar usai mengecup kening Aruna.“Enggak apa-apa … Aruna juga enggak ada acara,” kata Aruna menunjukan tampang biasa saja padahal jantungnya dag dig dug berharap akan bertemu Leonhard di Singapura.“Aruna pergi ya, Pi … Mi ….” Aruna masuk ke dalam mobil lalu membuka kaca jendela.“Mbak Tasya, titip Aruna ya.” Mami berujar sambil melambaikan tangan kepada Tasya yang duduk di samping driver.“Siap Bu ….” Tasya menyahut.Mobil mewah itu melaju diiringi lambaian tangan mami Zara dan papi Arkana.“Pi … acara Papi sama pak Presiden ‘kan batal, kenapa enggak kita aja yang ke Singapura?” Mami bertanya saat digiring masuk kembali ke dalam rumah.“Biarin aja Aruna untuk urusan pesta mah … biar kenal banyak pengusaha juga dia untuk di prospek.” Papi beralasan namun senyum dan sorot matanya tampak penuh arti.“Semoga pulang dari sana Aruna dape
Benar saja, Leonhard mendapat pemberitahuan kalau mulai Senin sudah bisa menduduki jabatan CEO kembali di Asia Sinergy Jakarta.Mi-Rae mengamuk sewaktu mendengar berita tersebut.Dia menghubungi putranya untuk memberikan banyak wejangan demi agar bisa menjatuhkan Leonhard.Selama beberapa menit Ethan mengerutkan wajah mendengar sang mami meracau penuh emosi dalam sambungan telepon.“Mi … Mi … dengar aku dulu ….” Setelah Ethan berkata demikian, barulah Mi-Rae berhenti nyerocos hanya terdengar nafas memburu beliau sekarang.“Asia Sinergy Jakarta hanya perusahaan kecil, tidak sampai setengah saham Asia Sinergy Singapura ditanam di sana … biarkan Leon memiliki itu, kita masih bisa mendapatkan Asia Sinergy Singapura dan Asia Sinergy Korea … aku sedang fokus mengembalikan kejayaan Asia Sinergy Singapura untuk mengambil hati kakek agar kakek yakin memberikan perusahaan induk kepadaku … Mami sabar saja, tunggu dan lihat bagaimana kita akan memiliki seluruh harta kakek dan membuat miskin
Mia terpekur di tempat duduknya di ruang meeting di mana ada Ava, Leonhard dan Ethan juga di sana.Leonhard sedang menyampaikan beberapa strategi untuk dapat mengembalikan kejayaan Asia Sinergy tanpa sekalipun menyebut nama Mia sebagai biang keladinya.Adik bungsunya Mia itu tidak membahas siapa yang melakukan ini atau kenapa sampai bisa terjadi tapi menitik beratkan pada bagaimana menyelesaikan masalah yang timbul.Ava menatap Mia dingin dan yang bersangkutan menundukan pandangan karena malu.“Oke, Leon … kita akan coba strategi itu, aku dukung sepenuhnya.” Ethan tentu saja menyetujui karena mengakui kehebatan Leonhard dalam bisnis dan nanti pasti dirinya yang akan mendapat pujian kakek.Jika strategi Leonhard berhasil, kakek dan pamannya-David Lee akan menganggap kalau strategi tersebut adalah hasil pemikirannya.Tanpa terasa waktu telah menunjukkan jam pulang kerja, Ethan mengakhiri meeting privat ini setelah meminta Mia dan Ava melakukan strategi Leonhard barusan.Berhubung
“Bu Aruna … Ibu kenapa?” tanya Tasya sembari mengusap lengan Aruna yang sedang menangkup wajahnya menggunakan kedua telapak tangan.“Aku berterimakasih sama usaha kamu mempertemukan aku dengan Leon tapi aku mohon cukup, Tasya … dia udah nyerah sama hubungan kami, aku enggak mungkin maksa dia terus … dia pria beristri.” Aruna bicara di sela isak tangisnya yang pilu.Tasya melorotkan bahunya, dia menyesal mengambil inisiatif mempertemukan Leonhard dengan Aruna karena ternyata malah membuat hati Aruna semakin terluka.***“Tumben nginep di sini!” Narashima menyapa sang adik bungsu dengan sindiran.Memang sangat jarang sekali Aruna pulang ke rumah meski weekend karena menunggu Leonhard datang ke apartemen untuk memperbaiki hubungan mereka.Tapi setelah pertemuan minggu kemarin di Singapura di mana Leonhard tampak menyerah dengan hubungan mereka jadi Aruna memilih pulang ke rumah mami papi.“Apa sih!” ketus Aruna dengan cara paling menggemaskan.Papi tertawa pelan. “Papi seneng kam
Setelah sosok Tasya tidak terlihat lagi, tiba-tiba ponsel Rocky berdering lalu ijin menjauh untuk menjawab panggilan telepon.Leonhard menganggukan kepala memberi ijin dan kini tinggalah dia dan Aruna di masing-masing meja yang sangat berdekatan itu memberi mereka keyakinan kalau Tasya dan Rocky yang merencanakan ini.“Awalnya aku enggak curiga waktu Rocky tiba-tiba datang dan mengajak makan siang membicarakan tentang Asia Sinergy Jakarta ….” Leonhard menjelaskan kalau ini bukan rencananya.“Apalagi aku, undangan tuan Lion untuk papi tapi papi ada pertemuan dengan bapak Presiden jadi aku yang disuruh hadir … aku juga enggak mengira kalau akan bertemu kamu di restoran yang dipilihkan Tasya,” timpal Aruna menjelaskan hal yang sama.“Jadi … mereka yang merencanakan?” Leonhard meminta pendapat.“Mungkin ….” Aruna bergumam.Keheningan setelahnya merajai padahal Aruna sudah menyusun kata-kata untuk bertemu Leonhard namun mendapati sikap Leonhard yang dingin membuat semua kalimat itu m
“Hati-hati di jalan ya sayang ….” Mami melepas kepergian Aruna ke Singapura.“Sorry ya, jadi kamu yang harus datang ke pesta tuan Liong.” Papi berujar usai mengecup kening Aruna.“Enggak apa-apa … Aruna juga enggak ada acara,” kata Aruna menunjukan tampang biasa saja padahal jantungnya dag dig dug berharap akan bertemu Leonhard di Singapura.“Aruna pergi ya, Pi … Mi ….” Aruna masuk ke dalam mobil lalu membuka kaca jendela.“Mbak Tasya, titip Aruna ya.” Mami berujar sambil melambaikan tangan kepada Tasya yang duduk di samping driver.“Siap Bu ….” Tasya menyahut.Mobil mewah itu melaju diiringi lambaian tangan mami Zara dan papi Arkana.“Pi … acara Papi sama pak Presiden ‘kan batal, kenapa enggak kita aja yang ke Singapura?” Mami bertanya saat digiring masuk kembali ke dalam rumah.“Biarin aja Aruna untuk urusan pesta mah … biar kenal banyak pengusaha juga dia untuk di prospek.” Papi beralasan namun senyum dan sorot matanya tampak penuh arti.“Semoga pulang dari sana Aruna dape
“Pagi Pi … Mi ….” Leonhard menyapa saat memasuki ruang makan sembari menggenggam tangan Nova.“Kamu … kapan datang?” Papi bertanya seraya melirik tangan Leonhard dan Nova yang saling menggenggam.“Tadi malam Pi, tapi kami akan pulang sekarang ….” Leonhard menarik kursi untuk Nova duduk.“Kenapa sebentar sekali? Mami masih kangen sama kalian.” Mami menatap sedih.“Nova harus ngurusin butiknya … akhir minggu depan, Leon datang lagi ya Mi.” “Apa Nova sudah memberitahumu tentang hasil pembicaraan saat makan malam?” Papi bertanya dengan ekspresi lebih hangat.Leonhard menganggukan kepala dengan raut wajah tidak bersemangat.“Jadi harus seperti ini dulu agar kalian bisa memberi Papi cucu?” David Lee tertawa renyah.Tampak kontras dengan ekspresi Nova dan Leonhard yang kesal.“Begitu Nova dinyatakan mengandung, kamu bisa langsung mendudukan posisi CEO kembali,” sambung papi David lagi usai tawanya mereda.Leonhard dan Nova saling menatap k
“Tumben kamu datang ke sini, apa untuk membantu suamimu?” Mi-Rae-bibinya Leonhard bertanya dengan senyum sinis.“Kamu mencintai Leon ya?” Kakek bertanya sebelum Nova menimpali Mi-Rae.“Tentu saja Kek, saya istrinya.” Nova menjawab tampak seperti penuh keyakinan.Lalu hening karena asisten rumah tangga silih berganti menyajikan makan malam.Mereka mulai menyantap makan malam tanpa suara sampai akhirnya kakek bicara kembali.“Kakek dengar papa kamu sedang membalik nama saham perusahaan atas nama kamu, apakah benar?” Nova mendongak dari piring yang sedang ditekuninya.“Iya Kek, setelah balik nama selesai … saya memiliki hak suara untuk meminta Leon yang menjadi CEO di Asia Sinergy Jakarta.” Entah dari mana datangnya keberanian yang dimiliki Nova saat ini.“Tidak bisa, dia sudah dinyatakan tidak kompeten mengelola perusahaan.” Mi-Rae berujar santai.Kalau Ethan ada, mungkin pria itu juga akan melakukan penolakan namun sekarang Ethan sedang di Singapura setelah kemarin beberapa h
Ternyata pak Handoko memikirkan ucapan Nova di rumah sakit tempo hari, mengingat Nova juga adalah putri satu-satunya maka beliau mengalihkan seluruh saham di Asia Sinergy menjadi atas nama Nova.Prosesnya memang panjang, membutuhkan waktu lama tapi Nova memberanikan diri langsung berangkat ke Korea menemui tuan David Lee yang mana adalah ayah mertuanya.“Ini rumahnya?” Dewa bertanya dari dalam mobil, kepalanya celingukan menatap ke luar jendela dengan takjub.Dia berpikir kalau keluarganya kaya raya tapi ternyata diatas langit masih ada langit, keluarga Leonhard jauh lebih kaya darinya.“Ini rumah papinya Leon, rumah utama ada di dalam lebih besar lagi … kamu balik ke hotel aja, kayanya aku menginap di sini malam ini.” Dewa menyerongkan posisi duduknya demi bisa menghadap wajah Nova.Tangannya meraih kedua tangan Nova yang kemudian dia genggam.“Kamu … kenapa bersedia melakukan ini? Leonhard memiliki fisik sempurna, dia juga lebih kaya dari aku … kenapa kamu masih mau sama aku
Aruna masih berharap kalau hubungannya dengan Leonhard akan membaik, itu kenapa rela membohongi papi untuk membela Leonhard.Dia akan menunggu sampai keadaan Leonhard stabil atau minimal sampai pria itu bisa lebih tenang dan menerima keadaannya sekarang.Aruna beranggapan kalau emosi yang Leonhard tujukan terakhir kali adalah bentuk pelampiasan kekesalan atas takdir yang membawanya terpuruk.Dia terlalu gengsi untuk menghubungi Leonhard dan terus menunggu kabar dari pria itu.Meski ada alasan untuk menghubungi Leonhard dengan cara meminta maaf karena tidak memberitahu tentang perselingkuhan Nova tapi Aruna takut Leonhard tidak membalas dan malah memblokir nomornya membuat dia semakin terluka.Entah kenapa Aruna tidak bisa membenci Leonhrad, selalu tersimpan rasa iba, kasian dan sayang untuk pria itu yang berakhir memaafkan apapun yang dilakukan Leonhard kepadanya.Aruna benci menjadi lemah, tidak seperti yang selalu dia tunjukan di luar apalagi saat melakukan pekerjaannya yang b