Share

Cinta Terlarang Atau Takdir
Cinta Terlarang Atau Takdir
Author: Erna Azura

Promosi

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2025-01-13 08:05:50

“Congratulation!” seru keempat kakak laki-laki Aruna sambil menyalakan conveti ke arah Aruna membuat tubuh mungil itu dihujani kertas warna-warna berukuran kecil.

Langkah Aruna yang baru saja sampai di meja sebuah restoran mewah yang terdapat di sebuah hotel berbintang lima langsung berhenti lalu diam mematung dengan ekspresi kesal menatap satu persatu kakak laki-lakinya yang jahil sementara kedua kakak ipar membantu Aruna membersihkan kertas conveti yang melekat di wajah, rambut dan pakaiannya.

Sementara papi dan mami yang mengikuti Aruna dari belakang malah tergelak menertawakannya.

“Udah Kak … makasih.” Aruna menghela pelan tangan Naraya-istri dari kakak pertamanya.

“Sudah Kak, biarin.” Aruna kemudian menghela pelan tangan Anasera-istri dari kakak keduanya.

Wajah si bungsu mengerut dengan bibir mengerucut karena kesal.

“Cieee … gitu aja marah, kita ‘kan mau merayakan.” Ghazanvar-sang kakak pertama menarik tangan Aruna yang masih berdiri di samping meja makan besar yang telah dikelilingi seluruh anggota keluarga.

Aruna akhirnya duduk dengan masih menunjukan ekspresi wajah ditekuk.

“Pake conveti segala ah, aku ‘kan cuma naik jabatan jadi Sourching Spesialist bukan jadi Kepala Departemen Procurement.” Aruna mengibas-ngibas kertas conveti yang memenuhi pundaknya.

“Jangankan naik jabatan … kamu bisa bangun pagi aja ‘kan kita rayain,” seloroh Arnawarma-sang kakak kedua membuat bibir Aruna mencebik menggemaskan.

Semua tertawa tapi tidak dengan Aruna, meski begitu raut kesal Aruna telah menghilang setelah menyadari dibalik keisengan keempat kakak laki-lakinya ada sayang yang banyak untuknya.

“Mbak, aku mau pesen menu paling mahal di sini,” kata Aruna kepada pelayan wanita yang baru saja datang membawa buku menu.

“Baik, Kak.” Dengan senang hati sang pelayan menuliskan pesanan Aruna disusul pesanan anggota keluarga yang lain.

Malam ini papi Arkana membuat pesta perayaan atas promosi Aruna.

Pasalnya Aruna yang setelah lulus kuliah ditempatkan sebagai Sourching Asistant di perusahaan milik papinya sendiri dalam waktu delapan bulan saja mampu melakukan pekerjaan dengan excelent sampai atasannya yang menjabat sebagai Sourching Spesialist yang telah pensiun perhari ini memilih Aruna sebagai penggantinya.

Tidak ada nepotisme dalam hal ini, Aruna benar-benar kerja keras untuk bisa mendapatkan kursi tersebut dan semua orang di perusahaan mengakuinya.

Tidak seperti keempat kakak Aruna yang langsung memegang jabatan sebagai CEO di setiap perusahaan milik kakek dan papi, si bungsu malah dipekerjakan di level menengah sampai harus mati-matian untuk mendapatkan posisi level pimpinan.

“Papi bangga sama kamu, sayang ….” Adalah papi Arkana yang serius dengan kalimatnya tersebut.

Papi Arkana sebenarnya ingin Aruna membuka butik, coffeshop, atau menduduki jabatan Direktur Humas di Rumah Sakit milik istrinya dengan job desk ringan.

Beliau tidak ingin Aruna lelah bekerja karena sesungguhnya apapun di dunia ini bisa beliau berikan untuk sang putri tercinta.

Tapi Aruna bersikeras ingin bekerja di perusahaan sang papi karena sesuai dengan jurusan yang dia ambil saat kuliah.

Jadilah papi Arkana menempatkan Aruna di level bawah agar menyerah namun ternyata si bungsu yang merupakan perempuan satu-satunya ini adalah perempuan tangguh seperti sang mami.

“Iya donk, Arunaaaa …,” ujarnya sembari menepuk dada jumawa.

Papi dan mami tertawa bangga sementara keempat kakaknya merotasi bola mata malas.

“Pi, ada satu klien yang cukup potensial … tapi Zio lagi banyak proyek … yang ini Zio limpahkan ke perusahaan Papi ya.” Reyzio-kakak ketiga Aruna malah membahas bisnis.

“Kalau gitu, ini proyek pertama kamu sebagai Sourching Spesialist.” Papi Arkana langsung memberikan tantangan kepada Aruna berharap sang putri menyerah.

“Oke! Siapa takut.” Tapi Aruna malah menantang.

“Untung ya pembagian waris diatur kalau anak laki-laki dapet yang paling besar karena kalau enggak ada aturan itu kayanya seluruh perusahaan papi dikuasai dia yang ambis,” celoteh Narashima-kakak keempat Aruna.

Mami Zara langsung memberikan tatapan peringatan.

“Ya iyalah, Sorry ya aku enggak kaya kalian … cowok tapi hidupnya penuh drama romantis.” Aruna meledek ingin puas membalas kejahilan kakak-kakaknya.

“Hey! Jangan sesumbar, sayang … kamu belum aja mengenal cinta, jangan sampai sekalinya mengenal cinta-eeeh, drama berdarah-darah ….” Ghazanvar menimpali.

“Nangis-nangis bombay,” sambung Arnawarma.

“Gimana Aruna mau punya cowok kalau baru aja ada cowok yang deketin Aruna langsung kalian datengin terus diancam-ancam,” kata Aruna ketus dan mereka semua kembali tertawa.

“Nanti Mami cariin yang terbaik,” kata mami Zara memberi solusi.

“Enggak ah, Aruna mau cari sendiri … boleh ya Mi … Pi … Please ….” Aruna menyatukan kedua tangan di depan dada dengan tampang memelas.

Bagi Aruna menikah hanya bisa dilakukan satu kali seumur hidup sesuai dengan moto keluarga Gunadhya jadi harus dengan orang yang dia cintai dan yang cintanya besar untuknya.

“Memangnya ada cowok yang kamu suka?” pancing papi Arkana penasaran.

“Belum ada sih, tapi sekalinya ada … Papi sama Abang Ghaza, Mas Nawa, Kak Zio, Mas Nara jangan aneh-aneh ya … enggak kasian apa sama Aruna yang ngejomblo terus belum pernah ciuman dan masih perawan ini.”

“Hey!”

“Shut up!”

“Ow … ow … ow!”

“Aruna!”

Seru keempat kakaknya dengan ekspresi memperingati dan tatapan tajam sementara sang papi telah mengepalkan tangan di bawah meja mendengar celotehan Aruna karena membayangkan putrinya disentuh oleh pria asing brengsek sebelum janur kuning melengkung.

Aruna dan mami serta kedua kakak ipar Aruna tertawa meningkahi sikap kelima pria yang begitu posesif kepada Aruna.

***

Selama seminggu Aruna mempersiapkan segala sesuatu untuk presentasi di depan klien hari ini.

Dia harus sempurna, harus bisa menaklukan tantangan papi yang selalu meremehkannya. Setidaknya itu yang Aruna rasakan karena papi selalu saja menganggapnya seperti boneka dari bahan porselen yang rapuh.

Aruna datang lebih awal ke ruang meeting guna berkoordinasi dengan tim support memberikan data terbaru yang akan ditampilkan nanti karena Aruna sendiri yang akan presentasi.

Tidak berselang lama para atasannya yang merupakan para pimpinan di Departemen Procurement satu persatu memasuki ruangan rapat.

“Semangat Aruna!” seru pak Beny-Dephead Procurement seraya mengepalkan tangan ke udara.

Aruna mengedipkan satu matanya memberitahu kalau dia begitu tenang menghadapi ini.

Aruna menganut kepercayaan jika segala sesuatu harus dilakukan dengan tenang dan kepala dingin agar berjalan lancar dan mendapatkan hasil maksimal jadi Aruna berusaha keras mengumpulkan bahan presentasi terbaik agar dia percaya diri dalam menyampaikannya.

Tidak berselang lama, dari kejauhan suara papi Arkana terdengar.

Beliau seperti sedang mengobrol dengan seseorang yang juga memiliki suara berat.

Entah kenapa semakin dekat suara itu terdengar jantung Aruna mulai menaikkan tempo debaran.

Aruna menerka-nerka bagaimana paras dari suara bariton yang saat tertawa terdengar sangat seksi itu.

Papi Arkana masuk lebih dulu diikuti sang klien bernama Leonhard Mikael yang mampu membuat Aruna menahan nafas dan memaku tatap padanya.

Demi Tuhan, meski memiliki papi dan empat kakak laki setampan Dewa Yunani tapi saat ini tepat di depan Aruna-pria bernama Leonhard Mikael jauh lebih tampan.

“Aruna … kenalkan, ini pak Leon … calon klien kita.” Suara papi Arkana menyadarkan Aruna.

Sebisa mungkin Aruna menutupi segala keterpesonaannya kepada Leonhard dengan menunjukkan tampang datar.

Menundukan pandangan, menyambut jabatan tangan pria itu kemudian mendongak disertai senyum tipis.

“Selamat pagi Pak Leon … selamat datang di AG Group, mari kita mulai meetingnya,” sapa Aruna bersikap biasa saja.

Berulang kali Aruna menarik nafas lalu mengembuskannya perlahan guna menetralkan debar jantung yang masih menggila.

Dia tidak boleh terdistraksi, Aruna harus bisa membalas pesona Leonhard yang berhasil memikatnya dengan kemampuan yang dia miliki agar pria itu menandatangani kontrak bisnis sehingga mereka bisa terus bertemu.

Aruna mendapat motivasi tambahan untuk melakukan presentasi, gadis itu tampak memukau saat menunjukkan bahan-bahan baku yang akan digunakan untuk membuat product yang diinginkan klien.

Presentasi Aruna begitu lengkap sampai ke analisis pasar dan Market share yang tentu saja hal tersebut membuat Leonhard terpukau.

Tanpa sadar para atasan Aruna bertepuk tangan usai Aruna selesai melakukan presentasi.

Aruna sampai terkejut, diam-diam tersenyum bangga sambil melangkah ke kursinya.

“Sepertinya saya tidak perlu mempertimbangkannya lagi … selain AG Group adalah perusahaan terbaik dalam bidang ini, saya juga baru menyaksikan presentasi yang luar biasa dan lengkap … tapi saya memiliki satu kebiasaan ….” Kalimat Leonhard menggantung.

“Apa itu?” Papi Arkana bertanya.

“Saya harus melihat langsung bahan baku dibuat di pabriknya dan setelah cocok baru kita akan menandatangani kontrak kemudian setelah kontrak berjalan, saya juga akan memeriksa prosesnya secara berkala.” Leonhard berujar dengan nada tegas.

Papi Arkana tertawa. “Beberapa klien melakukan hal yang sama, jadi tidak masalah … Aruna akan memfasilitasinya.” Papi Arkana mengarahkan pandangan pada Aruna diikuti Leonhard.

“Hem?” Aruna mendongak mengangkat kedua alisnya karena mendengar namanya dipanggil sementara dia tidak tahu apa yang sedang dibicarakan sang papi dengan Leonhard.

“Pak Leon suka dengan presentasi kamu tapi dia harus survei langsung bahan baku ke pabrik … kamu fasilitasi ya,” kata papi Arkana membuat hati Aruna membuncah akan perasaan bahagia karena itu berarti harapannya terkabul.

Dia akan betemu dan berkomunikasi secara intens dengan pria tampan yang mampu menggetarkan hatinya itu.

“Siap, Pak!” Aruna menyahut sembari menganggukan sedikit kepalanya.

“Yes … Yes … Yes …,” batin Aruna teriak kegirangan.

Sampai detik ini, Aruna masih mengira kalau Leonhard Mikael adalah seorang pria lajang yang ambisius seperti dirinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Pria Beristri

    Mobil yang ditumpangi Leonhard sampai di rumah, dia merogoh saku celana lalu memakai cincin nikahnya setelah melihat mobil sang istri terparkir di halaman.Dia turun tepat ketika mobil mewah itu berhenti lalu melangkah gontai masuk ke dalam rumah.Kepala asisten rumah tangga membukakan pintu.“Nyonya ada di ruang makan menunggu Tuan,” kata pria paruh baya itu seraya mengambil alih tas dari tangan Leonhard.Leonhard tidak memberikan respon, hanya menyerahkan tasnya dengan ekspresi malas.Seiring langkahnya menuju ruang makan, Leonhard berusaha melengkungkan senyum hingga akhirnya dia bisa memberikan senyum terbaik saat tatapannya bertemu dengan tatapan sang istri.“Hai Leon,” sapa Nova Lyra Handoko-anak dari crazy rich Surabaya yang dia nikahi setahun lalu karena perjodohan yang membawanya ke Indonesia-kampung halaman sang mami untuk mengelola perusahaan milik sang papi yang telah bergabung dengan perusahaan milik pak Handoko yang tidak lain adalah ayah mertuanya.“Hai Nova, kap

    Last Updated : 2025-01-13
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Love At First Sight

    Aruna menempelkan ponselnya ke dada, mata terpejam dan bibirnya tersenyum setelah membalas pesan dari Leonhard padahal tidak ada kalimat romantis dalam percakapan singkat itu tapi Aruna rasanya seperti sedang pacaran dengan Leonhard.Aruna pernah menyukai beberapa lelaki, tapi Leonhard berbeda.Pria matang itu berhasil membuat Aruna jadi aneh seperti ini.Aruna mengotak-ngatik ponselnya membuka lagi ruang pesan dengan Leonhard kemudian pergi ke profil pria itu untuk melihat dengan jelas foto profil Leonhard yang tengah main golf, padahal hanya sebagian wajahnya yang terlihat tapi dalam pandangan Aruna-Leonhard sungguh luar biasa tampan.Aruna mengusap layar ponselnya menggunakan ibu jari dan mata yang berbinar.Beberapa detik kemudian dia sadar akan kegilaan yang dilakukannya, Aruna terkekeh sembari menutup wajah menggunakan satu tangan lantas menjatuhkan punggung di atas kasur.“Kayanya papi pasti setuju kalau aku pacaran sama Leon ….” Aruna bicara sendiri.“Emm … tapi enggak,

    Last Updated : 2025-01-13
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Batal

    “Pagi Bu …,” sapa Tasya dan Tezaar kompak.Mereka berdua adalah asisten Aruna.“Pagi … kamu udah berhasil hubungi pak Robby?” Aruna bertanya kepada Tezaar.“Sudah Bu, beliau siap menerima kedatangan Ibu dan pak Leon.” Tezaar menjawab lugas.“Oke … terus Sya, kamu tolong bantu saya analisis data yang kemarin ya … nanti saya periksa kembali pulang dari pabrik.” Aruna memberi perintah kepada Tasya.“Baik, Bu!” Tasya menyahut.“Saya tunggu pak Leon di bawah aja ya, biar langsung pergi.” Aruna berujar lagi sambil melirik arlojinya.“Baik, Bu.” Tasya dan Tezaar kompak menimpali.Aruna kembali ke lantai satu menunggu Leonhard di lobby.Setelah duduk selama satu jam di sana, dia mulai gelisah lalu memeriksa ponselnya untuk menghubungi Leonhard.Namun sayang ponselnya mati, lupa diisi daya karena dipeluk semalaman.“Yaaaah … ada-ada aja.” Aruna mengesah.Dia mengeluarkan powerbank dari dalam tas dan kembali melorotkan bahu karena powerbank ya juga kehabisan daya.“Pak! Punya charg

    Last Updated : 2025-01-13
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Perhatian

    Aruna mengemudikan mobil Narashima pulang ke rumah, jalanan masih saja macet padahal jam pulang kerja sudah lewat.Seharusnya tadi pagi dia minta diantar driver, bukannya malah main masuk mobil saja.Butuh waktu satu setengah jam sampai di rumah dan keadaan rumah sudah sepi dengan beberapa lampu padam.Saat Aruna melewati ruang televisi, tiba-tiba lampu menyala, seketika sosok papi memenuhi pandangan matanya maka langkah Aruna pun berhenti.“Sayang … sini duduk dulu, kita ngobrol sebentar.” Papi menepuk space kosong di sofa panjang.Aruna mengembuskan nafas, raut lelah kentara sekali di wajah cantiknya.Lelah bukan karena bekerja melainkan berperang dengan mood buruknya seharian ini.“Kamu capek?” Papi Arkana bertanya.“Bangeeeet! Ternyata kerjaan pak Bagas banyak banget ya … Pantesan aja sering lembur, Aruna kira biar bisa dapet uang lembur yang besar ….” Aruna tampak menyesal telah berpikir negatif kepada bosnya yang dulu.“Kamu itu ya, negatif thinkiiiiing aja.” Papi Arkan

    Last Updated : 2025-01-13
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Perjalanan Bisnis

    BUSSINES TRIPHari yang ditunggu-tunggu Aruna akhirnya tiba, dia dan Leonhard akan melakukan kunjungan ke salah satu pabrik yang memproduksi bahan baku.Tadi malam Aruna telah mengisi daya batre ponselnya berikut dengan powerbank.Sambil berdandan dia sering kali mengecek ponsel untuk memastikan tidak ada chat dari Leonhard yang membatalkan janji.“Mi … Pi … Aruna pergi ya, Aruna mau ke pabrik sama pak Leon.” Aruna mengecup pipi papi dan mami kemudian bibirnya mengapit satu helai roti yang baru saja diambil dari piring saji di atas meja.“Sayang, kapan kamu mau pindah ke apartemen?” Mami berteriak dari ruang makan karena Aruna telah melesat cepat menuju pintu depan.“Nanti aja!” Aruna balas berteriak sebelum melewati pintu.Mami mengembuskan nafas panjang sementara papi menggelengkan kepala samar.“Kenapa Aruna boleh tinggal di apartemen tapi Nara enggak?” Narashima terdengar menggerutu.“Iya … enggak adil.” Reyzio menimpali.“Nanti kalian bawa cewek ke apartemen.” Papi Arka

    Last Updated : 2025-02-18
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Semakin Terpesona

    Aruna mengawasi Leonhard dan pak Robby dari jauh, dia tidak bisa membantu pak Robby untuk mendapatkan tender ini karena sang klien datang langsung menilai.Dan entah karena kharisma atau kejelian Leonhard serta insting kuat yang dimilikinya sampai mampu membuat pak Robby kelabakan menjawab pertanyaan pria itu.Aruna bisa melihat raut kecewa di wajah tampan Leonhard.Beberapa saat kemudian pak Robby dan Leonhard datang mendekati Aruna yang berdiri di pintu keluar.“Terimakasih pak Robby, akan saya pertimbangkan hasil survei kali ini ….” Leonhard tidak ingin berlama-lama, dia menjabat tangan pak Robby untuk berpamitan.“Mungkin nanti saya yang akan menginfokan kepada Pak Robby hasil dari keputusan Pak Leon,” kata Aruna menjadi penengah.“Ya … itu bagus,” balas Leonhard setuju.“Baik, Pak Leon … Bu Aruna … saya tunggu kabar baiknya,” ujar pak Robby penuh harap.Pak Robby mengantar Aruna dan Leonhard ke area depan pabrik.Sama seperti perginya, saat kembali ke parkiran mobil pun

    Last Updated : 2025-02-18
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Perjalanan Bisnis

    “Pagi Pak Leon,” sapa Aruna ketika membuka pintu mobil.Senyum manis merekah di bibirnya yang dipoles liptint warna pink.“Pagi Bu Aruna,” balas Leonhard hangat dan ramah.“Papi baru aja pergi anter mami ke Bali jadi Pak Leon enggak perlu minta ijin,” kata Aruna menyambung pembicaraan tadi malam sebelum sempat Leonhard bersuara tentang mampir untuk pamit kepada kliennya tersebut.“Oh ….” Leonhard tertawa dan lagi-lagi suara bariton seksinya membuat Aruna ingin dijamah pria itu di atas ranjang.Bayangkan saja, Aruna dengan hormon remaja menginjak dewasanya belum pernah disentuh oleh pria asing manapun bahkan ciuman pertama belum pernah dia dapatkan.Itu karena Aruna memiliki lima bodyguard yang selalu mengekangnya. “Baiklah,” sambung Leonhard mengerti.Mobil pun melaju usai driver memasukan koper Aruna ke kabin belakang.Leonhard mengamati cara berpakaian Aruna yang lebih casual tapi tetap tidak meninggalkan kesan old money.Aruna tidak memakai stelan blazer dengan pinsil sk

    Last Updated : 2025-02-19
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Mengenal Aruna

    “Mohon maaf hanya ada satu kamar … tapi saya jamin aman, tidak akan ada penggerebekan,” kata resepsionis saat Aruna meminta dua kamar untuk dirinya dan Leonhard.Leonhard dan Aruna saling menatap.“Apa ada hotel lain sekitar sini?” Leonhard bertanya kepada sang resepsionis.“Enggak ada.” Dan pria resepsionis serta Aruna kompak menjawab.“Kalau tidak mau tidur di bed yang sama, saya bisa sediakan bed tambahan … kamarnya cukup luas kok dan saya jamin aman,” ulang pria itu lagi di akhir kalimat.“Bukan gitu … masalahnya kami bukan pasangan.” Aruna bergumam meski sebenarnya hatinya jumpalitan di dalam sana.“Wahai semesta … mengapa engkau kooperatif sekali,” kata Aruna di dalam hati, ingin rasanya menjerit bahagia. “Ya siapa tahu setelah pulang dari sini jadi pasangan,” kata pria muda di balik meja resepsionis diakhiri tawa kering karena baik Leonhard dan Aruna memberikan tatapan malas.“Pak Leon keberatan enggak kalau kita satu kamar?” Aruna bertanya dengan tampang datar biasa y

    Last Updated : 2025-02-19

Latest chapter

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Kembali Menjadi CEO

    Benar saja, Leonhard mendapat pemberitahuan kalau mulai Senin sudah bisa menduduki jabatan CEO kembali di Asia Sinergy Jakarta.Mi-Rae mengamuk sewaktu mendengar berita tersebut.Dia menghubungi putranya untuk memberikan banyak wejangan demi agar bisa menjatuhkan Leonhard.Selama beberapa menit Ethan mengerutkan wajah mendengar sang mami meracau penuh emosi dalam sambungan telepon.“Mi … Mi … dengar aku dulu ….” Setelah Ethan berkata demikian, barulah Mi-Rae berhenti nyerocos hanya terdengar nafas memburu beliau sekarang.“Asia Sinergy Jakarta hanya perusahaan kecil, tidak sampai setengah saham Asia Sinergy Singapura ditanam di sana … biarkan Leon memiliki itu, kita masih bisa mendapatkan Asia Sinergy Singapura dan Asia Sinergy Korea … aku sedang fokus mengembalikan kejayaan Asia Sinergy Singapura untuk mengambil hati kakek agar kakek yakin memberikan perusahaan induk kepadaku … Mami sabar saja, tunggu dan lihat bagaimana kita akan memiliki seluruh harta kakek dan membuat miskin

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Milik Andy Lee

    Mia terpekur di tempat duduknya di ruang meeting di mana ada Ava, Leonhard dan Ethan juga di sana.Leonhard sedang menyampaikan beberapa strategi untuk dapat mengembalikan kejayaan Asia Sinergy tanpa sekalipun menyebut nama Mia sebagai biang keladinya.Adik bungsunya Mia itu tidak membahas siapa yang melakukan ini atau kenapa sampai bisa terjadi tapi menitik beratkan pada bagaimana menyelesaikan masalah yang timbul.Ava menatap Mia dingin dan yang bersangkutan menundukan pandangan karena malu.“Oke, Leon … kita akan coba strategi itu, aku dukung sepenuhnya.” Ethan tentu saja menyetujui karena mengakui kehebatan Leonhard dalam bisnis dan nanti pasti dirinya yang akan mendapat pujian kakek.Jika strategi Leonhard berhasil, kakek dan pamannya-David Lee akan menganggap kalau strategi tersebut adalah hasil pemikirannya.Tanpa terasa waktu telah menunjukkan jam pulang kerja, Ethan mengakhiri meeting privat ini setelah meminta Mia dan Ava melakukan strategi Leonhard barusan.Berhubung

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Menghibur Aruna

    “Bu Aruna … Ibu kenapa?” tanya Tasya sembari mengusap lengan Aruna yang sedang menangkup wajahnya menggunakan kedua telapak tangan.“Aku berterimakasih sama usaha kamu mempertemukan aku dengan Leon tapi aku mohon cukup, Tasya … dia udah nyerah sama hubungan kami, aku enggak mungkin maksa dia terus … dia pria beristri.” Aruna bicara di sela isak tangisnya yang pilu.Tasya melorotkan bahunya, dia menyesal mengambil inisiatif mempertemukan Leonhard dengan Aruna karena ternyata malah membuat hati Aruna semakin terluka.***“Tumben nginep di sini!” Narashima menyapa sang adik bungsu dengan sindiran.Memang sangat jarang sekali Aruna pulang ke rumah meski weekend karena menunggu Leonhard datang ke apartemen untuk memperbaiki hubungan mereka.Tapi setelah pertemuan minggu kemarin di Singapura di mana Leonhard tampak menyerah dengan hubungan mereka jadi Aruna memilih pulang ke rumah mami papi.“Apa sih!” ketus Aruna dengan cara paling menggemaskan.Papi tertawa pelan. “Papi seneng kam

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Bukan Sesuatu Yang Ingin Didengar

    Setelah sosok Tasya tidak terlihat lagi, tiba-tiba ponsel Rocky berdering lalu ijin menjauh untuk menjawab panggilan telepon.Leonhard menganggukan kepala memberi ijin dan kini tinggalah dia dan Aruna di masing-masing meja yang sangat berdekatan itu memberi mereka keyakinan kalau Tasya dan Rocky yang merencanakan ini.“Awalnya aku enggak curiga waktu Rocky tiba-tiba datang dan mengajak makan siang membicarakan tentang Asia Sinergy Jakarta ….” Leonhard menjelaskan kalau ini bukan rencananya.“Apalagi aku, undangan tuan Lion untuk papi tapi papi ada pertemuan dengan bapak Presiden jadi aku yang disuruh hadir … aku juga enggak mengira kalau akan bertemu kamu di restoran yang dipilihkan Tasya,” timpal Aruna menjelaskan hal yang sama.“Jadi … mereka yang merencanakan?” Leonhard meminta pendapat.“Mungkin ….” Aruna bergumam.Keheningan setelahnya merajai padahal Aruna sudah menyusun kata-kata untuk bertemu Leonhard namun mendapati sikap Leonhard yang dingin membuat semua kalimat itu m

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Sengaja Atau Tidak Sengaja Bertemu

    “Hati-hati di jalan ya sayang ….” Mami melepas kepergian Aruna ke Singapura.“Sorry ya, jadi kamu yang harus datang ke pesta tuan Liong.” Papi berujar usai mengecup kening Aruna.“Enggak apa-apa … Aruna juga enggak ada acara,” kata Aruna menunjukan tampang biasa saja padahal jantungnya dag dig dug berharap akan bertemu Leonhard di Singapura.“Aruna pergi ya, Pi … Mi ….” Aruna masuk ke dalam mobil lalu membuka kaca jendela.“Mbak Tasya, titip Aruna ya.” Mami berujar sambil melambaikan tangan kepada Tasya yang duduk di samping driver.“Siap Bu ….” Tasya menyahut.Mobil mewah itu melaju diiringi lambaian tangan mami Zara dan papi Arkana.“Pi … acara Papi sama pak Presiden ‘kan batal, kenapa enggak kita aja yang ke Singapura?” Mami bertanya saat digiring masuk kembali ke dalam rumah.“Biarin aja Aruna untuk urusan pesta mah … biar kenal banyak pengusaha juga dia untuk di prospek.” Papi beralasan namun senyum dan sorot matanya tampak penuh arti.“Semoga pulang dari sana Aruna dape

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Rencana Nova Dan Leonhard

    “Pagi Pi … Mi ….” Leonhard menyapa saat memasuki ruang makan sembari menggenggam tangan Nova.“Kamu … kapan datang?” Papi bertanya seraya melirik tangan Leonhard dan Nova yang saling menggenggam.“Tadi malam Pi, tapi kami akan pulang sekarang ….” Leonhard menarik kursi untuk Nova duduk.“Kenapa sebentar sekali? Mami masih kangen sama kalian.” Mami menatap sedih.“Nova harus ngurusin butiknya … akhir minggu depan, Leon datang lagi ya Mi.” “Apa Nova sudah memberitahumu tentang hasil pembicaraan saat makan malam?” Papi bertanya dengan ekspresi lebih hangat.Leonhard menganggukan kepala dengan raut wajah tidak bersemangat.“Jadi harus seperti ini dulu agar kalian bisa memberi Papi cucu?” David Lee tertawa renyah.Tampak kontras dengan ekspresi Nova dan Leonhard yang kesal.“Begitu Nova dinyatakan mengandung, kamu bisa langsung mendudukan posisi CEO kembali,” sambung papi David lagi usai tawanya mereda.Leonhard dan Nova saling menatap k

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Segala Cara

    “Tumben kamu datang ke sini, apa untuk membantu suamimu?” Mi-Rae-bibinya Leonhard bertanya dengan senyum sinis.“Kamu mencintai Leon ya?” Kakek bertanya sebelum Nova menimpali Mi-Rae.“Tentu saja Kek, saya istrinya.” Nova menjawab tampak seperti penuh keyakinan.Lalu hening karena asisten rumah tangga silih berganti menyajikan makan malam.Mereka mulai menyantap makan malam tanpa suara sampai akhirnya kakek bicara kembali.“Kakek dengar papa kamu sedang membalik nama saham perusahaan atas nama kamu, apakah benar?” Nova mendongak dari piring yang sedang ditekuninya.“Iya Kek, setelah balik nama selesai … saya memiliki hak suara untuk meminta Leon yang menjadi CEO di Asia Sinergy Jakarta.” Entah dari mana datangnya keberanian yang dimiliki Nova saat ini.“Tidak bisa, dia sudah dinyatakan tidak kompeten mengelola perusahaan.” Mi-Rae berujar santai.Kalau Ethan ada, mungkin pria itu juga akan melakukan penolakan namun sekarang Ethan sedang di Singapura setelah kemarin beberapa h

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Rencana Nova

    Ternyata pak Handoko memikirkan ucapan Nova di rumah sakit tempo hari, mengingat Nova juga adalah putri satu-satunya maka beliau mengalihkan seluruh saham di Asia Sinergy menjadi atas nama Nova.Prosesnya memang panjang, membutuhkan waktu lama tapi Nova memberanikan diri langsung berangkat ke Korea menemui tuan David Lee yang mana adalah ayah mertuanya.“Ini rumahnya?” Dewa bertanya dari dalam mobil, kepalanya celingukan menatap ke luar jendela dengan takjub.Dia berpikir kalau keluarganya kaya raya tapi ternyata diatas langit masih ada langit, keluarga Leonhard jauh lebih kaya darinya.“Ini rumah papinya Leon, rumah utama ada di dalam lebih besar lagi … kamu balik ke hotel aja, kayanya aku menginap di sini malam ini.” Dewa menyerongkan posisi duduknya demi bisa menghadap wajah Nova.Tangannya meraih kedua tangan Nova yang kemudian dia genggam.“Kamu … kenapa bersedia melakukan ini? Leonhard memiliki fisik sempurna, dia juga lebih kaya dari aku … kenapa kamu masih mau sama aku

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Pria Serius

    Aruna masih berharap kalau hubungannya dengan Leonhard akan membaik, itu kenapa rela membohongi papi untuk membela Leonhard.Dia akan menunggu sampai keadaan Leonhard stabil atau minimal sampai pria itu bisa lebih tenang dan menerima keadaannya sekarang.Aruna beranggapan kalau emosi yang Leonhard tujukan terakhir kali adalah bentuk pelampiasan kekesalan atas takdir yang membawanya terpuruk.Dia terlalu gengsi untuk menghubungi Leonhard dan terus menunggu kabar dari pria itu.Meski ada alasan untuk menghubungi Leonhard dengan cara meminta maaf karena tidak memberitahu tentang perselingkuhan Nova tapi Aruna takut Leonhard tidak membalas dan malah memblokir nomornya membuat dia semakin terluka.Entah kenapa Aruna tidak bisa membenci Leonhrad, selalu tersimpan rasa iba, kasian dan sayang untuk pria itu yang berakhir memaafkan apapun yang dilakukan Leonhard kepadanya.Aruna benci menjadi lemah, tidak seperti yang selalu dia tunjukan di luar apalagi saat melakukan pekerjaannya yang b

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status