Rahasia Sang CEO: Istri dalam Bayangan

Rahasia Sang CEO: Istri dalam Bayangan

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Oleh:   Lann  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
43Bab
124Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Alya, gadis sederhana dengan bayang-bayang masa lalu yang menghantui, tiba-tiba terjerat dalam permainan hidup yang tak pernah ia duga. Adrian Setiawan, CEO berhati baja yang menyimpan luka terkubur di balik kesempurnaannya, menyeretnya ke dalam kontrak pernikahan palsu—sebuah sandiwara untuk membungkam desakan keluarganya. Bagi Adrian, Alya hanyalah bidak pengalih, tapi setiap detik bersama gadis itu menggerogoti tembok dinginnya. Senyum tulus Alya, gigihnya menghadapi tekanan, dan caranya menyibak rahasia tersembunyi Adrian membuatnya terjebak di antara kalkulasi logika dan gejolak hati yang membara. Namun, pernikahan transaksional ini berubah menjadi labirin penuh duri. Rahasia kelam Adrian tentang mantan kekasihnya yang mengincar balas dendam, konspirasi bisnis licik, dan kehadiran sosok misterius yang mengintai Alya mengubah sandiwara menjadi pertaruhan nyawa. Ketika musuh lama Adrian menghantam dengan bukti-bukti kehancuran, Alya dihadapkan pada pilihan: melarikan diri dari kebohongan yang menjeratnya atau berdiri tegak di samping pria yang mulai ia rindu—meski itu berarti menantang bayang-bayang kelam yang siap melumatkan mereka berdua.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

1. Pertemuan Tak Terduga

Malam itu, hujan turun deras di kota Jakarta. Jalanan yang biasanya ramai dengan kendaraan terlihat lebih lengang dari biasanya, meskipun lampu-lampu jalan tetap menyala terang, menciptakan bayangan keemasan di atas genangan air yang mengkilap. Di sebuah gedung megah di pusat kota, acara amal tahunan sedang berlangsung. Para tamu undangan datang dengan pakaian elegan, gaun-gaun indah dan setelan jas mahal menjadi pemandangan umum di ruangan mewah itu. Musik lembut dari band jazz mengalun pelan, menciptakan atmosfer yang tenang namun anggun. Alya, seorang wanita muda berusia dua puluh lima tahun, merasa tidak nyaman berada di tengah keramaian itu. Ia bukan tipe orang yang suka berada di bawah sorotan. Namun, ia hadir karena permintaan bosnya, seorang pengusaha yang sangat dihormati di lingkungan bisnis. Bosnya telah memintanya untuk membantu mengatur beberapa detail acara malam itu, termasuk memastikan bahwa semua tamu penting mendapatkan minuman mereka tepat waktu. Alya, yang baru saj...

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
43 Bab
1. Pertemuan Tak Terduga
Malam itu, hujan turun deras di kota Jakarta. Jalanan yang biasanya ramai dengan kendaraan terlihat lebih lengang dari biasanya, meskipun lampu-lampu jalan tetap menyala terang, menciptakan bayangan keemasan di atas genangan air yang mengkilap. Di sebuah gedung megah di pusat kota, acara amal tahunan sedang berlangsung. Para tamu undangan datang dengan pakaian elegan, gaun-gaun indah dan setelan jas mahal menjadi pemandangan umum di ruangan mewah itu. Musik lembut dari band jazz mengalun pelan, menciptakan atmosfer yang tenang namun anggun. Alya, seorang wanita muda berusia dua puluh lima tahun, merasa tidak nyaman berada di tengah keramaian itu. Ia bukan tipe orang yang suka berada di bawah sorotan. Namun, ia hadir karena permintaan bosnya, seorang pengusaha yang sangat dihormati di lingkungan bisnis. Bosnya telah memintanya untuk membantu mengatur beberapa detail acara malam itu, termasuk memastikan bahwa semua tamu penting mendapatkan minuman mereka tepat waktu. Alya, yang baru saj
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya
2. Awal Ketegangan
Hari-hari setelah acara amal itu berlalu dengan cepat, namun bagi Alya, rasanya seperti waktu melambat. Ia masih belum bisa melupakan pertemuannya yang memalukan dengan Adrian Hartanto, CEO terkenal yang tanpa sengaja ia anggap sebagai pelayan. Setiap kali ingatan itu muncul di benaknya, wajahnya langsung memerah karena malu. Namun, lebih dari rasa malu, ada sesuatu dalam tatapan Adrian yang membuatnya penasaran. Tatapan itu tidak hanya dingin, tetapi juga seolah-olah menyimpan rahasia besar yang tidak ingin dibagikan kepada siapa pun. Keesokan harinya, Alya kembali bekerja di kantor perusahaan tempat ia bekerja selama beberapa bulan terakhir. Perusahaan ini adalah salah satu mitra bisnis dari Hartanto Group, perusahaan yang dipimpin oleh Adrian. Meskipun ia tahu bahwa Adrian adalah orang penting di dunia bisnis, Alya tidak pernah membayangkan bahwa ia akan bertemu dengannya secara langsung, apalagi dalam situasi yang begitu memalukan. Ia berharap bahwa insiden itu tidak akan sampai k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya
3. Tawaran Mengejutkan
Malam itu, Alya tidak bisa tidur. Pikirannya dipenuhi oleh pertemuan singkat dengan Adrian di ruang rapat dan tatapan dingin Nadine yang terus menghantui. Ia merasa seperti ada beban besar yang tiba-tiba diletakkan di pundaknya tanpa ia minta. Tugas baru sebagai penghubung antara tim Hartanto Group dan perusahaan tempat ia bekerja seharusnya menjadi sebuah kehormatan, tetapi bagi Alya, ini lebih terasa seperti jebakan. Ia tidak tahu apa yang akan dibicarakan Adrian dengannya nanti, tetapi ia yakin bahwa percakapan itu tidak akan berakhir dengan baik. Keesokan harinya, Alya bangun dengan rasa lelah yang mendalam. Matahari sudah mulai naik tinggi saat ia tiba di kantor, namun suasana di sana tampak lebih tegang dari biasanya. Para staf senior berkumpul di ruang rapat utama, membahas detail proyek kolaborasi yang semakin kompleks. Alya mencoba fokus pada pekerjaannya, tetapi pikirannya terus-menerus melayang ke Adrian dan kata-kata terakhirnya: "Kita akan bicara nanti." Alya tidak tahu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya
4. Kehidupan Baru
Malam itu, Alya tidak bisa tidur. Pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung terjawab. Pesan misterius yang ia terima di ponselnya terus berputar dalam benaknya, membuatnya merasa seperti ada bayangan gelap yang mengikuti setiap langkahnya. Nadine, Adrian, bahkan keluarganya sendiri—semua tampak seperti potongan puzzle yang belum tersusun dengan sempurna. Ia tahu bahwa keputusan untuk menerima tawaran Adrian adalah sebuah langkah besar yang akan mengubah hidupnya selamanya, tetapi ia juga sadar bahwa ia tidak punya banyak pilihan lain. Keesokan harinya, Alya bangun dengan perasaan lelah yang mendalam. Matahari sudah mulai naik tinggi saat ia tiba di kantor, namun suasana di sana tampak lebih tegang dari biasanya. Para staf senior berkumpul di ruang rapat utama, membahas detail proyek kolaborasi yang semakin kompleks. Alya mencoba fokus pada pekerjaannya, tetapi pikirannya terus-menerus melayang ke percakapan singkat dengan Nadine dan pesan misterius yang ia terima
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya
5. Musuh dalam Selimut
Hari-hari berikutnya di rumah Adrian terasa semakin berat bagi Alya. Ia merasa seperti sedang berjalan di atas jembatan yang rapuh, dengan jurang gelap menganga di bawahnya. Setiap langkah yang ia ambil dipenuhi ketegangan, seolah-olah satu kesalahan kecil saja bisa membuatnya jatuh ke dalam kekacauan. Rumah megah itu, yang awalnya tampak begitu indah dan sempurna, kini terasa seperti penjara mewah yang membatasi geraknya. Semua staf rumah tangga yang sopan namun dingin, desain interior yang modern tapi tanpa jiwa, hingga kehadiran Adrian yang jarang terlihat namun selalu terasa—semua itu membuat Alya merasa seperti tamu yang tidak diundang. Namun, lebih dari semua itu, ada sesuatu yang lebih mengganggu pikirannya: Nadine. Sekretaris Adrian itu tampaknya semakin sering muncul di rumah, meskipun alasan kedatangannya selalu berbeda-beda. Kadang-kadang ia datang untuk membahas dokumen penting dengan Adrian, kadang-kadang hanya untuk "memastikan segalanya berjalan lancar." Namun, setiap k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya
6. Kebohongan yang Rumit
Hari-hari berikutnya di rumah Adrian semakin terasa seperti mimpi buruk bagi Alya. Ia merasa seperti sedang berada di tengah badai yang tidak bisa ia kendalikan, dengan angin kencang yang menerpa dari segala arah. Setiap kali ia mencoba menenangkan diri, ada saja hal baru yang membuatnya semakin cemas. Pesan misterius, tatapan dingin Adrian, dan senyum palsu Nadine—semua itu terus menghantuinya, seolah-olah ia sedang ditarik ke dalam pusaran konflik yang tidak pernah ia minta. Namun, lebih dari semua itu, ada satu masalah besar yang belum Alya selesaikan: keluarganya. Sejak awal, ia telah memutuskan untuk menyembunyikan pernikahan kontrak ini dari mereka. Bagaimana mungkin ia bisa menjelaskan kepada orang tuanya bahwa ia tiba-tiba menikah dengan seorang pria yang hampir tidak mereka kenal? Terlebih lagi, bagaimana ia bisa menjelaskan bahwa pernikahan ini hanya sebuah kesepakatan bisnis, bukan hubungan yang didasarkan pada cinta? Alya tahu bahwa ia harus berbohong. Ia tidak punya pi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya
7. Rahasia yang Terungkap
Hari-hari berikutnya di rumah Adrian semakin terasa seperti sebuah teka-teki besar bagi Alya. Setiap langkah yang ia ambil dipenuhi dengan ketidakpastian, seolah-olah ia sedang berjalan di atas jembatan rapuh yang bisa runtuh kapan saja. Pesan misterius, tatapan dingin Adrian, dan senyum palsu Nadine terus menghantui pikirannya. Ia merasa seperti sedang berada di tengah badai yang tidak bisa ia kendalikan, dengan angin kencang yang datang dari segala arah. Namun, lebih dari semua itu, ada satu hal yang membuatnya semakin cemas: rahasia besar yang belum terungkap. Alya tahu bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Adrian dan Nadine, tetapi ia tidak tahu apa itu. Ia hanya bisa menduga-duga, mencoba menyatukan potongan-potongan kecil yang ia temukan selama ini. Namun, semakin ia mencoba memahami, semakin ia merasa bingung. Pada hari Senin pagi, Alya duduk di meja makan yang luas, menikmati secangkir teh hangat sambil mencoba fokus pada pekerjaannya. Namun, pikirannya terus-menerus mela
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-12
Baca selengkapnya
8. Kebenaran yang Tersembunyi
Malam itu, Alya tidak bisa tidur. Pikirannya dipenuhi oleh amplop misterius dan panggilan telepon yang membuatnya semakin cemas. Ia merasa seperti sedang berada di tengah badai yang tidak bisa ia kendalikan, dengan angin kencang yang datang dari segala arah. Amplop itu masih tergeletak di atas meja kecil di dekat tempat tidurnya, seolah-olah menantangnya untuk membuka rahasia yang tersembunyi di dalamnya. Namun, ada sesuatu dalam dirinya yang membuatnya ragu—apa yang akan ia temukan jika ia pergi ke alamat yang tertulis di surat itu? Apakah ini jebakan? Atau apakah ini satu-satunya cara untuk mengetahui kebenaran? Pagi berikutnya, Alya bangun dengan perasaan lelah yang mendalam. Matahari sudah mulai naik tinggi saat ia tiba di kantor, namun suasana di sana tampak lebih tegang dari biasanya. Para staf senior berkumpul di ruang rapat utama, membahas detail proyek kolaborasi yang semakin kompleks. Alya mencoba fokus pada pekerjaannya, tetapi pikirannya terus-menerus melayang ke amplop mi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-12
Baca selengkapnya
09. Rahasia yang Terungkap
Pukul tiga sore, seperti yang dijanjikan, Adrian tiba di apartemen Alya. Tidak seperti biasanya, ia tidak mengenakan setelan jas formal, melainkan pakaian kasual: kemeja hitam lengan panjang yang digulung hingga siku dan celana chino abu-abu. Namun, wajahnya tetap menunjukkan keseriusan yang sulit disembunyikan.Alya berdiri di ruang tamu, memegang secangkir teh yang sejak tadi tidak disentuh. Ia menunggu dengan penuh kecemasan, memikirkan apa yang akan terjadi setelah pertemuan dengan Dito dan amplop cokelat yang kini tersimpan di dalam laci meja kerjanya.“Maaf jika aku datang tiba-tiba,” ujar Adrian sambil berjalan masuk, menutup pintu di belakangnya. “Ada hal penting yang ingin kubicarakan denganmu.”Alya mencoba terlihat tenang meski jantungnya berdetak cepat. “Apa yang ingin kau bicarakan?”Adrian duduk di sofa, mengamati Alya dengan tatapan mendalam. “Alya, aku tahu akhir-akhir ini kau merasa tidak nyaman. Aku bisa melihatnya dari caramu bersikap. Kau selalu tampak gelisah, sep
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-12
Baca selengkapnya
10. Jejak Masa Lalu
Matahari pagi menerobos melalui celah tirai, memberikan cahaya lembut di kamar Alya. Namun, ketenangan pagi itu tidak mampu menghapus kegelisahan yang melanda dirinya. Malam sebelumnya meninggalkan jejak yang begitu kuat di pikirannya—kehadiran Dito, ancamannya, dan sikap Adrian yang semakin misterius. Alya memutuskan bahwa ia tidak bisa hanya diam menunggu jawaban dari Adrian. Jika Adrian tidak bersedia membuka rahasianya, maka ia harus mencari tahu sendiri. Sambil duduk di tepi tempat tidur, Alya memandangi ponselnya. Ia menggulir kontak yang ada, hingga akhirnya berhenti pada nama sahabatnya, Karin. Karin adalah orang yang selalu ia andalkan saat hidupnya berada di titik terendah. "Karin, aku butuh bantuanmu," kata Alya segera setelah panggilan tersambung. "Wow, pagi-pagi sudah serius banget. Ada apa, Alya?" tanya Karin, terdengar sedikit bingung. "Aku butuh informasi tentang seseorang. Aku tidak tahu harus mulai dari mana, tapi aku yakin kamu punya cara." "Informasi te
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-13
Baca selengkapnya
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status