Because I'm Pregnant

Because I'm Pregnant

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-29
Oleh:  tiwayyuTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.7
31 Peringkat. 31 Ulasan-ulasan
41Bab
27.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Orang bilang masa SMA adalah masa yang paling indah, namun sepertinya tak seindah yang orang-orang katakan. Nasya berbaik hati ingin membantu Galen yang pada saat itu mabuk berat untuk kembali ke kamarnya, harus menerima kenyataan bahwa ia kehilangan sesuatu yang berharga akibat perbuatan seorang Galen Pradipta.Mampukah Nasya menjalani kehidupan SMA seperti sedia kala lagi atau masih ada kejutan lain yang akan menunggu Nasya di kemudian hari? Ikuti kisahnya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

1. Fakta Mengejutkan

Angin sore berhembus menerbangkan rambut hitam lurus milik Galen, dia menatap ke sekeliling berharap agar orang yang membuat janji dengannya tadi siang datang lebih cepat. Suara langkah kaki terdengar begitu jelas membuat pemuda tersebut segera menoleh.

"Kenapa kau lama sekali? Cepat katakan! Apa tujuanmu menemuiku  sekarang?" tanya Galen dengan wajah datar.

Perempuan yang berdiri di depan pemuda tampan itu menatap penuh ragu kemudian mengambil sesuatu di dalam tas, benda pipih berwarna putih tersebut terulur ke arah Galen.

"Aku ... Hamil," lirih perempuan itu sambil menundukkan kepala. Dia tidak mau melihat bagaimana reaksi yang akan diberikan oleh pemuda di hadapannya.

Benda pipih berwarna putih tersebut terhempas ke tanah, ketika tangan besar pemuda di depannya menepis dengan kuat, "Itu bukan urusanku. Apa hanya ini yang ingin kau katakan? Sungguh, membuang waktuku saja!" Dia berbalik badan.

"A-apa? Kenapa ... Kau berbicara begitu Galen?!" bentak perempuan itu tak terima, air mata bahkan sudah jatuh melewati kedua pipinya yang tembem.

"Aku tidak meminta mu untuk menolong ku hari itu Nasya, jadi jangan salahkan aku." Pemuda tersebut dengan santai menjawab kemudian pergi meninggalkan gadis bernama Nasya itu sendirian.

Tangan Nasya bergetar hebat ketika mengambil test kehamilan yang di tepis oleh Galen tadi, dengan telaten ia kembali memasukkan benda itu ke dalam tas. 

"Apa yang harus aku lakukan sekarang Tuhan?" tanya Nasya gemetar. Perempuan itu memandang kepergian Galen dengan tatapan sendu dan juga marah.

****

Pagi ini Nasya sudah siap dengan seragam sekolah berwarna putih abu, ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Perlahan tangan putih milik Nasya mengelus perut yang masih rata, akan tetapi ia tahu bahwa di sana sudah ada kehidupan baru. 

Sebuah janin yang sepertinya datang tidak sesuai waktu, dia menggelengkan kepala mengenyahkan sebuah pemikiran yang begitu aneh. Bergegas saja Nasya meraih tas yang terletak di atas ranjang, membuka pintu kamar dan turun ke lantai bawah.

Suara kayu berderit adalah ciri khas rumah Nasya, ia tinggal di sebuah rumah kayu dengan dua lantai. Lantai pertama untuk kedua orang tuanya membuka restoran kecil dan lantai kedua untuk mereka tinggal.

"Pagi Nasya, ayo makan dulu." Keina memanggil anak perempuan semata wayangnya agar segera mendekat.

Dengan langkah kecil Nasya mendekat dan merasa aneh ketika mencium aroma masakan sang Ibu, "Aku ... Aku harus berangkat sekolah Bu, perutku masih kenyang." Kemudian berlari ke luar rumah.

"Hei! Kau belum makan apapun, Nasya ayo kembali!" teriak sang Ibu begitu nyaring sehingga menggelar di rumah kecil mereka. Ayah Nasya yang tadinya sibuk membaca koran menatap dengan heran.

"Biarkan saja Keina, mungkin dia sedang terburu-buru," jawab Carel Ayahnya Nasya santai.

Perempuan berbadan dua tersebut duduk di halte bus, ia membuka tas dan mengambil benda pipih di dalamnya. Dia tersenyum kecil ketika melihat pesan dari Ratu, sahabatnya. Akan tetapi fokusnya teralihkan pada foto seseorang yang berada di galerinya. Di sana wajah Galen terpampang begitu jelas, sudut bibirnya terangkat ke atas.

"Untuk apa aku menyimpan foto ini? Sungguh bodoh sekali," rutuk Nasya memukul kepalanya pelan.

****

Suasana sekolah sudah mulai ramai ketika Nasya menginjakkan kaki di sana, beberapa orang akan menatap dirinya sinis karena Nasya adalah anak beasiswa. Entah kenapa status orang yang sekolah karena beasiswa begitu rendah di mata siswa lainnya.

"Nasya ayo ke sini!" teriak seorang gadis yang sudah menunggu kehadiran perempuan itu di depan pintu kelas. 

"Kenapa kau terlihat begitu antusias?" tanya Nasya begitu penasaran.

Gadis itu tampak menatap sekeliling dan menarik tubuh Nasya mendekat, "Kau tahu ada satu anak beasiswa yang dikeluarkan dari sekolah karena ia sedang hamil, sungguh malang sekali bukan?"

Detak jantung Nasya berdegup lebih cepat, rasa takut memenuhi rongga dada. Dengan gemetar tangannya memegangi kepala dan mengundang tanya di benak Ratu.

"Kenapa Nasya? Apa ada yang sakit?" tanya gadis itu begitu khawatir, ia memapah tubuh sahabatnya itu masuk ke dalam kelas, membawanya menuju tempat duduk. Ratu mengulurkan air minum miliknya, "Minumlah ini."

Masih dengan tangan gemetar Nasya mengambil botol tersebut, ia meminum air dengan begitu cepat.

"Ada apa denganmu Nasya?" tanya Ratu lagi ketika melihat bahwa sahabatnya itu sudah sedikit baikan setelah meminum air.

Nasya menggelengkan kepalanya, "Aku ... Aku tak apa Ratu, hanya sedang haus saja. Lagipula tadi Pagi aku tidak sempat sarapan." Nasya berbohong, padahal sudah jelas tadi Pagi sang Ibu sudah menyiapkan makanan untuknya.

"Aku pikir kau kenapa, apa ingin aku belikan makanan?" tanya Ratu lagi masih dengan nada khawatir.

"Tidak, aku tidak apa Ratu. Jangan begitu khawatir," kekeh Raina yang membuat Ratu kesal.

"Kau ini!" ujar gadis itu kesal sambil memukul bahu Nasya. Keduanya pun tertawa, tanpa mereka sadari bahwa semenjak tadi ada satu pasang mata yang tak henti-hentinya menatap pada Nasya.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
97%(30)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
3%(1)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
9.7 / 10.0
31 Peringkat · 31 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Senja
kapan lnjut kak
2022-09-13 22:43:40
0
default avatar
cadangankesatunissa
kenapa belum dilanjut thorrr r
2021-12-03 12:37:52
1
user avatar
Ulin Nuha
Nice, is the best
2021-09-18 05:12:38
0
user avatar
Fortunissa Fadilah Kamal
ditunggu kak lanjutannya ^^
2021-09-08 23:32:30
0
user avatar
Anny Kessy
good luck ya
2021-07-14 10:19:25
1
user avatar
souls
Kapan updatenya lg ini?
2021-07-07 23:34:46
1
user avatar
Fortunissa Fadilah Kamal
yeyyy update!
2021-06-29 09:17:33
1
user avatar
Fortunissa Fadilah Kamal
udah berapa minggu lho beb ga upload, aku penasaran sama ceritanya
2021-06-27 08:56:50
1
user avatar
Siti Nur Liyana
ayoo lanjutnyaaa..udah lama banget
2021-06-24 13:40:55
2
user avatar
Fortunissa Fadilah Kamal
thor yu bisa yu, koinku ngganggur nih :(
2021-06-24 00:38:41
1
user avatar
erfi yani
bab 41 nya kapan?
2021-06-22 12:41:04
1
user avatar
Siti Nur Liyana
terus updatenya
2021-06-22 06:49:58
1
user avatar
Angel Chrisgeli Siwu
kenapa ceritanya udh lama ga di lanjutin ya
2021-06-20 23:59:17
1
user avatar
Tata Agustina
kok lama belum rilis bab lanjutnya
2021-06-20 19:36:09
1
default avatar
lakeemiliana
suka ceritanya
2021-06-17 06:49:47
1
  • 1
  • 2
  • 3
41 Bab
1. Fakta Mengejutkan
Angin sore berhembus menerbangkan rambut hitam lurus milik Galen, dia menatap ke sekeliling berharap agar orang yang membuat janji dengannya tadi siang datang lebih cepat. Suara langkah kaki terdengar begitu jelas membuat pemuda tersebut segera menoleh. "Kenapa kau lama sekali? Cepat katakan! Apa tujuanmu menemuiku  sekarang?" tanya Galen dengan wajah datar. Perempuan yang berdiri di depan pemuda tampan itu menatap penuh ragu kemudian mengambil sesuatu di dalam tas, benda pipih berwarna putih tersebut terulur ke arah Galen. "Aku ... Hamil," lirih perempuan itu sambil menundukkan kepala. Dia tidak mau melihat bagaimana reaksi yang akan diberikan oleh pemuda di hadapannya. Benda pipih berwarna putih tersebut terhempas ke tanah, ketika tangan besar pemuda di depannya menepis dengan kuat, "Itu bukan urusanku. Apa hanya ini yang ingin kau katakan? Sungguh, membuang waktuku saja!" Dia berbalik badan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-22
Baca selengkapnya
2. Flashback (1)
Suasana Pagi yang cerah membuat semua siswa begitu semangat, hari ini siswa tingkat akhir akan melakukan perjalanan studi tour ke area pegunungan. Banyak dari mereka yang membawa tas besar, baik itu berisi makanan maupun pakaian yang akan dipakai di sana nanti."Nasya? Apa kau membawa cemilan lebih?" tanya Ratu penuh harap, sangat di sayangkan karena ia tidak membawa tas cemilan yang sudah di siapkan semalam. Akan sangat terlambat jika Ratu kembali pulang untuk menjemput itu saja, bisa jadi ketika ia sampai di sekolah kembali maka bus sudah berangkat.Gadis cantik nan imut itu mengangguk, "Iya. Aku bawa lebih, tenang saja. Aku akan membaginya padamu nanti Ratu sayang.""Aaahh ... Terimakasih, aku sangat senang!" teriak Ratu memeluk tubuh Nasya yang lebih pendek darinya, hal tersebut membuat orang-orang menatap mereka berdua dengan sinis."Hei! Jangan berisik, kalian pikir ini hutan?!" bentak Rihanna yang sejak tadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-23
Baca selengkapnya
3. Flashback (2)
Malam yang ditunggu pun tiba, di mana semua siswa sudah berkumpul di lantai bawah untuk menyambut pesta. Semua orang terlihat begitu rapi dan juga cantik malam ini."Apa pakaian ku terlalu terbuka?" tanya Nasya untuk kesekian kalinya. Pasalnya dress soft pink yang di pinjamkan Ratu hanya sampai menutupi betis Nasya. Helaan napas kasar terdengar dari mulut Ratu, "Kau ini kenapa sih? Dari tadi bertanya hal yang sama terus." Kesalnya."Aku tidak percaya diri untuk ini Ratu, percayalah padaku!" jawab gadis pendek nan imut itu gugup, ia bahkan masih saja berusaha menurunkan dress yang dipakai sampai ke mata kaki."Jangan begitu, kamu tenang saja. Ada aku bukan disamping dirimu Nasya," jawab Ratu menggenggam tangan sahabatnya yakin.Tatapan kagum terpancar jelas ketika Nasya dan Ratu berjalan menuju tempat minuman. Kedua gadis itu menampilkan ekspresi yang berbeda, Ratu dengan wajah yakin dan Nadya
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-24
Baca selengkapnya
4. Flashback (End)
Nasya menangis sejadi-jadinya ketika bayangan semalam masih berputar jelas di benaknya. Kepala wanita itu terangkat ketika mendengar suara erangan yang bersumber dari arah tempat tidur.  Mata keduanya saling bertemu, dapat dilihat bahwa Galen begitu terkejut melihat keadaan Nasya. pemuda itu bergegas menjadikan seprai sebagai alasan tubuhnya. "Apa yang kau lakukan di sini?!" tanya Galen tak suka, ia berjalan menuruni ranjang dan melihat pakaian berserakan di lantai. Tatapan bertanya dan pemikiran aneh berputar di kepala lelaki itu, "Jangan bilang ... kalau kita ...." Wanita yang sejak tadi menangis kembali menitikkan air mata, ia bahkan menyembunyikan wajahnya di dalam lipatan kaki yang sudah terasa perih dan kaku. "Keluar dari sini sekarang Nasya!" usir Galen lantang sambil melemparkan sebuah kemeja dan celana pendek ke arah Nasya.  Kepala wanita l
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-25
Baca selengkapnya
5. Siapa Dia?
Nasya berjalan dengan begitu lunglai menuju rumahnya, keringat sudah membasahi baju putih abu yang di pakai. Di depan sana Nasya dapat melihat sebuah mobil berwarna hitam terparkir indah di depan rumah."Mobil siapa itu? Apa salah satu pelanggan Ayah?" tanya Nasya lirih. Ia memasuki restoran yang tampak begitu sepi. Hanya ada sang Ayah dan juga pria dewasa yang sepertinya seumur dengan Ayahnya, dengan langkah ringan Nasya berjalan mendekati tangga menuju lantai dua."Apa sudah pulang sekolahnya?" tanya Carel membuat Nasya menghentikan langkah kakinya."Iya. Aku baru saja pulang Ayah," jawab wanita itu dengan pelan. Ia mengernyit ketika sang Ayah melambaikan tangan ke arahnya.Carel memandang orang yang duduk didepannya, kemudian menyuruh Nasya untuk memberi salam, "Kenalkan dia sahabat Ayah sewaktu kecil dulu, namanya Dimas.""Halo Paman, aku Nasya." Wanita mungil tersebut membungkukkan ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-26
Baca selengkapnya
6. Pertemuan
Pagi ini Nasya terlambat datang ke sekolah, karena tadi malam dirinya tak bisa tidur. Dan sekarang dia harus menjalankan hukuman yang diberikan oleh Pak Kusuma sebagai guru piket yang bertanggung jawab, dia memberikan hukuman yaitu membersihkan lapangan olahraga.Matanya menangkap teman sekelasnya sedang pemanasan yang dipimpin oleh ketua Abian. Beberapa anak perempuan menertawakan Nasya yang sibuk memungut sampah, "Hei! Lihat di sana. Ada anak beasiswa yang terlambat!" Gelak tawa berderai keras, Nasya menulikan telinga dengan apa yang mereka katakan. Wanita tersebut tetap menjalankan hukumannya."Mungkin dia kelelahan setelah melayani pelanggan semalam," ucap Rihanna membuat yang lainnya tertawa, Ratu yang mendengar hal itu menjadi geram. Gadis itu baru saja akan meremas mulut Rihanna, akan tetapi terhenti ketika guru olahraga datang bersama beberapa siswa laki-laki. "Baiklah, pagi ini kita semua akan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-27
Baca selengkapnya
7. Pernikahan
Keputusan telah dibuat, Nasya dan juga Galen sudah rersmi menjadi pasangan suami istri. Keduanya tampak sibuk dengan pikiran masing-masing ketika para tamu yang berasal dari kenalan Ayah dan Ibu Galen berpamitan pergi.Pernikahan mereka tidak dibuka secara publik, mengingat bahwa keduanya masih sekolah. Dimas dan Carlos sudah memperhitungkan itu matang-matang, jadi hanya orang-orang terdekat saja yang menghadiri pernikahan mereka.Nasya berdiri ketika Stelle dan Keina melambaikan tangan agar ia segera mendekat pada mereka. Wanita hamil itu tampak menampilkan wajah sendu, Keina membawa tubuh putrinya ke dalam kamar dan memeluk Nasya erat."Jaga dirimu Nak, Ibu tidak akan berada di dekatmu lagi. Kamu ingat bukan kalau sekarang dirimu sudah menikah," ujar Keina menatap kedua bola mata Nasya yang berkaca-ksca, "Tapi jangan khawatir, Kapan-kapan Ibu akan datang bersama Ayah."Nasya mengangguk paham, ia kembali memeluk tu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-28
Baca selengkapnya
8. Kehidupan Baru
Nasya merapatkan selimut yang ia pakai, ketika di rasa angin segar menusuk kulitnya. Akan tetapi ia tersadar bahwa semalam dirinya tidur di sofa dan tak memakai selimut. Manik matanya terbuka lebar, ia langsung duduk dan berlari ke kamar mandi ketika perutnya begitu bergejolak. Tubuhnya terasa lemas, akan tetapi ada tangan kekar yang menopang tubuh Nasya. "Galen?" tanya wanita itu lirih, ia dapat mencium aroma maskulin dari tubuh Galen dan itu membuat dirinya tenang. Lelaki itu kembali membawa tubuh istrinya ke atas ranjang, memberikan selimut dan juga minyak angin yang tersimpan di dalam laci lemari kecil di samping ranjang, "Pakai." "Terima kasih," ucap Nasya mengambil benda itu dari tangan suaminya, ia mencium aroma minyak kayu putih dan menyandarkan tubuh di kepala ranjang. Tak ada lagi pembicaraan dari mereka, Galen yang duduk di tepi ranjang hanya diam. "Hm ... Apa kamu yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-29
Baca selengkapnya
9. Aneh
Nasya menerima pakaian kotor miliknya yang diulurkan oleh pemuda di depannya, wanita itu menganggukkan kepala dan tersenyum, "Terima kasih Reyhan." Ya, memang Reyhan yang tadi datang membantu Nasya. Karena merasa khawatir wanita itu tak kunjung kembali, padahal bel jam pelajaran pertama sudah berbunyi, dan juga Reyhan sempat mendengar pembicaraan Rihanna bersama kedua temannya. Bergegas saja Reyhan menyusul Nasya. Pintu UKS dibuka dengan kasar, membuat keduanya menoleh. Di sana Ratu datang dengan wajah yang begitu khawatir, "Apa kau baik-baik saja?" Dia berlari mendekati Nasya, memeriksa tubuh sahabatnya itu dengan teliti. Takut saja ada yang lecet, maka ia tak segan-segan memukul wajah Rihanna. Helaan napas lega keluar dari mulut Ratu. "Untung saja kau tak apa Nasya. Aku baru saja membaca pesanmu, dan bergegas menuju toilet. Akan tetapi aku tak menemukanmu di sana, bergegas saja aku ke sini," ujar R
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-30
Baca selengkapnya
10. Pendekatan
Nasya memuntahkan isi perutnya ke wastafel, tubuhnya terasa lemas sekarang. Setelah mencuci mulut dan wajah wanita itu kembali berjalan menuju ranjang, dan melihat sosok Galen masih tertidur tenang.Nasya menghirup aroma kayu putih yang ia simpan di bawah bantal, menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Bibirnya bergetar hebat, belum lagi dengan rasa pusing yang mendera kepalanya.Dia tersentak ketika merasakan pergerakan dari kasur sebelahnya, yang menandakan bahwa Galen sudah bangun. Dengan perlahan Nasya melirik suaminya yang duduk di tepi ranjang, lelaki tampan tersebut mengacak-acak rambutnya kasar kemudian berjalan menuju kamar mandi.Tak lama kemudian Galen sudah siap dengan pakaian sekolahnya, lelaki itu menatap Nasya sebentar kemudian melenggang pergi."Aku harus pergi sekolah, jika tidak aku akan ketinggalan pelajaran." Nasya bangkit dari ranjang, berjalan sambil berpegangan pada dinding. Tubuhnya terasa b
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-31
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status