The Mafia Billionaire

The Mafia Billionaire

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Oleh:  Black AuroraTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
98Bab
5.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

(Spin-off Wanita Untuk Sang Penguasa, mengandung adegan 21+, drama action petualangan) Trixie Bradwell telah kehilangan kekasih dan calon suaminya, Leon, dalam sebuah kecelakaan lalu lintas tragis yang menewaskan lelaki itu. Namun setahun kemudian, gadis itu dikejutkan akan kehadiran seseorang dengan wajah yang sangat mirip dengan kekasihnya! Lelaki itu bernama Aiden Miller. Seorang CEO sebuah perusahaan game, multimilyarder yang misterius, dingin dan tak tersentuh. Awalnya, Trixie mengira antara Leon dan Aiden mungkin memiliki hubungan saudara, seperti saudara kembar yang terpisah di waktu lahir. Namun kecurigaannya pun timbul, ketika banyak kebiasaan-kebiasaan kecil Aiden yang sangat mirip... dengan Leon. Diam-diam Trixie pun menyelidiki Aiden Miller, dan terbongkarlah semua rahasia kelam yang selama ini ternyata dirahasiakan oleh Aiden... dan Leon. *** Cerita ini adalah bagian dari Billionaire's Series (Tristan Bradwell, Trevor Bradwell dan Trixie Bradwell - Dapat dibaca terpisah)

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

1. Tragedi

((London, musim gugur pertengahan di Bulan September)) Langit berwarna kelabu dengan angin sepoi-sepoi dingin khas musim gugur menyelimuti suasana Carnaby Street, London. Di dalam sebuah gedung bergaya Victoria, Trixie Bradwell, wanita muda berambut pirang keemasan dengan sorot mata biru safir yang tajam tengah memeriksa dokumen di meja kerjanya. Ruangan itu meskipun tidak terlalu besar, memiliki suasana hangat dengan dinding krem dihiasi rak penuh buku dan foto-foto kegiatannya bersama yayasan sosial miliknya. Suara keributan dari luar tiba-tiba mengusik konsentrasi Trixie. Ia mengangkat kepalanya, keningnya mengernyit mendengar suara orang-orang yang riuh di jalan. "Ada apa di luar?" Tanya Trixie kepada Lena, asisten yang juga sekaligus teman dekatnya. "Sepertinya ada kecelakaan, Trix. Korbannya adalah seorang pejalan kaki yang tertabrak mobil. Tapi entahlah, aku pun hanya mendengarnya sepintas lalu dari orang-orang," sahut Lena dengan tatapan yang mengernyit ke arah jalan...

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Bianca
sepanjang baca tahan napas, seru banget dan tetep romantis. Aiden bucin banget sama Trixie.
2025-03-15 20:39:23
2
user avatar
Nada Stevanita
cerita bagus dan tidak bertele-tele
2025-03-05 23:14:23
1
98 Bab
1. Tragedi
((London, musim gugur pertengahan di Bulan September)) Langit berwarna kelabu dengan angin sepoi-sepoi dingin khas musim gugur menyelimuti suasana Carnaby Street, London. Di dalam sebuah gedung bergaya Victoria, Trixie Bradwell, wanita muda berambut pirang keemasan dengan sorot mata biru safir yang tajam tengah memeriksa dokumen di meja kerjanya. Ruangan itu meskipun tidak terlalu besar, memiliki suasana hangat dengan dinding krem dihiasi rak penuh buku dan foto-foto kegiatannya bersama yayasan sosial miliknya. Suara keributan dari luar tiba-tiba mengusik konsentrasi Trixie. Ia mengangkat kepalanya, keningnya mengernyit mendengar suara orang-orang yang riuh di jalan. "Ada apa di luar?" Tanya Trixie kepada Lena, asisten yang juga sekaligus teman dekatnya. "Sepertinya ada kecelakaan, Trix. Korbannya adalah seorang pejalan kaki yang tertabrak mobil. Tapi entahlah, aku pun hanya mendengarnya sepintas lalu dari orang-orang," sahut Lena dengan tatapan yang mengernyit ke arah jalan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya
2. Wajah Yang Sama, Nama Yang Berbeda
((SETAHUN KEMUDIAN)) "Ck. Dimana sih obat sialan itu?!" Trixie mengaduk-aduk isi tasnya sambil menggerutu, namun apa yang ia cari ternyata tak kunjung ia temukan. Ia harus meminum obat agar anxiety disorder atau penyakit gangguan kecemasan yang ia derita, tidak akan membuat acara penggalangan dana hari ini menjadi kacau balau. Wanita cantik bersurai pirang itu adalah pemilik Yayasan Amal 'Choose Love' yang berpusat di Carnaby Street, London. Sebuah yayasan yang bergerak untuk membantu para warga korban perang di negara-negara berkonflik. Dan hari ini adalah penggalangan dana pertama setelah selama setahun yayasan ini seolah kolaps, karena pemiliknya yang berada di situasi 'gangguan psikologis akut'. Tepat setahun yang lalu, kekasihnya telah tewas dalam kecelakaan tabrak lari. Tepat hari ini, dan tepat di depan gedung yayasan ini. Selama setahun setelah Leon pergi meninggalkannya ke lain dunia, Trixie pun bergulat dengan batin dan emosinya yang tidak stabil, akibat keh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya
3. Mysterious Aiden Miller
((FLASHBACK SETENGAH JAM SEBELUMNYA)) "Kita sudah sampai, Tuan Miller." Lelaki bersurai gelap itu pun sontak mengangkat kepalanya dari layar ponsel yang sejak tadi ia tekuri, ketika mendengar supirnya memberitahunya. Manik coklatnya mengedarkan pandangan ke luar jendela untuk menatap gedung yang bertuliskan "Choose Love Charity Foundation (Yayasan Amal Choose Love)." Akhirnya ia tiba juga. Aiden Miller tersenyum samar, seraya menatap lekat bangunan sepuluh tingkat di depannya. Waktunya untuk menyelesaikan misi. Ia mengincar lukisan "The Mistress" dari seorang pelukis Indonesia bernama Renata Green, yang rencananya akan menjadi salah satu barang yang dilelang dalam acara penggalangan dana hari ini. Sesuatu yang ada pada lukisan itu membuatnya tertarik dan ingin membelinya, berapa pun harga yang harus ia bayar untuk mendapatkannya. Lelaki itu meraih dan mengenakan kaca mata serta topi flat cap dari tempat duduk di sampingnya, yang akan menutupi setengah wajahnya. Ketika
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya
4. Mysterious Aiden Miller (2)
Baru kali ini ia melihat Trixie Bradwell secara langsung, dengan mata kepala sendiri. Wow. Beauty, sexy, but classy. Tiga kata itu sangat pantas dirujuk untuk sosok anggun yang kini sedang berbicara di atas podium, menyampaikan pidato pembuka sesuai dengan jabatannya yaitu sebagai Direktur Yayasan. Sikap Trixie Bradwell yang hangat dan penuh percaya diri itu membuatnya sangat mudah untuk disukai oleh siapa pun. Lagipula, wanita itu juga memiliki wajah yang cantik serta fisik yang proporsional dan nyaris sempurna, bahkan mungkin hampir tidak seperti nyata. Aiden juga sudah membaca biografi Trixie Bradwell sampai tuntas. Wanita itu dulunya adalah seorang model sejak ia berusia 16 tahun. Namun ketika karirnya sedang meroket di usia 20-an tahun, Trixie justru menyatakan pensiun dari dunia catwalk, karena ingin mendedikasikan diri di bidang kemanusiaan. Menjadi bagian dari Keluarga Bradwell yang kaya-raya dan sangat terkenal di Asia, tentu saja uang bukan menjadi masalah bag
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya
5. Leon?
'Damned!' Aiden mengutuk dirinya dalam hati yang entah kenapa malah refleks menangkap tubuh Trixie Bradwell yang mendadak pingsan. Seharusnya ia tak peduli. Seharusnya ia segera mengurus pembayaran lukisan The Mistress dan langsung membawanya pergi dari sini! Bukannya malah mulai berlari ke arah wanita bersurai emas yang tadi menatapnya dengan manik biru safir yang membelalak, wajah yang pucat pasi dan bibir yang gemetar. Namun semua telah terjadi. Ia tidak bisa menghindar ketika orang-orang menjadi ribut karena sang Direktur Yayasan yang mendadak pingsan dan kini berada dalam gendongannya. "Trixie! Ya Tuhan!" Lena yang berada tepat di samping pun seketika menjerit histeris melihat sahabatnya mendadak tak sadarkan diri. Namun saat ia hendak memeluk wanita itu agar tidak terhempas ke atas lantai yang keras, sesuatu pun terjadi. Entah dari mana datangnya sosok lelaki berjas hitam dengan topi flat cap dan kaca mata yang tiba-tiba saja menangkap tubuh sahabatnya itu, lalu s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya
6. Serangan
Trixie tiba-tiba menjerit histeris, suaranya serak dan mengguncang dinding ruang yang sunyi. “Leon! Jangan pergi!” Tangisnya pecah seketika, air mata membanjiri wajahnya yang pucat, meluruhkan sisa-sisa riasan dengan jejak panjang yang basah. Tubuhnya gemetar, bahunya berguncang tanpa kendali, seolah rasa sakit dan kehilangan yang membenamkan jiwanya tak kunjung berhenti menyiksa. Aiden memandang wanita itu dengan ekspresi kaku, hatinya bergejolak meski wajahnya tetap tak terbaca. Ia menarik napas dalam, berusaha memendam rasa simpati yang mulai merayap di tepi kesadarannya. Namun ketika suara tangisan Trixie semakin keras dan memekakkan telinga, ia tahu bahwa satu-satunya cara untuk menenangkannya adalah melakukan sesuatu yang tidak sepantasnya ia lakukan. “Ssh… aku ada di sini.” Suaranya rendah, menenangkan, tapi penuh ketegasan. Ia bergerak dengan perlahan, seperti seorang lelaki yang dipandu oleh naluri lebih dari pikiran. Kedua tangannya terulur, menggengg
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya
7. Ciuman Yang Berbeda
Hati menerima dengan penuh suka cita, namun logika dengan tegas menolaknya. Itulah tepatnya kontradiksi yang dirasakan oleh Trixie, atas kemunculan Leon yang tiba-tiba dan begitu nyata di depannya. Jika orang yang kamu cintai dengan sepenuh hati direnggut begitu saja darimu, maka dia pun akan turut membawa serta bagian dari dirimu. Lalu hakikat dirimu pun tak lagi sama, karena ada sisimu yang turut menghilang. Terbang jauh, tiada bersama jiwa yang tercinta. Dan saat ini, Trixie seolah mendapatkan kembali bagian dari dirinya yang telah lenyap bersamaan dengan tewasnya Leon setahun yang lalu. Karena kini, sosok yang sangat ia rindukan setengah mati itu telah kembali. Trixie tahu bahwa yang ia harus lakukan sekarang adalah memeluk Leon erat-erat, agar lelaki itu tidak akan menghilang lagi. Seolah semua derita yang ia rasakan setahun ini musnah sudah. Hatinya yang selalu menjeritkan nama Leon dan batinnya yang selalu menangis setiap malam hingga akhirnya tertidur, seolah ki
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya
8. Yang Belum Musnah
"Leon...," bisik Trixie takut-takut, dengan posisi yang masih berbaring di sofa. Ia bingung harus bagaimana. Leon menyuruhnya diam di sini, tapi... Dengan memberanikan diri, Trixie pun akhirnya perlahan bangkit dari sofa dan mengedarkan pandangannya. Lalu kembali memekik terkejut sembari menutup mulutnya dengan tangan. Pemandangan mengerikan terpampang di depan matanya, membuat seluruh tubuhnya gemetar ketakutan. Ada seseorang yang tergeletak di lantai dengan bagian kepala yang bersimbah darah, sementara Leon berdiri di sampingnya sambil menatap ke bawah, sebelum mendengar suara Trixie. "Sorry about this, Miss Trixie Bradwell," ucap lelaki itu sembari menatap Trixie lekat. "Seharusnya kamu tidak perlu melihat ini semua, tapi sudahlah. Lagipula sudah terjadi." Trixie masih terdiam tak tahu harus berkata apa, ketika melihat Leon yang dengan santai memasukkan kembali senjatanya ke balik mantel. Lelaki itu mengusap bibirnya sendiri dengan ibu jari, sembari melayangkan tatapan n
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya
9. Pria 10 Juta Dollar
"Cari tahu alamat perusahaan milik Aiden Miller, Lena. Juga alamat tempat tinggalnya. Dan sampaikan... bahwa Trixie Bradwell ingin bertemu."*** Manik cokelat gelap itu menatap intens ke arah sebuah lukisan semi-abstrak dengan warna-warna cerah yang menghiasi kanvasnya. Latar putih yang mendominasi seolah-olah memberikan kesan kosong di tengah keramaian warna-warna kontras. Lukisan itu disangga dengan hati-hati di atas sofa berlapis kain mahal. Pigura tebal dari kayu berkualitas tinggi membingkai lukisan tersebut, dihiasi ukiran emas yang tampak anggun, tetapi bagi lelaki itu hanya menjadi pernak-pernik kosong tanpa arti. Sosok tegapnya berdiri diam, seperti sebuah patung yang dipahat sempurna, namun pandangan dinginnya menyimpan kekosongan yang berbahaya.Ia mendecakkan lidah, suara kecil itu terdengar begitu tajam di ruangan luas dengan langit-langit tinggi dan dinding kaca yang memperlihatkan pemandangan kota. "Ck. Seni," gumamnya dengan nada rendah, penuh penghinaan. Seul
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-21
Baca selengkapnya
10. Privasi
Rasa-rasanya seingat Aiden, hari ini ia tidak memiliki janji temu dengan siapa pun. Kedua matanya yang gelap dan penuh perhitungan menatap lurus ke arah Wilson, ajudannya yang selalu setia dan cekatan dalam menjalankan tugasnya. Tidak sembarang orang diizinkan bertemu dengannya, terutama mengingat statusnya sebagai CEO Miller Corporation, salah satu perusahaan game terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Setiap pertemuan dijadwalkan dengan cermat, dan jika Wilson sampai menerima tamu tanpa pemberitahuan sebelumnya, itu hanya berarti satu hal : tamu tersebut bukanlah orang sembarangan. "Namanya Miss Trixie Bradwell," ucap Wilson dengan nada formal yang sudah menjadi kebiasaannya."Dari yayasan amal Choose Love. Tempat di mana Anda membeli lukisan seharga sepuluh juta dolar itu..." Kalimat Wilson menggantung sesaat. Matanya melirik pemandangan yang terhampar di depannya. Kain kanvas yang terkoyak, bingkai emas yang terbelah dan berserakan, serta serpihan kayu yang mengotori lant
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-21
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status