Sienna, seorang pengacara muda yang ambisius, ditugaskan untuk menangani kasus seorang miliarder terkenal, Adrian Voss. Di balik pesonanya, Adrian menyimpan rahasia gelap yang membawanya pada hubungan terlarang dengan Sienna. Ketika batas antara profesionalisme dan keinginan mulai kabur, keduanya terjebak dalam asmara yang penuh bahaya. Namun, hubungan mereka terancam oleh musuh masa lalu Adrian dan ancaman dari dunia luar yang berusaha membongkar rahasia mereka. Dalam pergulatan antara moralitas dan hasrat, mereka harus menghadapi konsekuensi dari cinta yang tersembunyi.
View MoreSienna terbangun dengan perasaan gelisah. Matanya menatap layar ponselnya yang masih menunjukkan pesan terakhir yang ia terima tadi malam:“Adrian baru saja bertemu dengan Kiera di The Royale Club.”Dia menggigit bibirnya, mencoba menenangkan pikirannya. Ini bukan pertama kalinya dia menghadapi situasi di mana Adrian berhubungan dengan wanita dari masa lalunya, tapi kali ini berbeda. Kiera bukan hanya ancaman bagi hubungan mereka, tetapi juga musuh yang mencoba menjatuhkan Adrian dengan cara apa pun.Sienna menghela napas, mengumpulkan keberanian sebelum akhirnya bangkit dan bersiap untuk menghadapi hari.Saat dia keluar dari kamar, suara langkah kaki Adrian terdengar dari dapur. Pria itu tampak tenang seperti biasanya, seolah tidak ada yang terjadi.“Kau tidur nyenyak?” tanya Adrian sambil menyeduh kopi.Sienna menatapnya, mencari tanda-tanda kebohongan di wajahnya. “Aku mendengar kau bertemu dengan Kiera tadi malam.”Adrian mengangkat alisnya, kemudian meletakkan cangkirnya di meja.
Sienna membuka matanya perlahan, merasakan kehangatan tubuh Adrian yang masih tertidur di sampingnya. Semalaman mereka berbicara panjang tentang ancaman Marcus dan pengkhianatan dalam sistem hukum yang berusaha menjatuhkan Adrian. Namun, meskipun masalah itu terus menghantui mereka, malam sebelumnya menjadi tempat pelarian di mana mereka hanya memiliki satu sama lain.Sienna menggerakkan jemarinya di atas dada Adrian, merasakan detak jantungnya yang stabil. Namun, saat ia hendak beranjak dari tempat tidur, lengan Adrian melingkar di pinggangnya, menahannya."Jangan pergi dulu," suara berat Adrian terdengar serak karena baru bangun.Sienna tersenyum kecil. "Aku harus ke kantor. Kita masih harus mencari tahu siapa pengkhianat di dalam sistem hukum."Adrian membuka matanya dan menatapnya dengan penuh ketenangan. "Aku tahu. Tapi sebelum itu, aku ingin menikmati pagiku denganmu sebentar lagi."Sienna tertawa kecil sebelum akhirnya menyerah dan membiarkan dirinya tenggelam dalam pelukan Adr
Pagi itu, Sienna bangun dengan perasaan berat di dadanya. Pikirannya masih dipenuhi oleh dokumen yang Ethan berikan kemarin. Kasus Adrian semakin rumit, dan meskipun dia mempercayai Adrian, Sienna tidak bisa mengabaikan fakta bahwa seseorang dengan kekuatan besar berusaha menghancurkannya.Di sebelahnya, Adrian masih tertidur, napasnya teratur. Wajahnya yang biasanya penuh percaya diri terlihat lebih tenang saat tidur. Sienna ingin membangunkannya, ingin membahas rencana mereka selanjutnya, tapi dia tahu Adrian butuh istirahat.Sienna bangkit perlahan, berjalan menuju dapur untuk membuat kopi. Namun, saat dia membuka ponselnya, sebuah pesan masuk membuat jantungnya berdebar kencang.“Kau pikir kau bisa menyelamatkannya? Dia akan jatuh, dan kau juga.”Sienna langsung menunjukkan pesan itu kepada Adrian setelah dia bangun.“Ini semakin gila,” kata Sienna dengan nada frustrasi.Adrian mengambil ponselnya, membaca pesan itu, lalu mengerutkan dahi. “Ini bukan hanya ancaman biasa.”“Menurut
Pagi itu, Sienna membuka matanya dan menemukan dirinya sendirian di tempat tidur. Adrian sudah tidak ada di sampingnya. Dia meraih ponselnya dan melihat pesan dari Adrian:"Aku ada urusan sebentar. Jangan khawatir. Aku akan kembali sebelum makan siang."Sienna menghela napas panjang. Setelah kejadian kemarin dengan Kiera, dia masih merasakan kegelisahan di hatinya. Dia percaya pada Adrian, tapi bayangan dari masa lalunya terus menghantui mereka.Setelah bersiap, Sienna memutuskan untuk pergi ke kantornya lebih awal. Setibanya di sana, asistennya, Leah, sudah menunggunya di luar ruangan dengan ekspresi khawatir.“Ada yang harus kau lihat,” kata Leah sambil menyerahkan sebuah amplop cokelat.Sienna mengambilnya dengan hati-hati dan membuka isinya. Di dalamnya, ada beberapa foto Adrian bersama Kiera di sebuah bar mewah. Dari sudut pengambilan gambar, terlihat seolah-olah mereka sedang berbicara serius, dan ada satu foto di mana Kiera menyentuh tangan Adrian.Darah Sienna mendidih. Dia ta
Pagi itu, Sienna terbangun lebih awal dari biasanya. Cahaya matahari menyusup melalui tirai kamar penthouse Adrian, menciptakan kilauan lembut di atas seprai putih. Dia menoleh ke samping, melihat Adrian yang masih tertidur lelap di sampingnya. Wajahnya tampak lebih damai dari biasanya, seolah-olah beban yang selama ini menghantuinya sedikit mereda.Namun, kedamaian itu tak bertahan lama. Suara notifikasi dari ponsel Sienna mengusik pagi mereka. Dia meraih perangkat itu dan melihat sebuah pesan dari nomor tak dikenal:"Apakah kau benar-benar percaya Adrian hanya milikmu? Kau bukan satu-satunya wanita dalam hidupnya."Jantung Sienna berdegup lebih cepat. Dia menelan ludah, mencoba mengabaikan kecemasan yang tiba-tiba menyelimutinya. Pesan anonim itu jelas berniat memecah belah mereka. Tapi siapa? Dan yang lebih penting—apakah ada kebenaran di baliknya?Adrian bergerak di tempat tidur, tangannya secara refleks mencari Sienna. Saat dia menyadari Sienna duduk tegak dengan ponsel di tangan
Pagi pertama setelah pertunangan mereka terasa berbeda. Matahari baru saja menyelinap masuk melalui tirai kamar, menyoroti siluet Adrian yang masih terlelap di sampingnya. Sienna tersenyum, menyentuh pipi pria itu dengan lembut. Ia masih belum sepenuhnya percaya bahwa mereka akhirnya bisa hidup tanpa bayang-bayang ancaman. Sienna bangkit dari tempat tidur, mengenakan kemeja Adrian yang kebesaran, lalu berjalan ke dapur untuk membuat kopi. Saat ia tengah menuangkan susu ke dalam cangkir, sepasang tangan kuat melingkari pinggangnya dari belakang. "Bangun lebih dulu tanpa membangunkanku? Itu tidak adil," gumam Adrian dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur. Sienna tertawa kecil. "Kau butuh istirahat. Setelah semua yang terjadi, kau pantas tidur lebih lama." Adrian mengambil cangkir kopi dari tangan Sienna, menyesapnya perlahan. "Aku lebih suka bangun denganmu di sisiku." Sienna menatapnya penuh kasih. Ia tahu Adrian bukan tipe pria yang suka mengungkapkan perasaanny
Pagi di rumah Adrian terasa berbeda. Tidak ada lagi ancaman dari bayang-bayang masa lalu, tidak ada lagi ketakutan akan serangan mendadak atau pengkhianatan. Untuk pertama kalinya, Adrian dan Sienna benar-benar bisa bernapas lega.Adrian berdiri di balkon, menyesap kopinya sambil menatap hamparan kota di bawahnya. Udara pagi terasa segar, seakan menyambut kehidupannya yang baru. Di belakangnya, Sienna melangkah mendekat, masih mengenakan kemeja putih Adrian yang kebesaran di tubuhnya."Kau terlihat tenang," gumam Sienna, melingkarkan lengannya di pinggang Adrian."Aku merasa seperti akhirnya bisa benar-benar bebas," jawab Adrian, membalas pelukan Sienna. "Tidak ada lagi urusan kotor, tidak ada lagi ancaman. Aku hanya ingin menjalani hidup denganmu, tanpa gangguan."Sienna tersenyum dan mengangguk. "Dan aku akan ada di sisimu."Mereka berdiri di sana beberapa saat, menikmati kebersamaan mereka sebelum akhirnya Sienna menarik diri. "Aku harus ke kantor. Masih ada beberapa hal yang perlu
Pagi itu, sinar matahari menyelinap melalui celah tirai kamar mereka, membelai wajah Sienna yang masih terlelap di pelukan Adrian. Udara di kamar terasa hangat, bukan hanya karena suhu pagi yang bersahabat, tapi juga karena ketenangan yang kini menyelimuti kehidupan mereka. Adrian perlahan membuka matanya, menatap wajah Sienna dengan penuh kasih. Senyuman kecil terukir di sudut bibirnya, menyadari bahwa untuk pertama kalinya setelah sekian lama, hidupnya benar-benar bebas dari ancaman masa lalu.Namun, kedamaian itu tidak bertahan lama. Suara dering ponsel Sienna yang nyaring memecah keheningan pagi. Dengan malas, Sienna menggapai ponselnya di meja samping tempat tidur. Namanya Rachel, sahabat sekaligus rekan kerjanya di firma hukum, terpampang di layar."Rachel?" Suara Sienna serak karena baru bangun."Sienna! Kau harus ke kantor sekarang juga. Ada sesuatu yang besar terjadi," suara Rachel terdengar tegang, membuat Sienna langsung duduk tegak."Apa yang terjadi?" tanya Sienna dengan
Meskipun kehidupan baru Adrian dan Sienna tampak sempurna di permukaan, bayang-bayang masa lalu tidak sepenuhnya hilang. Beberapa pihak yang pernah terlibat dalam bisnis gelap Adrian mulai merasa terganggu dengan perubahan haluan pria itu. Mereka khawatir, jika Adrian benar-benar meninggalkan dunia lama, rahasia mereka bisa terancam terbongkar.Suatu pagi yang cerah, Sienna duduk di ruang kerja mereka, meninjau beberapa dokumen yayasan. Teleponnya tiba-tiba berdering. Nama yang muncul di layar membuatnya terdiam sejenak: Marcus Delano, salah satu mantan rekan bisnis Adrian yang terkenal kejam dan manipulatif. Dengan hati-hati, Sienna menjawab panggilan itu."Sienna Laurent," suaranya terdengar tenang, meskipun hatinya mulai berdebar."Ah, Nona Laurent," suara Marcus terdengar licin di ujung sana. "Kupikir kau mungkin ingin tahu, tidak semua orang senang dengan perubahan Adrian. Dunia kita... tidak mudah ditinggalkan begitu saja."Sienna mengepalkan tangan, mencoba menahan amarahnya. "
Sienna Laurent berdiri di depan pintu ruang sidang yang megah, merasakan detak jantungnya yang lebih cepat dari biasanya. Ruang pengadilan ini terasa lebih besar dari biasanya, dinding marmer yang berkilau dan langit-langit tinggi memberi kesan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalamnya akan memiliki dampak besar. Sebagai seorang pengacara muda yang ambisius, dia sudah terbiasa dengan tekanan yang datang dengan tugas besar. Namun, kali ini berbeda. Kali ini, dia harus menghadapi klien yang jauh lebih rumit dari yang pernah dia tangani sebelumnya.Adrian Voss. Nama itu sudah dikenal di seluruh penjuru kota, terutama dalam dunia bisnis. Seorang miliarder yang sangat sukses, tapi juga sangat kontroversial. Berita-berita mengenai dirinya selalu dibumbui dengan spekulasi—terutama tentang masa lalunya yang gelap dan tak terungkapkan. Semua orang berbicara tentangnya, namun tak ada yang benar-benar mengenalnya.Sienna menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Ia menatap cermin ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments