Share

Manuver Berbahaya

Penulis: OhmyTwizz
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-20 09:12:38

Sienna terbangun dengan perasaan gelisah. Matanya menatap layar ponselnya yang masih menunjukkan pesan terakhir yang ia terima tadi malam:

“Adrian baru saja bertemu dengan Kiera di The Royale Club.”

Dia menggigit bibirnya, mencoba menenangkan pikirannya. Ini bukan pertama kalinya dia menghadapi situasi di mana Adrian berhubungan dengan wanita dari masa lalunya, tapi kali ini berbeda. Kiera bukan hanya ancaman bagi hubungan mereka, tetapi juga musuh yang mencoba menjatuhkan Adrian dengan cara apa pun.

Sienna menghela napas, mengumpulkan keberanian sebelum akhirnya bangkit dan bersiap untuk menghadapi hari.

Saat dia keluar dari kamar, suara langkah kaki Adrian terdengar dari dapur. Pria itu tampak tenang seperti biasanya, seolah tidak ada yang terjadi.

“Kau tidur nyenyak?” tanya Adrian sambil menyeduh kopi.

Sienna menatapnya, mencari tanda-tanda kebohongan di wajahnya. “Aku mendengar kau bertemu dengan Kiera tadi malam.”

Adrian mengangkat alisnya, kemudian meletakkan cangkirnya di meja.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Gairah yang Terlarang   Persidangan Terakhir

    Sienna terbangun lebih awal dari biasanya. Matahari baru saja muncul di ufuk timur, memancarkan cahaya keemasan yang menyinari kota. Dia menoleh ke samping dan melihat Adrian masih terlelap. Wajahnya tampak lelah, namun tetap menunjukkan ketegasan yang sama seperti biasa.Persidangan hari ini akan menjadi titik balik bagi mereka berdua. Jika Adrian terbukti bersalah, dia bisa kehilangan segalanya—bisnisnya, kebebasannya, bahkan mungkin hubungannya dengan Sienna. Tetapi jika dia menang, ini akan menjadi awal baru yang telah lama mereka impikan.Sienna menghela napas panjang sebelum bangkit dari tempat tidur dan menuju dapur. Saat dia sedang menyiapkan kopi, Adrian muncul dari belakang dan melingkarkan lengannya di pinggangnya."Kau sudah bangun?" suaranya serak, masih terbawa sisa kantuk.Sienna mengangguk. "Aku tidak bisa tidur nyenyak. Aku terlalu banyak berpikir."Adrian mengecup puncak kepalanya. "Apa kau siap?"Sienna menatapnya, mencoba mencari keteguhan dalam sorot matanya. "Aku

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Gairah yang Terlarang   Awal yang Tak Terduga

    Sienna Laurent berdiri di depan pintu ruang sidang yang megah, merasakan detak jantungnya yang lebih cepat dari biasanya. Ruang pengadilan ini terasa lebih besar dari biasanya, dinding marmer yang berkilau dan langit-langit tinggi memberi kesan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalamnya akan memiliki dampak besar. Sebagai seorang pengacara muda yang ambisius, dia sudah terbiasa dengan tekanan yang datang dengan tugas besar. Namun, kali ini berbeda. Kali ini, dia harus menghadapi klien yang jauh lebih rumit dari yang pernah dia tangani sebelumnya.Adrian Voss. Nama itu sudah dikenal di seluruh penjuru kota, terutama dalam dunia bisnis. Seorang miliarder yang sangat sukses, tapi juga sangat kontroversial. Berita-berita mengenai dirinya selalu dibumbui dengan spekulasi—terutama tentang masa lalunya yang gelap dan tak terungkapkan. Semua orang berbicara tentangnya, namun tak ada yang benar-benar mengenalnya.Sienna menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Ia menatap cermin

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Gairah yang Terlarang   Menyelami Gelapnya Dunia

    Setelah makan malam yang terasa lebih seperti pertemuan rahasia daripada sekadar diskusi tentang kasus hukum, Sienna Laurent kembali ke apartemennya dengan pikiran yang dipenuhi keraguan dan pertanyaan. Tak bisa dipungkiri, pertemuan itu telah mengubah segalanya—bukan hanya tentang kasus yang sedang ditangani, tetapi juga tentang dirinya. Adrian Voss bukan hanya klien yang ia hadapi, dia adalah sosok yang tak bisa dengan mudah diabaikan. Setiap kata yang diucapkannya, setiap tatapan yang ia lontarkan, seakan menarik Sienna lebih dalam ke dalam dunia yang jauh lebih gelap dan rumit daripada yang pernah ia bayangkan.Setelah berpamitan dengan Adrian di restoran mewah tempat mereka makan malam, Sienna kembali ke apartemennya yang terletak di kawasan elit kota. Meski jarak antara restoran dan apartemennya tak begitu jauh, waktu seakan melambat saat perjalanan pulang. Setiap langkahnya terasa berat, seakan ada sesuatu yang menantinya di ujung jalan. Sesuatu yang tak bisa ia hindari, meskip

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Gairah yang Terlarang   Terjerat Dalam Jaringnya

    Sienna Laurent terjaga di tengah malam, matanya terbuka lebar, jantungnya berdegup kencang. Keheningan yang menyelimuti apartemennya terasa berat, seolah-olah dunia luar menghilang, meninggalkan dirinya dengan pikiran yang berputar-putar. Malam sebelumnya, setelah pertemuan dengan Adrian di bar, dia pulang dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Rasa bingung, ketertarikan, dan ketakutan bercampur aduk menjadi satu, membentuk sesuatu yang tidak bisa dia kendalikan.Adrian Voss bukan sekadar klien biasa. Setiap pertemuan dengannya membawa Sienna semakin dalam ke dalam dunia yang penuh dengan intrik dan ketegangan. Adrian bukan hanya seorang miliarder sukses; dia adalah sosok yang menguasai setiap ruang yang dia masuki. Dengan karisma yang hampir tak terbantahkan, dia memancarkan aura kekuatan yang menarik, memikat, dan menggoda. Dan meskipun Sienna berusaha untuk tidak terjebak dalam daya tariknya, hatinya seakan terbawa oleh setiap kata yang diucapkan Adrian. Ia tahu bahwa dia sedang be

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Gairah yang Terlarang   Mencari Titik Balik

    Keesokan harinya, Sienna berjalan kembali ke kantor dengan pikiran yang penuh. Setiap langkahnya di trotoar terasa lebih berat dari biasanya. Meski wajahnya terlihat tenang dan ekspresi wajahnya profesional, dalam hatinya, dia terus memikirkan pertemuan dengan Adrian Voss yang terjadi kemarin. Tatapan Adrian yang tajam, kata-katanya yang penuh makna, semuanya terasa lebih dari sekadar percakapan biasa. Ada sesuatu yang tersirat—sesuatu yang lebih gelap, lebih menggoda, dan, lebih dari itu, lebih berbahaya dari yang dia bisa bayangkan.Namun, meskipun begitu banyak keraguan yang melanda pikirannya, ada bagian dari dirinya yang merasa tertarik, yang merasa seolah-olah ini adalah jalan yang seharusnya ia pilih. Tidak ada yang bisa menantang otaknya seperti Adrian. Setiap pertemuan dengannya membawa ketegangan yang sulit untuk diabaikan. Seolah dunia di sekitarnya menghilang, hanya ada dia dan Adrian, berada dalam jalinan percakapan yang penuh dengan dorongan yang tak terucapkan.Setelah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Gairah yang Terlarang   Dalam Bayang-Bayang Keinginan

    Hari-hari berlalu, namun rasa cemas yang menggelayuti Sienna tidak juga hilang. Semakin dalam dia terlibat dengan Adrian Voss, semakin berat langkahnya. Pekerjaan yang awalnya ia anggap sebagai tantangan profesional kini mulai terasa seperti beban emosional yang mengikatnya. Meskipun dirinya mencoba menenangkan pikirannya, setiap pertemuan dengan Adrian semakin membuat garis antara profesionalisme dan perasaan pribadi semakin kabur.Pada suatu pagi yang cerah, Sienna menerima panggilan tak terduga. Adrian mengundangnya untuk makan siang, sesuatu yang jarang dia lakukan. Biasanya, pertemuan mereka selalu berkaitan dengan pekerjaan atau perkara hukum yang mendesak, namun kali ini terasa berbeda. Hatinya berdebar, dan meskipun dia mencoba untuk tidak terbawa suasana, ada bagian dari dirinya yang merasa senang. Makan siang dengan Adrian—mungkin ini kesempatan untuk mengetahui lebih banyak tentang dirinya.Sienna memutuskan untuk mengenakan pakaian yang sederhana namun elegan, memilih gaun

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Gairah yang Terlarang   Keterikatan yang Tak Terelakkan

    Sienna melangkah keluar dari restoran, perasaan yang campur aduk menggelayuti setiap langkahnya. Matahari tengah condong ke barat, menyinari kota dengan warna oranye yang hangat, namun hatinya justru dipenuhi oleh kabut keraguan. Setiap kata yang diucapkan Adrian terus berputar-putar di kepalanya, mengusik rasa tenang yang selama ini ia banggakan. Ada sesuatu yang menarik, dan sekaligus menakutkan, dalam cara Adrian berbicara—seolah dia sedang merancang sesuatu yang lebih besar dari sekadar pertemuan bisnis.Adrian sudah berhasil menanamkan benih kebingungannya lebih dalam. Meskipun Sienna berusaha mengabaikan sensasi yang menggoda di dalam dirinya, semakin sering mereka bertemu, semakin sulit rasanya untuk menarik diri. Adrian bukanlah sosok yang mudah dihindari. Dia terlalu memikat, terlalu berkuasa. Sienna tahu, di luar kecerdasan dan kekuatan pengaruh yang dimiliki pria itu, ada sisi gelap yang bahkan dirinya belum bisa sepenuhnya pahami.Ketika mobilnya melaju di jalanan kota, Si

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Gairah yang Terlarang   Mengungkap Tabir Rahasia

    Malam itu terasa lebih panjang dari biasanya. Sienna duduk di sofa mewah Adrian, mencoba mengumpulkan pikirannya yang berkecamuk. Pemandangan kota yang terhampar di balik jendela besar seharusnya menenangkan, tetapi malah membuatnya merasa terperangkap. Adrian berdiri di dekat meja bar, menuangkan segelas anggur untuk mereka berdua, sementara atmosfer di antara mereka kian memanas, penuh dengan ketegangan yang belum terurai."Ada sesuatu yang perlu Anda ketahui, Sienna," kata Adrian sambil menyerahkan gelasnya. "Sesuatu yang tidak pernah saya ceritakan pada siapa pun, tetapi saya merasa Anda berhak tahu."Sienna menerima gelas itu dengan tangan yang sedikit gemetar. "Apa yang sebenarnya terjadi, Adrian? Apa yang membuat Anda merasa harus melibatkan saya dalam dunia ini?"Adrian menyesap anggurnya perlahan sebelum menjawab. "Apa yang saya miliki sekarang—kekayaan, kekuasaan, semua ini—bukan datang tanpa harga. Ada masa lalu yang gelap, yang terus membayangi saya. Saya telah membuat ban

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07

Bab terbaru

  • Gairah yang Terlarang   Persidangan Terakhir

    Sienna terbangun lebih awal dari biasanya. Matahari baru saja muncul di ufuk timur, memancarkan cahaya keemasan yang menyinari kota. Dia menoleh ke samping dan melihat Adrian masih terlelap. Wajahnya tampak lelah, namun tetap menunjukkan ketegasan yang sama seperti biasa.Persidangan hari ini akan menjadi titik balik bagi mereka berdua. Jika Adrian terbukti bersalah, dia bisa kehilangan segalanya—bisnisnya, kebebasannya, bahkan mungkin hubungannya dengan Sienna. Tetapi jika dia menang, ini akan menjadi awal baru yang telah lama mereka impikan.Sienna menghela napas panjang sebelum bangkit dari tempat tidur dan menuju dapur. Saat dia sedang menyiapkan kopi, Adrian muncul dari belakang dan melingkarkan lengannya di pinggangnya."Kau sudah bangun?" suaranya serak, masih terbawa sisa kantuk.Sienna mengangguk. "Aku tidak bisa tidur nyenyak. Aku terlalu banyak berpikir."Adrian mengecup puncak kepalanya. "Apa kau siap?"Sienna menatapnya, mencoba mencari keteguhan dalam sorot matanya. "Aku

  • Gairah yang Terlarang   Manuver Berbahaya

    Sienna terbangun dengan perasaan gelisah. Matanya menatap layar ponselnya yang masih menunjukkan pesan terakhir yang ia terima tadi malam:“Adrian baru saja bertemu dengan Kiera di The Royale Club.”Dia menggigit bibirnya, mencoba menenangkan pikirannya. Ini bukan pertama kalinya dia menghadapi situasi di mana Adrian berhubungan dengan wanita dari masa lalunya, tapi kali ini berbeda. Kiera bukan hanya ancaman bagi hubungan mereka, tetapi juga musuh yang mencoba menjatuhkan Adrian dengan cara apa pun.Sienna menghela napas, mengumpulkan keberanian sebelum akhirnya bangkit dan bersiap untuk menghadapi hari.Saat dia keluar dari kamar, suara langkah kaki Adrian terdengar dari dapur. Pria itu tampak tenang seperti biasanya, seolah tidak ada yang terjadi.“Kau tidur nyenyak?” tanya Adrian sambil menyeduh kopi.Sienna menatapnya, mencari tanda-tanda kebohongan di wajahnya. “Aku mendengar kau bertemu dengan Kiera tadi malam.”Adrian mengangkat alisnya, kemudian meletakkan cangkirnya di meja.

  • Gairah yang Terlarang   Jeratan Musuh dan Godaan yang Mengancam

    Sienna membuka matanya perlahan, merasakan kehangatan tubuh Adrian yang masih tertidur di sampingnya. Semalaman mereka berbicara panjang tentang ancaman Marcus dan pengkhianatan dalam sistem hukum yang berusaha menjatuhkan Adrian. Namun, meskipun masalah itu terus menghantui mereka, malam sebelumnya menjadi tempat pelarian di mana mereka hanya memiliki satu sama lain.Sienna menggerakkan jemarinya di atas dada Adrian, merasakan detak jantungnya yang stabil. Namun, saat ia hendak beranjak dari tempat tidur, lengan Adrian melingkar di pinggangnya, menahannya."Jangan pergi dulu," suara berat Adrian terdengar serak karena baru bangun.Sienna tersenyum kecil. "Aku harus ke kantor. Kita masih harus mencari tahu siapa pengkhianat di dalam sistem hukum."Adrian membuka matanya dan menatapnya dengan penuh ketenangan. "Aku tahu. Tapi sebelum itu, aku ingin menikmati pagiku denganmu sebentar lagi."Sienna tertawa kecil sebelum akhirnya menyerah dan membiarkan dirinya tenggelam dalam pelukan Adr

  • Gairah yang Terlarang   Ancaman dari Bayanh - Bayang

    Pagi itu, Sienna bangun dengan perasaan berat di dadanya. Pikirannya masih dipenuhi oleh dokumen yang Ethan berikan kemarin. Kasus Adrian semakin rumit, dan meskipun dia mempercayai Adrian, Sienna tidak bisa mengabaikan fakta bahwa seseorang dengan kekuatan besar berusaha menghancurkannya.Di sebelahnya, Adrian masih tertidur, napasnya teratur. Wajahnya yang biasanya penuh percaya diri terlihat lebih tenang saat tidur. Sienna ingin membangunkannya, ingin membahas rencana mereka selanjutnya, tapi dia tahu Adrian butuh istirahat.Sienna bangkit perlahan, berjalan menuju dapur untuk membuat kopi. Namun, saat dia membuka ponselnya, sebuah pesan masuk membuat jantungnya berdebar kencang.“Kau pikir kau bisa menyelamatkannya? Dia akan jatuh, dan kau juga.”Sienna langsung menunjukkan pesan itu kepada Adrian setelah dia bangun.“Ini semakin gila,” kata Sienna dengan nada frustrasi.Adrian mengambil ponselnya, membaca pesan itu, lalu mengerutkan dahi. “Ini bukan hanya ancaman biasa.”“Menurut

  • Gairah yang Terlarang   Bayangan yang Tak Pergi

    Pagi itu, Sienna membuka matanya dan menemukan dirinya sendirian di tempat tidur. Adrian sudah tidak ada di sampingnya. Dia meraih ponselnya dan melihat pesan dari Adrian:"Aku ada urusan sebentar. Jangan khawatir. Aku akan kembali sebelum makan siang."Sienna menghela napas panjang. Setelah kejadian kemarin dengan Kiera, dia masih merasakan kegelisahan di hatinya. Dia percaya pada Adrian, tapi bayangan dari masa lalunya terus menghantui mereka.Setelah bersiap, Sienna memutuskan untuk pergi ke kantornya lebih awal. Setibanya di sana, asistennya, Leah, sudah menunggunya di luar ruangan dengan ekspresi khawatir.“Ada yang harus kau lihat,” kata Leah sambil menyerahkan sebuah amplop cokelat.Sienna mengambilnya dengan hati-hati dan membuka isinya. Di dalamnya, ada beberapa foto Adrian bersama Kiera di sebuah bar mewah. Dari sudut pengambilan gambar, terlihat seolah-olah mereka sedang berbicara serius, dan ada satu foto di mana Kiera menyentuh tangan Adrian.Darah Sienna mendidih. Dia ta

  • Gairah yang Terlarang   Bayangan di Antara Kita

    Pagi itu, Sienna terbangun lebih awal dari biasanya. Cahaya matahari menyusup melalui tirai kamar penthouse Adrian, menciptakan kilauan lembut di atas seprai putih. Dia menoleh ke samping, melihat Adrian yang masih tertidur lelap di sampingnya. Wajahnya tampak lebih damai dari biasanya, seolah-olah beban yang selama ini menghantuinya sedikit mereda.Namun, kedamaian itu tak bertahan lama. Suara notifikasi dari ponsel Sienna mengusik pagi mereka. Dia meraih perangkat itu dan melihat sebuah pesan dari nomor tak dikenal:"Apakah kau benar-benar percaya Adrian hanya milikmu? Kau bukan satu-satunya wanita dalam hidupnya."Jantung Sienna berdegup lebih cepat. Dia menelan ludah, mencoba mengabaikan kecemasan yang tiba-tiba menyelimutinya. Pesan anonim itu jelas berniat memecah belah mereka. Tapi siapa? Dan yang lebih penting—apakah ada kebenaran di baliknya?Adrian bergerak di tempat tidur, tangannya secara refleks mencari Sienna. Saat dia menyadari Sienna duduk tegak dengan ponsel di tangan

  • Gairah yang Terlarang   Bayangan di Antara Kita

    Pagi pertama setelah pertunangan mereka terasa berbeda. Matahari baru saja menyelinap masuk melalui tirai kamar, menyoroti siluet Adrian yang masih terlelap di sampingnya. Sienna tersenyum, menyentuh pipi pria itu dengan lembut. Ia masih belum sepenuhnya percaya bahwa mereka akhirnya bisa hidup tanpa bayang-bayang ancaman. Sienna bangkit dari tempat tidur, mengenakan kemeja Adrian yang kebesaran, lalu berjalan ke dapur untuk membuat kopi. Saat ia tengah menuangkan susu ke dalam cangkir, sepasang tangan kuat melingkari pinggangnya dari belakang. "Bangun lebih dulu tanpa membangunkanku? Itu tidak adil," gumam Adrian dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur. Sienna tertawa kecil. "Kau butuh istirahat. Setelah semua yang terjadi, kau pantas tidur lebih lama." Adrian mengambil cangkir kopi dari tangan Sienna, menyesapnya perlahan. "Aku lebih suka bangun denganmu di sisiku." Sienna menatapnya penuh kasih. Ia tahu Adrian bukan tipe pria yang suka mengungkapkan perasaanny

  • Gairah yang Terlarang   Babak Baru dalam Kehidupan

    Pagi di rumah Adrian terasa berbeda. Tidak ada lagi ancaman dari bayang-bayang masa lalu, tidak ada lagi ketakutan akan serangan mendadak atau pengkhianatan. Untuk pertama kalinya, Adrian dan Sienna benar-benar bisa bernapas lega.Adrian berdiri di balkon, menyesap kopinya sambil menatap hamparan kota di bawahnya. Udara pagi terasa segar, seakan menyambut kehidupannya yang baru. Di belakangnya, Sienna melangkah mendekat, masih mengenakan kemeja putih Adrian yang kebesaran di tubuhnya."Kau terlihat tenang," gumam Sienna, melingkarkan lengannya di pinggang Adrian."Aku merasa seperti akhirnya bisa benar-benar bebas," jawab Adrian, membalas pelukan Sienna. "Tidak ada lagi urusan kotor, tidak ada lagi ancaman. Aku hanya ingin menjalani hidup denganmu, tanpa gangguan."Sienna tersenyum dan mengangguk. "Dan aku akan ada di sisimu."Mereka berdiri di sana beberapa saat, menikmati kebersamaan mereka sebelum akhirnya Sienna menarik diri. "Aku harus ke kantor. Masih ada beberapa hal yang perlu

  • Gairah yang Terlarang   Awal Baru yang Tak Terduga

    Pagi itu, sinar matahari menyelinap melalui celah tirai kamar mereka, membelai wajah Sienna yang masih terlelap di pelukan Adrian. Udara di kamar terasa hangat, bukan hanya karena suhu pagi yang bersahabat, tapi juga karena ketenangan yang kini menyelimuti kehidupan mereka. Adrian perlahan membuka matanya, menatap wajah Sienna dengan penuh kasih. Senyuman kecil terukir di sudut bibirnya, menyadari bahwa untuk pertama kalinya setelah sekian lama, hidupnya benar-benar bebas dari ancaman masa lalu.Namun, kedamaian itu tidak bertahan lama. Suara dering ponsel Sienna yang nyaring memecah keheningan pagi. Dengan malas, Sienna menggapai ponselnya di meja samping tempat tidur. Namanya Rachel, sahabat sekaligus rekan kerjanya di firma hukum, terpampang di layar."Rachel?" Suara Sienna serak karena baru bangun."Sienna! Kau harus ke kantor sekarang juga. Ada sesuatu yang besar terjadi," suara Rachel terdengar tegang, membuat Sienna langsung duduk tegak."Apa yang terjadi?" tanya Sienna dengan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status