"Sherly hamil anakku sekarang, aku tidak bisa membiarkannya tinggal di kontrakan seorang diri, jadi aku mohon terimalah dia di rumah ini, kita rawat bersama anak yang lahir dari rahimnya," ucap Ryan dengan tatapan mengiba. Bagaikan tersambar petir di siang hari, Syifa begitu terluka saat sang suami membawa istri barunya ke rumah dan mengatakan jika wanita itu tengah hamil anaknya. Dua tahun Syifa menjalani rumah tangga dengan Ryan, tetapi belum di karuniai buah hati. Awalnya Syifa berusaha menerima pernikahan sang suami dengan istri barunya karena sang suami berbohong mengatakan pernikahan itu terjadi karena keterpaksaan, tetapi setelah tahu jika sang suami dengan istri barunya sudah selingkuh selama setahun sebelum menikah keributan besar pun terjadi. Dina ibu dari Ryan menyuruh Ryan menceraikan Syifa lalu meminta harta gono-gini. Syifa setuju bercerai, tetapi dengan beberapa perjanjian. Seperti apa perjanjian sebelum cerai tersebut?
Lihat lebih banyak"Gimana menurutmu, Mas. Apa baju ini cocok untukku?" tanya Syifa.Wanita cantik itu memakai lingerie berwarna merah yang begitu tipis, tubuhnya yang indah terlihat jelas oleh Ryan hingga membuat lelaki itu menelan saliva nya. Ia yang belum selesai menuntaskan rasa yang menggebu pada Sherly tadi, kini menatap Syifa dengan penuh minat."Sangat cocok, cantik, dan seksi," ucap Ryan seraya mendekati Syifa. "Aku memesan baju ini di aplikasi online beberapa hari yang lalu, niatnya ingin aku pakai setiap malam Jumat untuk servis kamu. Namun, belum sampai baju ini datang kamu sudah membawa gundikmu ke rumah ini. Jadi sepertinya baju ini tidak perlu aku pakai lagi," ucap Syifa seraya berjalan menuju kamar mandi. Ryan menahan tangan sang istri, ia menarik dan membawa Syifa ke atas tempat tidur. Lelaki itu tidak ingin kehilangan kesempatan untuk menikmati tubuh sang istri yang nampak sangat menggoda. "Maafkan Aku, Sayang. Sekarang tidak ada lagi Sherly di rumah ini, jadi pakailah baju itu untu
Athar membaca kertas berisi perjanjian sebelum perceraian yang baru saja Syifa buat, ia mengerutkan keningnya karena ada beberapa perjanjian yang menurut Athar tidak perlu di lakukan Syifa."Kenapa kamu melakukan ini?" tanya Athar."Ryan menjeratku dengan cinta, lalu pada akhirnya melukaiku. Aku juga ingin melakukan hal itu, aku ingin menjerat Ryan dengan cinta sebelum akhirnya aku tinggalkan dengan luka," ucap Syifa."Pikirkan lagi, Syifa. Aku takut malah kamu ragu untuk bercerai dan hubungan kalian kembali membaik,'' ucap Athar."Itu tidak mungkin, Athar. Sekarang aku tahu jika ia selama ini tidak mencintai ku, itu sebabnya aku ingin membuatnya jatuh cinta padaku sebelum berpisah hingga akhirnya ia hancur setela kehilangan semuanya," ucap Syifa.Athar menghela nafas dan terpaksa setuju dengan apa yang di katakan Syifa, ia sadar meskipun Syifa adalah sahabatnya sejak kecil. Namun, untuk masalah pernikahan Athar tak punya kuasa, ia hanya bisa memberi saran dan membatu jika Syifa membu
"Maafkan aku ya, Mas. Karena kehadiran aku pernikahan kamu dan mbak Syifa hancur. Padahal aku sudah menerima menjadi istri kedua dan berharap kita bisa rukun mengurus anak ini bersama," ucap Sherly dengan wajah sedih mengusap perutnya yang belum buncit."Kamu tidak perlu minta maaf, Sherly. Memang perempuan itu saja yang tidak tahu diri, sudah mandul harusnya dia terima saja pernikahan Ryan dengan kamu. Dia tidak mau, ya sudah bercerai saja!" ucap Dina masih dengan nada kesal."Tapi kalau Mas Ryan harus kehilangan rumah dan pekerjaannya jika bercerai dengan mbak Syifa, itu semua gara-gara aku," ucap Sherly sambil menunduk."Kamu nggak usah pikirin, pokoknya mama aku cari pengacara terbaik agar toko furniture bisa jadi milik Ryan," ucap Dina.Ryan membawa Sherly ke kamar yang dulu ia tempati sebelum menikah dengan Syifa dan pindah dari rumah tersebut. Kamar itu kecil dan tidak bisa menampung banyak barang, Sherly menghela nafas karena harus tidur di kamar kecil lagi."Maaf ya, sementar
"Syifa aku tahu aku salah, aku minta maaf, aku tidak mau bercerai denganmu," ucap Ryan.Ryan menyadari meskipun sudah memiliki istri muda, tetapi rasa cinta terhadap Syifa tidak hilang sepenuhnya. Wanita cantik dan baik itu masih memiliki posisi khusus di hati Ryan, apalagi lelaki itu sadar satu-satunya tempat ia menghasilkan uang adalah toko furniture milik Syifa jadi ia tak ingin bercerai dengan wanita cantik tersebut."Syifa, aku mohon maafkan aku. Aku mencintaimu, aku tak ingin bercerai darimu," ucap Ryan berusaha meraih tangan Syifa meminta belas kasih dari istrinya tersebut.Syifa menghempas tangan Ryan dengan kencang, hatinya benar-benar sakit menerima kebohongan dari sang suami. Meskipun Ryan meminta maaf dan berlutut di hadapannya hal itu tidak membuat Syifa ingin merubah keputusannya. "Kata cinta dan maaf yang kamu ucapkan hanya sebuah kepalsuan, Mas. Aku tidak butuh itu, yang aku butuh saat ini adalah kata talak darimu!" ucap Syifa."Aku tidak akan mengucapkan kata itu, Sy
Prank ...Syifa melempar gelas tepat mengenai tubuh Ryan hingga akhirnya jatuh dan pecah di lantai, hal itu membuat Athar, Ryan, dan Sherly terkejut."Pembohong, pengkhianat, keterlaluan kamu, Mas!" teriak Syifa.Ryan terdiam menatap sang istri yang berjalan perlahan dengan membawa berkas informasi kearahnya. Tatapan Syifa terlihat sangat marah, tidak pernah Ryan melihat tatapan seperti itu dari sang istri sebelumnya."Kamu bilang menikahi Sherly karena terpaksa, karena permintaan mama. Nyatanya kamu sudah berselingkuh dengan jalang itu selama setahun di belakangku!" ucap Syifa dengan bibir bergetar."Syifa, kamu pasti mendengar semua ini dari Athar. Itu semua tidak benar, dia memfitnahku agar kamu benci padaku karena sejak dulu dia tidak suka dengan hubungan kita," ucap Ryan mencoba mengelak."Fitnah katamu? Lalu tentang kamu yang membayar kontrakan Sherly tiap bulan, mengajak dia liburan tiap bulan, dan mentransfer uang ke rekeningnya setiap bulan pakai uang toko juga fitnah?" ucap
"Athar, nanti aku hubungi lagi," ucap Syifa lalu mematikan sambungan teleponnya.Ryan berjalan kedalam kamar itu dan menghampiri Syifa yang sedang meletakan ponselnya diatas nakas. Syifa mengerutkan keningnya melihat sang suami masuk ke kamarnya, padahal ia malam ini harusnya tidur di kamar Sherly."Ada apa, Mas?" tanya Syifa."Siapa yang menelpon mu malam-malam begini, apa itu Athar?" tanya Ryan."Iya, itu Athar.""Aku sudah bilang padamu, aku tidak suka melihat kamu teleponan sama lelaki itu," ucap Ryan.Syifa menghela nafas, memang selama ini Ryan cemburu kepada Athar dan Syifa pun berusaha untuk menjaga jarak dengan Athar dengan tidak mengangkat panggilan telepon dari sahabatnya itu. Namun, mereka tetap berkomunikasi melalui pesan singkat. "Ya aku juga sudah bilang sama kamu, kalau aku tidak suka melihat kamu dekat dengan wanita lain. Namun, kamu tidak hanya dekat, tetapi menikahi wanita lain," ucap Syifa dengan nada datar, tapi sukses membuat mulut Ryan terbungkam."Kamu mau mem
"Siapa yang cari aku?" tanya Syifa.Wanita cantik itu menghapus air mata lalu berjalan keluar rumah untuk melihat siapa yang datang mencarinya, ternyata tetangga yang datang mencari Syifa."Bu Murni, ada apa?" tanya Syifa."Mbak Syifa maaf kalau saya mengganggu. Saya mau pinjam uang, anak saya sakit suami saya belum gajian," ucap Bu Murni tetangga Syifa."Anak ibu sakit apa?" tanya Syifa."Demam sudah 3 hari nggak turun-turun, Saya mau bawa ke dokter takut semakin parah demamnya," ucap Bu Murni."Ya ampun tunggu sebentar, Bu."Syifa berjalan cepat ke kamarnya untuk mengambil uang, lalu kembali lagi keluar untuk memberikan uang tersebut kepada Bu Murni, hal itu diperhatikan oleh Dina yang sedang berada di meja makan."Segini cukup, Bu?" Tanya Syifa seraya menyodorkan dua lembar uang pecahan seratus ribu."Mudah-mudahan cukup, Mbak Syifa. Nanti kalau suami saya gajian saya langsung ganti uangnya ya," ucap Bu Murni."Sama-sama, Bu. Nggak usah dipikirkan kapan mengganti uangnya, yang pent
"Dari kecil sampai saat ini kamu tetap sahabatku, Athar," ucap Syifa."Maka dari itu, jangan menolak bantuan dariku. Aku akan menyuruh orang untuk menyelidiki tentang Sherly dan suamimu," ucap Athar.Syifa menganggukkan kepalanya, ia menerima bantuan dari Athar. Hatinya resah dan curiga, melihat begitu mesranya sang suami dengan istri barunya, apalagi mendengar suara tetangga bergosip tentang mereka. Syifa semakin ragu jika pernikahan Sherly dan suaminya hanya karena terpaksa, mungkin bantuan dari Athar satu-satunya yang bisa membuat hatinya tenang."Aku akan tinggal di sini selama seminggu sebelum akhirnya kembali bekerja di kota, tapi aku yakin tidak sampai seminggu orang suruhanku bisa memberikan informasi tentang suamimu dan istri barunya. Selama belum mendapatkan informasi tentang mereka, bertahanlah dalam rumah tanggamu, Syifa," ucap Athar."Terima kasih, Athar. Kamu tahu Athar dua hari ini siang dan malam aku menangis dalam salatku, aku bener-bener nggak nyangka jika Mas Ryan a
"Kamu sudah berjanji akan bersikap adil, tapi apa yang kamu lakukan tadi tidak adil bagiku!" ucap Syifa."Aku minta maaf, aku janji setelah ini akan adil pada kalian," ucap Ryan."Kamu bilang menikah dengan dia karena terpaksa, tapi aku melihat kalian seperti orang yang saling cinta," ucap Syifa.Ryan tertegun mendengar ucapan Syifa, ia tak tahu harus berkata apa dan sedikit menyesali apa yang tadi ia lakukan terhadap Sherly. Lelaki itu tidak menyangka karena sedikit perhatiannya pada Sherly membuat Syifa curiga padanya."Jangan pernah tunjukan kemesraan kalian di hadapanku, aku akan mencoba bertahan meski tidak tahu sampai kapan," ucap Syifa."Iya, aku akan menuruti ucapanmu. Malam ini aku tidur di sini ya!" ucap Ryan.Syifa menganggukkan kepalanya, ia berjalan ke kamar mandi lalu mengambil wudhu untuk melaksanakan salat isya. Setelah solat isya barulah Syifa merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, Ryan terlihat memainkan gawainya sambil tersenyum setelah itu ia meletakan gawainya
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.