Perjanjian Sebelum Cerai

Perjanjian Sebelum Cerai

Oleh:  Sulistiani   Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
6 Peringkat
14Bab
792Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Sherly hamil anakku sekarang, aku tidak bisa membiarkannya tinggal di kontrakan seorang diri, jadi aku mohon terimalah dia di rumah ini, kita rawat bersama anak yang lahir dari rahimnya," ucap Ryan dengan tatapan mengiba. Bagaikan tersambar petir di siang hari, Syifa begitu terluka saat sang suami membawa istri barunya ke rumah dan mengatakan jika wanita itu tengah hamil anaknya. Dua tahun Syifa menjalani rumah tangga dengan Ryan, tetapi belum di karuniai buah hati. Awalnya Syifa berusaha menerima pernikahan sang suami dengan istri barunya karena sang suami berbohong mengatakan pernikahan itu terjadi karena keterpaksaan, tetapi setelah tahu jika sang suami dengan istri barunya sudah selingkuh selama setahun sebelum menikah keributan besar pun terjadi. Dina ibu dari Ryan menyuruh Ryan menceraikan Syifa lalu meminta harta gono-gini. Syifa setuju bercerai, tetapi dengan beberapa perjanjian. Seperti apa perjanjian sebelum cerai tersebut?

Lihat lebih banyak
Perjanjian Sebelum Cerai Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Nasreen
semangat kakak
2024-07-03 11:30:19
1
user avatar
Skuka_V
Suka ceritanya, lanjut thor
2024-07-02 20:03:43
1
user avatar
Kriezty
Selalu ditunggu ceritanya Kak
2024-07-02 19:45:02
1
user avatar
FATMA85 WATI
semangat kk
2024-07-01 08:57:47
1
user avatar
Yuni Sarah
semangat akak
2024-07-01 03:20:20
1
user avatar
Sulistiani
Hallo, salam kenal. Terima kasih sudah membaca cerita ini, semoga kalian suka. Jangan lupa beri ulasan dan bintang 5 biar author semangat menulisnya. terima kasih.
2024-06-29 06:31:33
0
14 Bab
Bab 1. Membawa Istri Baru
"Siapa perempuan ini, Mas?" tanya Syifa saat sang suami baru pulang kerja dan membawa wanita cantik ke rumah mereka."Kenalkan ini Sherly, istri baruku," jawab Ryan.Syifa tersenyum dan menggelengkan kepalanya, dua tahun menikah dengan Ryan ia yakin jika suaminya itu setia dan tak pernah mendua. Ryan adalah suami yang baik dan selalu bersikap romantis padanya, tak pernah sekalipun Ryan membuat Syifa kecewa jadi wanita itu tak percaya jika wanita yang dibawa suaminya adalah istri baru suaminya."Jangan bercanda dong, Mas. Gak lucu bercanda seperti itu," ucap Syifa seraya menatap wanita cantik bernama Sherly dari atas sampai bawah."Aku tidak bercanda, Syifa. Dia istri baruku dan akan tinggal bersama kita di rumah ini mulai hari ini," ucap Ryan dengan nada serius.Syifa menegakkan punggungnya, ia kembali menatap Ryan dan Sherly bergantian. Wanita cantik yang dibawa suaminya itu terlihat jauh lebih muda darinya, pakaian yang dikenakan begitu seksi hingga membentuk lekuk tubuh. Jantung Sy
Baca selengkapnya
Bab 2. Mencoba Menerima
"Aku menikah dengan Sherly baru satu bulan. Aku tidak tahu berapa usia kandungannya karena Sherly baru memberitahu aku tentang kehamilannya Minggu lalu," ucap Ryan.Tubuh Syifa melemas seakan tak memiliki tulang mendengar pengakuan sang suami. Bagaimana bisa ia tak tahu suaminya memiliki wanita lain di belakangnya dan itu sudah berjalan selama satu bulan.Tidak ada tingkah dan gelagat aneh yang Ryan tunjukan selama satu bulan ini, dia tetap menjadi suami yang baik dan penuh perhatian, bahkan selalu tidur di rumah dan tidak pernah pulang larut malam. Hal itu membuat Syifa tidak pernah mencurigai sang suami dan begitu syok saat mendengar pengakuan suaminya tadi."Jadi sudah satu bulan kamu membagi cintamu, sudah satu bulan kamu duakan aku, dan sudah satu bulan kamu membohongi aku, Mas?" tanya Syifa.Air mata wanita cantik itu masih mengalir di pipi putih yang kini mulai memerah, Ryan berusaha menggenggam tangan Syifa. Namun, Syifa menarik tangannya tak terima di sentuh oleh sang suami.
Baca selengkapnya
Bab 3. Syarat Dari Syifa
"Apa syaratnya, Syifa?" tanya Ryan.Syifa menghela nafas panjang lalu menatap Sherly dan Ryan bergantian, sejujurnya ia belum bisa menerima kehadiran wanita yang tengah hamil muda tersebut. Namun, ia belajar untuk ikhlas menerima takdirnya jika memang harus merasakan poligami dalam berumah tangga. "Pertama kamu harus bisa adil dalam memperlakukan aku dan Sherly. Kedua, harus semakin meningkatkan ketakwaanmu kepada Allah. Ketiga, harus dapat menjaga aku dan Sherly, baik menjaga agama maupun kehormatan kami," ucap Syifa.Syifa mengatakan hal itu setelah ia membaca tentang syarat-syarat poligami, ia berharap sang suami bisa melakukan ketiga hal tersebut agar rumah tangga mereka bisa akur dan damai."Aku akan berusaha melakukan hal yang tadi kamu sebutkan, Syifa. Terima kasih mau menerima Sherly dan calon anaknya dalam rumah tangga kita," ucap Ryan.Syifa menganggukkan kepalanya lalu kembali meneguk segelas air putih yang ada di hadapannya, sejujurnya di sudut hati yang lain menolak keha
Baca selengkapnya
Bab 4. Atharazka
"Athar." Syifa terkejut melihat sahabat yang sudah tak lama pulang ke kampung kini ada di hadapannya.Terakhir kali Athar pulang ke kampung itu saat Syifa menikah dengan Ryan. Setelah itu pria tampan tersebut tak lagi datang ke kampung, hanya berkomunikasi dengan Syifa melalui chat dan telepon.Pria bernama lengkap Atharazka itu masih punya ayah, tetapi ibunya sudah meninggal sejak ia kecil. Saat Athar kecil dulu ibu tiri Athar kerap kali memperlakukan Athar dengan tidak baik bahkan Athar tidak pernah di beri uang jajan dan makan saat ayahnya tak ada, di saat seperti itu Syifa yang selalu berbagi makanan pada Athar.Setelah Syifa menikah dan memiliki kehidupan dengan suaminya, tak ada lagi orang yang ingin Athar temui di kampung tersebut, ia hanya rutin mengirimkan uang bulanan kepada ayahnya saja. Namun, tadi malam ia bermimpi melihat Syifa menangis di sudut ruangan, ia mencoba menghubungi nomor Syifa ternyata nomor tersebut tidak aktif. Jadi Athar memutuskan untuk cuti kerja dan pul
Baca selengkapnya
Bab 5. Tidak Adil
"Syiifaa ...!""Ada apa, Mah. Kenapa teriak-teriak?" tanya Syifa terkejut dengan teriakan sang mertua."Kamu ngapain di kamar sih? Kenapa kerja kamu cuma santai-santai main hp aja," ucap Dina.Syifa lagi-lagi hanya bisa menghela nafasnya, sejak tadi Syifa mengerjakan pekerjaan rumah bahkan sudah memasak untuk mertuanya itu. Namun, baru sebentar berada di kamar dan memainkan handphone langsung diteriaki seperti itu. "Daripada kamu main handphone gak ada manfaatnya, lebih baik kamu ke toko susu beliin susu hamil untuk Sherly!" ucap Dina."Toko susu jauh dari sini, Mah. Telepon aja Mas Ryan suruh bawain susu hamil untuk Sherly, saat pulang dari toko furniture," jawab Syifa."Kelamaan kalau nunggu Ryan pulang dari toko furniture, Sherly harus minum susu sekarang!" ucap Dina."Ya sudah kalau gitu Mama aja yang beliin ke toko susu," jawab Syifa."Kamu ini benar-benar menantu yang gak punya otak ya! Disuruh mertua malah nyuruh balik," ucap Dina.Syifa tersenyum kecut mendengar Dina berbicar
Baca selengkapnya
Bab 6. Curiga
"Kamu sudah berjanji akan bersikap adil, tapi apa yang kamu lakukan tadi tidak adil bagiku!" ucap Syifa."Aku minta maaf, aku janji setelah ini akan adil pada kalian," ucap Ryan."Kamu bilang menikah dengan dia karena terpaksa, tapi aku melihat kalian seperti orang yang saling cinta," ucap Syifa.Ryan tertegun mendengar ucapan Syifa, ia tak tahu harus berkata apa dan sedikit menyesali apa yang tadi ia lakukan terhadap Sherly. Lelaki itu tidak menyangka karena sedikit perhatiannya pada Sherly membuat Syifa curiga padanya."Jangan pernah tunjukan kemesraan kalian di hadapanku, aku akan mencoba bertahan meski tidak tahu sampai kapan," ucap Syifa."Iya, aku akan menuruti ucapanmu. Malam ini aku tidur di sini ya!" ucap Ryan.Syifa menganggukkan kepalanya, ia berjalan ke kamar mandi lalu mengambil wudhu untuk melaksanakan salat isya. Setelah solat isya barulah Syifa merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, Ryan terlihat memainkan gawainya sambil tersenyum setelah itu ia meletakan gawainya
Baca selengkapnya
Bab 7. Anak Angkat
"Dari kecil sampai saat ini kamu tetap sahabatku, Athar," ucap Syifa."Maka dari itu, jangan menolak bantuan dariku. Aku akan menyuruh orang untuk menyelidiki tentang Sherly dan suamimu," ucap Athar.Syifa menganggukkan kepalanya, ia menerima bantuan dari Athar. Hatinya resah dan curiga, melihat begitu mesranya sang suami dengan istri barunya, apalagi mendengar suara tetangga bergosip tentang mereka. Syifa semakin ragu jika pernikahan Sherly dan suaminya hanya karena terpaksa, mungkin bantuan dari Athar satu-satunya yang bisa membuat hatinya tenang."Aku akan tinggal di sini selama seminggu sebelum akhirnya kembali bekerja di kota, tapi aku yakin tidak sampai seminggu orang suruhanku bisa memberikan informasi tentang suamimu dan istri barunya. Selama belum mendapatkan informasi tentang mereka, bertahanlah dalam rumah tanggamu, Syifa," ucap Athar."Terima kasih, Athar. Kamu tahu Athar dua hari ini siang dan malam aku menangis dalam salatku, aku bener-bener nggak nyangka jika Mas Ryan a
Baca selengkapnya
Bab 8. Mertua Pelit
"Siapa yang cari aku?" tanya Syifa.Wanita cantik itu menghapus air mata lalu berjalan keluar rumah untuk melihat siapa yang datang mencarinya, ternyata tetangga yang datang mencari Syifa."Bu Murni, ada apa?" tanya Syifa."Mbak Syifa maaf kalau saya mengganggu. Saya mau pinjam uang, anak saya sakit suami saya belum gajian," ucap Bu Murni tetangga Syifa."Anak ibu sakit apa?" tanya Syifa."Demam sudah 3 hari nggak turun-turun, Saya mau bawa ke dokter takut semakin parah demamnya," ucap Bu Murni."Ya ampun tunggu sebentar, Bu."Syifa berjalan cepat ke kamarnya untuk mengambil uang, lalu kembali lagi keluar untuk memberikan uang tersebut kepada Bu Murni, hal itu diperhatikan oleh Dina yang sedang berada di meja makan."Segini cukup, Bu?" Tanya Syifa seraya menyodorkan dua lembar uang pecahan seratus ribu."Mudah-mudahan cukup, Mbak Syifa. Nanti kalau suami saya gajian saya langsung ganti uangnya ya," ucap Bu Murni."Sama-sama, Bu. Nggak usah dipikirkan kapan mengganti uangnya, yang pent
Baca selengkapnya
Bab 9. Informasi Valid
"Athar, nanti aku hubungi lagi," ucap Syifa lalu mematikan sambungan teleponnya.Ryan berjalan kedalam kamar itu dan menghampiri Syifa yang sedang meletakan ponselnya diatas nakas. Syifa mengerutkan keningnya melihat sang suami masuk ke kamarnya, padahal ia malam ini harusnya tidur di kamar Sherly."Ada apa, Mas?" tanya Syifa."Siapa yang menelpon mu malam-malam begini, apa itu Athar?" tanya Ryan."Iya, itu Athar.""Aku sudah bilang padamu, aku tidak suka melihat kamu teleponan sama lelaki itu," ucap Ryan.Syifa menghela nafas, memang selama ini Ryan cemburu kepada Athar dan Syifa pun berusaha untuk menjaga jarak dengan Athar dengan tidak mengangkat panggilan telepon dari sahabatnya itu. Namun, mereka tetap berkomunikasi melalui pesan singkat. "Ya aku juga sudah bilang sama kamu, kalau aku tidak suka melihat kamu dekat dengan wanita lain. Namun, kamu tidak hanya dekat, tetapi menikahi wanita lain," ucap Syifa dengan nada datar, tapi sukses membuat mulut Ryan terbungkam."Kamu mau mem
Baca selengkapnya
Bab 10. Syifa Murka
Prank ...Syifa melempar gelas tepat mengenai tubuh Ryan hingga akhirnya jatuh dan pecah di lantai, hal itu membuat Athar, Ryan, dan Sherly terkejut."Pembohong, pengkhianat, keterlaluan kamu, Mas!" teriak Syifa.Ryan terdiam menatap sang istri yang berjalan perlahan dengan membawa berkas informasi kearahnya. Tatapan Syifa terlihat sangat marah, tidak pernah Ryan melihat tatapan seperti itu dari sang istri sebelumnya."Kamu bilang menikahi Sherly karena terpaksa, karena permintaan mama. Nyatanya kamu sudah berselingkuh dengan jalang itu selama setahun di belakangku!" ucap Syifa dengan bibir bergetar."Syifa, kamu pasti mendengar semua ini dari Athar. Itu semua tidak benar, dia memfitnahku agar kamu benci padaku karena sejak dulu dia tidak suka dengan hubungan kita," ucap Ryan mencoba mengelak."Fitnah katamu? Lalu tentang kamu yang membayar kontrakan Sherly tiap bulan, mengajak dia liburan tiap bulan, dan mentransfer uang ke rekeningnya setiap bulan pakai uang toko juga fitnah?" ucap
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status