"Athar, nanti aku hubungi lagi," ucap Syifa lalu mematikan sambungan teleponnya.Ryan berjalan kedalam kamar itu dan menghampiri Syifa yang sedang meletakan ponselnya diatas nakas. Syifa mengerutkan keningnya melihat sang suami masuk ke kamarnya, padahal ia malam ini harusnya tidur di kamar Sherly."Ada apa, Mas?" tanya Syifa."Siapa yang menelpon mu malam-malam begini, apa itu Athar?" tanya Ryan."Iya, itu Athar.""Aku sudah bilang padamu, aku tidak suka melihat kamu teleponan sama lelaki itu," ucap Ryan.Syifa menghela nafas, memang selama ini Ryan cemburu kepada Athar dan Syifa pun berusaha untuk menjaga jarak dengan Athar dengan tidak mengangkat panggilan telepon dari sahabatnya itu. Namun, mereka tetap berkomunikasi melalui pesan singkat. "Ya aku juga sudah bilang sama kamu, kalau aku tidak suka melihat kamu dekat dengan wanita lain. Namun, kamu tidak hanya dekat, tetapi menikahi wanita lain," ucap Syifa dengan nada datar, tapi sukses membuat mulut Ryan terbungkam."Kamu mau mem
Prank ...Syifa melempar gelas tepat mengenai tubuh Ryan hingga akhirnya jatuh dan pecah di lantai, hal itu membuat Athar, Ryan, dan Sherly terkejut."Pembohong, pengkhianat, keterlaluan kamu, Mas!" teriak Syifa.Ryan terdiam menatap sang istri yang berjalan perlahan dengan membawa berkas informasi kearahnya. Tatapan Syifa terlihat sangat marah, tidak pernah Ryan melihat tatapan seperti itu dari sang istri sebelumnya."Kamu bilang menikahi Sherly karena terpaksa, karena permintaan mama. Nyatanya kamu sudah berselingkuh dengan jalang itu selama setahun di belakangku!" ucap Syifa dengan bibir bergetar."Syifa, kamu pasti mendengar semua ini dari Athar. Itu semua tidak benar, dia memfitnahku agar kamu benci padaku karena sejak dulu dia tidak suka dengan hubungan kita," ucap Ryan mencoba mengelak."Fitnah katamu? Lalu tentang kamu yang membayar kontrakan Sherly tiap bulan, mengajak dia liburan tiap bulan, dan mentransfer uang ke rekeningnya setiap bulan pakai uang toko juga fitnah?" ucap
"Syifa aku tahu aku salah, aku minta maaf, aku tidak mau bercerai denganmu," ucap Ryan.Ryan menyadari meskipun sudah memiliki istri muda, tetapi rasa cinta terhadap Syifa tidak hilang sepenuhnya. Wanita cantik dan baik itu masih memiliki posisi khusus di hati Ryan, apalagi lelaki itu sadar satu-satunya tempat ia menghasilkan uang adalah toko furniture milik Syifa jadi ia tak ingin bercerai dengan wanita cantik tersebut."Syifa, aku mohon maafkan aku. Aku mencintaimu, aku tak ingin bercerai darimu," ucap Ryan berusaha meraih tangan Syifa meminta belas kasih dari istrinya tersebut.Syifa menghempas tangan Ryan dengan kencang, hatinya benar-benar sakit menerima kebohongan dari sang suami. Meskipun Ryan meminta maaf dan berlutut di hadapannya hal itu tidak membuat Syifa ingin merubah keputusannya. "Kata cinta dan maaf yang kamu ucapkan hanya sebuah kepalsuan, Mas. Aku tidak butuh itu, yang aku butuh saat ini adalah kata talak darimu!" ucap Syifa."Aku tidak akan mengucapkan kata itu, Sy
"Maafkan aku ya, Mas. Karena kehadiran aku pernikahan kamu dan mbak Syifa hancur. Padahal aku sudah menerima menjadi istri kedua dan berharap kita bisa rukun mengurus anak ini bersama," ucap Sherly dengan wajah sedih mengusap perutnya yang belum buncit."Kamu tidak perlu minta maaf, Sherly. Memang perempuan itu saja yang tidak tahu diri, sudah mandul harusnya dia terima saja pernikahan Ryan dengan kamu. Dia tidak mau, ya sudah bercerai saja!" ucap Dina masih dengan nada kesal."Tapi kalau Mas Ryan harus kehilangan rumah dan pekerjaannya jika bercerai dengan mbak Syifa, itu semua gara-gara aku," ucap Sherly sambil menunduk."Kamu nggak usah pikirin, pokoknya mama aku cari pengacara terbaik agar toko furniture bisa jadi milik Ryan," ucap Dina.Ryan membawa Sherly ke kamar yang dulu ia tempati sebelum menikah dengan Syifa dan pindah dari rumah tersebut. Kamar itu kecil dan tidak bisa menampung banyak barang, Sherly menghela nafas karena harus tidur di kamar kecil lagi."Maaf ya, sementar
Athar membaca kertas berisi perjanjian sebelum perceraian yang baru saja Syifa buat, ia mengerutkan keningnya karena ada beberapa perjanjian yang menurut Athar tidak perlu di lakukan Syifa."Kenapa kamu melakukan ini?" tanya Athar."Ryan menjeratku dengan cinta, lalu pada akhirnya melukaiku. Aku juga ingin melakukan hal itu, aku ingin menjerat Ryan dengan cinta sebelum akhirnya aku tinggalkan dengan luka," ucap Syifa."Pikirkan lagi, Syifa. Aku takut malah kamu ragu untuk bercerai dan hubungan kalian kembali membaik,'' ucap Athar."Itu tidak mungkin, Athar. Sekarang aku tahu jika ia selama ini tidak mencintai ku, itu sebabnya aku ingin membuatnya jatuh cinta padaku sebelum berpisah hingga akhirnya ia hancur setela kehilangan semuanya," ucap Syifa.Athar menghela nafas dan terpaksa setuju dengan apa yang di katakan Syifa, ia sadar meskipun Syifa adalah sahabatnya sejak kecil. Namun, untuk masalah pernikahan Athar tak punya kuasa, ia hanya bisa memberi saran dan membatu jika Syifa membu
"Gimana menurutmu, Mas. Apa baju ini cocok untukku?" tanya Syifa.Wanita cantik itu memakai lingerie berwarna merah yang begitu tipis, tubuhnya yang indah terlihat jelas oleh Ryan hingga membuat lelaki itu menelan saliva nya. Ia yang belum selesai menuntaskan rasa yang menggebu pada Sherly tadi, kini menatap Syifa dengan penuh minat."Sangat cocok, cantik, dan seksi," ucap Ryan seraya mendekati Syifa. "Aku memesan baju ini di aplikasi online beberapa hari yang lalu, niatnya ingin aku pakai setiap malam Jumat untuk servis kamu. Namun, belum sampai baju ini datang kamu sudah membawa gundikmu ke rumah ini. Jadi sepertinya baju ini tidak perlu aku pakai lagi," ucap Syifa seraya berjalan menuju kamar mandi. Ryan menahan tangan sang istri, ia menarik dan membawa Syifa ke atas tempat tidur. Lelaki itu tidak ingin kehilangan kesempatan untuk menikmati tubuh sang istri yang nampak sangat menggoda. "Maafkan Aku, Sayang. Sekarang tidak ada lagi Sherly di rumah ini, jadi pakailah baju itu untu
"Kami adalah orang yang dibayar oleh Bu Syifa untuk menjaga tempat ini dan Anda berdua tidak boleh memasuki tempat ini," ucap salah satu bodyguard tersebut. Mendengar jawaban dari salah satu bodyguard itu, tentu saja membuat Dina dan Sherly begitu kesal. Mereka pun ingin bertanya kepada salah satu karyawan di dalam, ke mana Ryan pergi. Namun, tak ada satupun karyawan yang berani untuk mendekati Dina dan Sherly apalagi memberitahu informasi itu.Ternyata Syifa sudah memberitahu pada karyawan yang bekerja di toko furniture itu agar tidak dekat dan berhubungan dengan Dina dan Sherly, jika salah satu di antara mereka terlihat ada hubungan dengan Dina dan Sherly maka Syifa akan segera memecatnya. "Mah, kalau kayak gini gimana dong?" tanya Sherly."Mama juga nggak tahu, mana uang di ATM udah menipis," ucap Dina."Di toko nggak bisa ketemu, di rumah juga dilarang, nomor ponsel nya gak bisa di hubungi. Terus aku harus gimana minta uang ke mas Ryan?" tanya Sherly."Kan cuma kamu yang gak bol
"Tidak ada, ayo kita renang," jawab Ryan.Lelaki itu berpura-pura tidak memikirkan apa-apa, padahal ia baru saja teringat dengan istri mudanya yang kerap memakai baju seksi memamerkan lekuk tubuhnya di depan semua orang. Hal itu pula yang membuat Ryan awalnya tergoda dengan Sherly, hingga akhirnya mereka menjalin perselingkuhan di belakang Syifa.Kini Ryan menatap tubuh mulus sang istri yang hanya di balut bikini, begitu seksi dan menggoda. Pemandangan yang tidak pernah ia lihat dari sang istri yang selama ini menutup auratnya."Kenapa kamu tiba-tiba seperti ini?" tanya Ryan menarik tangan Syifa hingga kini tubuh mereka sangat dekat."Aku hanya ingin memberikan kenangan terindah di sisa waktu kita, Mas," ucap Syifa seraya tersenyum."Kenapa tidak sejak dulu kamu seperti ini, jika sejak dulu kamu seperti ini mungkin aku tidak akan tergoda wanita lain," ucap Ryan."Kamu tidak pernah mengajak aku liburan, kalau di rumah kan gak mungkin aku pakai baju seksi. Tubuh seksi ku hanya boleh di