Menikahi Ayah Angkat

Menikahi Ayah Angkat

last updateLast Updated : 2025-02-02
By:  Namaku MalajaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
84Chapters
3.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Di ulang tahunnya yang ke-21 tahun, Shanna Adipramana memberanikan diri mengungkapkan perasaannya kepada Damar Mahesa Adipramana—pria yang telah membesarkannya, ayah angkatnya. Akan tetapi, Damar menolaknya dengan tegas. Bagi Damar, Shanna hanyalah putrinya. Tidak lebih. Shanna pikir, hubungan mereka akan seperti sebelumnya setelah pernyataan cintanya, tetapi ternyata Damar menghindarinya. Hingga akhirnya Shanna pun memutuskan untuk pergi. Akan tetapi, Damar justru mengejarnya, memohon, hingga akhirnya mengakui sesuatu yang seharusnya tidak pernah diucapkan. Bahwa dirinya pun memiliki perasaan yang sama untuk Shanna. Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Badai cobaan menerpa mereka silih berganti, mulai dari kedatangan Nadia Hardinata—mantan kekasih Damar yang sudah lama tidak diketahui kabarnya, beredarnya skandal hubungan mereka yang dianggap tabu, hingga Shanna yang harus kehilangan anaknya karena sebuah kecelakaan. Akan tetapi, di tengah badai cobaan yang terus menerus menghantui mereka, terungkap sebuah rahasia kelam di masa lalu. Rahasia yang mengubah segalanya untuk mereka semua.

View More

Latest chapter

Free Preview

BAB 1 : Pernyataan Cinta

“Shanna! Semangat, ya!”Suara teriakan Viona terdengar keras meski Shanna sudah berlari cukup jauh dari sahabat-sahabatnya. Dia melambaikan tangan tanpa berhenti ataupun sekadar menoleh. Langkahnya semakin cepat menuju gerbang kampus, di mana Damar sudah menunggunya di dalam mobil.“Maaf lama, Ba,” ucap Shanna ketika berada di dalam mobil. “Baba sudah dari tadi?”“Tidak apa-apa. Baba juga baru saja sampai, kok.”Damar mengemudikan mobil meninggalkan area kampus. Ia mengendarai mobil menuju sebuah restoran bintang lima. Pagi tadi, dirinya sudah berjanji akan mengajak Shanna makan siang bersama.“Kenapa harus pesan private room sih, Ba? Bukannya di luar sama aja?” protes Shanna setelah pelayan pergi meninggalkan mereka.Bukannya Shanna tidak suka, dia hanya merasa ayahnya itu berlebihan dengan memesan private room untuk sekadar makan siang.Damar tersenyum kecil.“Ya beda dong, Sayang. Kalau di luar ramai dengan pengunjung yang lain. Tapi kalau di sini kan tenang dan tidak ada yang mengg...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
84 Chapters
BAB 1 : Pernyataan Cinta
“Shanna! Semangat, ya!”Suara teriakan Viona terdengar keras meski Shanna sudah berlari cukup jauh dari sahabat-sahabatnya. Dia melambaikan tangan tanpa berhenti ataupun sekadar menoleh. Langkahnya semakin cepat menuju gerbang kampus, di mana Damar sudah menunggunya di dalam mobil.“Maaf lama, Ba,” ucap Shanna ketika berada di dalam mobil. “Baba sudah dari tadi?”“Tidak apa-apa. Baba juga baru saja sampai, kok.”Damar mengemudikan mobil meninggalkan area kampus. Ia mengendarai mobil menuju sebuah restoran bintang lima. Pagi tadi, dirinya sudah berjanji akan mengajak Shanna makan siang bersama.“Kenapa harus pesan private room sih, Ba? Bukannya di luar sama aja?” protes Shanna setelah pelayan pergi meninggalkan mereka.Bukannya Shanna tidak suka, dia hanya merasa ayahnya itu berlebihan dengan memesan private room untuk sekadar makan siang.Damar tersenyum kecil.“Ya beda dong, Sayang. Kalau di luar ramai dengan pengunjung yang lain. Tapi kalau di sini kan tenang dan tidak ada yang mengg
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more
BAB 2 : Berkemah
Shanna yang baru saja keluar dari taksi, dikejutkan oleh Viona yang tiba-tiba memeluknya dengan sangat erat. Dirinya hampir terjatuh, tetapi Viona dengan cepat menahannya.Viona hanya tertawa pelan melihat Shanna yang kesal akibat ulahnya.“Bagaimana? Apa kamu benar-benar memberitahu babamu?”“Hm!”“Kamu serius?” pekik Viona tidak percaya.“Menurutmu?” bukannya menjawab, Shanna justru bertanya balik.Sebelumnya Shanna memang memberi tahu sahabat-sahabatnya bahwa dia akan mengungkapkan perasaannya kepada Damar di hari ulang tahunnya. Awalnya mereka menyarankan Shanna untuk memikirkannya matang-matang. Akan tetapi, tekad Shanna sudah bulat untuk mengungkapkan perasaannya kepada Damar. Dia juga sudah menguatkan hatinya untuk menerima apa pun jawaban yang diberikan Damar nanti. Dia akan menerima semua konsekuensi dari apa yang dilakukannya.“Lalu bagaimana jawaban babamu?” tanya Viona penasaran.“Baba menolakku.”Viona mengambil langkah lebar dan berdiri di hadapan Shanna, membuat langkah
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more
BAB 3 : Menjauh
Viona dan Shanna meninggalkan gedung bioskop dan menuju kafe yang ada di seberang. Mereka hanya berdua karena Neila sedang kencan dengan kekasihnya. Sedangkan Deva mengantar saudaranya ke bandara.“Kapan babamu pulang?”“Aku nggak tahu. Setiap kali kutanya kapan pulang, Baba nggak memberikan jawaban pasti kapan akan pulang. Dia selalu bilang kalau pekerjaannya nggak bisa ditinggalkan.”Dua hari setelah pulang dari berkemah, Damar berpamitan pergi ke Surabaya. Ada masalah pada perusahaan cabang di sana. Sedikit banyaknya Shanna bersyukur karena dirinya berpisah dengan sang ayah. Sebab dia masih canggung dengan apa yang terjadi saat di puncak dua minggu yang lalu.“Shanna, entah kenapa aku merasa kalau Om Damar seperti menghindarimu,” celetuk Viona.“Nggak mungkin. Kalau Baba memang ingin menghindariku karena pengakuan cintaku, seharusnya Baba melakukannya setelah aku mengatakan perasaanku.”“Ya ... mungkin aja babamu nggak mau membuatmu kecewa, makanya dia menghindarimu dengan alasan pe
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more
BAB 4 : Menolak Untuk Kembali
Damar berdiri di samping mobilnya yang terparkir di dekat gerbang kampus. Kepalanya celingukan seolah mencari seseorang di keramaian. Shanna yang baru turun dari angkutan umum dan melihatnya, bergegas bersembunyi di balik mobil yang terparkir di tepi jalan.Shanna sudah memprediksi bahwa Damar akan mencari dirinya setelah membaca suratnya. Namun, dia tidak menyangka Damar tetap bersikeras mencari dirinya meski sudah satu minggu berlalu.“Shanna, apa yang kamu lakukan di sini?” suara Viona sukses membuat Shanna tersentak.“Viona! Kamu membuatku kaget aja,” gerutu Shanna. Tangannya memegangi dadanya yang berdebar kencang.Kening Viona berkerut dalam. “Apa yang kamu lakukan di sini?” Viona mengulangi pertanyaannya. “Kenapa kamu nggak langsung masuk? Dan ke mana aja kamu selama seminggu ini? Kenapa ka—”“Bisakah kita masuk sekarang?” potong Shanna cepat. “Aku akan menjelaskan semuanya padamu nanti saat di kelas.”“Ya sudah, ayo!”Tanpa basa-basi, Shanna segera masuk ke mobil Viona yang lan
last updateLast Updated : 2023-12-13
Read more
BAB 5 : Bertemu Kembali
Shanna tidak tahu apakah harus senang atau tidak saat dia tidak mendapati mobil Damar di gerbang kampus seperti biasnya pada keesokan harinya. Dan itu berlangsung hingga satu minggu. Damar benar-benar tidak pernah menemuinya lagi.Seharusnya Shanna senang karena Damar tidak mengganggunya lagi, dengan begitu dia bisa menghilangkan perasaannya kepada Damar. Namun, entah kenapa perasaan kecewa justru lebih mendominasi dirinya kala tidak bisa melihat sosok pria itu. Bahkan hal itu membuat Shanna menjadi sedikit lebih pendiam.Shanna benar-benar sangat merindukan pria itu.“Kenapa kamu nggak ikut Om Damar aja kalau kamu nggak bisa melupakannya?” celetuk Viona sedikit kesal dengan perubahan sikap Shanna. “Seenggaknya kamu bisa melihat dan tinggal bersamanya walaupun cintamu nggak terbalas. Daripada seperti ini, sama aja kamu menyiksa dirimu sendiri. Kalau aku, sih, lebih baik tinggal bersama walau hatiku terluka. Daripada aku semakin terluka dan nggak bisa bersama orang yang kucintai.”“Apa
last updateLast Updated : 2023-12-13
Read more
BAB 6 : Keras Kepala
Tidak ingin Damar mengikuti dan mengetahui tempat tinggalnya, Shanna mempersiapkan perlengkapan untuk dirinya menyamar. Sayangnya sudah empat hari berlalu, Damar tidak pernah menemuinya lagi.Kecewa?Tentu saja! Namun, sebisa mungkin dia menekan perasaannya. Mungkin ini yang terbaik untuk mereka. Bukankah memang ini yang dia inginkan?Sayangnya, semakin Shanna mencoba mengabaikannya, perasaan rindunya kepada pria itu semakin menyiksa dirinya. Belum lagi rasa bersalahnya karena telah meninggalkan Damar begitu saja empat hari yang lalu.Shanna menghela napas pelan.“Shanna, Bu Widia memintamu datang ke ruangannya,” ucap seorang pengurus panti asuhan ketika melihatnya sudah pulang.“Untuk apa Ibu memanggilku malam-malam begini?” kening Shanna berkerut penuh tanda tanya.“Aku tidak tahu. Lebih baik kamu langsung ke ruangan beliau saja.”“Terima kasih, Kak.”Shanna bergegas menuju ke ruangan Widia. Betapa terkejutnya Shanna ketika mendapati Damar juga berada di sana.Widia menatap Shanna de
last updateLast Updated : 2023-12-19
Read more
BAB 7 : Pulang
Dua puluh satu tahun hidup bersama Damar, tidak pernah sekali pun pria itu marah atau membentaknya. Namun, tidak pernah terpikirkan oleh Shanna kalau ayahnya itu tetap sabar dan tidak marah atau membenci dengan apa yang sudah dia lakukan. Terbukti dengan Damar yang tetap menemui Shanna dan menunggunya pulang bekerja, serta mengantarnya pulang ke panti asuhan. Dan hal itu berlangsung selama hampir dua minggu.“Baba tidak memaksamu. Tetapi selama kamu tidak kembali, baba tidak akan pernah berhenti datang ke tempat kerjamu,” ucap Damar santai, tidak ada nada kesal sedikit pun. “Kalau kamu ingin baba berhenti datang ke tempat kerjamu, maka kamu harus ikut baba pulang ke rumah.”Shanna hanya diam dengan tangan terlipat di depan dada. Dia tidak tahu harus mengatakan apa lagi supaya Damar berhenti menemuinya lagi.Damar tersenyum kecil seraya melirik Shanna. Suasana di dalam mobil kembali hening hingga mobil berhenti di depan panti asuhan. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Shanna keluar dar
last updateLast Updated : 2023-12-20
Read more
BAB 8 : Tinggal Bersama
Damar benar-benar menepati janjinya untuk menghabiskan akhir pekannya bersama Shanna. Melupakan bahwa mereka pernah bertengkar. Namun, berbeda dengan Shanna yang masih merasa canggung dan bersalah atas sikapnya kepada pria itu selama dua bulan terakhir.“Baba, ayo kita pulang!” Shanna menatap arloji di tangan kirinya yang menunjukkan pukul tiga sore.“Sekarang masih jam tiga. Kenapa buru-buru pulang?”“Aku harus bekerja. Aku nggak mau telat.”“Kerja?” Damar menatap Shanna dengan alis terangkat tinggi. “Kenapa kamu masih kerja? Lebih baik kamu berhenti kerja. Baba tidak mengizinkan kamu untuk bekerja.”“Baba, aku sudah mengikuti keinginan baba untuk tinggal bersama. Tapi aku nggak janji untuk berhenti kerja. Terserah baba mengizinkan atau nggak, aku tetap akan bekerja.”“Kamu boleh bekerja, tetapi tidak di mini market. Apalagi jam kerjamu di malam hari yang membuatmu harus pulang malam. Baba tidak mau kamu kelelahan. Baba ingin kamu fokus dengan kuliahmu. Lagi pula apa uang saku yang ba
last updateLast Updated : 2023-12-20
Read more
BAB 9 : Cemburu
Shanna dan Damar secara bersamaan menatap ke belakang. Damar tersenyum lebar pada wanita yang menghampiri mereka.“Kebetulan sekali kita bertemu di sini.” Wanita itu berhenti tepat di hadapan mereka berdua. Senyum lebar menghiasi wajahnya yang cantik.“Aliya,” nada Damar terlihat senang. “Ya, kebetulan sekali. Kamu sendirian saja?”“Ya, aku sendirian saja.”Damar memperkenalkan Shanna dengan Aliya, lalu bersama-sama mereka memasuki restoran. Rencana makan siang berdua, kini menjadi bertiga.Damar menceritakan kepada Shanna bahwa Aliya adalah teman masa SMA-nya dan Galang. Lebih tepatnya, mereka berteman sejak kelas 1 SMA. Mereka masih berhubungan baik meski jarang bertemu, sebab Aliya yang menikah setelah lulus kuliah dan ikut suaminya tinggal di Surabaya.Sekarang Aliya kembali ke Jakarta karena sudah bercerai dengan suaminya. Mereka tidak memiliki anak karena sang suami dinyatakan mandul.Damar tampak sangat bahagia dan menikmati ketika berbicara dengan Aliya. Hal itu entah kenapa me
last updateLast Updated : 2023-12-21
Read more
BAB 10 : Damar Murka
“Aku sangat yakin sekali, Shan.” Deva menjawab mantap. “Maafkan aku. Saat itu aku nggak bermaksud mengintip. Kebetulan saat itu aku lagi ke toilet. Dan saat kembali aku nggak sengaja melihat Om Damar berpelukan dengan wanita itu. Aku juga melihatmu bersama Viona menatap mereka waktu itu.”Hati Shanna sakit mendengar kenyataan ini. Damar yang dia pikir benar-benar terbuka kepadanya, ternyata tidak sepenuhnya terbuka. Tampaknya dia terlalu menganggap dirinya adalah orang yang sangat penting dalam hidup pria itu.Suasana hatinya yang buruk membuat Shanna mengajak Deva untuk segera pulang. Dia sudah tidak berminat lagi untuk jalan-jalan. Damar yang baru pulang pukul sembilan malam terkejut ketika melihat dirinya sudah berada di rumah.“Baba pikir kamu masih belum pulang.” Damar mendudukkan diri di samping Shanna yang menonton televisi.Shanna tersenyum kecil tanpa menatap Damar. “Aku capek. Makanya pulang cepat.”“Sini, tidur di pangkuan baba.” Damar menepuk pahanya.Shanna tidak mengataka
last updateLast Updated : 2023-12-21
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status