“Shanna! Semangat, ya!”Suara teriakan Viona terdengar keras meski Shanna sudah berlari cukup jauh dari sahabat-sahabatnya. Dia melambaikan tangan tanpa berhenti ataupun sekadar menoleh. Langkahnya semakin cepat menuju gerbang kampus, di mana Damar sudah menunggunya di dalam mobil.“Maaf lama, Ba,” ucap Shanna ketika berada di dalam mobil. “Baba sudah dari tadi?”“Tidak apa-apa. Baba juga baru saja sampai, kok.”Damar mengemudikan mobil meninggalkan area kampus. Ia mengendarai mobil menuju sebuah restoran bintang lima. Pagi tadi, dirinya sudah berjanji akan mengajak Shanna makan siang bersama.“Kenapa harus pesan private room sih, Ba? Bukannya di luar sama aja?” protes Shanna setelah pelayan pergi meninggalkan mereka.Bukannya Shanna tidak suka, dia hanya merasa ayahnya itu berlebihan dengan memesan private room untuk sekadar makan siang.Damar tersenyum kecil.“Ya beda dong, Sayang. Kalau di luar ramai dengan pengunjung yang lain. Tapi kalau di sini kan tenang dan tidak ada yang mengg
Last Updated : 2023-12-11 Read more