Pengorbanan Cinta Sang Letnan

Pengorbanan Cinta Sang Letnan

By:  Uci Lurum  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
42 ratings
148Chapters
3.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Rey dan Alex merupakan Prajurit Kopassus jebolan Inteligen. Persahabatan yang terjalin dari kecil hingga dewasa membuat mereka seperti saudara berbagi dalam suka dan duka. Siapa sangka, mereka mencintai gadis yang sama. Hingga takdir mempermainkan mereka. Berkorban demi negara, juga berkorban demi cinta pada gadis yang sama. Pada akhirnya, siapakah yang akan menjadi pemenangnya, cinta kah atau persahabatan?

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
wieanton
yuk ah ke penghulu aja yuk biar gk nanggung ......
2024-05-14 20:22:34
1
user avatar
wieanton
blng move on itu mudah tp ngejalaninnya susah. mau gmn lg klo hati udah terpaut dalam meskipun di tolak ttp aja mencintai.
2024-05-11 19:52:48
1
user avatar
wieanton
perasaan cinta gk bisa di bisa kita tahan2 tp perasaan ingin memiliki msh bs kita tahan biar gk di anggap menikung..ya Alex mencintai lara tp ttp bs menahan diri Krn tau lara kekasih sahabatnya dan saling cinta.
2024-05-11 18:28:11
1
user avatar
wieanton
Knp trs2san bicara kyk gitu sih Rey? apa kamu merasakan feeling yg gk baik akan menimpamu atau ini tugas yg gk mudah tantangannya besar? mungkin kamu akan lama dr tugas ini tanpa kabar berita ke lara?
2024-05-07 18:05:24
1
user avatar
wieanton
Dewasalah dlm mengambil keputusan jgn grusak grusuk nanti menyesal sendiri kamu lara. hrs kuat mental dong... semua profesi itu kan ada tantangan tersendiri, gk melulu tentang bahagia pasti ada aja problem dlm setiap pekerjaan.
2024-05-05 19:00:11
1
user avatar
wieanton
gk suka sumpah sm sikap & keputusan lara, terlalu kyk bocil pdhl udah dewasa. kasian aja Rey kyk di obok2 perasaannya sm cewek. hrsnya lara kan tau awal kenalan & berhubungan siapa Rey. barujg kmrn di jelaskan Rey jd yg "kedua" eh udah nyeraaaaahhhhh ...manjaaa ah lara itu gk cocok jd ibu Persit.
2024-05-05 18:07:42
1
user avatar
Azzurra
semangat up nya Thor. istri prajurit memang harus siap di tinggal tugas. siap suaminya pulang hanya mengantar nama.
2024-05-05 16:47:43
1
user avatar
wieanton
Jadi yg kedua maksud Rey itu mungkin, lara hrs siap dpn mengahadapi panggilan tugas di saat2 momen mereka berdua. Krn Rey pasti akan selalu di tugaskan kmn2, ya lara hrs berbagi pasangan dgn kerjaan Rey nantinya, siap gk siap hrs siap
2024-05-05 16:43:20
1
user avatar
Viva Oke
keren banget ini buku.. ceritanya bagus. kisah seorang letnan yang memperjuangkan cintanya pada seorang gadis. tapi banyak rintangan yang harus dilalui. akankah berakhir bahagia atau luka.
2024-05-05 15:37:36
1
user avatar
Deelove
cerita bagus ...
2024-05-03 23:23:32
1
user avatar
Risty Hamzah
Bagus ceritanya aku syuka
2024-04-29 07:37:54
2
user avatar
Viva Oke
bagus nih ceritanya banyak rahasia yang bikin penasaran
2024-04-29 04:56:42
1
user avatar
Deyssa Yuchan
ternyata jatuh cinta pada abdi negara it gk mudah yaa, bnyak pngorbanan dn perjuanganny
2024-04-26 11:30:24
1
user avatar
Hongmi Qlla
hidup selalu tentang pilihan, dan akhirnya harus ada yang direlakan
2024-04-21 21:02:19
1
user avatar
Juliana Wati
ceritanya Manarik dan bagus dan penasaran juga.. tetaplah semangat ...
2024-04-21 15:58:52
1
  • 1
  • 2
  • 3
148 Chapters

Bab 1: Dilamar

Lara, gadis cantik 23 tahun itu terkejut, ketika tiba-tiba Rey menggenggam jemarinya sambil menyodorkan sebuah kotak merah berbentuk hati. Tampak sebuah cincin berlian berkilauan.Rey melambaikan tangannya dan memberi kode, meminta mic pada seorang waiters, yang dengan segera menghampiri, membawa nampan ditangannya berisi mic. Lelaki itu meraih mic, lalu menatap lekat kedua netra bening di depannya."Lara Angeswari ... Will you marry me?" Suara Rey menggema melalui mic yang dipegangnya, dengan tatapan penuh cinta. "Jika kamu menerimanya, aku akan memboyong keluargaku, untuk melamarmu secara resmi di depan kedua orang tuamu." Sontak seisi restoran yang sedang ramai pada jam istirahat makan siang itu menoleh pada mereka. Restoran yang terletak di pusat kota itu, selalu ramai dikunjungi. Selain desain interiornya yang mencuri perhatian, menu makanannya pun terbilang unik, karena menggabungkan masakan Nusantara dan Western. Beberapa menu yang bisa dicoba diantaranya, Sandwich Oncom, Te
Read more

Bab 2: Panggilan mendadak

"A-apa maksudmu?" Lara menatap nanar ke arah Rey. Udara di sekitarnya tiba-tiba terasa panas, menjalar sampai ke kulit wajahnya, yang mendadak terasa kaku.Lara menyeruputice lychee tea menandasnya sampai habis, demi membasahi jalur di lehernya yang tiba-tiba terasa kering.Rey tersenyum penuh arti, melihat perubahan di wajah Lara."Aku seorang prajurit ... otomatis ... kesetiaanku yang paling utama untuk NKRI." ujar Rey sambil terkekeh. Lara memberengut sambil mencubit lengan Rey.Suasana restoran tiba-tiba riuh kembali."Ohhh ... my soldier, jadikan aku yang ketiga, aku rela," celetuk salah satu cewek bertubuh gempal, dari ke empat cewek yang duduk di meja seberang. Suaranya dibuat-buat seimut mungkin sambil tangannya memegang kedua pipinya. Suara ngakak pecah di antara mereka."Eh ... ngehalu aja lo, nyadar dong. Jadiin yang ke seribu juga babang soldier-nya, yang nggak rela," tukas seorang temannya, sambil menower jidat gadis gempal itu."Body lu aja seperti kasur lipat gitu.," s
Read more

Bab 3 : Hilang kabar

Lara menatap Alex tak percaya."Ngomong apa barusan?!" "Maksudku, siapa tau kamu mau trima aku jadi selinganmu, secarakan Rey waktunya hampir tidak ada buat kamu. Anggaplah sebagai pengisi waktu kosongmu," kata Alex dengan mimik lucu, menahan tawa."Kamu tu ya ... nggak ngotak tau nggak ... teman sendiri mau kamu tikung!""Ha-ha-ha ... canda juga kali, serius banget. Dari tadi aku ngajak ngomong nggak nganggap, pas ngomong gitu langsung kamu respon." Alex terbahak-bahak memandang wajah Lara yang cemberut."Jadi kapan nih wak- ""Emangnya kerjaan kamu udah selesai? Ngoceh aja dari tadi," potong Lara jengah, yang merasa kerjaannya tidak bisa cepat selesai karena terganggu. Padahal rencananya Lara ingin meyelesaikan semua tugasnya, biar bisa fokus untuk mengurus rencana pernikahannya nanti. Alex selalu usil. Biasanya ditanggapi tapi kali ini Lara ingin kerjaannya cepat selesai.Pria bertubuh atletis itu, balik badan menuju mejanya, menghadapi tumpukan kertas. Otaknya serasa tidak mau d
Read more

Bab 4 : Terluka

Kamu sedang tidak bercanda kan, Lara Angeswari?!""Apa aku kelihatan bercanda, Mas?""Tapi kenapa ... bukannya kita baik-baik saja?!"Namun gadis itu tiba-tiba berbalik dan lari ke dalam rumahnya. Ditutupnya dengan cepat pintu jati itu, tetapi dengan sigap, Rey menghalang dengan kakinya.Lara berlari, dengan gesit Rey menangkap lengan gadis itu, menahannya di antara ruang tamu berbatasan dengan ruang tengah."Ada apa, Mas butuh penjelasan."Mereka berdiri berhadapan.Rey mengangkat dagu itu perlahan."Jelaskan ada apa, Dek? Bukannya kita baik-baik saja? Kita akan menikah. Kenapa malah tiba-tiba kamu ingin mengakhiri hubungan kita, apa mas punya salah?Lara menggeleng."Aku baru sadar, ternyata aku tidak pernah mencintaimu, Mas," ujar Lara sambil mengalihkan pandangannya dari netra kelam itu. Hidung mancung gadis itu kembang kempis, ada rasa yang ingin meledak dari dalam dirinya.Untuk sesaat Rey terkejut. "Pandang aku kalo bicara." Menangkup wajah Lara, mengarahkan padanya, kedua mata
Read more

Bab 5 : Amanat

Rey melangkah menjauh, punggung tegap itu menghilang dari pandangan Lara yang masih menatap kosong. Pulang dengan membawa luka yang mulai merajam hatinya, yang semula bersemi karena cinta. Pulang dalam kesendirian. Begitu inginnya menjadikan kekasihnya sebagai tempat untuk pulang, tetapi justru dia menutup pintunya. Sesaat terdengar bunyi motor yang menghilang di kegelapan malam. Lara tersadar dari lamunannya, dengan cepat dikejar bayangan lelaki itu."Maaasss ... " Suaranya terdengar memecah keheningan malam, berharap Rey mendengar dan kembali .Sunyi ... tak terdengar suara apapun. Langkahnya gontai kembali ke dalam,. Terduduk menatap titik noda darah di lantai putih itu. Diusap lalu dibersihkan, menatap noda merah yang telah berpindah ke tangannya, tangisnya pecah."Selamanya aku akan tetap mencintaimu mas ..." gumam Lara lirih, sambil membawa genggaman tangan yang bernoda itu ke dadanya.***Rey membersihkan darah di tangannya. Menarik napas perlahan, menghempaskan tubuhnya di s
Read more

Bab 6. Cemburu

"Apakah ini alasanmu menolakku," desis Rey, jari-jari tangannya memutih mencengkram erat setir."Kamu harus jelaskan semua ini, Lara Angeswari!"Bagaikan elang yang mengintai mangsanya, tatapan Rey tak lepas dari sepasang manusia yang sedang berbicara, sesekali terdengar gelak tawa di antara mereka yang terlihat bahagia sekali.Badai berdesakan di dada Rey seakan berebutan untuk keluar. Tanpa kedip, gerak gerik mereka tak lepas dari pantauannya. Tubuhnya menegak ketika melihat Lara berdiri lalu menuju ke dalam, mata Rey mengikutinya, terlihat kalau Lara akan menuju kamarnya.Rey segera keluar dari mobil, menyebrangi jalan menuju ke rumah Lara. Tak menunggu lama, dengan gerakan tubuhnya yang sudah terlatih, dengan gesitnya Rey memanjat ke lantai dua rumah itu, hingga sampai di jendela kamar Lara. Tak sulit bagi Rey untuk membuka paksa jendela, lalu dengan segera menyelinap masuk. Terdengar Lara yang masih berbincang di depan pintu. Tak lama pintu itu terdorong dari luar, setengah terbu
Read more

Bab 7. Bersama semalaman

"Malam ini kamu milikku sayang.""Maas ...." suara Lara tercekat dengan nafas tersengal, dadanya turun naik. Napasnya seperti terhenti saat Rey mengukungnya. Selama pacaran baru kali ini mereka seranjang."Mas ingin menghabiskan malam ini dengan kamu sayang."Tubuh Lara gemetar. Rey memposisikan Kedua tangan menopang tubuhnya. Sebelah tangannya mengusap wajah Lara, memyimpirkan anak rambut yang jatuh di dahi, perlahan mengecup dahi itu dengan kelembutan."Mas sangat menyayangimu, tiap saat yang terbayang hanya wajahmu ..." ujung jarinya menyusuri setiap lekukan wajah Lara. Lara terpejam, dadanya seakan mau meledak merasakan sensasi yang baru dirasakannya. Kulitnya tiba-tiba menjadi sangat sensitif."Jagalah dirimu selama aku pergi. Jangan pernah singkirkan Mas dari hatimu." kata-kata Rey terdengar begitu lembut dan menghanyutkan.Rey menunduk menyusuri wajah Lara dengan kecupannya. Sesaat terhenti menatap kembali kedua mata yang terpejam, yang terlihat sedang mengigit bibirnya, h
Read more

Bab 8. Menikahlah dengan Alex

"Jadilah bagian terindah dalam hidupku, Mas."Rey tersenyum bahagia."Aku pasti akan kembali, tidak sabar untuk menjadikan kamu sebagai istriku. Tunggulah Mas sayang, jadilah bagian terindah dalam hidupku." Rey mengecup kening Lara lembut."Jadilah rumahku, tempat tujuanku untuk pulang. Mas janji akan selalu membahagiakanmu, memberimu hari-hari bahagia yang tak akan kamu lupakan."Kata-katanya sendiri sempat membangkitkan hasratnya, namun di tekannya. Rey tak ingin menodai kesucian Lara sebelum waktunya."Tapi Janji Mas tidak akan macam-macam di luar sana." Manik Lara indah menuntut kesetiaan Rey.Rey menatap Lara dalam."Percayalah pada hatimu. Apakah Mas akan mengkhianati cinta kita, terbayang pun tidak pernah apalagi sampai melakukannya.""Trima kasih Mas, aku percaya Mas orang yang setia.""Jangan dekat-dekat sepupumu itu."Lara mendongak, menatap Rey penuh tanya."Adrian?"
Read more

Bab 9. Lakukanlah, Mas.

Mata Lara membulat, mendengar permintaan Rey yang rasanya tak masuk akal. Beringsut menjauh dari Rey."Apa Mas tidak mencintaiku, ini hanya siasat Mas saja untuk meninggalkan aku kan, Mas ingin balas dendam karna aku menolak Mas, kan?" "Bagaimana mungkin kamu bisa berpikiran seperti itu, sayang." Rey menatap lama wajah Lara lalu meraup wajahnya kasar."Aku tidak mungkin dan selamanya tidak rela untuk menyerahkan kamu ke laki-laki lain.""Lucu! Bukannya barusan Mas nyuruh aku untuk menikah dengan Alex ?!""Kenapa begitu sulit untuk membuatmu mengerti sayang. Maksud dari perkataan Mas tadi, jika Mas tidak kembali karna gagal dalam misi Mas, hanya pulang nama saja. Menikahlah dengan Alex, jangan berlarut-larut dalam kesedihanmu, kamu harus bahagia walaupun tanpa Mas." Mata Rey memerah rasanya seperti menelan ribuan jarum.Rey tahu misinya kali ini sangat berbahaya, hanya ada dua hal, pulang dengan raga yang bernyawa atau pulang nama saja. Alex pun tidak tahu tentang misi ini, yang Alex
Read more

Bab 10. Benih

"A-apa aku sudah tidak perawan lagi, Mas?" Mata Lara berkaca-kaca menatap pada Rey dengan pias."Tapi, Mas tidak melakukannya sayang, tadi Mas hanya pake mulut kok, masa bisa sih?" Dahi Rey mengerut mencoba mengingat adegan mereka tadi, jangan sampai dia kebablasan dan tidak menyadarinya karena terlalu asyik. Senyum terukir tatkala menyadari sumber darahnya. Ternyata darah itu berasal dari tangannya yang digigit Lara waktu itu, yang berdarah lagi karena mereka keasyikan. Apalagi tadi Lara sampai mencengkram dengan kuku yang tertancap pada tubuhnya.Rey mendekat, memeluk gadis itu dengan posisi duduk di atas ranjang sementara Lara berdiri di depannya."Udah mau gimana lagi, udah terlanjur, bukannya tadi kamu yang maksa-maksa untuk Mas ambil. Ayo sekalian Mas jebol." goda Rey.Mata Lara melebar."Bisa-bisanya Mas, aku lagi ... " suaranya terhenti saat Rey mengangkat tangannya yang terluka."Jadi aku masih prawan Mas?" Matanya memincing. Ternyata dia masih bisa menyimpan mahkotanya y
Read more
DMCA.com Protection Status