Menikah Dengan Abang (Abang Angkat)

Menikah Dengan Abang (Abang Angkat)

last updateLast Updated : 2021-08-28
By:   Syatizha  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
21 ratings. 21 reviews
188Chapters
96.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Menikah dengan Abang (Abang Angkat), sesuatu hal yang tak terbayangkan oleh gadis yang bernama lengkap Ayu Jelita. Abang yang selama ini sudah dianggap sebagai Kakaknya sendiri justru diam-diam jatuh cinta padanya. Lantas, apakah Ayu menikah dengan Abang karena unsur terpaksa? Atau justru Ayu juga memiliki rasa yang sama?Baca cerita ini, dijamin ngakak, baper, dan menguras emosi.

View More

Latest chapter

Free Preview

Ketahuan

Menikah Dengan AbangLagi, dan lagi Abangku berulah. Hanya karena tidak mau aku nikah terlebih dahulu, dia kerap kali mengaku-ngaku jadi suamiku. Cih, Abang macam apa itu? Sudah empat kali, pacarku kabur karena ulahnya."Bang, sampe kapan sih kayak gini?""Sampe abang nikahlah," sahutnya dengan enteng sambil memantik korek api di sebatang rokok."Ya kalo gitu cepetan nikah!" Jawabku ketus seraya mengambil rokok yang terselip dibibirnya, lalu mematikan rokok tersebut ke atas asbak."Songong! Lagian lo aneh, pacaran ama cowok F*. Eh, gimana kalo cowok itu tua bangka, mau emang lo?""Idiiihh sok tau! Pokoknya Abang harus jelasin ke Raka kalo Abang --""Ogah!" Sahutnya berlalu.Dasar Abang Bewoookkk ... Awas aja, kalau ketauan dia punya pacar. Aku kerjain balik!***Seharian cek F******k, berharap Raka mau buka blokir akun aku. Tapi nyatanya nihil. Aku masih tak bisa menghubunginya lewat messenger. Bukan cuma F******k, media sosial lainnya pun diblokir oleh Raka. Ah, semua ini gara-gara Ba...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(21)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
21 ratings · 21 reviews
Leave your review on App
user avatar
Harsa Amerta Nawasena
Bermutu karyanya
2024-04-25 13:47:25
0
user avatar
Isabella
Ceritanya bagus suka banget
2023-12-04 13:18:30
0
user avatar
Syatizha
Hai, salam kenal. Saya penulis cerita ini. Mohon maaf kalau sebelumnya terdapat kesalahan dalam isi bab. sekarang sudah saya revisi semua ya. enjoy and happy reading
2023-09-09 08:20:03
2
user avatar
Kenzo Nova Yandi
knp banyak bab yg d ulang kak
2023-07-30 14:03:06
0
user avatar
Shaka Azka
novel ny Kusuka tpi knpa mati harus pakai bayar koin segalah
2023-07-06 18:32:56
1
user avatar
Isabella
pokoknya ceritanya keren . ada romasa romantis , kocak , genre pokoknya komplit ku tunggu karya yg lain thoer
2023-04-02 18:39:50
1
user avatar
Isabella
nofel yg benar benar keren bikin ngakak tingkah si Dion dan si Dendy . ada kocaknya. ada manisnya ada romantisnya ada genre nya pokoknya komplit ....pokoknya keren keren keren. ku tunggu nofelnya yg lain thoer
2023-04-02 18:37:48
1
user avatar
Ifan husen Ifan
ceritanya bagus
2023-03-26 01:42:30
2
user avatar
Afdan
Bab Sakit...knpa ayu harus nangis kan emang salah dia sendiri tuh knpa sih thor lembek amat bisa aja buat si ayu liat ponselnya trus liat chatnya..kn dia yang mulai kata firman ajak nonton udah pasti abngnya marah bilang gitu..trua ayu knpa nangis punca masalah dirinya yang cipta..Lol
2023-01-12 23:34:26
0
user avatar
malik
BODOH author buang koin aja 21 koin untuk bab ulang dua kali CIBAI betul ngak ada akhlak orang lagi nunggu kelanjutannya ehh diulang ingat flashback ehh ternyata author bodoh amat sih..sialan..
2023-01-12 23:02:32
1
user avatar
Syahril Mikraj H
ceritanya bikin pembacanya senyum senyum
2023-01-05 07:42:35
1
user avatar
VIGIANI NURIKE
Baru baca blurb aja udh menarik gmn dengan isi tiap babnya.. Authornya keren, gk bosen deh baca nih novel ;)
2022-09-19 13:29:22
1
user avatar
Evhae Naffae
Keren kak, ceritanya sangat bagus .........
2021-11-20 18:09:20
0
user avatar
SetyaAiWidi
Ya ampun Abang jahat banget sih, modus banget biar pacar pada menjauh. Tapi gak taunya, ada udang di balik bakwan. ......
2021-10-29 05:28:08
0
user avatar
Intan Resa
lanjutkan kakka
2021-10-07 08:26:59
0
  • 1
  • 2
188 Chapters
Ketahuan
Menikah Dengan AbangLagi, dan lagi Abangku berulah. Hanya karena tidak mau aku nikah terlebih dahulu, dia kerap kali mengaku-ngaku jadi suamiku. Cih, Abang macam apa itu? Sudah empat kali, pacarku kabur karena ulahnya."Bang, sampe kapan sih kayak gini?""Sampe abang nikahlah," sahutnya dengan enteng sambil memantik korek api di sebatang rokok."Ya kalo gitu cepetan nikah!" Jawabku ketus seraya mengambil rokok yang terselip dibibirnya, lalu mematikan rokok tersebut ke atas asbak."Songong! Lagian lo aneh, pacaran ama cowok F*. Eh, gimana kalo cowok itu tua bangka, mau emang lo?""Idiiihh sok tau! Pokoknya Abang harus jelasin ke Raka kalo Abang --""Ogah!" Sahutnya berlalu.Dasar Abang Bewoookkk ... Awas aja, kalau ketauan dia punya pacar. Aku kerjain balik!***Seharian cek F******k, berharap Raka mau buka blokir akun aku. Tapi nyatanya nihil. Aku masih tak bisa menghubunginya lewat messenger. Bukan cuma F******k, media sosial lainnya pun diblokir oleh Raka. Ah, semua ini gara-gara Ba
last updateLast Updated : 2021-07-14
Read more
Memenuhi Undangan
Kedua mata Abang mendelik ke arah buku yang aku jatuhkan di atas kasurnya.Sesaat, aku sempat salah tingkah.Meremas jari jemari. Menggigit bibir bawah. Khawatir kalau Abang marah.  “Ngapain lo masuk kamar ini?” tanya Abang kesal. Aku gelagapan. “Eu ... Eu ... Hm ... Ya terserah akulah. Salah sendiri kenapa pintu kamar gak dikunci!” Jawabku sewot, menghilangkan rasa panik. Abang melihatku dari ujung kepala hingga ujung kaki. Lalu, tangan kiri Abang mengacak rambutnya. “Lo udah baca buku itu?” tanya Abang berjalan masuk kamar, meraih buku agenda, lalu mengangkatnya. Kulihat wajahnya memerah. Aku tak mengerti, memerah pertanda Abang marah atau pertanda menahan malu. “Idiiih ... Ngapain baca buku bulukan itu? Bau lagi kayak orangnya! Dah ah, aku mau keluar!” Dengan langkah cepat, aku keluar dari kamarnya. Brukkh!! Sengaja, aku membanting pintu kamar Abang dengan keras.  “Pokoknya Abang gak boleh
last updateLast Updated : 2021-07-14
Read more
Abang Gokil
Usai acara syukuran, Bunda  mengenalkanku pada laki-laki yang bernama Firman. “Ayu sekarang udah besar ya, cantik lagi!” ucap Tante Ratih saat aku mencium punggung tangannya. “Tante bisa aja.” Aku tersipu malu mendapat pujian dari Maminya Firman. “Ayu ini dari kecil emang sudah cantik, Jeng.” Timpal Bunda membuatku semakin bersemu merah. Aku celingak celinguk, rasanya lega si Abang gak ada di sekitarku. Kalau ada dia, pasti pujian ini dibantahnya. “Firman, sini, Nak!” Tante Ratih memanggil laki-laki yang sedari tadi sibuk dengan gadgetnya. Orang yang dipanggil Firman menghampiri. Wajahnya sih lumayan ganteng, pakaiannya juga rapi, dan rambutnya klimis. Sampai terlihat mengkilat. Kelihatannya Firman tipikal cowok yang suka memerhatikan penampilan. Beda sekali sama si Abang, yang tampangnya urak-urakkan. Ngomong-ngomong Abang kemana ya? “Iya, Mi?” sahut Firman menurunkan habdphone, aku melirik sekilas ke benda android miliknya, oh r
last updateLast Updated : 2021-07-14
Read more
Tak Sengaja Dengar
“Bunda setuju?” tanya Abang melirik dari kaca spion depan. “Tadinya setuju, tapi lihat tingkah dia kayak gitu, Bunda jadi mikir lagi.” “Jangan pake mikir, Bun. Lagian Bunda main jodoh-jodohin aja. Udah bukan zaman Siti Nurbaya, Bun.” Nada bicara Abang terdengar kesal.  “Dendy, kok jadi kamu yang sewot?” “Sewot? Dendy biasa aja! Eh, Ayu, emang lo mau dinikahin ama banci itu?” tanya Abang memicingkan kedua matanya lewat kaca spion.Aku pura-pura berpikir. “Hmm ... mau gak mau sih! Tapi menurut Ayu ya Bun, Kak Firman gak banci kok. Orang badannya kekar gitu. Kalau banci kan kemayu, melambai.” “Ya elah! Tadi kan lo lihat sendiri dia nangis-nangis.” “Wajar, Bang ... dia nangis. Orang dikatain banci,” sahutku menatap luar jendela. Padahal dalam hati amit-amit punya laki kayak si Firman. “Geser otak si Ayu. Udah gak bisa bedain laki-laki sejati ama laki-laki banci.” Abang masih gak mau kalah. “Emang laki-la
last updateLast Updated : 2021-07-16
Read more
Menyampaikan Rencana
Masuk ke dalam rumah, aku senyam-senyum sendiri. Bersyukur banget sikap Abang tidak berubah. “Ayu, kenapa senyum-senyum gitu, Nak? Hmmm ... dianterin pacarnya ya?” Bunda menggodaku saat berpapasan di ruang tamu. “Pacar apaan? Gak ada cowok yang mau sama si Ayu, Bun. Cewek jelek begitu!” timpal Abang duduk di sofa ruang tamu. “Dih, sembarangan! Gini-gini banyak tau, cowok yang suka sama aku!” balasku memajukan bibir beberapa centi. “Masa? Gak caya! Pacaran aja ama cowok pesbuk! Cowok maya! Soalnya, cowok nyata gak pada mau ama lo kan? Hahahha.” Masih saja diledekin. Asem banget dah! “Sembarangan!” kutimpuk Abang dengan bantal sofa. “Dendy ....” panggil Bunda lembut. Mencoba melerai pertikaian diantara kami. “Bunda ....” “Minta maaf sama Ayu. Bilang kalau Ayu cantik. Cepetan, Nak ....” Abang menghela napas. Menatapku dengan memelas. Berdiri mendekatiku. “Maafin gue ya. Iya lo cantik. Cantik banget.” Aku tersenyum
last updateLast Updated : 2021-07-16
Read more
Bakso dan Bukit
Sesampainya di kedai bakso, aku langsung melepaskan helm. Abang mengajak duduk di bangku paling pojok. Suasana kedai ini lumayan ramai. Ditambah letaknya dekat sebuah taman. Tempatnya juga rapi, bikin nyaman. Beberapa pasang muda-mudi terlihat menikmati salah satu makanan favorit orang Indonesia itu.“Mang!” panggil Abang pada laki-laki berumur sekitar 30 tahunan. Yang dipanggil langsung menghampiri.“Wah tumben Mas Dendy bareng cewek. Pacarnya ya, Mas?” “Halah si Amang kepo.” Kilah Abang cuek.“Hehe ... Biasanya kan sendiri.”“Bakso dua, satu mie putih doang jangan pake kecap. Satunya biasa ... campur!” seru Abang diiringi anggukan si Amang.“Siap!” Laki-laki yang dipanggil Amang langsung membuatkan bakso.“Abang sering ke sini?” tanyaku menatapnya. “Napa emang?”“Idih, ditanya balik tanya
last updateLast Updated : 2021-07-16
Read more
Kejujuran
“Malah ngetawain,” ucap Abang membuang muka. Aku menutup mulut, menahan gelak tawa. “Sayang banget kalau Abang jadi suaminya Kambing. Kayak gak ada cewek yang mau aja.” Aku bergumam, menahan tawa yang mau meledak lagi. “Emang gak ada cewek yang mau.” Celetuk Abang cuek. “Masa? Itu sih tiap hari Valentine, banyak paket cokelat ama bunga! Cieee ... so insecure.” tukasku sembari mendorong pelan bahu Abang. “Tau dah!” jawabnya mengedikkan bahu. “Abang?” “Hm.” “Cewek idaman Abang emang kayak gimana sih?” Aku menguji kejujuran Abang. Laki-laki berwajah brewok tipis itu membuang napas. “Cewek idaman Abang?” Hm kebiasaan! Ditanya balik nanya. Gitu aja terus. “Iya, cewek idaman Abang. Bukan Kambing idaman Abang!”  “Ngejek teruuuuusss....!” Hidungku dipencet ibu jari dan telunjuk Abang. “Lepasin dih! Sakit tau!” Aku bersungut, mengusap-usap hidung. “Mulai jail nih anak. Belajar dari s
last updateLast Updated : 2021-07-16
Read more
Bingung dan Sedih
Di dalam kamar, aku terus memikirkan sikap Abang. Apakah dia marah? Malu? Atau benci karena aku sudah lancang masuk kamarnya dan membaca buku agenda? Duh, bikin bingung aja.  Pukul 01.25 mataku mulai terasa mengantuk. Menarik selimut dan tidur. *** Setelah adzan Subuh, aku mengetuk pintu kamar Abang. Biasanya jam empat dia sudah duduk di Mushola keluarga, tapi tadi saat ke Mushola masih kosong, Abang gak ada di sana. Apa mungkin Abang belum bangun? Aku masuk ke dalam rumah, menuju kamar Abang. “Bang ... Abang bangun ... udah adzan ... Bang ....” Aku menghela napas, tidak ada jawaban dari dalam. Jangan-jangan Abang beneran marah. Ya Allah .... “Tok, tok, tok ... Abang ... bangun, Bang ....” “Ayu, kamu lagi ngapain?” Aku menoleh ke asal suara. “Abang tumben belum bangun, Bun. Biasanya dari jam empat udah di Mushola,” jawabku memandang Bunda yang mengenakan mukena. “Oh ... Abang udah berangkat jam tiga tadi.”
last updateLast Updated : 2021-07-16
Read more
Curhat
“Dimatiin?” Pertanyaan Silvi mengalihkan kekesalanku. “Iya.” Aku menghempaskan tubuh di atas kasur lipat. Memandang langit-langit kamar. Senyumku tersungging, mengingat omongan Abang “Abang juga kangen.” “Gelo nih anak! Eh! Tadi ngomel-ngomel, sekarang senyam-senyum? Lo kenapa? Kerasukan?!” Omelan Silvi tak aku gubris. Bangkit, duduk bersila dan menghadap cewek berkacamata tebal itu.“Gue lagi bingung nih ....” ucapku mengawali curhat-mencurhat.“Bingung napa?” Silvi mencomot cemilan, menyuapnya.Mataku melirik cewek berpipi tembam yang duduk di sebelahku. “Tapi lo janji ya? Jangan bilang siapa-siapa!” Kuacungkan jari kelingking di depan mukanya. Silvi menjilat jari. “Idih jorok ah!” Aku menyembunyikan jari ke belakang punggung.“Gue kan abis ngemil, kalau gak gue
last updateLast Updated : 2021-07-17
Read more
Tuduhan
“Jelas-jelas dia sebut nama lo, napa bilang salah sambung?” Silvi menelisik. Sejak malam itu, aku sudah ilfeel banget ama si Firman. “Gak apa-apa. Ilfeel aja ama cowok kek dia. Dah ah, jangan dibahas!” Aku mengecek handphone kembali. Menekan foto profil WA Abang, lukisan sebuah taman. Abang termasuk orang yang jarang banget upload foto. Setahuku, Abang gak punya F******k, I*******m, apalagi Telegram. Dia Cuma WA. Aku mengetahui hal itu, saat pinjem handphonenya. “Abang gak punya I*, F*, Tele?” “Gak,” sahutnya ketika itu. “Kenapa?” “Gak suka.” “dih, norak!” Mengingat itu, aku tersenyum lagi. “Sil?” panggilku pada Silvi yang sudah asyik main game. “Hm.” “Kayaknya gue gak sanggup deh!” Dia menghentikkan main game, memerhatikanku. “Gak sanggup hidup?” “Bukan! Gak sanggup nahan gak chat ama Abang. Gue kangen tau!” Aku bersungut sambil memerhatikan WA Abang, gak online. “Serah lo! Gue kan Cuma kasih saran!” Kedua mata gadis itu fokus kembali pada handphone di tangan. Aku menge
last updateLast Updated : 2021-07-27
Read more
DMCA.com Protection Status