Kubawa Maduku dalam Kesengsaraan

Kubawa Maduku dalam Kesengsaraan

last updateLast Updated : 2025-04-05
By:  Nay AzzikraOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9
2 ratings. 2 reviews
31Chapters
1.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Felicia, seorang wanita yang sudah mengorbankan keyakinan dan keluarganya untuk menikah dengan lelaki pilihan, ternyata sang suami terpikat dengan wanita lain. Safira, janda muda yang hidupnya sengsara merasa bahagia ketika bertemu dengan sosok Hanan yang penyayang, harus menelan pahitnya kehidupan lagi karena berstatus sebagai istri simpanan. Hanan, terjebak dalam situasi sulit karena rasa iba pada janda muda. Akibat dari rasa ibanya itu, Hanan terancam kehilangan banyak hal termasuk gelarnya sebagai pengusaha kaya. Bagaimanakah kisah cinta segitiga mereka? Yuk baca cerita ini ....

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

Part 1Foto besar terpajang di dinding. Seorang wanita bermata sipit menggandeng tangan suaminya dan memperhatikan potret keluarga kecil mereka.“Bagus, ‘kan, Pah?” tanya wainta itu sambil tersenyum dan bergelayut manja di lengan suami.Sang suami terdiam, tatapannya beralih pada sosok wanita yang baru saja keluar membawa seplastik sampah.“Kamu tidak suka?” Wanita bermata sipit itu kembali bertanya sambil melepaskan tangan. “Bisa kita turunkan,” lanjutnya lagi dengan wajah masam.“Ah, tidak! Biarkan saja di sana. Aku suka, hanya saja ....” Ucapannya terhenti dan memandang kembali pada wanita yang membawa sampah hendak dibuang ke depan rumah.“Terserah kamu bila mau dilepas demi menghargai perasaan dia.” Wanita bermata sipit itu pergi sambil menahan emosi.“Sampai kapan aku akan diperlakukan seperti pembantu di rumah suamiku sendiri, Mas?” Sosok yang sedari tadi memegang plastik berisi sampah mendekati lelaki yang masih berdiri mematung.“Maafkan aku tidak bisa membela kamu di hadapan ...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
widha.87
Baru baca & langsung sukaa... sama spt karya2 Mbak Nay yg sbelumnya. Smangat lanjut yaa Author....
2025-01-02 01:29:00
0
user avatar
Butet Palembang
lumayan,tp ada sedikit perubahan alur cerita masa lalu dan masa skrg yg tanpa aba2,sbgsnya dikasih Aba-aba atau tanda biar gak bingung yg baca
2025-01-04 20:12:12
0
31 Chapters
Bab 1
Part 1Foto besar terpajang di dinding. Seorang wanita bermata sipit menggandeng tangan suaminya dan memperhatikan potret keluarga kecil mereka.“Bagus, ‘kan, Pah?” tanya wainta itu sambil tersenyum dan bergelayut manja di lengan suami.Sang suami terdiam, tatapannya beralih pada sosok wanita yang baru saja keluar membawa seplastik sampah.“Kamu tidak suka?” Wanita bermata sipit itu kembali bertanya sambil melepaskan tangan. “Bisa kita turunkan,” lanjutnya lagi dengan wajah masam.“Ah, tidak! Biarkan saja di sana. Aku suka, hanya saja ....” Ucapannya terhenti dan memandang kembali pada wanita yang membawa sampah hendak dibuang ke depan rumah.“Terserah kamu bila mau dilepas demi menghargai perasaan dia.” Wanita bermata sipit itu pergi sambil menahan emosi.“Sampai kapan aku akan diperlakukan seperti pembantu di rumah suamiku sendiri, Mas?” Sosok yang sedari tadi memegang plastik berisi sampah mendekati lelaki yang masih berdiri mematung.“Maafkan aku tidak bisa membela kamu di hadapan
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more
Bab 2
Part 2Pov Hanan (Suami)“Saya terima nikah dan kawinnya Safira Aini Binti Haji Mubasyir dengan mas kawin dua puluh gram kalung berlian dibayar tuuu nai!” Ucapan yang keluar dari mulutku sebagai tanda ikatan suci bernama pernikahan--terdengar lantang. Hari ini, telah aku ikrarkan ijab qabul untuk seorang wanita yang duduk beberapa meter di belakang sana.Safira Aini, janda muda yang beberapa bulan kukenal, telah memikat hati ini. Aku sangat ingin melindungi dan menjadi imam untuknya, juga menjadi ayah untuk anaknya. Maka kuputuskan untuk menghalalkan Safira agar bisa menunaikan tugas itu.“Bagaimana saksi, sah?” Seorang ustadz yang juga guru spiritualku bertanya pada beberapa orang yang kupilih untuk menjadi saksi pernikahan.“Sah ....” Jawaban kompak dari beberapa pria yang duduk di samping kanan dan kiri.Aku menoleh sambil memberikan seulas senyum pada Safira. Ia hanya membalas dengan menarik dua sudut bibir.“Mbak Safira, silakan bisa maju untuk mencium tangan Mas Hanan.” Guru spir
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more
Bab 3
Part 3Wajah Safira sedikit sendu saat tahu siapa sosok yang menelponku.“Angkatlah! Siapa tahu ada yang penting,” katanya sambil mengurai senyum tipis. Senyum yang dipaksakan.“Kalau kamu keberatan, aku bisa mengabaikannya,” jawabku sambil menekan tombol matikan layar.“Jangan! Angkat saja! Dia adalah istri pertamamu, dia lebih berhak atasmu dibanding aku.”Aku izin keluar kamar dan dia mengangguk pelan.“Assalamualaikum, Mah ....”“Waalaikumsalam. Pah, bisa pulang? Abizar tiba-tiba panas tinggi. Dia sepertinya harus dibawa ke rumah sakit.” Felicia memberi kabar buruk di hari bahagiaku dengan Safira.“Dikasih paracetamol dulu saja.”“Sudah. Panas sejak tadi malam, aku kira pagi bisa sembuh. Tetapi malah tambah parah.”Bukan tidak menyayangi Abizar, tetapi, saat ini tidak mungkin meninggalkan Safira yang baru saja kunikahi.“Pah ....” Suara Felicia membuatku tersadar.“Iya ... kamu berangkat ke rumah sakit dulu saja. Aku akan langsung kesana. Pilih kamar VIP.”“Tapi kamu pulang ‘kan, P
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more
Bab 4
Part 4“Maaf, tadi aku meeting dengan perusahaan semen. Maaf, aku sudah hilang kendali karena was-was dan cemas dengan keadaan Abi.”“Kalau kamu memang cemas, seharusnya kamu pulang lebih awal. Bukan pulang terlambat, terus menyalahkan. Kemana saja tadi kamu, Mas? Apa meeting sampai sesibuk itu? Bahkan pesanku hanya kamu baca tanpa kamu balas.” Felicia menatap penuh selidik.“Habis dari toko, aku langsung meeting, lanjut meninjau lokasi yang akan menjadi tempat toko baru kita lagi.”“Kamu tidak datang ke toko hari ini, itu yang Harun katakan.”“Aku datang waktu Harun sedang ada di belakang. Mengecek sebentar lalu pergi.”“Kamu sudah tahu Abi sakit, kenapa malah meninjau lokasi baru, Mas?”Di sini aku mulai kehabisan cara dan alasan untuk menjawab. Namun, aku berusaha bersikap setenang mungkin. “Pemiliknya memaksa aku untuk datang kesana secepatnya. Kalau aku tidak datang, bisa saja tanah itu sudah dijual ke orang lain. Bukankah kamu ingin kita punya toko yang tidak terlalu jauh dari si
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more
Bab 5
Part 5POV FeliciaNamaku Felicia. Aku lahir dari etnis bermata sipit. Sebelum menikah dengan Mas Hanan, aku bekerja di sebuah perusahaan asing di bidang industri barang konsumen primer dengan gaji yang fantastis. Terlebih saat bisa melakukan penjualan di atas targert yang ditentukan, pasti akan mendapat bonus dari atasan. Beberapa bulan bekerja, aku langsung diangkat menjadi asisten manager. Karirku memang menanjak cepat saat itu.Orang tuaku termasuk keluarga yang mapan. Mereka memiliki toko bahan bangunan besar yang ramai pengunjung. Kami keluarga yang taat pada Tuhan. Setiap akhir pekan, selalu beribadah bersama.Kami tiga bersaudara dan aku anak tengah. Kakakku sudah menjadi dokter, dan adikku saat ini sudah menjadi pengacara, juga memiliki bisnis toko elektronik.Saat berumur dua puluh empat tahun, aku berkenalan dengan Mas Hanan. Dia bekerja sebagai kasir di toko Papa. Pemuda yang sangat religius, jujur dan sopan. Seorang lelaki yang berasal dari keluarga pas-pasan. Entah kena
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more
Bab 6
Part 6Setelah Abizar berusia empat tahun, aku dan Mas Hanan mulai merintis usaha toko bangunan dan sebuah kota kecil yang berjarak dua jam dari tempat kami tinggal. Awalnya aku ikut, tetapi kemudian memilih kembali ke rumah karena butik tidak ada yang mengurus. Lagi pula, Abizar jadi sering sakit karena tinggal di daerah berudara dingin.Saat itu kami sudah memiliki orang kepercayaan, sehingga Mas Hanan bisa sering pulang ke rumah.Mama, Papa, Mas Ferry dan Dion, belum pernah sekalipun mencari keberadaanku. Aku sempat beberapa kali pulang ke rumah, tetapi mereka tidak mau menemui. Pernah ketika keluarga merayakan hari raya, aku datang dengan membawa Abizar. Akan tetapi, satpam langsung memintaku pergi.“Maaf, Non Felic, saya dilarang menerima Non Felic, jadi tolong, pergi saja, ya! Nanti saya kehilangan pekerjaan,” ucap satpam.Meski sedih, aku memaklumi dan memilih pergi.“Berdoa saja, semoga Allah melunakkan hati keluarga kamu,” kata Mas Hanan menghibur. “Kalau suatu ketika mereka
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more
Bab 7
Part 7 “Mama ....”Panggilan dari Abizar membuatku terbangun. Mas Hanan tidur di samping anak semata wayang kami. Aku memegang kening Abizar, panasnya sudah turun.“Iya, Sayang. Mama di sini, kenapa? Ingin minum?” tanyaku lembut.“Aku ingin tidur sama Mama di sofa,” kata Abizar.“Baiklah, ayo, kita turun,” ajakku.Abizar kupapah berjalan, karena tidak mungkin aku mengangkat tubuhnya sambil membawa infus. Hati masih tidak ingin membangunkan Mas Hanan.“Mama, kalau aku sudah sembuh, ajak liburan sama Papa juga, ya?” kata Abizar saat sudah berbaring di atas sofa.“Iya, mau piknik kemana maunya Abi?”“Ke gunung Bromo, Ma. Aku ingin naik mobil jeep. Nanti kita bertiga saja, tidak usah bawa sopir.”“Iya, Sayang, yang penting Abi sembuh dulu, ya?”“Mama, kapan Mama mau ajak aku ke rumah Oma? Kapan Oma main ke rumah kita, Ma? Teman-temanku punya Oma dan Opa baik banget, kenapa Oma dan Opa aku tidak baik sama aku?”“Karena Mama pernah melakukan kesalahan besar dan mereka belum bisa memaafkan M
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more
Part 8
Part 8POV AuthorLebih dari tiga hari Hanan tidak kunjung pulang ke rumah Felicia, bahkan sulit untuk dihubungi. Tidak dipungkiri, wanita berkulit putih itu merasa sangat curiga dan dirasa perlu mencari tahu kenapa sang suami menjadi berubah seperti sekarang. Ia meletakkan ponsel di kursi sebelah dan sudah bersiap ke butik setelah mengantar Abizar ke sekolah. Jarinya mengetuk setir mobil berkali-kali. Tak lama kemudian, ia menelpon seseorang.“Antarkan aku nanti sore ke tempat suamiku bekerja,” ucapnya. “Ah, tidak. Kita berangkat agar sampai sana jam satu siang. Aku akan mengurus bisnisku dulu, nanti ke sekolah buat kasih tahu Abizar.”Dengan cepat Felicia melakukan segala aktivitas agar pukul sebelas ia bisa meluncur ke toko bangunan Hanan.“Jadi bagaimana, Ibu Felic, apakah Ibu sudah mendapatkan tempat baru untuk cabang butik Ibu?” tanya partner bisnisnya yang baru.“Sudah. Aku juga sudah melakukan pembayaran dan sertifikat toko itu sudah berpindah padaku. Tempatnya memang bukan di
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more
Part 9
Part 9Masih POV Author“Manjakan suami kamu! Kamu tidak punya harta seperti Felicia, maka kamu harus memberikan yang lain! Nayma, sementara waktu biar tinggal sama Ibu. Biar tidak mengganggu dan biar Hanan nyaman berada disisi kamu. Setelah dekat dengan dia, kamu nanti akan tahu bagaimana cara meluluhkan hati suamimu. Ingat, Safira! Kamu hanya istri kedua, maka separuh lebih hati Hanan harus kamu rebut!”Karena wejangan yang disampaikan ibunya itu, Safira jadi memiliki kekuatan untuk bersabar dalam kondisinya sekarang. Ia tidak mau lagi menuntut Hanan untuk menyayangi Nayma secepatnya.“Pokoknya kalau kamu ingin Nayma menjadi ratu dalam hidup hanan, maka hal utama yang harus kamu lakukan adalah menjadi babu untuk suamimu lebih dulu. Mengalahlah untuk menang, Safira!” Ucapan terakhir dari ibunya, membuat Safira bersemangat memanjakan Hanan.Siang saat Hanan istirahat, ia pulang ke rumah Safira. Istri keduanya melayani dengan sepenuh hati.“Kamu kenapa sih, Sayang, hanya sendok lho, aku
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more
Part 10 A
Part 10POV SafiraMas Hanan, satu nama yang akhirnya mengisi hati ini setelah sekian lama terbelenggu rasa sakit yang tak terperi.Tidak ada satu pun wanita yang ingin seperti aku, menjanda di usia muda tanpa pekerjaan dan harus menanggung satu anak dan juga seorang ibu. Aku menikah di usia yang belia, yakni delapan belas tahun karena sebuah kecelakaan. Saat itu baru lulus SMA.Ah tidak! Sebenarnya aku sudah hamil sejak enam bulan sebelum kelulusan, tetapi bisa ku tutupi karena badan yang langsing. Adalah Mas Angga, cowok kakak kelas yang sudah berpacaran denganku sejak kelas dua SMA. Saat kami menikah, ia sudah duduk di bangku kuliah. Mas Angga berasal dari keluarga yang sederhana, sehingga kehidupan kami sangat kekurangan pada awal pernikahan.Terlahir sebagai anak semata wayang, Bapak hanya seorang sopir angkutan umum dan harus meregang nyawa setelah menikahkanku. Mungkin depresi karena aib yang sudah ku torehkan. Sementara Ibu, harus bekerja sebagai pembantu setelah kepergian Bapa
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status