Kayla Zania yang selalu dihina dan direndahkan oleh keluarga suaminya karena hanya seorang penjual sayuran. Puncaknya adalah saat Riko, suaminya, membawa wanita selingkuhannya yang lebih kaya untuk dinikahi hingga akhirnya Kayla pergi tanpa membawa apa pun selain rasa sakit hati dan sebuah tekad. “Tunggulah. Akan aku buat kalian berlutut di bawah kakiku!” Tanpa mereka tahu, sebenarnya Kayla adalah pimpinan kelompok mafia penguasa dari seluruh industri di kota itu!
View More“Berani sekali kau mengencani putriku?!”Baik Kayla dan Leon sama-sama terkejut saat mendengar suara Kevin yang tiba-tiba menggelegar di ruangan itu. Kedua sejoli itu terpaku. Bahkan Laura sampai memegangi dadanya. Mama Kayla mengerti raut wajah Leon yang tertekan.“Sini, Sayang. Ayo, Nak tampan duduklah di sini!” ajak Laura sambil melambaikan tangannya. Menatap bergantian pada putri dan pria di sampingnya.“Kalian belum kenal, tapi kenapa kamu ramah sekali padanya?!” ujar pria itu ketus.Laura melihat wajah Kevin yang berubah masam lalu dengan cepat dia melotot tajam pada suaminya. Membuat pria itu mendengus.“Ayo, Sayang!”Mereka mendekat bersama lalu Kayla duduk di sebelah mamanya sementara Leon mendudukkan tubuhnya ke sofa tunggal di sebelah kanan papa Kayla.Kevin bahkan sudah menampakkan diri sebagai orang tua yang protektif. Kayla khawatir kalau papanya tahu mereka sudah tidur bersama, Leon pasti akan tinggal nama setelah ke luar dari rumah mereka. Lihat saja duduknya bak kais
Mata Kayla mengerjap beberapa kali seolah masih belum sadar dari rasa terkejutnya.Leon pun menarik tubuh Kayla untuk berdiri menghadapnya. Dia menyelipkan rambut panjangnya ke belakang telinga.“Iya, Honey. Apa kamu mau?” tanya Leon sekali lagi.“Mau!” Kayla mengangguk cepat berkali-kali. “Aku mau, Sayang!” sambungnya lagi.Dia memeluk Leon dengan perasaan senang yang membuncah. Ini sangat berbeda saat Rio memintanya menikah, seolah ini adalah lamaran pertama di hidupnya. Pria ini begitu romantis dan lembut dalam berkata-kata. Sikapnya yang gentle sebagai seorang pria tentu meluluhkan kerasnya dinding yang sempat Kayla bangun.Leon melerai pelukan mereka dan menatapnya dengan tatapan penuh kasih sayang, namun terdapat kegelisahan di sana.“Tapi, hal itu masih lama untuk bisa terwujud. Tidak apa-apa 'kan?”Kening Kayla langsung berkerut heran. “Apa maksudmu?”Helaan napas kasar terdengar. “Aku masih belum mapan, Kayla. Aku malu kalau bertemu papamu nanti. Belum ada yang bisa kubanggak
Kedua mata Kayla membulat sempurna mendengar penjelasan dokter kandungan itu.“Dokter tidak bohong ‘kan?” Wanita itu mencoba tersenyum meskipun sedikit tersinggung. Dia seorang dokter yang berintegritas tinggi dan profesional di rumah sakit ini. Tidak mungkin dia memberi keterangan palsu. Apalagi pasiennya adalah orang berkuasa seperti Kayla. Profesi dan rumah sakit ini dipertaruhkan olehnya.Kayla jadi tidak enak dengannya tapi itu disebabkan dia sangat terkejut. Dia merasa belum puas dan ingin memastikan sekali lagi.“Ma-maaf! Saya tidak bermaksud menyepelekan, Dok! Saya tidak mandul ‘kan?” Kayla bertanya dengan gugup.Dokter itu tersenyum dan menggeleng cepat. “Tidak, Bu Kayla. Jika seseorang belum kunjung hamil itu bukan berarti dia mandul. Ada banyak faktor yang mempengaruhi. Bisa karena capek, lelah, stress, pola hidup tidak sehat atau suami yang merokok sehingga cairan yang dihasilkan kurang bagus,” jelasnya dengan sabar.Dia teringat selama menikah sibuk bekerja dan mengurus
Besok paginya …,Kedua mata Nora perlahan terbuka. Lalu reflek dia duduk dengan cepat dan melihat sekeliling.Dia berada di kamarnya!“Sial!” umpatnya sambil memijat kepalanya yang berdenyut pusing.Dia yakin Damar akan marah kalau tahu semalam pulang dalam keadaan mabuk. Untung saja anak buah mereka selalu menjaganya.Padahal semalam ayahnya yang menggendong dari mobil sampai ke kamar. Mengelus rambutnya dengan sayang dan menyelimutinya.Damar melirik sekilas jaket kulit yang putrinya pakai. Bohong kalau dia tidak tahu, apalagi aroma parfum pria menguar dari sana. Saat ke luar kamar dia bertanya kenapa Nora mabuk, anak buahnya menjelaskan dia cuma banyak minum dan tidak terjadi apa-apa. Mungkin karena stress sebab kemarin ada masalah di proyek baru. Damar mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Keduanya kompak merahasiakan apa yang terjadi pada Nora. Biarlah itu jadi urusan pribadi Bosnya.Tiba-tiba ingatan Nora saat di club semalam kembali berputar di kepalanya. Meski samar tapi di
Di Club M One …,Gio duduk di kursi yang ada di depan bar dan memesan minumannya. Dia memilih tempat ini karena berbekal dari informasi anak buahnya yang mengikuti Nora. Wanita itu sesekali datang kemari saat malam, mungkin ini tempat favoritnya.Mata pemuda itu memindai setiap sudut ruangan yang bising dengan hingar bingar musik berdentum keras. Pas di meja ujung, meski penerangan lampu samar-samar, Gio yakin kalau itu adalah Nora.Dia tersenyum senang saat melihat wanita itu duduk sendiri.Ini adalah malam keberuntungan!Gio pun mengambil gelas whisky di meja dan meneguknya setengah. Dia butuh keberanian penuh untuk menghampiri wanita dingin seperti Nora.Pemuda itu berjalan mendekat ke meja masih memegang gelasnya. Berani datang sendirian, mengantarkan nyawa mungkin?“Berhenti!”Kaki Gio reflek mengikuti suara pria berbadan besar yang menghadangnya.“Siapa kau? Dilarang mendekat!” tegas pria itu lagi.Gio merasa kepalang tanggung jadi dia terobos saja.“Nona Nora, mau kutemani?” te
Sebelum itu …, Kayla menekan nomor telepon khusus dan tersambung ke rumahnya. [“Halo, Nona Kayla! Ada yang bisa saya bantu?” jawab seseorang di seberang sana.] Dia tersenyum karena tanpa perlu bicara, orangnya sudah tahu kalau itu nomor teleponnya. “Oke, aku minta bantuanmu untuk mencari nomor kamar atas nama Leon Adinata atau Gio di apartemen Paradise Hills. Secepatnya!” pintanya cepat. [“Tentu, Nona. Ada lagi?”] “Itu saja. Aku tunggu!” Kayla menghela napas panjang. Dia pun bergegas menuju kamar mandi. Setelah bersiap dia akan langsung mendatangi pria yang sedang menghindarinya itu. Kembali ke waktu sekarang, Setahunya dia tidak memesan makanan dan juga tidak punya teman di sini. Jadi, daripada menduga terus lebih baik mengecek langsung. Gio tentu terkejut saat melihat siapa yang mengetuk pintu apartemen. Pemuda itu bahkan tidak berkedip melihat sosok yang ada di hadapannya. Wanita cantik itu memakai long coat coklat berdiri di depan kamar mereka dengan kedua tang
Kayla berusaha bersikap setenang mungkin meskipun wajahnya tidak bisa menutupi rasa sedihnya karena ucapan mereka barusan.Sonia merasa menang karena Kayla diam saja. Menurutnya tidak ada respon berarti berhasil memojokkan wanita itu.“Begitu ya, Ma?” tanya Sonia dengan wajah bersalah.Sinta mengangguk setuju. “Iya dong, Sayang. Untuk apa menikah kalau tidak ada keturunan. Aku yakin siapapun mertuanya pasti akan kecewa,” cibirnya dengan tatapan mengejek pada Kayla.Sekali lagi Sonia berada di atas awan. Dia pura-pura bersimpati pada Kayla.“Maaf ya, Kayla. Kami hanya bicara fakta. Jadi jangan dimasukkan ke hati,” ucapnya dengan senyuman manis yang terpaksa.Kayla diam lalu tersenyum tipis.“Apa kalian tidak ada hal lain selain membahas tentangku yang tidak bisa hamil? Tukang gosip memang beda ya?”Sonia dan Sinta saling pandang. Mereka langsung ciut mendengar suara Kayla yang begitu tenang tapi menusuk.Tapi bukan Sonia namanya kalau menyerah begitu saja.“Tapi itu kenyataan ‘kan? Per
Rio tidak menyangka kalau Kayla sudah tahu tentang kehamilan istrinya. Dia menelan ludahnya kasar.‘Apa Sonia yang memberitahunya?’ Tapi itu tidak penting lagi apakah Kayla mendengar dari mulut Sonia atau dari orang lain.Dia pun bergidik ngeri membayangkan kalau istrinya itu diperlakukan sama sepertinya. Apalagi saat ini status Kayla lebih segalanya dibanding dulu. Sekarang wanita itu bisa melakukan apapun sesukanya. Dia meyakinkan diri bahwa Kayla tidak mungkin menyakiti bayi tidak berdosa. Pria itu menggelengkan kepalanya cepat untuk mengusir bayangan buruk yang bersarang di kepalanya. “Ti-tidak! Jangan sakiti, Sonia. Jangan ganggu dia, Kayla! A-aku mohon,” ucapnya dengan susah payah.Kayla merasa hatinya sakit tatkala mendengar Rio rela memohon padanya untuk melindungi istrinya. Dulu dia selalu acuh padanya kalau terjadi sesuatu atau sedang terluka. Ternyata meninggalkan pria itu adalah keputusan tepat.Rio memang tidak pernah peduli padanya. Mungkin juga takut kehilangan calon
(Ada adegan kekerasan, maaf sedikit tidak nyaman)!!!Rio tertawa sumbang. “Kamu pikir aku mau? Tidak akan pernah, Kayla!”Nora sudah gatal mau bicara tapi Kayla meminta mereka semua diam saja dan memperhatikan karena wanita itu ingin bertindak sesukanya. Mau tidak mau dia harus menuruti keinginan sang nona muda.“Begitu ya?” Kayla mengetuk dagu dengan jari telunjuk.Dia pun memberi perintah pada anak buahnya. “Buat dia berlutut!”“Baik, Nona!”Dua orang langsung maju dan memegangi kedua tangan Rio. Memaksa tubuhnya untuk menyentuh lantai.Donny ingin mendekat tapi dua orang lain dengan sigap menghadangnya.“Apa-apaan ini?! Lepaskan aku!” Pria itu berusaha memberontak tapi tenaganya tak cukup untuk melawan.Dia sudah berlutut dan tidak bisa bergerak karena mereka menahan tubuhnya dengan sangat kuat.Kayla mendekat dan mengelus pipi kanan mantan suaminya.“Cup cup cup! Jangan tegang begitu, Sayang. Nikmati saja apa yang akan aku berikan,” ucapnya penuh arti.Lalu tanpa diduga–Plaakkkk!
“Sayang, kapan kamu akan menceraikan istri jelekmu itu?” “Sebentar dong, Sayang. Kamu sudah tidak sabar menjadi istriku ya?” jawab seorang pria diiringi gelak tawanya yang keras menggema. Kayla yang baru saja masuk ke rumah, terkejut mendengar suaminya bicara seperti itu dengan seorang wanita asing. Di kamar mereka pula! Padahal wanita berumur 25 tahun itu sengaja pulang cepat dari pasar supaya bisa menyambut suaminya dari kantor, mengejutkan sang suami. Tapi sekarang malah dia yang mendapat kejutan. Perlahan, Kayla membuka pintu. Seketika suaminya, Rio Sanjaya, terkejut dan langsung bangkit dari ranjang. Diikuti oleh wanita asing yang tengah bersamanya. Namun, yang lebih mengejutkan adalah suaminya itu hanya mengenakan celana pendek, sementara si wanita dengan tidak tahu malunya hanya mengenakan lingerie seksi yang transparan. Memalukan! “Apa-apaan ini?” sentak Kayla. “Rio, kamu–” “Aduh. Jangan drama!” tukas si wanita asing. Dengan tidak tahu malunya, wanita itu menggandeng...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments