Mobil pun melaju kencang menuju jalan raya.
Di dalam mobil yang berdesain mewah dan klasik, wanita tadi menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. “Apa yang sudah terjadi, Nona?” suara tegas seorang gadis dari depan membuka obrolan mereka yang tertunda. Ekor matanya menatap ke arah kursi belakang dari kaca spion. Kepalanya menggeleng pelan, “Tidak ada yang penting lagi, Nora. Pria brengsek itu berselingkuh dan nenek sihir itu malah mendukungnya. Aku dipaksa bercerai dan diusir dari rumah oleh mereka!” jelasnya lesu sambil menyandarkan punggungnya. Wajah Kayla yang kusam karena lelah bekerja seharian mendadak cemberut saat mendengar gelak tawa dari Asistennya itu. “Hahaha!” wajah Nora terlihat puas sekali. “Aku bilang juga apa ‘kan? Nona sama sekali tidak mau mendengarkanku!” Kayla pun mencondongkan tubuhnya ke depan, “Kamu sudah bosan hidup, hah?!” teriaknya tidak terima. Nora menutup mulutnya dengan ekspresi seolah-olah takut, “Oh, baiklah. Maafkan aku, Nona.” “Huh!” Kayla mendengus sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Nora pun tersenyum geli lalu kembali ke mode serius. “Jadi, apa yang harus aku lakukan? Apa Nona ingin secepatnya memberi mereka hukuman? Apa kita bakar saja rumah itu sekarang?” Kayla menggeleng tegas, “Tidak, Nora! Aku tidak mau mereka mati sekarang, tapi aku ingin mereka semua tersiksa perlahan-lahan dan menderita seumur hidup!” Kilatan api dendam terlihat jelas di kedua manik mata wanita itu. Kedua tangannya mengepal erat tatkala mengingat perlakuan semena-mena mereka selama ini. Nora pun mengangguk patuh, “Baik, Nona!” Kayla pun teringat soal keluarganya. “Bagaimana kabar Papa dan Mama?” pertanyaan basa basi itu dilontarkannya juga. “Bos Besar? Tentu saja mereka mengkhawatirkan, Nona. Mereka selalu bertanya tentang keadaan Nona padaku,” jelasnya singkat. Kayla pun menganggukkan kepala paham. Dia pun teringat saat dua tahun lalu pergi diam-diam dari rumah karena ingin menjalani kehidupan yang bebas. Lalu saat bertemu Rio, ia pun bersedia menikah dengannya namun tidak memberitahu mereka tentang identitas yang sebenarnya. Tentunya dengan bantuan Nora membuat semuanya lancar. “Nyonya Besar bahkan sampai mogok makan demi mendapatkan informasi soal keberadaan Nona, tapi aku meyakinkan mereka untuk tidak khawatir. Apalagi kalau melihat keadaan Nona, aku yakin dia akan langsung ‘mematuk’ mereka saat itu juga,” Nora melanjutkan dengan terkekeh geli. Kayla pun ikut tertawa membayangkan seperti apa wajah Mamanya kalau marah. Lalu sekarang sedikit merasa bersalah. Dulu dia memilih meninggalkan rumah tanpa membawa uang karena ingin menjalani kehidupan normal seperti orang lain dan tidak ingin menanggung beban kerajaan bisnis mereka. Tapi ternyata perjuangan dan pengorbanan tulusnya tidak pernah dihargai oleh Rio dan keluarganya. “Apa Nona ingin kembali ke rumah sekarang?” Nora bertanya dengan antusias dan terlihat sangat bersemangat. Kayla tidak langsung menjawab. Sebenarnya kepalanya sibuk berpikir dari tadi, apakah ia harus ke rumah atau tidak. Dia benar-benar bingung! “Aku tidak bisa pulang sekarang. Aku malu karena sudah bercerai, jadi bawa ke apartemen saja!” putusnya pasrah. “Oke, terserah Nona. Kali ini aku tidak akan memaksa,” jawab gadis itu kalem. “Oh, satu lagi! Tentang jualanku, berikan saja pada orang lain atau mau kamu apakan aku tidak peduli!” Kayla cemberut karena kembali memikirkan hal itu lagi. “Baik, Nona!” Tak lama kemudian mobil pun memasuki kawasan elit yang mana berjejer apartemen mewah di sana, tentu saja ini adalah salah satu aset yang dikuasai oleh keluarga Kayla. Nora memilih yang paling mahal yaitu Apartemen Royal Garden. “Ini kartunya, Nona. Nanti akan ada yang mengirimkan pakaian dan keperluan lain. Tenang saja, semua sudah aku atur!” ucapnya sambil menyerahkan sebuah dompet berisi kartu unlimited dan ponsel mewah. Kayla pun menerimanya dengan berat hati, tapi sekarang tidak punya pilihan selain kembali ke jati dirinya yang asli. Mulutnya mendesah pelan, “Oke, terima kasih. Besok saja kita membahas pekerjaan, Nora. Aku capek sekali hari ini.” “Baik, Nona!” Setelah Nora memastikan semua selesai, dia pun pamit pulang. Gadis itu masuk ke mobil dan segera melaju pergi dari sana. Kayla memegang tengkuknya yang pegal dan berjalan kembali ke dalam, lalu berdiri di depan lift untuk naik menuju lantai kamarnya. Tetapi ketenangan itu tak berlangsung lama saat seseorang melihatnya. “Eh, tunggu dulu! Apa itu istri Kak Rio?” gumam gadis itu sambil menyipitkan mata. Dengan cepat dia berjalan dan menghampirinya. “Kak Kayla? Apa yang kamu lakukan di sini?” dia langsung bertanya dengan suara ketus. Kayla pun menoleh dan sedikit terkejut karena mengenal orang ini. “Mia? A-apa yang kamu lakukan di sini?!” ucapnya sedikit gugup dan malah balik bertanya. Kepalanya menoleh ke sana kemari melihat situasi. Keluarga Rio tidak boleh ada yang tahu tentang identitasnya sekarang! Mia, adiknya Rio yang menenteng berkas, berpakaian formal lengkap dengan badge. Membuat Kayla akhirnya bisa menebak kalau sedang ada pekerjaan. Apalagi gadis itu bekerja di stasiun televisi. “Itu bukan urusanmu! Lagian, Kak Rio bilang kalau kalian baru saja bercerai, tapi apa yang kulihat sekarang? Jangan-jangan kamu mau mengemis ya di sini? Ckckck! Kasihan sekali kamu, Kak!” ujarnya sambil memandang remeh Kayla dari atas sampai bawah. “A-apa?! Jaga ucapanmu, Mia! Aku ti-” “Halah! Aku heran kenapa kamu bisa masuk kemari. Pasti petugas itu lalai! Mana mungkin kan kamu punya uang menginap di sini!” potongnya langsung tanpa peduli penjelasan mantan Kakak iparnya. Kedua tangan Kayla mengepal erat, tapi masih harus bersabar karena mereka sedang di tempat umum. “Aku sekarang tinggal di sini! Jadi, kamu jangan ikut campur!” tegas Kayla sedikit kesal. Satu keluarga memang memiliki sifat yang sama yaitu suka sekali menghinanya. “Cih! Aku yakin kamu tidak punya akses masuk! Security!!!” teriaknya memanggil petugas keamanan. “Hei! Hentikan, Mia!” Terlambat, karena salah satu di antara petugas itu sudah datang mendekat. “Selamat malam, ada yang bisa saya bantu?” tanya pria itu tersenyum sopan pada mereka. “Usir wanita miskin ini, Pak! Dia tidak punya akses masuk. Lihat! Dia ini pengemis yang tidak tahu diri,” adunya sambil menunjuk Kayla. Pria itu pun sedikit terkejut, lalu berkata cepat, “Maaf, Nona. Dia adalah tamu kami. Anda sebaiknya jangan cari masalah dan segera selesaikan pekerjaan Anda di sini. Saya permisi!” petugas itu mengangguk sopan pada Kayla dan segera berlalu dari sana. Mia pun melongo lalu tersadar, “A-apa? Hei, kembali!” Dia heran kenapa pria tadi seperti takut saat melihat Kayla. “Dengar ‘kan? Sekarang kita sudah tidak punya hubungan apapun lagi karena aku sudah bercerai dengan Kakakmu. Jadi, berhenti menggangguku! Jangan sampai kamu menyesali apa yang terjadi malam ini!” tunjuk Kayla dengan memberikan tatapan menusuk. Lalu saat pintu lift terbuka, dia langsung masuk ke dalam, meninggalkan Mia yang masih berusaha mencerna kejadian barusan. “Sial! Aku yakin dia sudah jadi wanita simpanan pria kaya! Aku harus beritahu hal ini pada Kak Rio!” ucapnya sambil menghentakkan kedua kaki ke lantai. Sementara itu di dalam lift, Kayla memijat keningnya yang pusing karena masih kesal. “Kalian pikir bisa hidup tenang setelah menghina dan mengusirku? Tidak akan aku biarkan!” ujarnya dengan napas memburu. Dia pun mengambil ponsel dari dalam tas dan mencari kontak Asistennya. “Nora, tolak semua tawaran yang diajukan oleh Mia Sanjaya ke apartemen ini! Secepatnya!” Nora yang baru saja tiba di parkiran, jadi bingung mendengar permintaan yang tiba-tiba dari Bosnya itu. [“Mia Sanjaya? Kenapa, Nona? Apa dia juga membuat Nona kesal?” tebaknya asal.] “Huh! Menyebalkan!” Kayla menggerutu. “Pokoknya batalkan saja apapun yang diajukan gadis sialan itu ke apartemen ini. Sekalian, buat dia dipecat! Paham?!” titahnya dengan geram.“Baik, Nona!” Setelah itu telepon pun dimatikan. Kayla menggenggam ponselnya dengan erat. “Kalian pikir bisa tidur nyenyak dan hidup tenang setelah ini?” gumamnya yakin. Tidak segampang itu! Bukan hanya Rio saja, tapi Mama mertua dan iparnya juga memperlakukannya dengan buruk selama ini. Jadi, siapapun di keluarga mereka tidak akan dibiarkan lolos begitu saja. Dan permainan pun sudah dimulai. Dia akan membuat kehidupan mereka semakin kacau. Sementara itu di dalam mobil… Mia yang tidak sabar langsung mengambil ponselnya untuk mengadukan kejadian barusan pada saudaranya. “Halo, Kak! Baru saja aku melihat mantan istrimu di Apartemen Royal Garden. Apa kamu tahu soal ini?” cerocosnya tanpa basa basi. [Kening Rio pun bertaut mendengar hal yang sangat aneh baginya, “Apa maksudmu? Apa yang dilakukannya di sana?” ucapnya heran dengan pertanyaan yang sama seperti adiknya tadi.] “Aku juga tidak tahu! Tapi, dia bilang tinggal di sana. Apa Kakak percaya? Hahaha! Si kotor itu p
“A-apa?!” kali ini Gio sedikit meninggikan suaranya.Leon mengangguk mantap, “Gadis itu sangat pemberani! Dia sangat cocok bukan?” Gio mengikuti pandangan Tuan Mudanya dan memperhatikan keributan kecil yang baru saja terjadi di dekat gerbang depan.“Apa Tuan yakin?” ujarnya ragu tapi sekaligus percaya, karena Bosnya itu tidak pernah bercanda kalau sedang bekerja.“Iya, Gio. Dia gadis yang tepat untuku ‘kan? Apa kau lihat gerakannya tadi? Itu adalah refleks yang bagus! Aku suka dengan wanita yang pandai bela diri,” jelasnya lagi.Leon menampakkan senyum kecil di sudut bibirnya.Gio pun langsung manggut-manggut mengerti.‘Sepertinya Tuan menyukai gadis itu? Ini hal bagus!’ batinnya senang.Melihat Kayla yang akan berjalan melewati mereka, pemuda itu langsung bergerak mengambil kesempatan.“Maaf, apa kamu tidak apa-apa?” Leon bertanya dengan sopan.Kening Kayla berkerut, melirik sekilas dan menja
Rio dan Sonia kompak menjawab saat mendengar ucapan Kayla barusan.“Hahaha!” Mereka berdua tertawa kencang membuat Kayla semakin kesal melihatnya.“Apa kamu bilang? Jangan mimpi, Kayla!” Sonia mengibaskan tangannya di depan wajah.Rio pun kembali bersikap sok dan percaya diri, “Mana mungkin orang sepertimu bisa berurusan dengan para pebisnis. Kamu itu cuma wanita miskin penjual sayur! Baru dekat dengan Pak Walikota saja kamu sudah belagu!” ungkapnya tetap tak takut.Kedua tangan Kayla mengepal dengan erat.‘Aku harus bagaimana supaya mereka percaya? Sial!’Laren yang tadi masih mengamati situasi, tidak tahan lagi melihat mereka semua yang berdebat di depannya.Bisa hilang wibawa dan kekuasaannya di sini.“Cukup! Kalian berdua seharusnya menaruh hormat pada kepona… eh, maksudku pada Kayla. Dia sudah banyak membantu orang,” ucapnya hampir keceplosan.“Tidak mau, Pak!” jawab dua pasangan selingkuh itu bersamaan.“Untuk apa? Apa karena dia memanggil Anda dengan sebutan Paman, begitu? Dia
“Sayang, kapan kamu akan menceraikan istri jelekmu itu?” “Sebentar dong, Sayang. Kamu sudah tidak sabar menjadi istriku ya?” jawab seorang pria diiringi gelak tawanya yang keras menggema. Kayla yang baru saja masuk ke rumah, terkejut mendengar suaminya bicara seperti itu dengan seorang wanita asing. Di kamar mereka pula! Padahal wanita berumur 25 tahun itu sengaja pulang cepat dari pasar supaya bisa menyambut suaminya dari kantor, mengejutkan sang suami. Tapi sekarang malah dia yang mendapat kejutan. Perlahan, Kayla membuka pintu. Seketika suaminya, Rio Sanjaya, terkejut dan langsung bangkit dari ranjang. Diikuti oleh wanita asing yang tengah bersamanya. Namun, yang lebih mengejutkan adalah suaminya itu hanya mengenakan celana pendek, sementara si wanita dengan tidak tahu malunya hanya mengenakan lingerie seksi yang transparan. Memalukan! “Apa-apaan ini?” sentak Kayla. “Rio, kamu–” “Aduh. Jangan drama!” tukas si wanita asing. Dengan tidak tahu malunya, wanita itu menggandeng
Rio dan Sonia kompak menjawab saat mendengar ucapan Kayla barusan.“Hahaha!” Mereka berdua tertawa kencang membuat Kayla semakin kesal melihatnya.“Apa kamu bilang? Jangan mimpi, Kayla!” Sonia mengibaskan tangannya di depan wajah.Rio pun kembali bersikap sok dan percaya diri, “Mana mungkin orang sepertimu bisa berurusan dengan para pebisnis. Kamu itu cuma wanita miskin penjual sayur! Baru dekat dengan Pak Walikota saja kamu sudah belagu!” ungkapnya tetap tak takut.Kedua tangan Kayla mengepal dengan erat.‘Aku harus bagaimana supaya mereka percaya? Sial!’Laren yang tadi masih mengamati situasi, tidak tahan lagi melihat mereka semua yang berdebat di depannya.Bisa hilang wibawa dan kekuasaannya di sini.“Cukup! Kalian berdua seharusnya menaruh hormat pada kepona… eh, maksudku pada Kayla. Dia sudah banyak membantu orang,” ucapnya hampir keceplosan.“Tidak mau, Pak!” jawab dua pasangan selingkuh itu bersamaan.“Untuk apa? Apa karena dia memanggil Anda dengan sebutan Paman, begitu? Dia
“A-apa?!” kali ini Gio sedikit meninggikan suaranya.Leon mengangguk mantap, “Gadis itu sangat pemberani! Dia sangat cocok bukan?” Gio mengikuti pandangan Tuan Mudanya dan memperhatikan keributan kecil yang baru saja terjadi di dekat gerbang depan.“Apa Tuan yakin?” ujarnya ragu tapi sekaligus percaya, karena Bosnya itu tidak pernah bercanda kalau sedang bekerja.“Iya, Gio. Dia gadis yang tepat untuku ‘kan? Apa kau lihat gerakannya tadi? Itu adalah refleks yang bagus! Aku suka dengan wanita yang pandai bela diri,” jelasnya lagi.Leon menampakkan senyum kecil di sudut bibirnya.Gio pun langsung manggut-manggut mengerti.‘Sepertinya Tuan menyukai gadis itu? Ini hal bagus!’ batinnya senang.Melihat Kayla yang akan berjalan melewati mereka, pemuda itu langsung bergerak mengambil kesempatan.“Maaf, apa kamu tidak apa-apa?” Leon bertanya dengan sopan.Kening Kayla berkerut, melirik sekilas dan menja
“Baik, Nona!” Setelah itu telepon pun dimatikan. Kayla menggenggam ponselnya dengan erat. “Kalian pikir bisa tidur nyenyak dan hidup tenang setelah ini?” gumamnya yakin. Tidak segampang itu! Bukan hanya Rio saja, tapi Mama mertua dan iparnya juga memperlakukannya dengan buruk selama ini. Jadi, siapapun di keluarga mereka tidak akan dibiarkan lolos begitu saja. Dan permainan pun sudah dimulai. Dia akan membuat kehidupan mereka semakin kacau. Sementara itu di dalam mobil… Mia yang tidak sabar langsung mengambil ponselnya untuk mengadukan kejadian barusan pada saudaranya. “Halo, Kak! Baru saja aku melihat mantan istrimu di Apartemen Royal Garden. Apa kamu tahu soal ini?” cerocosnya tanpa basa basi. [Kening Rio pun bertaut mendengar hal yang sangat aneh baginya, “Apa maksudmu? Apa yang dilakukannya di sana?” ucapnya heran dengan pertanyaan yang sama seperti adiknya tadi.] “Aku juga tidak tahu! Tapi, dia bilang tinggal di sana. Apa Kakak percaya? Hahaha! Si kotor itu p
Mobil pun melaju kencang menuju jalan raya.Di dalam mobil yang berdesain mewah dan klasik, wanita tadi menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.“Apa yang sudah terjadi, Nona?” suara tegas seorang gadis dari depan membuka obrolan mereka yang tertunda.Ekor matanya menatap ke arah kursi belakang dari kaca spion.Kepalanya menggeleng pelan, “Tidak ada yang penting lagi, Nora. Pria brengsek itu berselingkuh dan nenek sihir itu malah mendukungnya. Aku dipaksa bercerai dan diusir dari rumah oleh mereka!” jelasnya lesu sambil menyandarkan punggungnya.Wajah Kayla yang kusam karena lelah bekerja seharian mendadak cemberut saat mendengar gelak tawa dari Asistennya itu.“Hahaha!” wajah Nora terlihat puas sekali. “Aku bilang juga apa ‘kan? Nona sama sekali tidak mau mendengarkanku!”Kayla pun mencondongkan tubuhnya ke depan, “Kamu sudah bosan hidup, hah?!” teriaknya tidak terima.Nora menutup mulutnya dengan ekspresi seolah-olah takut, “Oh, baiklah. Maafkan aku, Nona.”“Huh!” Kayla menden
“Sayang, kapan kamu akan menceraikan istri jelekmu itu?” “Sebentar dong, Sayang. Kamu sudah tidak sabar menjadi istriku ya?” jawab seorang pria diiringi gelak tawanya yang keras menggema. Kayla yang baru saja masuk ke rumah, terkejut mendengar suaminya bicara seperti itu dengan seorang wanita asing. Di kamar mereka pula! Padahal wanita berumur 25 tahun itu sengaja pulang cepat dari pasar supaya bisa menyambut suaminya dari kantor, mengejutkan sang suami. Tapi sekarang malah dia yang mendapat kejutan. Perlahan, Kayla membuka pintu. Seketika suaminya, Rio Sanjaya, terkejut dan langsung bangkit dari ranjang. Diikuti oleh wanita asing yang tengah bersamanya. Namun, yang lebih mengejutkan adalah suaminya itu hanya mengenakan celana pendek, sementara si wanita dengan tidak tahu malunya hanya mengenakan lingerie seksi yang transparan. Memalukan! “Apa-apaan ini?” sentak Kayla. “Rio, kamu–” “Aduh. Jangan drama!” tukas si wanita asing. Dengan tidak tahu malunya, wanita itu menggandeng