“A-apa?!” kali ini Gio sedikit meninggikan suaranya.
Leon mengangguk mantap, “Gadis itu sangat pemberani! Dia sangat cocok bukan?” Gio mengikuti pandangan Tuan Mudanya dan memperhatikan keributan kecil yang baru saja terjadi di dekat gerbang depan. “Apa Tuan yakin?” ujarnya ragu tapi sekaligus percaya, karena Bosnya itu tidak pernah bercanda kalau sedang bekerja. “Iya, Gio. Dia gadis yang tepat untuku ‘kan? Apa kau lihat gerakannya tadi? Itu adalah refleks yang bagus! Aku suka dengan wanita yang pandai bela diri,” jelasnya lagi. Leon menampakkan senyum kecil di sudut bibirnya. Gio pun langsung manggut-manggut mengerti. ‘Sepertinya Tuan menyukai gadis itu? Ini hal bagus!’ batinnya senang. Melihat Kayla yang akan berjalan melewati mereka, pemuda itu langsung bergerak mengambil kesempatan. “Maaf, apa kamu tidak apa-apa?” Leon bertanya dengan sopan. Kening Kayla berkerut, melirik sekilas dan menjawab ketus, “Aku baik-baik saja. Permisi!” Dia kembali melangkahkan kakinya. Kali ini Leon membiarkan Kayla pergi dan kembali berdiri dengan Gio. “Eh, anu. Maaf, Tuan Muda. Aku pikir tadi Tuan akan bilang kalau dia anggota Black Snake yang kita cari,” ujarnya hati-hati. Orang suruhan Gio belum tahu wajah wanita itu, yang tak lain adalah Nora. Leon menggelengkan kepalanya pelan, “Tidak, Gio. Mereka tidak mungkin muncul terang-terangan begini di depan umum. Ingat pesan Papa!” tegasnya. “Baiklah, Tuan. Aku paham, jadi apa Tuan suka padanya?” kali ini Gio tidak sabar untuk memastikan. “Iya, dong. Dia cantik dan sepertinya pintar!” pujinya tulus. Wajah Gio langsung berubah khawatir dan mendadak gelisah. Leon melipat kedua tangannya di depan dada. Dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama ketika melihat Kayla. Apalagi melihat aksinya tadi saat melawan wanita yang menindasnya. Itu sangat keren! “Tapi, Tuan Muda. Kita sedang dalam misi penting dan Bos besar tidak tahu hal ini. Ingat, kita ada di wilayah musuh!” bisiknya gugup. Mereka cuma membawa beberapa anggota, sedangkan ini adalah daerah kekuasaan Black Snake. Tentu dia takut kalau sampai orang lain mendengar obrolan rahasia ini. Leon mengangkat kedua bahunya dengan acuh. “Tidak apa-apa, Gio. Aku akan memikirkan hal itu nanti. Setelah kita dapat informasi tentang kelompok mereka.” Terdengar suara riuh kemeriahan dari arah panggung utama. Ternyata pembukaan sedang berlangsung. Saat ini pembacaan kegiatan berikut sponsor acara hari ini dilanjutkan dengan peresmian festival. Terdengar nama pemilik dari perusahaan Papa Sonia yang disebut. “Oh, aku ingat sekarang. Jadi benar, Papanya memang salah satu sponsor acara ini?” gumamnya terlihat kesal. Kayla memutuskan untuk menggunakan rencananya. “Aku akan tunjukkan kekuasaan Black Snake!” Dengan cepat dia berjalan memasuki area orang penting di kota ini. Meja Walikota! “Sayang, apa itu mantan istrimu? Untuk apa dia ke arah meja VIP?” Sonia yang sedang mengobrol dengan rekan bisnis Papanya tentu terkejut saat melihat Kayla ada di sini. Rio mengangguk, “Benar, Sayang!” Gadis itu tersenyum licik dan bersemangat, “Ayo, Sayang. Kita juga ke sana!” Laren Purnama adalah Walikota Green Leaf. Pria 48 tahun itu tidak bisa menutupi ekspresi terkejutnya saat melihat siapa yang berjalan mendekat ke arahnya. “Biarkan dia lewat!” titahnya cepat pada pengawal pribadinya. “Halo, Paman. Apa kabar?” sapa Kayla tersenyum ramah. Laren langsung bangkit berdiri, “Ka-kayla? Apa ini benar kamu?” ucapnya tak percaya. Kayla pun menyalami pria itu untuk menunjukkan rasa hormatnya karena biar bagaimanapun mereka ada di tempat umum. “Aku baik-baik saja, Paman. Acara hari ini benar-benar luar biasa. Mama pasti bangga padamu,” ujarnya dengan sedikit tertawa renyah. Laren jadi salah tingkah, “Eh, i-itu. Iya, Kayla. Kenapa tidak bilang mau kemari? Aku bisa menyiapkan semua untuk me-” “Wah, lihat ini? Apa setelah jadi janda kamu mengincar suami orang?” Suara ejekan dari Sonia membuat mereka semua menoleh ke belakang. “Pak Walikota, maaf mengganggu, tapi wanita ini pasti sudah membuat Anda tidak nyaman ‘kan? Dasar tidak tahu diri!” Rio tidak ingin ketinggalan mencari muka dengan menghina mantan istrinya. “A-apa? Apa maksud ucapan kalian?” tanya Laren tak mengerti. Kayla yang paham, tidak ingin pria itu sampai membuka semuanya. “Ti-tidak apa-apa, Paman. Mereka ini cuma lalat kecil pengganggu!” Kedua mata Sonia melotot tidak terima setelah mendengar itu. “Apa katamu? Dasar wanita kotor dan miskin!” mulutnya berubah manyun karena kesal. Sementara Rio tadi sedikit terkejut saat mendengar Kayla memanggil Walikota dengan sebutan Paman. Apalagi tadi mereka terlihat akrab dan tidak seperti bertemu warga biasa. Tapi sisi hatinya yang lain menolak itu semua. Rio memberikan tatapan mengejek, “Ternyata kamu memang murahan, Kayla. Apa ini kelakuanmu yang sebenarnya? Mengincar pria tua kaya, hah? Cih!” Kayla melirik Laren tak yang tampak tenang dan tidak terganggu sama sekali. ‘Kenapa harus ada mereka sih? Paman pasti bingung!’ hatinya gelisah. Situasi jadi semakin runyam dan tambah panas saja. Namun dengan cepat Kayla mendekat dan merangkul lengan pria paruh baya itu. “Memangnya kenapa? Apa yang aku lakukan itu bukan urusan kalian! Cepat pergi dari sini!” Kayla mengibaskan tangan kanannya dengan berani. “A-apa?!” Sonia ternganga. “Wah! Baru dekat dengan Walikota saja sudah belagu kamu!” Sonia ingin mendekat tapi Laren dengan cepat mencegahnya. “Jangan berani maju selangkah pun! Kalau kalian mau buat keributan di sini, lebih baik pergi!” tegasnya dengan tatapan tajam. Mendengar itu Rio dan Sonia saling pandang. Rio yang tidak ingin terlibat masalah berinisiatif buka suara, “Maaf, Pak Walikota. Lebih baik hindari wanita ini atau ca-” “Ada apa ini?!” Semua tatapan tertuju pada wanita yang bergegas mendekat. Kayla pun melepaskan rangkulannya dan bisa bersikap tenang lagi. “Nora? Kamu juga di sini?” ucap Laren kembali terkejut. Nora mengangguk sekilas dan memberikan tatapan isyarat pada pria itu. Seketika itu juga Laren pun mengerti. “Nora?” kening Sonia berkerut karena ia merasa pernah mendengar nama itu dari Papanya. Gadis itu tidak menyangka akan bertemu Nora di festival ini. Sebuah keberuntungan! “Kenapa Sonia?” bisik Rio penasaran. “Dia adalah orang penting di kota ini, Sayang. Papa pernah bilang kalau proyek baru ada hubungannya dengan wanita ini,” jelasnya singkat. Mendengar itu kedua mata Rio berbinar. Ini adalah kesempatan emas untuk dirinya bisa dekat dengan orang seperti Nora. “Halo, Nona Nora. Tidak terjadi apa-apa. Hanya saja, wanita ini membuat Walikota dan kami tidak nyaman. Benar kan, Sayang?” Sonia mengangguk cepat, “Iya, benar. Wanita gatal ini pasti ingin merusak acara festival!” senyuman licik terbit di wajahnya. “Diam kalian!” teriak Nora geram. “Jangan berani ikut campur dengan apa yang bukan urusan kalian! Paham?!” titahnya dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada. Sonia dan Rio ternganga karena tidak menyangka Nora malah membela Kayla yang jelas-jelas hanya orang biasa yang mengacau. Kayla tersenyum senang, “Sudahlah, Nora. Lebih baik kita pergi saja dari sini. Aku sudah mau muntah melihat wajah mereka dari tadi,” “Heh, sok akrab kamu! Sopan sedikit dengan Nona Nora! Dasar wanita udik!” Sonia masih tidak terima. “Cukup! Kamu yang harus sopan pada Nona Kayla!” jawab Nora cepat yang membuat gadis itu bungkam seketika itu juga. “A-apa maksudnya dengan panggilan itu?” ucap Sonia terbata. Kayla pun menunjuk wajah Rio dengan berani, “Lihat kan, Rio? Asal kamu tahu! Kalau bukan karena aku dan Nora, mana mungkin semua hutangmu itu lunas dan kamu bisa bekerja di perusahaan besar! Kamu bisa jadi Manajer itu juga semua berkatku!” “A-apa?!”Rio dan Sonia kompak menjawab saat mendengar ucapan Kayla barusan.“Hahaha!” Mereka berdua tertawa kencang membuat Kayla semakin kesal melihatnya.“Apa kamu bilang? Jangan mimpi, Kayla!” Sonia mengibaskan tangannya di depan wajah.Rio pun kembali bersikap sok dan percaya diri, “Mana mungkin orang sepertimu bisa berurusan dengan para pebisnis. Kamu itu cuma wanita miskin penjual sayur! Baru dekat dengan Pak Walikota saja kamu sudah belagu!” ungkapnya tetap tak takut.Kedua tangan Kayla mengepal dengan erat.‘Aku harus bagaimana supaya mereka percaya? Sial!’Laren yang tadi masih mengamati situasi, tidak tahan lagi melihat mereka semua yang berdebat di depannya.Bisa hilang wibawa dan kekuasaannya di sini.“Cukup! Kalian berdua seharusnya menaruh hormat pada kepona… eh, maksudku pada Kayla. Dia sudah banyak membantu orang,” ucapnya hampir keceplosan.“Tidak mau, Pak!” jawab dua pasangan selingkuh itu bersamaan.“Untuk apa? Apa karena dia memanggil Anda dengan sebutan Paman, begitu? Dia
“Sayang, kapan kamu akan menceraikan istri jelekmu itu?” “Sebentar dong, Sayang. Kamu sudah tidak sabar menjadi istriku ya?” jawab seorang pria diiringi gelak tawanya yang keras menggema. Kayla yang baru saja masuk ke rumah, terkejut mendengar suaminya bicara seperti itu dengan seorang wanita asing. Di kamar mereka pula! Padahal wanita berumur 25 tahun itu sengaja pulang cepat dari pasar supaya bisa menyambut suaminya dari kantor, mengejutkan sang suami. Tapi sekarang malah dia yang mendapat kejutan. Perlahan, Kayla membuka pintu. Seketika suaminya, Rio Sanjaya, terkejut dan langsung bangkit dari ranjang. Diikuti oleh wanita asing yang tengah bersamanya. Namun, yang lebih mengejutkan adalah suaminya itu hanya mengenakan celana pendek, sementara si wanita dengan tidak tahu malunya hanya mengenakan lingerie seksi yang transparan. Memalukan! “Apa-apaan ini?” sentak Kayla. “Rio, kamu–” “Aduh. Jangan drama!” tukas si wanita asing. Dengan tidak tahu malunya, wanita itu menggandeng
Mobil pun melaju kencang menuju jalan raya.Di dalam mobil yang berdesain mewah dan klasik, wanita tadi menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.“Apa yang sudah terjadi, Nona?” suara tegas seorang gadis dari depan membuka obrolan mereka yang tertunda.Ekor matanya menatap ke arah kursi belakang dari kaca spion.Kepalanya menggeleng pelan, “Tidak ada yang penting lagi, Nora. Pria brengsek itu berselingkuh dan nenek sihir itu malah mendukungnya. Aku dipaksa bercerai dan diusir dari rumah oleh mereka!” jelasnya lesu sambil menyandarkan punggungnya.Wajah Kayla yang kusam karena lelah bekerja seharian mendadak cemberut saat mendengar gelak tawa dari Asistennya itu.“Hahaha!” wajah Nora terlihat puas sekali. “Aku bilang juga apa ‘kan? Nona sama sekali tidak mau mendengarkanku!”Kayla pun mencondongkan tubuhnya ke depan, “Kamu sudah bosan hidup, hah?!” teriaknya tidak terima.Nora menutup mulutnya dengan ekspresi seolah-olah takut, “Oh, baiklah. Maafkan aku, Nona.”“Huh!” Kayla menden
“Baik, Nona!” Setelah itu telepon pun dimatikan. Kayla menggenggam ponselnya dengan erat. “Kalian pikir bisa tidur nyenyak dan hidup tenang setelah ini?” gumamnya yakin. Tidak segampang itu! Bukan hanya Rio saja, tapi Mama mertua dan iparnya juga memperlakukannya dengan buruk selama ini. Jadi, siapapun di keluarga mereka tidak akan dibiarkan lolos begitu saja. Dan permainan pun sudah dimulai. Dia akan membuat kehidupan mereka semakin kacau. Sementara itu di dalam mobil… Mia yang tidak sabar langsung mengambil ponselnya untuk mengadukan kejadian barusan pada saudaranya. “Halo, Kak! Baru saja aku melihat mantan istrimu di Apartemen Royal Garden. Apa kamu tahu soal ini?” cerocosnya tanpa basa basi. [Kening Rio pun bertaut mendengar hal yang sangat aneh baginya, “Apa maksudmu? Apa yang dilakukannya di sana?” ucapnya heran dengan pertanyaan yang sama seperti adiknya tadi.] “Aku juga tidak tahu! Tapi, dia bilang tinggal di sana. Apa Kakak percaya? Hahaha! Si kotor itu p
Rio dan Sonia kompak menjawab saat mendengar ucapan Kayla barusan.“Hahaha!” Mereka berdua tertawa kencang membuat Kayla semakin kesal melihatnya.“Apa kamu bilang? Jangan mimpi, Kayla!” Sonia mengibaskan tangannya di depan wajah.Rio pun kembali bersikap sok dan percaya diri, “Mana mungkin orang sepertimu bisa berurusan dengan para pebisnis. Kamu itu cuma wanita miskin penjual sayur! Baru dekat dengan Pak Walikota saja kamu sudah belagu!” ungkapnya tetap tak takut.Kedua tangan Kayla mengepal dengan erat.‘Aku harus bagaimana supaya mereka percaya? Sial!’Laren yang tadi masih mengamati situasi, tidak tahan lagi melihat mereka semua yang berdebat di depannya.Bisa hilang wibawa dan kekuasaannya di sini.“Cukup! Kalian berdua seharusnya menaruh hormat pada kepona… eh, maksudku pada Kayla. Dia sudah banyak membantu orang,” ucapnya hampir keceplosan.“Tidak mau, Pak!” jawab dua pasangan selingkuh itu bersamaan.“Untuk apa? Apa karena dia memanggil Anda dengan sebutan Paman, begitu? Dia
“A-apa?!” kali ini Gio sedikit meninggikan suaranya.Leon mengangguk mantap, “Gadis itu sangat pemberani! Dia sangat cocok bukan?” Gio mengikuti pandangan Tuan Mudanya dan memperhatikan keributan kecil yang baru saja terjadi di dekat gerbang depan.“Apa Tuan yakin?” ujarnya ragu tapi sekaligus percaya, karena Bosnya itu tidak pernah bercanda kalau sedang bekerja.“Iya, Gio. Dia gadis yang tepat untuku ‘kan? Apa kau lihat gerakannya tadi? Itu adalah refleks yang bagus! Aku suka dengan wanita yang pandai bela diri,” jelasnya lagi.Leon menampakkan senyum kecil di sudut bibirnya.Gio pun langsung manggut-manggut mengerti.‘Sepertinya Tuan menyukai gadis itu? Ini hal bagus!’ batinnya senang.Melihat Kayla yang akan berjalan melewati mereka, pemuda itu langsung bergerak mengambil kesempatan.“Maaf, apa kamu tidak apa-apa?” Leon bertanya dengan sopan.Kening Kayla berkerut, melirik sekilas dan menja
“Baik, Nona!” Setelah itu telepon pun dimatikan. Kayla menggenggam ponselnya dengan erat. “Kalian pikir bisa tidur nyenyak dan hidup tenang setelah ini?” gumamnya yakin. Tidak segampang itu! Bukan hanya Rio saja, tapi Mama mertua dan iparnya juga memperlakukannya dengan buruk selama ini. Jadi, siapapun di keluarga mereka tidak akan dibiarkan lolos begitu saja. Dan permainan pun sudah dimulai. Dia akan membuat kehidupan mereka semakin kacau. Sementara itu di dalam mobil… Mia yang tidak sabar langsung mengambil ponselnya untuk mengadukan kejadian barusan pada saudaranya. “Halo, Kak! Baru saja aku melihat mantan istrimu di Apartemen Royal Garden. Apa kamu tahu soal ini?” cerocosnya tanpa basa basi. [Kening Rio pun bertaut mendengar hal yang sangat aneh baginya, “Apa maksudmu? Apa yang dilakukannya di sana?” ucapnya heran dengan pertanyaan yang sama seperti adiknya tadi.] “Aku juga tidak tahu! Tapi, dia bilang tinggal di sana. Apa Kakak percaya? Hahaha! Si kotor itu p
Mobil pun melaju kencang menuju jalan raya.Di dalam mobil yang berdesain mewah dan klasik, wanita tadi menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.“Apa yang sudah terjadi, Nona?” suara tegas seorang gadis dari depan membuka obrolan mereka yang tertunda.Ekor matanya menatap ke arah kursi belakang dari kaca spion.Kepalanya menggeleng pelan, “Tidak ada yang penting lagi, Nora. Pria brengsek itu berselingkuh dan nenek sihir itu malah mendukungnya. Aku dipaksa bercerai dan diusir dari rumah oleh mereka!” jelasnya lesu sambil menyandarkan punggungnya.Wajah Kayla yang kusam karena lelah bekerja seharian mendadak cemberut saat mendengar gelak tawa dari Asistennya itu.“Hahaha!” wajah Nora terlihat puas sekali. “Aku bilang juga apa ‘kan? Nona sama sekali tidak mau mendengarkanku!”Kayla pun mencondongkan tubuhnya ke depan, “Kamu sudah bosan hidup, hah?!” teriaknya tidak terima.Nora menutup mulutnya dengan ekspresi seolah-olah takut, “Oh, baiklah. Maafkan aku, Nona.”“Huh!” Kayla menden
“Sayang, kapan kamu akan menceraikan istri jelekmu itu?” “Sebentar dong, Sayang. Kamu sudah tidak sabar menjadi istriku ya?” jawab seorang pria diiringi gelak tawanya yang keras menggema. Kayla yang baru saja masuk ke rumah, terkejut mendengar suaminya bicara seperti itu dengan seorang wanita asing. Di kamar mereka pula! Padahal wanita berumur 25 tahun itu sengaja pulang cepat dari pasar supaya bisa menyambut suaminya dari kantor, mengejutkan sang suami. Tapi sekarang malah dia yang mendapat kejutan. Perlahan, Kayla membuka pintu. Seketika suaminya, Rio Sanjaya, terkejut dan langsung bangkit dari ranjang. Diikuti oleh wanita asing yang tengah bersamanya. Namun, yang lebih mengejutkan adalah suaminya itu hanya mengenakan celana pendek, sementara si wanita dengan tidak tahu malunya hanya mengenakan lingerie seksi yang transparan. Memalukan! “Apa-apaan ini?” sentak Kayla. “Rio, kamu–” “Aduh. Jangan drama!” tukas si wanita asing. Dengan tidak tahu malunya, wanita itu menggandeng