Istri Penebus Dosa

Istri Penebus Dosa

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-05
Oleh:  Young LadyTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat. 4 Ulasan-ulasan
113Bab
11.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Syera dituduh menjadi pembunuh istri salah satu konglomerat ternama di negeri ini—Aditama Ravindra. Alih-alih masuk penjara, Syera malah terkurung dalam sangkar emas Tuan Aditama. Perlakuan sangat buruk dari keluarga Ravindra harus Syera terima karena kesalahan yang tak pernah ia lakukan. Wanita itu sudah berusaha menjelaskan dengan segala jika dirinya tidak bersalah, namun tak ada yang mempercayainya. Syera tak menyerah dan terus berusaha mencari tahu siapa dalang yang membuat istri Aditama celaka. Namun, sesuatu yang tak terduga malah kembali menghantam hidupnya. Mampukah Syera membuktikan jika dirinya tidak bersalah? Atau harus rela terperangkap bersama Tuan Aditama selamanya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Niat Baik Membawa Petaka

“Dia yang membunuh putriku!”

Seruan itu membuat Syera yang berdiri di ujung lorong rumah sakit tersentak. Kepalanya sontak terangkat dan menatap ke arah wanita paruh baya yang menatapnya dengan sorot bengis penuh kebencian.

Dalam sekejap, atensi semua orang yang berada di sekitar sana langsung beralih pada Syera. Melayangkan tatapan penuh permusuhan dan cemooh pada wanita itu. Di tempatnya berdiri, tubuh Syera gemetar hebat, bahkan keringat dingin mulai bercucuran dari pelipisnya.

“Mereka salah paham! Yang terjadi sebenarnya tidak seperti itu!” jerit Syera dalam hati.

Syera memaksakan kakinya bergerak mendekati beberapa orang yang berdiri di depan ruang IGD. Tanpa memedulikan tatapan tak bersahabat yang tertuju padanya. Wanita itu menghentikan langkah tepat di hadapan wanita paruh baya yang baru saja melontarkan kalimat mengerikan itu.

“Nyonya, tolong jangan sembarangan menuduh. Aku hanya menolong putri Anda. Aku tidak melakukan apa-apa. Bahkan, aku tidak tahu apa yang terjadi pada putri Anda sebelum aku datang,” jelas Syera pada wanita paruh baya yang merupakan ibu kandung dari wanita hamil yang ia tolong.

Syera tidak menyangka niat baiknya menolong seorang wanita hamil yang sekarat di pinggir jalan malah berakhir seperti ini. Alih-alih mendapat ucapan terima kasih atas pertolongan yang ia berikan, dirinya malah dituduh sebagai pembunuh.

Sekitar dua jam lalu, Syera yang baru pulang bekerja tak sengaja melihat seorang wanita bersimbah darah di pinggir jalan. Hati nuraninya terketuk dan langsung membawa wanita itu ke rumah sakit agar segera mendapat penanganan. Bahkan, Syera juga yang menghubungi pihak keluarga wanita sekarat itu melalui ponsel yang ia temukan dari tas milik wanita itu.

“Jangan menipu kami! Kamu pasti orang yang menabrak putri saya dan berpura-pura menjadi penolongnya supaya tidak disalahkan! Atau Jangan-jangan kamu mengharapkan imbalan juga?” tuduh wanita paruh baya itu tajam.

Manik mata Syera terbelalak. Wanita itu menggeleng tak percaya. “Aku tidak serendah itu! Aku tulus membantu putrimu, Nyonya. Setidaknya berteri—”

PLAK!

Tamparan sangat keras mendarat tepat di wajah Syera, berhasil membuat bibirnya mengatup rapat. Perih dan panas bercampur menjadi satu. Matanya yang berkaca-kaca menatap nanar ke arah sosok yang begitu tega memaki dan memperlakukan dirinya sangat kasar.

Tidak pernah ada yang memperlakukan Syera seperti ini sebelumnya. Bahkan, semarah apa pun kedua orang tuanya, mereka tidak pernah memaki apalagi sampai menamparnya. Dan sekarang dirinya malah diperlakukan sangat buruk oleh orang yang tak pernah ia kenal sama sekali.

“Aku tidak akan membiarkan kamu hidup tenang setelah apa yang kamu lakukan pada putriku! Kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu! Kamu harus membusuk di penjara!” bentak wanita paruh baya itu. “Cepat bawa dia!” perintahnya pada bodyguard yang berdiri tak jauh dari sana.

Syera langsung meronta saat kedua lengannya dicekal oleh dua pria bertubuh kekar yang merupakan bodyguard keluarga kaya ini. “Lepaskan aku! Aku tidak bersalah!” seru wanita itu tanpa menghentikan gerakannya.

Begitu cekalan itu terlepas, Syera bergegas berlari menghampiri seorang lelaki yang sedari tadi hanya menatap kosong ke arah ruang IGD yang setengah terbuka. Kalau tidak salah, lelaki ini adalah suami dari wanita yang ia tolong.

“Tuan, tolong percaya padaku. Aku tidak menabrak istrimu. Niatku tulus hanya ingin menolongnya. Aku bisa menjelaskan—”

“Tutup mulutmu!” sahut lelaki bernama Aditama Ravindra itu dingin. Lelaki itu melirik Syera sekilas dengan sorot penuh kebencian, kemudian melengos dan menatap bodyguardnya. “Bawa perempuan ini pergi dari hadapanku sekarang juga!”

Lengan Syera kembali dicekal, kali ini jauh lebih kuat dibanding sebelumnya. Wanita itu terus berteriak, memohon untuk dilepaskan. Namun, dirinya malah diseret pergi dari sana tanpa belas kasihan sama sekali. Ada banyak orang yang ada di sana, tetapi tidak ada satu pun yang bersedia membantunya.

Syera dibawa ke sebuah ruangan yang terletak di ujung lorong rumah sakit. Kemudian, tubuhnya dihempaskan begitu saja di lantai yang dingin. Meskipun tubuhnya terasa remuk redam, wanita itu memaksakan diri kembali berdiri tegak.

Manik mata Syera berpendar menatap sekelilingnya. Ruangan tempatnya berada saat ini tidak terlalu besar dan tidak ada benda apa pun di sana selain sebuah meja di tengah-tengah ruangan. Entah ruangan apa ini dan untuk apa dirinya dibawa kemari.

Tak berselang lama, sosok Tama muncul dengan aura dingin yang menguat ke mana-mana. Dua pria bertubuh kekar yang tadi menyeret Syera menunduk hormat pada tuannya dan menyingkir di dekat pintu. Syera yang berdiri di sudut ruangan langsung menghampiri Tama tanpa memedulikan aura mengerikan yang terpancar dari lelaki itu.

“Tuan, aku benar-benar tidak tahu apa-apa tentang musibah yang menimpa istrimu. Tolong jangan asal menuduh atau aku akan melaporkan kalian semua ke polisi!” seru wanita itu dengan tatapan berkobar menahan amarah.

Syera tidak terima diperlakukan sangat buruk bahkan dituduh melakukan kejahatan yang tidak pernah dirinya lakukan. Ia tak ingin menyesali niat baiknya menolong istri dari lelaki di hadapannya ini. Bahkan, Syera juga rela menunggu berjam-jam karena iba. Namun, malah seperti ini balasan yang dirinya terima.

Ringisan pelan lolos dari bibir Syera saat Tama mencengkeram dagunya dan memaksanya mendongak. Wanita itu berusaha melepaskan cengkeraman di dagunya. Namun, Tama malah semakin mengeratkan cengkeraman itu. Tatapan keduanya saling beradu dengan tatapan yang menunjukkan amarah sangat kental.

Senyum senyum miring tersungging di bibir Tama. “Kamu pikir bisa melaporkan keluargaku ke kantor polisi?! Aku tidak akan pernah membiarkan kamu menyentuh apa lagi menyakiti keluargaku lagi!” bentak lelaki itu dengan suara menggelegar.

Tama melepaskan dagu Syera kasar, kemudian kembali melangkah mundur. Lelaki itu mendekati sebuah meja yang tersedia di tengah-tengah ruangan dan menyalakan sebuah laptop yang ada di atasnya. “Apa kamu masih bisa mengelak setelah melihat rekaman CCTV ini? Lihat sendiri! Sudah jelas kamu yang menabrak istriku!”

Syera terbelalak melihat rekaman CCTV yang Tama tunjukkan padanya. Wanita itu spontan melirik pakaian yang melekat di tubuhnya saat ini. Ekspresinya menjadi semakin tegang. Bagaimana bisa pakaian seseorang yang menabrak istri Tuan Aditama itu sama persis dengan pakaiannya. Bahkan, warna motor yang ada di dalam rekaman itu juga sama persis dengan miliknya.

Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat seorang pengendara motor yang sangat mirip dengannya menabrak seorang wanita hamil yang sepertinya hendak menyebrang jalan. Setelah menabrak wanita hamil itu, sang pengendara motor langsung pergi begitu saja. Selang beberapa menit kemudian, Syera datang dan langsung membantu wanita itu.

Di tempatnya berdiri, Syera semakin memucat. Bukan dirinya yang menabrak istri Tuan Aditama itu. Namun, yang terlihat dari rekaman CCTV malah seolah-olah ia memang sang penabrak yang kembali dan berpura-pura menolong wanita itu.

“Tuan, ini pasti fitnah! Aku tidak menabrak istrimu. Aku tidak tahu kenapa orang yang menabrak istrimu sangat mirip denganku. Tolong percaya padaku, aku tidak berbohong!” Setelah rekaman CCTV tersebut berakhir, Syera langsung membela diri.

Tama mendengus sinis. Lelaki itu menutup kasar laptopnya, tanpa peduli jika perbuatannya dapat merusak benda itu. Ia kembali melangkah mendekati Syera hingga wanita itu terhimpit di antara dinding dan wajah sang lelaki yang hanya berjarak beberapa sentimeter darinya.

“Jika memang bukan kamu pelakunya, bagaimana kamu bisa menjelaskan kalung istriku di dalam tas milikmu?”

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Nor Tasha Idha Akamar Rudin
Sangat bagus dan menarik ceritanya, tapi tiada sambungannya...
2023-10-15 21:19:10
0
user avatar
Young Lady
Halo, semuanya. Mulai hari ini udah aku update rutin seperti biasa ya, revisinya udah selesai, terima kasih.
2023-08-08 22:24:02
3
user avatar
Nur Cahaya
blm ada episode baru?
2023-08-05 07:13:30
0
user avatar
Young Lady
Selamat membaca semuanya, semoga suka IG Author: yuliahanifiah10
2023-07-26 17:25:04
3
113 Bab
Niat Baik Membawa Petaka
“Dia yang membunuh putriku!” Seruan itu membuat Syera yang berdiri di ujung lorong rumah sakit tersentak. Kepalanya sontak terangkat dan menatap ke arah wanita paruh baya yang menatapnya dengan sorot bengis penuh kebencian. Dalam sekejap, atensi semua orang yang berada di sekitar sana langsung beralih pada Syera. Melayangkan tatapan penuh permusuhan dan cemooh pada wanita itu. Di tempatnya berdiri, tubuh Syera gemetar hebat, bahkan keringat dingin mulai bercucuran dari pelipisnya. “Mereka salah paham! Yang terjadi sebenarnya tidak seperti itu!” jerit Syera dalam hati. Syera memaksakan kakinya bergerak mendekati beberapa orang yang berdiri di depan ruang IGD. Tanpa memedulikan tatapan tak bersahabat yang tertuju padanya. Wanita itu menghentikan langkah tepat di hadapan wanita paruh baya yang baru saja melontarkan kalimat mengerikan itu. “Nyonya, tolong jangan sembarangan menuduh. Aku hanya menolong putri Anda. Aku tidak melakukan apa-apa. Bahkan, aku tidak tahu apa yang terjadi pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-07
Baca selengkapnya
Kembali Tertangkap
“Jika memang bukan kamu pelakunya, bagaimana kamu bisa menjelaskan kalung istriku di dalam tas milikmu?”Ucapan dari lelaki di hadapannya seketika membuat napas Syera tercekat. Kalung? Kalung apa yang dimaksud pria itu?"Apa maksud--"Belum sempat Syera menyelesaikan pertanyaannya, tiba-tiba suara ketukan mengejutkan keduanya. Tama pun bergegas untuk membukakan pintu yang menunjukkan kehadiran bawahan dari pria itu.Manik Syera menatap wajah dingin sang lelaki yang seolah sedang membicarakan sesuatu yang serius, dan dalam sekejap, lelaki itu melangkahkan kakinya dengan cepat ke arahnya."Jangan pergi kemana-mana," titah Tama. Tak lama, lelaki itu pun langsung pergi meninggalkan Syera sendiri di sebuah ruangan kosong di rumah sakit. Tak peduli dengan ucapan lelaki tadi, setelah memastikan sang lelaki telah pergi, Syera segera memacu langkah keluar dari ruangan itu. Mendapati keadaan di luar ruangan tersebut sangat sepi membuat senyum di wajah wanita itu perlahan mengembang. Tanpa membu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-07
Baca selengkapnya
Bayar dengan Hidupmu!
"Aku tak akan pernah membiarkan wanita yang menghabisi nyawa istriku bisa menghirup udara segar!" ucap Tama langsung mencengkeram lengan Syera dan menyeret paksa wanita itu keluar dari ruangan.“Lepaskan aku! Aku tidak bersalah!” seru Syera dengan suara tertahan.Syera berusaha meronta dengan sekuat tenaga. Tak peduli dengan perih yang mulai menjalari pergelangan tangannya. Bagaimanapun caranya, ia harus bisa mengusir orang-orang ini sebelum ayahnya menyadari keributan yang terjadi.Namun terlambat, Kuncoro sudah terlanjur mendengar keributan yang terjadi. Pria paruh baya yang baru keluar dari kamar itu terlihat sangat terkejut melihat banyaknya orang yang berada di rumah sempitnya. Kuncoro langsung menyadari ada yang tidak beres di sini.“Lepaskan tangan Anda dari putri saya! Apa yang terjadi sebenarnya? Apa kalian tidak memiliki sopan santun sampai menerobos masuk ke rumah orang lain tanpa izin?” tegas Kuncoro dengan tatapan tajam.Tama hanya menatap Syera sekilas dengan tatapan mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-07
Baca selengkapnya
Penjara Seumur Hidup
“Apa maksudmu, Tuan?!” sahut Syera tajam. Ia terkejut mendengar kata-kata terakhir yang Tama lontarkan, tetapi tetap memasang ekspresi tegasnya. “Jangan bersikap seenaknya! Dan perlu Anda tahu kalau aku tidak bersalah!” Wanita itu ingin mengurai jarak di antara dirinya dan Tama yang terlalu dekat. Namun, ruang geraknya benar-benar terbatas. Semakin ia berusaha mendorong lelaki itu, Tama malah sengaja mempertipis jarak di antara mereka. Syera tidak tahu makna kata yang Tama maksud sebenarnya. Namun, apa pun maksud dari kata-kata tersebut, sudah pasti akan merugikannya. Wanita itu sudah sangat frustasi. Segala pembelaan yang dirinya lontarkan sama sekali tidak berarti di mata lelaki itu. Padahal dirinya tidak berbohong. Setelah Syera tidak memberikan perlawanan lagi, barulah Tama mengurai jarak di antara mereka dengan mundur selangkah. Tentu saja kesempatan itu segera Syera manfaatkan sebaik mungkin dan mencari jarak paling aman. “Aku ingin kamu mengabdikan seumur hidupmu padaku. Ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-02
Baca selengkapnya
Neraka dalam Pernikahan
"Apa pernikahannya akan dilangsungkan di sini, Tuan?" Entah dari mana, tiba-tiba seorang pria paruh baya dengan seragam khas pegawai kantor urusan agama muncul di ruangan. Sementara Tama menyapa pria tak dikenal itu dengan senyuman, setelah berseringai kepada Syera yang masih kebingungan. "Iya, lakukan sekarang karena pengantin wanitanya sudah siap." Saat itu, rasa takut langsung memenuhi sekujur tubuh Syera ketika tersadar Tama akan menikahinya. Wanita itu baru menyadari, bahwa pria yang saat ini sedang mencengkeram tangannya dengan kuat memang seorang pria gila! Merasa panik, sehingga hanya satu hal yang ada di pikiran Syera, yaitu kabur! Memanfaatkan Tama yang saat itu sedang terfokus ke arah petugas yang akan menikahkan mereka, Syera pun langsung mengeluarkan seluruh tenaganya untuk menghempaskan cengkeraman di tangannya untuk lari. Netra wanita itu terarah ke sebuah jendela besar yang terbuka, sehingga dia hanya bisa lari dengan kencang demi mencapai jendela itu. "Lebih
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-02
Baca selengkapnya
Gelagat Aneh
Syera mengerutkan kening dan spontan membuka mata ketika merasakan sesuatu yang terciprat di wajahnya. Manik matanya yang sayu menatap bingung ke arah seseorang dengan pakaian hitam putih khas pelayan yang berkacak pinggang di sampingnya. “Akhirnya kamu bangun juga. Membuang-buang waktu saja menunggumu di sini. Kalau bukan karena perintah, aku tidak akan sudi menunggumu sampai bangun!” gerutu wanita muda berseragam pelayan itu sembari meletakkan segelas air yang sudah berkurang setengahnya di atas nakas. Sebelum Syera sempat membuka mulut dan menanyakan sesuatu, wanita itu sudah lebih dulu keluar ruangan. Syera memaksa mengubah posisinya menjadi duduk meski tubuh masih lemas. Wanita itu mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Tampaknya ruangan tempatnya berada saat ini adalah sebuah kamar. Ruangannya tidak terlalu luas, hampir seukuran dengan kamarnya, tetapi tempat ini jelas lebih baik. Syera meraba wajahnya yang terasa basah, kemudian menoleh ke arah gelas air yang diletakka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-26
Baca selengkapnya
Pakaian yang Menggoda
“Bukannya Tuan menganggapku sebagai pembunuh istrimu? Dan bagaimana dengan bayi mungil ini? Bukankah aku bisa lebih mudah lagi menghabisinya jika aku mau? Bahkan, dia tidak bisa melawan saat aku—aakhh!” Dalam hitungan detik, Tama bergerak maju dan mendorong tubuh mungil Syera ke dinding. Kobaran amarah terpampang jelas dari manik matanya yang tampak datar. “Berani kamu melakukan itu, aku pastikan hidupmu akan jauh lebih menderita dari sekarang!” Mengabaikan nyeri yang menyerang punggungnya, Syera tetap mempertahankan senyum angkuh yang terpatri di wajahnya. “Silakan saja jika Anda ingin melakukan itu, Tuan. Tapi, bukankah itu tidak akan berguna lagi jika aku benar-benar melenyapkan putri kesayanganmu?” Segila apa pun dirinya, sudah jelas Syera tidak akan pernah melakukan itu. Mengorbankan bayi yang tak berdosa dan belum mengerti apa-apa demi dendam semata. Ia hanya sedikit menggertak, namun bisa dipastikan tepat sasaran melihat bagaimana ekspresi murka di wajah Tama saat ini. Orang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-27
Baca selengkapnya
Kamu Pikir Tubuhmu Menarik?
Tama kembali menarik diri tak lama kemudian. Seulas senyum sinis tersungging di bibirnya melihat wanita di bawahnya yang tampak ketakutan. Tak terlihat rasa bersalah sedikitpun dari wajahnya, bahkan lelaki itu sengaja menatap Syera dari atas sampai bawah dengan sorot menilai. “Apa kamu pikir tubuhmu menarik di mataku?” Pertanyaan sinis itu berhasil menggores harga diri Syera sebagai wanita. Ditambah lagi dengan tatapan kurang ajar lelaki itu yang seakan sedang menelanjanginya. Setelah Tama tidak lagi mengunci tubuhnya, ia bergegas bangkit dari posisinya. Kemudian, merapikan pakaian yang melekat di tubuhnya. Syera bersumpah tidak akan menggunakan pakaian ini lagi maupun pakaian sejenisnya. Syera menatap Tama yang berdiri angkuh di hadapannya dengan sorot penuh kebencian. Wanita itu langsung mengelap bibirnya yang basah karena ulah Tama. Ia benar-benar tidak rela ciuman pertamanya diambil oleh seseorang yang sangat dibencinya. Tama yang sedari tadi memperhatikan Syera berdecih sinis.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-28
Baca selengkapnya
Hati yang Tersentuh
“Apa? Kalung yang sama? Apa yang Tuan maksud sebenarnya?” sahut Syera seraya memutar tubuhnya menghadap Tama. Kemudian, melirik kalung di yang ada tangannya. “Tidak mungkin aku memiliki kalung yang sama dengan istrimu, Tuan.” Meskipun kalung miliknya memang memiliki desain yang unik, namun tidak mungkin sama dengan milik mendiang istri Tama. Kalaupun memang mirip, sudah pasti harganya berbeda sangat jauh. Bukannya ia meragukan pemberian orang tuanya, tetapi barang milik orang kaya pasti memiliki harga yang fantastis. “Kalung seperti ini mungkin dimiliki banyak orang, Tuan. Desainnya memang mirip, tapi bukan berarti hanya satu orang yang memilikinya. Kalung ini pemberian ibuku, hanya kalung biasa. Tidak mungkin sama dengan kalung yang istri Tuan miliki!” sambung wanita itu tanpa ragu. Tama melangkah maju dan menarik tangan Syera yang sedang menggenggam kalung itu. “Biasa? Apa kamu tidak bisa membedakan mana berlian langka dan berlian biasa? Lihat sendiri! Dan perlu kamu jika kalung
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-29
Baca selengkapnya
Disingkirkan Setelah Tujuan Tercapai
Ringisan pelan lolos dari bibir Syera yang spontan menyentuh keningnya. Manik matanya menatap lurus-lurus ke arah wanita paruh baya yang tampak ingin menelannya hidup-hidup itu. Ia tidak mengerti mengapa wanita itu tiba-tiba menyerangnya. Namun, sepertinya mereka pernah bertemu sebelumnya. Pelan-pelan Syera berusaha bangkit dari posisinya dengan tatapan waspada. Khawatir wanita paruh baya di hadapannya ini kembali menyerangnya. “Kenapa Anda tiba-tiba menyerangku? Apa salahku, Nyonya?” tanya wanita itu bingung. Di detik berikutnya, Syera langsung mengingat di mana dirinya pernah bertemu dengan wanita paruh baya ini. Di rumah sakit tempo hari. Dan barusan wanita paruh baya ini juga menyebut ‘anakku' dan ‘menantuku'. Sepertinya wanita ini adalah ibu kandung Tama. “Kamu masih bertanya apa salahmu? Kamu benar-benar tidak tahu diri! Setelah membunuh menantuku, kamu berani menginjakkan kaki di rumah ini, hah?! Harusnya kamu sudah membusuk di penjara!” bentak wanita paruh baya bernama Rebe
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-30
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status