Setelah memutuskan hubungan dengan keluarganya yang terjerat kasus korupsi, Magnus bekerja pada keluarga Montgomery, sebuah perusahaan lokomotif terbesar di dunia. Dan dia harus menikah dengan Cressa, putri bungsu Montgomery yang pemarah. Bersama, Magnus dan Cressa punya tujuan masing-masing dalam pernikahan itu. Namun, perlahan-lahan Cressa mengungkap jati diri Magnus yang sebenarnya. Magnus bukan anak koruptor semata, lalu siapa sebenarnya dia?
View More“Sial, Jeslyn,” umpat Glenn.Glenn sudah berada di kamar mandi, berdiri sambil memegangi batang kemaluannya yang telah dia sembunyikan dari Jeslyn. Dia mungkin tak pernah menggunakan benda itu pada wanita, tapi dia pernah menggunakannya pada alat bantu yang dia beli secara diam-diam. Jeslyn membuatnya gila. Tetapi dia berhasil menahan dirinya, memberikan kesan pertama yang kuat pada Jeslyn. Dia bukannya berbohong dengan personalitas yang dia bangun. Erangan Glenn menggema di kamar mandi. Tubuhnya yang ketat dan kencang juga ternyata selama ini tertutup oleh pakaiannya. Walau bahunya yang lebar tetaplah menonjol jika dilihat keseluruhan. *** “Aku penasaran apa Glenn akan baik-baik saja. Dia kelihatannya cukup dingin pada perempuan. Apa dia gay?” Magnus melirik Cressa sambil menikmati teh yang menemani mereka berdua menonton televisi malam itu. Salju yang turun lebat di luar memperindah suasana yang sedang mereka nikmati. “Dia 100% lurus. Dia hanya merasa kalau dia harus le
Glenn menatap Jeslyn dengan tatapan tak percaya dengan apa yang diminta Jeslyn. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan gadis yang langsung ke intinya. Sementara dia rasanya tak perlu mengeluarkan usaha lebih untuk itu. Itu membuatnya sedikit... bersemangat. “Tidak,” jawab Glenn dengan kosong, dia tidak mengizinkan Jeslyn untuk menyentuhnya. Jeslyn menyadari bagaimana Glenn menatapnya dengan tatapan kosong, Glenn kelihatannya punya pendirian yang teguh tentang tradisi tempat asalnya tersebut. Itu membuatnya cemberut. “Sungguh? Aku tidak pernah ditolak sebelumnya,” gumam Jeslyn, dia kelihatannya kesal. Antara kesal dan malu, itu yang Jeslyn rasakan. Namun, di sisi lain dia merasa semakin tertarik dengan Glenn. Karena menurutnya, Glenn punya pesona yang tidak dimiliki pria lain. “Ya, kau amat tidak sopan,” balas Glenn, langsung menilai perilaku Jeslyn barusan. “Lebih tidak sopan jika aku menciummu langsung. Aku bisa melakukan hal yang lebih tidak sopan. Namun karena statusmu
“Aku hanya sedang ingin bersama temanku malam ini. Aku juga tidak akan pulang terlalu larut, mungkin satu atau dua jam lagi. Apa yang salah denganmu?” Cressa mengomeli Magnus di depan kafe, dia menatap Magnus dengan kesal karena Magnus menyusulnya langsung ke kafe alih-alih menunggunya. Cressa tak tahu bagaimana Magnus mengetahui keberadaannya begitu cepat, namun dia jelas merinding karenanya. “Saljunya akan turun semakin lebat malam ini. Untuk itulah, aku menjemputmu segera sebelum saljunya turun dengan lebat,” balas Magnus dengan santai sambil melahap pastry yang dia pegang. Cressa menatap Magnus dengan kesal. Dia kemudian melihat Jeslyn yang dengan tenang sudah duduk di mobil, di sebelah Glenn. Dia merasakan sesuatu yang aneh pada Jeslyn sekarang.“Jawab dengan jujur, bagaimana kau bisa tahu jika aku ada di sini? Apa kau menguntit aku?” Cressa mengerutkan alisnya, menatap Magnus dengan serius. “Aku tidak punya waktu untuk menguntitmu. Kau tahu jika aku sibuk,” balas Magn
“Jadi, kau bukan korban kekerasan rumah tangga, kan?” tanya Jeslyn lagi. Cressa menghela nafasnya dan menggelengkan kepalanya. “Aku sudah mengatakannya dengan jelas. Itu bukan suamiku, itu saudara suamiku.““Baiklah, tapi itu tetap tidak benar tentang fakta bahwa dia menamparmu. Apa yang membuatnya sampai melakukan itu padamu? Kau kan adik iparnya, kenapa bisa dia tegas menamparmu?” “Soal itu... sebenarnya panjang jika diceritakan,” gumam Cressa, dia bingung bagaimana menjelaskan alasan Garret menamparnya. “Ayolah, aku punya waktu semalaman untuk mendengarkan ceritamu. Aku sebenarnya khawatir, saat kau meminta bertemu denganku malam ini.” “Dia memintaku ikut bersamanya. Well, singkatnya aku menolak karena aku tahu hubungan dia dengan Magnus sedikit buruk. Aku jadi skeptis padanya. Tetapi dia sepertinya bukan tipe orang tang bisa menerima penolakan, dia memaksaku dan aku memberontak. Jadi, dia menamparku.” Cressa mengetuk lud
Magnus menatap Cressa yang sudah ada di bawah tubuhnya, dalam keadaan keduanya sudah tidak menggunakan kain apa pun di tubuh mereka. Mereka kali ini melakukannya di atas kasur. Magnus menggerakkan pinggangnya dengan tempo lembut seperti biasanya. Sementara Cressa memeluknya dan mencakar halus punggung Magnus. Gerak tangan Cressa yang membelainya juga merupakan bagian dari sesuatu yang membuat Magnus semakin bergairah kepadanya. Menghadapi stamina Magnus memang bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan pembawaan Magnus yang lembut membuat Cressa tak pernah merasa tertekan saat melakukannya. Apa lagi, Magnus senantiasa mendahulukan pelepasannya. Setelah beberapa saat, Cressa selesai mandi lebih dulu. Magnus yang membantunya mandi karena sebenarnya Cressa sudah malas mandi karena lelah. Dia keluar dari kamu mandi dan menatapi ponsel Magnus yang ada di nakas. Ada pesan baru dari Glenn. Dan itu membuat ponsel Magnus menyala, menunjukkan foto Cressa ya
“Tapi, tidakkah kau merasa sedikit takut padanya? Dia baru saja membunuh seseorang.” Cressa menatap Serenia dengan ragu, bertanya dengan suara pelan. Dia menunggu jawaban Serenia.Serenia terdiam untuk beberapa saat. Dia juga tak pernah menyangka Magnus akan melakukan hal sejauh ini. Bohong jika dia tidak terkejut mendengar kematian Kalix setelah beberapa hari dari pertemuannya dengan Cressa di gedung kantor pusat Montgomery. Tanpa perlu bertanya langsung, Serenia sudah bisa memastikan jika Magnus ada campur tangan tentang kematian Kalix. Dan dia hanya diam, tidak melakukan tindakan apa pun.Diam-diam, Serenia senang akan mendengar kabar kematian Kalix. Karena Montgomery sekali pun, dulu tidak menang dari Armstrong dalam mendapatkan keadilan untuk Cressa. Mengetahui Magnus selaku keturunan asli Armstrong, membunuh anggota Armstrong yang telah melukai harga diri Montgomery, jelas adalah sesuatu yang memuaskan. Tidak peduli lagi akan yan
Magnus menatapi pipi Cressa yang memerah. Langkahnya cepat untuk menggapai Cressa dan dia meraih rahang Cressa yang membuat Cressa langsung menatap ke arah matanya. “Apa yang dia lakukan terhadapmu? Dia menamparmu?” tanya Magnus. Cressa meneguk ludahnya saat melihat mata Magnus mempunyai sorot mata yang mengerikan. Magnus telah membunuh seseorang yang telah melecehkannya di masa lalu. Lalu, apa yang akan dia lakukan jika tahu kalau istrinya telah ditampar saudaranya. “Ya, aku menamparnya. Apa kau akan marah setelah aku meletakkan tanganku pada pipi istrimu yang manis? Maaf ya, tapi dia terlalu banyak memberontak. Dia bahkan menggigitku.” Garret mendengus seraya menatapi tangannya yang berdarah dengan bekas gigi di sekitarnya. “Beraninya kau!” Magnus melepaskan tangannya dari Cressa dan mendekati Garret. Garret memperhatikan saudaranya tersebut dalam diam, senyumannya menunjukkan rasa puas karena melihat saudaranya yang sepertinya ter
“Jika kau terus memberontak dariku, aku tidak segan-segan untuk melukaimu, adik ipar.” Garret mencengkeram tangan Cressa lebih kuat, yang mana membuat Cressa merintih kesakitan. Karena merasa Garret adalah ancaman, Cressa tanpa pikir panjang mengayunkan lututnya ke atas untuk menendang selangkangan Garret. Namun, seolah Garret tahu apa yang biasanya orang lakukan saat dalam situasi seperti ini, Garret menghindar dengan cepat. Garret tertawa puas saat berhasil menghindar dan perlawanan Cressa menjadi sia-sia. Garret menatap tajam tepat saat dia menghentikan tawanya. Garret kelihatannya tak senang dengan tindakan Cressa barusan dan menampar Cressa dengan kuat.“Akh!” Cressa merintih begitu merasakan pipinya ditampar Garret yang sifatnya sangat berbanding terbalik dengan Magnus padanya. Cressa memegangi pipinya dengan salah satu tangannya, mengingat tangannya yang lain sedang dicengkeram Garret. Cressa mendesis dan menatap Garret yang bersikap kas
Cressa terdiam di pelukan Magnus. Dia pun tidak tahu atas apa yang sebenarnya terjadi. Antara dia dan Magnus. Dia juga tidak tahu kenapa dia begitu mudahnya Magnus mengendalikan situasi. Keduanya sekarang terbaring bersama. Dengan Magnus yang bertelanjang dada, dan Cressa yang menggunakan gaun tidur dengan tali bahu. Cressa menatap Magnus dengan ragu. “Kau menangnya tidak merasa bersalah sama sekali?” tanya Cressa. “Aku tidak tahu,” jawab Magnus singkat sambil menatap balik Cressa yang kelihatannya masih meragukannya. “Kau sepertinya masih menyimpan skeptis padaku.” “Kau tidak salah. Ngomong-ngomong, kau tidak pernah membicarakan tentang ibumu padaku.”“Bukankah Glenn sudah mengatakan beberapa hal?” “Itu...” Cressa terdiam. “Tidak bisakah aku mendengarnya langsung darimu? Kurasa, kita terlalu melibatkan banyak pihak untuk memahami satu sama lain.” Cressa memalingkan wajahnya. Magnus terkekeh. Magnus setuju dengan a
“Ahn...” Magnus mengerutkan alisnya ketika berdiri di depan pintu suatu ruangan. Dia meraih gagang pintu ruangan tersebut dan memutarnya untuk membuka pintu hingga isi ruangan terlihat olehnya. Seorang gadis yang tengah melebarkan kakinya di kursi langsung terperanjat kaget dan menoleh ke pintu. Pria yang kepalanya berada di antara kedua kakinya langsung terangkat dan melihat ke pintu bersama gadis itu. “Aku ingin bicara dengannya berdua, keluar!” Magnus menatapi pria itu yang langsung bangkit. Cressa, gadis yang hampir meraih puncaknya itu hanya bisa menghela nafasnya sambil memperbaiki rok dan caranya duduk. Wajahnya memerah, antara karena kegiatan panas yang dia lakukan sebelumnya atau justru karena malu baru saja dipergoki oleh tunangannya. “Apa yang kau inginkan?” Cressa menatap ke arah lain, jelas malu atas tindakannya barusan. “Bukankah keluarga Montgomery yang terhormat tidak mengizinkan aktivitas seperti itu sebelum menikah?” ejek Magnus sambil berdiri tegap di depan me...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments