Share

Berpikir Berlebihan

last update Last Updated: 2024-11-09 09:00:34

“Apa? Kau berniat memukulku lagi? Ada apa denganmu sebenarnya? Apa kau bocah tantrum yang akan melempar benda pada orang lain? Kau benar-benar kekanakan,” ledek James.

Cressa berpikir sejenak. Dia juga tidak tahu dari mana sikap buruknya datang, yang jelas ini sudah menjadi ciri khasnya sejak dulu. Dia ingat semua hal buruk yang pernah dia lakukan.

“Malam itu kita bisa saja menghabiskan malam yang menyenangkan bersama. Aku yakin kau bersikap seperti ini pada semua pria. Suamimu, bukankah dia menikahimu karena kau seorang Montgomery? Oh, dia sangat beruntung.” James mendekati Cressa.

“Jangan mendekat! Aku bisa melemparkan ini kapan pun,” ancam Cressa.

“Ya, lempar saja!” James menatapnya dengan tatapan menantang, menunggu Cressa melakukannya.

Cressa melemparkan vas bunga itu, namun seseorang menangkis vas bunga itu, yang membuatnya jatuh di dekat Cressa. Cressa menjerit pelan dan tersentak mundur. Dia lalu memelototi Magnus yang baru saja menghentikan aksinya barusan.

“Ada apa ini? Apa yang membuatmu melakukan itu?” Magnus menatap Cressa dengan tenang.

“Dia macam-macam denganku.” Cressa langsung menunjuk James dan menatap Magnus dengan meyakinkan.

James mendecak. Dia tak percaya pernah melayani tuan putri ini. Rasanya harga dirinya dicabik-cabik karena bagaimana Cressa meninggalkannya, dan bagaimana dia harus menuruti Cressa.

“Aku bersumpah aku tidak melakukan apa pun padanya. Aku hanya bicara.” James mengelak.

Magnus menghela nafasnya. Dia tahu ini akan terjadi. Dia enggan untuk ikut campur dalam urusan Cressa di masa lampau. Namun, jika Cressa bertindak seperti itu dan ada yang terluka karenanya, dia harus sebisa mungkin mencegah hal itu. Cressa bisa merusak nama Montgomery kapan saja.

“Ah, maafkan aku tentang sikap istri kecilku ini. Dia kadang memang hilang kendali,” ucap Magnus.

James melirik Magnus sambil mengangkat sebelah alisnya. Melihat bagaimana tenangnya Magnus dalam menghadapi Cressa juga membuatnya sedikit tertarik. Ada sesuatu yang membuat sosok seperti Magnus pun mau meladeni Cressa.

Tampang Cressa yang cantik bisa memikat hati siapa saja, untuk itulah Cressa sedari dulu tinggal memilih pria mana yang akan bermain-main bersamanya, dan memastikannya harus tetap tunduk dan patuh. Tetapi Magnus berusaha mengambil kendali.

“Kenapa kau meminta maaf? Dia bajingan,” ucap Cressa.

“Jaga cara bicaramu dan meminta maaflah! Aku tidak tahu apa hubungan kalian di masa lalu, tapi jangan sampai itu mempengaruhi kredibilitasmu! Kita di sini untuk urusan bisnis, jika kau mengacaukannya, kau akan tahu akibatnya,” ancam Magnus pelan dan santai.

Cressa merapatkan giginya dengan kesal. “Aku tidak mau minta maaf.”

James menyilangkan tangannya. Dia pernah dibuat tunduk pada Cressa. Namun, melihat sosok Magnus yang lebih unggul dari Cressa dan berusaha mengendalikannya membuatnya cukup senang. Rasanya puas, melihat gadis yang biasanya berlakon pengendali akhirnya dikendalikan juga.

“Cressida.” Magnus menatapnya dengan tatapan yang lebih tajam.

“Jangan memaksaku!” gertak Cressa.

Pada akhirnya, James membiarkan Cressa lolos kali ini. Dia bicara dengan Magnus selanjutnya.

Cressa menatap keduanya masih dengan suasana hati yang buruk. Dia kesal karena Magnus tidak membelanya seperti yang dia harapkan. Cressa semakin kesal melihat bagaimana Magnus sangat fokus pada pekerjaan yang harus mereka lakukan.

“Sial, dia benar-benar bisa merebut Montgomery dariku suatu hari nanti. Setelah mempertahankan Montgomery bersama dari Robert, aku masih harus melawan sekutuku nantinya.” Cressa jadi sedikit takut jika Magnus akan menusuknya dari belakang untuk menguasai Montgomery sendiri.

Tangan Cressa mengepal. Dia menolak untuk terlihat lemah dan harus senantiasa tangguh, karena mungkin, Magnus tidak akan bisa dipercaya suatu hari nanti.

“Makan, atau dimakan. Bunuh, atau dibunuh.”

***

Cressa dan Magnus bermalam di sebuah penginapan. Cressa mengeluh karena tidak bisa menggunakan vila yang sebelumnya, yang lebih nyaman dari pada penginapan yang seperti rumah hantu. Dia cemberut sepanjang malam.

“Biasakan dirimu. Di tempat yang agak tertinggal seperti ini, hanya ini yang bisa kita dapatkan. Kau mungkin akan melakukan perjalanan bisnis ke tempat yang lebih ekstrem nantinya.

Cressa menegak wine yang ada di gelasnya dengan cepat. Dia sedikit kasar saat menaruh gelasnya kembali.

“Vila yang tadi lebih baik.” Cressa mendengus.

“Itu vila pribadi dan tidak disewakan.” Magnus menghela nafasnya sambil menatap Cressa.

Cressa menyilangkan tangannya sambil berdiam diri di dekat jendela, untuk melihat area sekitar. Cressa sedikit memikirkan perkataan James, tentang betapa beruntungnya Magnus yang membuat isi kepalanya dipenuhi kemungkinan jika Magnus juga hanya mengincar nama dan kekayaan Montgomery.

“... ya, aku minta bantuanmu untuk itu.” Magnus tengah berbicara di telepon sambil menatap Cressa.

Cressa tampak tengah memikirkan sesuatu secara berlebihan hingga menggigit ujung jarinya. A at his penasaran akan itu, sambil mematikan ponselnya, dia mendekati Cressa.

“Kelihatannya kau terganggu tentang James,” ucap Magnus, dia hanya berusaha menebak.

Cressa menghentikan kegiatan menggigit ujung jarinya. Dia kemudian menatap Magnus sambil menghela nafasnya dan menggeleng pelan.

“Tidak, aku hanya gugup,” sangkal Cressa, dia berusaha mencari sesuatu yang bisa dia jadikan kegelisahannya, dia ingin menutupi rasa takutnya akan niat Magnus yang samar.

Pria di depannya ini, bisa menjadi kawan dan lawan kapan saja. Dia tak ingin terkecoh akan status pernikahan mereka. Dia ingin selalu waspada.

“Apa yang membuat tuan putri ini begitu gugup?” Magnus bersandar di tembok sebelah jendela, memperhatikan Cressa sambil menyilangkan tangannya.

“Aku tidak mau membicarakannya,” balas Cressa.

Magnus mendekati Cressa, tubuhnya menjulang tinggi di dekat Cressa yang sedikit menengadah saat melihat wajahnya. Magnus menaruh tangannya di rahang Cressa untuk membuat mereka bisa saling menatap. Cressa sama sekali tidak menolak.

Cressa mungkin sangat waspada dan penuh rasa tidak percaya. Tapi jika tentang sentuhan, sepertinya ini menjadi kelemahan Cressa. Cressa tak akan menolak terhadap sentuhan.

“Jangan bilang kau masih gugup untuk berada di kamar yang sama denganku.” Magnus tersenyum simpul.

Magnus mencium bibirnya dengan lembut, dan Cressa sama sekali tidak menolak. Cressa menaruh kedua tangannya dia bahu Magnus, memancing Magnus untuk melangkah lebih berani.

Cressa berjalan mundur tanpa sadar, karena Magnus yang rakus terus berusaha memojokkannya. Tangan Magnus yang satunya melingkari pinggang Cressa, menariknya mendekat agar tidak berjalan mundur seperti sebelumnya.

Begitu dada Magnus menekan dadanya, satu tangan Magnus yang meningkat di pinggang Cressa dengan mudahnya mengangkat tubuh Cressa hingga kaki Cressa tak lagi berada di lantai. Keduanya masih hanyut dalam ciuman penuh gairah mereka, di mana mereka saling melahap bibir masing-masing.

Cressa terbaring di kasur yang empuk, menatap Magnus yang tengah melonggarkan dasinya. Satu tangannya lagi menjebak Cressa. Dan tangan itu yang uratnya dibelai halus oleh jemari Cressa.

'Persetan dengan cinta, Cressa. Nikmati saja tubuh yang menggoda ini.'

 

Related chapters

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Aftercare yang Gagal

    Magnus sudah cukup berkeringat. Dia menatap Cressa yang berada di bawah tubuhnya dengan pasrah. Dia tersenyum simpul saat melihat Cressa terengah-engah dengan alunan halus suara kenikmatan dari bibirnya. Magnus mengecup bibirnya singkat. “Ha—ah...” Cressa sedikit gemetar dan tangannya seketika mencengkeram lengan Magnus. “Oh...” Magnus mengerang pelan, menikmati pelepasannya yang diraih setelah Cressa. Beberapa saat setelah pelepasan yang memuaskan, keduanya berdiam diri di kasur untuk beberapa saat, berusaha memulihkan energi mereka yang hilang. Magnus berbaring miring menghadap Cressa yang terlentang di depannya. “Nasib baik kau bertampang ganteng dan punya tubuh yang bagus.” Cressa menghela nafasnya. “Hm? Apa kau berusaha memujiku tanpa mengakuinya seutuhnya?” tanya Magnus. “Ya, bisa dibilang begitu. Saat kakakku mengatakan ingin memperkenalkan seorang pria ketika aku masih di asrama,

    Last Updated : 2024-11-10
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Kecelakaan dalam Perjalanan Pulang

    Apa dia berniat menyingkirkanku? Cressa menatap Magnus dengan tatapan tak percaya. Dugaannya tentang Magnus yang ingin mengambil alih Montgomery kini semakin kuat. Mungkin setelah kakaknya tiada, atau saat Magnus mendapatkan kesempatan untuk itu. Magnus kemudian duduk di sofa, saat Cressa juga bergerak keluar dari kamar mandi. Magnus menatap Cressa, dan Cressa balik menatap Magnus. Magnus menghela nafasnya sebelum bicara. “Sayangnya kamar di penginapan ini penuh, jadi tidak ada kamar untukku pindah,” ucap Magnus. “Kalau begitu, kau harus tidur di sofa. Bisa saja kau mencekikku saat aku tidur,” balas Cressa sambil duduk di pinggir kasur, mengambil alih wilayahnya terlebih dahulu. Magnus terkekeh mendengar ucapan Cressa. Sepertinya Cressa punya kecemasan. “Ayolah, bagaimana pun kita pengantin baru. Aku tidak berniat mencekikmu sebelumnya, aku hanya terpancing emosi. Kau harus memperhatikan ucapanmu, kau bisa mati cepat jika k

    Last Updated : 2024-11-11
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Menggoda Si Overwork

    Magnus melihat ketakutan di wajah Cressa yang membuat dia segera mengulurkan tangannya untuk mendekap punggung Cressa mendekat. Suara penumpang lainnya yang panik memenuhi kereta saat Magnus meraih ponselnya untuk mencari suatu informasi. “Mohon maaf kepada seluruh penumpang Montgomery MO978. Perjalanan kita menuju Metronyx akan terhambat karena terjadi kecelakaan.” Cressa, Magnus, bersama dengan penumpang lainnya mendengarkan pengumuman tersebut dengan seksama. Magnus mengeluarkan ponselnya, sambil tetap mendekap Cressa. “Kereta yang kami gunakan mengalami kecelakaan. Kau bisa memeriksanya?” Magnus menghela nafasnya, dia berusaha untuk tetap tenang. “Apa yang terjadi di depan sana? Mana para awak kereta?” Seorang penumpang bangkit dari tempat duduknya dan mulai membuat keributan. Penumpang lainnya juga mulai menunjukkan kepanikan, mereka semua bangkit dari tempat duduknya dengan waswas takut terjadi ses

    Last Updated : 2024-11-12
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Paul

    Magnus mengangkat alisnya, dia cukup terpesona dengan bagaimana Cressa menggodanya lebih dulu. Sejak awal, Cressa tak malu-malu untuk menutupi hasratnya. Cressa sepertinya memaafkan Magnus sebagai suami dengan sebaik-baiknya. Magnus melambai, mengisyaratkan agar Cressa mendekat. Dan gadis itu tanpa ragu mendekati Magnus yang melepaskan ikat pinggangnya untuk mengeluarkan pedang kebanggaannya. Cressa duduk di pangkuan Magnus, dengan posisi berhadapan dengannya. Cressa memeluk bahu Magnus, sementara Magnus memegangi pinggangnya, memastikan Cressa dalam posisi yang aman dan tidak akan terjatuh. Kaki Cressa bertumpu pada tangan kursi. “Ah, Magnus!” rengek Cressa. “Aku tidak akan menahan diri sama sekali jika kau sendiri yang menggodaku seperti itu. Apakah kau sangat menginginkan ini? Kau menantikannya sejak sebelum menikah, kan? Kau gadis yang nakal.” Magnus berbisik di telinga Cressa saat pinggangnya bergerak untuk menabrak pinggang Cre

    Last Updated : 2024-11-13
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Dilabrak Cressa

    “SIG Sauer P226 X-Five Supermatch? Bagaimana dia bisa mendapatkan pistol dengan edisi terbatas ini? Aku penasaran di mana dia membelinya dan siapa yang menjual ini padanya.” Magnus menatapi tab yang ditunjukkan oleh Glenn. Glenn hanya menganggukkan kepalanya dengan santai mengiyakan perkataan Magnus. Sementara Magnus mendengus dan memejamkan matanya sesaat. Sepertinya Glenn tidak mendengar maksud dari ucapannya. “Tolong bantu aku selidiki itu juga,” tambah Magnus. “Aku? Oh, yang benar saja. Bagaimana aku— Baiklah, baiklah. Aku akan mencari tahu tentang ini.” Glenn hanya bisa menghela nafasnya dengan pasrah, dia tampaknya tak bisa mengelak dari permintaan Magnus ini. *** Glenn keluar dari ruangannya Magnus dengan santai. Sama sekali tak menyangka jika Cressa akan langsung menyerangnya dengan cara memojokkannya ke tembok. Cressa menggunakan lengannya untuk langsung menahan leher Glenn dan membuat Glenn membentur tembok di sebelah pintu

    Last Updated : 2024-11-14
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Undangan Khusus

    Tiba di tempat parkir Hades Palace setelah seharian bekerja, Magnus keluar bersama Cressa dari mobil. Tanpa keduanya sadari, ada beberapa penghuni lain Hades Palace yang sedang menatap mereka. Cressa yang menyadarinya lebih dulu, menatap ke arah para ibu-ibu dari komunitas. “Oh, hai! Kau pasti Cressida Montgomery.” Salah satunya menyapa dengan sedikit centil. “Kalian baru menikah beberapa hari dan langsung bekerja seperti biasa. Apa kalian berdua tidak berniat berbulan madu terlebih dahulu?” “Mereka sempat berbulan madu, mereka bermalam di Bericont. Katanya di Bericont akan dibangun stasiun kereta yang baru. Montgomery sudah mengincar tempat itu bertahun-tahun yang lalu.” “Oh, benar. Aku sudah melihat berita itu. Kalian sangat serasi saat sedang bekerja. Mereka tidak butuh bulan madu jika mereka bisa meromantisasi cara mereka bekerja.” Magnus tersenyum dengan ramah mendengar berbagai pujian yang dia teri

    Last Updated : 2024-11-15
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Hades Circle

    “Kebetulan sekali aku punya 0,8% saham Montgomery,” jawab Magnus dengan santai. Cressa tercengang saat mendengar jawaban Magnus. Itu jumlah yang sangat besar. Bahkan dia hanya punya 0,6% saham Montgomery, yang mana jumlah itu dia dapatkan sepenuhnya sebagai hadiah dari kakaknya dan sebagai formalitas untuknya sebagai keturunan asli Montgomery. “Bagaimana bisa kau mendapatkan jumlah sebagai itu?” tanya Cressa. “Aku membelinya sebagian saat harga saat Montgomery turun dan bahkan nyaris diambang kebangkrutan. Ya, walau tentunya aku tidak akan bisa membeli sebanyak itu. Sebagian besar adalah hadiah langsung dari Serenia, dia bilang sebagai hadiah pernikahan,” jawab Magnus. “Kau mendapatkan saham Montgomery dari kakakku sebagai hadiah pernikahan sementara aku hanya mendapatkan vila kecil yang ada di Grimfall? Ck, aku bahkan ragu jika harga tanah di sana akan naik. Tempat itu sangat terpencil. Orang gila mana yang mau menyewa vila di tempat terpenci

    Last Updated : 2024-11-16
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Tubuhku Adalah Milikku!

    Perkataan Gabriella tentang Magnus berhasil membangkitkan rasa curiga lagi. Cressa menatapi foto pernikahan mereka yang baru datang hari ini. Beberapa bingkai yang sedang dipasangkan oleh tukangnya di rumah. Cressa memperhatikan foto pernikahannya dengan Magnus. Magnus baru pulang siang itu. Dia memasuki apartemen sambil menghela nafasnya dan menatap Cressa yang sedang duduk santai sambil menikmati teh dan camilan. Magnus tersenyum tipis, entah kenapa merasa senang melihat Cressa masih menggunakan gaun tidurnya di siang hari. “Kau sepertinya tidak punya kegiatan apa pun hari ini?” Magnus melonggarkan dasinya. “Sabtu dan Minggu adalah hari libur. Aku tidak mau bekerja di hari libur. Aku orang yang work-life balance.” Cressa memakan camilannya dengan tenang. “Aku ingin menawarkanmu sesuatu. Bagaimana kalau kau sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga saja dan serahkan semua hal berhubungan dengan pekerjaan padaku?” Magnus duduk di seberangn

    Last Updated : 2024-11-18

Latest chapter

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Tembakan

    Magnus menghela nafasnya dengan berat sambil menatap dadanya. Di balik mantelnya, kelihatannya peluru itu sudah masuk menembus dada. Dia lantas menatap Cressa yang tampak berkaca-kaca ketika melihat ke arah Magnus. Beberapa anggota pasukan khusus segera masuk untuk mengecek keadaan Magnus dan Cressa. Mereka bisa memastikan keadaan Cressa dalam hitungan detik, melihatnya berdiri tegap dan sehat. “Magnus!” pekik Cressa, gadis itu dengan cepat menghampiri Magnus untuk memastikan keadaannya, dia tampak gemetar saat mengulurkan tangan pada mantel Magnus. Salah satu anggota pasukan khusus berdiri di dekat Cressa, dengan cepat mengambil alih apa yang ingin dilakukan Cressa. Dia juga tampaknya mencari luka Magnus dengan membukakan mantelnya. “Aku baik-baik saja,” ucap Magnus dengan suara yang rendah dan pelan. “Kau tertembak! Apanya yang baik-baik saja!” pekik Cressa. “Dia tidak.” Anggota pasukan khusus itu tidak menemukan luka apa pun. Cressa juga

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Bertemu Magnus

    “Magnus! Kau baik-baik saja?” pekik Cressa saat melihat Magnus dalam keadaan babak belur, lesu, pucat, dan lemahHanya butuh beberapa hari Carlos membuat Magnus yang biasanya rapi dan terawat, menjadi sosok yang tampak seperti gelandangan dan punya banyak luka lebam. Magnus menghela nafasnya, kemudian terkekeh pelan. Kelegaan terlihat di wajahnya. Entah dia merasa lega karena akhirnya bisa melihat istrinya lagi atau senang karena Cressa bahkan mau menyelamatkannya. Magnus bahkan tak mengira kalau Cressa akan datang padanya. “Aku baik-baik saja. Aku senang kau datang.” Magnus menghela nafasnya sambil tetap menatapnya. Cressa tersenyum mendengarnya. Dia mengerti, Magnus sebenarnya putus asa, namun tetap enggan membiarkannya terluka jika datang ke sini. Namun apa boleh buat, sekarang dia sudah di sini, tepat di depan Magnus. “Wah, lihat siapa yang datang, dengan oleh-oleh yang aku inginkan.” Dari pintu yang menghubungkan ke ruangan lainnya, Carlos muncul sa

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Tipuan

    Hamil. Para pelayan wanita itu seketika menatap Cressa dengan tatapan iba seperti yang Cressa harapkan. Kata hamil bagi setiap wanita akan mempengaruhi emosi wanita lainnya, biasanya. Salah satu dari mereka mendekat untuk membantu Cressa membawakan tas uangnya tersebut. “Sebenarnya, ada beberapa tas lagi di luar. Ada empat tas lagi di luar,” ucap Cressa sambil memperhatikan pelayan yang masih bertambah kosong di depannya. Seperti yang diharapkan, mereka semua langsung menuju ke luar, untuk mengambil tas uang tersebut, usaha mereka bertujuan untuk membantu Cressa memasukkan uang tebusan yang dibawanya. Namun, dalam hitungan detik keempatnya tumbang di halaman depan. Cressa menatap pelayan wanita yang sudah berada di atas, menunggu yang lainnya sambil menatap ke depan. Cressa segera naik ke atas, dia memegangi perutnya, trik lain untuk mendapatkan simpati orang itu. Cressa juga dengan sengaja mengeraskan suara nafasnya. Memenuhi keinginan Cressa, pe

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Menyusun Rencana

    Cressa terdiam beberapa saat mendengarkan ucapan Carlos. Dia menatapi Jeslyn yang sebenarnya sudah mendengar semuanya. Cressa tadi menyalakan speaker, yang membuat Jeslyn juga bisa mendengar semuanya. Atau bahkan sopir dan bodyguard yang ada bersama mereka di mobil itu. Malam itu, Cressa dan Jeslyn beserta yang lainnya tiba di Luston. Mereka menginap di markas pasukan khusus yang ada di Luston. Cressa juga sudah memberikan mereka rekaman tentang apa saja yang Carlos katakan padanya, Namum tentu memotong bagian saat dia berbicara dengan Magnus. Itu privasinya. Yang harus Cressa lakukan malam itu adalah beristirahat. Dia sebenarnya masih memikirkan tentang uang tebusan yang diminta Carlos. “Apa aku harus menyiapkan uang tebusannya? Aku akan segera melakukan penarikan jika diperlukan,” ucap Cressa sambil menatapi anggota pasukan khusus Zentana tersebut. “Kau tidak perlu melakukan itu. Kami punya uang palsu yang bisa digunakan untuk memancingnya. Rencananya, kau

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Binatang yang Setia

    “Jadi, semua ini rencanamu? Kau menyekap Magnus dan Glenn? Apa Agnes... bekerja sama denganmu?” tanya Cressa. Cressa bisa menduganya Agnes mungkin menjebak Magnus dan Glenn. Yang membuat keduanya harus segera ke Luston, dan berakhir di tangan Carlos. Dia yang menuntun mereka ke jebakan. [“Ya, dia yang membantuku selama ini, agar aku tahu pergerakannya Magnus dan Garret sekaligus. Hahaha, bukankah itu tidak terduga sama sekali? Gadis itu mau melakukan apa saja, jika sudah berada di pihak yang sama, untuk mendapatkan apa pun yang dia inginkan. Gadis itu penuh tekad.”] Cressa terdiam beberapa saat. Seharusnya dia tidak membiarkan Magnus membantunya. Sayangnya, nasi sudah menjadi bubur. Tak ada yang bisa dia lakukan. Dia semakin kesal lagi mengetahui orang yang dibantu Magnus justru mengkhianatinya, tak tahu caranya berterima kasih. ***Magnus terduduk dalam keadaan tangan terikat ke sebuah kursi. Dia berusaha memberontak. Mendengar suara Cressa, mendengark

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Telepon dari Carlos

    “Siapa?” tanya Jeslyn sambil menatapi Cressa dengan raut yang dipenuhi rasa penasaran. “Magnus yang menelepon. Apa dia ternyata baik-baik saja, ya?” gumam Cressa seraya mengangkat teleponnya tersebut. Untuk sesaat, jantung Cressa rasanya berdetak lebih cepat dari biasanya. Dia tidak tahu kenapa.“Magnus? Kau baik-baik saja? Ke mana saja kau selama ini? Kenapa aku tidak bisa menghubungimu?” tanya Cressa dengan perasaan cemas. [“Oh, halo, menantu perempuanku. Kau kelihatannya sangat mencemaskan suamimu, ya? Kebetulan aku yang menggunakan ponselnya Magnus. Tahukah kau siapa aku?”] Cressa meneguk ludahnya kasar. Dia bisa menyadari siapa yang ada di telepon saat pria itu mengatakan dirinya sebagai menantu perempuannya. Cressa mencengkeram ujung pakaiannya. “Ayahnya Magnus?” Cressa melirik Jeslyn meski dia sedang berbicara di telepon. Bahkan Jeslyn juga menunjukkan keterkejutannya begitu Cressa menyebutkan siapa yang ada di seberang sana. Sementara

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Terungkap oleh Jeslyn

    Cressa sudah pernah bertemu dengan pamannya Magnus dan kakaknya Magnus, yang sama-sama mengerikan. Dia juga tahu kalau Magnus tidak jauh dari mereka berdua, namun dia memang lebih baik dari keduanya. Sementara itu... sosok Carlos—ayah Magnus? “Sepertinya memang dia,” gumam Serenia sambil menatap Cressa. Serenia bisa melihat jika Cressa sebenarnya takut. Namun, jika kondisinya sudah seperti ini, mereka sekarang tahu jelas siapa yang akan mereka hadapi. “Kelihatannya aku akan pergi ke Luston untuk memastikan Magnus baik-baik saja,” ucap Cressa. Serenia menghela nafasnya berat. Bulan lalu, Cressa yang diculik. Sekarang, mereka tidak tahu bagaimana kabarnya Magnus di Luston. Dan Cressa juga kelihatannya berniat menyelamatkan Magnus seperti Magnus menyelamatkannya. “Aku akan memanggil pasukan khusus Zentana. Carlos adalah tahanan negara, jadi kita tidak perlu mengeluarkan sumber daya kita untuk melawannya. Kita membutuhkan bantuan mereka, setidaknya sumber d

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Rasa Percaya

    “Hey! Kau jalang tak tahu diri!” Glenn berteriak sejadinya dengan marah. Glenn mendengus saat melihat Agnes pergi meninggalkan ruangan itu begitu saja. Rasa frustasi muncul di wajahnya. Dia tidak bisa lagi tenang. Dan dia menyadari kesalahannya. Dengan cepat, Glenn sadar kalau dia memberitahu Agens terlalu banyak dari yang seharusnya Agnes tahu karena pertanyaannya yang terus menjebak. Glenn bisa mengetahui Agnes akan membuat kesalahpahaman dengan Cressa saat ini, yang berhubungan dengan menghilangnya Magnus. “Glenn...” Adel mulai menangis, dia bisa tahu kalau harapan yang disebutkan Glenn sebelumnya sekarang musnah begitu saja. “Maafkan aku,” gumam Glenn pelan sambil memalingkan wajahnya. *** Pagi itu, karena terlalu mabuk semalam, Cressa akhirnya muntah-muntah pagi itu. Dia seharusnya tidak minum terlalu banyak, apa lagi di jadwal sibuk hariannya. “Astaga, kau ini... Kau tahu, kau harus memperjelas apa pun yang terjadi antara kau dan suami

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Gadis Bodoh

    “Aku tidak pernah diminta dibesarkan oleh uang hasil korupsi,” balas Magnus. Magnus melirik ke sekitarnya. Tidak ada jalan keluar selain jalan yang saat ini dihadang oleh Carlos. Dan dia penasaran atas apa yang terjadi pada dua bodyguard yang seharusnya mengawasi dari pintu depan. Magnus mendesis pelan, dia telah dipojokkan oleh ayahnya sendiri. “Tapi kenyataannya kau telah dibesarkan seperti itu, dan yang harus kau lakukan adalah membayar atas semua biaya yang aku keluarkan untuk membesarkanmu. Kau seharusnya merasa berhutang budi padaku, bukannya kau kabur begitu saja, mencuci tanganmu dengan pergi ke Metronyx dan mendapatkan pekerjaan lagi keluarga baru. Kau mempermalukan nama keluarga Armstrong, Magnus.” Carlos mendengus, dendam memenuhi matanya saat melihat ke arah Magnus. “Apakah ini jebakan dari awal? Bagaimana kau bisa tahu jika aku menuju ke sini?” Magnus kini terpikirkan tentang bagaimana bisa Carlos bertemu dengannya sekarang saat ini, di sini. Seh

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status