Home / Rumah Tangga / Menjinakkan Istri Tantrum / Pertemuan Tak Diinginkan

Share

Pertemuan Tak Diinginkan

last update Last Updated: 2024-11-08 19:00:57

“Aku sudah sangat menjaga sikapku! Itu yang terbaik yang bisa kulakukan!” balas Cressa.

“Lakukan dengan lebih baik lagi, atau aku akan memperlakukanmu seperti korban pemerkosaan malam ini.” Magnus menatap tajam ke arah Cressa, meski dia terdengar main-main, dia seperti serius di waktu yang sama.

“A-apa-apaan itu?” Cressa mengerutkan alisnya, dia jelas kehilangan kata-katanya.

“Ck, cat got your tongue?” Magnus meledeknya sebelum melepaskannya dan berjalan lebih dulu.

Cressa hanya memutar bolanya dengan malas. Magnus mengawasinya, berusaha mengontrolnya untuk tetap menjaga sikapnya dan cara bicaranya. Cressa mematuhinya dengan enggan.

Sebenarnya, perkataan Magnus agak membuat Cressa memikirkannya terus menerus. Sebelum akhirnya dia berusaha memfokuskan diri pada apa yang sedang mereka kerjakan hari ini. Perjalanan bisnis yang cukup jauh ini tidak boleh sia-sia sama sekali.

“Aku sudah berkonsultasi dengan seorang kepala proyek untuk merealisasikan gambaran stasiun yang pihak kalian inginkan. Kebetulan dia juga berada di sini hari ini, untuk mengecek kondisi lahannya. Ini, perkenalkan, dia James.” Walikota menghampiri orang yang dimaksud.

Cressa menatapi Walikota dan kemudian menatapi pria yang diperkenalkan Walikota kepada dia dan suaminya. Begitu pria itu menoleh dengan sempurna dan tersenyum ke arahnya, Cressa langsung melebarkan matanya dengan kaget. Dia mengambil langkah mundur untuk bersembunyi di balik luasnya punggung Magnus.

Melihat pergerakan Cressa yang tiba-tiba membuat Magnus menoleh ke arahnya dengan bingung, lantas menatap lagi pria itu. Pria itu tampak menatap ke arah Cressa juga dengan penasaran.

“Magnus.” Magnus menjabat tangan James dengan ringan.

“James. Aku banyak mendengar tentangmu sebelumnya.” James tersenyum ringan.

“Oh, ya?” Magnus mengangkat alisnya.

“Kau putra keluarga Armstrong, bukan begitu?” James terkekeh santai, membahas tentang keluarga Magnus yang terkenal belakangan ini, karena kasus korupsinya.

Magnus hanya mengangkat alisnya dengan santai, dia berusaha tidak terpengaruh tentang reputasi keluarganya. Toh, dia sekarang berada dalam keluarga baru.

“Cressa, jangan bersikap kekanakan.” Magnus menarik tangan Cressa dari belakang tubuhnya, dia cukup penasaran siapa sebenarnya James yang membuat Cressa bersembunyi seperti itu.

Magnus menatap James dengan puas saat melihat ekspresi James yang jelas mengetahui siapa Cressa dan Cressa yang juga mengenali James. Cressa berusaha tak melakukan kontak mata, dia kelihatannya sangat enggan untuk bertemu dengannya.

“Oh, Cressa? Senang bertemu lagi denganmu.” James terkekeh saat menatap Cressa yang terlihat canggung dan tak nyaman.

“Kalian sangat mengenal?” tanya Walikota.

“Ya, tentu.” Suara tawa James terkesan ada sesuatu yang memang harus disembunyikan dan tidak dikatakan secara blak-blakan.

“Ya, siapa yang tidak mengenal Cressa Montgomery? Istriku sangat cantik, bukan?” Magnus menghela nafasnya dengan santai, dia sedikit menikmati ini, untuk mengejek Cressa.

Magnus tidak bodoh dan justru sangat peka. James mungkin salah satu pria yang pernah dikencaninya untuk sesaat. Dan Cressa akan menghilang setelah mengencani pria secara acak.

“Montgomery?” James mengangkat kedua alisnya, dia terlihat cukup terkejut walau berusaha menyembunyikannya. “Aku tidak pernah tahu nama belakangmu. Dan... ternyata kau sudah menikah? Sangat mengejutkan bagiku.”

Cressa terkekeh canggung dan melirik Magnus dengan sinis, Cressa bisa sadar jika Magnus menikmati momen di mana dia merasa malu.

“Kami pengantin baru,” ucap Maunya sambil tersenyum pada Cressa dan melingkarkan tangannya di pinggang Cressa.

“Well. Hai, lama tidak bertemu,” sapa Cressa pada James dengan canggung.

“Ya.” James menatap Cressa dengan perasaan tidak senang dan hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah perkenalan singkat itu, mereka berjalan-jalan untuk melihat lahan yang akan digunakan untuk pembangunan stasiun baru.

Cressa jelas tidak senang dengan pertemuannya bersama James. Apa lagi, rasanya dia belum pernah bertemu dengan pria yang dia tinggal begitu saja sebelumnya, sehingga tak tahu bagaimana cara menghadapi mereka saat bertemu lagi tanpa diduga seperti ini.

Yang lebih membuatnya malu adalah Magnus menyadarinya. Dan Magnus, suami dua harinya harus sedang bersamanya saat dia bertemu dengan orang seperti James.

“Aku lelah berjalan. Kurasa aku akan beristirahat saja di sini. Kalian lanjutkan saja turnya,” ucap Cressa sambil menghela nafasnya dan menarik diri menjauh.

“Oh, kau lelah? Sebenarnya, ada vila di dekat sini yang bisa kalian gunakan untuk beristirahat. Aku sudah meminta seseorang untuk membersihkannya. Itu milik salah satu petani yang lahannya ada di dekat sini.” Walikota segera menawarkannya tempat istirahat.

“Terdengar bagus. Kau masih bisa berjalan, atau kau ingin aku menggendongmu?” Magnus menatap Cressa sambil menarik lengan Cressa agar tak jauh-jauh darinya.

“Aku akan tetap berjalan.” Cressa menepis tangan Magnus dengan halus.

Sebelum lanjut berjalan, Cressa melepaskan heels yang dia gunakan, dia menyesal tidak mempertimbangkan trek yang akan dia lalui. Dia pikir mereka akan menyediakan kendaraan untuk melihat lahannya sehingga tak akan membebani kakinya.

Cressa berjalan di sebelah Magnus dengan bertelanjang kaki dan menenteng heelsnya.

Magnus menoleh ke arahnya, memperhatikan apa yang dilakukan Cressa. Sedetik kemudian, dia merebut heelsnya dari Cressa dan tangannya yang lain langsung melingkar di kaki Cressa. Magnus mengangkat tubuh Cressa dengan mudahnya.

“Oh, ya ampun! Apa yang kau lakukan?” bisik Cressa.

“Aku yakin akan ada wartawan di sekitar sini. Aku butuh validasi jika aku memperlakukanmu dengan baik.” Magnus menyeringai sambil berjalan membawa Cressa.

“Ck, yang benar saja!” Cressa memutar matanya sambil berpegangan pada Magnus.

Tiba di sebuah vila yang disebutkan, Cressa beristirahat di sana. Sementara Magnus dan Walikota masih berjalan-jalan di dekat sana. Cressa memperhatikan ladang wortel di dekatnya.

Bericont sangat indah, jauh dari keramaian dan polusi kota.

“Kau berani meninggalkanku begitu saja dan muncul di hadapanku secara tiba-tiba.”

Cressa terperanjat kaget dan menoleh ke arah James yang sekarang menyilangkan tangannya tak jauh darinya.

“Bukankah kau bersama Walikota dan Magnus?” Cressa menatap James keheranan.

“Tidak, aku bilang jika aku akan kembali. Aku masih sangat ingat kau memukul kepalaku dengan botol minuman sebelum meninggalkan hotel.” James tampak kesal.

“Ayolah, itu hanya masa lalu,” balas Cressa.

“Aku tidak menyangka, jika anggota keluarga yang terhormat Montgomery yang menemaniku di hotel malam itu.” James terkekeh sinis.

“Ya, kau sebaiknya bersyukur.” Cressa mendengus.

“Padahal aku sudah mengikuti semua perkataanmu untuk tidak melampaui batas yang kau tetapkan. Kau setuju untuk memberikan perlakuan yang sama, tapi kau menggunakan malah memukulku?!” James kelihatannya cukup marah.

Cressa tahu, itu sepenuhnya salahnya. Dia enggan memuaskan James seperti James memuaskannya. Dia kabur setelah melukai James.

“Itu karena kau membuatku merasa terancam, aku hanya ingin melindungi diriku sendiri.” Cressa membela dirinya sendiri.

“Aku ingin kau membayar atas perbuatanmu padaku malam itu.” James mendekati Cressa.

Cressa langsung mengambil vas bunga di dekatnya.

 

Related chapters

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Berpikir Berlebihan

    “Apa? Kau berniat memukulku lagi? Ada apa denganmu sebenarnya? Apa kau bocah tantrum yang akan melempar benda pada orang lain? Kau benar-benar kekanakan,” ledek James. Cressa berpikir sejenak. Dia juga tidak tahu dari mana sikap buruknya datang, yang jelas ini sudah menjadi ciri khasnya sejak dulu. Dia ingat semua hal buruk yang pernah dia lakukan. “Malam itu kita bisa saja menghabiskan malam yang menyenangkan bersama. Aku yakin kau bersikap seperti ini pada semua pria. Suamimu, bukankah dia menikahimu karena kau seorang Montgomery? Oh, dia sangat beruntung.” James mendekati Cressa. “Jangan mendekat! Aku bisa melemparkan ini kapan pun,” ancam Cressa. “Ya, lempar saja!” James menatapnya dengan tatapan menantang, menunggu Cressa melakukannya. Cressa melemparkan vas bunga itu, namun seseorang menangkis vas bunga itu, yang membuatnya jatuh di dekat Cressa. Cressa menjerit pelan dan tersentak mundur. Dia lalu memelototi Magnus yang baru s

    Last Updated : 2024-11-09
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Aftercare yang Gagal

    Magnus sudah cukup berkeringat. Dia menatap Cressa yang berada di bawah tubuhnya dengan pasrah. Dia tersenyum simpul saat melihat Cressa terengah-engah dengan alunan halus suara kenikmatan dari bibirnya. Magnus mengecup bibirnya singkat. “Ha—ah...” Cressa sedikit gemetar dan tangannya seketika mencengkeram lengan Magnus. “Oh...” Magnus mengerang pelan, menikmati pelepasannya yang diraih setelah Cressa. Beberapa saat setelah pelepasan yang memuaskan, keduanya berdiam diri di kasur untuk beberapa saat, berusaha memulihkan energi mereka yang hilang. Magnus berbaring miring menghadap Cressa yang terlentang di depannya. “Nasib baik kau bertampang ganteng dan punya tubuh yang bagus.” Cressa menghela nafasnya. “Hm? Apa kau berusaha memujiku tanpa mengakuinya seutuhnya?” tanya Magnus. “Ya, bisa dibilang begitu. Saat kakakku mengatakan ingin memperkenalkan seorang pria ketika aku masih di asrama,

    Last Updated : 2024-11-10
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Kecelakaan dalam Perjalanan Pulang

    Apa dia berniat menyingkirkanku? Cressa menatap Magnus dengan tatapan tak percaya. Dugaannya tentang Magnus yang ingin mengambil alih Montgomery kini semakin kuat. Mungkin setelah kakaknya tiada, atau saat Magnus mendapatkan kesempatan untuk itu. Magnus kemudian duduk di sofa, saat Cressa juga bergerak keluar dari kamar mandi. Magnus menatap Cressa, dan Cressa balik menatap Magnus. Magnus menghela nafasnya sebelum bicara. “Sayangnya kamar di penginapan ini penuh, jadi tidak ada kamar untukku pindah,” ucap Magnus. “Kalau begitu, kau harus tidur di sofa. Bisa saja kau mencekikku saat aku tidur,” balas Cressa sambil duduk di pinggir kasur, mengambil alih wilayahnya terlebih dahulu. Magnus terkekeh mendengar ucapan Cressa. Sepertinya Cressa punya kecemasan. “Ayolah, bagaimana pun kita pengantin baru. Aku tidak berniat mencekikmu sebelumnya, aku hanya terpancing emosi. Kau harus memperhatikan ucapanmu, kau bisa mati cepat jika k

    Last Updated : 2024-11-11
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Menggoda Si Overwork

    Magnus melihat ketakutan di wajah Cressa yang membuat dia segera mengulurkan tangannya untuk mendekap punggung Cressa mendekat. Suara penumpang lainnya yang panik memenuhi kereta saat Magnus meraih ponselnya untuk mencari suatu informasi. “Mohon maaf kepada seluruh penumpang Montgomery MO978. Perjalanan kita menuju Metronyx akan terhambat karena terjadi kecelakaan.” Cressa, Magnus, bersama dengan penumpang lainnya mendengarkan pengumuman tersebut dengan seksama. Magnus mengeluarkan ponselnya, sambil tetap mendekap Cressa. “Kereta yang kami gunakan mengalami kecelakaan. Kau bisa memeriksanya?” Magnus menghela nafasnya, dia berusaha untuk tetap tenang. “Apa yang terjadi di depan sana? Mana para awak kereta?” Seorang penumpang bangkit dari tempat duduknya dan mulai membuat keributan. Penumpang lainnya juga mulai menunjukkan kepanikan, mereka semua bangkit dari tempat duduknya dengan waswas takut terjadi ses

    Last Updated : 2024-11-12
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Paul

    Magnus mengangkat alisnya, dia cukup terpesona dengan bagaimana Cressa menggodanya lebih dulu. Sejak awal, Cressa tak malu-malu untuk menutupi hasratnya. Cressa sepertinya memaafkan Magnus sebagai suami dengan sebaik-baiknya. Magnus melambai, mengisyaratkan agar Cressa mendekat. Dan gadis itu tanpa ragu mendekati Magnus yang melepaskan ikat pinggangnya untuk mengeluarkan pedang kebanggaannya. Cressa duduk di pangkuan Magnus, dengan posisi berhadapan dengannya. Cressa memeluk bahu Magnus, sementara Magnus memegangi pinggangnya, memastikan Cressa dalam posisi yang aman dan tidak akan terjatuh. Kaki Cressa bertumpu pada tangan kursi. “Ah, Magnus!” rengek Cressa. “Aku tidak akan menahan diri sama sekali jika kau sendiri yang menggodaku seperti itu. Apakah kau sangat menginginkan ini? Kau menantikannya sejak sebelum menikah, kan? Kau gadis yang nakal.” Magnus berbisik di telinga Cressa saat pinggangnya bergerak untuk menabrak pinggang Cre

    Last Updated : 2024-11-13
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Dilabrak Cressa

    “SIG Sauer P226 X-Five Supermatch? Bagaimana dia bisa mendapatkan pistol dengan edisi terbatas ini? Aku penasaran di mana dia membelinya dan siapa yang menjual ini padanya.” Magnus menatapi tab yang ditunjukkan oleh Glenn. Glenn hanya menganggukkan kepalanya dengan santai mengiyakan perkataan Magnus. Sementara Magnus mendengus dan memejamkan matanya sesaat. Sepertinya Glenn tidak mendengar maksud dari ucapannya. “Tolong bantu aku selidiki itu juga,” tambah Magnus. “Aku? Oh, yang benar saja. Bagaimana aku— Baiklah, baiklah. Aku akan mencari tahu tentang ini.” Glenn hanya bisa menghela nafasnya dengan pasrah, dia tampaknya tak bisa mengelak dari permintaan Magnus ini. *** Glenn keluar dari ruangannya Magnus dengan santai. Sama sekali tak menyangka jika Cressa akan langsung menyerangnya dengan cara memojokkannya ke tembok. Cressa menggunakan lengannya untuk langsung menahan leher Glenn dan membuat Glenn membentur tembok di sebelah pintu

    Last Updated : 2024-11-14
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Undangan Khusus

    Tiba di tempat parkir Hades Palace setelah seharian bekerja, Magnus keluar bersama Cressa dari mobil. Tanpa keduanya sadari, ada beberapa penghuni lain Hades Palace yang sedang menatap mereka. Cressa yang menyadarinya lebih dulu, menatap ke arah para ibu-ibu dari komunitas. “Oh, hai! Kau pasti Cressida Montgomery.” Salah satunya menyapa dengan sedikit centil. “Kalian baru menikah beberapa hari dan langsung bekerja seperti biasa. Apa kalian berdua tidak berniat berbulan madu terlebih dahulu?” “Mereka sempat berbulan madu, mereka bermalam di Bericont. Katanya di Bericont akan dibangun stasiun kereta yang baru. Montgomery sudah mengincar tempat itu bertahun-tahun yang lalu.” “Oh, benar. Aku sudah melihat berita itu. Kalian sangat serasi saat sedang bekerja. Mereka tidak butuh bulan madu jika mereka bisa meromantisasi cara mereka bekerja.” Magnus tersenyum dengan ramah mendengar berbagai pujian yang dia teri

    Last Updated : 2024-11-15
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Hades Circle

    “Kebetulan sekali aku punya 0,8% saham Montgomery,” jawab Magnus dengan santai. Cressa tercengang saat mendengar jawaban Magnus. Itu jumlah yang sangat besar. Bahkan dia hanya punya 0,6% saham Montgomery, yang mana jumlah itu dia dapatkan sepenuhnya sebagai hadiah dari kakaknya dan sebagai formalitas untuknya sebagai keturunan asli Montgomery. “Bagaimana bisa kau mendapatkan jumlah sebagai itu?” tanya Cressa. “Aku membelinya sebagian saat harga saat Montgomery turun dan bahkan nyaris diambang kebangkrutan. Ya, walau tentunya aku tidak akan bisa membeli sebanyak itu. Sebagian besar adalah hadiah langsung dari Serenia, dia bilang sebagai hadiah pernikahan,” jawab Magnus. “Kau mendapatkan saham Montgomery dari kakakku sebagai hadiah pernikahan sementara aku hanya mendapatkan vila kecil yang ada di Grimfall? Ck, aku bahkan ragu jika harga tanah di sana akan naik. Tempat itu sangat terpencil. Orang gila mana yang mau menyewa vila di tempat terpenci

    Last Updated : 2024-11-16

Latest chapter

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Ide Gila Garret

    Cressa mengerjapkan matanya perlahan. Kepalanya terasa sangat pusing, pandangannya sedikit kabur juga akibat dari benturan sebelumnya. Garret benar-benar tidak menahan diri lagi padanya. Samar, dia mendengar seseorang yang tengah dipukuli. Suara rintihan dan erangan yang diiringi dengan suara gedebuk beberapa kali. Cressa berusaha memfokuskan pandangannya ke depan, guna menemukan para pria yang sedang memukuli dua pria lainnya yang mulai tak berdaya.Matthias dan Dave sekarang berlutut di hadapan Cressa. Kondisi mereka sudah babak belur dengan darah di mana-mana. Wajah mereka tampak dipenuhi lebam. Matthias tampaknya mengalami pendarahan dari mulutnya, sementara Dave hanya luka kecil di ujung bibirnya. “Ughh...” Cressa berusaha mencari orang yang saat ini sedang sangat dia waspadai. “Kau sudah bangun? Kau pingsan cukup lama. Seperti lukamu cukup parah.” Cressa langsung tersadar sepenuhnya. Tubuhnya sempat tersentak begitu mendengar suara Garret. Dia perl

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Menantikan Magnus

    Garret mulai kewalahan saat Magnus benar-benar mengetahui apa saja yang akan dia lakukan, gerakan apa yang akan dilakukannya. Semua tebakan Magnus hampir semuanya benar. Itu membuat Garret mulai kelelahan dan wajahnya juga mulai babak belur karena Magnus. Berbeda dengan Garret yang tak peduli akan perkembangan Magnus, dan justru terus fokus pada dirinya sendiri, Magnus sering kali memperhatikan perkembangan saudaranya tersebut. Dia mempelajari apa kesalahan Garret, sehingga dia bisa ada di tahap satu langkah lebih jauh darinya. Magnus membanting Garret sebagai akhir dari pertarungan mereka. Dia mendengus sambil menatapi Garret, terengah-engah. Garret menatap Magnus dengan marah, namun tak ada yang bisa dia lakukan. Dia kalah telak dari saudaranya. Magnus berbalik menjauhinya. Dia tak membawa kembali koper itu. Dia menggunakan kembali jasnya. Tanpa membuang waktu lebih lama di sana, Magnus langsung pergi bersama anak buahnya. Meninggalkan Garret yang babak belur.

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Pembunuhan

    “Apa?” Magnus mengerutkan alisnya. “Saat kita menggeledah barang kali mereka meninggalkan jejak, aku menemukan fakta bahwa Matthias adalah seorang gay. Aku menemukan beberapa foto tentangnya bersama pacarnya.” “Aku juga lihat tentang itu. Maksudku, kau yakin tentang itu?” Magnus mengerutkan alisnya. Dia tidak begitu terkejut tentang fakta bahwa Matthias adalah seorang gay. Itu membuatnya sedikit lega, karena Matthias berarti tak akan tertarik pada istrinya. Sayangnya, perkiraannya tidak benar. Mata Magnus tertuju pada gadis itu, memperhatikan tubuh gadis itu. Dia memperhatikan bahwa kulit gadis itu lebih kekuningan. Karena dia ingat dengan jelas kalau warna kulit Cressa cenderung pink karena dia punya undertone cool. Dia kemudian menatap Garret tak percaya. Garret menyadari Magnus meragukannya kalau itu adalah Cressa. Garret berusaha memutar otaknya untuk meyakinkan Magnus kalau gadis itu adalah Cressa. “Oh, jika aku lihat suamimu tidak membawa Ag

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Penebusan

    Cressa tidak tahu berapa banyak uang yang Matthias punya. Jadi, dia hanya memilih yang sekiranya murah, namun bahannya cukup nyaman baginya. Dia sangat mementingkan kenyamanan dan model, yang membuatnya memakan waktu sangat lama di toko. Matthias bahkan sampai tertidur dengan keadaan duduk bersandar. Selesai berbelanja, Cressa merasakan perutnya lapar. Dia menghela nafasnya sambil melirik Matthias yang juga sedang mencari sesuatu untuk dimakan pagi itu untuk keduanya. “Apakah di sini tidak ada telepon umum atau sebagainya?” “Bukankah kau tahu di zaman modern ini sudah tidak ada lagi telepon umum? Seperti kau tinggal di masa lalu saja,” umpat Matthias. “Kau harus tahu kalau di Metronyx tetap menyediakan layanan telepon umum. Biasanya digunakan untuk orang yang baru kehilangan ponselnya, entah itu karena pencurian atau apa. Mereka bisa menghubungi polisi secara langsung dengan itu.” Matthias terdiam. Dia secara tak langsung sempat mengatai Cressa ko

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Dalam Pelarian

    “Ahh! Ahh! Kau benar-benar luar biasa! Ohh, betapa penuhnya!” Gadis itu mendesah saat dia duduk di pangkuan Garret dan menggerakkan pinggangnya dengan gerakan yang cukup intens. Sementara Garret memegangi pinggangnya sambil menaruh bibirnya di puncak buah dada Alexa. Alexa justru lebih menikmati momen ini dari yang Garret duga. Garret mendapatkan banyak keuntungan jika seperti ini, menurutnya. Karena di matanya, selain akan mendapatkan yang di esok hari, dia juga mendapatkan gadis cantik untuk memenuhi gairahnya. Dia tidak begitu memikirkan tentang Matthias yang membawa lari Cressa.Saat itu orang-orangnya sudah dia kirim untuk mendatangi kediamannya Matthias. Dia tinggal menunggu hasilnya sambil menikmati Alexa, tawanan pengganti. Dia menikmati goyangan Alexa yang ternyata mahir, membuatnya keenakan karena Alexa menjepit miliknya dengan andal. Setelah bersenang-senang, Garret menyempatkan tidur sejenak. Dia menaruh lengannya di atas dahinya dalam keadaan tak

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Berkhianat

    “Maksudku, kau yakin akan terus bekerja pada orang sepertinya yang mungkin sebentar lagi akan segera bangkrut?” tanya Cressa sambil menatap Dave dengan tatapan meyakinkan.Matthias menatap Cressa sedikit tak percaya. Dia tahu Cressa memang angkuh, namun dia belum pernah melihat Cressa menggunakan kekuasaan atau hartanya seperti ini. “Tidak, tidak. Aku tidak akan pernah berkhianat. Karena di masa depan, kemungkinan besar hidupku akan lebih bermasalah dari pada saat ini jika aku melakukan pengkhianatan pada Garret.”Dave menolak keras berkhianat, dia tampak teguh pada pendiriannya sendiri. “Suamiku adalah saudaranya Garret. Dia juga tidak akan membiarkan orang yang berusaha menyakitiku hidup dengan tenang,” balas Cressa seadanya. “Kau tidak akan mendapatkan proteksi apa pun dari Garret, kan?” Dave terdiam. Sekarang posisinya sangat sulit. Dua orang yang mempunyai kekuasaan itu rasanya memojokkannya. Dia tidak tahu mana yang harus dia pilih sekarang. “

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Mendatangi Matthias

    “Sial, bagaimana bisa kita mendapatkan gadis dengan rambut panjang, tinggi sekitar 160cm dan berbadan ramping dengan mudah.” “Perlu kau ketahui, itu perawakan normal para gadis. Kita akan mudah mendapatkannya.” Namun, orang-orang itu sudah menyusuri beberapa klub untuk mencari kategori yang dimaksud. Selalu saja ada hal yang tidak tepat tentang gadis yang mereka temukan. Seperti rambutnya lebih pendek, ternyata dia menggunakan heels, warna rambut tidak sesuai dan lain sebagainya. Sementara itu, seseorang dari mereka menjauh dari kerumunan dan berusaha menghubungi Matthias. Dia sepertinya mengenal Matthias dengan cukup dekat, saat ini dia gelisah dengan di mana keberadaan Matthias bersama gadis yang harusnya ditawan itu. Dia mendengus kesal saat Matthias tidak bisa dihubungi sama sekali. Dia lebih berharap terjadi sesuatu pada Matthias sepanjang perjalanan. Dari pada mengetahui kalau Matthias berkhianat. “Aku menyerah. Aku lelah dan semakin dingin di sin

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Posisi yang Menguntungkan

    Agnes tersentak kaget saat Magnus membentaknya seperti itu. Dia seketika berjalan mundur menjauhi Magnus. Magnus tidak pernah membentak padanya, namun dia memang pernah melihat Magnus membentak gadis yang mengganggunya dulu. Di matanya, sekarang berarti Agnes adalah gadis yang mengganggu gadis Magnus. Magnus berusaha berdiri tegak di sisi Cressa, seperti saat Magnus berduri tegak di sisinya dulu. “Sejak awal, seharusnya aku tidak membantumu. Karena kau malah menjadi beban untukku, dan kau juga menjadi ancaman untukku dan Cressa,“ ucap Magnus sambil memelankan suaranya. Agnes menggelengkan kepalanya sambil menahan air matanya. Dia tidak percaya jika Magnus terus mendorongnya menjauh. Magnus seolah lupa kalau dulu mereka adalah pasangan. “Tolong jangan berkata seperti itu... Aku benar-benar tidak bisa menerimanya. Kau... kau benar-benar jahat sekarang.” Sambil terisak pelan, Agnes menundukkan kepalanya. Magnus mendengus karena sek

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Tabusan

    “Dia meminta 2 Miliar Zeno. Sementara untuk tunai aku hanya memiliki sekitar 500 juta Zeno. Jadi, aku kekurangan 1,5 Miliar Zeno,” jawab Magnus. Jeslyn langsung menatap ayahnya dengan serius, dia ingin menyelamatkan Cressa. Dan bagi ayahnya Jeslyn, sangat penting untuk memberikan sedikit pengorbanan. Melihat lata belakang Magnus saat ini, baginya akan sangat menguntungkan jika dia bisa menjalin hubungan baik dengannya segera. “Aku bisa memberikanmu pinjaman sebanyak 1,5 Miliar Zeno.” Wali kota Metronyx akhirnya menyetujui untuk memberikan pinjaman pada Magnus agar Magnus bisa menebus istrinya tersebut. Di sisi lain karena Cressa adalah sahabat putrinya, dia juga sedikit iba dengan Magnus sebagai sesama pria. Dia mengerti jika Magnus mungkin putus asa. Jeslyn tersenyum senang saat ayahnya akhirnya bersedia menyediakan yang tunai dalam jumlah yang diminta. Ayahnya menjanjikan akan menyediakannya besok pagi. Jadi, Magnus tidak perlu lagi mengkhawatirkan tentang

DMCA.com Protection Status