Petir, sesuatu yang paling ditakuti, dan paling dihindari oleh setiap manusia. Namun bagaimana kalau petir itu menjadi satu kekuatan yang dicari oleh orang-orang yang inginkan kekuatan itu. Petir itu, jatuh ke tangan pemuda yang memiliki trauma yang panjang. Bagaimana anak muda itu akan tanggapi itu? Bagaimana dia akan bertahan?
View MoreMeskipun tidak mereka susun secara langsung, tapi rencana menguras tenaga dalam Ki Reksa langsung diketahui oleh Ki Reksa, dan itu semakin membuat Ki Reksa naik darah."Kalian! Apa kalian hanya ingin menyaksikan saja? Kalian golongan hitam, apa kalian tidak akan membantu diriku?" ucap Ki reksa ke arah Ki jalak dan dua rekan golongan hitam lainnya.Ki jalak menatap nyai lipan dan Ki Taga. "Bagaimana menurut kalian?" tanya Ki jalak."Terserah padamu tapi jika kita membantu dia, apa nyawa kita terselamatkan? Apa ada jaminan?" tanya nyai Lipan."Bodoh! Aku sekarang berada di pihak golongan hitam! Jangankan kalian, Ki Barata saja mampu aku bunuh bagaikan lalat kecil!" bentak Ki reksa yang secara tidak sengaja mendengar pembicaraan tiga golongan hitam yang ada di sana."Baik, kami akan membantu dirimu, tapi kami ingin kau juga jangan membunuh kami, tangan maut," pinta Ki jalak."Bagus, kalian memilih pihak yang tepat," kata Ki Reksa.Haaaaaaaaaaa!!Ki Reksa tanpa banyak bicara lagi langsun
Whusssssssss!!Dari arah selatan tiba-tiba datang selarik cahaya hitam dengan kecepatan yang tinggi."MENGHINDAR!" teriak Guru Harada karena dia yang pertama melihat serangan jarak jauh itu.Tujuh pendekar di puncak bukit kijang itu melompat menghindar ke segala arah. Dan itu tepat waktu, saat itulah energi besar dari arah selatan itu datang menghantam tempat ke tujuh pendekar itu berdiri.Jledaaarrrrrrr!!Bukit kijang langsung berguncang dengan kuatnya, itu karena kuatnya ledakan dari tenaga dalam yang datang ke arah ke tujuh pendekar dari dua golongan itu."Siapa yang sudah menyerang kita? Berani sekali dia?" tanya Ki Turang sambil menatap ke arah guru Harada."Mana aku tahu, kan orangnya belum terlihat," kata guru Harada sambil angkat kedua bahunya."Apa kita tidak menyerang ke sana?" tanya Ki Indang.Tidak ada yang menjawab, mereka memilih tidak peduli dengan perkataan Ki Indang, mereka hanya melihat ke arah datang serangan yang baru saja mengguncang bukit kijang.Belum juga merek
Jauh dari desa Hursa, di sebuah bukit yang memiliki puncak yang rata, dan itu adalah puncak ilalang yang di kelilingi oleh hutan lebat.Di puncak bukit itu, belasan orang dengan usia yang tidak terlalu jauh berbeda mulai berdatangan dari segala penjuru bukit itu.Bukit itu adalah bukit kijang, bukit yang memang selalu digunakan golongan putih untuk berkumpul bersama.Kali ini pun mereka memutuskan untuk berkumpul bersama, itu untuk membahas kembalinya si tangan maut, Ki reksa yang sudah kembali ke jalan hitam.Guru Harada, orang yang memutuskan mengumpulkan seluruh golongan putih, dan beberapa golongan hitam yang menurutnya dapat di ajak kerja sama.Meskipun mendapatkan tentangan dari golongan putih, tapi guru Harada tidak peduli, dia hanya ingin masalah tentang di tangan maut segera di selesaikan."Guru Harada, apa Ki Barata juga akan datang?""Aku tidak tahu, aku sudah memberikan undangan cepat padanya, jika dia bergabung aku merasa kita akan memiliki kekuatan yang lebih besar lagi,
"kalau kau tak ingin mati, pergilah!" kata Arya pada Jadiman yang kaget dengan kehebatan Arya."Tapi tidak dengan dirimu, kau akan mati disini," lanjut Arya menunjuk pada makhluk jejadian yang mengeram menunjukkan taringnya.Hupppp!!Jadiman yang tidak ingin berurusan dengan Arya memilih untuk pergi, dan kabur dari halaman juragan Barsah meninggalkan Arya dan makhluk jejadian siluman harimau.Haaaaaaaaaaa!Tanpa banyak bicara Arya langsung bergerak menyerang makhluk jejadian siluman harimau, memberikan serangan cepat dan mematikan.Plakkkkkk!Siluman harimau yang berada di tubuh Guntur menahan, tapi dia tidak dapat menahan serangan besar dari tenaga dalam Arya."Sebaiknya biarkan aku membebaskan dirimu dari makhluk sesat itu, jangan ikuti keinginan salah dari makhluk itu," kata Arya pada orang yang menjadi wadah bagi siluman harimau itu.Gggrrrr!"Diam kau anak manusia, kau tidak tahu apa-apa. Dia sudah berjanji akan mati demi diriku," kata makhluk jejadian itu yang sudah semakin meng
Arya menjadi bingung, dia tidak tahu jika makhluk itu benar atau berbohong, tapi yang jelas Arya ingin tahu kebenaran yang sebenarnya."Semua yang dia katakan adalah kebohongan, itu tidak pernah aku lakukan!" teriak juragan Barsah semakin memberikan pembelaan pada dirinya, dan itu dia lakukan untuk menyelamatkan selembar nyawa yang dia miliki."Semua itu kebohongan!"Satu suara terdengar dari arah luar halaman juragan Barsah, dan itu adalah suara seorang lelaki berpakaian compang camping.Wajah lelaki itu sangat buruk dan menakutkan tapi jelas dimatanya terlihat api dendam yang begitu besar."Siapa kau? Jangan asal menuduh diriku?" teriak juragan Barsah yang merasa terpojok."Kau tidak mengenalku, Barsah? Coba lihat wajahku ini dengan baik!" ucap lelaki itu sambil menyibak rambut berantakan yang menutupi wajahnya.Mata juragan Barsah cukup melotot melihat wajah di balik rambut itu."Kau .. kau tidak mungkin hidup lagi, kau sudah mati!" teriak juragan Barsah sambil menunjuk ke arah ora
Gggrrrr!Makhluk jejadian itu mengeram pada Juragan Barsah dan menatap tajam dengan mata merahnya.Whussssss!!Makhluk jejadian itu menyerang ke arah Juragan paling kaya di desa Hursa itu, dan memberikan satu pukulan yang mematikan.Plakkkkkk!!Tapi, diluar dugaan makhluk jejadian itu, Juragan Barsah mampu menahan serangan cepat nan kuat yang dia arahkan ke tubuh Juragan Barsah.Tidak hanya kaget, tubuh makhluk jejadian itu juga terlempar ke belakang, dia terlihat kalah adu tenaga dalam melawan Juragan Barsah.Hahahaha!"Apa kau pikir aku tidak memiliki kemampuan makhluk bodoh? Itu tidak mungkin. Aku juragan Barsah, sudah jelas jika aku menyimpan sesuatu untuk melawan musuh yang tidak suka padaku. Seperti dirimu itu, makhluk bodoh," ejek Juragan Barsah pada makhluk jejadian itu.Gggrrrr!Kali ini makhluk jejadian itu kembali mengeram jahat, dia tidak terima dengan tertahannya serangan yang dia berikan pada juragan Barsah."Kau tidak memiliki kemampuan untuk menang melawan diriku, aku
Juragan Barsah, dua tahun yang lalu. Desa Hursa. Kala itu desa Hursa masih memiliki hutan yang luas di seluruh dan sekeliling desa itu.Di tengah kota Hursa itu tumbuh dan besar dua orang yang bersaudara. Seorang gadis dan seorang pemuda yatim piatu.Si gadis bernama Rodia dan si pemuda bernama Guntur. Keduanya merupakan saudara kandung yang hidup miskin di desa itu.Suatu hari, Juragan Barsah mendatangi rumah kecil mereka dan mau tidak mau mereka harus memberikan waktu untuk Juragan itu bicara."Guntur! Aku tahu jika kau dan Rodia adalah saudara kandung, dan aku dengan hati yang bersih ingin membebaskan kalian dari kemiskinan," kata juragan Barsah.Guntur diam, dia dalam hati tahu apa yang dipikirkan oleh juragan Barsah, dan dia jelas akan menolak apa yang diinginkan oleh juragan itu."Aku ingin menjadikan adikmu menjadi istriku, apakah kau akan berikan padaku?" tanya Juragan Barsah pada Guntur.Seperti yang sudah dalam tebakan Guntur, Juragan Barsah akan meminta adiknya, dan dia jel
Arya merasa jika perkataan Intan sangat membingungkan bagi dirinya, dia tidak percaya dengan ucapan Intan."Aku tidak mengerti yang kau katakan, Intan?" tanya Arya."Kakek sudah katakan jika kau bersedia membawa aku ke negeri lingga, dan kau bersedia menjagaku, aku berpikir itu sama dengan kita dijodohkan," kata Intan."Aku harap jangan berpikir terlalu jauh, saat ini pikiranku bukan itu, tapi hal yang lain," kata Arya."Hal lain? Apa itu?" tanya Intan."Yang paling utama adalah membereskan masalah di desa Hursa ini," ucap Arya."Terus?""Menyelesaikan semua masalah yang aku buat di negeri ini."Intan tidak teruskan lagi, gadis berusia muda itu memahami semua alasan Arya dan tidak memaksakan kehendaknya pada Arya."Sekarang kau keluarlah dari kamar ini, aku mau istirahat, dan akan cari siapa dalang dari semua masalah di desa ini," kata Arya mengusir intan dengan tegas.Dengan wajah menunduk, Intan keluar dari kamar yang harusnya menjadi kamar dia dan Arya, tapi dia paham alasan Arya.
"Apa yang kau lakukan?" bentak Arya sambil pegang kepalanya yang menerima hantaman dari kayu di tangan gadis itu."Sebaiknya kau pergi dari sini, aku tidak ingin kau berada di rumah ini," usir gadis itu."Intan! Apa yang kau katakan, dia tamu nenek," kata nyai Rara dan menarik tangan gadis itu untuk duduk di sampingnya."Tamu? Kenapa nenek mau menerima tamu, dia pembunuh nek, Intan sudah lihat lihat sketsa wajahnya bersebaran di desa," ucap gadis itu."Sebaiknya kau duduk, dia bukan pembunuh," kata Ki Bonggol dengan suara yang tertahan di tenggorokannya.Intan mengalah, dia tidak tahu kenapa dia mengalah pada lelaki tua yang bicara itu, seolah ada ikatan bathin antara dia dengan Ki Bonggol."Nek! Siapa dia?" tanya Intan berbisik pada nyai Rara."Tanyakan saja sendiri, dia pasti akan jawab," jawab nyai Rara."Aku adalah kakekmu intan, ayah dari ibumu," jawab Ki Bonggol menjawab pertanyaan Intan yang bertanya pada nyai Rara."Kakek? Ayah ibu?" tanya Intan tidak yakin dan dia malah mena
Di tengah-tengah sebuah hutan yang cukup rimba, berdiri sebuah perguruan yang sudah cukup terkenal di dunia persilatan.Perguruan itu bernama Perguruan Matahari, dan itu merupakan perguruan yang sudah berdiri selama ratusan tahun. Selama ratusan tahun ini, Perguruan itu selalu berada di puncak dunia persilatan, namun sejak beberapa tahun belakangan ini, perguruan itu mulai alami kemunduran, karena mereka tak memiliki murid-murid berbakat.Selain itu, Ketua besar perguruan itu juga tidak sekuat ketua-ketua Perguruan sebelumnya, hingga ketua perguruan itu tak terlalu dihargai di dunia persilatan.Di salah satu sudut perguruan itu. Bukkkk!!Seorang pemuda berusia lima belas tahun didorong, hingga tubuhnya terjerembab ke jatuh ke tanah. "Dasar bodoh! Untuk apa kau berada di sini, jika tidak mampu bertahan dari kami?" "Apa salahnya?" teriak pemuda itu. Plakkkkkk!Jawaban untuk pertanyaan anak muda adalah sebuah tamparan yang sangat keras, saking kerasnya itu membuat seluruh tubuh anak...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments