Maha Dimensi

Maha Dimensi

By:  Alen D.  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
17 ratings
29Chapters
2.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Maha Dimensi atau Affandra Bhaumik adalah seorang pria yang bukan seorang manusia, bukan juga malaikat dan sudah hidup selama hampir 10.000 tahun. Akan tetapi, untuk usia dunia manusia, dia masih berusia 35 tahun. Dunia tiga dimensi; dimensi terang, dimensi biru dan dimensi gelap yang berada di bawah kendali sang Maha. Hingga satu malam, 20 tahun sebelum masa berakhirnya kehidupan Maha sebuah malapetaka muncul, satu makhluk dari dunia Gelap berhasil memasuki dunia Biru –dunia manusia-. Dalam pengejaran pasukan penjaga dimensi Bumi, makhluk itu melepaskan kekuatannya pada seorang anak kecil, tidak lain adalah seorang manusia. Maha kehilangan jejak si makhluk Gelap. 20 tahun berikutnya, anak kecil bernama Deolinda itu tumbuh menjadi seorang wanita manis dengan kekuatan yang dia bawa dan selalu menjadi rahasia untuk diri sendiri dan Tuhan. Namun, di usia dewasa itulah kehidupannya mulai berjalan. Sejak menjadi karyawati di Bhaumik Group, sebagai pegawai Divisi Human Capital, Deolinda mulai harus berhati-hati memakai kekuatannya. Karena seseorang berhasil mengetahui aktivitas di luar kemampuan seorang manusia. Berhasilkah Maha menemukan si anak tersebut? Bagaimanakah kisah Maha dan takdirnya? Akankah Maha menyelesaikan tugasnya dengan baik? Lalu, bagaimana dengan Deolinda, bisakah dia melewati kesulitan dalam mengendalikan kekuatannya? Follow @alend1100 ya.

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Pua
keren banget
2022-02-26 18:37:14
0
user avatar
Zila Aicha
astaga.. aku baru baca blurb aja udah langsung penasaran.. lanjut baca.. kantongi dulu
2022-02-25 10:22:24
1
user avatar
Diganti Mawaddah
Pembukaannya saja udah cakep, semangat Kak
2022-02-05 10:47:40
1
user avatar
Roesaline
Bahasanya enak, tulisannya rapi keren aku pingin baca terus...
2022-02-02 19:53:38
1
user avatar
Natalius Abidin
Sereeeem. Up lagi, Om!
2022-02-01 19:36:38
1
user avatar
Rezquila
Keren Kak, the best ini mah ...
2022-01-28 06:14:54
1
user avatar
Erluthh
Baca blurb nya aje dah merinding ini
2022-01-09 16:52:54
1
user avatar
Bait Rindu
Keren. pembukaan yang fantastis
2022-01-08 00:43:38
1
user avatar
HeNov
Bagus ka... Lanjooottt
2021-12-04 21:08:17
1
user avatar
Nie Nie
Dapat rekomendasi novel ini. Asik isinya beda. upnya 2 bab akan lebih puas bacanya.
2021-11-11 13:48:03
1
user avatar
Rai Seika
Ceritanya menarik, alurnya bagus mengalir
2021-11-04 14:02:58
1
user avatar
VicaChu31
Covernya keren... Semangat selalu kak berkarya
2021-11-03 18:00:46
1
user avatar
Vanda Anastasia Adam
up yang banyak Thor selalu di nanti
2021-11-03 17:52:00
1
user avatar
Cadburry♥
Gila seru banget sih ini, semangat thor T_T
2021-11-03 17:50:06
1
user avatar
Esi Apresia
authorr upnya banyakin bisaaa .... Maha tunjukkan dirimu .... penasaran akuh
2021-11-02 14:47:20
1
  • 1
  • 2
29 Chapters

Murka Sang Maha

“Kembali kau, Makhluk Gelap. Tempatmu bukan di sini. Hanya manusia dan “mereka” saja yang kuizinkan untuk tinggal di tempat ini! Kau tahu ini bukan tempatmu. Berani sekali kau lari dari hukuman dan memasuki daerah terlarang untukmu dan kaummu!”Suara itu terdengar memekakkan telinga. Ditengah-tengah pengejaran, suara penuh amarah membuat Mafalda Ofelia mulai ketakutan. Namun, tak ditunjukkan sedikit pun rasa takut itu. Berlari dan terus belari, napas tersengal dan lelah mulai mendera. Deru napas yang berkejaran serta memikirkan cara untuk melarikan diri membuat Mafalda semakin lelah.“Nam!” Mafalda mengumpat dengan bahasa dari asalnya, Dimensi Gelap.“Kau mengucapkan kata sial untuk siapa? Mengumpat dengan bahasa yang hanya dimengerti oleh duniamu saja.” Suara itu kembali mengejek Mafalda, serta tawa mengerikan yang semakin membuat makhluk mana pun ketakutan.“Diam kau, Sang Maha! Kalau berani
Read more

Gadis Kecil dan Om Kaki Panjang

“Aaa … sakit ….” Gadis kecil itu berteriak kesakitan.Tak dapat menahan rasa sakit di seluruh tubuh hingga ke tulang-tulang. Entah apa penyebabnya, dia membuka mata dan menatap wajah indah yang berdiri tepat di hadapannya. Wajah mereka sejajar dan saling menatap.“Kenapa wajahmu kecil sekali?” tanya Mafalda dengan suara lemah. “Dan, kau ….”“Mafalda Ofelia, apa yang kau lakukan?” Belum selesai Mafalda dengan rasa ingin tahunya, Maha kembali berteriak dengan garang.Mafalda mengedarkan pandangan, mencari-cari asal suara itu. Nihil, tak ada seorang pun di sana. Sedetik kemudian, pendengaran pun ditajamkan. Dia membelalak ketakutan begitu menyadari siapa yang datang menghampiri mereka.“Sakit,” rintih kecil suara seorang anak perempuan yang kesakitan dengan kepala yang masih dalam cengkeraman kuat sosok asing di hadapannya. “Lepaskan. Maafkan aku. Aku tidak bersalah
Read more

Yang tak Diduga

Di tahun 2021, 20 tahun setelah malam mencekam itu ...Deolinda menatap bangga salah satu gedung pencakar langit yang berdiri tepat di depan mata. Menarik napas dan kemudian mengembuskan perlahan, membawa masuk udara pagi ke paru-paru.“Sudah sebulan aku bekerja di sini. Siapa yang menolak untuk bekerja di tempa ini? Head office Bhaumik Group, perusahaan multinasional,” monolog Deo dengan senyum kebanggaan pada wajah cantiknya.“Hari ini presdir bakalan memilih CEO untuk supermarket BigMart.”“Aku penasaran siapa yang akan jadi CEO di sana. Semoga saja Pak Dewingga yang terpilih. Jangan sampai si penjilat Rihana.”“Aduh, Pak Dewingga jangan ke mana-mana, deh. Cukup jadi asisten pribadi Pak Affandra saja. Biar si Rihana yang pergi. Hilang satu perempuan bermuka dua dari gedung ini.”Suara-suara hati pegawai HO Bhaumik Group terdengar di telinga Deo. Sangat jel
Read more

Petak Umpet

“Pergi dari sana, Bajingan. Jangan mengganggu wanita itu. Kau pergilah ke kantor polisi, serahkan diri dan buat pengakuan akan memerkosa anakmu sendiri.”Deolinda yang tanpa sengaja mendengar perkataan hati seorang pria tua dan tak bermoral langsung memberikan perintah dan mengendalikan pikiran. Usaha Deolinda berhasil, tapi, tanpa se-pengetahuannya, ada sosok lain yang mendengar perintah itu.Deolinda masih fokus pada kejadian ini. Otak yang bisa membaca pikiran orang lain menerima ketakutan dari seorang gadis yang tengah berteriak dan berdoa mencari pertolongan. Deolinda yang mengetahui itu tentu saja tak tinggal diam, dia mengendalikan pikiran si pria tua dan memerintahkan untuk menyerahkan diri ke pihak berwajib. Pria itu menuruti dan dengan sadar –atas kendali- dia menyerahkan diri.Deolinda menarik napas lega, kali ini pun berhasil. Setidaknya, dia menolong seorang wanita dan masa depannya pun terselamatkan. Deolinda pun tersenyu
Read more

Affandra Bhaumik

Dewingga tak menemukan apa pun. Setelah hari di mana dia mencari pemilik Mireco, rasa penasaran tak pernah hilang, begitu pun pada Maha. Yang bisa dilakukannya hanya menunggu. Untuk bertanya pada Sang Pencipta, bisa saja dilakukan, tapi, bukan Maha yang menentukan, melainkan Sang Pencipta sendirilah yang akan datang pada dia sewaktu-waktu.“Tak bisakah Anda meminta bertemu dengan Sang Pencipta, Maha? Tanyakan pada-Nya tentang wanita pemilik Mireco,” pinta Dewanggi pada Maha saat mereka berjalan menuju lift.“Kalau saja permintaan itu gampang, sudah kulakukan sejak 20 tahun yang lalu,” jawab Maha sambil memasukkan kedua tangan ke dalam kantung celana.“Apa sekarang Anda akan tetap menunggu lagi, Maha?” tanya Dewingga setelah mereka masuk ke dalam lift.“Ya. Aku akan memberikan dia kesempatan. Untuk sekarang ini, tidak perlu memaksa. Bisa saja dia masih merasa terkejut dengan apa yang terjadi. Akan
Read more

Hal yang Mengejutkan

Deo melangkah dengan pasti tanpa keraguan sedikit pun. Langkahnya terhenti tepat di depan pintu ruang kerja Dewingga, menarik napas sejenak dan memasang kembali indera ke-enamnya.“Sedikit curang harusnya ‘gak masalah, ‘kan?” tanya Deo pada diri sendiri, memastikan keadaan sekitar.“Pak Wingga masih di ruangan Pak Affandra, aku masih bisa santai sedikit dan punya waktu kasih minuman ini. Malam ini Pak Wingga akan menghabiskan malam bersamaku. Dinda bukan lagi administrasi biasa.”Astaga, Bu Dinda yang terkenal paling sopan ternyata cuma kedok doang! Dalam hati Deo berkata. Tak percaya apa yang baru saja dia tahu.“Si Kirana pasti kalah satu langkah dariku. Pak Affandra tak tersentuh. Tak ada rotan akar pun jadi, kata pepatah begitu, ‘kan?”Dinda administrator dari Dewingga sibuk dengan pikirannya untuk melakukan rencana penjebakan.“Ck! Dasar ya. Apa bagus
Read more

Tidak Masuk Akal

Dewingga menatap tak percaya adegan yang sedang tayang langsung. Tepat di depan mata, tangan Maha menjulur dengan senyum terukir di bibir.“Pak ....” Dewingga menatap Maha dengan pertanyaan yang tergambar di bola mata.Maha menoleh, “Lihat saja.”Deolinda yang masih mencerna apa yang baru saja dia lihat, menatap uluran tangan kanan Maha. Mata yang kosong dan otak yang berpikir keras.“Berdirilah,” ucap Maha lagi. “Dan lihat sekelilingmu.”Deolinda mengikuti perintah Maha dengan kepala yang terangkat perlahan seraya tangan menerima bantuan dari si bos besar.“A-apa ini?” tanya Deolinda setelah dia melihat sekeliling.“Ini dinamakan Vehritio,” jelas Maha.“Ap ... apa ....” Deolinda terhenti saat Maha merentangkan kedua tangannya.“Maha.” Dewingga mencoba memotong.Maha menunjukkan wujudnya yang bukan manusia, wuj
Read more

Berita Lain

“Tidak perlu kau suruh. Aku sudah punya sejak tahun 1925. Dunia hiburan sudah sejak lama sekali kumiliki. Jadi, tidak perlu kau suruh atau pun kau pinta, aku sudah memilikinya.”Pernyataan Affandra membuat Deolinda terperangah. Malam sudah sangat larut dan dia masih sibuk menatap langit-langit kamar kosnya sambil mengolah setiap ucapan pria kaya raya itu.“Astaga!” pekik Deolinda yang sontak bangun dari rebahnya. “Tadi, kan. Aku keluar ruangan Pak Affandra ‘gak pamit?” Diam lagi sambil memikirkan hal yang mungkin terjadi. “Tolol,” makinya pada diri sendiri sambil mengacak-acak rambut.“Kalau besok aku dipanggil, ‘gimana? Terus dikasih SP? Masa iya, baru sebulan kerja aku langsung kena SP?” cerca Deolinda menyadari kebodohannya.Deolinda tidak tenang, kantuk berat sudah menyerang, tapi, otak masih menyuruh berpikir hal buruk karena perilaku negatif yang dilakukan pada atasan tertinggi
Read more

Iblis di Balik Wajah Tampan

Berusaha bersikap wajar di hadapan psikiater perusahaan memang pilihan terbaik saat ini. Wajah tampan, terlihat ramah dengan senyum memikat, tak disangka memiliki hati iblis. “Ini laporan “profiling” pegawai Departemen Service Quality, Bu ....” “Deolinda, Pak. Eh ... dokter,” respon Deolinda cepat. “Tidak perlu sungkan, Bu. Berhubung status saya di sini juga seorang pegawai, pakai bahasa formal saja.” Senyum ramah kembali diterima Deolinda. “Baik, Pak. Saya terima laporannya dan mohon diperiksa kemudian ditandatangani lembar serah terima berkas ini.” Deolinda berkeinginan untuk secepatnya keluar dari ruang kerja Dimas. Sungguh sangat tidak nyaman berada di ruangan seorang manusia berhati iblis. “Ibu terlihat buru-buru, ya?” tanya Dimas. “Maaf, Pak. Saya ada pekerjaan lain.” Deo berusaha untuk bersikap tenang. Dimas tertawa, “Apa Ibu takut kalau Pak Affandra cemburu?” “Hah? Apa maksudnya, Pak?” Deolinda bingung. “Semua orang tahu kok hubungan Bu Deo dengan Pak Affandra. Saya ‘
Read more

Big Boss yang Kejam

Kekhawatiran terbesar Maha, jika Deolinda nekad mencampuri urusan Dimas, masalah lain mungkin terjadi. Entah apa pun itu, firasat buruk Maha mengatakan dia harus melindungi Deolinda. “Mungkin ini tugas terakhirku. Perintahkan “ars verihtio” mencari gadis itu!” Maha menahan gelisah. “Jangan sampai kau salah memberikan instruksi kepada pasukan khusus itu. Suruh mereka mencari dari seluruh penjuru alam semesta. Jangan sampai luput.” “Baik, Maha,” balas Dewingga cepat. “Ingat! Jangan sampai rahasia tentang “mireco” milik Mafalda tercium oleh makhluk lain. Bukan hanya nyawa saja yang terancam. Kehidupan alam semesta akan menjadi berantakan.” Dewingga dan para pasukan khusus alam semesta memulai pencarian. Tak seperti biasanya, kesulitan demi kesulitan mereka hadapi hasil pun nihil. Ada yang menghalangi pencarian mereka, tak ada yang tahu siapa yang menghalangi mereka. “Maha, mungkin Nona Deolinda sudah berada di tangan mereka,” simpul Sarjan pengik
Read more
DMCA.com Protection Status