Mantan Suami Mengeluh Pasca Berpisah

Mantan Suami Mengeluh Pasca Berpisah

last updateLast Updated : 2025-02-23
By:   Kom Komala  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
14Chapters
209views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Awalnya Guntur sangat tergila-gila pada selingkuhannya. Sampai-sampai dia melepas istri yang bernama Talia, dan percaya diri menikahi pelakor itu. Tapi, siapa yang menyangka, pasca mereka (Guntur dan Talia) benar berpisah, Guntur malah mengeluhkan semuanya. Dia menyesal, bahkan dia cemburu pada mantan istrinya.

View More

Latest chapter

Free Preview

Diselingkuhi Lagi?

Diam-diam dia bersembunyi dan menyaksikan suaminya bermesraan dengan wanita lain.“Vilanya bagus banget, Mas!” “Iya, ini milik teman aku.” Sang pria menjawab, memeluk pinggang si wanita lebih erat, lalu mencium pelipis kekasihnya.“Oh iya, Mas, aku sudah beli barang yang aku lihatin ke kamu kemarin.” Si wanita memutar tubuhnya dan memeluk si pria dengan mesra. “Makasih ya, Mas, udah nurutin apa yang aku pengen.”“Iya, Sayang. Apa sih yang nggak buat kamu. Kamu itu segalanya bagi aku.” Si pria mencubit pelan dagu bulat wanita itu. Cukup! Keduanya bagai pengantin baru, dan Talia sudah tidak tahan lagi di tempat persembunyiannya.“Jadi begini kelakuanmu di belakangku, Mas?”Seperti tersengat arus listrik, sepasang peselingkuh itu menoleh ke sumber suara. Mereka yang sedang saling berpelukan itu spontan berjarak setelah melihat kemunculan istri Guntur, pria yang sejak tadi bermesraan dengan wanita lain tersebut.Tubuh Talia bergetar, tapi sepasang matanya tampak tidak gentar saat menata...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Marimar
Ketemu lagi sama cerita yang buat para bini emosi pengen jambak lakik... sumpah, Aku aja langsung emosi sama lakik sendiri...
2025-01-28 19:30:08
1
default avatar
maebudi3
......... bagus ceritanya kak, semangat
2025-01-26 09:31:37
1
14 Chapters
Diselingkuhi Lagi?
Diam-diam dia bersembunyi dan menyaksikan suaminya bermesraan dengan wanita lain.“Vilanya bagus banget, Mas!” “Iya, ini milik teman aku.” Sang pria menjawab, memeluk pinggang si wanita lebih erat, lalu mencium pelipis kekasihnya.“Oh iya, Mas, aku sudah beli barang yang aku lihatin ke kamu kemarin.” Si wanita memutar tubuhnya dan memeluk si pria dengan mesra. “Makasih ya, Mas, udah nurutin apa yang aku pengen.”“Iya, Sayang. Apa sih yang nggak buat kamu. Kamu itu segalanya bagi aku.” Si pria mencubit pelan dagu bulat wanita itu. Cukup! Keduanya bagai pengantin baru, dan Talia sudah tidak tahan lagi di tempat persembunyiannya.“Jadi begini kelakuanmu di belakangku, Mas?”Seperti tersengat arus listrik, sepasang peselingkuh itu menoleh ke sumber suara. Mereka yang sedang saling berpelukan itu spontan berjarak setelah melihat kemunculan istri Guntur, pria yang sejak tadi bermesraan dengan wanita lain tersebut.Tubuh Talia bergetar, tapi sepasang matanya tampak tidak gentar saat menata
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
Sore itu
Sore itu angin begitu kencang. Suaranya sampai membuat bising telinga Talia yang sedang tidak baik-baik saja. Lambaiannya mampu mengguncang tubuh entengnya yang sedang menguatkan diri menahan luka.Talia berkendara dengan mobil suaminya membelah jalan raya dengan begitu cepat. Kej@mnya angin, tak mampu membuatnya sejenak berhenti untuk menghangatkan diri dan mendinginkan isi kepala. Talia terus melaju agar dia secepatnya tiba di rumah. Guntur yang tadi sempat mengumpat dan mengatakan kata talak pun, kini seakan cemas dan khawatir. Dia yang telah berencana akan memadu kasih sepanjang hari dan malam bersama selingkuhannya, kini beralih pikiran ingin segera pergi.“Aku seneng istrimu sudah tahu, Mas. Talia memang harus faham dirinya itu siapa.” Dengan senyum penuh kemenangan perempuan bernama Ineu itu merangkul tubuh Guntur dari belakang. Tapi, apa yang dia harapkan berikutnya seperti lenyap.“Lepasin dulu, aku mau ngejar Talia.” Guntur mengurai pelukan wanita yang sejak tadi menemaniny
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more
Minta Bantuan Ibu
Talia pergi dari rumah itu. Dia tidak bisa mengendalikan emosi. Rasanya, kata maaf selama lima tahun bersama itu sudah cukup. Andai dia berikan lagi kesempatan, pasti Guntur akan melakukan hal yang sama lagi.Guntur mengejar Talia yang pergi hanya mengandalkan sandal jepit. Tidak ada motor apalagi mobil yang membantunya berlari. Dia hanya seorang diri.“Talia, jangan gil* kamu, ya? Kamu mau nyakitin hati orang tua kamu? Kalau kamu ketahuan mau cerai, mereka pasti akan sangat sedih. Kamu mau mereka sakit?”Di tepi gerbang Guntur menarik tangan istrinya dan bicara dengan suara keras. Tentu saja tetangga dekat rumah bila sedang ada di luar pun, pasti mendengar perdebatan mereka.“Luapkan saja amarah dan alasan kamu, Mas. Gak ada alasan lagi untuk aku bertahan. Aku sudah muak sama kamu!” tandas lagi Talia dengan nanar. Tangannya pun langsung melambai pada sosok pengendara ojek di kejauhan sana.“Arkh, kamu benar-benar, ya? Oke, silahkan saja kamu pergi! Aku gak akan merayu lagi agar kamu
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more
Ibu Mertua Yang Baik?
“Maaf, Ma, Talia sangat sakit hati. Dan ini bukan untuk kali pertama.” Lastri sudah tiba di rumah orang tua Talia. Tentu saja beberapa menit yang lalu dia sudah menjelaskan maksud kedatangannya. Dia percaya diri bahwa kali ini pun akan berhasil membujuk menantunya. Orang tua Talia yang tidak terlalu banyak ikut campur, memilih tetap diam sambil menyimak. Mereka juga belum begitu tahu banyak. Karena Talia belum sempat curhat segalanya. Lastri pun buru-buru datang sebelum membiarkan Talia terpengaruh oleh ibu dan ayahnya. “Pikiran tentang masa depan kalian, Talia. Guntur itu sudah mapan. Maaf, bukan membaguskan anak sendiri. Tapi, tidak banyak laki-laki yang punya pekerjaan bagus dengan gaji tinggi, Talia.” Lastri seperti seorang salesgirl yang terus mempromosikan putranya. Padahal di mata Talia, Guntur sudah jelek sejelek-jeleknya. “Maksud Mama, gaji Mas Guntur besar itu seberapa ya, Ma?” Alih-alih mendapatkan jawaban atas permintaan, Lastri malah dilempar pertanyaan tentang
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more
Gagang Sapu Melayang
Mendengar tuturan kalimat Talia yang diduga manis namun akhirnya malah terasa menyindir, sontak membuat dada Lastri terangkat habis. Paruh baya yang sudah tak memiliki suami itu kini membuat sorot matanya refleks menajam. Dia kecewa, kenapa bisa Talia mengeluarkan racun namun seperti dikemas oleh madu?“Oh, jadi seperti itu ya, Bu Lastri? Saya tidak pernah tahu selama ini kalau anak saya sering dipanggil ke rumah Bu Lastri untuk bantu-bantu. Sesering itukah? Ya ampun, Bu, saya saja gak berani kalau anak sudah berumah tangga. Kalau seperti itu, namanya bukan mantu harus berbakti. Jangan-jangan anak saya dijadikan pembantu ya? Pantas saja saya heran. Suami anak saya katanya manager, gajinya besar. Tapi di rumah anak saya yang besar kok tidak ada pembantu ya? Jadi begitu ceritanya?”Ibu Talia yang sejak tadi menahan kesal, kini akhirnya memberanikan diri membuka suara. Dia baru bisa bicara setelah tahu kenyataan putrinya diperlakukan selama ini. “Eh, Bu Titi jangan asal bicara ya? Kenap
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more
Gagal Membujuk? Ah ...
“Apa? Mama gagal bujuk Talia pulang?”Guntur mengangkat kasar tubuhnya yang sedari tadi duduk karena kesal dengan ibunya. Apa yang diharapkan nyatanya tidak bisa terjadi. Lastri tidak bisa membujuk Talia.“Ya mau bagaimana lagi, Tur? Sudahlah, Mama gak mau lagi ke sana. Muka mamamu ini mau ditaruh di mana? Tadi aja sama ibunya si Talia Mama malah diusir pakek sapu!” Lastri yang sempat membuat kesal anaknya itu kini tidak mau salah sendiri. Dia tidak ingin disalahkan karena tidak bisa mengembalikan keadaan.Guntur memijat kepalanya dengan keras. Satu tangannya berkacak pinggang, yang seakan-akan pasti ambruk kalau tak dipegangi dengan erat.“Mama tadi sudah pede akan bawa Talia pulang. Kok bisa jadi gagal? Mungkin drama Mama kurang kan?” pekik Guntur lagi.“Tahu ah, Mama juga pusing. Ngapain sih kamu pertahanin perempuan yang udah gak mau sama kamu. Ya sudah saja kamu cepet bawa yang baru. Pasti si Talia cemburu dan menyesal sudah tinggalin kamu!” Saran dan masukkan yang dikemas dala
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more
Belum Cerai Beneran, Sudah Pusing
“Tapi, kalau kamu nikah sama selingkuhan kamu itu, uang belanja Mama masih, kan? Gak akan dikurangi?”Tidak lain dan tidak bukan kekhawatiran Lastri hanyalah perihal uang bulanan. Guntur pikir ibunya itu mempermasalahkan apa. Tapi …“Ya ampun, Ma, cuma itu doang? Ya nggaklah, Ma. Malah Ineu kan kerja juga. Dia punya pemasukan, gak seperti Talia yang pengangguran. Kerjaannya cuma minta uang dari aku.” Guntur mengembuskan nafas dengan kasar.“Baguslah kalau begitu. Cepet-cepet aja kalian nikah, karena kamu juga musti ada yang urus. Si Ineu mau cerai juga sama suaminya?”“Iya, Ma. Dia kan gak cinta sama suaminya yang bloon itu. Cuma mau uangnya aja.”“Ya ampun, gak paham sama cinta anak zaman sekarang. Terserah deh, itu keputusan dan urusan kalian. Mama sekarang mau pulang dulu. Mama udah capek dan pegel. Mama mau istirahat. Awas, jangan minta Mama pergi ke rumah si Talia lagi. Malas Mama tuh!” celetuk Lastri dengan wajah yang masih menahan amarah pada keluarga besannya.Tapi, baru saja
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more
Alasan Untuk Tidak Memaafkan
Setelah kepergian ibu mertuanya, Talia masih belum bisa menenangkan diri. Menangis sesenggukan atas apa yang dialami berulang kali. Dia tidak pernah menyangka, Guntur akan berbuat hal memalukan dan menjijikan dengan orang yang sama berkali-kali.Kalau tadi dia bisa menghadapi ibu mertuanya dengan tegar, sekarang setelah sendiri, tidak bisa. Apa yang dilihatnya tadi, dan apa yang selama ini terjadi, tidak berhenti mengiang di kepala.“Yang sabar ya, Nak. Ibu dan bapak hanya bisa mensupport kamu. Bagaimana keputusan kamu sebenarnya? Apa kamu benar ingin bercerai?” Titi–ibu kandung Talia kembali membuka suaranya. Setelah sejak lama dia mendiamkan dulu putrinya itu. Mungkin memang sebentar butuh ketenangan. Tapi, sudah cukup. Mereka harus bicara Titi mendekat dan kini ikut duduk di tepi ranjang kamar Talia.Paruh baya itu mengelus lembut punggung putrinya yang sedang terluka hati. Ingin menenangkan, semoga putrinya bisa lebih baik.“Kalau Talia harus ceritakan semuanya, Ibu pasti akan s
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more
Talia Mual Karena ....
“Kamu kenapa, Nak? Apa jangan-jangan ….”Talia sudah faham apa yang dimaksud oleh ibunya. Membuat pikirannya kini terombang-ambing oleh dugaan yang bisa saja benar adanya.Tidak, bagaimana kalau dia tengah hamil? Bukankah selama ini juga Talia tidak memakai KB, karena sulit untuk memiliki keturunan? Ah, haruskah dalam keadaan seperti ini? Di saat rumah tangganya sudah terkoyak oleh orang ke tiga?“Bu, bagaimana ini? Bukan aku menolak rezeki Tuhan. Tapi ….” Talia yang matanya masih merah bekas air mata itu semakin cemas. Kalau benar positif hamil, bagaimana bisa pergi dari Guntur?“Kamu jangan cemas dulu. Ayok bawa Talia ke klinik sambil berobat, Bu. Takut juga Talia masuk angin atau kena asam lambung. Biar kita pastikan semuanya.”Atas saran dari bapaknya, Talia pun manut untuk pergi ke klinik kesehatan. ***Talia masuk ke dalam ruangan dokter. Dia pun menunggu hasil setelah diperiksa darah dan urine sebelumny
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more
Banyak Drama
Talia sebenarnya ingin mengusir Guntur. Karena pria itu pun telah menjatuhkan kata talaknya.Guntur main nyelonong masuk dan duduk di kursi rumah orang tua Talia. Entah apa yang akan dia katakan pada wanita yang secara hukum tetap masih jadi istrinya itu.Pria itu tidak datang dengan tangan kosong. Ada tas hitam ditentengnya. Mungkin akan pergi ke kantor, karena pakaiannya pun rapi. Hanya saja, kenapa harus ke rumah orang tua Talia dulu?Talia tidak duduk. Dia hanya berdiri karena malas harus menghadapi pria itu. Untuk menyodorkan minuman saja enggan. Biarkan, orang kaya tidak akan kekurangan air di jalan.“Ada apa kamu, Mas? Mau kasih undangan pernikahan?” ucap Talia lebih dulu, yang langsung dijawab kemudian oleh Guntur.“Aku beri kamu kesempatan sekali lagi, Talia. Kesempatan untuk kembali padaku. Bagaimana?”Pernyataan dan pertanyaan itu sontak membuat Talia heran bukan main? Kesempatan? Memang siapa di sini yang berbuat sal
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status