Anna dijual ibu tirinya dengan dalih untuk membayar utang biaya pengobatan sang ayah yang sebelumnya sakit sampai akhirnya meninggal. Tidak ingin dijual ke pria hidung belang, Anna kabur saat dipaksa melayani pria hidung belang itu. Ketika Anna kabur, dia bertemu pria berwajah dingin dengan tatapan tajam. Kai, pria dingin itu bersedia membantunya, tapi ternyata itu tidak gratis. Anna harus memberikan imbalan atas bantuan Kai. Lalu, akankah Anna memberikan imbalan yang diinginkan Kai, agar dirinya bebas dari pria hidung belang itu?
view moreSaat sore hari. Anna dan Kai pergi ke kantor polisi setelah mendapat informasi soal penetapan tersangka pada Justin.Anna sangat syok, dia tak menyangka Justin benar-benar terlibat kasus yang menjerat Rachel.Anna dan Kai sudah menunggu di ruang kunjungan, lalu beberapa saat kemudian Justin masuk ruang kunjungan dengan kedua tangan terborgol.Justin tersenyum pada Anna, lalu duduk berhadapan dengan Anna tapi tak bersikap ramah pada Kai.“Kamu benar-benar terlibat?” tanya Anna tak menyangka.Justin tersenyum tipis. “Aku sudah janji akan menjawab jujur, aku hanya berusaha jujur.”“Aku tidak terkejut,” ucap Kai.“Aku tidak meminta pendapatmu,” balas Justin ketus, “aku hanya berusaha menepati janjiku pada Anna.”Kai kesal. Dia menatap tajam pada Justin, apa Justin menyukai Anna?Anna benar-benar masih tak percaya, dia benar-benar tidak pernah membayangkan jika Justin benar-benar terlibat.“Bagaimana bisa?” tanya Anna meminta penjelasan.Justin mengalihkan pandangan dari Kai pada Anna. Dia
“Tunggu.” Anna mencegah Justin yang mau ikut polisi.Justin menghentikan langkah. Lalu membalikkan badan ke arah Anna begitu juga dengan polisi.“Ada apa?” tanya Justin sambil menatap Anna. Tatapan matanya memperlihatkan jika dia tak marah sama sekali pada Anna.Anna menghampiri Justin, dia berdiri tepat di hadapan atasannya itu.“Aku tidak tahu kamu bersalah atau bukan, aku hanya berharap kamu tidak terlibat karena meski mungkin kamu membenciku karena suamiku, tapi aku menganggapmu pria baik,” ucap Anna.Anna hanya tak ingin menambah musuh. Jika bisa dicegah dengan sikap baik, maka Anna akan berusaha meminimalisir kemungkinan Justin membencinya dan Kai.Justin tersenyum getir, dia tak menyangka jika Anna menganggapnya baik padahal awalnya Justin ingin memanfaatkan Anna.“Aku akan bicara jujur menjawab semua pertanyaan polisi,” ucap Justin, “terima kasih sudah memercayaiku,” imbuhnya.Anna mengangguk, lalu dia membiarkan Justin pergi dengan polisi.Semua staff di sana berdiri karena t
Di kota tempat Stefanie tinggal. Dia masih dirawat di rumah sakit yang dijaga ketat oleh beberapa bodyguard. Bahkan Reino dibuat tak bisa keluar masuk sembarangan, Reino ikut dipantau oleh pengawal bayaran Abraham.“Apa kamu anggap mamamu ini sebagai tahanan, Alex? Bagaimana bisa kamu memperlakukanku seperti ini?” Stefanie menatap datar pada Alex.Stefanie terkejut saat mengetahui kalau sudah dipindah kota saat pertama kali membuka mata. Bahkan saat dia menanyakan keberadaan dan kabar Anna, Alex langsung membentaknya.“Ini demi kesembuhan Mama, sebaiknya Mama nurut apa kata dokter agar pemulihan kesehatan Mama lebih cepat,” ucap Alex dengan tenang.Stefanie benar-benar tidak tahu, kenapa Alex berbuat demikian.“Apa kamu bahagia melihat mama terkurung di sini seperti orang yang sedang dihukum?” tanya Stefanie dengan tatapan dingin pada Alex.Alex tetap tenang. Dia membuka penutup tempat makanan milik Stefanie, lalu mengambil sendok.“Makanlah dulu,” kata Alex.Stefanie benar-benar tak
Kai pergi ke perusahaan Frederic setelah mengurus pekerjaan di perusahaan. Kedatangannya di sana tentu membuat semua orang heboh, apalagi semua orang sudah tahu kalau Kai yang membuat Rachel menjadi buronan.“Pak Frederic di ruangannya?” tanya Kai saat staff resepsionis menghampirinya.“Ada, Pak. Apa perlu saya hubungi dulu agar Pak Frederic tahu jika Anda datang? Anda belum membuat janji, bukan?” tanya resepsionis itu takut-takut.Kai tak menjawab. Dia mengayunkan langkah begitu saja menuju lift diikuti Tian di belakangnya.Kai dan Tian menuju lantai tempat ruangan Frederic berada. Dia tak mau membuang kesempatan menemui pria itu, Kai harus memastikan Frederic tidak berulah seperti Rachel.Saat sampai di lantai tempat ruangan Frederic berada, asisten pribadi Frederic langsung menghampiri.“Anda mau bertemu Pak Frederic?” tanya asisten itu.Kai hanya memberikan tatapan dingin.“Biarkan Pak Kai masuk,” ucap Tian seraya memberi isyarat agar asisten Frederic tidak mencegah.Pria paruh ba
Anna pergi menjemput Nindy di apartemen, setelahnya mereka pergi ke kantor polisi untuk menemui Mila.“Nindy.” Mila langsung memeluk saat bisa melihat putrinya itu lagi.“Ibu baik-baik saja di sini, kan? Tidak ada yang jahat di dalam, kan?” tanya Nindy begitu lega akhirnya bisa melihat sang ibu.“Iya, ibu tidak apa-apa. Tidak ada yang jahat,” ucap Mila seraya melepas pelukan agar bisa menatap pada Nindy.Anna hanya diam memandang Mila dan Nindy. Jika dibilang iri, ya kali ini Anna iri. Meski Mila jahat, tapi Mila sangat menyayangi Nindy. Dia iri karena Nindy mendapat kasih sayang begitu melimpah dari Mila terlepas dari semua sikap jahat keduanya.Anna tiba-tiba teringat Stefanie. Bagaimana kabar sang mama sekarang? Apakah sudah sadar? Apakah mendapatkan perawatan yang baik?Tanpa Anna duga, Mila dan Nindy menatap bersamaan pada Anna.Mila dan Nindy saling tatap sejenak, lalu Nindy berbisik kalau Anna sedih sebab ibu kandungnya tertusuk karena berusaha menyelamatkan Anna dari Rachel.M
Kai kembali ke kamar setelah menemui Eve dan Queen. Saat masuk kamar, dia melihat Anna yang ternyata sudah bangun.“Kamu dari mana?” tanya Anna sambil mengucek mata.Kai menghampiri Anna, lalu duduk di samping tepian ranjang sambil menatap Anna yang masih berbaring..“Mami baru saja datang bersama Queen. Mereka dari rumah sakit.”Anna langsung bangun saat mendengar kata rumah sakit. Dia menatap Kai dengan rasa penasaran.“Mami jenguk Mama? Bagaimana kondisi Mama?” tanya Anna.Anna sangat ingin melihat kondisi Stefanie, tapi dia tak mau melanggar janjinya. Dia tak mau Reino atau Stefanie mendapat masalah lain karena dirinya.Kai bingung cara menjelaskan pada Anna. Dia menggenggam telapak tangan istrinya itu, lalu mengusap punggung Anna dengan lembut.Anna menatap Kai yang tak langsung menjawab, hal ini membuat Anna semakin cemas jika terjadi sesuatu pada Stefanie.“Kai, apa Mama baik-baik saja?”Kai menatap Anna sambil tersenyum. “Kata Mami, mamamu belum sadarkan diri.”Anna terkejut.
Eve pergi ke rumah sakit bersama Queen. Saat sampai di depan kamar inap Stefanie dirawat, Eve dan Queen terkejut melihat dokter dan beberapa perawat di sana.Eve menerobos masuk karena panik dan takut terjadi sesuatu pada Stefanie. Ketika sampai di dalam, dia melihat Stefanie yang sedang dipindah ke brankar.“Dia mau dipindah ke mana?” tanya Eve.Reino menoleh ke arah Eve, begitu juga dengan Alex.Reino menatap pada Alex yang kembali fokus membantu perawat memindah Stefanie, lalu dia menghampiri Eve.“Alex memaksa untuk memindah ke rumah sakit di kota kami,” jawab Reino.“Tunggu!” Eve sangat terkejut. “Kondisi Stefanie belum membaik, kenapa harus dipindah?” tanya Eve keheranan.“Agar kami bisa terus menjaganya,” balas Alex.Eve dan Reino menoleh bersamaan pada Alex, lalu Eve menatap bingung.“Apa maksudnya? Anna dan kami di sini, memangnya kami tidak bisa menjaganya?” tanya Eve karena belum tahu masalah yang terjadi antara Alex dan anna.Alex tersenyum miring. Setelah berhasil meminda
Kai berada di ruang kerjanya untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda karena penyerangan yang membuat Stefanie terluka.Kai baru saja melakukan meeting online, saat Tian menghubunginya secara pribadi.“Ada apa?” tanya Kai setelah keluar dari room meeting.“Saya mendapat informasi dari rumah sakit yang menangani Rachel, Pak.”Kai menegakkan badan saat mendengar ucapan Tian.“Bagaimana?” tanya Kai waspada. Jangan sampai Rachel kabur lagi.“Rachel mengalami kelumpuhan karena benturan keras yang dialaminya. Polisi tadi datang ke perusahaan untuk melakukan investigasi dan meminta salinan rekaman Cctv yang terdapat di pos security.”Kai diam mendengarkan. Jika sopirnya terseret dalam masalah ini, maka dia yang akan turun tangan langsung.“Lalu?” tanya Kai meminta penjelasan lebih lanjut.“Untungnya, kamera Cctv menyorot langsung ke portal, sehingga saat mobil menabrak, tidak terlihat jelas, hanya terlihat bagian depan yang menabrak Rachel sampai terpental,” jawab Tian dari seberang panggil
Reino baru saja mengakhiri panggilan dari Kai. Dia menghela napas kasar dan frustasi dengan apa yang terjadi.Reino memandang ke pintu ruang perawatan, lalu melihat perawat datang membawa kantong darah untuk Stefanie.Reino diam sesaat, lalu dia berjalan menuju tempat Alex diambil darahnya. Dia masuk ke ruangan itu dan mendapati putranya duduk sambil memegangi lengan.“Apa kamu puas?” tanya Reino dengan tatapan tak senang.Alex menatap datar pada sang papa. “Apa Papa sekarang lebih memihak pada anak lain ketimbang anak sendiri?”“Hentikan sifat kekanak-kanakanmu itu. Keputusanmu menjauhkan Anna dari mamamu, akan membuat mamamu sedih,” ucap Reino mencoba memberi pemahaman.Alex ingin berdiri, tapi tubuhnya masih lemas karena banyak diambil darah. Dia menatap kesal pada ayahnya yang terus membela anak lain.“Aku berusaha menyelamatkan Mama. Papa tidak pernah tahu bagaimana sifat asli ayah wanita itu, kan? Dia sama seperti ayahnya, serakah dan hanya ingin harta Mama. Apa Papa tidak sadar
"Utang untuk biaya pengobatan ayahmu sangat besar. Aku tidak sanggup bayar, jadi sebagai anak, kamu harus membayarnya!"Anna menatap panik ibu tirinya sambil berusaha melepaskan cengkeraman yang begitu kuat di tangannya.Namun, ibunya tidak peduli meski Anna sudah meringis kesakitan, dan terus menyeretnya menyusuri lorong hotel yang sepi.Sejak kecil, Annalise Lindsey tumbuh bersama mendiang ayahnya, sebelum sang ayah menikah lagi dengan janda anak satu.Tiga tahun lalu, sang ayah mengidap kanker usus yang mengharuskannya menjalani pengobatan hingga menghabiskan banyak biaya, meski akhirnya tujuh hari lalu sang ayah meninggal."Ta-tapi kenapa di sini, Bu?""Tidak usah banyak tanya! Ada pria yang mau membayarmu, jadi lakukan saja tugasmu di dalam sana!"Anna membelalak, benar-benar tidak menyangka ibu tirinya akan menjualnya.Belum juga Anna membantah, dia sudah didorong masuk ke dalam sebuah kamar. Pintu langsung tertutup rapat."Bu, buka pintunya!" Anna mencoba menarik pintu itu agar ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments