Share

Tidak Punya Pilihan

Penulis: Aldra_12
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 10:09:18

Anna sangat terkejut. Istri kontrak, kenapa Kai memintanya menjadi istri kontrak? 

“Kenapa Anda ingin aku menjadi istri kontrak?” tanya Anna memastikan. Mungkinkah Kai hanya ingin ada yang memuaskan di atas ranjang, tanpa ada ikatan cinta tapi tetap sah di pandangan orang lain? Bisa saja begitu, mengingat Kai sepertinya bukan orang biasa.

Anna melihat Kai menatapnya datar, membuat Anna memegang jas yang tersemat di pundaknya semakin erat, takut jika pria itu tiba-tiba menerkamnya.

“Apa kamu pikir punya hak bertanya? Satu lagi, jika kamu menolak, maka kukembalikan kamu pada pria tua itu.”

Anna sangat panik. Dia harus bagaimana? Kalau Anna menolak permintaan Kai, maka dia harus melayani pria hidung belang tadi, lalu bagaimana dengan nasibnya setelah itu? Bagaimana juga pandangan Alvian–kekasih Anna, jika tahu dia sudah tidak perawan karena dijual ibu tirinya, tapi jika dia menjadi istri kontrak Kai, tetap saja dia mungkin tidak akan perawan lagi setelahnya. Apa yang harus Anna lakukan?

“Kamu tidak berhak berpikir atau mengajukan syarat. Jika tidak mau, aku akan memanggil pria itu lagi. Kamu bukan tanggung jawabku,” ancam Kai seraya memutar tubuh untuk melangkah pergi.

Anna sangat panik. Dia langsung menahan lengan Kai, membuat pria itu menghentikan langkah. Anna tidak punya pilihan, meskipun dia berhasil kabur, ibu tirinya pasti akan menjualnya lagi kalau Anna pulang.

“Tunggu!” Anna menahan lengan Kai seraya menatap panik pada pria itu.

Kai menoleh pada Anna, ekspresi wajah datar dan dinginnya memang membuat siapa pun akan panik dan cemas sepanjang waktu.

“Ba-baik, hanya dua tahun, kan?” tanya Anna memastikan.

Setelah Anna mengatakan itu, Kai menerima sebuah pesan. Pria itu tak langsung menjawab pertanyaan Anna, tapi memilih membaca pesan dari pria tadi yang meminta 500 juta untuk membayar Anna.

Anna melepas lengan Kai yang terlihat serius. Pria itu mengetik pesan, lalu setelahnya kembali menatap pada Anna.

“Kamu pikir bisa mengganti uang ini dalam satu minggu?” Kai memperlihatkan nominal uang yang baru saja ditransfernya ke pria hidung belang tadi.

Anna menelan ludah. Dia benar-benar tidak punya pilihan, bahkan menjual diri pun tidak akan membuatnya mendapatkan uang sebesar itu.

“Kamu sudah sepakat, utangmu lunas setelah dua tahun. Mulai malam ini, kamu harus tinggal di rumahku.” Kai bicara tanpa membuat pilihan untuk Anna, karena dia mau Anna menuruti semua perintahnya.

Anna kembali terkejut, dia ingin membantah tapi urung saat melihat tatapan datar Kai. Akhirnya dia hanya bisa tertunduk lesu, pasrah. Mungkin memang harus begini nasibnya.

“Tapi, aku ingin mengambil barang-barang pribadiku di rumah lebih dulu,” ucap Anna ragu-ragu jika permintaannya akan diterima.

“Ayo!”

Anna menatap pada Kai, tidak menyangka pria itu mengabulkan keinginannya.

Anna pergi bersama Kai diantar sopir pribadi pria itu. Sepanjang jalan menuju rumahnya, Anna hanya tertunduk seraya meremas jemarinya berulang kali. Dia memikirkan, bagaimana nasibnya setelah menjadi istri kontrak Kai, apakah dia akan diperlakukan layaknya istri atau seperti budak pemuas nafsu saja?

Mobil itu akhirnya sampai di tepi jalan depan rumah sederhana milik ayah Anna. 

Anna membuka seatbelt, tapi sebelum turun, suara Kai membuat Anna berhenti membuka pintu mobil.

“Jangan berpikir kabur atau kamu akan menyesal!” ancam Kai.

Anna menatap pada Kai yang bicara tanpa memandangnya. Dia mengangguk sambil membalas, “Iya, aku tahu.”

Anna turun dari mobil. Dia berjalan menuju rumahnya dengan perasaan cemas, takut jika ibu tirinya mengamuknya.

Saat akan membuka pintu, Anna mendengar suara tawa sang ibu dan kakak tirinya. Mereka sepertinya sangat bahagia, padahal Anna harus berjuang mati-matian melawan pria yang hampir memperkosanya.

Air mata tiba-tiba luruh dari kelopak mata. Dia sakit hati dan sedih, kenapa nasibnya begini, bagaimana bisa ibu tirinya sangat tega padanya. Mungkin menerima menjadi istri kontrak bukanlah hal buruk, daripada dia harus terus dimanfaatkan ibu tirinya.

Anna menyeka air mata, lalu membuka pintu tanpa mengetuk.

Mila dan Nindy–kakak tiri Anna, sangat terkejut melihat Anna sudah pulang, apalagi Anna memakai jas pria.

“Kenapa kamu sudah pulang, hah? Kamu kabur!” Mila berdiri dan langsung mengamuk Anna.

Anna memalingkan muka dari Mila, tak sudi memandang wanita yang mengaku sebagai ibu tapi tega menjualnya.

“Jawab Anna! Kamu tidak punya mulut!” bentak Mila emosi.

Anna masih tak menjawab, membuat Mila semakin murka. Dia menghampiri Anna dengan cepat, lalu menarik tangan Anna dan mencengkramnya erat.

“Bagaimana bisa kamu kabur, hah?! Kamu mau mencelakai kami semua!” 

“Dasar tidak berguna! Sana kembali ke hotel, kamu harus melayani pria itu agar diberi uang sisa pembayarannya!” Mila menarik tangan Anna, ingin membawa anak tirinya itu ke hotel lagi.

“Aku tidak mau! Aku tidak mau dijual!” Anna memberontak. Dia melepas paksa tangannya dari cengkraman Mila.

“Beraninya kamu!” Mila melayangkan tamparan di pipi Anna.

Anna sangat syok. Dia memegangi pipinya yang terasa panas.

“Harusnya kamu seneng dibayar mahal. Pelacur saja tidak akan dibayar sebanyak itu, kamu ini bodoh!” maki Nindy.

Bola mata Anna membulat meski ada tetes air menggenang di sana. Pelacur, apa dia serendah itu.

“Aku bukan pelacur, aku tidak mau melayani siapa pun!” hardik Anna melawan.

“Terserah, tapi aku tidak mau mengembalikan uang yang sudah pria itu beri. Kalau kamu tidak mau melayaninya, ya kamu sana yang ganti,” ujar Nindy karena  uang yang diberikan akan digunakannya untuk shopping.

Anna benar-benar tak menyangka. Jadi, utang ayahnya hanya dalih agar ibu dan kakak tirinya bisa bersenang-senang.

“Kamu kabur ke sini hanya akan menambah masalah saja. Kami tidak akan mengembalikan uang yang sudah kami terima, lebih baik kamu kembali ke hotel. Siapa tahu pria tua itu puas lalu menjadikanmu sugar baby, bukankah hidupmu akan terjamin kalau kamu mau terus melayani pria tua itu.” Mila tersenyum miring setelah bicara.

Anna sangat syok. Dia benar-benar tak habis pikir dengan ibu tirinya itu, selama ini dia ikut mencukupi kebutuhan Mila, tapi kenapa Mila memperlakukannya seperti ini? Apa dia sebagai anak tiri tidak pernah berbakti?

Saat Mila dan Nindy terus memaki Anna, Kai masuk rumah itu hingga membuat Mila dan Nindy terkejut.

Anna terkesiap karena Kai ikut masuk.

“Siapa kamu?” tanya Mila dengan tatapan memicing.

Bab terkait

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tunangan

    Anna benar-benar tak menyangka Kai masuk ke rumah itu. Dia terus menatap pada Kai, sampai pria itu menghampiri lalu berdiri di sampingnya.“Siapa kamu?” tanya Mila dengan tatapan curiga. Dia lalu memperhatikan jas yang dipakai Anna, mungkinkah jas itu milik pria yang baru saja datang ini.“Tunangan Anna.”Anna terkejut, tunggu! Dia belum pernah menyebutkan namanya, dari mana pria ini tahu namanya?“Apa? Tunangan?” Mila tertawa mencibir.“Wah, Anna. Apa kamu membayar orang ini untuk bersandiwara?” tanya Nindy mencibir.Anna diam menahan rasa kesal dan emosi yang bercokol di dada.“Mulai saat ini, Anna akan tinggal bersamaku. Jika kalian berani menyentuhnya apalagi menjualnya lagi, kupastikan kalian akan tinggal di pinggir jalan setelahnya!” ancam Kai dengan tatapan mengintimidasi.Mila dan Nindy sangat terkejut, apalagi tatapan mata Kai begitu menakutkan.Kai menoleh pada Anna, lalu berkata, “Ambil barang pentingmu, tinggalkan pakaian yang kamu miliki. Kamu tidak membutuhkannya di ruma

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Istri Simpanan?

    Anna memandang bangunan di hadapannya. Setelah sarapan, Kai mengajaknya ke KUA, jadi dia benar-benar akan berakhir menjadi istri Kai, meski itu hanya sebuah kontrak pernikahan.“Ayo!” ajak Kai dengan suara dingin.Anna menoleh pada Kai. Dia mengangguk lalu berjalan mengikuti Kai.Anna tidak memiliki saudara kandung, sehingga Kai membayar penghulu untuk menikahkan mereka agar sah secara hukum.Anna tidak banyak bertanya, hanya menjawab saat penghulu bertanya. Dia benar-benar sudah tak ada rasa apa pun, semuanya terasa sama saja baginya. Dia memang mendambakan sebuah cinta dan pernikahan, tapi bukan pernikahan dingin seperti ini.“Kamu sudah resmi menjadi istriku, jadi apa pun yang terjadi, kamu harus mengikuti semua ucapanku, sesuai dengan perjanjian yang kamu sepakati.” Kai menyodorkan surat nikah mereka pada Anna.Anna memandang surat nikah itu, lalu mengambilnya dari tangan Kai.“Iya,” balas Anna lesu.Anna memandangi surat nikah itu. Dia tidak pernah menyangka akan menikah sekilat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Perkara Telur

    Keesokan harinya. Anna keluar dari kamar karena merasa lapar. Dia berjalan menuju dapur, ingin mencari sesuatu yang setidaknya bisa sedikit mengganjal perutnya.Namun, saat baru saja akan menginjakkan kaki di pintu dapur, Anna mendengar dua pelayan di dapur sedang membicarakan tentang dirinya.“Tidak tahu itu, Tuan. Kenapa membawa wanita seperti itu ke rumah? Ya, meski tidak jelek-jelek amat, tapi aku yakin dia itu wanita miskin.”“Betul, mana kayak sok polos begitu. Atau jangan-jangan dia merayu Tuan, makanya Tuan membawanya pulang. Kita tahulah, kalau Tuan itu sangat dingin ke semua orang, apalagi wanita. Ngapain juga tiba-tiba bawa wanita itu.”“Dih, amit-amit. Aku malas sekali jika diminta melayaninya.”Anna masih bergeming mendengarkan semua gunjingan itu. Anna menghela napas pelan, dia hanya ingin hidup tenang dan tidak mau membuat keributan di rumah itu sampai kontrak pernikahannya berakhir.Anna masuk dapur, saat itu dia melihat dua pelayan yang baru saja menggunjingnya langsu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Fakta Menyakitkan

    Anna menelan ludah saat menunggu jawaban Kai. Kenapa begitu menakutkan saat melihat tatapan dari pria itu.“Keluar dari pekerjaanmu!” Setelah memberi perintah, Kai berjalan menuruni anak tangga.Anna terkejut. Apa maksudnya itu?“Tunggu! Kenapa aku harus keluar dari pekerjaanku?” tanya Anna memberanikan diri karena jika dia tidak bekerja, lalu bagaimana caranya dia mencukupi kebutuhan hidupnya.Anna melihat Kai hanya diam. Dia tetap mengejar sampai mereka tiba di ruang makan.Anna menatap Kai yang tak membalas sama sekali ucapannya. Memangnya dia tidak berhak bertanya.“Duduk!” perintah Kai.Anna menarik kursi agak jauh dari Kai, lalu duduk di sana.“Duduk di sini!” perintah Kai seraya menatap tajam pada Anna yang duduk jauh darinya.Anna berdiri lagi, lantas berjalan menuju kursi yang Kai maksud. Dia lantas menarik kursi kemudian duduk di sana.“Aku tidak bisa jika harus berhenti bekerja. Aku juga perlu bekerja untuk mencukupi kebutuhanku,” ujar Anna langsung menyampaikan keberatanny

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Dijual Ibu Tiri

    "Bu, kenapa mengajakku ke sini?" Anna menatap panik saat Mila—ibu tiri Anna, memaksanya pergi ke salah satu kamar di sebuah hotel.Ayahnya baru meninggal satu Minggu yang lalu, tapi ibu tirinya tiba-tiba mengajak Anna ke hotel, tentu saja hal ini membuat Anna takut."Utang untuk biaya ayahmu waktu berobat sangat besar. Aku tidak sanggup bayar, jadi sebagai anak, kamu harus membayarnya."Tunggu, apa maksudnya membayar? Tapi kenapa di hotel?Annalise Lindsey berumur 29 tahun, sejak kecil dia tumbuh bersama mendiang ayahnya. Lima belas tahun lalu sang ayah menikah dengan janda anak satu setelah lama hidup hanya berdua dengan Anna, lalu tiga tahun lalu sang ayah mengidap kanker usus yang mengharuskan ayahnya menjalani pengobatan hingga menghabiskan banyak biaya, meski akhirnya tujuh hari lalu sang ayah meninggal."Tapi kenapa di sini?" Anna bingung."Sudah, tidak usah banyak bicara! Ada pria yang mau membayarmu, jadi lakukan saja tugasmu di dalam sana!”Anna benar-benar sangat tidak menya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Menjadi Istri Kontrak

    Anna menatap penuh harap agar pria di depannya membantu, meskipun Anna juga tidak tahu apakah pria itu baik atau tidak.“Kumohon, Tuan. Tolong aku.” Sekali lagi Anna memelas dengan ekspresi wajah ketakutan, apalagi pakaiannya juga berantakan.“Kemari kamu, Jalang!” Pria hidung belang tadi hendak menggapai tangan Anna.Namun, siapa sangka jika pria yang ada di lift tiba-tiba keluar lalu menarik tangan Anna. Memosisikan diri di antara Anna dan pria hidung belang tadi.Pria tua itu terkejut. Dia menatap tak senang pada pria yang sudah mengganggunya.“Hei, anak muda. Menyingkir dari sini dan serahkan dia. Dia itu milikku, kalau kamu mau wanita, sana cari di klub malam!” hardik pria itu.Tatapan tajam pria yang diminta tolong Anna terasa begitu menusuk, bahkan pria tua mata keranjang tadi sampai menelan ludah susah payah.“Pergi!” Bariton suara pria bernama Kaisar Raffasya Bramanty itu terdengar dalam dan tegas.“Pergi? Kamu pikir aku ini bodoh! Jangan menakutiku dengan tatapanmu itu. Aku

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Fakta Menyakitkan

    Anna menelan ludah saat menunggu jawaban Kai. Kenapa begitu menakutkan saat melihat tatapan dari pria itu.“Keluar dari pekerjaanmu!” Setelah memberi perintah, Kai berjalan menuruni anak tangga.Anna terkejut. Apa maksudnya itu?“Tunggu! Kenapa aku harus keluar dari pekerjaanku?” tanya Anna memberanikan diri karena jika dia tidak bekerja, lalu bagaimana caranya dia mencukupi kebutuhan hidupnya.Anna melihat Kai hanya diam. Dia tetap mengejar sampai mereka tiba di ruang makan.Anna menatap Kai yang tak membalas sama sekali ucapannya. Memangnya dia tidak berhak bertanya.“Duduk!” perintah Kai.Anna menarik kursi agak jauh dari Kai, lalu duduk di sana.“Duduk di sini!” perintah Kai seraya menatap tajam pada Anna yang duduk jauh darinya.Anna berdiri lagi, lantas berjalan menuju kursi yang Kai maksud. Dia lantas menarik kursi kemudian duduk di sana.“Aku tidak bisa jika harus berhenti bekerja. Aku juga perlu bekerja untuk mencukupi kebutuhanku,” ujar Anna langsung menyampaikan keberatanny

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Perkara Telur

    Keesokan harinya. Anna keluar dari kamar karena merasa lapar. Dia berjalan menuju dapur, ingin mencari sesuatu yang setidaknya bisa sedikit mengganjal perutnya.Namun, saat baru saja akan menginjakkan kaki di pintu dapur, Anna mendengar dua pelayan di dapur sedang membicarakan tentang dirinya.“Tidak tahu itu, Tuan. Kenapa membawa wanita seperti itu ke rumah? Ya, meski tidak jelek-jelek amat, tapi aku yakin dia itu wanita miskin.”“Betul, mana kayak sok polos begitu. Atau jangan-jangan dia merayu Tuan, makanya Tuan membawanya pulang. Kita tahulah, kalau Tuan itu sangat dingin ke semua orang, apalagi wanita. Ngapain juga tiba-tiba bawa wanita itu.”“Dih, amit-amit. Aku malas sekali jika diminta melayaninya.”Anna masih bergeming mendengarkan semua gunjingan itu. Anna menghela napas pelan, dia hanya ingin hidup tenang dan tidak mau membuat keributan di rumah itu sampai kontrak pernikahannya berakhir.Anna masuk dapur, saat itu dia melihat dua pelayan yang baru saja menggunjingnya langsu

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Istri Simpanan?

    Anna memandang bangunan di hadapannya. Setelah sarapan, Kai mengajaknya ke KUA, jadi dia benar-benar akan berakhir menjadi istri Kai, meski itu hanya sebuah kontrak pernikahan.“Ayo!” ajak Kai dengan suara dingin.Anna menoleh pada Kai. Dia mengangguk lalu berjalan mengikuti Kai.Anna tidak memiliki saudara kandung, sehingga Kai membayar penghulu untuk menikahkan mereka agar sah secara hukum.Anna tidak banyak bertanya, hanya menjawab saat penghulu bertanya. Dia benar-benar sudah tak ada rasa apa pun, semuanya terasa sama saja baginya. Dia memang mendambakan sebuah cinta dan pernikahan, tapi bukan pernikahan dingin seperti ini.“Kamu sudah resmi menjadi istriku, jadi apa pun yang terjadi, kamu harus mengikuti semua ucapanku, sesuai dengan perjanjian yang kamu sepakati.” Kai menyodorkan surat nikah mereka pada Anna.Anna memandang surat nikah itu, lalu mengambilnya dari tangan Kai.“Iya,” balas Anna lesu.Anna memandangi surat nikah itu. Dia tidak pernah menyangka akan menikah sekilat

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tunangan

    Anna benar-benar tak menyangka Kai masuk ke rumah itu. Dia terus menatap pada Kai, sampai pria itu menghampiri lalu berdiri di sampingnya.“Siapa kamu?” tanya Mila dengan tatapan curiga. Dia lalu memperhatikan jas yang dipakai Anna, mungkinkah jas itu milik pria yang baru saja datang ini.“Tunangan Anna.”Anna terkejut, tunggu! Dia belum pernah menyebutkan namanya, dari mana pria ini tahu namanya?“Apa? Tunangan?” Mila tertawa mencibir.“Wah, Anna. Apa kamu membayar orang ini untuk bersandiwara?” tanya Nindy mencibir.Anna diam menahan rasa kesal dan emosi yang bercokol di dada.“Mulai saat ini, Anna akan tinggal bersamaku. Jika kalian berani menyentuhnya apalagi menjualnya lagi, kupastikan kalian akan tinggal di pinggir jalan setelahnya!” ancam Kai dengan tatapan mengintimidasi.Mila dan Nindy sangat terkejut, apalagi tatapan mata Kai begitu menakutkan.Kai menoleh pada Anna, lalu berkata, “Ambil barang pentingmu, tinggalkan pakaian yang kamu miliki. Kamu tidak membutuhkannya di ruma

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tidak Punya Pilihan

    Anna sangat terkejut. Istri kontrak, kenapa Kai memintanya menjadi istri kontrak? “Kenapa Anda ingin aku menjadi istri kontrak?” tanya Anna memastikan. Mungkinkah Kai hanya ingin ada yang memuaskan di atas ranjang, tanpa ada ikatan cinta tapi tetap sah di pandangan orang lain? Bisa saja begitu, mengingat Kai sepertinya bukan orang biasa.Anna melihat Kai menatapnya datar, membuat Anna memegang jas yang tersemat di pundaknya semakin erat, takut jika pria itu tiba-tiba menerkamnya.“Apa kamu pikir punya hak bertanya? Satu lagi, jika kamu menolak, maka kukembalikan kamu pada pria tua itu.”Anna sangat panik. Dia harus bagaimana? Kalau Anna menolak permintaan Kai, maka dia harus melayani pria hidung belang tadi, lalu bagaimana dengan nasibnya setelah itu? Bagaimana juga pandangan Alvian–kekasih Anna, jika tahu dia sudah tidak perawan karena dijual ibu tirinya, tapi jika dia menjadi istri kontrak Kai, tetap saja dia mungkin tidak akan perawan lagi setelahnya. Apa yang harus Anna lakukan?

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Menjadi Istri Kontrak

    Anna menatap penuh harap agar pria di depannya membantu, meskipun Anna juga tidak tahu apakah pria itu baik atau tidak.“Kumohon, Tuan. Tolong aku.” Sekali lagi Anna memelas dengan ekspresi wajah ketakutan, apalagi pakaiannya juga berantakan.“Kemari kamu, Jalang!” Pria hidung belang tadi hendak menggapai tangan Anna.Namun, siapa sangka jika pria yang ada di lift tiba-tiba keluar lalu menarik tangan Anna. Memosisikan diri di antara Anna dan pria hidung belang tadi.Pria tua itu terkejut. Dia menatap tak senang pada pria yang sudah mengganggunya.“Hei, anak muda. Menyingkir dari sini dan serahkan dia. Dia itu milikku, kalau kamu mau wanita, sana cari di klub malam!” hardik pria itu.Tatapan tajam pria yang diminta tolong Anna terasa begitu menusuk, bahkan pria tua mata keranjang tadi sampai menelan ludah susah payah.“Pergi!” Bariton suara pria bernama Kaisar Raffasya Bramanty itu terdengar dalam dan tegas.“Pergi? Kamu pikir aku ini bodoh! Jangan menakutiku dengan tatapanmu itu. Aku

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Dijual Ibu Tiri

    "Bu, kenapa mengajakku ke sini?" Anna menatap panik saat Mila—ibu tiri Anna, memaksanya pergi ke salah satu kamar di sebuah hotel.Ayahnya baru meninggal satu Minggu yang lalu, tapi ibu tirinya tiba-tiba mengajak Anna ke hotel, tentu saja hal ini membuat Anna takut."Utang untuk biaya ayahmu waktu berobat sangat besar. Aku tidak sanggup bayar, jadi sebagai anak, kamu harus membayarnya."Tunggu, apa maksudnya membayar? Tapi kenapa di hotel?Annalise Lindsey berumur 29 tahun, sejak kecil dia tumbuh bersama mendiang ayahnya. Lima belas tahun lalu sang ayah menikah dengan janda anak satu setelah lama hidup hanya berdua dengan Anna, lalu tiga tahun lalu sang ayah mengidap kanker usus yang mengharuskan ayahnya menjalani pengobatan hingga menghabiskan banyak biaya, meski akhirnya tujuh hari lalu sang ayah meninggal."Tapi kenapa di sini?" Anna bingung."Sudah, tidak usah banyak bicara! Ada pria yang mau membayarmu, jadi lakukan saja tugasmu di dalam sana!”Anna benar-benar sangat tidak menya

DMCA.com Protection Status