Agatha, adalah seorang tentara wanita, tiba-tiba dia mendapati dirinya masuk kedalam novel yang dia baca. Pahlawan wanita itu bernama sama dengannya. Pahlawan wanita dan pahlawan pria dijodohkan oleh orang tuanya. Karna pahlawan wanita tidak menerima pernikahannya dia slalu mencari keributan untuk bercerai. Tapi pahlawan pria tidak mau menceraikan. Pahlawan wanita tidak menerimanya dan kabur bersama mantan pacarnya. Dalam novel itu pahlawan wanita itu akan mati mengenaskan karna dijual oleh mantan pacarnya. Karna tidak mau mengalami hal seperti yang ada dinovel itu, Agatha mengubah alur ceritanya. Dia menggunakan sejarah yang dia ketahui untuk memanfaatkan kesempatan untuk menjadi istri militer dan menjadi kaya bersama. Gunakan uang yang dia peroleh untuk menjadi istri militer yang baik dan mendukung tentara. Adnan juga dikenal sebagai Raja Neraka Berwajah Hitam, tetapi di depan Agatha, dia menjadi pria yang lembut dan hangat. "Istri saya mudah tersinggung dan tidak tahan menghadapi kesulitan." "Istri saya benar dalam segala hal yang dia lakukan. Siapa pun yang menindasnya berarti menentang saya." "Istri saya..." Adnan slalu berbicara tentang istrinya setiap hari. Semua orang tercengang. Apa ini masih Raja Neraka berwajah hitam? Dia hanyalah seorang maniak yang menyayangi istrinya.
View More“Apa kamu tidak keberatan?”“Ibuku sudah bekerja keras selama bertahun-tahun. Jika ibuku bisa menemukan separuh dirinya di masa tuanya, Ibuku bisa menjalani sisa hidupnya dengan bahagia. Aku juga l akan sangat bahagia. Jadi, mengapa aku harus menolak?”Setelah mendapatkan jawaban Cakra, Agatha tahu apa yang sedang terjadi.Dia bisa melihat bahwa Bibi Inggrid juga mempunyai perasaan kepada Paman Fahar.Agatha keluar dari Pabrik Makanan Sihai dan masuk ke mobil.Adnan mengajaknya membeli beberapa hadiah untuk anak Cakra dan Bibi Inggrid lalu pergi ke rumah Cakra.Adnan tidak masuk.Karena ada banyak uang di dalam mobilnya. Mobil itu diparkir di bawah pohon tidak jauh dari sana. Agatha tiba hanya dalam beberapa langkah.Ketika Agatha tiba di rumah Cakra, ia melihat Bibi Inggrid sedang duduk di halaman sambil mencuci pakaian.Agarha berdiri di pintu dan memanggil, "Bibi."Inggrid mendongak dan melihat bahwa itu adalah Agatha, dan sudut mulutnya langsung melengkung ke atas."Agatha, kamu
Begitu Arham memasuki rumah, Yolan tidak bisa menahan diri untuk memberi tahu Ayahnya bahwa ingatan ibunya sudah pulih.Arahan sangat gembira mendengarnya.Fahira yang sedang membuat pakaian pun keluar dari kamar saat mendengar suara suaminya.Dia melihat suaminya sambil tersenyum."Istriku, apa kamu benar-benar sudah mengingat semuanya?"Fahira mengangguk."Bagus sekali, kamu akhirnya pulih. Aku juga merasa lega." Arham berkata sambil tersenyum."Ada kabar baik lainnya." Kata Kakek Abian sambil duduk di sofa.Arham menatap ayahnya."Kabar baik apa."Kakek Abian tidak bisa menyembunyikan ekspresi di wajahnya, "Kamu akan menjadi seorang kakek."Arham melirik Yolan yang berdiri di sampingnya, "Apa kamu hamil lagi?"Yolan menggelengkan kepalanya, "Tidak. Kakak iparku baru tahu kalau dia hamil. Sudah satu setengah bulan.""Agatha sedang hamil?""Ya. Kami semua berencana pergi ke Kota C untuk menemuinya. Apakah kamu punya waktu untuk ikut bersama kami pergi kesana?" Kakek Abian bertanya."
Udara disekitar tiba-tiba menjadi sunyi, dan tidak ada suara di ujung telepon.Fahira bertanya lagi, "Adnan, mengapa kamu tidak berbicara? Apa kamu tidak ingin ibu datang menemuimu?"Adnan kembali sadar, "Bukan seperti itu bu. Ibu, apakah Ibu mengingat semuanya?"Agatha yang berada di samping mendengarnya dan mendekat sambil menempelkan telinganya ke telepon."Ibu ingat. Ibu ingat segalanya."Hidung Adnan sakit karena gembira. "Bagus sekali, Bu. Ibu akhirnya sembuh."Agatha juga sangat senang.Saat dia hamil, hal-hal baik datang silih berganti. Ingatan ibu mertuanya susah kembali. Tidak ada yang lebih menyenangkan dari pada ini.Dia mengambil teleponnya dari tangan Adnan dan berkata, "Bu, ini Agatha. Aku dan Adnan sangat merindukanmu. Kapan Ibu akan datang? Aku dan Adnan akan menjemput ibu di stasiun kereta api." Ketika Fahira di ujung telepon mendengar Agatha mengatakan ini, matanya menyipit karena gembira. "Agatha, ibu harus bebicara dan meminta ijin kepada ayahmu dulu. Ketika wak
"Aku tahu apa yang lebih penting. Kamu tidak perlu begitu khawatir. Tempat pembelian berjalan dengan sangat baik, dan ada cukup banyak orang bahkan tanpa bantuanku." Agatha berkata sambil tersenyum.Dia memegang tangannya, "Aku sudah jauh lebih baik sekarang. Lebih baik kita lanjut makan siang kita yang tertunda. Sayang gendong aku kemeja makan."Keduanya kembali ke meja makan untuk makan.Ketika Agatha mencium aroma daging babi rebus, perutnya mulai terasa tidak nyaman lagi.Dia hanya mengerutkan kening, dan Adnan yang berhati-hati juga menyadarinya.Adnan dengan penuh perhatian menyingkirkan daging babi rebus darinya dan menutupinya dengan mangkuk kosong."Apa kamu tidak akan memakannya?" Agatha bertanya padanya dengan rasa ingin tahu."Tidak. Kamu akan mual lagi jika melihatnya.""Sayang sekali kalau tidak dimakan?""Tidak perlu banyak berpikir. Kamu harus makan dan banyak istirahat. Biarkan aku saja yang makan nanti." Adnan mengambil roti dan memberikannya padanya.Perhatian Adna
Fahar berkata sambil menatapnya dengan senyum lembut di wajahnya."Ceritanya sudah berakhir."Agatha merasa berat dalam hatinya setelah mendengar ceritanya. Demi kebahagiaan temannya, kepala sekolah berani melepaskan cintanya dan datang ke pegunungan sendirian.Dia mendedikasikan seluruh hidupnya untuk gunung ini dan memberikan seluruh cintanya kepada anak-anak di pegunungan ini.Orang yang memiliki cinta tanpa pamrih semacam ini pasti memiliki hati yang baik sampai berani melakukan hal ini.Agatha semakin mengagumi kepala sekolah."Apakah Paman tidak ingin mengungkapkan perasaanmu kepada Bibi?"Fahar tersenyum pahit. "Dia adalah istri temanku. Bagaimana mungkin aku mempunyai pikiran seperti itu?"Agatha ingat ketika dia berkunjung kerumah Inggrid, Inggrid mengatakan bahwa suamianya sudah meninggal."Dia sudah tidak ada lagi di sini, dan menurutku, pikiran Paman sangat salah. Paman rela mengalah untuknya, dan dia juga pasti bahagia jika Bibi bersama dengan Paman. aku pikir jika Bibi
Fahar memandang ke kejauhan dan memulai ceritanya. "Ettan, suaminya Inggrid dan aku sama-sama bergabung dengan tentara pada usia enam belas tahun. Kami bertempur dalam banyak pertempuran di unit yang sama dan mengalami beberapa pertempuran paling terkenal." "Kawan-kawan di sekitar kami terus mengorbankan nyawa mereka, dan kawan-kawan baru terus bergabung dengan kami. Begitu seterusnya. Aku berada di bawah tekanan psikologis yang besar karena aku tidak tahu kapan kami akan menjadi seperti mereka." "Meskipun Ettan seusia denganku, ia memiliki mentalitas yang kuat. Ia selalu menyemangatiku dan memberi aku keberanian dan kepercayaan diri." "Ia mengatakan kepadaku bahwa selama kami memiliki keterampilan menembak yang akurat dan tidak membuang satu peluru pun, kami akan mampu bertahan hidup hingga hari perang berakhir." "Ia adalah orang yang paling aku percayai, jadi aku melatih keterampilan menembakku dengan keras dan menganggap setiap pertempuran sebagai tempat latihan menembak u
Inggrid menghabiskan waktu yang sangat nyaman di tempat pembelian selama dua hari terakhir.Agatha juga slalu membawakan sarapan.Dia pulang bersama Agatha untuk makan siang dan makan malam.Setiap kali Fahar tidak mengajar, mereka akan berbicara dan mengobrol bersama.Dua hari kemudian, truk Sihai tiba.Inggrid melihat Cakra keluar dari mobil."Anakku sudah datang kesini. Sepertinya cucuku sudah kembali dari rumah bibinya. Sepertinya aku harus kembali."Setelah Inggrid datang, Fahar menjadi bersemangat dalam melakukan segala hal. Dulu, ia tidak mempunyai hobi lain kecuali mengajar, merekrut siswa, dan membantu anak-anak sekolah memperoleh lebih banyak ilmu.Hidupnya sangat damai dan membosankan. Pengalaman bertahun-tahun telah membuatnya tenang.Kedatangan Inggrid membawa musim semi ke dalam hatinya, yang sudah lama membeku dan terdiam. Hidup pun menjadi berwarna.Rasanya tubuhnya menjadi lebih muda. Dia seperti sudah kembali ke masa lalu yang indah.Sekarang setelah Fahar mendengar
Agatha melihat Adnan kembali.Gayatri dan yang lainnya tahu bahwa suami mereka juga sudah kembali.Mereka semua pamit untuk pulang.Inggrid juga melihat Adnan, dan dia keluar dari ruang tamu dengan gembira. Pemuda ini terlihat sangat energik. Dia sangat cocok untuk Agatha."Bibi, ini suamiku. Bibi bertemu dengannya di stasiun kereta. Apakah Bibi masih mengingatnya?"Adnan mengenakan seragam militer yang rapi, terlihat sangat tampan."Bagaimana mungkin Bibi bisa melupakan pria setampan dia?"Adnan juga mengingatnya.“Bibi, kakimu sudah pulih.”“Iya, Bibi sudah bisa berjalan sekarang.” Kata Inggrid sambil tersenyum."Dimana Tuan cakra?""Dia sudah pulang duluan. Bibi akan tinggal di sini selama dua hari." Kata Agatha."Ya, meskipun jalan di pegunungan tidak nyaman, pemandangannya sangat indah dan udaranya sangat sejuk. Bibi ingin tinggal di sini selama beberapa hari lagi."Inggrid sangat senang. Pasangan muda ini baik hati.Melihat interaksi pasangan muda ini, dia tahu bahwa pasangan m
“Kamu pasti mengalami masa-masa sulit selama bertahun-tahun.”“Tentu saja sulit, tetapi melihat anak-anak tumbuh hari demi hari, semua kesulitan itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kebahagian.”“Tahun-tahun itu pasti benar-benar sulit bagimu.”“Hari-hari sulit sudah berakhir. Semuanya baik-baik saja sekarang. Putra dan putriku sama-sama sangat sukses. Ngomong-ngomong, kamu seharusnya melihat putraku ketika dia datang ke sini. Dia sekarang memiliki pabrik makanan Sihai. Namanya Cakra. Dia memiliki hubungan kerja sama dengan tempat pembelian Agatha.”Wajah Fahar penuh dengan keterkejutan, “Apakah Cakra putramu?”“Ya. Kamu mengenalnya, kan?”“Aku tahu, dia pernah datang ke tempat pembelian Agatha saat pertama kali dimulai. Dia terlihat familier bagiku, tetapi aku tidak menyangka dia adalah putramu.”"Dia mirip ayahnya. Itulah sebabnya dia terlihat tidak asing bagimu. Apakah kamu masih ingat seperti apa rupa suamiku?"Fahar mengangguk. "Bagaimana mungkin aku tidak ingat? Kita ada
Bab 1"Sungguh keterlaluan! Kapten kita adalah orang yang baik. Bagaimana dia bisa bertemu wanita seperti Agatha?""Apalagi wanita itu melakukan hal ini setiap hari. Bagaimana mungkin Kapten Adnan, bisa tahan.”"Aku khawatir dengan apa yang kapten Adnan alami akhir-akhir ini. Musibah buruk selalu kapten Adnan terima, dan wanita itu tidak peduli dengan citra Kapten Adnan. Wanita itu slalu pergi ke militer untuk meminta cerai kepada Kapten Adnan dan mengancam untuk gantung diri jika Kapten Adnan tidak setuju.” “Ck, ck, ck, wanita itu sungguh kejam, dia pura-pura gantung diri, tapi fakta sebenarnya dia takut mati.""Aku heran, mengapa wanita itu slalu membuat keributan tentang perceraian setiap hari? Kapten Adnan memiliki latar belakang keluarga yang baik, karakter yang baik, dan temperamen yang baik. Penampilannya adalah salah satu yang terbaik di ketentaraan. Mengapa wanita itu tidak bisa melihatnya?"Percakapan di luar mengalir ke telinga Agatha."Aku mendengar bahwa wanita itu memil...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments