Home / Romansa / Istri Kontrak Sang Presdir / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Istri Kontrak Sang Presdir : Chapter 1 - Chapter 10

71 Chapters

Dijual Ibu Tiri

"Bu, kenapa mengajakku ke sini?" Anna menatap panik saat Mila—ibu tiri Anna, memaksanya pergi ke salah satu kamar di sebuah hotel.Ayahnya baru meninggal satu Minggu yang lalu, tapi ibu tirinya tiba-tiba mengajak Anna ke hotel, tentu saja hal ini membuat Anna takut."Utang untuk biaya ayahmu waktu berobat sangat besar. Aku tidak sanggup bayar, jadi sebagai anak, kamu harus membayarnya."Tunggu, apa maksudnya membayar? Tapi kenapa di hotel?Annalise Lindsey berumur 29 tahun, sejak kecil dia tumbuh bersama mendiang ayahnya. Lima belas tahun lalu sang ayah menikah dengan janda anak satu setelah lama hidup hanya berdua dengan Anna, lalu tiga tahun lalu sang ayah mengidap kanker usus yang mengharuskan ayahnya menjalani pengobatan hingga menghabiskan banyak biaya, meski akhirnya tujuh hari lalu sang ayah meninggal."Tapi kenapa di sini?" Anna bingung."Sudah, tidak usah banyak bicara! Ada pria yang mau membayarmu, jadi lakukan saja tugasmu di dalam sana!”Anna benar-benar sangat tidak menya
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Menjadi Istri Kontrak

Anna menatap penuh harap agar pria di depannya membantu, meskipun Anna juga tidak tahu apakah pria itu baik atau tidak.“Kumohon, Tuan. Tolong aku.” Sekali lagi Anna memelas dengan ekspresi wajah ketakutan, apalagi pakaiannya juga berantakan.“Kemari kamu, Jalang!” Pria hidung belang tadi hendak menggapai tangan Anna.Namun, siapa sangka jika pria yang ada di lift tiba-tiba keluar lalu menarik tangan Anna. Memosisikan diri di antara Anna dan pria hidung belang tadi.Pria tua itu terkejut. Dia menatap tak senang pada pria yang sudah mengganggunya.“Hei, anak muda. Menyingkir dari sini dan serahkan dia. Dia itu milikku, kalau kamu mau wanita, sana cari di klub malam!” hardik pria itu.Tatapan tajam pria yang diminta tolong Anna terasa begitu menusuk, bahkan pria tua mata keranjang tadi sampai menelan ludah susah payah.“Pergi!” Bariton suara pria bernama Kaisar Raffasya Bramanty itu terdengar dalam dan tegas.“Pergi? Kamu pikir aku ini bodoh! Jangan menakutiku dengan tatapanmu itu. Aku
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Tidak Punya Pilihan

Anna sangat terkejut. Istri kontrak, kenapa Kai memintanya menjadi istri kontrak? “Kenapa Anda ingin aku menjadi istri kontrak?” tanya Anna memastikan. Mungkinkah Kai hanya ingin ada yang memuaskan di atas ranjang, tanpa ada ikatan cinta tapi tetap sah di pandangan orang lain? Bisa saja begitu, mengingat Kai sepertinya bukan orang biasa.Anna melihat Kai menatapnya datar, membuat Anna memegang jas yang tersemat di pundaknya semakin erat, takut jika pria itu tiba-tiba menerkamnya.“Apa kamu pikir punya hak bertanya? Satu lagi, jika kamu menolak, maka kukembalikan kamu pada pria tua itu.”Anna sangat panik. Dia harus bagaimana? Kalau Anna menolak permintaan Kai, maka dia harus melayani pria hidung belang tadi, lalu bagaimana dengan nasibnya setelah itu? Bagaimana juga pandangan Alvian–kekasih Anna, jika tahu dia sudah tidak perawan karena dijual ibu tirinya, tapi jika dia menjadi istri kontrak Kai, tetap saja dia mungkin tidak akan perawan lagi setelahnya. Apa yang harus Anna lakukan?
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Tunangan

Anna benar-benar tak menyangka Kai masuk ke rumah itu. Dia terus menatap pada Kai, sampai pria itu menghampiri lalu berdiri di sampingnya.“Siapa kamu?” tanya Mila dengan tatapan curiga. Dia lalu memperhatikan jas yang dipakai Anna, mungkinkah jas itu milik pria yang baru saja datang ini.“Tunangan Anna.”Anna terkejut, tunggu! Dia belum pernah menyebutkan namanya, dari mana pria ini tahu namanya?“Apa? Tunangan?” Mila tertawa mencibir.“Wah, Anna. Apa kamu membayar orang ini untuk bersandiwara?” tanya Nindy mencibir.Anna diam menahan rasa kesal dan emosi yang bercokol di dada.“Mulai saat ini, Anna akan tinggal bersamaku. Jika kalian berani menyentuhnya apalagi menjualnya lagi, kupastikan kalian akan tinggal di pinggir jalan setelahnya!” ancam Kai dengan tatapan mengintimidasi.Mila dan Nindy sangat terkejut, apalagi tatapan mata Kai begitu menakutkan.Kai menoleh pada Anna, lalu berkata, “Ambil barang pentingmu, tinggalkan pakaian yang kamu miliki. Kamu tidak membutuhkannya di ruma
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Istri Simpanan?

Anna memandang bangunan di hadapannya. Setelah sarapan, Kai mengajaknya ke KUA, jadi dia benar-benar akan berakhir menjadi istri Kai, meski itu hanya sebuah kontrak pernikahan.“Ayo!” ajak Kai dengan suara dingin.Anna menoleh pada Kai. Dia mengangguk lalu berjalan mengikuti Kai.Anna tidak memiliki saudara kandung, sehingga Kai membayar penghulu untuk menikahkan mereka agar sah secara hukum.Anna tidak banyak bertanya, hanya menjawab saat penghulu bertanya. Dia benar-benar sudah tak ada rasa apa pun, semuanya terasa sama saja baginya. Dia memang mendambakan sebuah cinta dan pernikahan, tapi bukan pernikahan dingin seperti ini.“Kamu sudah resmi menjadi istriku, jadi apa pun yang terjadi, kamu harus mengikuti semua ucapanku, sesuai dengan perjanjian yang kamu sepakati.” Kai menyodorkan surat nikah mereka pada Anna.Anna memandang surat nikah itu, lalu mengambilnya dari tangan Kai.“Iya,” balas Anna lesu.Anna memandangi surat nikah itu. Dia tidak pernah menyangka akan menikah sekilat
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Perkara Telur

Keesokan harinya. Anna keluar dari kamar karena merasa lapar. Dia berjalan menuju dapur, ingin mencari sesuatu yang setidaknya bisa sedikit mengganjal perutnya.Namun, saat baru saja akan menginjakkan kaki di pintu dapur, Anna mendengar dua pelayan di dapur sedang membicarakan tentang dirinya.“Tidak tahu itu, Tuan. Kenapa membawa wanita seperti itu ke rumah? Ya, meski tidak jelek-jelek amat, tapi aku yakin dia itu wanita miskin.”“Betul, mana kayak sok polos begitu. Atau jangan-jangan dia merayu Tuan, makanya Tuan membawanya pulang. Kita tahulah, kalau Tuan itu sangat dingin ke semua orang, apalagi wanita. Ngapain juga tiba-tiba bawa wanita itu.”“Dih, amit-amit. Aku malas sekali jika diminta melayaninya.”Anna masih bergeming mendengarkan semua gunjingan itu. Anna menghela napas pelan, dia hanya ingin hidup tenang dan tidak mau membuat keributan di rumah itu sampai kontrak pernikahannya berakhir.Anna masuk dapur, saat itu dia melihat dua pelayan yang baru saja menggunjingnya langsu
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Fakta Menyakitkan

Anna menelan ludah saat menunggu jawaban Kai. Kenapa begitu menakutkan saat melihat tatapan dari pria itu.“Keluar dari pekerjaanmu!” Setelah memberi perintah, Kai berjalan menuruni anak tangga.Anna terkejut. Apa maksudnya itu?“Tunggu! Kenapa aku harus keluar dari pekerjaanku?” tanya Anna memberanikan diri karena jika dia tidak bekerja, lalu bagaimana caranya dia mencukupi kebutuhan hidupnya.Anna melihat Kai hanya diam. Dia tetap mengejar sampai mereka tiba di ruang makan.Anna menatap Kai yang tak membalas sama sekali ucapannya. Memangnya dia tidak berhak bertanya.“Duduk!” perintah Kai.Anna menarik kursi agak jauh dari Kai, lalu duduk di sana.“Duduk di sini!” perintah Kai seraya menatap tajam pada Anna yang duduk jauh darinya.Anna berdiri lagi, lantas berjalan menuju kursi yang Kai maksud. Dia lantas menarik kursi kemudian duduk di sana.“Aku tidak bisa jika harus berhenti bekerja. Aku juga perlu bekerja untuk mencukupi kebutuhanku,” ujar Anna langsung menyampaikan keberatanny
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Kolot dan Diselingkuhi

Kai sudah berada di ruang kerjanya. Dia sedang mendengarkan asistennya bicara, tapi sepertinya Kai tidak fokus.“Pak.” Tian–asisten Kai, menatap pada pria itu yang sejak tadi seperti melamun. Bahkan Kai tidak menanggapi perkataannya. “Apa ada masalah, Pak?” tanya Tian.Kai baru sadar dari lamunan, lalu segera membetulkan posisi duduknya.“Tidak ada,” jawab Kai.“Kalau tidak ada masalah di jadwalnya. Saya permisi dulu,” ucap Tian lalu membalikkan badan untuk keluar dari ruangan itu.Tepat setelah Tian berjalan menuju pintu, Kai mendapat pesan dari sopir yang mengantar Anna.[Nona pergi ke sebuah rumah di kawasan perumahan biasa, tapi saya tidak tahu beliau menemui siapa karena saya diminta berhenti agak jauh di rumah itu. Nona bilangnya itu rumah temannya.]Kai mengerutkan alis. Jika memang itu rumah temannya, kenapa tidak mengantar langsung sampai di depan rumah?[Kirim alamatnya.]“Tian!”Tian yang baru saja akan keluar dari ruangan itu, kini kembali berbalik memandang pada Kai.“Iya
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Tidak Boleh Ada Pria Lain

Kai sedang sibuk mengecek berkas sebelum menandatangainya. Sebagai seorang direktur utama di perusahaan keluarga, Kai memiliki tanggung jawab besar sejak dua tahun terakhir.Saat Kai masih fokus menandatangani beberapa berkas, dia menerima pesan di ponselnya. Kai sejenak mengalihkan pekerjaan untuk mengecek pesan dari sopir yang mengantar Anna.[Sepertinya terjadi sesuatu pada Nona Anna, Pak. Dia kembali dengan pipi lebam dan sepertinya baru menangis.]Kai membaca pesan itu dengan ekspresi datar. Dia kemudian membuka video rekaman dari kamera di dalam kabin yang dikirimkan oleh sopirnya. Kai diam sejenak melihat video Anna hanya diam di dalam kabin seraya memegangi pipi.Saat Kai masih fokus memperhatikan video itu, terdengar suara ketukan yang membuat Kai mengalihkan pandangan ke pintu.“Masuk!” Kai mempersilakan.Pintu ruangan itu terbuka, terlihat Tian masuk ruangan seraya membawa tablet pintar di tangannya.“Saya sudah mendapatkan nama pemilik alamat itu, Pak.” Tian memberikan tabl
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Sikap Aneh

Anna tak berkutik saat Kai menarik tangannya. Dia mengikuti langkah lebar pria itu menuju kamar, jantungnya berdegup cepat, Anna tidak tahu apa yang hendak dilakukan Kai.Anna menelan ludah susah payah saat benar-benar masuk kamar Kai. Dia melihat kamar pria itu tertata rapi. Cat dinding berwarna gelap menunjukkan bagaimana sifat pria itu, dingin dan tertutup.Anna masih mengedarkan pandangan ke seluruh kamar itu, hingga tidak sadar jika dia sekarang sudah sampai di tepian ranjang dan Kai mendudukkannya di sana.Pria itu tak berkata-kata, membuat Anna panik dan bingung sampai meremas tepian ranjang. Dia terus memperhatikan apa yang dilakukan Kai.Anna melihat Kai mengambil sesuatu di laci. Apa yang sekarang digenggam Kai? Bukan sesuatu yang ada di pikiran Anna, kan?Anna masih diam dengan kegugupan yang melanda, sampai Kai duduk di sampingnya lalu mengulurkan tangan ke wajah Anna, membuat Anna secara impulsif sedikit memundurkan kepala.“Berani menghindar dariku!” Suara tegas Kai mem
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
PREV
123456
...
8
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status