Semua Bab Istri Kontrak Sang Presdir : Bab 41 - Bab 50

71 Bab

Sikap Aneh

Anna benar-benar bingung dengan sikap Kai. Dia masih menatap pria itu dan mencoba memastikan sekali lagi.“Apa Anda benar-benar tidak marah?” tanya Anna.“Tidak,” jawab Kai.Anna merasa ada yang salah, tapi apa? Sikap Kai membuat perasaannya bergejolak aneh.“Ini sudah malam, lebih baik kamu beristirahat,” ucap Kai. Dia memegang tangan Anna, lalu melipat jemari wanita itu agar menggenggam kalung yang dipegang.“Simpan kalung itu jika memang sangat berarti bagimu,” ujar Kai lagi.Anna menganggukkan kepala. Meski dia masih belum bisa menebak keanehan yang dirasakannya, tapi untuk sekarang Anna memilih untuk mengabaikannya.Anna membalikkan badan untuk keluar dari ruang kerja Kai. Namun, sebelum dia mencapai pintu, Kai kembali memanggil yang membuatnya kembali menoleh.“Anda butuh sesuatu?” tanya Anna seraya menatap pada Kai.Kai terlihat ragu, tapi akhirnya bertanya, “Apa kamu mau mempublikasikan pernikahan kita?”Anna terkejut. Status pernikahan mereka sekadar sebuah kontrak yang bisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-27
Baca selengkapnya

Iri

Nindy hanya menatap datar pada Alvian. Ya, meski dia kesal karena Anna sepertinya benar-benar hidup enak, tapi Nindy malas berhadapan dengan Alvian.“Tidak tahu menikah atau belum, yang jelas hidupnya sekarang sudah enak. Bahkan dia lupa sama kami,” balas Nindy seraya bersedekap dada.Mendengar penjelasan Nindy membuat emosi Alvian meluap. Dia kesal, kenapa Anna bisa bersama pria kaya dan hidup berkecukupan.“Kayaknya benar kalau Anna jadi simpanan orang kaya, kan? Lagian aneh kalau ada orang kaya mau nikahin wanita kayak Anna. Seperti nggak ada wanita lain saja,” celetuk Kirana membuat situasi semakin panas.Nindy hanya melirik pada Kirana. Dia tidak membalas ucapan wanita itu dan memilih pergi meninggalkan Alvian dan Kirana.Kirana menatap tak suka pada Nindy. Sejak awal Nindy memang memandangnya remeh, sebab itu mereka terlihat tak akrab.“Apa sekarang kamu menyesal sudah lepasin Anna?” tanya Kirana saat melihat Alvian semakin kesal mendengar penjelasan Nindy.“Padahal kalau kita t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

Ketahuan Membully

Anna tak mendengar suara tawa dua staff tadi menggema di sana, membuatnya mengangkat kepala dan sangat terkejut melihat dua staff itu mematung.Anna lebih terkejut lagi ketika melihat siapa yang ada di depan dua staff itu. Anna benar-benar tak menyangka kalau Kai muncul di sana.Kai menatap dua staff yang langsung menunduk saat melihatnya. Ekspresi wajah dua staff itu juga memperlihatkan kepanikan karena tak menyangka kalau Kai akan pergi ke pantry.“Tetap di tempat kalian!” Suara Kai yang tegas dan dalam, membuat dua staff itu membeku di tempatnya.Kai tak langsung menindak kedua staff itu. Dia memilih melewati keduanya lebih dulu, lalu membantu Anna berdiri.“Mana yang terluka?” tanya Kai penuh perhatian seraya membantu Anna berdiri.Anna melihat kecemasan dalam raut wajah Kai. Dia memegang kedua lengan Kai agar bisa menopang tubuhnya saat bangun dari posisi duduknya.“Akh ….” Anna sedikit memekik karena pergelangan kakinya terkilir.Kai menunduk memperhatikan satu kaki Anna yang ag
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

Kai Mengomel

Kai meminta Anna duduk. Dia juga sudah meminta Tian membawakan salep untuk kaki Anna. Kai bahkan langsung melepas sepatu Anna, membuat wanita itu terkejut dibuatnya.“Ini, Pak.” Tian memberikan salep itu pada Kai, lalu segera meninggalkan ruang kerja.Kai tidak banyak bicara. Dia duduk di dekat Anna, lalu meraih kaki telanjang Anna dan meletakkan di pangkuan.Anna merasa canggung dan ingin menolak, tapi dia takut jika Kai marah, sehingga Anna hanya diam.“Seharusnya kamu tidak perlu mengasihani mereka. Sikapmu ini hanya akan membuat mereka menyepelekanmu! Kamu tahu imbasnya? Mereka akan melakukan keburukan mereka lagi dan lagi. Harusnya kamu membiarkan saja mereka dipecat!”Kai mengomel seraya mengoles obat ke pergelangan kaki Anna.Anna memperhatikan Kai yang tiba-tiba cerewet.“Aku hanya berpikir mereka salah paham, karena itu sikap mereka jadi buruk. Misal mereka kembali jahat, ya sudah pecat saja,” balas Anna dengan suara rendah. Kai menatap datar, lalu berkata, “Mau salah paham
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya

Menunggu Janda

Anser baru saja turun dari mobil yang berhenti di depan lobi. Dia berjalan memasuki perusahaan menuju ke lift.Setelah beberapa saat menunggu lift, akhirnya pintu lift terbuka dan Anser siap masuk. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat siapa yang baru saja akan keluar dari dalam lift.“Anna.”Anna terkejut melihat pria itu ada di sana.“Anda.” Anna keluar dari lift lalu menyapa ramah.“Kamu masih memanggilku formal? Padahal sudah kubilang pakai nama atau kakak seperti Bella tidak masalah,” ujar Anser.Anna tersenyum canggung.“Kamu bekerja di sini? Apa kakimu sedang sakit?” tanya Anser karena sempat melihat Anna berjalan agak pincang.Anna melirik pada kakinya, lalu menjawab, “Iya, tadi tidak sengaja terkilir karena terjatuh.”“Apa parah?” tanya Anser tampak cemas.“Tidak,” jawab Anna, “tapi aku diminta beristirahat di rumah karena takut kalau bengkaknya semakin parah,” imbuh Anna menjelaskan.Anser mengangguk-angguk.“Kalau begitu biar aku antar,” tawar Anser.Anna terkesiap. Dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya

Apa Benar Ingin Berpisah?

Kai duduk memandang pada dinding kaca yang membatasi ruangannya dengan dunia luar. Dia tiba-tiba tidak bisa tenang karena terus memikirkan ucapan Anser.Janda, Anser menunggu Anna janda. Jadi apakah pria itu menyukai Anna? Apa Anser ingin bersaing dengan Kai dalam urusan asmara, padahal mereka rekan dalam bisnis?Pikiran itu terus melintas di kepala. Dia tidak bisa tenang, mendadak ada rasa tak rela jika Anna bercerai darinya.‘Ini baru berapa hari dan sudah ada keinginan untuk berpisah?’Kai merasa Anna pun tak sabar menunggu berpisah darinya. Hal ini membuat Kai benar-benar gelisah.Saat Kai sedang melamun. Tian masuk ruang kerja Kai karena sudah beberapa kali mengetuk pintu tapi Kai tidak membalas. Dia melihat atasannya itu seperti sedang memikirkan sesuatu, membuat Tian akhirnya memilih masuk.“Pak.” Tian memanggil dengan pelan, takut jika Kai terkejut.“Pak.” Tian memanggil lagi, baru kali ini Kai menoleh ke arahnya.Kai menatap pada Tian. Dia terlihat tenang.“Berkasnya,” ucap T
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

Mulai Suka?

Anna sangat terkejut mendengar ucapan Kai. Dia sampai menatap bingung pada pria itu.“Kenapa Anda berkata seperti itu?” tanya Anna seraya menatap serius pada Kai.Kai tidak menjawab.“Ya, bukankah benar kalau pernikahan ini terpaksa? Aku yakin kalau Anda juga sebenarnya tak menginginkannya, kan? Aku juga tidak mau seperti ini, meski terpaksa menikah yang terpenting aku tidak punya utang. Aku akan tetap melakukan kewajibanku,” ujar Anna.Kai akhirnya menatap pada Anna.“Anda bilang mau anak dariku, tapi sampai saat ini Anda bahkan tidak menyentuhku. Jika dalam dua tahun aku tidak hamil, apa Anda masih akan memperpanjang kontrak?” Anna menatap penuh arti pada Kai.Kai semakin tak senang dengan pertanyaan Anna. Dia langsung berdiri untuk meninggalkan ruang makan.Anna terkesiap. Dia bingung, kenapa Kai marah?Anna juga merasa tak enak hati jika bertengkar lagi dengan Kai, padahal tadi pagi Kai sangat perhatian padanya.Anna segera berdiri untuk menyusul Kai, tapi sayangnya kakinya malah t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

Kapan Menikah?

Kai pergi ke rumah sakit, ternyata dia mendapat panggilan dari Queen yang mengabarkan kalau ibunya jatuh dari tangga dan dilarikan ke rumah sakit.Saat sampai di ruang IGD. Kai menemui Queen yang berdiri di depan salah satu ruang pemeriksaan.“Bagaimana kondisinya?” tanya Kai.“Aku juga belum tahu, ini sedang diperiksa,” jawab Queen, “Mami tadi tiba-tiba jatuh dari tangga saat mau naik. Aku dan Papi juga kaget lalu segera bawa Mami ke sini,” ujar Queen menjelaskan.Queen dan Kai menunggu di luar ruang pemeriksaan. Terlihat jelas Kai yang begitu cemas.Begitu dokter sudah keluar dari ruang pemeriksaan. Queen dan Kai masuk untuk melihat kondisi mami mereka.Eve dan Kaivan–orang tua Kai, terkejut ketika melihat Kai ada di sana.“Kenapa kamu di sini?” tanya Eve. Wajah wanita itu terlihat pucat.“Aku yang menghubungi Kai. Dia harus tahu, kan?” Queen menjelaskan.Eve menghela napas kasar. Dia tidak mau mencemaskan Kai, tapi putrinya malah memberitahu putranya itu.“Bagaimana kondisi Mami?”
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya

Apa Bertengkar?

Keesokan harinya. Kai pulang karena harus ke kantor. Dia baru saja sampai di lantai dua ketika melihat pintu kamar Anna terbuka.Anna baru saja keluar dari kamar. Dia terkejut melihat Kai yang baru saja datang.“Anda baru pulang?” tanya Anna.Kai mengangguk. Tatapannya tertuju pada kaki Anna.“Bagaimana kakimu?” tanya Kai.Anna menurunkan pandangan ke pergelangan kakinya, lalu menjawab, “Sudah lumayan enak, aku bisa ke kantor hari ini.”Anna melihat Kai mengangguk kecil. Dia memperhatikan mata Kai yang sayu seperti kurang istirahat. Anna diam, dia berpikir apakah semalam ada masalah dengan Queen sehingga Kai terlihat seperti kurang beristirahat?Melihat Kai yang kelelahan, Anna tiba-tiba merasa cemas dan takut. Bagaimana jika Kai dan Queen bertengkar karena Queen cemburu beberapa hari ini Kai terus di rumah itu? Anna benar-benar merasa tidak enak dan merasa di posisi yang sangat membingungkan, sebagai sesama wanita, tentunya Anna takut jika menghancurkan kebahagiaan wanita lain karena
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya

Kedatangan Rachel

Di rumah sakit. Kedua orang tua Kai sedang mengobrol bersama.“Menurutmu, bagaimana kalau kita jodohkan Kai saja?” tanya Eve seraya menatap pada suaminya yang sedang mengupas jeruk.Kaivan menatap pada Eve yang begitu antusias menunggu jawaban darinya. Dia memberikan jeruk yang baru saja dikupas pada Eve, baru kemudian membalas pertanyaan istrinya itu.“Untuk apa?”“Kok untuk apa, ya biar Kai segera nikah. Kai sudah dewasa, sudah tiga puluh tahun, masa belum nikah. Bahkan punya pacar saja tidak,” balas Eve menjelaskan.“Sama sepertiku,” ucap Kaivan dengan tenang.“Ya, beda,” elak Eve, “sekarang aku merasakan apa yang dulu Ibu rasakan saat kamu belum-belum menikah,” ucap Eve lagi.“Tapi akhirnya menikah juga,” balas Kaivan lagi.Eve menghela napas kasar.“Kamu jangan terlalu memikirkan soal jodoh Kai, kalau Kai sudah bertemu wanita yang disukai, dia pasti akan menikah,” ujar Kaivan menjelaskan.“Tapi tetap saja, kapan? Jangan sampai Kai dibilang punya kelainan karena selama ini juga ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status