Share

Menemui Anser

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-02-01 11:06:53

Anna makan siang bersama Tian karena Kai pergi. Mereka sudah duduk di kantin bersama.

“Apa kamu benar–benar menolak untuk mempublikasikan pernikahan kalian?” tanya Tian penasaran karena sampai saat ini hanya dirinya yang tahu kalau Kai sudah menikah.

Anna tersenyum masam. “Itu tidak penting.”

Tian melihat Anna yang terlihat seperti kecewa. Tidak tahu bagaimana hubungan Kai dan Anna jika di rumah, karena di kantor pun keduanya seperti mengenal sebagai atasan dan bawahan saja.

“Apa kamu tidak ada rasa pada Pak Kai?” tanya Tian hati-hati.

Anna terkesiap. Dia menatap pada Tian tanpa bisa menjawab pertanyaan pria itu.

Saat kecanggungan melanda. Ponsel Anna berdering hingga mengalihkan fokus Anna ke benda pipih itu.

[Apa kamu di perusahaan? Aku ada di lobi kantormu. Anser.]

Anna terkejut. Kenapa pria itu tiba-tiba menghubungi dan mencarinya?

“Ada apa?” tanya Tian saat melihat Anna terkejut.

“Ah … itu. Aku mau menemui temanku di lobi sebentar, boleh ‘kan?” tanya Anna karena Tian yang bertang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
Anser jangan bikin Anna dpt masalah sama Kai nanti malah jd salah paham terus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kenapa Bukan Anna?

    Kai dan Rachel sudah berada di kamar inap Eve. “Bagaimana kondisi Mami hari ini?” tanya Kai saat menemui Eve.“Sudah lebih baik. Kalau tidak ada masalah, besok sudah boleh pulang,” jawab Eve.Kai bernapas lega mendengar kabar itu. Eve melirik ke belakang punggung Kai. Dia kemudian menatap pada putranya dengan tatapan seolah melontarkan pertanyaan siapa wanita yang datang bersama Kai.“Oh, ini Rachel. Mami pernah bertemu dengannya beberapa kali saat ikut pesta,” ujar Kai memperkenalkan Rachel.“Begitu, pantas tidak asing,” balas Eve.Rachel mendekat, lalu menyapa wanita itu.“Bagaimana kondisi Bibi?” tanya Rachel dengan sopan.“Sudah lebih baik, terima kasih sudah datang,” balas Eve lalu melirik pada Kai yang berdiri di samping Queen.Rachel bersikap manis di hadapan Eve, bahkan menunjukkan kalau dia sangat perhatian pada wanita itu.“Bibi mau makan buah? Biar aku kupaskan,” kata Rachel seraya mengambil jeruk yang ada di meja.“Terima kasih,” balas Eve.Queen juga datang menjenguk sa

    Last Updated : 2025-02-02
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ternyata Menggemaskan

    Kai langsung pergi ke ruang kerja setelah sampai di perusahaan. Saat masuk ruang kerja. Kai melihat Anna yang sedang merapikan meja. Kai berjalan menuju mejanya, saat itu tatapan matanya malah tertuju pada kotak makanan yang ada di meja tamu. Dia langsung menatap pada Anna.“Anda sudah datang,” ucap Anna bersikap seperti biasanya. “Apa Anda sudah makan?” tanya Anna berbasa-basi meski dia menebak kalau Kai pasti sudah makan bersama wanita tadi.Bukannya menjawab pertanyaan Anna. Kai malah bertanya, “Kamu belum makan?”Anna terkesiap.“Kenapa makanannya masih utuh? Apa yang kamu lakukan sejak tadi sampai belum makan?” tanya Kai menyelidik.Anna langsung mengalihkan pandangan pada makanan yang ada di meja. Dia langsung paham dengan maksud ucapan Kai.“Aku sudah makan, sedangkan makanan itu tadi dibawakan temanku. Aku belum memakannya lagi karena masih kenyang,” jawab Anna menjelaskan.Dahi Kai berkerut. Dia memandang makanan itu lagi, lalu bertanya, “Teman mana?”“Anser,” jawab Anna pol

    Last Updated : 2025-02-02
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Sedikit Menjelaskan

    Anna melihat ekspresi wajah Kai yang terlihat tidak senang. Jika dia salah bicara, bisa-bisa jadi masalah lagi.“Aku mau bertemu Bella. Temanku yang waktu itu, kami hanya mau jalan-jalan,” ujar Anna menjelaskan.Lagi pula dia tidak sepenuhnya bohong, kan? Dia memang akan pergi dengan Bella juga. Hanya saja Anna tidak menyebutkan Anser, takut jika Kai tidak senang.Kai diam sesaat seraya menatap pada Anna, lalu membalas, “Pergilah.”Anna langsung melebarkan senyum. “Terima kasih.”Meski ekspresi wajahnya datar, tapi dalam hati Kai senang melihat Anna begitu bahagia.“Lain kali, jangan menerima makanan dari orang lain.” Anna terkesiap.“Iya, tadi aku sudah bilang tidak akan menerima makanan dari orang lain kalau kamu tidak mengizinkan,” balas Anna.Kai melirik pada Anna, lalu kembali melanjutkan makan.**Saat sore hari. Anna sudah merapikan meja Kai dan siap untuk pulang.“Kamu pulang bersama sopir,” kata Kai.Anna langsung menatap pada Kai.“Anda tidak pulang bersama kami?” tanya Ann

    Last Updated : 2025-02-03
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Pisang Suka Pisang?

    Di rumah sakit. Queen sudah ada di sana setelah pulang dari perusahaan, sedangkan ayahnya sedang keluar karena ada keperluan.“Kamu dari perusahaan langsung ke sini?” tanya Eve.“Iyalah, Mami. Lihat, aku masih pakai baju kerja,” jawab Queen seraya menunjukkan pakaian yang dipakainya.Eve tersenyum kecil.“Padahal kamu bisa pulang dulu, mandi, ganti baju. Malah langsung ke sini,” ujar Eve.Queen melebarkan senyum, lalu berkata, “Ini tandanya aku sangat sayang Mami. Jadi aku ingin segera di sini biar bisa menjaga Mami.”“Sekarang kamu pandai menggombal,” balas Eve seraya menatap lucu pada putrinya itu.Queen hanya tertawa kecil.“Oh ya, mami mau tanya,” ucap Eve.“Tanya saja, yang penting tidak tanya kapan aku nikah,” seloroh Queen.Eve menggeleng pelan, lalu berkata, “Mami mau tanya soal kakakmu.”Queen langsung menatap pada sang mami. Dia menarik kursi, lalu duduk di samping ranjang seraya menatap antusias.“Mami mau tanya soal apa?” tanya Queen.“Apa kakakmu sedang menjalin hubungan

    Last Updated : 2025-02-03
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bukan Gay

    Eve menatap curiga pada Kai. Kenapa putranya itu terus menghindari pertanyaan darinya, seolah Kai tidak pernah berminat sama sekali dengan hal-hal yang berbau pernikahan dan wanita.Ibu mana yang tidak cemas dengan hal ini.“Kai, jangan sampai kamu punya kelainan apalagi gay. Mami tidak rela, Kai.” Eve menatap nanar. Dia sedih kalau putranya mengalami hal itu.Eve tak pernah bisa membayangkan kalau Kai hidup di jalan yang salah. Dia pasti akan merasa menjadi ibu yang gagal.Kai sangat terkejut. Dia langsung menatap pada sang mami yang bola matanya sudah berkaca-kaca.“Astaga, Mami. Bagaimana bisa Mami berkata seperti itu?” Kai menanggapi kepanikan Eve dengan tenang.Melihat Kai yang bersikap tenang dan seperti tak merasa bersalah karena sudah membuat Eve cemas, malah membuat wanita itu kesal.“Ya, bagaimana mami tidak seperti itu? Kamu selalu menghindari pembahasan soal wanita. Kamu juga tidak pernah dekat dengan wanita mana pun. Bahkan pacaran saja tidak. Coba ingat, kapan kamu perna

    Last Updated : 2025-02-04
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mendadak Senang

    Anna baru saja keluar dari kamar mandi. Dia berjalan ke ranjang untuk beristirahat. Saat sudah menarik selimut, Anna melihat ponselnya berdering. “Pak Kai?” Anna segera menjawab panggilan itu karena takut jika Kai menghubunginya karena ada keperluan penting.“Halo.” Anna menyapa begitu ponsel menyentuh telinga. “Apa Anda membutuhkan sesuatu?” tanya Anna dengan sigap.Anna menunggu suara dari seberang panggilan, tapi kenapa sangat hening? Apa Kai salah menghubungi atau tak sengaja menghubungi? Dahi Anna berkerut samar.Di rumah sakit. Kai sangat panik mendengar suara Anna. Dia memandang ponselnya seraya melipat bibir.‘Bagaimana ini? Haruskah kujawab?’ batin Kai ragu.Namun, panggilan itu sudah terlanjur terhubung. Jika tiba-tiba saja Kai mengakhiri panggilan itu, dia yakin kalau Anna akan salah paham padanya.Kai menoleh ke ranjang. Dia melihat Eve yang masih tertidur pulas, hingga akhirnya Kai mulai bicara.“Tidak ada. Aku hanya mau memastikan apakah kamu sudah beristirahat.”Kai t

    Last Updated : 2025-02-04
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mulai Menghangat

    Keesokan harinya. Anna sudah bangun pagi dan sibuk di dapur. Semalaman dia tidak bisa tidur dengan tenang karena takut bangun kesiangan dan tidak bisa membuatkan sup iga yang Kai inginkan, sehingga pagi ini saat membuka mata, Anna langsung bangun meski hari masih agak gelap.Anna sudah meracik bahan dan sedang mengolahnya, berharap saat Kai datang, masakannya sudah siap.Namun, ternyata Kai pulang lebih awal. Saat masuk rumah, Kai mendengar suara aktivitas di dapur, membuatnya pergi ke sana dan mendapati Anna yang sedang sibuk memasak.Kai tersenyum kecil. Dia tidak menyangka Anna sangat antusias memasak makanan untuknya, padahal ini masih gelap.“Ini masih gelap dan kamu sudah sibuk di dapur.”Suara Kai mengejutkan Anna. Dia melihat istrinya itu sampai bergedik sebelum menoleh ke arahnya.“Anda sudah pulang.” Anna tersenyum meski sebelumnya benar-benar terkejut. “Aku pikir Anda masih pulang agak nanti, apalagi ini masih agak gelap,” ucap Anna untuk menutupi keterkejutannya.Kai tidak

    Last Updated : 2025-02-05
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mencari Informasi

    Rachel berada di sekitar lingkungan rumah orang tua Anna. Dia berada di mobil sedang mengamati rumah kecil orang tua Anna.Saat sedang memperhatikan, Rachel melihat seorang wanita keluar dari rumah itu. Rachel langsung menegakkan badan.“Nindy, kamu mau ke mana lagi?!”Nindy mengabaikan suara teriakan ibunya. Dia keluar dari rumah lalu berjalan seraya memasang wajah kesal.Nindy baru saja bertengkar dengan ibunya yang tak memberinya uang lagi, padahal dia sangat butuh.“Coba saja Ibu bisa lebih tegas, bisa tuh manfaatin Anna agar dapat uang banyak. Masa sekarang aku susah, dia dapat enaknya,” gerutu Nindy lalu menyugar rambut depan ke belakang.Nindy benar-benar tidak bisa hidup tanpa shopping. Dia terbiasa hidup serba berkecukupan, lalu sekarang sepeser uang pun tak punya. Sejak dia dipecat dari tempatnya bekerja, Nindy memilih menganggur karena apa yang dibutuhkan semuanya ditanggung ayah tiri dan Anna. Sekarang semuanya berubah, Nindy merasa seperti gelandangan.Nindy masih mengome

    Last Updated : 2025-02-05

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Merasa Terhina

    Alex berada di ruangannya menandatangani berkas-berkas yang bertumpuk di meja. Dia tidak fokus dalam bekerja, sampai beberapa kali membaca ulang berkas yang diserahkan padanya.“Apa ada masalah, Pak?” tanya Arion–sekretaris Alex.Alex melirik pada Arion, tapi tidak menjawab pertanyaan sekretarisnya itu. Dia segera membubuhkan tanda tangan, lalu menyerahkan berkas yang ditunggu oleh sekretarisnya itu.“Mana lagi yang butuh diserahkan hari ini?” tanya Alex sambil menatap satu persatu berkas yang ada di meja.“Stopmap merah, Pak,” jawab Arion sambil menunjuk ke stopmap yang dimaksud.Alex segera mengambil lalu membuka stopmap itu dan menandatangani berkas di dalamnya.Arion mengamati atasannya itu, sikap Alex beberapa hari ini memang sangat aneh. Jika mudah emosi itu sudah biasa, yang tak biasa itu karena Alex sering sekali melamun bahkan tidak fokus saat menghadiri rapat.Setelah Arion pergi dari ruangan Alex. Alex meletakkan pulpen yang dipegang lalu sedikit melonggarkan dasi yang tera

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mendapat Bantuan

    Saat sore hari. Anna duduk di teras sedang makan camilan bersama Stefanie. Dia terlihat sangat bahagia, di masa kehamilan bisa bersama orang-orang yang menyayangi dan memberinya banyak perhatian.“Suamimu pulang,” ucap Stefanie saat melihat mobil Kai memasuki halaman rumah.Anna tersenyum lebar, dia kembali memasukkan potongan semangka ke mulut lalu berdiri untuk menghampiri suaminya.Kai turun dari mobil yang baru saja terparkir sempurna di depan garasi mobil. Dia membuka bagasi mobil, lalu mengambil sesuatu dari dalam sana.Anna mengamati apa yang Kai bawa, suaminya membawa satu kantong plastik besar.“Itu apa?” tanya Anna penasaran.“Pesananmu,” jawab Kai lalu membuka plastik itu agar Anna melihat isinya.Mata Anna berbinar. Dia langsung mengambil kantong plastik berisi banyak mangga muda itu dari tangan Kai.“Terima kasih.” Anna mencium pipi Kai, lalu pergi meninggalkan suaminya tanpa mengajaknya masuk.Kai terkejut, bisa-bisanya dia diabaikan karena mangga muda.“Anna! Hati-hati

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ngidamnya Anna

    Kai masuk kamar setelah lembur dari ruang kerja. Dia menghampiri Anna yang duduk di sofa, alangkah terkejutnya dia melihat sang istri sedang makan mangga muda di malam hari.“Anna, ini sudah malam. Kenapa kamu masih makan mangga muda?” tanya Kai karena cemas jika Anna sakit perut.“Tapi aku pengen,” jawab Anna lalu kembali memasukkan potongan mangga muda ke mulut dengan tatapan tertuju pada Kai.Kai duduk di samping Anna, dia meringis melihat potongan mangga muda yang ada di piring.“Iya, tapi apa tidak bisa makannya besok setelah sarapan atau makan siang?” Kai tetap waspada dan cemas.Anna menggeleng sambil memasukkan suapan lagi ke mulut.“Apa tidak asam?” tanya Kai karena Anna makan dengan lahap, bahkan ekspresi wajah Anna biasa saja.“Tidak,” jawab Anna, “kamu mau coba?” tanya Anna sambil menyodorkan ke mulut Kai.Mencium bau mangga itu saja sudah membuat liurnya mengalir deras, Kai menggeleng.Anna terus makan meski suaminya melarang. “Staff di perusahaan, ada yang punya pohon ma

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Apa Maunya

    Rania menatap tak percaya, kenapa Alex ada di sana? Apa pria itu mengikutinya?Rania menatap Alex yang kini berjalan menghampirinya. Aura pria itu begitu dingin dan menakutkan, apalagi tatapan mata Alex.“Siapa kamu? Tidak usah ikut campur dengan urusan klub kami,” kata manager sedikit ketus.Alex tersenyum miring. Dia sudah berdiri di samping Rania, lalu menoleh pada wanita itu sebelum kembali menatap pada manager yang ada di belakang meja.“Kamu tidak tahu aku? Serius kamu tidak mengenal siapa aku?” Alex menatap penuh cibiran.Manager klub mengerutkan alis. Dia memang merasa tak asing dengan Alex.“Apa kamu mau izin klub ini dicabut dan usaha kalian ini ditutup?” Alex bicara dengan nada ancaman.“Siapa kamu sebenarnya?” tanya manager itu.Alex tersenyum miring, lalu dia menoleh pada Rania. “Hanya seorang pria yang sedang melindungi wanitanya.”Alex menarik satu sudut bibirnya setelah menyebut Rania sebagai wanitanya.Sedangkan Rania, dia sangat syok dan tidak paham dengan maksud Ale

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ngidam

    Anna berjalan menuruni anak tangga, dia sudah pulang ke rumah Kai bersama Stefanie dan Reino. Dia sudah mengajukan surat pengunduran diri yang langsung diaccc oleh kepala HRD atas persetujuan Kai.Sekarang, Anna hanya perlu fokus pada dirinya dan keluarganya saja. Sebagai calon ibu yang baru saja pertama kali hamil, dia ingin memberikan yang terbaik buat calon buah hatinya.“Mau ke mana?” tanya Stefanie saat melihat Anna.“Aku mau makan buah, Ma. Tiba-tiba saja pengen buah yang asam,” jawab Anna.Stefanie tersenyum. Dia memaklumi rasa ingin Anna karena pengaruh hormon kehamilan.Stefanie mengulurkan tangan, lalu mengajak Anna ke dapur untuk mencari apa yang Anna mau makan.“Papa di mana?” tanya Anna karena tidak melihat papa tirinya itu.“Oh, tadi pamit katanya mau ketemu temannya,” jawab Stefanie.Anna mengangguk-angguk.“Papa bener-benar melepas perusahaannya?” tanya Anna.“Tidak juga,” jawab Stefanie, “dia hanya sudah tidak bisa mengurus, jadi posisinya diberikan pada orang lain, t

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Terus Teringat

    Rania menatap bingung, tapi juga panik karena tubuhnya bersentuhan dengan Alex. Dia mencoba melepaskan diri, saat Alex melepas pinggangnya, dia berdiri agak mundur.“Aku tidak mau melakukan pekerjaan yang tidak pasti. Siapa yang tahu kamu akan melakukan apa?” Rania waspada, meski iming-iming gajinya besar, Rania tidak mau sembarangan menerima tawaran Alex.Alex tersenyum miring. Dia tidak paham, kenapa wanita miskin tapi masih jual mahal? “Kamu akan menyesal karena menolak,” ucap Alex dengan tatapan meremehkan.Namun, Rania tidak peduli. Bukankah sudah biasa kalau dia direndahkan.“Tapi, kalau kamu berubah pikiran, datanglah kemari. Aku akan memberimu gaji lebih banyak dari tempatmu bekerja sekarang.”Setelah mengatakan itu, Alex mengambil cangkir kopinya, lalu dia pergi meninggalkan Rania.Rania bergeming di tempatnya. Detak jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Saat Alex menatapnya, dia harus akui pria itu mampu membuat seluruh aliran darahnya mendesir hebat.Alex benar-benar me

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tawaran Dari Alex

    Keesokan harinya. Rania terbangun dengan kepala yang terasa sangat berat. Dia begitu pusing sampai mengangkat tangan dan menekan kuat kepalanya dengan satu tangan.“Sakit,” lirih Rania sambil semakin menekan lebih kuat.Rania mencoba membuka kelopak mata. Saat perlahan matanya terbuka, Rania melihat langit-langit kamar yang begitu asing baginya. Dia mengamati sekitar, hingga terkejut dan langsung bangun saat ingat kamar siapa itu.Belum juga keterkejutan Rania hilang karena bangun di kamar orang, dia kembali terkejut saat melihat tubuhnya tak berbalut sehelai benang pun. Hanya ada selimut yang menutupi tubuhnya.“Ap-apa ….” Rania tidak mampu mencerna apa yang terjadi.Apakah dia membuat kesalahan lagi? Apa dia tidur dengan pria yang pernah memaksanya untuk melayaninya lagi waktu itu?Rania syok. Dia mengedarkan pandangan mencari pakaiannya, tapi nihil. Tidak ada satu pun bajunya di kamar itu.Saat Rania masih dalam kondisi sangat panik. Dia melihat pintu kamar mandi terbuka yang membua

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mulai Menaruh Simpati

    “Ayo minum, kamu juga kerja di sini, jadi temani kami juga.” Seorang pria memaksa Rania untuk menenggak minuman yang dia bawa.Satu pria lainnya tertawa melihat temannya sedang memaksa Rania untuk minum.Rania gelagapan karena kedua pipinya dicengkram kuat agar bibirnya terbuka, dia juga terpojok di dinding tak berdaya.“Hentikan!” hardik Alex saat melihat apa yang sedang dilakukan dua pria itu pada Rania.Dua pria itu menoleh bersamaan, mereka melihat Alex yang berjalan cepat menghampiri mereka.“Tidak usah ikut campur!” hardik satu pria yang menahan Rania. Rania akhirnya dilepas. Dia langsung luruh ke lantai dan terbatuk-batuk karena sempat meminum alkohol yang dicekokkan padanya.Alex menatap Rania yang terduduk di lantai sambil memegangi dada. Tatapan matanya begitu murka pada dua pria yang mengganggu Rania.Tanpa kata Alex langsung menghajar dua pria itu. Dia memukul wajah pria yang ada di depannya, lalu kakinya menendang perut pria yang agak di sampingnya.Dua pria itu terkejut

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Rasa Penasaran

    Kai dan Anna berada di kamar. Kai sedang berbaring menggunakan paha Anna untuk bantal, lalu satu tangannya mengusap lembut perut istrinya itu.“Kamu benar-benar akan resign, kan?” tanya Kai lalu mengalihkan pandangan ke wajah Anna.“Iya,” jawab Anna, “seperti janjiku, apalagi sekarang kita akan punya bayi,” jawab Anna lalu mengusap lembut pipi Kai.Kai sedikit mengangkat kepala, lalu mengecup lembut bibir Anna. Dia kembali berbaring sambil mengusap perut Anna lagi.“Menurutmu, dia laki-laki atau perempuan?” tanya Kai.“Tidak tahu,” jawab Anna, “kamu mau anak laki-laki atau perempuan?” tanya balik Anna.“Entahlah, aku tidak akan membedakan. Mau laki-laki atau perempuan, aku akan menerima semuanya dengan rasa bahagia,” balas Kai lalu kembali menatap pada Anna.Anna menyisir rambut Kai dengan jemarinya.“Aku mau anak laki-laki agar dia kuat sepertimu. Jangan sampai dia lembek sepertiku,” ucap Anna.Kai langsung bangkit dan duduk saling berhadapan dengan Anna.“Siapa yang bilang kamu lemb

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status