Share

Terus Teringat

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-04-27 08:13:20

Rania menatap bingung, tapi juga panik karena tubuhnya bersentuhan dengan Alex. Dia mencoba melepaskan diri, saat Alex melepas pinggangnya, dia berdiri agak mundur.

“Aku tidak mau melakukan pekerjaan yang tidak pasti. Siapa yang tahu kamu akan melakukan apa?” Rania waspada, meski iming-iming gajinya besar, Rania tidak mau sembarangan menerima tawaran Alex.

Alex tersenyum miring. Dia tidak paham, kenapa wanita miskin tapi masih jual mahal?

“Kamu akan menyesal karena menolak,” ucap Alex dengan tatapan meremehkan.

Namun, Rania tidak peduli. Bukankah sudah biasa kalau dia direndahkan.

“Tapi, kalau kamu berubah pikiran, datanglah kemari. Aku akan memberimu gaji lebih banyak dari tempatmu bekerja sekarang.”

Setelah mengatakan itu, Alex mengambil cangkir kopinya, lalu dia pergi meninggalkan Rania.

Rania bergeming di tempatnya. Detak jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Saat Alex menatapnya, dia harus akui pria itu mampu membuat seluruh aliran darahnya mendesir hebat.

Alex benar-benar me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
ketagihan ya Lex udah nikahin saja Rania bereskan....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ngidam

    Anna berjalan menuruni anak tangga, dia sudah pulang ke rumah Kai bersama Stefanie dan Reino. Dia sudah mengajukan surat pengunduran diri yang langsung diaccc oleh kepala HRD atas persetujuan Kai.Sekarang, Anna hanya perlu fokus pada dirinya dan keluarganya saja. Sebagai calon ibu yang baru saja pertama kali hamil, dia ingin memberikan yang terbaik buat calon buah hatinya.“Mau ke mana?” tanya Stefanie saat melihat Anna.“Aku mau makan buah, Ma. Tiba-tiba saja pengen buah yang asam,” jawab Anna.Stefanie tersenyum. Dia memaklumi rasa ingin Anna karena pengaruh hormon kehamilan.Stefanie mengulurkan tangan, lalu mengajak Anna ke dapur untuk mencari apa yang Anna mau makan.“Papa di mana?” tanya Anna karena tidak melihat papa tirinya itu.“Oh, tadi pamit katanya mau ketemu temannya,” jawab Stefanie.Anna mengangguk-angguk.“Papa bener-benar melepas perusahaannya?” tanya Anna.“Tidak juga,” jawab Stefanie, “dia hanya sudah tidak bisa mengurus, jadi posisinya diberikan pada orang lain, t

    Last Updated : 2025-04-27
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Apa Maunya

    Rania menatap tak percaya, kenapa Alex ada di sana? Apa pria itu mengikutinya?Rania menatap Alex yang kini berjalan menghampirinya. Aura pria itu begitu dingin dan menakutkan, apalagi tatapan mata Alex.“Siapa kamu? Tidak usah ikut campur dengan urusan klub kami,” kata manager sedikit ketus.Alex tersenyum miring. Dia sudah berdiri di samping Rania, lalu menoleh pada wanita itu sebelum kembali menatap pada manager yang ada di belakang meja.“Kamu tidak tahu aku? Serius kamu tidak mengenal siapa aku?” Alex menatap penuh cibiran.Manager klub mengerutkan alis. Dia memang merasa tak asing dengan Alex.“Apa kamu mau izin klub ini dicabut dan usaha kalian ini ditutup?” Alex bicara dengan nada ancaman.“Siapa kamu sebenarnya?” tanya manager itu.Alex tersenyum miring, lalu dia menoleh pada Rania. “Hanya seorang pria yang sedang melindungi wanitanya.”Alex menarik satu sudut bibirnya setelah menyebut Rania sebagai wanitanya.Sedangkan Rania, dia sangat syok dan tidak paham dengan maksud Ale

    Last Updated : 2025-04-27
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ngidamnya Anna

    Kai masuk kamar setelah lembur dari ruang kerja. Dia menghampiri Anna yang duduk di sofa, alangkah terkejutnya dia melihat sang istri sedang makan mangga muda di malam hari.“Anna, ini sudah malam. Kenapa kamu masih makan mangga muda?” tanya Kai karena cemas jika Anna sakit perut.“Tapi aku pengen,” jawab Anna lalu kembali memasukkan potongan mangga muda ke mulut dengan tatapan tertuju pada Kai.Kai duduk di samping Anna, dia meringis melihat potongan mangga muda yang ada di piring.“Iya, tapi apa tidak bisa makannya besok setelah sarapan atau makan siang?” Kai tetap waspada dan cemas.Anna menggeleng sambil memasukkan suapan lagi ke mulut.“Apa tidak asam?” tanya Kai karena Anna makan dengan lahap, bahkan ekspresi wajah Anna biasa saja.“Tidak,” jawab Anna, “kamu mau coba?” tanya Anna sambil menyodorkan ke mulut Kai.Mencium bau mangga itu saja sudah membuat liurnya mengalir deras, Kai menggeleng.Anna terus makan meski suaminya melarang. “Staff di perusahaan, ada yang punya pohon ma

    Last Updated : 2025-04-28
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mendapat Bantuan

    Saat sore hari. Anna duduk di teras sedang makan camilan bersama Stefanie. Dia terlihat sangat bahagia, di masa kehamilan bisa bersama orang-orang yang menyayangi dan memberinya banyak perhatian.“Suamimu pulang,” ucap Stefanie saat melihat mobil Kai memasuki halaman rumah.Anna tersenyum lebar, dia kembali memasukkan potongan semangka ke mulut lalu berdiri untuk menghampiri suaminya.Kai turun dari mobil yang baru saja terparkir sempurna di depan garasi mobil. Dia membuka bagasi mobil, lalu mengambil sesuatu dari dalam sana.Anna mengamati apa yang Kai bawa, suaminya membawa satu kantong plastik besar.“Itu apa?” tanya Anna penasaran.“Pesananmu,” jawab Kai lalu membuka plastik itu agar Anna melihat isinya.Mata Anna berbinar. Dia langsung mengambil kantong plastik berisi banyak mangga muda itu dari tangan Kai.“Terima kasih.” Anna mencium pipi Kai, lalu pergi meninggalkan suaminya tanpa mengajaknya masuk.Kai terkejut, bisa-bisanya dia diabaikan karena mangga muda.“Anna! Hati-hati

    Last Updated : 2025-04-28
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Merasa Terhina

    Alex berada di ruangannya menandatangani berkas-berkas yang bertumpuk di meja. Dia tidak fokus dalam bekerja, sampai beberapa kali membaca ulang berkas yang diserahkan padanya.“Apa ada masalah, Pak?” tanya Arion–sekretaris Alex.Alex melirik pada Arion, tapi tidak menjawab pertanyaan sekretarisnya itu. Dia segera membubuhkan tanda tangan, lalu menyerahkan berkas yang ditunggu oleh sekretarisnya itu.“Mana lagi yang butuh diserahkan hari ini?” tanya Alex sambil menatap satu persatu berkas yang ada di meja.“Stopmap merah, Pak,” jawab Arion sambil menunjuk ke stopmap yang dimaksud.Alex segera mengambil lalu membuka stopmap itu dan menandatangani berkas di dalamnya.Arion mengamati atasannya itu, sikap Alex beberapa hari ini memang sangat aneh. Jika mudah emosi itu sudah biasa, yang tak biasa itu karena Alex sering sekali melamun bahkan tidak fokus saat menghadiri rapat.Setelah Arion pergi dari ruangan Alex. Alex meletakkan pulpen yang dipegang lalu sedikit melonggarkan dasi yang tera

    Last Updated : 2025-04-28
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Dijual Ibu Tiri

    "Utang untuk biaya pengobatan ayahmu sangat besar. Aku tidak sanggup bayar, jadi sebagai anak, kamu harus membayarnya!"Anna menatap panik ibu tirinya sambil berusaha melepaskan cengkeraman yang begitu kuat di tangannya.Namun, ibunya tidak peduli meski Anna sudah meringis kesakitan, dan terus menyeretnya menyusuri lorong hotel yang sepi.Sejak kecil, Annalise Lindsey tumbuh bersama mendiang ayahnya, sebelum sang ayah menikah lagi dengan janda anak satu.Tiga tahun lalu, sang ayah mengidap kanker usus yang mengharuskannya menjalani pengobatan hingga menghabiskan banyak biaya, meski akhirnya tujuh hari lalu sang ayah meninggal."Ta-tapi kenapa di sini, Bu?""Tidak usah banyak tanya! Ada pria yang mau membayarmu, jadi lakukan saja tugasmu di dalam sana!"Anna membelalak, benar-benar tidak menyangka ibu tirinya akan menjualnya.Belum juga Anna membantah, dia sudah didorong masuk ke dalam sebuah kamar. Pintu langsung tertutup rapat."Bu, buka pintunya!" Anna mencoba menarik pintu itu agar

    Last Updated : 2025-01-02
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Menjadi Istri Kontrak

    Anna tidak peduli dengan tatapan menilai pria itu. Ia sadar penampilannya sangat berantakan, apalagi pakaiannya sudah robek.Namun, itu tidak penting. Bagaimana pun, ia butuh seseorang untuk membantunya lolos dari pria hidung belang itu."Kumohon, Tuan. Tolong aku..."Sekali lagi Anna memelas karena pria itu tidak mengatakan apapun."Kemari kamu, Jalang!"Pria tua itu hendak menggapai tangan Anna.Namun, tanda diduga, pria yang ada di lift itu tiba-tiba keluar dan menarik tangan Anna. Ia memosisikan diri di antara Anna dan si hidung belang, menghalangi pandangan pria tua itu. "Mau sok jadi pahlawan, hah?! Menyingkir dari sini dan serahkan dia padaku!" hardik pria tua itu.Namun, pria itu—Kai—tidak bergerak sedikit pun. Tatapan tajamnya yang begitu menusuk seolah tengah menguliti pria di hadapannya."Pergi!" Baritonnya yang tegas membuat siapapun yang mendengar pasti akan terintimidasi.Meski tampak gentar, tapi pria tua itu berusaha tampak berani. Ia menaikkan dagunya dan menampilkan

    Last Updated : 2025-01-03
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tidak Punya Pilihan

    Anna sangat terkejut mendengar ucapan pria di hadapannya itu.Istri? Apa ia tidak salah dengar?!"Hanya istri kontrak," imbuh Kai saat melihat Anna tampak begitu syok. "Selama dua tahun. Setelah itu kamu bebas."Anna mengerjap, masih belum pulih dari rasa terkejutnya."Kenapa Anda ingin aku menjadi istri kontrak?" tanyanya dengan suara pelan. Bagaimanapun, permintaan itu benar-benar tidak masuk akal!Mungkinkah … mungkinkah Kai hanya ingin ada yang memuaskannya di atas ranjang, tanpa ada ikatan cinta tapi tetap sah di mata hukum?Bisa saja begitu, mengingat Kai sepertinya bukan orang biasa.Anna melihat Kai menatapnya datar, membuat Anna memegang jas yang tersemat di pundaknya semakin erat, takut jika pria itu tiba-tiba menerkamnya."Apa kamu pikir punya hak untuk bertanya?" ujar Kai tanpa ekspresi. "Jika kamu tidak mau, kamu akan kukembalikan pada pria itu."Sepasang mata Anna membelalak ngeri. Bayangan saat pria hidung belang itu berusaha menyentuhnya seketika membuat Anna mual dan g

    Last Updated : 2025-01-03

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Merasa Terhina

    Alex berada di ruangannya menandatangani berkas-berkas yang bertumpuk di meja. Dia tidak fokus dalam bekerja, sampai beberapa kali membaca ulang berkas yang diserahkan padanya.“Apa ada masalah, Pak?” tanya Arion–sekretaris Alex.Alex melirik pada Arion, tapi tidak menjawab pertanyaan sekretarisnya itu. Dia segera membubuhkan tanda tangan, lalu menyerahkan berkas yang ditunggu oleh sekretarisnya itu.“Mana lagi yang butuh diserahkan hari ini?” tanya Alex sambil menatap satu persatu berkas yang ada di meja.“Stopmap merah, Pak,” jawab Arion sambil menunjuk ke stopmap yang dimaksud.Alex segera mengambil lalu membuka stopmap itu dan menandatangani berkas di dalamnya.Arion mengamati atasannya itu, sikap Alex beberapa hari ini memang sangat aneh. Jika mudah emosi itu sudah biasa, yang tak biasa itu karena Alex sering sekali melamun bahkan tidak fokus saat menghadiri rapat.Setelah Arion pergi dari ruangan Alex. Alex meletakkan pulpen yang dipegang lalu sedikit melonggarkan dasi yang tera

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mendapat Bantuan

    Saat sore hari. Anna duduk di teras sedang makan camilan bersama Stefanie. Dia terlihat sangat bahagia, di masa kehamilan bisa bersama orang-orang yang menyayangi dan memberinya banyak perhatian.“Suamimu pulang,” ucap Stefanie saat melihat mobil Kai memasuki halaman rumah.Anna tersenyum lebar, dia kembali memasukkan potongan semangka ke mulut lalu berdiri untuk menghampiri suaminya.Kai turun dari mobil yang baru saja terparkir sempurna di depan garasi mobil. Dia membuka bagasi mobil, lalu mengambil sesuatu dari dalam sana.Anna mengamati apa yang Kai bawa, suaminya membawa satu kantong plastik besar.“Itu apa?” tanya Anna penasaran.“Pesananmu,” jawab Kai lalu membuka plastik itu agar Anna melihat isinya.Mata Anna berbinar. Dia langsung mengambil kantong plastik berisi banyak mangga muda itu dari tangan Kai.“Terima kasih.” Anna mencium pipi Kai, lalu pergi meninggalkan suaminya tanpa mengajaknya masuk.Kai terkejut, bisa-bisanya dia diabaikan karena mangga muda.“Anna! Hati-hati

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ngidamnya Anna

    Kai masuk kamar setelah lembur dari ruang kerja. Dia menghampiri Anna yang duduk di sofa, alangkah terkejutnya dia melihat sang istri sedang makan mangga muda di malam hari.“Anna, ini sudah malam. Kenapa kamu masih makan mangga muda?” tanya Kai karena cemas jika Anna sakit perut.“Tapi aku pengen,” jawab Anna lalu kembali memasukkan potongan mangga muda ke mulut dengan tatapan tertuju pada Kai.Kai duduk di samping Anna, dia meringis melihat potongan mangga muda yang ada di piring.“Iya, tapi apa tidak bisa makannya besok setelah sarapan atau makan siang?” Kai tetap waspada dan cemas.Anna menggeleng sambil memasukkan suapan lagi ke mulut.“Apa tidak asam?” tanya Kai karena Anna makan dengan lahap, bahkan ekspresi wajah Anna biasa saja.“Tidak,” jawab Anna, “kamu mau coba?” tanya Anna sambil menyodorkan ke mulut Kai.Mencium bau mangga itu saja sudah membuat liurnya mengalir deras, Kai menggeleng.Anna terus makan meski suaminya melarang. “Staff di perusahaan, ada yang punya pohon ma

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Apa Maunya

    Rania menatap tak percaya, kenapa Alex ada di sana? Apa pria itu mengikutinya?Rania menatap Alex yang kini berjalan menghampirinya. Aura pria itu begitu dingin dan menakutkan, apalagi tatapan mata Alex.“Siapa kamu? Tidak usah ikut campur dengan urusan klub kami,” kata manager sedikit ketus.Alex tersenyum miring. Dia sudah berdiri di samping Rania, lalu menoleh pada wanita itu sebelum kembali menatap pada manager yang ada di belakang meja.“Kamu tidak tahu aku? Serius kamu tidak mengenal siapa aku?” Alex menatap penuh cibiran.Manager klub mengerutkan alis. Dia memang merasa tak asing dengan Alex.“Apa kamu mau izin klub ini dicabut dan usaha kalian ini ditutup?” Alex bicara dengan nada ancaman.“Siapa kamu sebenarnya?” tanya manager itu.Alex tersenyum miring, lalu dia menoleh pada Rania. “Hanya seorang pria yang sedang melindungi wanitanya.”Alex menarik satu sudut bibirnya setelah menyebut Rania sebagai wanitanya.Sedangkan Rania, dia sangat syok dan tidak paham dengan maksud Ale

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ngidam

    Anna berjalan menuruni anak tangga, dia sudah pulang ke rumah Kai bersama Stefanie dan Reino. Dia sudah mengajukan surat pengunduran diri yang langsung diaccc oleh kepala HRD atas persetujuan Kai.Sekarang, Anna hanya perlu fokus pada dirinya dan keluarganya saja. Sebagai calon ibu yang baru saja pertama kali hamil, dia ingin memberikan yang terbaik buat calon buah hatinya.“Mau ke mana?” tanya Stefanie saat melihat Anna.“Aku mau makan buah, Ma. Tiba-tiba saja pengen buah yang asam,” jawab Anna.Stefanie tersenyum. Dia memaklumi rasa ingin Anna karena pengaruh hormon kehamilan.Stefanie mengulurkan tangan, lalu mengajak Anna ke dapur untuk mencari apa yang Anna mau makan.“Papa di mana?” tanya Anna karena tidak melihat papa tirinya itu.“Oh, tadi pamit katanya mau ketemu temannya,” jawab Stefanie.Anna mengangguk-angguk.“Papa bener-benar melepas perusahaannya?” tanya Anna.“Tidak juga,” jawab Stefanie, “dia hanya sudah tidak bisa mengurus, jadi posisinya diberikan pada orang lain, t

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Terus Teringat

    Rania menatap bingung, tapi juga panik karena tubuhnya bersentuhan dengan Alex. Dia mencoba melepaskan diri, saat Alex melepas pinggangnya, dia berdiri agak mundur.“Aku tidak mau melakukan pekerjaan yang tidak pasti. Siapa yang tahu kamu akan melakukan apa?” Rania waspada, meski iming-iming gajinya besar, Rania tidak mau sembarangan menerima tawaran Alex.Alex tersenyum miring. Dia tidak paham, kenapa wanita miskin tapi masih jual mahal? “Kamu akan menyesal karena menolak,” ucap Alex dengan tatapan meremehkan.Namun, Rania tidak peduli. Bukankah sudah biasa kalau dia direndahkan.“Tapi, kalau kamu berubah pikiran, datanglah kemari. Aku akan memberimu gaji lebih banyak dari tempatmu bekerja sekarang.”Setelah mengatakan itu, Alex mengambil cangkir kopinya, lalu dia pergi meninggalkan Rania.Rania bergeming di tempatnya. Detak jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Saat Alex menatapnya, dia harus akui pria itu mampu membuat seluruh aliran darahnya mendesir hebat.Alex benar-benar me

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tawaran Dari Alex

    Keesokan harinya. Rania terbangun dengan kepala yang terasa sangat berat. Dia begitu pusing sampai mengangkat tangan dan menekan kuat kepalanya dengan satu tangan.“Sakit,” lirih Rania sambil semakin menekan lebih kuat.Rania mencoba membuka kelopak mata. Saat perlahan matanya terbuka, Rania melihat langit-langit kamar yang begitu asing baginya. Dia mengamati sekitar, hingga terkejut dan langsung bangun saat ingat kamar siapa itu.Belum juga keterkejutan Rania hilang karena bangun di kamar orang, dia kembali terkejut saat melihat tubuhnya tak berbalut sehelai benang pun. Hanya ada selimut yang menutupi tubuhnya.“Ap-apa ….” Rania tidak mampu mencerna apa yang terjadi.Apakah dia membuat kesalahan lagi? Apa dia tidur dengan pria yang pernah memaksanya untuk melayaninya lagi waktu itu?Rania syok. Dia mengedarkan pandangan mencari pakaiannya, tapi nihil. Tidak ada satu pun bajunya di kamar itu.Saat Rania masih dalam kondisi sangat panik. Dia melihat pintu kamar mandi terbuka yang membua

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mulai Menaruh Simpati

    “Ayo minum, kamu juga kerja di sini, jadi temani kami juga.” Seorang pria memaksa Rania untuk menenggak minuman yang dia bawa.Satu pria lainnya tertawa melihat temannya sedang memaksa Rania untuk minum.Rania gelagapan karena kedua pipinya dicengkram kuat agar bibirnya terbuka, dia juga terpojok di dinding tak berdaya.“Hentikan!” hardik Alex saat melihat apa yang sedang dilakukan dua pria itu pada Rania.Dua pria itu menoleh bersamaan, mereka melihat Alex yang berjalan cepat menghampiri mereka.“Tidak usah ikut campur!” hardik satu pria yang menahan Rania. Rania akhirnya dilepas. Dia langsung luruh ke lantai dan terbatuk-batuk karena sempat meminum alkohol yang dicekokkan padanya.Alex menatap Rania yang terduduk di lantai sambil memegangi dada. Tatapan matanya begitu murka pada dua pria yang mengganggu Rania.Tanpa kata Alex langsung menghajar dua pria itu. Dia memukul wajah pria yang ada di depannya, lalu kakinya menendang perut pria yang agak di sampingnya.Dua pria itu terkejut

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Rasa Penasaran

    Kai dan Anna berada di kamar. Kai sedang berbaring menggunakan paha Anna untuk bantal, lalu satu tangannya mengusap lembut perut istrinya itu.“Kamu benar-benar akan resign, kan?” tanya Kai lalu mengalihkan pandangan ke wajah Anna.“Iya,” jawab Anna, “seperti janjiku, apalagi sekarang kita akan punya bayi,” jawab Anna lalu mengusap lembut pipi Kai.Kai sedikit mengangkat kepala, lalu mengecup lembut bibir Anna. Dia kembali berbaring sambil mengusap perut Anna lagi.“Menurutmu, dia laki-laki atau perempuan?” tanya Kai.“Tidak tahu,” jawab Anna, “kamu mau anak laki-laki atau perempuan?” tanya balik Anna.“Entahlah, aku tidak akan membedakan. Mau laki-laki atau perempuan, aku akan menerima semuanya dengan rasa bahagia,” balas Kai lalu kembali menatap pada Anna.Anna menyisir rambut Kai dengan jemarinya.“Aku mau anak laki-laki agar dia kuat sepertimu. Jangan sampai dia lembek sepertiku,” ucap Anna.Kai langsung bangkit dan duduk saling berhadapan dengan Anna.“Siapa yang bilang kamu lemb

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status