Beranda / Romansa / Istri Kontrak Sang Presdir / Ternyata Menggemaskan

Share

Ternyata Menggemaskan

Penulis: Aldra_12
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-02 10:15:04

Kai langsung pergi ke ruang kerja setelah sampai di perusahaan.

Saat masuk ruang kerja. Kai melihat Anna yang sedang merapikan meja. Kai berjalan menuju mejanya, saat itu tatapan matanya malah tertuju pada kotak makanan yang ada di meja tamu. Dia langsung menatap pada Anna.

“Anda sudah datang,” ucap Anna bersikap seperti biasanya. “Apa Anda sudah makan?” tanya Anna berbasa-basi meski dia menebak kalau Kai pasti sudah makan bersama wanita tadi.

Bukannya menjawab pertanyaan Anna. Kai malah bertanya, “Kamu belum makan?”

Anna terkesiap.

“Kenapa makanannya masih utuh? Apa yang kamu lakukan sejak tadi sampai belum makan?” tanya Kai menyelidik.

Anna langsung mengalihkan pandangan pada makanan yang ada di meja. Dia langsung paham dengan maksud ucapan Kai.

“Aku sudah makan, sedangkan makanan itu tadi dibawakan temanku. Aku belum memakannya lagi karena masih kenyang,” jawab Anna menjelaskan.

Dahi Kai berkerut. Dia memandang makanan itu lagi, lalu bertanya, “Teman mana?”

“Anser,” jawab Anna pol
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
pasti Kai mau ikut kalo ga Jd detektif dadakan nanti...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Sedikit Menjelaskan

    Anna melihat ekspresi wajah Kai yang terlihat tidak senang. Jika dia salah bicara, bisa-bisa jadi masalah lagi.“Aku mau bertemu Bella. Temanku yang waktu itu, kami hanya mau jalan-jalan,” ujar Anna menjelaskan.Lagi pula dia tidak sepenuhnya bohong, kan? Dia memang akan pergi dengan Bella juga. Hanya saja Anna tidak menyebutkan Anser, takut jika Kai tidak senang.Kai diam sesaat seraya menatap pada Anna, lalu membalas, “Pergilah.”Anna langsung melebarkan senyum. “Terima kasih.”Meski ekspresi wajahnya datar, tapi dalam hati Kai senang melihat Anna begitu bahagia.“Lain kali, jangan menerima makanan dari orang lain.” Anna terkesiap.“Iya, tadi aku sudah bilang tidak akan menerima makanan dari orang lain kalau kamu tidak mengizinkan,” balas Anna.Kai melirik pada Anna, lalu kembali melanjutkan makan.**Saat sore hari. Anna sudah merapikan meja Kai dan siap untuk pulang.“Kamu pulang bersama sopir,” kata Kai.Anna langsung menatap pada Kai.“Anda tidak pulang bersama kami?” tanya Ann

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Pisang Suka Pisang?

    Di rumah sakit. Queen sudah ada di sana setelah pulang dari perusahaan, sedangkan ayahnya sedang keluar karena ada keperluan.“Kamu dari perusahaan langsung ke sini?” tanya Eve.“Iyalah, Mami. Lihat, aku masih pakai baju kerja,” jawab Queen seraya menunjukkan pakaian yang dipakainya.Eve tersenyum kecil.“Padahal kamu bisa pulang dulu, mandi, ganti baju. Malah langsung ke sini,” ujar Eve.Queen melebarkan senyum, lalu berkata, “Ini tandanya aku sangat sayang Mami. Jadi aku ingin segera di sini biar bisa menjaga Mami.”“Sekarang kamu pandai menggombal,” balas Eve seraya menatap lucu pada putrinya itu.Queen hanya tertawa kecil.“Oh ya, mami mau tanya,” ucap Eve.“Tanya saja, yang penting tidak tanya kapan aku nikah,” seloroh Queen.Eve menggeleng pelan, lalu berkata, “Mami mau tanya soal kakakmu.”Queen langsung menatap pada sang mami. Dia menarik kursi, lalu duduk di samping ranjang seraya menatap antusias.“Mami mau tanya soal apa?” tanya Queen.“Apa kakakmu sedang menjalin hubungan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bukan Gay

    Eve menatap curiga pada Kai. Kenapa putranya itu terus menghindari pertanyaan darinya, seolah Kai tidak pernah berminat sama sekali dengan hal-hal yang berbau pernikahan dan wanita.Ibu mana yang tidak cemas dengan hal ini.“Kai, jangan sampai kamu punya kelainan apalagi gay. Mami tidak rela, Kai.” Eve menatap nanar. Dia sedih kalau putranya mengalami hal itu.Eve tak pernah bisa membayangkan kalau Kai hidup di jalan yang salah. Dia pasti akan merasa menjadi ibu yang gagal.Kai sangat terkejut. Dia langsung menatap pada sang mami yang bola matanya sudah berkaca-kaca.“Astaga, Mami. Bagaimana bisa Mami berkata seperti itu?” Kai menanggapi kepanikan Eve dengan tenang.Melihat Kai yang bersikap tenang dan seperti tak merasa bersalah karena sudah membuat Eve cemas, malah membuat wanita itu kesal.“Ya, bagaimana mami tidak seperti itu? Kamu selalu menghindari pembahasan soal wanita. Kamu juga tidak pernah dekat dengan wanita mana pun. Bahkan pacaran saja tidak. Coba ingat, kapan kamu perna

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mendadak Senang

    Anna baru saja keluar dari kamar mandi. Dia berjalan ke ranjang untuk beristirahat. Saat sudah menarik selimut, Anna melihat ponselnya berdering. “Pak Kai?” Anna segera menjawab panggilan itu karena takut jika Kai menghubunginya karena ada keperluan penting.“Halo.” Anna menyapa begitu ponsel menyentuh telinga. “Apa Anda membutuhkan sesuatu?” tanya Anna dengan sigap.Anna menunggu suara dari seberang panggilan, tapi kenapa sangat hening? Apa Kai salah menghubungi atau tak sengaja menghubungi? Dahi Anna berkerut samar.Di rumah sakit. Kai sangat panik mendengar suara Anna. Dia memandang ponselnya seraya melipat bibir.‘Bagaimana ini? Haruskah kujawab?’ batin Kai ragu.Namun, panggilan itu sudah terlanjur terhubung. Jika tiba-tiba saja Kai mengakhiri panggilan itu, dia yakin kalau Anna akan salah paham padanya.Kai menoleh ke ranjang. Dia melihat Eve yang masih tertidur pulas, hingga akhirnya Kai mulai bicara.“Tidak ada. Aku hanya mau memastikan apakah kamu sudah beristirahat.”Kai t

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mulai Menghangat

    Keesokan harinya. Anna sudah bangun pagi dan sibuk di dapur. Semalaman dia tidak bisa tidur dengan tenang karena takut bangun kesiangan dan tidak bisa membuatkan sup iga yang Kai inginkan, sehingga pagi ini saat membuka mata, Anna langsung bangun meski hari masih agak gelap.Anna sudah meracik bahan dan sedang mengolahnya, berharap saat Kai datang, masakannya sudah siap.Namun, ternyata Kai pulang lebih awal. Saat masuk rumah, Kai mendengar suara aktivitas di dapur, membuatnya pergi ke sana dan mendapati Anna yang sedang sibuk memasak.Kai tersenyum kecil. Dia tidak menyangka Anna sangat antusias memasak makanan untuknya, padahal ini masih gelap.“Ini masih gelap dan kamu sudah sibuk di dapur.”Suara Kai mengejutkan Anna. Dia melihat istrinya itu sampai bergedik sebelum menoleh ke arahnya.“Anda sudah pulang.” Anna tersenyum meski sebelumnya benar-benar terkejut. “Aku pikir Anda masih pulang agak nanti, apalagi ini masih agak gelap,” ucap Anna untuk menutupi keterkejutannya.Kai tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mencari Informasi

    Rachel berada di sekitar lingkungan rumah orang tua Anna. Dia berada di mobil sedang mengamati rumah kecil orang tua Anna.Saat sedang memperhatikan, Rachel melihat seorang wanita keluar dari rumah itu. Rachel langsung menegakkan badan.“Nindy, kamu mau ke mana lagi?!”Nindy mengabaikan suara teriakan ibunya. Dia keluar dari rumah lalu berjalan seraya memasang wajah kesal.Nindy baru saja bertengkar dengan ibunya yang tak memberinya uang lagi, padahal dia sangat butuh.“Coba saja Ibu bisa lebih tegas, bisa tuh manfaatin Anna agar dapat uang banyak. Masa sekarang aku susah, dia dapat enaknya,” gerutu Nindy lalu menyugar rambut depan ke belakang.Nindy benar-benar tidak bisa hidup tanpa shopping. Dia terbiasa hidup serba berkecukupan, lalu sekarang sepeser uang pun tak punya. Sejak dia dipecat dari tempatnya bekerja, Nindy memilih menganggur karena apa yang dibutuhkan semuanya ditanggung ayah tiri dan Anna. Sekarang semuanya berubah, Nindy merasa seperti gelandangan.Nindy masih mengome

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Menjaga Dari Pelakor

    Kai dan Anna baru saja selesai sarapan. Anna menatap pada Kai yang menghabiskan sup lumayan banyak, hal itu membuat Anna senang karena merasa kalau masakannya dihargai.“Apa Anda … maksudku, apa kamu mau makan sesuatu sore nanti, biar pulang kerja aku langsung memasaknya?” tanya Anna penuh semangat.Kai menatap pada Anna. Dia lega Anna mau memanggilnya dengan panggilan non formal.“Aku sedang tidak ingin apa pun. Buatkan apa saja, pasti aku makan. Tapi kalau kamu lelah, biar pelayan yang memasak,” jawab Kai.Anna tersenyum lebar, lalu membalas, “Tidak lelah, aku juga suka memasak.”Kai mengangguk pelan.“Siang ini aku akan keluar untuk menjemput ibuku dari rumah sakit. Dia sudah diperbolehkan pulang,” ujar Kai.Anna mengangguk-angguk.Kai memperhatikan ekspresi wajah Anna. Kai bertanya-tanya,kenapa Anna tidak ada keinginan untuk ikut? Apa dia tidak penasaran dan ingin bertemu dengan sang mami?Anna tidak membalas ucapan Kai. Dia cukup sadar diri akan posisinya sebagai istri kontrak. A

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Terus Diancam

    Anna berada di perusahaan sedang menyusun berkas-berkas yang ada di meja Kai, agar ketika pria itu kembali, Kai tinggal mengerjakan berkas sesuai dengan urutannya.Saat sedang sibuk memilah berkas, ponsel Anna berdering dengan nama sang ibu tiri terpampang di layar, tentu saja hal itu sangat mengganggu. Anna hanya menatap ponselnya tanpa berniat menjawab panggilan itu.Anna melanjutkan pekerjaannya, tapi ternyata Mila terus menghubungi, membuat Anna benar-benar terganggu. “Jika aku blokir, dia pasti akan semakin menjadi-jadi,” gumam Anna seraya menatap nama Mila yang terpampang di layar.Anna mengabaikan panggilan dari Mila, saat akan meletakkan ponselnya kembali ke meja, ada notifikasi pesan masuk di layar ponsel.Anna mencoba membaca sekilas, tapi tiba-tiba dia membuka pesan yang dikirimkan oleh ibu tirinya itu.[Aku tidak tahu kamu ada di mana sekarang. Tapi yang jelas aku sudah ada di perusahaan pria itu. Kalau kamu tidak mau menemuiku, aku akan membuat onar di sini!]Anna membul

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Berharap Dimaafkan

    Kai pergi ke taman bermain bersama Anna. Dia menuruti semua yang ingin dilakukan oleh istrinya itu.“Bagaimana dengan ini?” tanya Anna sambil memperlihatkan bando dengan hiasan dua telinga kelinci.Kai tersenyum melihat Anna sangat senang dan bersemangat, dia mengangguk. “Itu bagus.”Anna melebarkan senyum, lalu kembali memilih bando lain.Kai setia menunggu, berdiri di samping Anna sambil memperhatikan apa yang dilakukan oleh istrinya itu.Saat sedang menunggu, Kai mendapat panggilan dari Tian. Dia menatap nama Tian yang terpampang di layar, tapi ragu untuk menjawab karena sedang bersama Anna.“Kenapa tidak diangkat?” tanya Anna.“Aku angkat sebentar, mungkin Tian mau tanya soal pekerjaan,” ucap Kai meminta izin.Anna mengangguk.Kai sedikit menepi, menjauh dari Anna agar bisa bicara dengan leluasa.“Bagaimana?” tanya Kai saat menjawab panggilan itu seraya memperhatikan Anna yang masih sibuk memilih bando di outlet aksesoris.“Aku sudah menekannya, tapi wartawan itu masih bungkam. Ba

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Obsesi

    Anna bangun dengan malas saat matahari sudah menyorot tinggi di langit. Anna menggeliat, dia tak mendapati Kai berada di ranjang.Anna bangun dengan wajah bantalnya. Duduk seraya mengedarkan pandangan, dia tak mendapati Kai di kamar.Saat Anna hendak beranjak turun dari ranjang, dia melihat pintu kamar terbuka.“Kamu sudah bangun,” ucap Kai yang baru saja masuk.“Kamu dari mana?” tanya Anna.“Memesan sarapan. Kamu tidur sangat nyenyak, jadi kupikir untuk memesan sarapan dulu untuk berjaga-jaga kalau kamu lapar saat bangun,” jawab Kai seraya berjalan mendekat ke ranjang, lalu duduk di tepian ranjang.Kai mengulurkan tangan, membantu Anna merapikan rambut yang berantakan.“Semalam rasanya bisa tidur dengan sangat tenang,” ucap Anna.Sejak mendapat masalah di pesta pernikahan lalu ditambah fakta tentang Stefanie, Anna memang gelisah saat tidur. Tapi malam ini, entah kenapa dia begitu lega.“Aku senang kamu bisa istirahat dengan nyenyak,” balas Kai, “apa rencanamu hari ini? Mau lihat tama

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Apa Anna Salah?

    Setelah berbincang sambil makan jagung. Anna dan Kai kembali ke resort karena malam semakin larut.Anna duduk diam di tepian ranjang. Matanya memandang lurus pada jendela kaca yang menghadap ke pantai.“Kamu tidak tidur? Perutmu masih terasa penuh?” tanya Kai yang baru saja keluar dari kamar mandi, lalu segera menghampiri istrinya.Anna menoleh pada Kai. Dia memandang suaminya yang kini mendekat lalu duduk di sampingnya.“Kai, apa aku salah?” tanya Anna dengan tatapan sendu.Kai bingung. Kenapa Anna berubah sedih lagi?“Salah kenapa?” tanya Kai keheranan.Anna menghela napas pelan, lalu menjelaskan, “Entahlah, aku tiba-tiba merasa bersalah pada ibu kandungku karena aku kecewa padanya. Aku marah karena dia membuangku dan Ayah, aku emosi setiap kali melihat wajahnya yang mengingatkanku akan kesusahan Ayah ketika membesarkanku sendirian. Apa aku salah jika kecewa?”“Kamu membencinya?” tanya Kai memastikan sebelum menjawab pertanyaan Anna.Anna diam, lalu menggeleng. “Aku tidak tahu.”Kai

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Melihat Sisi Berbeda

    Anna ternyata menunjuk pada wanita yang siang tadi mereka tolong. Dia melihat wanita itu sedang sibuk membakar jagung untuk pelanggan yang datang.“Kita ke sana, aku mau jagung bakar,” kata Anna seraya merangkul lengan Kai.Kai mengerutkan alis saat menatap Anna. “Apa kamu masih kuat makan?” tanya Kai memastikan.Tadi saja Anna merasa kekenyangan, tapi kenapa sekarang mau jagung bakar.Anna diam, terlihat ragu. Namun, demi bisa melarisi dagangan wanita itu, Anna mengangguk.“Ya, dicoba dulu,” jawab Anna.Kai yang ragu. Dia takut istrinya kekenyangan lalu sakit perut. Namun, dia juga tidak bisa menolak keinginan Anna, apalagi Anna begitu bersemangat dan senang.Akhirnya Kai menuruti permintaan Anna. Dia dan Anna pergi menghampiri wanita yang mereka tolong tadi.“Mau jagungnya satu,” ucap Anna saat berdiri di depan wanita itu yang sedang sibuk mengipasi bara api.“Boleh, mau rasa ….” Wanita itu menjeda ucapannya saat melihat siapa yang memesan.“Kalian.” Wanita itu tersenyum semringah.

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bahagia

    Anna langsung menghampiri seorang wanita yang kini sedang memunguti barang yang jatuh dari gerobak yang terguling di pasir.Kai ikut menyusul Anna, lalu membantu mengangkat gerobak agar bisa berdiri.“Terima kasih,” ucap wanita berumur tiga puluhan tahun yang dibantu Anna.Anna tersenyum seraya membantu memunguti jagung dan beberapa barang lain lalu memasukkannya ke gerobak.“Kakak baik-baik saja?” tanya Anna seraya menatap wajah kuyu wanita itu, bahkan penampilannya sedikit berantakan, menunjukkan kalau wanita itu begitu lelah.Wanita dengan kantung mata yang begitu cekung itu tersenyum.“Aku baik-baik saja, hanya saja ban gerobaknya tadi tergelincir di pasir makanya semua barangnya jatuh,” jawab wanita itu, “aku sangat berterima kasih kalian mau membantu.”“Sama-sama,” balas Anna seraya melebarkan senyum.“Kalian pengunjung di pantai ini?” tanya wanita itu lagi seraya memperhatikan Anna dan Kai bergantian.“Iya, kami baru tiba sore ini,” jawab Anna.Wanita itu lagi-lagi tersenyum.“

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bulan Madu

    Nindy berjalan mondar-mandir di kamar karena Mila belum juga dibebaskan. Dia mulai tak sabaran apalagi Rachel tidak memberi kabar sama sekali.Nindy memandang ponselnya, dia akhirnya memutuskan untuk menghubungi Rachel.“Kenapa kamu menghubungiku?” Suara bentakkan terdengar dari seberang panggilan.“Aku hanya mau tanya, kapan kamu akan membantu ibuku bebas?” tanya Nindy sempat terkejut karena bentakkan Rachel.“Tunggu saja dan jangan menghubungiku. Kamu akan membuat orang curiga, kamu lupa janjimu, hah!”Nindy sebal karena kembali terkena bentak.“Tapi tetap saja, aku hanya mau memastikan kamu tidak bohong dengan janjimu untuk membantu Ibu keluar dari kantor polisi, dia masuk gitu juga buat bantu kamu,” ucap Nindy dengan nada kesal.Namun, bukannya mendapat kepastian, Nindy malah terkejut karena panggilan itu diakhiri begitu saja.Nindy memandang ponselnya dengan rasa tak percaya. Dia kesal karena Rachel seperti menghindarinya.“Lihat saja, ya. Kalau dia tidak mengeluarkan Ibu, akan k

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ingin Kesempatan Kedua

    Keesokan harinya. Kai sudah bangun lebih awal, begitu juga dengan Anna yang sekarang sedang di kamar mandi.Kai mendapat panggilan dari Tian, sehingga dia memilih pergi ke balkon ketika menjawab panggilan itu.“Bagaimana?” tanya Kai yang memang menunggu kabar dari Tian.“Saya sudah mendapatkan informasi wartawan yang membuat berita ity. Sekarang saya sedang menyuruh orang untuk mengorek informasi lebih lanjut,” ujar Tian dari seberang panggilan.“Selidiki sampai ke akarnya selagi aku mengajak Anna pergi berlibur. Informasi apa pun yang kamu dapat, segera beritahu aku!” perintah Kai seraya mengepalkan telapak tangan.“Baik, Pak.”Kai mengakhiri panggilan itu. Dia memandang layar ponselnya. Embusan napas kasar lolos dari mulutnya.“Kai.”Kai membalikkan badan saat mendengar suara Anna.“Apa ada masalah?” tanya Anna saat melihat ekspresi wajah Kai yang terlihat serius.Kai memulas senyum, dia berjalan menghampiri Anna yang ada di dalam kamar. Kai tidak mau membuat Anna cemas.“Tidak ada

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Beri Anna Waktu

    Kai keluar dari kamar karena ingin mengambil makanan untuk Anna. Dia berjalan menuruni anak tangga dan bertemu dengan Stefanie yang baru saja berjalan dari depan.“Bagaimana kondisi Anna?” tanya Stefanie saat berhadapan dengan Kai.“Sudah lebih baik meski sempat sangat syok,” jawab Kai bersikap biasa karena dari sudut pandangnya, Stefanie juga tak sepenuhnya salah.Stefanie mengangguk-angguk pelan meski tatapan matanya menunjukkan banyak kesedihan.Kai memandang pada Stefanie yang diam, sehingga dia berkata, “Selama ini kehidupan Anna sangat sulit. Jika kamu memang menyayanginya, jangan terlalu memaksanya.”Stefanie terdiam seraya menatap pada Kai.“Banyak tekanan yang dialaminya. Jadi kuharap kamu tidak menekannya lagi dengan memaksakan semua fakta itu agar dia menerimanya.”Kai mencoba menjaga perasaan Anna. Dia tak ingin Anna bersedih lagi.Stefanie terlihat semakin sedih. Dia sudah sangat senang bisa menemukan Anna, tapi siapa sangka jika yang terjadi tak sesuai dengan harapannya.

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Butuh Waktu

    Kondisi emosi Anna semakin tidak stabil, sehingga Kaivan meminta Kai untuk membawa Anna beristirahat lebih dulu.Kai mengajak Anna ke kamar. Sesampainya di sana, Anna langsung terduduk lemas di tepian ranjang.Kai ikut duduk di samping Anna, lalu menggenggam telapak tangan istrinya itu. Siapa sangka jika Anna langsung memeluk seraya menangis.“Menangislah sepuasnya,” ucap Kai seraya mengusap lembut punggung Anna.Anna terlalu banyak mendapat tekanan, setelah fitnah yang didapat, Anna harus menerima fakta jika ibunya ternyata masih mengharapkannya.“Setelah sekian tahun, kenapa dia harus datang? Aku tidak bisa menerimanya begitu saja,” ucap Anna di sela isak tangis.Kai menghela napas pelan, lalu berkata, “Kamu tak harus menerima, cukup tahu saja.”Anna menangis terisak, bahkan kedua pundaknya sampai bergetar.“Bukankah ini juga bagus. Mamamu bilang kalau dia menikah dengan ayahmu meski di usia muda, itu artinya kamu bukan anak haram. Kamu lahir setelah kedua orang tuamu menikah,” ucap

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status