Share

Mendadak Senang

Penulis: Aldra_12
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-04 11:09:04

Anna baru saja keluar dari kamar mandi. Dia berjalan ke ranjang untuk beristirahat. Saat sudah menarik selimut, Anna melihat ponselnya berdering.

“Pak Kai?”

Anna segera menjawab panggilan itu karena takut jika Kai menghubunginya karena ada keperluan penting.

“Halo.” Anna menyapa begitu ponsel menyentuh telinga. “Apa Anda membutuhkan sesuatu?” tanya Anna dengan sigap.

Anna menunggu suara dari seberang panggilan, tapi kenapa sangat hening? Apa Kai salah menghubungi atau tak sengaja menghubungi? Dahi Anna berkerut samar.

Di rumah sakit. Kai sangat panik mendengar suara Anna. Dia memandang ponselnya seraya melipat bibir.

‘Bagaimana ini? Haruskah kujawab?’ batin Kai ragu.

Namun, panggilan itu sudah terlanjur terhubung. Jika tiba-tiba saja Kai mengakhiri panggilan itu, dia yakin kalau Anna akan salah paham padanya.

Kai menoleh ke ranjang. Dia melihat Eve yang masih tertidur pulas, hingga akhirnya Kai mulai bicara.

“Tidak ada. Aku hanya mau memastikan apakah kamu sudah beristirahat.”

Kai t
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
mulai kluar konflik'y kenapa harus kamu Rachel yg Jd baru sandungan hubungan Anna sama Kai....jangan macam2 kamu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mulai Menghangat

    Keesokan harinya. Anna sudah bangun pagi dan sibuk di dapur. Semalaman dia tidak bisa tidur dengan tenang karena takut bangun kesiangan dan tidak bisa membuatkan sup iga yang Kai inginkan, sehingga pagi ini saat membuka mata, Anna langsung bangun meski hari masih agak gelap.Anna sudah meracik bahan dan sedang mengolahnya, berharap saat Kai datang, masakannya sudah siap.Namun, ternyata Kai pulang lebih awal. Saat masuk rumah, Kai mendengar suara aktivitas di dapur, membuatnya pergi ke sana dan mendapati Anna yang sedang sibuk memasak.Kai tersenyum kecil. Dia tidak menyangka Anna sangat antusias memasak makanan untuknya, padahal ini masih gelap.“Ini masih gelap dan kamu sudah sibuk di dapur.”Suara Kai mengejutkan Anna. Dia melihat istrinya itu sampai bergedik sebelum menoleh ke arahnya.“Anda sudah pulang.” Anna tersenyum meski sebelumnya benar-benar terkejut. “Aku pikir Anda masih pulang agak nanti, apalagi ini masih agak gelap,” ucap Anna untuk menutupi keterkejutannya.Kai tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mencari Informasi

    Rachel berada di sekitar lingkungan rumah orang tua Anna. Dia berada di mobil sedang mengamati rumah kecil orang tua Anna.Saat sedang memperhatikan, Rachel melihat seorang wanita keluar dari rumah itu. Rachel langsung menegakkan badan.“Nindy, kamu mau ke mana lagi?!”Nindy mengabaikan suara teriakan ibunya. Dia keluar dari rumah lalu berjalan seraya memasang wajah kesal.Nindy baru saja bertengkar dengan ibunya yang tak memberinya uang lagi, padahal dia sangat butuh.“Coba saja Ibu bisa lebih tegas, bisa tuh manfaatin Anna agar dapat uang banyak. Masa sekarang aku susah, dia dapat enaknya,” gerutu Nindy lalu menyugar rambut depan ke belakang.Nindy benar-benar tidak bisa hidup tanpa shopping. Dia terbiasa hidup serba berkecukupan, lalu sekarang sepeser uang pun tak punya. Sejak dia dipecat dari tempatnya bekerja, Nindy memilih menganggur karena apa yang dibutuhkan semuanya ditanggung ayah tiri dan Anna. Sekarang semuanya berubah, Nindy merasa seperti gelandangan.Nindy masih mengome

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Menjaga Dari Pelakor

    Kai dan Anna baru saja selesai sarapan. Anna menatap pada Kai yang menghabiskan sup lumayan banyak, hal itu membuat Anna senang karena merasa kalau masakannya dihargai.“Apa Anda … maksudku, apa kamu mau makan sesuatu sore nanti, biar pulang kerja aku langsung memasaknya?” tanya Anna penuh semangat.Kai menatap pada Anna. Dia lega Anna mau memanggilnya dengan panggilan non formal.“Aku sedang tidak ingin apa pun. Buatkan apa saja, pasti aku makan. Tapi kalau kamu lelah, biar pelayan yang memasak,” jawab Kai.Anna tersenyum lebar, lalu membalas, “Tidak lelah, aku juga suka memasak.”Kai mengangguk pelan.“Siang ini aku akan keluar untuk menjemput ibuku dari rumah sakit. Dia sudah diperbolehkan pulang,” ujar Kai.Anna mengangguk-angguk.Kai memperhatikan ekspresi wajah Anna. Kai bertanya-tanya,kenapa Anna tidak ada keinginan untuk ikut? Apa dia tidak penasaran dan ingin bertemu dengan sang mami?Anna tidak membalas ucapan Kai. Dia cukup sadar diri akan posisinya sebagai istri kontrak. A

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Terus Diancam

    Anna berada di perusahaan sedang menyusun berkas-berkas yang ada di meja Kai, agar ketika pria itu kembali, Kai tinggal mengerjakan berkas sesuai dengan urutannya.Saat sedang sibuk memilah berkas, ponsel Anna berdering dengan nama sang ibu tiri terpampang di layar, tentu saja hal itu sangat mengganggu. Anna hanya menatap ponselnya tanpa berniat menjawab panggilan itu.Anna melanjutkan pekerjaannya, tapi ternyata Mila terus menghubungi, membuat Anna benar-benar terganggu. “Jika aku blokir, dia pasti akan semakin menjadi-jadi,” gumam Anna seraya menatap nama Mila yang terpampang di layar.Anna mengabaikan panggilan dari Mila, saat akan meletakkan ponselnya kembali ke meja, ada notifikasi pesan masuk di layar ponsel.Anna mencoba membaca sekilas, tapi tiba-tiba dia membuka pesan yang dikirimkan oleh ibu tirinya itu.[Aku tidak tahu kamu ada di mana sekarang. Tapi yang jelas aku sudah ada di perusahaan pria itu. Kalau kamu tidak mau menemuiku, aku akan membuat onar di sini!]Anna membul

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tidak Mau Merepotkan

    Anna pergi ke lantai tempat ruangan Kai berada. Namun, Anna terus memikirkan ancaman yang Mila lontarkan.Anna tidak mungkin meminta uang dari Kai, meski ada kartu debit milik pria itu, tapi Anna tidak berani memakainya. Dia juga berpikir, Mila tidak pernah bermain-main dengan ucapannya, sehingga membuat Anna gelisah. Dia tidak mau membuat Kai malu karena kelakuan Mila.“Harus bagaimana sekarang?” Anna mengguyar kasar rambut ke belakang saat menginjakkan kaki keluar dari lift yang baru saja terbuka.Saat itu, Anna bertemu Tian, sampai membuat Anna terkejut.“Kenapa kamu terkejut seperti itu? Sedang memikirkan apa?” tanya Tian karena ekspresi wajah Anna tak seperti biasanya.“Tidak ada,” jawab Anna mengelak.Namun, melihat Anna yang seperti gelisah, membuat Tian bertanya, “Apa ada masalah? Kamu dari mana?”“Tidak, tidak ada,” elak Anna lagi seraya menggeleng pelan.Tian menatap Anna, lalu berkata, “Kalau ada masalah lebih baik dibicarakan, jangan sampai ada masalah dengan karyawan sepe

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Harus Dipaksa Jujur

    Kai sudah sampai di perusahaan. Dia langsung pergi ke ruang kerjanya dan melihat Anna yang sedang merapikan meja.“Kamu sudah kembali,” sapa Anna.Kai memperhatikan Anna. Istrinya itu bersikap biasa seperti tidak terjadi sesuatu. Kai berjalan menghampiri Anna yang berdiri di dekat meja.“Apa terjadi sesuatu saat aku pergi?” tanya Kai saat sudah berdiri di hadapan Anna.“Semua berjalan dengan lancar, tidak ada masalah apa pun,” ucap Anna lalu memandang meja, memastikan tidak ada yang berantakan atau Kai akan marah.Kai menatap tidak senang. Ekspresi wajahnya memperlihatkan ketidakpuasannya pada jawaban Anna yang tidak jujur akan masalah yang sebenarnya sedang terjadi.Bukankah wajar jika Kai kesal, mengingat Anna bisa dengan mudah bercerita dan meminjam uang pada Tian, tapi tidak bisa bercerita kepadanya dan malah menutupi.“Apa kamu tidak pernah percaya padaku?” tanya Kai dengan tatapan menyelidik.Anna terkesiap. Dia memandang Kai yang memasang wajah tak senang. Dia bingung, kenapa K

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kelakuan Buruk Keluarga

    Saat sore hari, Mila berada di rumahnya sedang sangat senang karena menerima kiriman uang dari Anna. Dia beberapa kali menghubungi Nindy, tapi putrinya itu tidak membalas panggilannya.“Ke mana dia? Kalau marah pasti kabur,” gerutu Mila.Mila terlalu menyayangi Nindy, sehingga putrinya itu manja meski sudah tahu kalau keluarga mereka tidak mampu.Saat Mila masih memikirkan ke mana putrinya pergi, ternyata Nindy pulang membawa banyak paper bag di kedua tangannya. Seketika Mila melongo, kenapa putrinya belanja banyak barang. “Dari mana kamu dapat uang buat belanja sebanyak itu?” tanya Mila agak syok.Nindy menatap pada Mila, lalu membalas, “Ibu tidak usah tahu, yang penting aku puas karena bisa belanja. Mana dapat barang-barang bagus juga.”Nindy meletakkan barang-barang yang dibelinya di atas sofa, rata-rata dia membeli tas, sepatu, dan pakaian.Mila sangat syok. Dia memandangi paper bag itu lalu beralih menatap pada putrinya.“Jangan bilang kamu jadi simpanan pria kaya, makanya bisa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Makan Malam

    Anna benar-benar terkejut karena Kai ada di depan kamarnya. Namun, meski begitu dia mencoba bersikap biasa. Tidak biasanya Kai berdiri di sana seolah menunggu dirinya keluar dari kamar.“Apa kamu butuh sesuatu?” tanya Anna setelah berhasil meredam keterkejutannya.“Kamu tidak perlu memasak malam ini,” ujar Kai yang berdiri dengan satu tangan dimasukkan ke saku celana.Anna mengedipkan mata beberapa kali mendengar ucapan Kai.“Kenapa?” tanya Anna keheranan.“Kita makan di luar,” jawab Kai.Anna terkesiap. Kenapa makan di luar padahal bisa masak di rumah? Dan, ini sangat mendadak sekali.“Bersiap-siaplah,” ujar Kai lagi lalu hendak melangkahkan kaki kembali ke kamar.“Memangnya tidak apa-apa kalau kita makan di luar?” tanya Anna ragu dan takut, “bagaimana kalau ada kenalanmu yang melihat, lalu berburuk sangka?”Kai menghentikan langkah lalu kembali menatap pada Anna yang cemas.“Kita hanya mau makan malam, tidak akan membuat orang berburuk sangka,” balas Kai dengan tenang, “sekarang ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Akan Sulit

    Rania benar-benar panik luar biasa melihat pria yang kini menatapnya dengan ekspresi wajah dingin. Dia masih mematung di tempatnya, sampai salah satu teman OB-nya menarik lengan Rania agar menyingkir dari jalan.“Selamat pagi, Pak.” Dua OB lain langsung membungkuk pada Alex dan Arion yang baru saja keluar dari lift.Alex berjalan dengan ekspresi wajah dingin tanpa menoleh Rania sama sekali, sedangkan Arion melirik pada Rania. Jadi, ini OB baru yang kemarin dipermasalahkan oleh atasannya itu.Rania masih bergeming dengan perasaan campur aduk. Di hari pertamanya bekerja, kenapa dia bertemu dengan pria yang membuat hidupnya kacau.“Siapa dia?” tanya Rania menoleh pada teman kerjanya.“Itu tuh, Pak Alex. Dia cucu pemilik perusahaan ini dan direktur di sini. Ya, meski dia masih direktur, tapi katanya sebentar lagi akan diangkat jadi presdir karena kemampuannya memimpin perusahaan,” jawab Herman–OB teman Rania.Rania merasakan jantungnya berdegup sangat cepat. Jadi, dia bekerja untuk pria b

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Ternyata

    Rania pergi ke rumah sakit dengan perasaan lega. Dengan bekerja di perusahaan itu, Rania bisa mendapatkan uang lebih banyak di siang hari dan bisa menjaga Abi saat malam hari.Rania berjalan di koridor rumah sakit menuju ruang inap Abi. Saat hampir sampai di kamar sang putra, Rania melihat dokter dan perawat masuk ke ruangan sang putra dengan sangat terburu-buru.Tentu saja hal itu membuat Rania sangat panik. Dia segera berlari ke kamar Abi, saat masuk sudah melihat dokter sedang menangani putranya.“Apa yang terjadi pada anakku?” tanya Rania sangat panik.“Kondisi Abi baru saja drop, Bu. Dokter sedang mengecek dan memberikan penanganan yang tepat,” jawab perawat.Rania menutup mulut dengan kedua telapak tangan. Dia benar-benar ketakutan dan panik jika terjadi sesuatu dengan Abi.“Kumohon, Abi. Mama akan mengusahakan kesembuhanmu, tolong jangan terjadi apa-apa padamu, Sayang.”Rania terus memandang dokter yang sedang mengecek kondisi Abi. Bola matanya sudah berkaca-kaca, ketakutan memb

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Diterima tapi Hampir Dipecat

    Hari berikutnya. Rania pergi ke perusahaan tempat Silvi bekerja. Dia datang lebih awal dan bertemu dengan Silvi yang ternyata menunggunya di depan perusahaan.“Syukurlah kamu datang awal,” ucap Silvi lalu menengok ke arloji yang melingkar di pergelangan tangan.“Aku tidak mungkin mengecewakanmu. Kamu sudah sejauh ini mau membantuku, jadi aku harus berjuang,” balas Rania.Silvi tersenyum lebar, lalu dia mengajak Anna segera masuk ke perusahaan karena kepala HRD ternyata sudah datang.Mereka masuk ke ruang HRD, lalu Silvi meninggalkan Rania bersama kepala HRD agar bisa diwawancarai.Rania memberikan surat lamarannya. Dia berdiri di depan meja kepala HRD sambil menunggu wanita itu membaca surat lamarannya.“Ternyata kamu sudah banyak pengalaman kerja di usiamu sekarang,” kata kepala HRD.Rania tersenyum dan mengangguk. “Iya, dan saya ahli menjadi cleaning service.”Kepala HRD tersenyum. “Terakhir kali kamu menjadi petugas kebersihan di klub malam, kenapa kamu keluar? Apa gajinya tidak mu

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Merasa Terhina

    Alex berada di ruangannya menandatangani berkas-berkas yang bertumpuk di meja. Dia tidak fokus dalam bekerja, sampai beberapa kali membaca ulang berkas yang diserahkan padanya.“Apa ada masalah, Pak?” tanya Arion–sekretaris Alex.Alex melirik pada Arion, tapi tidak menjawab pertanyaan sekretarisnya itu. Dia segera membubuhkan tanda tangan, lalu menyerahkan berkas yang ditunggu oleh sekretarisnya itu.“Mana lagi yang butuh diserahkan hari ini?” tanya Alex sambil menatap satu persatu berkas yang ada di meja.“Stopmap merah, Pak,” jawab Arion sambil menunjuk ke stopmap yang dimaksud.Alex segera mengambil lalu membuka stopmap itu dan menandatangani berkas di dalamnya.Arion mengamati atasannya itu, sikap Alex beberapa hari ini memang sangat aneh. Jika mudah emosi itu sudah biasa, yang tak biasa itu karena Alex sering sekali melamun bahkan tidak fokus saat menghadiri rapat.Setelah Arion pergi dari ruangan Alex. Alex meletakkan pulpen yang dipegang lalu sedikit melonggarkan dasi yang tera

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mendapat Bantuan

    Saat sore hari. Anna duduk di teras sedang makan camilan bersama Stefanie. Dia terlihat sangat bahagia, di masa kehamilan bisa bersama orang-orang yang menyayangi dan memberinya banyak perhatian.“Suamimu pulang,” ucap Stefanie saat melihat mobil Kai memasuki halaman rumah.Anna tersenyum lebar, dia kembali memasukkan potongan semangka ke mulut lalu berdiri untuk menghampiri suaminya.Kai turun dari mobil yang baru saja terparkir sempurna di depan garasi mobil. Dia membuka bagasi mobil, lalu mengambil sesuatu dari dalam sana.Anna mengamati apa yang Kai bawa, suaminya membawa satu kantong plastik besar.“Itu apa?” tanya Anna penasaran.“Pesananmu,” jawab Kai lalu membuka plastik itu agar Anna melihat isinya.Mata Anna berbinar. Dia langsung mengambil kantong plastik berisi banyak mangga muda itu dari tangan Kai.“Terima kasih.” Anna mencium pipi Kai, lalu pergi meninggalkan suaminya tanpa mengajaknya masuk.Kai terkejut, bisa-bisanya dia diabaikan karena mangga muda.“Anna! Hati-hati

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ngidamnya Anna

    Kai masuk kamar setelah lembur dari ruang kerja. Dia menghampiri Anna yang duduk di sofa, alangkah terkejutnya dia melihat sang istri sedang makan mangga muda di malam hari.“Anna, ini sudah malam. Kenapa kamu masih makan mangga muda?” tanya Kai karena cemas jika Anna sakit perut.“Tapi aku pengen,” jawab Anna lalu kembali memasukkan potongan mangga muda ke mulut dengan tatapan tertuju pada Kai.Kai duduk di samping Anna, dia meringis melihat potongan mangga muda yang ada di piring.“Iya, tapi apa tidak bisa makannya besok setelah sarapan atau makan siang?” Kai tetap waspada dan cemas.Anna menggeleng sambil memasukkan suapan lagi ke mulut.“Apa tidak asam?” tanya Kai karena Anna makan dengan lahap, bahkan ekspresi wajah Anna biasa saja.“Tidak,” jawab Anna, “kamu mau coba?” tanya Anna sambil menyodorkan ke mulut Kai.Mencium bau mangga itu saja sudah membuat liurnya mengalir deras, Kai menggeleng.Anna terus makan meski suaminya melarang. “Staff di perusahaan, ada yang punya pohon ma

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Apa Maunya

    Rania menatap tak percaya, kenapa Alex ada di sana? Apa pria itu mengikutinya?Rania menatap Alex yang kini berjalan menghampirinya. Aura pria itu begitu dingin dan menakutkan, apalagi tatapan mata Alex.“Siapa kamu? Tidak usah ikut campur dengan urusan klub kami,” kata manager sedikit ketus.Alex tersenyum miring. Dia sudah berdiri di samping Rania, lalu menoleh pada wanita itu sebelum kembali menatap pada manager yang ada di belakang meja.“Kamu tidak tahu aku? Serius kamu tidak mengenal siapa aku?” Alex menatap penuh cibiran.Manager klub mengerutkan alis. Dia memang merasa tak asing dengan Alex.“Apa kamu mau izin klub ini dicabut dan usaha kalian ini ditutup?” Alex bicara dengan nada ancaman.“Siapa kamu sebenarnya?” tanya manager itu.Alex tersenyum miring, lalu dia menoleh pada Rania. “Hanya seorang pria yang sedang melindungi wanitanya.”Alex menarik satu sudut bibirnya setelah menyebut Rania sebagai wanitanya.Sedangkan Rania, dia sangat syok dan tidak paham dengan maksud Ale

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ngidam

    Anna berjalan menuruni anak tangga, dia sudah pulang ke rumah Kai bersama Stefanie dan Reino. Dia sudah mengajukan surat pengunduran diri yang langsung diaccc oleh kepala HRD atas persetujuan Kai.Sekarang, Anna hanya perlu fokus pada dirinya dan keluarganya saja. Sebagai calon ibu yang baru saja pertama kali hamil, dia ingin memberikan yang terbaik buat calon buah hatinya.“Mau ke mana?” tanya Stefanie saat melihat Anna.“Aku mau makan buah, Ma. Tiba-tiba saja pengen buah yang asam,” jawab Anna.Stefanie tersenyum. Dia memaklumi rasa ingin Anna karena pengaruh hormon kehamilan.Stefanie mengulurkan tangan, lalu mengajak Anna ke dapur untuk mencari apa yang Anna mau makan.“Papa di mana?” tanya Anna karena tidak melihat papa tirinya itu.“Oh, tadi pamit katanya mau ketemu temannya,” jawab Stefanie.Anna mengangguk-angguk.“Papa bener-benar melepas perusahaannya?” tanya Anna.“Tidak juga,” jawab Stefanie, “dia hanya sudah tidak bisa mengurus, jadi posisinya diberikan pada orang lain, t

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Terus Teringat

    Rania menatap bingung, tapi juga panik karena tubuhnya bersentuhan dengan Alex. Dia mencoba melepaskan diri, saat Alex melepas pinggangnya, dia berdiri agak mundur.“Aku tidak mau melakukan pekerjaan yang tidak pasti. Siapa yang tahu kamu akan melakukan apa?” Rania waspada, meski iming-iming gajinya besar, Rania tidak mau sembarangan menerima tawaran Alex.Alex tersenyum miring. Dia tidak paham, kenapa wanita miskin tapi masih jual mahal? “Kamu akan menyesal karena menolak,” ucap Alex dengan tatapan meremehkan.Namun, Rania tidak peduli. Bukankah sudah biasa kalau dia direndahkan.“Tapi, kalau kamu berubah pikiran, datanglah kemari. Aku akan memberimu gaji lebih banyak dari tempatmu bekerja sekarang.”Setelah mengatakan itu, Alex mengambil cangkir kopinya, lalu dia pergi meninggalkan Rania.Rania bergeming di tempatnya. Detak jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Saat Alex menatapnya, dia harus akui pria itu mampu membuat seluruh aliran darahnya mendesir hebat.Alex benar-benar me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status