Share

Makan Malam

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-02-08 12:07:55

Anna benar-benar terkejut karena Kai ada di depan kamarnya. Namun, meski begitu dia mencoba bersikap biasa. Tidak biasanya Kai berdiri di sana seolah menunggu dirinya keluar dari kamar.

“Apa kamu butuh sesuatu?” tanya Anna setelah berhasil meredam keterkejutannya.

“Kamu tidak perlu memasak malam ini,” ujar Kai yang berdiri dengan satu tangan dimasukkan ke saku celana.

Anna mengedipkan mata beberapa kali mendengar ucapan Kai.

“Kenapa?” tanya Anna keheranan.

“Kita makan di luar,” jawab Kai.

Anna terkesiap. Kenapa makan di luar padahal bisa masak di rumah? Dan, ini sangat mendadak sekali.

“Bersiap-siaplah,” ujar Kai lagi lalu hendak melangkahkan kaki kembali ke kamar.

“Memangnya tidak apa-apa kalau kita makan di luar?” tanya Anna ragu dan takut, “bagaimana kalau ada kenalanmu yang melihat, lalu berburuk sangka?”

Kai menghentikan langkah lalu kembali menatap pada Anna yang cemas.

“Kita hanya mau makan malam, tidak akan membuat orang berburuk sangka,” balas Kai dengan tenang, “sekarang ber
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
dasar Medusa ngrusak suasana aja pasti gagal ini rencana Kai...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kelicikan Rachel

    Rachel tersenyum melihat Anna terkejut, lalu berkata, “Ternyata kamu itu mudah sekali terkejut, ya? Padahal aku juga hanya bicara biasa.”“Mungkin kamu terkejut karena aku berani ajak Kai untuk bermain golf, ya?” Rachel tertawa kecil.“Ti-tidak,” jawab Anna agak canggung.Rachel tersenyum seraya mematikan kran air, lalu mengambil tisu untuk diberikan pada Anna agar bisa membersihkan air yang memercik di baju Anna.“Aku dan Kai itu sudah kenal sejak kuliah. Papanya juga rekan bisnisku. Bahkan kalau jodoh, Papa mau menjodohkan kami,” ujar Rachel dengan tatapan penuh bangga. Dia memandang ekspresi wajah Anna, menyelidik apa yang akan Anna katakan setelah mendengar ucapannya.Anna bergeming. Kai sudah menikah dengannya dan Queen, lalu untuk apa Rachel mau dijodohkan dengan Kai lagi? Apa Kai akan menikah untuk yang ketiga kalinya?“Bukannya Pak Kai sudah menikah dengan Queen? Memangnya kamu mau jadi istri keduanya? Padahal kamu masih muda dan cantik?” tanya Anna dengan tatapan bingung.Rac

    Last Updated : 2025-02-09
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Merasa Aneh

    Anna kembali ke private room setelah Rachel pergi lebih dulu. Tiba-tiba saja Anna merasa sangat bodoh, bahkan pikirannya kacau dan tubuhnya seperti kehilangan tenaga.Kai masih menunggu Anna. Dia keheranan kenapa Anna sangat lama, saat hendak berdiri untuk mencari Anna, Kai melihat pintu ruangan terbuka.Kai hendak membuka mulut, tapi ternyata Anna sudah lebih dulu bicara.“Apa kita bisa pulang sekarang? Tiba-tiba saja aku merasa tidak enak badan,” ucap Anna saat sudah sampai di hadapan Kai.Kai menatap pada Anna yang memang seperti dalam kondisi kurang baik. Dia mengangguk lalu mengajak Anna pulang. Kai urung membahas soal Queen.Anna berjalan bersama Kai menuju parkiran. Dia tidak tahu, kenapa bisa kesal dan marah.Mereka sudah dalam perjalanan pulang. Kai sesekali melirik pada Anna. Dia melihat Anna yang hanya diam seraya memandang pada jalanan yang mereka lewati.Kai sebenarnya merasa aneh. Tiba-tiba saja Anna diam seperti ada masalah, membuatnya penasaran dengan apa yang terjadi.

    Last Updated : 2025-02-09
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Jujur

    Anna keluar dari kamar karena ingin pergi ke dapur mengambil air minum. Dia sudah terlihat mengantuk, hingga beberapa kali tampak mengusap tengkuk.Saat berjalan melewati ruang kerja Kai. Anna melihat pintu ruang kerja Kai tak tertutup rapat, dia juga mendengar suara Kai dari dalam.“Dia belum tidur?” gumam Anna penasaran.Saat Anna mendekat ke pintu ruang kerja Kai, dia mendengar suara Kai menyebut namanya, membuat Anna mematung di depan pintu ruang kerja Kai.Anna mendengar semua apa yang Kai ucapkan, meski Anna tidak tahu dengan siapa pria itu bicara. Dia bergeming, tubuhnya terasa beku mendengar semua yang keluar dari bibir Kai.Hingga saat Kai mengucapkan kalimat terakhir, Anna mendadak panik karena takut Kai tahu kalau dirinya ada di sana.Namun, karena kurang hati-hati, Anna malah menendang meja kecil di samping pintu ruang kerja Kai, membuatnya jatuh ke lantai tapi Anna berusaha untuk tak berteriak meski kakinya sakit.Kai segera mengakhiri panggilan saat mendengar suara terja

    Last Updated : 2025-02-10
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Pikirkan Lagi

    Anna masih menatap pada Kai, menuntut balasan untuk menghilangkan rasa penasaran karena Kai seperti mengenalnya sedangkan Anna tidak.“Mungkin kamu lupa, tapi tidak denganku,” ujar Kai.Dahi Anna semakin berkerut halus. “Meski pertama kali bertemu lagi denganmu aku sempat tidak yakin kalau itu kamu, tapi ternyata tebakanku benar,” ujar Kai dengan tatapan terus tertuju pada Anna.Anna semakin bingung. Dia benar-benar tidak paham dengan semua ucapan Kai. Anna mencoba mengingat, tapi dia benar-benar mendapatkan gambaran kapan bertemu Kai sebelum kejadian di hotel.“Entah dulu atau sekarang, aku akan tetap menyukaimu, Anna. Sepertinya takdir memang sengaja mempertemukan kita malam itu di hotel. Malam itu aku juga tidak tahu, kenapa ingin mengecek kondisi hotel dan ternyata malah bertemu denganmu,” ujar Kai lagi.Anna benar-benar syok. Bukan dia tak menghargai perasaan Kai, tapi Anna hanya merasa tak pantas.“Kamu salah jika menyukaiku. Kamu benar-benar bisa mendapatkan wanita yang lebih

    Last Updated : 2025-02-10
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Masih Belum Benar-benar Terbuka

    Keesokan harinya, Anna sudah berada di ruang makan menyiapkan sarapan seperti biasanya. Namun, saat melihat Kai datang untuk sarapan, Anna tiba-tiba saja merasa canggung.“Pagi,” sapa Kai yang bersikap santai dan lebih hangat dari sebelumnya.Anna sampai terkejut. Dia sempat terdiam beberapa saat sebelum akhirnya membalas sapaan Kai dengan sebuah anggukan.Keduanya mulai sarapan bersama. Anna merasakan sikap Kai yang berbeda, mungkinkah karena pembicaraan mereka semalam.“Aku jadi jalan bersama temanku besok,” kata Anna mengingatkan sekalian meminta izin ulang.Kai menatap pada Anna, lalu membalas, “Pergi saja.”Anna diam sejenak. Tiba-tiba saja dia ingat pertemuannya dengan Rachel. Mungkinkah selagi Anna pergi, Kai akan pergi juga menemui Rachel untuk bermain golf?Anna mencoba menepis rasa penasarannya, bagaimanapun dia tidak berhak tahu. Anna juga tak berani bertanya, sehingga dia memilih hanya diam.Setelah sarapan, Anna dan Kai pergi ke kantor seperti biasa. Meski sikap Kai mengh

    Last Updated : 2025-02-11
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ditahan Rachel

    Anna pergi ke Queen Mall. Dia bertemu dengan Bella dan Anser yang ternyata sudah menunggunya.“Ah … kupikir suamimu tidak jadi mengizinkan datang.” Bella langsung memeluk.“Maaf terlambat, aku menunggu suamiku pergi dulu karena tadi ada keperluan, baru aku berangkat,” ucap Anna karena tak enak hati.“Tidak apa, tidak apa, yang penting kamu di sini. Senangnya kita bisa jalan-jalan,” ucap Bella sangat senang sampai memegang kedua tangan Anna lalu menggoyangkannya.Anna tersenyum manis. Dia selalu senang melihat betapa aktif dan cerianya Bella, membuat suasana hatinya ikut cerah.Anna memandang ke Anser. Pria itu sudah tersenyum sejak dirinya datang. Anna mengangguk sopan pada Anser yang memang lebih tua darinya.“Aku mau nonton bioskop dulu, ayo pergi!” Bella menggandeng tangan Anna dan melupakan keberadaan sang kakak.Anna berjalan mengikuti langkah Bella, sedangkan Anser memilih berjalan di belakang Anna.Mereka pergi ke bioskop. Anna dan Bella membawa minuman juga makanan, sedangkan

    Last Updated : 2025-02-11
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ketahuan

    Kai mengantar Rachel sampai ke ruang perawatan IGD. Begitu dokter hendak memeriksanya, Kai memilih keluar dari ruangan itu.Melihat Kai yang keluar dari ruangan, Rachel memanfaatkan kesempatan untuk meminta bantuan dokter.“Biar saya periksa dulu,” ucap dokter.“Saya baik-baik saja, Dok.” Rachel berbisik pada dokter itu.Dokter itu sangat terkejut sampai menatap bingung pada Rachel.“Tolong jangan bicara keras-keras,” ucap Rachel lagi.Dokter dan perawat di sana semakin mengerutkan alis karena bingung.“Saya minta tolong, ya. Bilang saja asam lambung saya naik atau apa pun yang penting tidak sangat parah. Pokoknya cukup bisa membuat pria tadi kasihan pada saya,” ujar Rachel membujuk dokter agar mau berbohong.“Mana boleh seperti itu, Nona?” Dokter tak sepakat.Rachel memutar otak, bagaimana caranya agar dokter mau bekerjasama dengannya.“Tolonglah, Dok. Pria tadi itu pacar saya, kami sedang bertengkar dan ini satu-satunya cara agar dia tidak marah lagi padaku. Tolong, ya.” Rachel berp

    Last Updated : 2025-02-12
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kai Cemburu

    Anna sangat terkejut saat melihat siapa yang berjalan menghampiri. Mungkin Anna sebenarnya takut karena tidak sepenuhnya jujur saat meminta izin, membuatnya panik ketika melihat Kai ada di mall itu.Apa Kai melihat Anser yang memberinya sayur? Anna benar-benar cemas kalau Kai marah.“Kai, kebetulan sekali bertemu denganmu di sini,” sapa Anser langsung berdiri saat Kai sudah sampai di meja mereka.Kai tidak langsung membalas sapaan Anser, dia memilih menatap pada Anna sebelum akhirnya menatap pada Anser.“Tapi aku tidak kebetulan berada di sini,” jawab Kai dengan ekspresi datarnya.Anser bisa menangkap rasa tak senang di wajah Kai. Dia sedikit bingung sampai melirik pada Anna dan Bella.Kai menoleh pada Anna lagi, lalu mengulurkan tangan seraya berkata, “Ayo pulang!”Tentu saja sikap Kai membuat Bella dan Anser kebingungan. Mereka langsung menoleh pada Anna yang begitu tegang.“Tunggu!” Anser mencoba mencegah. “Pulang? Maksudmu kamu mengajak Anna pulang? Kamu mengenalnya?” tanya Anser

    Last Updated : 2025-02-12

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Obsesi

    Anna bangun dengan malas saat matahari sudah menyorot tinggi di langit. Anna menggeliat, dia tak mendapati Kai berada di ranjang.Anna bangun dengan wajah bantalnya. Duduk seraya mengedarkan pandangan, dia tak mendapati Kai di kamar.Saat Anna hendak beranjak turun dari ranjang, dia melihat pintu kamar terbuka.“Kamu sudah bangun,” ucap Kai yang baru saja masuk.“Kamu dari mana?” tanya Anna.“Memesan sarapan. Kamu tidur sangat nyenyak, jadi kupikir untuk memesan sarapan dulu untuk berjaga-jaga kalau kamu lapar saat bangun,” jawab Kai seraya berjalan mendekat ke ranjang, lalu duduk di tepian ranjang.Kai mengulurkan tangan, membantu Anna merapikan rambut yang berantakan.“Semalam rasanya bisa tidur dengan sangat tenang,” ucap Anna.Sejak mendapat masalah di pesta pernikahan lalu ditambah fakta tentang Stefanie, Anna memang gelisah saat tidur. Tapi malam ini, entah kenapa dia begitu lega.“Aku senang kamu bisa istirahat dengan nyenyak,” balas Kai, “apa rencanamu hari ini? Mau lihat tama

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Apa Anna Salah?

    Setelah berbincang sambil makan jagung. Anna dan Kai kembali ke resort karena malam semakin larut.Anna duduk diam di tepian ranjang. Matanya memandang lurus pada jendela kaca yang menghadap ke pantai.“Kamu tidak tidur? Perutmu masih terasa penuh?” tanya Kai yang baru saja keluar dari kamar mandi, lalu segera menghampiri istrinya.Anna menoleh pada Kai. Dia memandang suaminya yang kini mendekat lalu duduk di sampingnya.“Kai, apa aku salah?” tanya Anna dengan tatapan sendu.Kai bingung. Kenapa Anna berubah sedih lagi?“Salah kenapa?” tanya Kai keheranan.Anna menghela napas pelan, lalu menjelaskan, “Entahlah, aku tiba-tiba merasa bersalah pada ibu kandungku karena aku kecewa padanya. Aku marah karena dia membuangku dan Ayah, aku emosi setiap kali melihat wajahnya yang mengingatkanku akan kesusahan Ayah ketika membesarkanku sendirian. Apa aku salah jika kecewa?”“Kamu membencinya?” tanya Kai memastikan sebelum menjawab pertanyaan Anna.Anna diam, lalu menggeleng. “Aku tidak tahu.”Kai

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Melihat Sisi Berbeda

    Anna ternyata menunjuk pada wanita yang siang tadi mereka tolong. Dia melihat wanita itu sedang sibuk membakar jagung untuk pelanggan yang datang.“Kita ke sana, aku mau jagung bakar,” kata Anna seraya merangkul lengan Kai.Kai mengerutkan alis saat menatap Anna. “Apa kamu masih kuat makan?” tanya Kai memastikan.Tadi saja Anna merasa kekenyangan, tapi kenapa sekarang mau jagung bakar.Anna diam, terlihat ragu. Namun, demi bisa melarisi dagangan wanita itu, Anna mengangguk.“Ya, dicoba dulu,” jawab Anna.Kai yang ragu. Dia takut istrinya kekenyangan lalu sakit perut. Namun, dia juga tidak bisa menolak keinginan Anna, apalagi Anna begitu bersemangat dan senang.Akhirnya Kai menuruti permintaan Anna. Dia dan Anna pergi menghampiri wanita yang mereka tolong tadi.“Mau jagungnya satu,” ucap Anna saat berdiri di depan wanita itu yang sedang sibuk mengipasi bara api.“Boleh, mau rasa ….” Wanita itu menjeda ucapannya saat melihat siapa yang memesan.“Kalian.” Wanita itu tersenyum semringah.

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bahagia

    Anna langsung menghampiri seorang wanita yang kini sedang memunguti barang yang jatuh dari gerobak yang terguling di pasir.Kai ikut menyusul Anna, lalu membantu mengangkat gerobak agar bisa berdiri.“Terima kasih,” ucap wanita berumur tiga puluhan tahun yang dibantu Anna.Anna tersenyum seraya membantu memunguti jagung dan beberapa barang lain lalu memasukkannya ke gerobak.“Kakak baik-baik saja?” tanya Anna seraya menatap wajah kuyu wanita itu, bahkan penampilannya sedikit berantakan, menunjukkan kalau wanita itu begitu lelah.Wanita dengan kantung mata yang begitu cekung itu tersenyum.“Aku baik-baik saja, hanya saja ban gerobaknya tadi tergelincir di pasir makanya semua barangnya jatuh,” jawab wanita itu, “aku sangat berterima kasih kalian mau membantu.”“Sama-sama,” balas Anna seraya melebarkan senyum.“Kalian pengunjung di pantai ini?” tanya wanita itu lagi seraya memperhatikan Anna dan Kai bergantian.“Iya, kami baru tiba sore ini,” jawab Anna.Wanita itu lagi-lagi tersenyum.“

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bulan Madu

    Nindy berjalan mondar-mandir di kamar karena Mila belum juga dibebaskan. Dia mulai tak sabaran apalagi Rachel tidak memberi kabar sama sekali.Nindy memandang ponselnya, dia akhirnya memutuskan untuk menghubungi Rachel.“Kenapa kamu menghubungiku?” Suara bentakkan terdengar dari seberang panggilan.“Aku hanya mau tanya, kapan kamu akan membantu ibuku bebas?” tanya Nindy sempat terkejut karena bentakkan Rachel.“Tunggu saja dan jangan menghubungiku. Kamu akan membuat orang curiga, kamu lupa janjimu, hah!”Nindy sebal karena kembali terkena bentak.“Tapi tetap saja, aku hanya mau memastikan kamu tidak bohong dengan janjimu untuk membantu Ibu keluar dari kantor polisi, dia masuk gitu juga buat bantu kamu,” ucap Nindy dengan nada kesal.Namun, bukannya mendapat kepastian, Nindy malah terkejut karena panggilan itu diakhiri begitu saja.Nindy memandang ponselnya dengan rasa tak percaya. Dia kesal karena Rachel seperti menghindarinya.“Lihat saja, ya. Kalau dia tidak mengeluarkan Ibu, akan k

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ingin Kesempatan Kedua

    Keesokan harinya. Kai sudah bangun lebih awal, begitu juga dengan Anna yang sekarang sedang di kamar mandi.Kai mendapat panggilan dari Tian, sehingga dia memilih pergi ke balkon ketika menjawab panggilan itu.“Bagaimana?” tanya Kai yang memang menunggu kabar dari Tian.“Saya sudah mendapatkan informasi wartawan yang membuat berita ity. Sekarang saya sedang menyuruh orang untuk mengorek informasi lebih lanjut,” ujar Tian dari seberang panggilan.“Selidiki sampai ke akarnya selagi aku mengajak Anna pergi berlibur. Informasi apa pun yang kamu dapat, segera beritahu aku!” perintah Kai seraya mengepalkan telapak tangan.“Baik, Pak.”Kai mengakhiri panggilan itu. Dia memandang layar ponselnya. Embusan napas kasar lolos dari mulutnya.“Kai.”Kai membalikkan badan saat mendengar suara Anna.“Apa ada masalah?” tanya Anna saat melihat ekspresi wajah Kai yang terlihat serius.Kai memulas senyum, dia berjalan menghampiri Anna yang ada di dalam kamar. Kai tidak mau membuat Anna cemas.“Tidak ada

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Beri Anna Waktu

    Kai keluar dari kamar karena ingin mengambil makanan untuk Anna. Dia berjalan menuruni anak tangga dan bertemu dengan Stefanie yang baru saja berjalan dari depan.“Bagaimana kondisi Anna?” tanya Stefanie saat berhadapan dengan Kai.“Sudah lebih baik meski sempat sangat syok,” jawab Kai bersikap biasa karena dari sudut pandangnya, Stefanie juga tak sepenuhnya salah.Stefanie mengangguk-angguk pelan meski tatapan matanya menunjukkan banyak kesedihan.Kai memandang pada Stefanie yang diam, sehingga dia berkata, “Selama ini kehidupan Anna sangat sulit. Jika kamu memang menyayanginya, jangan terlalu memaksanya.”Stefanie terdiam seraya menatap pada Kai.“Banyak tekanan yang dialaminya. Jadi kuharap kamu tidak menekannya lagi dengan memaksakan semua fakta itu agar dia menerimanya.”Kai mencoba menjaga perasaan Anna. Dia tak ingin Anna bersedih lagi.Stefanie terlihat semakin sedih. Dia sudah sangat senang bisa menemukan Anna, tapi siapa sangka jika yang terjadi tak sesuai dengan harapannya.

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Butuh Waktu

    Kondisi emosi Anna semakin tidak stabil, sehingga Kaivan meminta Kai untuk membawa Anna beristirahat lebih dulu.Kai mengajak Anna ke kamar. Sesampainya di sana, Anna langsung terduduk lemas di tepian ranjang.Kai ikut duduk di samping Anna, lalu menggenggam telapak tangan istrinya itu. Siapa sangka jika Anna langsung memeluk seraya menangis.“Menangislah sepuasnya,” ucap Kai seraya mengusap lembut punggung Anna.Anna terlalu banyak mendapat tekanan, setelah fitnah yang didapat, Anna harus menerima fakta jika ibunya ternyata masih mengharapkannya.“Setelah sekian tahun, kenapa dia harus datang? Aku tidak bisa menerimanya begitu saja,” ucap Anna di sela isak tangis.Kai menghela napas pelan, lalu berkata, “Kamu tak harus menerima, cukup tahu saja.”Anna menangis terisak, bahkan kedua pundaknya sampai bergetar.“Bukankah ini juga bagus. Mamamu bilang kalau dia menikah dengan ayahmu meski di usia muda, itu artinya kamu bukan anak haram. Kamu lahir setelah kedua orang tuamu menikah,” ucap

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Masih Kecewa

    “Anna, dengarkan penjelasan mama dulu, ya.” Stefanie mencoba menyentuh Anna, tapi langsung dihindari oleh putrinya itu.“Apa lagi yang mau kamu jelaskan?” Anna berdiri sampai membuat semua orang terkejut.Tatapan kekecewaan begitu kentara dari sorot matanya.“Sekian tahun, kenapa kamu baru datang jika memang merasa kamu itu ibuku?” tanya Anna sampai menepuk dada. Bahkan bola matanya sampai berkaca-kaca.“Anna, tenang ya.” Eve berdiri lalu merangkul Anna agar bisa sedikit tenang.Kai juga berdiri, takut jika Anna tertekan dengan fakta yang baru saja didapat.“Berikan mama kesempatan menjelaskan. Setelah itu, terserah bagaimana penilaianmu,” pinta Stefanie membujuk.Anna menatap kecewa, setelah ayahnya pergi dan semua yang dia alami, kenapa ibunya baru muncul?Kai mendekat pada Anna. Dia menggenggam tangan Anna lalu berkata, “Duduklah dulu dan dengarkan apa yang hendak dia jelaskan.”Anna menatap Kai dengan air mata yang siap meluap dari pelupuk mata.Akhirnya Anna mau duduk, tapi berpi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status