แชร์

Pikirkan Lagi

ผู้เขียน: Aldra_12
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-02-10 10:20:25

Anna masih menatap pada Kai, menuntut balasan untuk menghilangkan rasa penasaran karena Kai seperti mengenalnya sedangkan Anna tidak.

“Mungkin kamu lupa, tapi tidak denganku,” ujar Kai.

Dahi Anna semakin berkerut halus.

“Meski pertama kali bertemu lagi denganmu aku sempat tidak yakin kalau itu kamu, tapi ternyata tebakanku benar,” ujar Kai dengan tatapan terus tertuju pada Anna.

Anna semakin bingung. Dia benar-benar tidak paham dengan semua ucapan Kai. Anna mencoba mengingat, tapi dia benar-benar mendapatkan gambaran kapan bertemu Kai sebelum kejadian di hotel.

“Entah dulu atau sekarang, aku akan tetap menyukaimu, Anna. Sepertinya takdir memang sengaja mempertemukan kita malam itu di hotel. Malam itu aku juga tidak tahu, kenapa ingin mengecek kondisi hotel dan ternyata malah bertemu denganmu,” ujar Kai lagi.

Anna benar-benar syok. Bukan dia tak menghargai perasaan Kai, tapi Anna hanya merasa tak pantas.

“Kamu salah jika menyukaiku. Kamu benar-benar bisa mendapatkan wanita yang lebih
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
woalah Ann di cintai secara ugal ugalan sama Kai kok ga mau....
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Masih Belum Benar-benar Terbuka

    Keesokan harinya, Anna sudah berada di ruang makan menyiapkan sarapan seperti biasanya. Namun, saat melihat Kai datang untuk sarapan, Anna tiba-tiba saja merasa canggung.“Pagi,” sapa Kai yang bersikap santai dan lebih hangat dari sebelumnya.Anna sampai terkejut. Dia sempat terdiam beberapa saat sebelum akhirnya membalas sapaan Kai dengan sebuah anggukan.Keduanya mulai sarapan bersama. Anna merasakan sikap Kai yang berbeda, mungkinkah karena pembicaraan mereka semalam.“Aku jadi jalan bersama temanku besok,” kata Anna mengingatkan sekalian meminta izin ulang.Kai menatap pada Anna, lalu membalas, “Pergi saja.”Anna diam sejenak. Tiba-tiba saja dia ingat pertemuannya dengan Rachel. Mungkinkah selagi Anna pergi, Kai akan pergi juga menemui Rachel untuk bermain golf?Anna mencoba menepis rasa penasarannya, bagaimanapun dia tidak berhak tahu. Anna juga tak berani bertanya, sehingga dia memilih hanya diam.Setelah sarapan, Anna dan Kai pergi ke kantor seperti biasa. Meski sikap Kai mengh

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-11
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ditahan Rachel

    Anna pergi ke Queen Mall. Dia bertemu dengan Bella dan Anser yang ternyata sudah menunggunya.“Ah … kupikir suamimu tidak jadi mengizinkan datang.” Bella langsung memeluk.“Maaf terlambat, aku menunggu suamiku pergi dulu karena tadi ada keperluan, baru aku berangkat,” ucap Anna karena tak enak hati.“Tidak apa, tidak apa, yang penting kamu di sini. Senangnya kita bisa jalan-jalan,” ucap Bella sangat senang sampai memegang kedua tangan Anna lalu menggoyangkannya.Anna tersenyum manis. Dia selalu senang melihat betapa aktif dan cerianya Bella, membuat suasana hatinya ikut cerah.Anna memandang ke Anser. Pria itu sudah tersenyum sejak dirinya datang. Anna mengangguk sopan pada Anser yang memang lebih tua darinya.“Aku mau nonton bioskop dulu, ayo pergi!” Bella menggandeng tangan Anna dan melupakan keberadaan sang kakak.Anna berjalan mengikuti langkah Bella, sedangkan Anser memilih berjalan di belakang Anna.Mereka pergi ke bioskop. Anna dan Bella membawa minuman juga makanan, sedangkan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-11
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ketahuan

    Kai mengantar Rachel sampai ke ruang perawatan IGD. Begitu dokter hendak memeriksanya, Kai memilih keluar dari ruangan itu.Melihat Kai yang keluar dari ruangan, Rachel memanfaatkan kesempatan untuk meminta bantuan dokter.“Biar saya periksa dulu,” ucap dokter.“Saya baik-baik saja, Dok.” Rachel berbisik pada dokter itu.Dokter itu sangat terkejut sampai menatap bingung pada Rachel.“Tolong jangan bicara keras-keras,” ucap Rachel lagi.Dokter dan perawat di sana semakin mengerutkan alis karena bingung.“Saya minta tolong, ya. Bilang saja asam lambung saya naik atau apa pun yang penting tidak sangat parah. Pokoknya cukup bisa membuat pria tadi kasihan pada saya,” ujar Rachel membujuk dokter agar mau berbohong.“Mana boleh seperti itu, Nona?” Dokter tak sepakat.Rachel memutar otak, bagaimana caranya agar dokter mau bekerjasama dengannya.“Tolonglah, Dok. Pria tadi itu pacar saya, kami sedang bertengkar dan ini satu-satunya cara agar dia tidak marah lagi padaku. Tolong, ya.” Rachel berp

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-12
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kai Cemburu

    Anna sangat terkejut saat melihat siapa yang berjalan menghampiri. Mungkin Anna sebenarnya takut karena tidak sepenuhnya jujur saat meminta izin, membuatnya panik ketika melihat Kai ada di mall itu.Apa Kai melihat Anser yang memberinya sayur? Anna benar-benar cemas kalau Kai marah.“Kai, kebetulan sekali bertemu denganmu di sini,” sapa Anser langsung berdiri saat Kai sudah sampai di meja mereka.Kai tidak langsung membalas sapaan Anser, dia memilih menatap pada Anna sebelum akhirnya menatap pada Anser.“Tapi aku tidak kebetulan berada di sini,” jawab Kai dengan ekspresi datarnya.Anser bisa menangkap rasa tak senang di wajah Kai. Dia sedikit bingung sampai melirik pada Anna dan Bella.Kai menoleh pada Anna lagi, lalu mengulurkan tangan seraya berkata, “Ayo pulang!”Tentu saja sikap Kai membuat Bella dan Anser kebingungan. Mereka langsung menoleh pada Anna yang begitu tegang.“Tunggu!” Anser mencoba mencegah. “Pulang? Maksudmu kamu mengajak Anna pulang? Kamu mengenalnya?” tanya Anser

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-12
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Cemburu Berbuah Manis

    “Aku bisa jelaskan.” Anna mencoba tenang meski sudah panik luar biasa.Kai menatap datar. Dia berusaha meredam kekesalannya yang ingin sekali meledak dari kepalanya.“Anser itu kakaknya Bella, yang mengirim makanan waktu itu. Aku pikir tidak masalah, apalagi kami pergi bertiga, bukan hanya berdua,” ucap Anna dengan sangat hati-hati.“Tapi kamu istriku! Tidak seharusnya kamu menerima perhatian dari pria lain. Kamu paham!” Kai bicara dengan nada tinggi. Dia benar-benar tak bisa mengendalikan emosinya.“Tapi kamu bisa bicara baik-baik, tidak harus membentak seperti itu, kan!” Anna mendadak kesal karena Kai marah.Anna sudah mengakui kesalahannya, tapi kenapa Kai masih marah-marah. Lagi pula pernikahan mereka memang dirahasiakan, wajar juga Kai tidak bisa menahan rasa cemburu karena sebelumnya Anser berkata jika mau menunggu Anna janda. Ini seperti menampar harga dirinya karena Anser sudah mendekati Anna, bahkan sebelum Anna berpisah darinya.Kai tiba-tiba meraih tengkuk Anna, lalu menau

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-13
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mencoba Menerima

    Bella dan Anser sudah sampai rumah. Mereka pulang setelah Anna dibawa pergi oleh Kai.“Apa Kai itu orangnya kasar? Anna tidak akan disiksa, kan?” Bella sangat mencemaskan Anna. Dia sudah mengirimkan pesan pada Anna untuk bertanya kabar sahabatnya itu, tapi Anna belum membalas.Anser diam berpikir sejenak. Dia sendiri tidak terlalu paham bagaimana sifat Kai, apalagi pria itu sangat dingin dan seperti memasang tembok tinggi agar tidak ada orang yang tahu sifat asli pria itu.“Kak, kenapa kamu malah diam?” tanya Bella tak bisa membendung kecemasannya.“Aku tidak tahu pasti. Kita hanya bisa berdoa agar Anna baik-baik saja dan menunggu kabarnya,” balas Anser pada akhirnya.Bella terkesiap kakaknya hanya mau menunggu. “Tapi bagaimana kalau Anna mengalami kekerasan? Tadi saja pria itu langsung menunjukkan sikap yang tak mengenakkan. Aku mau menyusul ke rumahnya untuk memastikan kondisinya.” Bella tak bisa diam saja. Dia hendak pergi tapi Anser menahan tangannya.“Jangan membuat situasi dan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-13
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bertemu Mertua

    Anna mengamati jalanan yang mereka lewati. Dia tidak tahu ke mana Kai akan mengajaknya, apalagi Anna diminta berpakaian rapi.“Kita sebenarnya mau ke mana?” tanya Anna seraya menatap pada Kai.“Kamu akan lihat sebentar lagi,” jawab Kai seraya menoleh pada Anna, dia tersenyum kecil pada istrinya itu.Anna tiba-tiba saja merasa gugup, entah kenapa senyum Kai seperti mengandung sesuatu.Setelah beberapa saat perjalanan, Anna melihat gerbang besar yang ada di depan mereka. Mobil Kai memasuki gerbang itu, terlihat rumah mewah berdiri kokoh di depan mata.“Ini rumah siapa?” tanya Anna mulai panik. Dia menoleh lagi pada Kai yang sedang menyetir.Kai memulas senyum lalu menjawab, “Orang tuaku.”Anna langsung menegakkan badan, matanya melotot seperti mau keluar dari tempatnya.“Ke-kenapa kamu mengajakku ke sini?” tanya Anna dengan ekspresi panik.Kai mengerutkan alis mendengar pertanyaan Anna. Dia memarkirkan mobilnya, baru kemudian menoleh pada Anna untuk menjelaskan.“Kamu istriku, kita suda

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-14
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Apa Tidak Direstui?

    Anna semakin panik saat melihat Eve yang bicara dengan nada tinggi, apalagi tatapan wanita paruh baya itu benar-benar menunjukkan keterkejutan yang luar biasa.Tanpa sadar, Anna mencengkram genggaman tangan Kai dengan sangat kuat, sampai membuat pria itu kembali menatap padanya.Kai hanya mengangguk pelan, memberi isyarat agar Anna tidak mencemaskan apa pun.“Apa ada yang mau kamu jelaskan, Kai?” tanya Kaivan yang juga sangat terkejut mendengar pengakuan Kai.Eve mendadak limbung dan hampir jatuh kalau tidak ditangkap Kaivan, hal itu membuat semua orang terkejut, termasuk Anna.“Kita bicara di dalam, Kai!” Meski tubuhnya terasa lemas karena syok, tapi Eve masih bicara dengan nada tinggi. “Hanya bertiga dengan papimu!” perintah Eve selanjutnya.Anna hanya diam. Dia merasa kalau orang tua Kai pasti tak menyukainya, membuatnya semakin menunduk dan kehilangan rasa percaya dirinya.Kaivan mengajak Eve masuk lebih dulu, sedangkan Kai langsung memandang pada Anna.“Semua akan baik-baik saja,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-14

บทล่าสุด

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Peringatan Alex

    Anna diam mendengar ucapan Alex. Benar, mungkin dia masih bisa mengatasi Alex, tapi tidak yakin bisa mengatasi kakek mereka. Jika Stefanie saja tak bisa melawan kakeknya itu, apalagi Anna.Namun, meski begitu apa Anna harus mundur? Tidak, dia takkan mundur. Dia harus mendapatkan apa yang seharusnya didapatkan, ibunya!“Kenapa diam? Kamu gemetar? Lebih baik urungkan niatmu itu dan pergilah, kembali ke suamimu. Bukankah kamu sudah punya suami kaya yang bisa memberimu segalanya, untuk apa lagi kamu masih berharap pada mamaku, apa harta yang suamimu beri masih kurang?”Anna mengepalkan erat telapak tangannya. Apa Alex sedang menghinanya? Menganggapnya hanya menginginkan harta sang mama. Menebak apa yang ada di pikiran sang adik, Anna tersenyum miring.“Apa? Kenapa kamu tersenyum seperti itu?” tanya Alex mendadak ngeri melihat senyum Anna yang berbeda.Anna menarik tangannya dari tepian meja, tatapannya begitu tajam pada Alex.“Sepertinya pikiranmu memang selalu buruk, Alex. Bagaimana kal

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Perdebatan Kakak-adik

    Anna keluar dari lift dan berjalan di koridor menuju ruangan Alex. Kedatangan Anna di sana menarik perhatian para staff yang ada di lantai itu.Anna berjalan dengan gaya anggun meski sebenarnya gugup. Dia tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian seperti ini.“Silakan, ini ruang kerja Pak Alex,” kata office boy yang mengantar.Anna mengangguk. Dia ingin meraih gagang pintu, tapi lebih dulu ada staff yang mencegah.“Maaf, apa Anda sudah membuat janji dengan Pak Alex?” tanya staff itu yang ternyata sekretaris Alex.Anna ingin menjawab tapi office boy yang bersamanya sudah lebih dulu menjawab.“Pak Alex sudah mengizinkan Nona ini ke ruangannya, lebih baik jangan dipermasalahkan lagi,” kata office boy itu.Sekretaris itu memerhatikan penampilan Anna, lalu akhirnya mengizinkan Anna masuk.Anna akhirnya masuk ke ruangan Alex. Dia melihat adiknya itu berdiri di dekat jendela memunggungi pintu. Anna berjalan perlahan menghampiri Alex, hanya terdengar suara langkah kaki sepatunya menggema di

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mengelabui Alex

    Anna dan Kai pergi ke perusahaan milik Reino. Mereka di mobil yang terparkir di seberang jalan perusahaan, mengamati aktivitas yang terjadi di luar perusahaan itu.“Kamu benar-benar mau menemui Alex?” tanya Kai memastikan. Dia menatap Anna yang duduk di kursi samping kemudi.Anna tak langsung menjawab. Dia masih mengamati tempat itu.“Mau tidak mau, aku harus menemuinya, Kai.” Anna akhirnya bicara, tatapannya sudah beralih ke suaminya itu. “Aku tidak mau harta mereka, aku hanya ingin hakku sebagai anak.”Kai selalu yakin kalau Anna tidak matrealistis. Kai mendukung keinginan Anna itu.“Aku akan menemanimu menemuinya,” kata Kai.Anna menggeleng. “Ini urusan keluarga, aku akan menghadapinya sendiri.”“Kamu yakin?” tanya Kai memastikan. Takut kalau terjadi sesuatu pada Anna jika tak berada dalam pengawasannya.Anna mengangguk mantap. “Aku bisa mengatasinya.”Kai ragu, tapi karena Anna memaksa pergi sendiri, akhirnya Kai mengizinkan tapi tetap mengawasi.Anna turun dari mobil. Dia berjala

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Titipan Stefanie

    Saat siang hari. Pelayan Fransisca memanggil Anna dan Kai untuk bergabung di ruang makan.Anna dan Kai mengikuti langkah pelayan itu sampai mereka tiba di ruang makan. Fransisca sudah menunggu mereka dan tersenyum melihat kedatangan Anna dan Kai.“Ayo, duduklah. Kita makan siang dulu,” ajak Fransisca mempersilakan.Anna mengangguk. Dia duduk bersama Kai lalu pelayan mulai melayani mereka.“Aku tidak tahu makanan kesukaanmu, jadi aku harap kamu tidak kecewa dengan menu yang disajikan,” ucap Fransisca sebelum memulai makan siang.Anna menggeleng pelan. “Aku tidak pilih-pilih makanan, Bi.”“Baguslah.” Fransisca terlihat senang.Mereka makan siang bersama, tidak ada pembahasan apa pun saat di meja makan. Anna juga tidak berani membuka pertanyaan karena takut menyinggung.Setelah makan, Fransisca mengajak Anna dan Kai duduk di ruang keluarga.Anna masih menunggu sampai Fransisca memulai pembicaraan.“Aku bertemu mamamu sekali saja setelah dia dipindah ke sini. Setelahnya aku tidak tahu bag

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Pergi

    Keesokan harinya. Anna dan Kai naik pesawat penerbangan pagi menuju kota tempat Stefanie tinggal. Anna duduk di dekat jendela sambil memandang ke luar pesawat yang masih menunggu lepas landas.Kai melihat Anna yang hanya diam. Dia meraih telapak tangan Anna, lalu meletakkannya di pangkuan.“Memikirkan apa?” tanya Kai saat Anna menoleh padanya.Anna menggeleng pelan. “Entahlah, banyak sekali yang memenuhi kepalaku sekarang. Rasanya seperti mau meledak.”Kai mengusap lembut rambut Anna. Menghadapi masalah keluarga memang lebih berat daripada masalah perusahaan, tentu Kai memahami posisi Anna saat ini.“Kita berusaha menemui mamamu, tapi apa pun hasilnya nanti, kuharap kamu jangan bersedih berkepanjangan,” kata Kai tidak ingin Anna terlalu kecewa.Anna mengangguk pelan. “Aku hanya mau memastikan Mama baik-baik saja, bisa melihatnya sekali saja untuk mengobati rindu, setelahnya aku pasrah walau aku masih berharap bisa bersama Mama lagi.”“Aku tahu,” balas Kai, “tapi semua di luar kehendak

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Diminta Bertemu

    Kai sangat mencemaskan kondisi Anna, apalagi wajah Anna memang sangat pucat.“Ayo ke rumah sakit,” ajak Kai sambil menggenggam telapak tangan Anna.Anna menatap Kai yang panik, dia mencoba tersenyum untuk menenangkan.“Tidak usah, lagian ini pusing biasa. IGD tidak menerima pasien yang hanya masuk angin,” seloroh Anna diakhiri tawa kecil meski wajahnya pucat.Kai menatap tak senang karena Anna menyepelekan kondisi kesehatan.“Masuk angin pun, kalau salah penanganan, bisa membahayakan, paham.” Kai kukuh ingin membawa Anna ke rumah sakit.Anna menatap dalam pada suaminya, dia mencoba memahami kecemasan yang sedang Kai rasakan.Anna tersenyum kecil. “Begini saja, kalau besok pagi kondisiku masih kurang baik, kita ke rumah sakit, ya.”Kai menatap ragu, tapi karena Anna tidak mau pergi sekarang, dia akhirnya mengalah,“Baiklah, kalau nanti malam kamu merasa sakit, kita harus pergi memeriksakannya,” ucap Kai mengalah.Anna mengangguk-anggukkan kepala.“Aku mau mandi dulu,” kata Anna siap be

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Jadi Tersangka

    Saat sore hari. Anna dan Kai pergi ke kantor polisi setelah mendapat informasi soal penetapan tersangka pada Justin.Anna sangat syok, dia tak menyangka Justin benar-benar terlibat kasus yang menjerat Rachel.Anna dan Kai sudah menunggu di ruang kunjungan, lalu beberapa saat kemudian Justin masuk ruang kunjungan dengan kedua tangan terborgol.Justin tersenyum pada Anna, lalu duduk berhadapan dengan Anna tapi tak bersikap ramah pada Kai.“Kamu benar-benar terlibat?” tanya Anna tak menyangka.Justin tersenyum tipis. “Aku sudah janji akan menjawab jujur, aku hanya berusaha jujur.”“Aku tidak terkejut,” ucap Kai.“Aku tidak meminta pendapatmu,” balas Justin ketus, “aku hanya berusaha menepati janjiku pada Anna.”Kai kesal. Dia menatap tajam pada Justin, apa Justin menyukai Anna?Anna benar-benar masih tak percaya, dia benar-benar tidak pernah membayangkan jika Justin benar-benar terlibat.“Bagaimana bisa?” tanya Anna meminta penjelasan.Justin mengalihkan pandangan dari Kai pada Anna. Dia

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Menunda Kepergian

    “Tunggu.” Anna mencegah Justin yang mau ikut polisi.Justin menghentikan langkah. Lalu membalikkan badan ke arah Anna begitu juga dengan polisi.“Ada apa?” tanya Justin sambil menatap Anna. Tatapan matanya memperlihatkan jika dia tak marah sama sekali pada Anna.Anna menghampiri Justin, dia berdiri tepat di hadapan atasannya itu.“Aku tidak tahu kamu bersalah atau bukan, aku hanya berharap kamu tidak terlibat karena meski mungkin kamu membenciku karena suamiku, tapi aku menganggapmu pria baik,” ucap Anna.Anna hanya tak ingin menambah musuh. Jika bisa dicegah dengan sikap baik, maka Anna akan berusaha meminimalisir kemungkinan Justin membencinya dan Kai.Justin tersenyum getir, dia tak menyangka jika Anna menganggapnya baik padahal awalnya Justin ingin memanfaatkan Anna.“Aku akan bicara jujur menjawab semua pertanyaan polisi,” ucap Justin, “terima kasih sudah memercayaiku,” imbuhnya.Anna mengangguk, lalu dia membiarkan Justin pergi dengan polisi.Semua staff di sana berdiri karena t

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Maksud Alex

    Di kota tempat Stefanie tinggal. Dia masih dirawat di rumah sakit yang dijaga ketat oleh beberapa bodyguard. Bahkan Reino dibuat tak bisa keluar masuk sembarangan, Reino ikut dipantau oleh pengawal bayaran Abraham.“Apa kamu anggap mamamu ini sebagai tahanan, Alex? Bagaimana bisa kamu memperlakukanku seperti ini?” Stefanie menatap datar pada Alex.Stefanie terkejut saat mengetahui kalau sudah dipindah kota saat pertama kali membuka mata. Bahkan saat dia menanyakan keberadaan dan kabar Anna, Alex langsung membentaknya.“Ini demi kesembuhan Mama, sebaiknya Mama nurut apa kata dokter agar pemulihan kesehatan Mama lebih cepat,” ucap Alex dengan tenang.Stefanie benar-benar tidak tahu, kenapa Alex berbuat demikian.“Apa kamu bahagia melihat mama terkurung di sini seperti orang yang sedang dihukum?” tanya Stefanie dengan tatapan dingin pada Alex.Alex tetap tenang. Dia membuka penutup tempat makanan milik Stefanie, lalu mengambil sendok.“Makanlah dulu,” kata Alex.Stefanie benar-benar tak

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status