HIDE AND SEEK (INDONESIA)

HIDE AND SEEK (INDONESIA)

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-02
Oleh:Ā  NhanaOn going
Bahasa:Ā Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
34 Peringkat. 34 Ulasan-ulasan
23Bab
5.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:Ā Ā 

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Nara tidak tahu kenapa dirinya harus terjebak diantara hubungan asmara yang rumit. Calon suami dan kekasihnya adalah orang yang berbeda tapi mereka tinggal dirumah yang sama.Perjodohan sudah menjadi hal biasa diantara kalangan elit tapi persoalannya adalah orang yang akan dijodohkan dengan Nara merupakan kakak dari kekasihnya. Bagaimana Nara tidak gila jika harus tinggal satu rumah bersama calon suami dan kekasihnya sendiri.Dean adalah pria yang akan dijodohkan dengan Nara, pria itu tidak hanya sukses diusia muda tapi juga sangat tampan dan baik hati. Dean punya sifat yang lembut dan sangat menyayangi keluarganya terutama adiknya. Tapi sekarang dia harus dihadapkan dengan kenyataan tidak menyenangkan karena perempuan yang akan menjadi istrinya adalah kekasih adiknya sendiri, sementara dia juga tidak bisa menolak perintah sang ayah.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Chapter 1 : Permulaan

Seorang gadis remaja tengah meringkuk dibawah guyuran hujan dekat halte bus. Sekujur tubuhnya penuh dengan luka memar dan dibeberapa bagian tampak darah masih mengalir segar. Jelas sekali kalau dia baru saja dipukuli, atau lebih tepatnya sering dipukuli. Terlihat dari luka dan bekas luka yang menghiasi tubuh putih kurusnya.

Hari ini Nara pulang telat karena harus mengikuti beberapa les tambahan. Namun supirnya masih belum sampai karena hujan deras yang tiba-tiba mengguyur kota membuat beberapa jalur dialihkan. Nara yang mulai bosan menunggu akhirnya memilih untuk berpindah tempat menuju halte yang memang tidak jauh dari sana. Ia berfikir jika supirnya masih lama maka dia akan naik bus saja.

Nara mendudukan dirinya dibangku halte. Disana tampak sepi, tak ada seorangpun manusia yang berlalu-lalang atau sekedar meneduh seperti dirinya, mungkin karena hujan dan juga sudah malam. Samar-samar Nara mendengar isakan tangis seseorang. Tubuhnya tiba-tiba saja menegang, jujur saja dia benci dengan segala sesuatu berbau horor. Nara mencoba mengabaikannya, namun suara tersebut semakin lama terdengar semakin jelas namun tetap lirih. Akhirnya Nara mencoba memberanikan dirinya melirik kanan dan kiri untuk mencari sumber suara.

Pelan namun pasti, Nara melangkah perlahan mendekati sumber suara tersebut. Namun betapa terkejutnya dia ketika mendapati seorang gadis remaja yang sebaya dengannya tengah meringkuk dan menggigil kedinginan dibawah lampu halte.

"Astaga, kau kenapa?" Nara terkejut dan segera menghampiri gadis tersebut.

"Hey, kau dengar aku?" Nara menggenggam tangan perempuan itu. "Bertahanlah aku akan membawamu kerumah sakit." segera Nara melepaskan jaket miliknya dan memakaikannya kepada perempuan itu.

"T-tolong." ucap perempuan tersebut lemah disela isakan tangisnya.

"Bagaimana ini, aku harus bagaimana?" Nara panik, dia baru pertama kali dihadapkan dengan situasi seperti ini.

"Aku harus segera membawanya ke rumah sakit." Nara segera menghubungi supirnya agar sampai lebih cepat. Beruntung supirnya sudah berada tidak jauh dari tempat Nara menunggu.

Nara kembali meringis kala melihat sekujur tubuh perempuan di pangkuannya penuh dengan luka. Ini kali pertama bagi Nara melihat hal seperti ini secara langsung. Dia membayangkan betapa sakit dan perihnya luka yang masih segar dan diguyur oleh air hujan. Tentu saja Nara tidak pernah tahu bagaimana rasanya, karena selama ini dia tidak pernah terluka parah. Bahkan hanya digigit nyamuk saja ibunya akan panik dan segera mengobatinya.

Tidak lama dari itu supirnya datang dan mereka membawa perempuan itu kerumah sakit. Nara tidak lupa menghubungi orang tuanya dan menceritakan semua yang terjadi pada mereka. Oleh karena itu sekarang mereka semua sudah berkumpul dirumah sakit.

Perempuan yang Nara tolong pun sudah mendapat perawatan dan kini mereka tengah berbincang-bincang santai. Walaupun sebenarnya Nara lah yang lebih banyak berbicara sedangkan perempuan yang diketahui bernama Wina itu hanya tersenyum dan berkata iya atau tidak untuk menanggapi perkataan Nara.

Setelah dua minggu berlalu dan keluarga Nara sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Wina mereka memilih untuk membawa Wina tinggal bersama mereka, tentu saja atas dasar permintaan Nara yang tidak akan pernah bisa ditolak oleh kedua orang tuanya.

✿✿✿✿✿

Enam tahun telah berlalu sejak kejadian tersebut. Kini Nara, Wina, Nanda dan juga kedua orang tua mereka hidup dalam satu atap.

"Ra hari ini kau akan ke sekolah?" tanya sang ibu.

Nara yang sedang menikmati sarapan paginya hanya mengangguk. "Kak, aku akan mampir nanti siang," ucap Nara pada Wina.

Belum sempat Wina menanggapi, ibu nya sudah lebih dulu memukul lengan Nara pelan. "Berhenti mengganggu pekerjaan Wina. Kau ini selalu saja merepotkan dia." tegur sang ibu.

"Ibu aku tidak me-- "

"Benar ibu, dia sering mengganggu dan merepotkan." potong Wina yang kini terkekeh melihat wajah kesal Nara, adiknya.

"Bagaimana dengan kantor Nanda?" Tanya sang ayah datar. Suara sang kepala keluarga selalu sukses membuat semua orang yang sebelumnya ribut kini diam.

"Berjalan dengan baik." Nanda memasukan wortel kedalam mulutnya sambil menunggu reaksi dari ayahnya.

"Headline news pagi ini penuh dengan pemberitaan KC"

"Aku juga sudah melihatnya. Tapi dia memang hebat," tutur Nanda.

"Kau mengenalnya?" tanya ayahnya yang sepertinya mulai tertarik dengan pembicaraan mereka.

Nanda mengangguk. "Dia dulu seniorku di kampus. Dan memang semua orang mengakui kemampuannya," jelas Nanda.

"Pantas saja Daniel terburu-buru mengganti posisi dirinya, ternyata anaknya menjadi senjata untuknya." Siwon menyeringai.

"Kakak dan ayah selalu saja berbicara tentang pekerjaan. Kalian benar-benar sangat membosankan." Nara mencebikkan bibirnya. Sementara Wina hanya tersenyum, dia sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini selama enam tahun terakhir.

"Karena kami laki-laki Ra." ucap Siwon santai.

"Laki-laki semuanya menyebalkan, sekedar mengingatkan." Kali ini sang ibu yang berkata dengan penuh penekanan, dia kesal hanya karena anak dan suaminya selalu saja menjadikan gender sebagai pembenaran atas kelakuan mereka.

"Kenapa ayah dan kakak sangat menyukai kantor? Padahal uang kita sudah banyak, aku yakin semua itu sudah sangat cukup sekalipun kita semua menganggur." Nara bertanya serius tapi pertanyaan sekaligus pernyataannya terdengar seperti sindiran.

"Ini bukan hanya tentang uang sayang, tapi juga kekuasaan dan harga diri tentunya," jawab Siwon.

"Aku tidak mengerti, dan aku memang tidak ingin mengerti." Nara tersenyum miring. Hanya Nara memang yang bisa bersikap santai kepada ayahnya.

"Tugasmu memang untuk bermain. Jadi nikmati saja keseharianmu bersama anak-anak itu sayang." Ledek Nanda sambil menggerakan alisnya. Sementara Nara sudah bersiap untuk mengumpati kakaknya itu sebelum akhirnya tindakannya terhenti karena panggilan sang ayah.

"Nara."

Nara mengangkat alisnya. "Kenapa ayah?" tanya Nara penasaran dengan panggilan tiba-tiba dari ayahnya.

"Ayah menyiapkan Nanda sebagai pewaris, dan ayah juga menyiapkanmu sebagai sekretaris. Menurutmu apa tujuan ayah?" Siwon menatap putrinya dengan serius. Sementara Nara terlihat sedang berpikir. Yona, Nanda dan Wina hanya saling melempar pandangan.

"Untuk membantu kak Nanda mungkin," jawab Nara asal. Padahal sejak tadi dia terlihat berfikir namun tetap saja jawabannya seperti tidak dipikirkan sama sekali.

"Benar untuk membantu sang pewaris. Tapi bukan Nanda." Nara mengernyitkan alisnya, tanda menginginkan penjelasan lebih.

"Jika salah satu anak ayah adalah pewaris, maka yang lainnya harus menjadi pasangan dari pewaris yang lain." ucapan siwon membuat suasana semakin serius.

"Maksud ayah?" tanya Nanda yang kini mulai ikut berbincang.

"Adikmu akan aku nikahkan dengan seorang pewaris lainnya."

"Wahh ayah luar biasa. Ayah sepertinya benar-benar berniat menguasai ekonomi negara ini." Sindir Nara.

Siwon terkekeh. "Kenapa tidak? karena ayah mampu. Dan ayah serius dengan ucapan yang barusan."

"Terserah ayah saja. Asalkan dia lebih tampan dari kak Nanda, sepertinya aku tidak akan keberatan." jawab Nara asal. Sementara Nanda sudah menyeringai puas. Visual Nanda memang tidak bisa diragukan. Dia bahkan lebih cocok jadi seorang model daripada pebisnis.

"Selera mu bagus juga Nara. Sayangnya tidak akan ada yang lebih tampan dariku." Nanda terkekeh pelan.

"Kakak mu benar, tidak akan ada yang bisa menandingi visual anakku." kini giliran Yona yang menanggapi.

Sementara Wina, lagi-lagi dia hanya tersenyum. Tidak pernah berniat menanggapi ataupun pergi.

"Kurasa pewaris KC cukup menarik dalam hal visual." Siwon kembali menyuarakan pendapatnya.

"Terserah ayah saja pokoknya. Ayo kak kita berangkat sekarang." Nara menarik tangan Wina untuk meninggalkan meja makan.

"Ibu, ayah kita berangkat dulu." Wina berpamitan sambil memeluk Yona dan hanya dibalas anggukan kepala oleh Siwon.

✿✿✿✿✿

Sama seperti biasa, setiap jam istirahat Nara selalu pergi kekantor Wina yang memang tidak jauh dari tempat dia mengajar. Wina merupakan seorang aktris dari sebuah agensi yang cukup terkenal. Dia menolak untuk bekerja di kantor keluarga Nara karena ingin mandiri dan bekerja sesuai dengan keinginan dan usahanya sendiri.

"Kak, ayo temani aku makan siang," rengek Nara kepada seorang pria yang masih sibuk dengan beberapa proposal di mejanya.

"Sebentar Ra, aku harus menyelesaikan ini terlebih dulu." tolak nya halus.

"Kak, pekerjaanmu masih banyak, dan kalau aku harus menunggu sampai semuanya selesai, aku akan mati kelaparan." Nara merajuk dan melemparkan dirinya keatas sofa yang berada di pojok ruangan tersebut.

"Baiklah. Ayo kita makan." Dion beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Nara. "Ya ampun, kau semakin manis sayang jika merajuk." Dion mencubit pipi Nara gemas.

"Kakak itu menyebalkan." Nara memajukan bibirnya.

"Kakak juga sayang kamu." Dion terkekeh kemudian mencium pipi Nara sekilas.

Sementara itu, Wina yang kebetulan berada tak jauh dari ruangan mereka sedikit menyaksikan interaksi sepasang kekasih itu melalui pintu yang terbuka dengan sorot mata yang sulit diartikan.

-TBC-

With Love : Nhana

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(34)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
34 Peringkat Ā· 34 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
default avatar
satriaari80
kapan up lagi sih thor??
2021-04-03 22:50:08
0
user avatar
Ayne Kim
permasalahan cinta yang benar benar rumit. bayangkan ada diposisi Nara. astaga,
2021-03-09 12:50:31
0
user avatar
Anajw0
menegangkan neh. harus memilih ya di akhr pastinya. 🤧
2021-02-22 22:57:43
0
user avatar
Ayuna Mooi
autor up jangan lama2 šŸ¤—šŸ¤—
2021-02-15 04:46:36
1
user avatar
Rizqi_F
aku belom baca 😩
2021-01-27 07:12:41
0
user avatar
Jana Indria
banyakin bab dong thor
2021-01-25 11:35:06
0
user avatar
Sherin Eyin
seruuuuu, ayoo lanjut lagi thoorr
2021-01-19 08:33:14
0
default avatar
liansaputri93
lanjut thor šŸ˜šŸ˜šŸ˜
2020-12-15 18:03:10
0
user avatar
Ailana Misha
Triangle love ini, huwaa
2020-12-09 23:00:00
0
user avatar
Ahmad Rusdy
kereeeeeeeeeeeeennnnn
2020-12-09 12:15:34
0
user avatar
romeo
šŸ‘šŸ¼šŸ‘šŸ¼šŸ‘šŸ¼
2020-12-09 10:06:38
0
user avatar
Bella Febriana
apa-apaan ini ?? tidak sesuai ekspektasi banget. makin seruuuu ? semangat upload yaaa
2020-11-20 20:20:55
0
user avatar
Nyx Swan
keren kak, semangat
2020-11-19 16:19:26
0
user avatar
Zainal Abidin
next kak....
2020-11-19 16:19:14
0
user avatar
Miss_Nicegirlzs
New story tapi recomend nihh kereen ???
2020-11-14 20:05:52
1
  • 1
  • 2
  • 3
23 Bab
Chapter 1 : Permulaan
Seorang gadis remaja tengah meringkuk dibawah guyuran hujan dekat halte bus. Sekujur tubuhnya penuh dengan luka memar dan dibeberapa bagian tampak darah masih mengalir segar. Jelas sekali kalau dia baru saja dipukuli, atau lebih tepatnya sering dipukuli. Terlihat dari luka dan bekas luka yang menghiasi tubuh putih kurusnya.Hari ini Nara pulang telat karena harus mengikuti beberapa les tambahan. Namun supirnya masih belum sampai karena hujan deras yang tiba-tiba mengguyur kota membuat beberapa jalur dialihkan. Nara yang mulai bosan menunggu akhirnya memilih untuk berpindah tempat menuju halte yang memang tidak jauh dari sana. Ia berfikir jika supirnya masih lama maka dia akan naik bus saja.Nara mendudukan dirinya dibangku halte. Disana tampak sepi, tak ada se
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-11-13
Baca selengkapnya
Chapter 2 : Pertemuan
Dua orang pria tampan baru saja turun dari pesawat beberapa menit yang lalu, mereka berjalan diantara kerumunan orang-orang yang memang saat itu sedang memenuhi bandara, akibat kehadiran seorang Idol.Dean berjalan dengan cukup cepat diikuti Harry yang berjalan di belakangnya. Namun langkah mereka lagi-lagi terhenti karena orang-orang yang berkumpul justru bertambah banyak. Dean mendecih pelan membuat Harry sedikit menghela nafas. Dean lelah, pekerjaan dan perjalanan yang cukup jauh membuatnya ingin segera istirahat atau hanya sekedar memejamkan mata di mobil, bukan malah terjebak oleh orang-orang yang tidak punya pekerjaan yang rela berdesak-desakan demi melihat idola mereka. Dean bukan orang yang anti terhadap hal seperti itu, adiknya sendiri bahkan seorang pemilik agensi industri hiburan. Hanya saja Dean sedang lelah, sekali lagi dia terlalu lelah.
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-11-13
Baca selengkapnya
Chapter 3 : Kabar Perjodohan
Daniel Smith, seorang pria paruh baya yang masih terlihat cukup muda itu kini tengah menatap rintik hujan dari balik kaca ruang tamunya. Tatapan matanya terlihat cukup dalam dan tajam, seolah mampu merobek siapa saja yang berhadapan dengannya. Entah apa yang sedang dipikirkannya sehingga menatap hujan saja bisa sebegitu mengerikannya.Dean baru saja kembali dari kantor. Jika biasanya dia pulang ke apartemen miliknya, tapi hari ini dia pulang kerumah atas permintaan ibunya.Hujan yang mendadak turun membuat Dean tiba di rumah larut malam, dan dia tidak terlalu terkejut ketika mendapati ayahnya masih terjaga. Perlahan langkah kakinya mendekati Daniel yang sepertinya memang sudah menyadari keberadaan Dean melalui pantulan kaca yang ada dihadapannya."Dimana Dion?" tanya Daniel dengan nada
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-11-15
Baca selengkapnya
Chapter 4 : Cerita Bibi
Beberapa hari sejak kepulangan Nara dari China, dia belum sempat bertemu dengan Dion kekasihnya. Kesibukannya dalam menggantikan Nanda membuat dia tidak memiliki waktu untuk mengunjungi kekasihnya itu. Dan hal itu sukses membuat mood Dion beberapa hari ini memburuk. Sebagai gantinya dia menjadikan Wina pelampiasannya."Dion, kau benar-benar membuatku gila." Wina sudah memaki Dion dengan sumpah serapah sejak kemarin sore, namun yang bersangkutan masih belum juga sadar. Wina dan Dion memang dekat karena Wina adalah artis pertama di agensi milik Dion."Aku merindukan adikmu Win," Dion mengusap wajahnya kasar."Astaga kau bahkan masih berbalas pesan dengannya, bagaimana mungkin kau bisa segila ini?" Wina benar-benar dibuat kesal dengan kelakuan atasannya. Sejak Nara sibuk dan mereka jarang bertemu, Dion setiap hari hanya merajuk dan uring-uringan tidak jelas. Semu
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-11-15
Baca selengkapnya
Chapter 5 : Perjodohan
Suasana hening menyelimuti kediaman Daniel. Semua anggota keluarga berkumpul diruang tengah kecuali Dean karena ada pekerjaan. Di sana ada Daniel, Zara dan juga Dion."Ayah sudah berdiskusi dengan Dean?" tanya Dion, dia memang jarang memanggil Dean dengan sebutan kakak karena usia mereka yang hanya terpaut 3 tahun."Dean akan menerima," balas Daniel yakin tapi dengan ekspresi datar seperti biasanya. "Lagipula ayah sudah memutuskannya." Daniel menatap Dion."Setidaknya ayah harus dengarkan apa keinginan Dean, selama ini dia hanya mendengarkan semua yang ayah perintahkan." Dion mencoba menahan geraman suaranya karena kesal. Dia kesal karena ayahnya selalu berbuat sesukanya. Dan lebih k
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-11-15
Baca selengkapnya
Chapter 6 : Awal Mula Prahara
Dean berjalan menyusuri taman kota, entah kenapa hari ini dia merasa sangat bosan. Pekerjaan yang biasa dia lakukan mampu dia selesaikan dengan cepat. Hingga membuat dia tidak punya lagi kegiatan dan berakhir dengan duduk sendirian di taman.Sena sebenernya mengajak dia untuk pergi bersama. Namun Dean menolak, dia tidak mau mengganggu waktu berduaan Sena dan Harry. Bagaimanapun mereka hanya punya sedikit waktu untuk bersama, karena Harry harus memberikan waktunya untuk Sion juga.Ngomong-ngomong tentang Harry, Sena dan Sion mereka bertiga punya hubungan yang cukup rumit. Sena dan Harry sudah menikah 2 tahun lalu karena perjodohan. Namun sebelumnya Harry sudah memiliki kekasih yaitu Sion dan dia tidak mau meninggalkan Sion begitu saja, hingga berakhirlah mereka menjalani kisah cinta segitiga. Sena tahu tentang Sion, namun Sion tidak tahu apapun tentang Sena.Se
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-11-15
Baca selengkapnya
Chapter 7 : Kesalahan
Nara berjalan dengan santai menuju ruangan kekasihnya. Sudah beberapa hari ini dia tidak bertemu dengan Dion. Dion juga belakangan ini sangat susah dihubungi. Oleh karena itu dia memutuskan untuk mengunjungi kantor Dion tanpa sepengetahuannya untuk memberikan kejutan pada kekasihnya itu.Pintu lift terbuka tepat berada di sebrang ruangan Dion. Namun langkah Nara tiba-tiba terhenti kala matanya menangkap sosok pemuda manis tengah berdiri tak jauh dari pintu."Felix, kak Felik?" panggil Nara yang baru saja keluar dari lift."A-ah N-Nara," mata Felix melotot tak percaya saat melihat Nara lah yang berjalan menghampirinya.Felix dengan segera mempercepat langkah kakinya agar lebih dulu menghampiri Nara."Ha-hai Nara, kenapa kesini?" Felix berkata dengan gugup. Dengan tubuh tingginya
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-11-16
Baca selengkapnya
Chapter 8 : Pertunangan
"Ibu, aku ingin menikahi Wina," ucap Nanda yang membuat Yona menghentikan segala aktivitasnya."Apa maksudnya Nanda?""Aku sedang meminta restu mu bu," Nanda berbicara dengan serius."Kenapa harus Wina?""Supaya tidak ada yang pergi dari rumah ini," Nanda menggenggam tangan ibunya. "Aku tahu ibu sangat sedih ketika mendengar Nara akan segera menikah.""Bukan begitu Nanda, pernikahan itu tidak didasari oleh hal seperti itu. Ibu mau kamu menikahi seseorang yang kamu cintai, bagaimanapun pernikahan itu jangka panjang, untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-11-16
Baca selengkapnya
Chapter 9 : Pertimbangan
Wina membuka tirai kamar apartemennya dengan perlahan. Sinar matahari yang masih belum tinggi mulai menampakan diri seiring dengan terbukanya tirai tersebut.Perempuan berusia 25 tahun itu menatap lurus kedepan, sebuah helaan nafas berat terdengar berkali-kali menemani dirinya menyambut pagi. Pikirannya menerawang jauh, mengingat semua hal yang terjadi dalam hidupnya semenjak bertemu Nara dan keluarganya."Haruskah aku sejauh ini?" gumamnya pelan. Wina membenarkan bathrobe nya yang sedikit turun dan memperlihatkan pundak mulusnya. "Nara-- Hah, kau seharusnya tidak serakah.""Wina, kenapa membuka tirainya? Kau mengganggu tidurku." tegur seseorang yang masih bergelut dengan selimut hangatnya."Ini sudah siang Dion," Wina berbalik dan menatap Dion ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-11-16
Baca selengkapnya
Chapter 10 : Pindah Rumah
"Aku tahu kau brengsek kak, tapi ya jangan pegang-pegang tangan kakak ku juga!" Nara nyelonong masuk keruangan Dion, menghiraukan tatapan terkejut dari kedua orang yang sedang saling tatap itu."Eh? Nara bukan begitu," jawab Wina yang refleks melepaskan genggaman Dion. Sebelum Nara datang, Dion tengah meminta maaf kepada Wina atas kejadian tadi malam dan sekaligus memintanya untuk kembali merahasiakan perbuatan mereka."Hm, apapun yang kau pikirkan, aku dan Wina tidak seperti itu sayang," ucap Dion yang kini sudah berdiri dan memeluk Nara."Memangnya apa yang ku pikirkan?" dengus Nara."Kali saja kau berpikir yang tidak-tidak," Dion mengusap kepala Nara dan mencium bibirnya sekilas."Mau makan siang denganku?" ajak Dion yang langsung dijawab anggukan kepala oleh Nara.
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-11-17
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status