Home / Romansa / HIDE AND SEEK (INDONESIA) / Chapter 3 : Kabar Perjodohan

Share

Chapter 3 : Kabar Perjodohan

Author: Nhana
last update Last Updated: 2020-11-15 09:13:31

Daniel Smith, seorang pria paruh baya yang masih terlihat cukup muda itu kini tengah menatap rintik hujan dari balik kaca ruang tamunya. Tatapan matanya terlihat cukup dalam dan tajam, seolah mampu merobek siapa saja yang berhadapan dengannya. Entah apa yang sedang dipikirkannya sehingga menatap hujan saja bisa sebegitu mengerikannya.

Dean baru saja kembali dari kantor. Jika biasanya dia pulang ke apartemen miliknya, tapi hari ini dia pulang kerumah atas permintaan ibunya.

Hujan yang mendadak turun membuat Dean tiba di rumah larut malam, dan dia tidak terlalu terkejut ketika mendapati ayahnya masih terjaga. Perlahan langkah kakinya mendekati Daniel yang sepertinya memang sudah menyadari keberadaan Dean melalui pantulan kaca yang ada dihadapannya.

"Dimana Dion?" tanya Daniel dengan nada datarnya.

"Apa ayah juga menyuruhnya pulang?" bukannya menjawab, Dean malah balik bertanya.

"Ada yang harus ayah sampaikan pada kalian."

"Aku tidak tahu. Dion tidak menghubungiku hari ini."

Daniel melangkahkan kakinya menuju sofa kemudian duduk diatasnya. Dean yang melihat itu juga segera mengikuti ayahnya. Karena sepertinya memang ada hal yang cukup serius yang akan ayahnya sampaikan.

"Apa ada sesuatu yang mendesak?" tanya Dean yang sedikit penasaran.

"Tidak ada. Hanya perlu memastikan beberapa hal." jawab Daniel ambigu membuat Dean mengernyitkan keningnya tidak mengerti.

"Berapa umurmu sekarang?" Daniel kembali bertanya.

"27," jawab Dean singkat.

"Kapan kau akan menikah?"

Dean menautkan alisnya ketika mendengar pertanyaan Daniel barusan, kali pertama dalam hidupnya ayahnya itu bertanya soal pernikahan kepadanya.

"Aku tidak tahu." jawab Dean sembari meregangkan ikatan dasinya yang tiba-tiba saja terasa sedikit mencekik.

"Kau menyukai seseorang?" ucapan Daniel kali ini juga tidak kalah mengejutkan bagi Dean. Hal yang wajar sebenarnya jika orang tua bertanya tentang pasangan kepada anaknya yang sudah memiliki usia matang tapi ini sama sekali bukan seperti Daniel, karena ayahnya itu sangat acuh terhadap hal seperti itu.

Dean menghela nafas panjang. "Siapapun tidak masalah, selama tidak merepotkan."

"Baguslah, dengan begitu aku tidak perlu repot memilih." Daniel berdiri dan meninggalkan putra sulungnya.

"Siapapun yang kusuka, kurasa aku tidak akan diberi kesempatan memilih." gumam Dean yang kini sudah menyandarkan kepalanya di sofa.

✿✿✿✿✿

Setelah sesi "wawancaranya" dengan Dean, Daniel kembali ke kamarnya.

"Apa Dean menerima tawaran itu?" tanya istrinya yang kini duduk disamping Daniel.

"Aku belum mengatakannya, hanya sekedar menanyakan beberapa hal," jawab Daniel.

"Kenapa?"

"Aku harus mendiskusikannya dengan Dion juga." Daniel menghela nafas pelan.

"Kenapa harus melibatkan Dion? Ku rasa dia tidak akan keberatan dengan pernikahan kakaknya."

"Mungkin,"

"Sayang, kurasa keputusanmu untuk menikahkan Dean adalah hal yang baik. Aku sedikit khawatir karena selama ini dia tidak pernah terlihat tertarik kepada seorang perempuan pun."

"Aku tahu." Daniel menghela nafas panjang kemudian menghembuskannya pelan.

"Apa sudah ada seseorang yang kau pilihkan untuk Dean? Jika belum, aku akan merekomendasikan beberapa kenalan."

"Sebaiknya tanyakan langsung pada Dean." Daniel menatap istrinya yang kini tengah sibuk melihat-lihat isi galeri handphone untuk mencari beberapa foto kenalannya.

"Dia tidak terbuka tentang hal seperti itu padaku. Kurasa tidak pada semua orang juga, termasuk Dion." Zara merengutkan wajahnya membuat Daniel gemas dan mengacak pelan rambut istrinya itu.

"Kau sudah berusaha keras." Daniel tersenyum dengan tulus.

✿✿✿✿✿

Nara merebahkan tubuhnya diatas sofa dengan kepala berbantalkan paha Nanda. Sejak tadi mereka berdua asik mengobrol, Nara yang tengah manja tidak membiarkan Nanda bersantai sedikitpun. Dia terus menempel pada laki-laki tampan yang menjadi kakaknya itu.

"Kak, aku tidak berbohong. Aku benar-benar punya kekasih." Nara memanyunkan bibirnya karena kesal sejak tadi Nanda terus saja tidak percaya padanya.

"Kalau begitu bawa dia kemari, baru aku percaya." Nanda menatap Nara dengan serius.

"Tidak bisa kak, aku masih ingin merahasiakannya dari ibu dan ayah." bisik Nara pelan.

"Kenapa? Karena kau pasti berbohong. Lagipula mana ada yang mau sama perempuan jutek sepertimu." Nanda tertawa dan mencubit pipi Nara gemas.

"Aku hanya cuek ke orang lain, tapi tidak pada orang-orang yang kusayangi." bela Nara tidak terima.

"Baiklah, tapi berjanjilah untuk tidak terluka karena perasaan." Nanda mengacungkan jari kelingkingnya kepada Nara. Nara mengangguk dan menautkan jari kelingkingnya ke jari sang kakak. Membuat sebuah tanda perjanjian.

Setelah itu mereka kembali bercanda, saling menggoda, saling meledek, bahkan saling caci maki. Ibu mereka hanya menggeleng-gelengkan kepala saat melihatnya. Saking asiknya dengan kegiatan mereka, mereka sampai tidak menyadari kehadiran Wina yang tengah menatap mereka dengan tatapan yang lagi-lagi sulit diartikan.

Wina menghela nafas pelan. "Lagi-lagi Nara." ucapnya dalam hati.

"Astaga, aku sudah disini hampir setengah jam dan kalian tidak ada satupun yang menyadari keberadaan ku." Wina mendudukan dirinya di sofa dengan wajah dibuat sekesal mungkin.

Nara terkekeh. "Ya ampun lihat kak, adikmu yang sok manis itu sedang merajuk." tunjuk Nara pada Wina yang langsung dilempar bantal sofa oleh Wina.

"Aisshh, sakit kak. Kau ini datang-datang langsung anarkis." cibir Nara yang langsung mendapat tatapan membunuh dari Wina.

"Kalian ini setiap hari berantem terus kerjaannya. Gak bosen emang?" Nanda menatap Nara dan Wina secara bergantian.

"Salahkan saja kak Wina yang menyebalkan itu." Nara mendudukan dirinya dan kembali melempar bantal yang tadi sempat Wina lemparkan padanya.

"Memang tidak pernah ngaca gitu kamu Ra?" Wina belum mau mengalah.

"Teruskan saja pertengkarannya. Selama bukan bertengkar karena pasangan ibu tidak masalah." Kali ini Yona ikut bergabung dengan obrolan mereka.

"Never!" Jawab Nara cepat. "Selera kita saja tidak pernah sama dalam hal apapun. Apalagi pasangan." Nara menjulurkan lidahnya kearah Wina.

"Tentu saja ibu," Wina tersenyum penuh hormat kepada Yona. "Hanya saja-- "

"Sebaiknya memang begitu, ibu tidak mau hubungan persaudaraan kalian rusak hanya karena masalah asmara." Yona memandang kearah Wina dengan serius. Entah hanya perasaannya saja atau memang ada sesuatu, akhir-akhir ini Yona sering mendapati Wina menatap Nara secara intens.

Nanda yang menyadari tatapan ibunya mengernyitkan kening. "Ibu tidak perlu khawatir, lagipula ayah pasti memilihkan calon yang berbeda untuk mereka. Jadi hal seperti itu tidak akan terjadi." kalimat Nanda barusan membuat Nara dan Wina menoleh bersamaan kearahnya.

"Jangan lupa jika dirumah ini ada bapak negara yang mengatur semua urusan termasuk pernikahan." Nanda tersenyum miring dan tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan Wina. Wina segera mengalihkan pandangannya, entah kenapa dia merasa jika tatapan lembut Nanda sangat mengintimidasi.

Yona berdecih. "Keputusan ayah kalian memang mutlak, tapi ibi berharap kalian akan bahagia dengan keputusan kalian sendiri." Yona mengelus kepala Nara dan membawanya kedalam pelukannya.

"Ibu memang terbaik." Nara tersenyum dalam pelukan ibunya.

Lagi, untuk kesekian kalinya mata Yona menangkap Wina yang menatap Nara dengan tatapan yang sulit diartikan. "Semoga tidak ada apapun diantara kalian." ucap Yona penuh harap dalam hatinya.

✿✿✿✿✿

Dion menerobos masuk pintu ruangan kerja Dean dengan tergesa-gesa. Entah apa yang membawanya ke sana dengan keadaan seperti itu.

"Kau benar-benar semakin tidak punya sopan santun." sindir Dean tanpa mengalihkan perhatiannya sedikitpun dari dokumen-dokumen yang ada diatas mejanya.

"Persetan. Dean apa tadi malam kau pulang?" Dion menyimpan kedua tangannya di atas meja kerja kakaknya.

"Menurutmu?" Dean sekilas melihat kearah Dion.

"Ibu datang ke kantorku dan dia memarahiku habis-habisan karena aku lupa pulang."

"Urusannya denganku?"

"Oke, bukan itu yang akan aku sampaikan. Ini tentang dirimu. Ayah akan menikahkan mu?" tanya Dion yang mulai serius.

"Apa itu yang ibu katakan padamu?" Dean kembali bertanya tanpa menjawab pertanyaan Dion yang sebelumnya.

"Ya. Sepertinya ayah sudah punya pilihan. Maksudku, kita semua bahkan tidak tahu kau menyukai perempuan yang mana." Dion membawa dirinya untuk duduk.

"Apa karena alasan itu hingga membawamu kemari dengan tergesa-gesa begini?" Dean kemudian berjalan kearah Dion.

"Kau tahu, aku hanya tak mau kau berakhir dengan orang yang tidak kau cintai. Setidaknya kau harus merasakan jika jatuh cinta itu menyenangkan." Dion menatap Dean.

"Kau pernah jatuh cinta? Setahuku kau hanya bermain-main dengan tubuh mereka." Dean tersenyum miring.

"Aku? tidak lagi, sekarang aku mencintai kekasihku." jawab Dion dengan serius.

"Wohooo, seorang Dion Smith menjalin hubungan serius? Kurasa aku harus memeriksakan telingaku." Dean terkekeh menyindir.

"Aku serius. Dia sangat manis, setiap kali aku berada di dekatnya aku tidak bisa berhenti tersenyum. Dia bukan tipeku tapi dia mampu menghangatkan hatiku. Aku bahkan tidak pernah menyentuhnya lebih jauh namun dia justru mampu membuatku berhenti meniduri perempuan-perempuan jalang itu. Dia itu benar-benar sudah membuatku gila." Dion terkekeh diakhir kalimatnya.

Dean memutar bola matanya. Dia tidak membantah perkataan adiknya. Namun tiba-tiba pikirannya menerawang pada masa-masa yang telah dia lalui. Jika dipikir-pikir lagi dia memang tidak pernah tertarik atau tergoda dengan yang namanya perempuan manapun. Padahal lingkungannya selama ini dikelilingi oleh perempuan-perempuan yang visualnya dan kekayaannya tidak terbantahkan.

Tapi beberapa hari lalu, dia tiba-tiba saja tertarik dengan seorang perempuan yang dia katakan sangat bar-bar, namun perempuan dengan lesung pipi itu mampu membuatnya Dean setidaknya mau memperhatikan dia cukup lama.

Dean tersenyum miring. Sepertinya dia akan sedikit menguji perkataan Dion tentang jatuh cinta.

- TBC -

With Love : Nhana

Related chapters

  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 4 : Cerita Bibi

    Beberapa hari sejak kepulangan Nara dari China, dia belum sempat bertemu dengan Dion kekasihnya. Kesibukannya dalam menggantikan Nanda membuat dia tidak memiliki waktu untuk mengunjungi kekasihnya itu. Dan hal itu sukses membuat mood Dion beberapa hari ini memburuk. Sebagai gantinya dia menjadikan Wina pelampiasannya."Dion, kau benar-benar membuatku gila." Wina sudah memaki Dion dengan sumpah serapah sejak kemarin sore, namun yang bersangkutan masih belum juga sadar. Wina dan Dion memang dekat karena Wina adalah artis pertama di agensi milik Dion."Aku merindukan adikmu Win," Dion mengusap wajahnya kasar."Astaga kau bahkan masih berbalas pesan dengannya, bagaimana mungkin kau bisa segila ini?" Wina benar-benar dibuat kesal dengan kelakuan atasannya. Sejak Nara sibuk dan mereka jarang bertemu, Dion setiap hari hanya merajuk dan uring-uringan tidak jelas. Semu

    Last Updated : 2020-11-15
  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 5 : Perjodohan

    Suasana hening menyelimuti kediaman Daniel. Semua anggota keluarga berkumpul diruang tengah kecuali Dean karena ada pekerjaan. Di sana ada Daniel, Zara dan juga Dion."Ayah sudah berdiskusi dengan Dean?" tanya Dion, dia memang jarang memanggil Dean dengan sebutan kakak karena usia mereka yang hanya terpaut 3 tahun."Dean akan menerima," balas Daniel yakin tapi dengan ekspresi datar seperti biasanya. "Lagipula ayah sudah memutuskannya." Daniel menatap Dion."Setidaknya ayah harus dengarkan apa keinginan Dean, selama ini dia hanya mendengarkan semua yang ayah perintahkan." Dion mencoba menahan geraman suaranya karena kesal. Dia kesal karena ayahnya selalu berbuat sesukanya. Dan lebih k

    Last Updated : 2020-11-15
  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 6 : Awal Mula Prahara

    Dean berjalan menyusuri taman kota, entah kenapa hari ini dia merasa sangat bosan. Pekerjaan yang biasa dia lakukan mampu dia selesaikan dengan cepat. Hingga membuat dia tidak punya lagi kegiatan dan berakhir dengan duduk sendirian di taman.Sena sebenernya mengajak dia untuk pergi bersama. Namun Dean menolak, dia tidak mau mengganggu waktu berduaan Sena dan Harry. Bagaimanapun mereka hanya punya sedikit waktu untuk bersama, karena Harry harus memberikan waktunya untuk Sion juga.Ngomong-ngomong tentang Harry, Sena dan Sion mereka bertiga punya hubungan yang cukup rumit. Sena dan Harry sudah menikah 2 tahun lalu karena perjodohan. Namun sebelumnya Harry sudah memiliki kekasih yaitu Sion dan dia tidak mau meninggalkan Sion begitu saja, hingga berakhirlah mereka menjalani kisah cinta segitiga. Sena tahu tentang Sion, namun Sion tidak tahu apapun tentang Sena.Se

    Last Updated : 2020-11-15
  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 7 : Kesalahan

    Nara berjalan dengan santai menuju ruangan kekasihnya. Sudah beberapa hari ini dia tidak bertemu dengan Dion. Dion juga belakangan ini sangat susah dihubungi. Oleh karena itu dia memutuskan untuk mengunjungi kantor Dion tanpa sepengetahuannya untuk memberikan kejutan pada kekasihnya itu.Pintu lift terbuka tepat berada di sebrang ruangan Dion. Namun langkah Nara tiba-tiba terhenti kala matanya menangkap sosok pemuda manis tengah berdiri tak jauh dari pintu."Felix, kak Felik?" panggil Nara yang baru saja keluar dari lift."A-ah N-Nara," mata Felix melotot tak percaya saat melihat Nara lah yang berjalan menghampirinya.Felix dengan segera mempercepat langkah kakinya agar lebih dulu menghampiri Nara."Ha-hai Nara, kenapa kesini?" Felix berkata dengan gugup. Dengan tubuh tingginya

    Last Updated : 2020-11-16
  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 8 : Pertunangan

    "Ibu, aku ingin menikahi Wina," ucap Nanda yang membuat Yona menghentikan segala aktivitasnya."Apa maksudnya Nanda?""Aku sedang meminta restu mu bu," Nanda berbicara dengan serius."Kenapa harus Wina?""Supaya tidak ada yang pergi dari rumah ini," Nanda menggenggam tangan ibunya. "Aku tahu ibu sangat sedih ketika mendengar Nara akan segera menikah.""Bukan begitu Nanda, pernikahan itu tidak didasari oleh hal seperti itu. Ibu mau kamu menikahi seseorang yang kamu cintai, bagaimanapun pernikahan itu jangka panjang, untuk

    Last Updated : 2020-11-16
  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 9 : Pertimbangan

    Wina membuka tirai kamar apartemennya dengan perlahan. Sinar matahari yang masih belum tinggi mulai menampakan diri seiring dengan terbukanya tirai tersebut.Perempuan berusia 25 tahun itu menatap lurus kedepan, sebuah helaan nafas berat terdengar berkali-kali menemani dirinya menyambut pagi. Pikirannya menerawang jauh, mengingat semua hal yang terjadi dalam hidupnya semenjak bertemu Nara dan keluarganya."Haruskah aku sejauh ini?" gumamnya pelan. Wina membenarkan bathrobe nya yang sedikit turun dan memperlihatkan pundak mulusnya. "Nara--Hah, kau seharusnya tidak serakah.""Wina, kenapa membuka tirainya? Kau mengganggu tidurku." tegur seseorang yang masih bergelut dengan selimut hangatnya."Ini sudah siang Dion," Wina berbalik dan menatap Dion ya

    Last Updated : 2020-11-16
  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 10 : Pindah Rumah

    "Aku tahu kau brengsek kak, tapi ya jangan pegang-pegang tangan kakak ku juga!" Nara nyelonong masuk keruangan Dion, menghiraukan tatapan terkejut dari kedua orang yang sedang saling tatap itu."Eh? Nara bukan begitu," jawab Wina yang refleks melepaskan genggaman Dion. Sebelum Nara datang, Dion tengah meminta maaf kepada Wina atas kejadian tadi malam dan sekaligus memintanya untuk kembali merahasiakan perbuatan mereka."Hm, apapun yang kau pikirkan, aku dan Wina tidak seperti itu sayang," ucap Dion yang kini sudah berdiri dan memeluk Nara."Memangnya apa yang ku pikirkan?" dengus Nara."Kali saja kau berpikir yang tidak-tidak," Dion mengusap kepala Nara dan mencium bibirnya sekilas."Mau makan siang denganku?" ajak Dion yang langsung dijawab anggukan kepala oleh Nara.

    Last Updated : 2020-11-17
  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 11 : Perempuan itu--

    Perlahan namun pasti seorang pemuda tampan terus mengecek jam tangannya berulang kali. Sejak tadi pandangan matanya juga terus mengarah kearah pintu sambil sesekali menikmati minuman dinginnya. Terlihat dengan jelas bahwa dia sedang menunggu seseorang.Setelah hampir 30 menit lamanya, akhirnya orang yang ditunggu nya pun tiba, terlihat dari senyuman yang mulai terukir diwajah tampannya."Maafkan aku kak, aku terlambat." ucap perempuan yang baru datang itu dengan nafas sedikit tersengal. Sepertinya dia baru saja berlari untuk sampai di cafe ini."Tidak apa-apa, duduklah Wina." Nanda mempersilahkan perempuan tadi untuk duduk, yang ternyata adalah Wina, adik angkatnya."Ada apa kak? Tumben sekali mengajak bertemu diluar," Tanya Wina to the point. Seperti biasa, Wina tidak pernah basa-basi terlebih dahulu."Ada hal penting yang harus aku katakan," Nanda menatap Wina dengan serius, membuat Wina sedikit mengernyitkan d

    Last Updated : 2020-11-17

Latest chapter

  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 23 : Perceraian

    Pasca kejadian yang menimpa istrinya, Dean diam-diam melihat CCTV tanpa sepengetahuan Nara untuk memastikan jika adik brengseknya benar-benar tidak melakukan hal dapat menyakiti isrtinya.Dean menemukan rekaman dimana Dion terlihat memaksa untuk mencium Nara yang menyebabkan istrinya itu menangis hingga jatuh terduduk. Dean tentu saja menggeram marah. Tangannya terkepal kuat dan garis rahangnya mengeras. Tidak pernah sekalipun dalam hidupnya dia memiliki kebencian dan keinginan untuk baku hantam selain dengan Dion, dan itu terjadi setelah Nara hadir di hidupnya. Dari sini saja kita bisa tahu seberapa besar arti Nara bagi Dean.Selain fakta tentang Nara, adalagi hal yang membuat Dean terhenyak. Dari CCTV yang Dean lihat, dia juga menemukan rekaman Dion yang sangat kasar kepada Wina. Dean tidak tahu apa yang dibicarakan mereka, tapi dari pergerakan meraka saja Dean sudah bisa menebak kalau Dion memperlakukan Wina dengan sangat buruk.

  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 22 : Sentuhan

    Keadaan sudah normal seperti biasa pasca pernikahan Dean dan Nara. Tidak ada lagi pemberitaan atau apapun yang menghebohkan kedua keluarga besar Smitch dan Siwon. Dean juga sudah kembali beraktifitas di kantor, namun Nara masih cuti dikarenakan pekerjaannya sudah di handle semua oleh Sena.Dion dan Wina juga sama, mereka kembali bekerja namun sekarang mereka akan selalu pulang ke rumah utama. Sejak Nara dan Dean menikah, tak sekalipun Dion tidur di luar. Ia akan pulang, tak peduli seberapa larut malam pun itu. Bahkan jika sudah dini hari, Dion tetap pulang meski hanya sekedar untuk ganti baju dan sarapan bersama keluarganya. Tentu saja tujuannya hanya satu, yaitu melihat Nara.Nara merapihkan tempat tidurnya, dia merasa bosan karena di rumah besar ini jika siang hari hanya ada dirinya dan Zara, mertuanya. Namun Zara tidak seperti yang Nara kenal sebelumnya. Setelah menikah, Zara lebih sering berkata hal yang tidak enak di dengar t

  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 21 : Smitch

    Nara dan Dean baru saja memasuki mansion utama keluarga Smitch. Di sana, mereka disambut oleh maid dan keluarga besar mereka. Daniel, Zara, Dion, Wina dan juga Smitch kakek dari Dean dan Dion.Suasana didalam mansion cukup tegang, pasalnya aura Smitch dan Daniel yang berada dalam satu ruangan mampu membuat yang lain seketika hening. Seolah ada aura hitam tak kasat mata yang melingkupi ruangan tersebut.Dean menggandeng tangan Nara. Dan begitu sampai di hadapan Smitch, mereka berdua membungkuk hormat. "Cucu dan cucu menantu kakek, memberi salam," ucap Dean dengan tenang. Sementara Nara sedikit menggigit bibirnya karena gugup. Nara memang tidak terbiasa dengan sesuatu yang sangat formal, lebih tepatnya dia tidak menyukai segala sesuatu yang sangat terikat pada aturan. Smitch hanya membalas dengan sedikit anggukan, setelahnya dia membi

  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 20 : Memulai

    Pagi yang cerah untuk dilewatkan begitu saja, namun sayangnya sepasang suami istri yang baru saja menikah itu masih bergelung dengan nyaman di tempat tidurnya.Sarah yang baru saja memasuki apartemen anaknya sangat maklum ketika dirinya tiba namun tidak ada tanda-tanda kehidupan karena sang pemilik apartemen beserta istrinya masih belum terjaga.Dengan senyum cerahnya Sarah memulai aktivitas pagi dengan membuatkan sarapan untuk anak dan menantunya. Setelah menyelesaikan kegiatannya, Sarah menunggu pemilik apartemen dengan ditemani berita pagi.Pagi ini, headline news masih dipenuhi oleh berita tentang pernikahan anaknya. Tanpa disadari ujung bibirnya terangkat dan membentuk lengkungan sempurna. "Kau benar-benar sudah dewasa sekarang," gumam Sarah saat berita tersebut menyorot putranya, Dean dan menantunya, Nara.Tiba-tiba senyumannya luntur begitu sosok Daniel yang berdiri di samping Dean ikut tersorot kamera. Sarah termenung dan mengingat kembal

  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 19 : Pernikahan

    Pesta pernikahan yang dinanti-nanti oleh seluruh penjuru kota pun akhirnya tiba, sepasang pengantin yang baru saja mengucap janji suci itu pun kini tengah sibuk menyalami tamu undangan yang terus berdatangan tanpa jeda. Raut kebahagian jelas terlihat dari kedua mempelai. Wajah tampan dan cantik mereka tidak henti-hentinya menyunggingkan senyuman hangat yang hanya sekali lihat pun orang akan tahu betapa bahagianya mereka. Dean sudah jelas pasti sangat bahagia, dan Nara yang perlahan mulai membuka hati untuk Dean pun tentu merasakan kebahagian yang sama walau mungkin tak sebesar Dean. Daniel dan Siwon juga tidak kalah sibuk. Sejak acara dimulai mereka terus mengobrol dengan beberapa kolega bisnisnya. Berbeda dengan mereka, Yona justru sibuk mencari seorang perempuan yang tadi datang bersamanya. Seorang perempuan yang justr

  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 18 : Pertama

    Hari ini tepat sebulan setelah insiden kehamilan Wina terungkap. Bersamaan dengan itu Wina dan Dion pun telah resmi menikah. Sedangkan Nara dan Dean yang rencananya akan menikah tiga minggu lalu terpaksa harus menunda pernikahan mereka dikarenakan Nara yang jatuh sakit. Sehingga pernikahan mereka baru akan dilaksanakan tiga hari mendatang. Seluruh persiapan sudah dilakukan dengan matang. Mengingat pernikahan ini akan menjadi pernikahan yang cukup besar dan mewah karena selain menyatukan kedua keluarga besar juga sekaligus menyatukan kedua perusahaan terbesar di negara mereka. Semua perhatian tertuju kepada mereka, baik keluarga maupun media. Surat kabar dan juga berita tidak henti-hentinya memuat tentang pernikahan Nara dan juga Dean. Akibat dari pemberitaan tersebut, baik Nara maupun Dean jadi kesulitan untuk pergi kema

  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 17 : Keputusan

    Suasana hening menyelimuti kedua insan yang tengah duduk berhadapan menikmati sarapan. Setelah pengakuan semalam, tiba-tiba saja suasana menjadi canggung. Nara yang malu dengan kejadian semalam, dimana ia dan Dean berciuman serta pengakuan dari Dean membuatnya mau tak mau terus menghindari tatapan pemuda itu.Nara merasa malu, entahlah dia sendiri tidak tahu kenapa tiba-tiba bersikap seperti anak remaja yang baru saja jatuh cinta, padahal jelas sekali dia baru saja patah hati. Dean berkali-kali melirik kearah Nara dari ekor matanya. Senyumnya diam-diam terus terukir dengan hangat di wajah tampan itu. Ah, Nara yang tengah malu-malu seperti itu terlihat sangat menggemaskan dimata Dean. Untuk memecah keheningan yang sudah berlangsung sekitar satu jam lamanya, akhirnya Dean membuka percakapan. "Ra, hari ini

  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 16 : Kado Ulang Tahun

    "Bibi sedang a-- pa?" perkataan Nara sejenak terjeda saat pandangannya menatap kehadiran sosok lain selain Sarah.Kedua orang yang tengah memasak itu pun sontak membalik tubuhnya menghadap sumber suara."Oh Ra, kau sudah bangun?" Sarah menghentikan aktivitasnya dan tersenyum kearah Nara."Nara/Kak," ucap Nara dan pemuda di samping Sarah bersamaan. Sedangkan Sarah hanya mengernyitkan keningnya."K-kak sedang apa disini?" tanya Nara sedikit terbata."Kalian sudah saling mengenal?" tanya Sarah bingung.

  • HIDE AND SEEK (INDONESIA)   Chapter 15 : Kebenaran

    4 jam sebelumnya..... Nara dan Dion pergi ke kediaman keluarga Siwon dengan maksud untuk memberitahu hubungan mereka kepada kedua orang Nara dan membujuk mereka untuk membatalkan perjodohan nya dengan Dean.Setelah sampai di sana, Nara berjalan dengan antusias dan bahagia dia bahkan sesekali bersenandung sambil terus mencari keberadaan kedua orang tuanya. Ah tidak lupa dengan tangannya yang masih bertautan dengan tangan Dion. Keduanya sepertinya sudah benar-benar yakin dengan keputusan mereka.Dion yang melihat kelakuan Nara pun hanya tersenyum. Dia tahu kekasihnya itu sangat bahagia. Dion tidak menyangka kalau Nara benar-benar ingin bersamanya.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status