Share

Pisang Suka Pisang?

Penulis: Aldra_12
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-03 10:19:16

Di rumah sakit. Queen sudah ada di sana setelah pulang dari perusahaan, sedangkan ayahnya sedang keluar karena ada keperluan.

“Kamu dari perusahaan langsung ke sini?” tanya Eve.

“Iyalah, Mami. Lihat, aku masih pakai baju kerja,” jawab Queen seraya menunjukkan pakaian yang dipakainya.

Eve tersenyum kecil.

“Padahal kamu bisa pulang dulu, mandi, ganti baju. Malah langsung ke sini,” ujar Eve.

Queen melebarkan senyum, lalu berkata, “Ini tandanya aku sangat sayang Mami. Jadi aku ingin segera di sini biar bisa menjaga Mami.”

“Sekarang kamu pandai menggombal,” balas Eve seraya menatap lucu pada putrinya itu.

Queen hanya tertawa kecil.

“Oh ya, mami mau tanya,” ucap Eve.

“Tanya saja, yang penting tidak tanya kapan aku nikah,” seloroh Queen.

Eve menggeleng pelan, lalu berkata, “Mami mau tanya soal kakakmu.”

Queen langsung menatap pada sang mami. Dia menarik kursi, lalu duduk di samping ranjang seraya menatap antusias.

“Mami mau tanya soal apa?” tanya Queen.

“Apa kakakmu sedang menjalin hubungan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
Eve ga usah aneh2 mau jodohin Kai dia sudah punya tambatan hati...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bukan Gay

    Eve menatap curiga pada Kai. Kenapa putranya itu terus menghindari pertanyaan darinya, seolah Kai tidak pernah berminat sama sekali dengan hal-hal yang berbau pernikahan dan wanita.Ibu mana yang tidak cemas dengan hal ini.“Kai, jangan sampai kamu punya kelainan apalagi gay. Mami tidak rela, Kai.” Eve menatap nanar. Dia sedih kalau putranya mengalami hal itu.Eve tak pernah bisa membayangkan kalau Kai hidup di jalan yang salah. Dia pasti akan merasa menjadi ibu yang gagal.Kai sangat terkejut. Dia langsung menatap pada sang mami yang bola matanya sudah berkaca-kaca.“Astaga, Mami. Bagaimana bisa Mami berkata seperti itu?” Kai menanggapi kepanikan Eve dengan tenang.Melihat Kai yang bersikap tenang dan seperti tak merasa bersalah karena sudah membuat Eve cemas, malah membuat wanita itu kesal.“Ya, bagaimana mami tidak seperti itu? Kamu selalu menghindari pembahasan soal wanita. Kamu juga tidak pernah dekat dengan wanita mana pun. Bahkan pacaran saja tidak. Coba ingat, kapan kamu perna

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mendadak Senang

    Anna baru saja keluar dari kamar mandi. Dia berjalan ke ranjang untuk beristirahat. Saat sudah menarik selimut, Anna melihat ponselnya berdering. “Pak Kai?” Anna segera menjawab panggilan itu karena takut jika Kai menghubunginya karena ada keperluan penting.“Halo.” Anna menyapa begitu ponsel menyentuh telinga. “Apa Anda membutuhkan sesuatu?” tanya Anna dengan sigap.Anna menunggu suara dari seberang panggilan, tapi kenapa sangat hening? Apa Kai salah menghubungi atau tak sengaja menghubungi? Dahi Anna berkerut samar.Di rumah sakit. Kai sangat panik mendengar suara Anna. Dia memandang ponselnya seraya melipat bibir.‘Bagaimana ini? Haruskah kujawab?’ batin Kai ragu.Namun, panggilan itu sudah terlanjur terhubung. Jika tiba-tiba saja Kai mengakhiri panggilan itu, dia yakin kalau Anna akan salah paham padanya.Kai menoleh ke ranjang. Dia melihat Eve yang masih tertidur pulas, hingga akhirnya Kai mulai bicara.“Tidak ada. Aku hanya mau memastikan apakah kamu sudah beristirahat.”Kai t

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mulai Menghangat

    Keesokan harinya. Anna sudah bangun pagi dan sibuk di dapur. Semalaman dia tidak bisa tidur dengan tenang karena takut bangun kesiangan dan tidak bisa membuatkan sup iga yang Kai inginkan, sehingga pagi ini saat membuka mata, Anna langsung bangun meski hari masih agak gelap.Anna sudah meracik bahan dan sedang mengolahnya, berharap saat Kai datang, masakannya sudah siap.Namun, ternyata Kai pulang lebih awal. Saat masuk rumah, Kai mendengar suara aktivitas di dapur, membuatnya pergi ke sana dan mendapati Anna yang sedang sibuk memasak.Kai tersenyum kecil. Dia tidak menyangka Anna sangat antusias memasak makanan untuknya, padahal ini masih gelap.“Ini masih gelap dan kamu sudah sibuk di dapur.”Suara Kai mengejutkan Anna. Dia melihat istrinya itu sampai bergedik sebelum menoleh ke arahnya.“Anda sudah pulang.” Anna tersenyum meski sebelumnya benar-benar terkejut. “Aku pikir Anda masih pulang agak nanti, apalagi ini masih agak gelap,” ucap Anna untuk menutupi keterkejutannya.Kai tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mencari Informasi

    Rachel berada di sekitar lingkungan rumah orang tua Anna. Dia berada di mobil sedang mengamati rumah kecil orang tua Anna.Saat sedang memperhatikan, Rachel melihat seorang wanita keluar dari rumah itu. Rachel langsung menegakkan badan.“Nindy, kamu mau ke mana lagi?!”Nindy mengabaikan suara teriakan ibunya. Dia keluar dari rumah lalu berjalan seraya memasang wajah kesal.Nindy baru saja bertengkar dengan ibunya yang tak memberinya uang lagi, padahal dia sangat butuh.“Coba saja Ibu bisa lebih tegas, bisa tuh manfaatin Anna agar dapat uang banyak. Masa sekarang aku susah, dia dapat enaknya,” gerutu Nindy lalu menyugar rambut depan ke belakang.Nindy benar-benar tidak bisa hidup tanpa shopping. Dia terbiasa hidup serba berkecukupan, lalu sekarang sepeser uang pun tak punya. Sejak dia dipecat dari tempatnya bekerja, Nindy memilih menganggur karena apa yang dibutuhkan semuanya ditanggung ayah tiri dan Anna. Sekarang semuanya berubah, Nindy merasa seperti gelandangan.Nindy masih mengome

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Menjaga Dari Pelakor

    Kai dan Anna baru saja selesai sarapan. Anna menatap pada Kai yang menghabiskan sup lumayan banyak, hal itu membuat Anna senang karena merasa kalau masakannya dihargai.“Apa Anda … maksudku, apa kamu mau makan sesuatu sore nanti, biar pulang kerja aku langsung memasaknya?” tanya Anna penuh semangat.Kai menatap pada Anna. Dia lega Anna mau memanggilnya dengan panggilan non formal.“Aku sedang tidak ingin apa pun. Buatkan apa saja, pasti aku makan. Tapi kalau kamu lelah, biar pelayan yang memasak,” jawab Kai.Anna tersenyum lebar, lalu membalas, “Tidak lelah, aku juga suka memasak.”Kai mengangguk pelan.“Siang ini aku akan keluar untuk menjemput ibuku dari rumah sakit. Dia sudah diperbolehkan pulang,” ujar Kai.Anna mengangguk-angguk.Kai memperhatikan ekspresi wajah Anna. Kai bertanya-tanya,kenapa Anna tidak ada keinginan untuk ikut? Apa dia tidak penasaran dan ingin bertemu dengan sang mami?Anna tidak membalas ucapan Kai. Dia cukup sadar diri akan posisinya sebagai istri kontrak. A

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Terus Diancam

    Anna berada di perusahaan sedang menyusun berkas-berkas yang ada di meja Kai, agar ketika pria itu kembali, Kai tinggal mengerjakan berkas sesuai dengan urutannya.Saat sedang sibuk memilah berkas, ponsel Anna berdering dengan nama sang ibu tiri terpampang di layar, tentu saja hal itu sangat mengganggu. Anna hanya menatap ponselnya tanpa berniat menjawab panggilan itu.Anna melanjutkan pekerjaannya, tapi ternyata Mila terus menghubungi, membuat Anna benar-benar terganggu. “Jika aku blokir, dia pasti akan semakin menjadi-jadi,” gumam Anna seraya menatap nama Mila yang terpampang di layar.Anna mengabaikan panggilan dari Mila, saat akan meletakkan ponselnya kembali ke meja, ada notifikasi pesan masuk di layar ponsel.Anna mencoba membaca sekilas, tapi tiba-tiba dia membuka pesan yang dikirimkan oleh ibu tirinya itu.[Aku tidak tahu kamu ada di mana sekarang. Tapi yang jelas aku sudah ada di perusahaan pria itu. Kalau kamu tidak mau menemuiku, aku akan membuat onar di sini!]Anna membul

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tidak Mau Merepotkan

    Anna pergi ke lantai tempat ruangan Kai berada. Namun, Anna terus memikirkan ancaman yang Mila lontarkan.Anna tidak mungkin meminta uang dari Kai, meski ada kartu debit milik pria itu, tapi Anna tidak berani memakainya. Dia juga berpikir, Mila tidak pernah bermain-main dengan ucapannya, sehingga membuat Anna gelisah. Dia tidak mau membuat Kai malu karena kelakuan Mila.“Harus bagaimana sekarang?” Anna mengguyar kasar rambut ke belakang saat menginjakkan kaki keluar dari lift yang baru saja terbuka.Saat itu, Anna bertemu Tian, sampai membuat Anna terkejut.“Kenapa kamu terkejut seperti itu? Sedang memikirkan apa?” tanya Tian karena ekspresi wajah Anna tak seperti biasanya.“Tidak ada,” jawab Anna mengelak.Namun, melihat Anna yang seperti gelisah, membuat Tian bertanya, “Apa ada masalah? Kamu dari mana?”“Tidak, tidak ada,” elak Anna lagi seraya menggeleng pelan.Tian menatap Anna, lalu berkata, “Kalau ada masalah lebih baik dibicarakan, jangan sampai ada masalah dengan karyawan sepe

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Harus Dipaksa Jujur

    Kai sudah sampai di perusahaan. Dia langsung pergi ke ruang kerjanya dan melihat Anna yang sedang merapikan meja.“Kamu sudah kembali,” sapa Anna.Kai memperhatikan Anna. Istrinya itu bersikap biasa seperti tidak terjadi sesuatu. Kai berjalan menghampiri Anna yang berdiri di dekat meja.“Apa terjadi sesuatu saat aku pergi?” tanya Kai saat sudah berdiri di hadapan Anna.“Semua berjalan dengan lancar, tidak ada masalah apa pun,” ucap Anna lalu memandang meja, memastikan tidak ada yang berantakan atau Kai akan marah.Kai menatap tidak senang. Ekspresi wajahnya memperlihatkan ketidakpuasannya pada jawaban Anna yang tidak jujur akan masalah yang sebenarnya sedang terjadi.Bukankah wajar jika Kai kesal, mengingat Anna bisa dengan mudah bercerita dan meminjam uang pada Tian, tapi tidak bisa bercerita kepadanya dan malah menutupi.“Apa kamu tidak pernah percaya padaku?” tanya Kai dengan tatapan menyelidik.Anna terkesiap. Dia memandang Kai yang memasang wajah tak senang. Dia bingung, kenapa K

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ditahan Rachel

    Anna pergi ke Queen Mall. Dia bertemu dengan Bella dan Anser yang ternyata sudah menunggunya.“Ah … kupikir suamimu tidak jadi mengizinkan datang.” Bella langsung memeluk.“Maaf terlambat, aku menunggu suamiku pergi dulu karena tadi ada keperluan, baru aku berangkat,” ucap Anna karena tak enak hati.“Tidak apa, tidak apa, yang penting kamu di sini. Senangnya kita bisa jalan-jalan,” ucap Bella sangat senang sampai memegang kedua tangan Anna lalu menggoyangkannya.Anna tersenyum manis. Dia selalu senang melihat betapa aktif dan cerianya Bella, membuat suasana hatinya ikut cerah.Anna memandang ke Anser. Pria itu sudah tersenyum sejak dirinya datang. Anna mengangguk sopan pada Anser yang memang lebih tua darinya.“Aku mau nonton bioskop dulu, ayo pergi!” Bella menggandeng tangan Anna dan melupakan keberadaan sang kakak.Anna berjalan mengikuti langkah Bella, sedangkan Anser memilih berjalan di belakang Anna.Mereka pergi ke bioskop. Anna dan Bella membawa minuman juga makanan, sedangkan

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Masih Belum Benar-benar Terbuka

    Keesokan harinya, Anna sudah berada di ruang makan menyiapkan sarapan seperti biasanya. Namun, saat melihat Kai datang untuk sarapan, Anna tiba-tiba saja merasa canggung.“Pagi,” sapa Kai yang bersikap santai dan lebih hangat dari sebelumnya.Anna sampai terkejut. Dia sempat terdiam beberapa saat sebelum akhirnya membalas sapaan Kai dengan sebuah anggukan.Keduanya mulai sarapan bersama. Anna merasakan sikap Kai yang berbeda, mungkinkah karena pembicaraan mereka semalam.“Aku jadi jalan bersama temanku besok,” kata Anna mengingatkan sekalian meminta izin ulang.Kai menatap pada Anna, lalu membalas, “Pergi saja.”Anna diam sejenak. Tiba-tiba saja dia ingat pertemuannya dengan Rachel. Mungkinkah selagi Anna pergi, Kai akan pergi juga menemui Rachel untuk bermain golf?Anna mencoba menepis rasa penasarannya, bagaimanapun dia tidak berhak tahu. Anna juga tak berani bertanya, sehingga dia memilih hanya diam.Setelah sarapan, Anna dan Kai pergi ke kantor seperti biasa. Meski sikap Kai mengh

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Pikirkan Lagi

    Anna masih menatap pada Kai, menuntut balasan untuk menghilangkan rasa penasaran karena Kai seperti mengenalnya sedangkan Anna tidak.“Mungkin kamu lupa, tapi tidak denganku,” ujar Kai.Dahi Anna semakin berkerut halus. “Meski pertama kali bertemu lagi denganmu aku sempat tidak yakin kalau itu kamu, tapi ternyata tebakanku benar,” ujar Kai dengan tatapan terus tertuju pada Anna.Anna semakin bingung. Dia benar-benar tidak paham dengan semua ucapan Kai. Anna mencoba mengingat, tapi dia benar-benar mendapatkan gambaran kapan bertemu Kai sebelum kejadian di hotel.“Entah dulu atau sekarang, aku akan tetap menyukaimu, Anna. Sepertinya takdir memang sengaja mempertemukan kita malam itu di hotel. Malam itu aku juga tidak tahu, kenapa ingin mengecek kondisi hotel dan ternyata malah bertemu denganmu,” ujar Kai lagi.Anna benar-benar syok. Bukan dia tak menghargai perasaan Kai, tapi Anna hanya merasa tak pantas.“Kamu salah jika menyukaiku. Kamu benar-benar bisa mendapatkan wanita yang lebih

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Jujur

    Anna keluar dari kamar karena ingin pergi ke dapur mengambil air minum. Dia sudah terlihat mengantuk, hingga beberapa kali tampak mengusap tengkuk.Saat berjalan melewati ruang kerja Kai. Anna melihat pintu ruang kerja Kai tak tertutup rapat, dia juga mendengar suara Kai dari dalam.“Dia belum tidur?” gumam Anna penasaran.Saat Anna mendekat ke pintu ruang kerja Kai, dia mendengar suara Kai menyebut namanya, membuat Anna mematung di depan pintu ruang kerja Kai.Anna mendengar semua apa yang Kai ucapkan, meski Anna tidak tahu dengan siapa pria itu bicara. Dia bergeming, tubuhnya terasa beku mendengar semua yang keluar dari bibir Kai.Hingga saat Kai mengucapkan kalimat terakhir, Anna mendadak panik karena takut Kai tahu kalau dirinya ada di sana.Namun, karena kurang hati-hati, Anna malah menendang meja kecil di samping pintu ruang kerja Kai, membuatnya jatuh ke lantai tapi Anna berusaha untuk tak berteriak meski kakinya sakit.Kai segera mengakhiri panggilan saat mendengar suara terja

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Merasa Aneh

    Anna kembali ke private room setelah Rachel pergi lebih dulu. Tiba-tiba saja Anna merasa sangat bodoh, bahkan pikirannya kacau dan tubuhnya seperti kehilangan tenaga.Kai masih menunggu Anna. Dia keheranan kenapa Anna sangat lama, saat hendak berdiri untuk mencari Anna, Kai melihat pintu ruangan terbuka.Kai hendak membuka mulut, tapi ternyata Anna sudah lebih dulu bicara.“Apa kita bisa pulang sekarang? Tiba-tiba saja aku merasa tidak enak badan,” ucap Anna saat sudah sampai di hadapan Kai.Kai menatap pada Anna yang memang seperti dalam kondisi kurang baik. Dia mengangguk lalu mengajak Anna pulang. Kai urung membahas soal Queen.Anna berjalan bersama Kai menuju parkiran. Dia tidak tahu, kenapa bisa kesal dan marah.Mereka sudah dalam perjalanan pulang. Kai sesekali melirik pada Anna. Dia melihat Anna yang hanya diam seraya memandang pada jalanan yang mereka lewati.Kai sebenarnya merasa aneh. Tiba-tiba saja Anna diam seperti ada masalah, membuatnya penasaran dengan apa yang terjadi.

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kelicikan Rachel

    Rachel tersenyum melihat Anna terkejut, lalu berkata, “Ternyata kamu itu mudah sekali terkejut, ya? Padahal aku juga hanya bicara biasa.”“Mungkin kamu terkejut karena aku berani ajak Kai untuk bermain golf, ya?” Rachel tertawa kecil.“Ti-tidak,” jawab Anna agak canggung.Rachel tersenyum seraya mematikan kran air, lalu mengambil tisu untuk diberikan pada Anna agar bisa membersihkan air yang memercik di baju Anna.“Aku dan Kai itu sudah kenal sejak kuliah. Papanya juga rekan bisnisku. Bahkan kalau jodoh, Papa mau menjodohkan kami,” ujar Rachel dengan tatapan penuh bangga. Dia memandang ekspresi wajah Anna, menyelidik apa yang akan Anna katakan setelah mendengar ucapannya.Anna bergeming. Kai sudah menikah dengannya dan Queen, lalu untuk apa Rachel mau dijodohkan dengan Kai lagi? Apa Kai akan menikah untuk yang ketiga kalinya?“Bukannya Pak Kai sudah menikah dengan Queen? Memangnya kamu mau jadi istri keduanya? Padahal kamu masih muda dan cantik?” tanya Anna dengan tatapan bingung.Rac

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Makan Malam

    Anna benar-benar terkejut karena Kai ada di depan kamarnya. Namun, meski begitu dia mencoba bersikap biasa. Tidak biasanya Kai berdiri di sana seolah menunggu dirinya keluar dari kamar.“Apa kamu butuh sesuatu?” tanya Anna setelah berhasil meredam keterkejutannya.“Kamu tidak perlu memasak malam ini,” ujar Kai yang berdiri dengan satu tangan dimasukkan ke saku celana.Anna mengedipkan mata beberapa kali mendengar ucapan Kai.“Kenapa?” tanya Anna keheranan.“Kita makan di luar,” jawab Kai.Anna terkesiap. Kenapa makan di luar padahal bisa masak di rumah? Dan, ini sangat mendadak sekali.“Bersiap-siaplah,” ujar Kai lagi lalu hendak melangkahkan kaki kembali ke kamar.“Memangnya tidak apa-apa kalau kita makan di luar?” tanya Anna ragu dan takut, “bagaimana kalau ada kenalanmu yang melihat, lalu berburuk sangka?”Kai menghentikan langkah lalu kembali menatap pada Anna yang cemas.“Kita hanya mau makan malam, tidak akan membuat orang berburuk sangka,” balas Kai dengan tenang, “sekarang ber

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kelakuan Buruk Keluarga

    Saat sore hari, Mila berada di rumahnya sedang sangat senang karena menerima kiriman uang dari Anna. Dia beberapa kali menghubungi Nindy, tapi putrinya itu tidak membalas panggilannya.“Ke mana dia? Kalau marah pasti kabur,” gerutu Mila.Mila terlalu menyayangi Nindy, sehingga putrinya itu manja meski sudah tahu kalau keluarga mereka tidak mampu.Saat Mila masih memikirkan ke mana putrinya pergi, ternyata Nindy pulang membawa banyak paper bag di kedua tangannya. Seketika Mila melongo, kenapa putrinya belanja banyak barang. “Dari mana kamu dapat uang buat belanja sebanyak itu?” tanya Mila agak syok.Nindy menatap pada Mila, lalu membalas, “Ibu tidak usah tahu, yang penting aku puas karena bisa belanja. Mana dapat barang-barang bagus juga.”Nindy meletakkan barang-barang yang dibelinya di atas sofa, rata-rata dia membeli tas, sepatu, dan pakaian.Mila sangat syok. Dia memandangi paper bag itu lalu beralih menatap pada putrinya.“Jangan bilang kamu jadi simpanan pria kaya, makanya bisa

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Harus Dipaksa Jujur

    Kai sudah sampai di perusahaan. Dia langsung pergi ke ruang kerjanya dan melihat Anna yang sedang merapikan meja.“Kamu sudah kembali,” sapa Anna.Kai memperhatikan Anna. Istrinya itu bersikap biasa seperti tidak terjadi sesuatu. Kai berjalan menghampiri Anna yang berdiri di dekat meja.“Apa terjadi sesuatu saat aku pergi?” tanya Kai saat sudah berdiri di hadapan Anna.“Semua berjalan dengan lancar, tidak ada masalah apa pun,” ucap Anna lalu memandang meja, memastikan tidak ada yang berantakan atau Kai akan marah.Kai menatap tidak senang. Ekspresi wajahnya memperlihatkan ketidakpuasannya pada jawaban Anna yang tidak jujur akan masalah yang sebenarnya sedang terjadi.Bukankah wajar jika Kai kesal, mengingat Anna bisa dengan mudah bercerita dan meminjam uang pada Tian, tapi tidak bisa bercerita kepadanya dan malah menutupi.“Apa kamu tidak pernah percaya padaku?” tanya Kai dengan tatapan menyelidik.Anna terkesiap. Dia memandang Kai yang memasang wajah tak senang. Dia bingung, kenapa K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status